Mengapa Buddha kata begitu kita tak tahu. Kita tak boleh kata
bahawa agama Buddha lenyap di India oleh kerana karma buruk
mendiskriminasi sangha bhikkhuni.
Buddha pernah berkata bahwa tidak ada satu mahkluk pun yang
sanggup menghancurkan Sasana kecuali siswa-Nya sendiri yang
menghancurkan diri sndiri dari dalam.
Hal ini juga sedikit banyak terpengaruh oleh karma kolektif orang
India saat itu. Tidak bisa kita menyalahkan sangha bhikkhuni.
Setelah Konsili Pertama, pengulangan sutra vinaya dilakukan,
dikatakan bahwa usia Sasana berkembang menjadi 5000 tahun,
bahkan ada versi Mahayana yang menyebutkan 10,000 tahun.
Selama kita melestarikan Dharma ini, maka sasana tidak akan
musnah. Ingat Kalama sutta, jgnlah kita termakan bahkan ramalan
Buddha sndiri. Bahkan kita sebenarnya tidak tahu apakah ramalan
itu benar-benar telah diucapkan oleh Buddha sendiri atau sekedar
salah dengar; atau lebih parah lagi, apakah dahulu isu itu
disebarkan oleh Mara?
4
Setelah berakhirnya masa kaum Kushan, agama Buddha
berkemabng di India selama dinasti Gupta (abad ke-4 sampai ke-
6). Pusat-pusat studi Mahayana didirikan, terutama di Nalanda
bagian timur laut India, yang akan menjadi 'universitas' Buddha
yang paling besar dan paling berpengaruh untuk abad-abad yang
akan datang. Beberapa pengajarnya yang terkenal adalah
Nagarjuna. Gaya seni Buddha ala Gupta menjadi sangat
berpengaruh di Asia Tenggara sampai Tiongkok Kuna sementara
agama ini menyebar ke sana.
5
Dalam diskusi “Dimana Letaknya Nibana” saya telah menyitir
perumpamaan seorang penceramah yang menggambarkan
perginya api lilin yang padam. Sebetulnya perumpamaan ini
mempunyai arti yang lain. Kita tahu lilin itu padam kalau sudah
habis lilinnya, dengan kata lain kalau sudah habis bahan bakarnya,
keberadaan bahan bakar ini yang menyebabkan lilin tetap menyala
!!. Hal ini dapat diperumpamakan seperti kehidupan
manusia/mahluk. Kalau bahan bakar untuk hidup itu masih ada
maka kahidupan itu akan berlangsung. Apa bahan bakar untuk
berlangsungnya kehidupan itu?, tak lain adalah kekotoran batin
kita, tanha kita, kebodohan kita dan lain-lain. Bahan bakar inilah
yang menyebabkan kita bertumimbal lahir terus menerus tak henti-
hentinya. Selama masih ada bahan bakar maka kita akan tetap
“menyala” di alam ini. Jadi supaya tidak “menyala” kita harus
menghilangkan “bahan bakar” ini. Dengan demikian nibana itu ada
kaitannya dengan kekotoran batin berkaitan dengan kesucian
batin, bukan “barang” yang terpisah. Jadi kalau kita mengatakan
tujuan kita adalah mencapai nibana berarti tujuan kita adalah
mengurangi kejahatan, memupuk kebaikan dan mensucikan
pikiran. Sekarang masalahnya apakah kita akan asyik mengurus
diri sedangkan disekeliling kita terjadi banyak ketimpangan?.
Disinlah letak sikap yang akan menentukan arah yang akan dituju.
Saya cuplikan cerita mula-mula SEB: Para biksu dan biksuni
selama Perang Vietnam, dipaksa untuk milih:Tetap meditasi
sementara desa di luar wihara dibombardir atau nolong rakyat
yang sedang menjerit-jerit kesakitan. Mereka pilih keduanya:Tetap
meditasi sambil nolong orang.Bhante Thich Nhat Hanh
mempelopori pilihan ini dan mengembangkannya. Untuk orang
Teravada tradisional (saya memakai istilah tradisiobnal untuk
membedakan dengan mereka yang kurang peduli pada
6
lingkungan) mereka lebih menekankan pada mengurus diri sendiri.
Barang kali ada rekan yang masih ingat di millist ini ada cerita
tentang adanya seorang ayah yang anaknya pindah agama dan
dia menjawab saya tidak peduli, pikirnya anata yang sempurna
adalah kalau sudah tidak mempedulikan apa-apa. Saya pernah
membaca suatu buku tentang runtuhnya agama Budha di India
Utara (salah satunya di Afganistan sekarang), katanya para
bikhunya diam saja pada waktu diserbu oleh pengikut aliran lain
dari Barat. Kita juga mengetahui bahwa agama Budha yang
dikembangkan oleh Samasambudha di India runtuh setelah sekitar
1500 tahun sedangkan agama yang dikembangkan oleh bukan
Samasambudha bisa bertahan lebih dari 1500 tahun di tempat
asalnya. Sedangkan kita, umat awam yang tidak tahu kebenaran
transcendental ini, mendapat “fakta” ( mungkin samar) bahwa
pengaruh seseorang, aura seseorang memancar dari diri orang
tersebut. Semangkin suci seseorang pengaruh auranya
semangkin jauh dihitung dari dirinya, bukannya meloncat loncat,
jadi seharusnya sekeliling orang tersebut terdapat kondisi yang
baik, prilaku tentunya bisa diharapkan lebih prima. Kedua fakta
tersebut (jeleknya kondisi di Afganistan dan hilangnya agama
Budha di India yang lebih cepat) bagi umat awam yang gak tahu
kebenaran transcendental ini hanya bisa ditafsirkan sebagai
terjadinya penafsiran yang salah dalam memahami agama Budha.
Dalam penafsirannya terdapat idea yang meruntuhkan dirinya,
hanya dengan penafsiran ini bisa dipahami agama yang Agung ini
bisa runtuh (runtuh karena sebab dari dalam). Akan tetapi apa
landasan mempedulikan sekeliling kita ?. Disinilah muncul teori
tentang kesatuan antara diriku dengan alam sekelilingnya dan
kebalikannya antara alam sekeliling dengan diriku atau kalau boleh
menyitir salah satu rekan di millist ini: persatuan antara
7
mikrokosmis dengan makrokosmos . Adanya persatuan ini maka
kita tidak bisa tidak harus peduli dengan sekeliling kita. Untuk
mengetahui hubungan ini kita melatih kesadaran terus menerus,
jangan hanya ditujukan pada diri sendiri saja melainkan juga
kesekeliling kita.
8
APAKAH HINDU SAMA DENGAN BUDHA?
2
Sankara Acharya, Sang Awatara Dewa Siwa
3
penjelmaan Dewa Siwa. Sankara, begitu beliau lebih dikenal
secara luas, mengemban misi besar untuk mengembalikan ajaran
Weda yang seolah tenggelam karena berkembangnya agama
Buddha yang diajarkan oleh Buddha Gautama. Benarkah Atman
dapat menyatu dan lenyap ke dalam Brahman?
Kita tidak akan bisa lagi membedakan, mana yang air sungai dan
mana yang air laut. Begitulah, saat mencapai moksa, sang atman
tidak akan dapat dibedakan lagi dengan brahman, …..seperti
halnya air sungai yang ―merger‖ dengan air laut itu. Roh akan
―lenyap‖ dan ―menyatu‖ dengan Tuhan.
Sekilas, perumpaan air sungai dan air laut itu memang memadai
untuk menggambarkan apa yang dialami oleh roh setelah ia
moksa. Tetapi, contoh itu hanya tepat bagi seorang awam, yang
tidak memahami seluk beluk atom, molekul dan persenyawaan
kimia!
4
Memang benar, secara kasat mata, air sungai dan air laut itu
―kehilangan identitasnya‖ masing-masing setelah mereka bersatu.
Namun, orang yang memahami konsep persenyawaan antara
berbagai molekul zat akan melihat kenyataan lain. Ia akan tahu,
bahwa molekul air sungai terdiri dari atom-atom Hidrogen dan
atom-atom Oksigen. Rumus molekul air adalah H2O. Artinya, satu
atom oksigen mengikat dua atom hidrogen untuk membentuk satu
molekul air. Begitupun air laut memiliki unsur-unsur penyusun yang
sama.
Ketika air sungai bertemu air laut, terjadilah reaksi antara atom-
atom hidrogen dan oksigen air sungai, dengan atom-atom
hidrogen dan oksigen air laut. Mungkin dua atom hidrogen air
sungai akan berikatan dengan satu atom oksigen air laut dan
membentuk molekul baru. Bisa pula, satu atom oksigen air sungai
mengikat dua atom hidrogen air laut. Dan seterusnya, dan
seterusnya. Tetapi, jangan lupa bahwa masing-masing atom itu
tidak pernah kehilangan ―identitasnya‖. Kalau kita tandai masing-
masing atom itu, akan tampak atom hidrogen air sungai tidak
berubah menjadi atom hidrogen air laut. Begitupun sebaliknya.
Mereka hanya berikatan satu sama lain, tapi tidak ada pihak yang
kehilangan ―jati dirinya.‖ Artinya, jati diri atom-atom air sungai tetap
ada, tidak lenyap, meskipun ia ―menyatu‖ dengan atom-atom air
laut.
Bila kita lacak kembali asal usul ajaran penyatuan Atman dengan
Brahman, kita akan temukan nama Adi Sankara Acharya, salah
seorang guru besar dan filosof yang sangat termasyur di India,
dikenal sebagai pencipta filsafat Mayawada itu.
8
kebenaran Weda. Buddha Gautama mengajarkan ahimsa dan
menghapuskan sistem kasta.
9
Namun keberhasilan itu membawa bahaya tersendiri, yaitu
hilangnya rasa hormat terhadap Weda, dan berkembangnya
filsafat yang menolak keberadaan Tuhan dan keberadaan roh.
14
Jadilah berkembang filsafat yang menganggap bahwa
sesungguhnya manusia ini adalah Tuhan-Tuhan yang sedang
tercemari kesadarannya, hingga jatuh ke dalam kehidupan
material ini. Penyebab jatuh itu adalah ilusi atau maya. Jadi filsafat
itu menyatakan bahwa manusia sesungguhnya adalah Brahman-
Brahman yang sedang tertutupi oleh maya. Bila kita berhasil
mencapai pembebasan, kita akan kembali menjadi Brahman, atau
menyatu dengan Brahman. Itulah konsep moksa yang sering kita
pahami. Karena itulah filsafat ini sering disebut filsafat Mayavada
atau filsafat Mayavadi. Para pengikut filsafat ini menganggap
semua manusia adalah sama, Tat Tvam Asi. Celakanya, mereka
menganggap persamaan itu dalam bentuk ―Aham Brahmasmi‖
sehingga mereka sering menyebut satu sama lain dengan sebutan
―daridra narayana‖. Narayana adalah nama lain dari Krishna atau
Wishnu, Tuhan sesungguhnya. Sedangkan ―daridra‖ artinya ―kecil‖
atau ―miskin‖. Jadi ―daridra narayana‖ artinya ―narayana kecil‖ atau
Tuhan yang sedang hilaf, kesadarannya tertutupi oleh maya,
sehingga jatuh ke dunia ini. Nanti kalau sudah mencapai moksa,
gelar ―daridra‖ itu akan hilang, hingga tinggal gelar Narayana.
Tentu saja, filsafat itu patut dikritisi, karena menggelikan dan berisi
unsur penghinaan. Mengapa? Menggelikan, karena menurut
mereka Tuhan bisa lupa, tertutupi kesadarannya oleh maya
(tenaga yang menghayalkan) sehingga jatuh ke dunia ini. Padahal
maya adalah ciptaan Tuhan sendiri. Jadi, Tuhan macam apa yang
bisa terjebak oleh tenaga ciptaan-Nya sendiri?? Lucu bukan?
Masak Tuhan bisa kalah oleh maya.
16
Beliau mengunjungi semua kediaman dari ilmu-ilmu pengetahuan
suci yang telah dikembangkan. Beliau menantang para cerdik-
pandai untuk berdiskusi, beradu argumentasi dengannya, dan
berhasil mengkonversikan mereka pada pandangan-pandangan
dan opini-opini kefilsafatan beliau.
―Ia yang bijinya jatuh duluan, dianggap kalah‖. Setelah itu, iapun
meninggalkan tempat perdebatan dan melanjutkan tugas-tugas
kerumah-tanggaannya betapa mestinya. Pertarungan berlangsung
selama tujubelas hari-tujubelas malam. Dan….biji-biji jagungnya
Mandana Misra-lah yang duluan jatuh. Mandana Misra menerima
kekalahannya dan memasrahkan dirinya untuk menjadi seorang
Sannyasin pengikut Jagatguru Sankara.
19
Nah….disinilah Sankara memperoleh pengalaman atau
pengetahuan empiris dalam bercinta dengan para ratu-ratu
jelitanya itu. Maya memang ternyata sedemikian kuatnya. Di
tengah-tengah para ratu-ratu tersebut, suksma sarira dari Sankara
lupa samasekali pada janjinya untuk kembali kepada para
siswanya yang setia menjaga jasad-kasarnya. Karena cukup lama,
para siswanyapun mulai mencari-cari Sang Guru. Dalam pencarian
mereka, mereka mendengar tentang kebangkitan yang
menakjubkan dari seorang Raja yang bernama Amaruka. Mereka
segera menuju ibu kota kerajaan untuk mengadakan intervew
dengan Sang Raja. Mereka melantunkan beberapa Gita filosofis
ajaran Sankara sendiri, yang seketika itu juga memulihkan
kesadaran Sankara kembali.
Mengetahui bahwa para Mentri kerajaan dan para ratu itu telah
memerintahkan untuk mencari, menemukan dan membakar jasad
Sankara, para siswa beliau segera bergegas kembali ke tempat
dimana jasad beliau disembunyikan. Sebelum para siswa beliau
tiba, para utusan dari ratu-ratu itupun telah menemukan jasad itu
juga, bahkan telah mulai bersiap-siap untuk membakarnya. Ketika
itulah jiwa Sankara memasuki tubuhnya kembali. Sankara memuja
Hari atas pertolongan-Nya. Ketika anugerah-Nya diturunkan, hujan
segera turun dan mematikan api yang sedianya untuk membakar
hangus jasadnya itu.
21
Jihad dan Penyerangan terhadap Umat Buddhis
4. Periode-periode Selanjutnya
534 B.C.E
528 B.C.E
29
Petapa Gotama mencapai Pencerahan Sempurna di bawah pohon
Bodhi (Ficus religiosa) di hutan Gaya (Sekarang Bodhgaya, India)
tepat saat bulan purnama Siddhi di Bulan Vesak (Mei) selama
bermeditasi di bawah pohon Boddhi. Selama bulan purnama di
bulan Juli, Sang Buddha membabarkan ajarannya yang pertama di
daerah dekat Varanasi, menunjukkan kepada dunia Empat
Kasunyataan Mulia dan memulai pembabaran Dhamma dan
Vinaya selama 45 tahun.
483 B.C.E
Buddha Gotama Parinibbana (kemangkatan mutlak) di Kusinara
(Sekarang Kushinagar, India) pada usia 80 tahun. Selama masa
musim hujan, setelah Sang Buddha parinibbana, diadakan
Persamuhan Agung pertama di dekat Rajagaha, India, di Gua
Sattapanni yang dihadiri oleh 500 orang bhikkhu yang telah
mencapai tingkat kesucian Arahat, yang dipimpin oleh Y.A.
Mahakassapa Thera. Pada Persamuhan Agung ini, diulang
kembali peraturan Vinaya oleh Y.A. Upali Thera yang kemudian
diterima sebagai Vinaya Pitaka, dan pengulangan Dhamma oleh
Y.A. Ananda Thera yang kemudian menjadi Sutta Pitaka.
Persamuhan ini di bawah naungan Raja Ajatasattu.
384 B.C.E
365 B.C.E
Persamuhan Buddhis di Pataliputta (tidak membahas mengenai
kitab suci).
253 B.C.E
250 B.C.E
Kaisar Asoka mengeluarkan beberapa ragam dekrit (edict)
mengenai kerajaannya yang mendukung Agama Buddha. Kaisar
Asoka mengirim putranya, Y.M. Mahinda Thera ke Sri Lanka
dengan misi menyebarkan Buddha Dhamma di Sri Lanka, Kanara,
Karnataka, Kashmir, wilayah Himalaya, Myanmar, Afghanistan dan
bahkan Mesir, Macedonia dan Cyrene. Kemudian Raja Sri Lanka
Devanampiya Tissa memeluk Agama Buddha.
31
243 B.C.E
Y.M. Mahinda Thera mendirikan Mahavihara di Anuradhapura, Sri
Lanka. Komunitas aliran Vibhajjavadin yang berdiam di Sri Lanka
kemudian berkembang menjadi Theravada . Kemudian saudara
perempuan Y.M. Mahinda Thera, Bhikkhuni Sanghamitta, tiba di
Sri Lanka dengan membawa potongan pohon Bodhi dan
mendirikan Sangha Bhikkhuni di Sri Lanka.
200 B.C.E
Kemunculan benih awal aliran Mahayana.
Penyusunan literatur Prajnaparamita.
Pembangunan Stupa Sanchi di Amaravati, Bodh Gaya, India.
185 B.C.E
Runtuhnya dinasti Maurya dan digantikan oleh dinasti Sunga.
Pada masa ini Agama Buddha mengalami tekanan oleh
pemerintahan Pusyamitra Sunga.
180 B.C.E
Demetrius, raja Greco-Bactrian, menginvasi India sampai ke
Pataliputta dan mendirikan kerajaan Indo-Greek/India-Yunani (180-
10 B.C.E), dimana di bawah kerajaan tersebut Agama Buddha
kembali berkembang.
150 B.C.E
Menander I (Milinda), raja Indo-Greek/India-Yunani memeluk
Agama Buddha setelah berdiskusi dengan Y.A. Nagasena.
Kumpulan diskusi yang berisikan mengenai pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh Raja Menander I (Milinda) kepada
Y.A. Nagasena, mengenai Buddha Dhamma ini, kemudian dikenal
dengan sebutan Milinda Panha atau Pertanyaan Milinda.
75 B.C.E
32
Theodorus, gubernur Indo-Greek/India-Yunani, menyimpan relik
Sang Buddha, mendedikasikannya untuk menghormati "Yang
Termulia Shakyamuni".
34 B.C.E
Peristiwa kelaparan dan perang yang terjadi di Sri Lanka
menimbulkan kekhawatiran akan kemerosotan moral yang
mengancam kelestarian Buddha Dhamma. Dengan alasan ini
Persamuhan Agung Keempat diselenggarakan dan kitab suci
Tipitaka ditulis untuk pertama kalinya pada daun lontar/palem.
Persamuhan ini di bawah naungan Raja Vattagamani Abhaya dari
Sri Lanka, diselenggarakan di Vihara Aloka, Desa Matale atau
Malaya, Sri Lanka, dan dihadiri oleh 500 bhikkhu dan ahli tulis dari
Mahavihara.
2 B.C.E
Catatan Sejarah Dinasti Han Timur (Hou Hanshu), mencatat
kunjungan utusan Yuezhi ke ibu kota China, dan memberikan
pengajaran Sutra Buddhis secara oral (diucapkan).
1 C.E
Dimulainya tahun umum (C.E) atau disebut dengan tahun Masehi
65 C.E
Pendanaan Agama Buddha oleh Liu Ying, putra Kiasar Guangwu
dari dinasti Han, yang merupakan dokumentasi pertama atas
praktik Agama Buddha dalam suatu komunitas.
67 C.E
Agama Buddha tiba di China dari India bersama dengan dua orang
bhikshu dari India yaitu Kasyapa-Matanga dan Dharmaraksha.
Mereka menerjemahkan berbagai teks Buddhis diantaranya yaitu
Sutra 42 Bab.
68 C.E
33
Agama Buddha secara resmi bediri di China dengan didirikannya
Kuil Kuda Putih (Baima), pada kekuasaan Kekaisaran Ming dari
Dinasti Han Timur.
78 C.E
Jenderal China, Ban Chao, menduduki kerajaan Buddhis, Khotan
(sekarang Hotan / Hetian).
89 C.E
Menurut aliran Mahayana, Raja Kaniska (78-101), mengadakan
Persamuhan Agung Keempat di Jalandhar, India. (Persamuhan ini
tidak diakui oleh aliran Theravada).
100 C.E
Para bhikkhu dari Sri Lanka menyebarkan Agama Buddha aliran
Theravada di Kamboja dan Thailand Tengah untuk pertama
kalinya.
148 C.E
An Shih-Kao seorang pangeran dari Parthian (Ashkanian) dan
para bhikkhu dari India tiba di China dan untuk pertama kalinya
menerjemahkan teks Buddhis India ke dalam bahasa China
dengan menggunakan terminologi Taoisme sehingga beberapa
masyarakat China menganggap Agama Buddha sebagai bentuk
lain dari Taoisme.
150 C.E
- Penyusunan Saddharma Pundarika Sutra (Sutra Teratai) dan
teks-teks Mahayana lainnya.
- Kemunculan Mahayana sebagai aliran yang terpisah.
- Kedatangan Agama Buddha untuk pertama kalinya ke Vietnam
dari Asia Tengah dan India.
168 C.E
34
Seorang bhikshu bernama Lokaksema dari Kushan, berkunjung ke
ibu kota China, Loyang, untuk menerjemahkan teks-teks
Mahayana untuk pertama kalinya ke dalam bahasa China.
200 C.E
296 C.E
- Penyusunan Zhu Fo Yao Ji Jing (kitab Buddhis China tertua yang
baru ditemukan pada tahun 2005 C.E), telah rampung pada masa
Dinasti Jin Barat (265-317).
- Aliran Yogacara (meditasi) ditemukan oleh Maitreyanatha.
- Kitab-kitab Buddhis mulai tiba di kerajaan-kerajaan Tibet (Tibet
Utara) semasa pemerintahan Raja Lhatotori Nyentsen.
317 C.E
Fo-T'u-Teng mendirikan sangha bhikshuni di China.
320 C.E
- Universitas Buddhis Nalanda berkembang di India, merupakan
pusat pelajaran Agama Buddha kurang lebih selama 1000 tahun
dan memiliki 2 ribu orang guru dan 10 ribu siswa di dalamnya.
- Penyebaran Agama Buddha ke Myanmar dan Laos.
35
330 C.E
- Kehidupan Asanga dan Vasubhandu. Bersama dengan
Maitreyanatha mereka sebagai penemu dan Guru Besar dari aliran
Yogacara. Mereka terkenal akan ajarannya mengenai Cittamatrin
(Pikiran Semata).
- Pemikiran akan penghormatan terhadap Amitabha dan kelahiran
di tanah suci, mulai muncul dan merupakan cikal bakal
perkembangan aliran Tanah Suci.
- Perkembangan aliran Vajrayana.
372 C.E
Agama Buddha masuk ke Korea dari China. Dua bhikshu dari
China membawa beberapa kitab ke kerajaan Goguryeo di Korea
dan mendirikan pembuatan kertas di Korea.
378 C.E
Penerjemahan teks-teks Buddhis ke dalam bahasa China oleh
Kumarajiva (344-413) dan Hui-yüan (334-416).
Agama Buddha memasuki Korea.
399 C.E
Fa-hsien (Fa Xian), seorang bhikshu dari China mengunjungi India
(399-414) dan kembali dengan membawa teks-teks Buddhis dan
kemudian diterjemahkan dalam bahasa China.
402 C.E
Aliran Amitabha Tanah Suci (Ching t'u) mulai muncul di China.
T'an-Luan (476-542) sebagai sesepuh pertama.
425 C.E
433 C.E
- Para Bhikkhuni Theravada dari Sri Lanka memperkenalkan garis
silsilah penahbisan penuh ke China.
- Agama Buddha mengalami penyiksaan dan kekerasan oleh
pemerintahan Kaisar Wu (Shih-tusu) di China (424-451).
454 C.E
- Dhammapala dari Sri Lanka, menyusun komentar terhadap kitab
Tipitaka Pali yang terlewatkan oleh Buddhaghosa (seperti kitab
Udana, Itivuttaka, Theragatha, dan Therigatha), bersama dengan
sub-komentar yang luas pada karya Buddhaghosa.
- Pemulihan Agama Buddha di China pada masa kaisar yang baru,
Wen-ch'eng-ti.
464 C.E
Buddhabhadra seorang Guru Dhyana (meditasi) India sampai di
China untuk mengajarkan Agama Buddha. Beliau menjadi ketua
dan Sesepuh Pertama Vihara Shaolin.
470 C.E
Aliran T'ien Tai ditemukan oleh Hui-Wen di China Selatan.
495 C.E
Vihara Shaolin didirikan di China atas nama Buddhabhadra atas
dekrit Kaisar Wei Xiao Wen.
520 C.E
- Bodhidharma tiba di China dari India dan menetap di Vihara
Shaolin di provinsi Henan, China. Beliau menjadi Sesepuh
Pertama dari aliran Ch'an (Zen).
- Berdirinya aliran Ch'an (Zen).
37
552 C.E
- Agama Buddha diperkenalkan di Jepang melalui Korea (mungkin
juga melalui China) dan menjadi agama negara (594).
- Berdirinya aliran T'ien-tai oleh Chih-i (538-597) di China, dikenal
juga dengan nama Fa-hua atau aliran Teratai; merupakan bentuk
sinkretisme (perpaduan) dari semua aliran Mahayana.
577 C.E
- Berdirinya aliran Hua-yen oleh Fa Shun (557-640) di China.
- Kisah Jataka diterjemahkan ke dalam bahasa Persia oleh Raja
Khosrau I (531-579).
- Pengikut aliran Zen masuk ke Vietnam dari China.
- Pangeran Shotoku mendanai Agama Buddha di Jepang.
589 C.E
- Penulisan teks-teks komentar Buddhis China.
- Agama Buddha berkembang di Indonesia.
- Percampuran antara agama Hindu Shivaism dan Mahayana di
Kamboja, berlangsung sampai abad ke-11. Aliran non-Mahayana
juga ada namun tidak menonjol.
- Berdirinya Dinasti Sui di China, awal dari jaman keemasan
Agama Buddha di China.
607 C.E
- Utusan kerajaan Jepang diutus ke kerajaan Sui di China untuk
mendapatkan salinan sutra-sutra.
- Agama Buddha mulai menyebar di Tibet.
- Pembangunan kuil Horyu-ji dan selesai pada tahun 615 C.E.
618 C.E
- Berdirinya Dinasti Tang di China (618-907) dan merupakan
jaman keemasan bagi Agama Buddha di China.
- Harsa-vardhana memimpin kerajaan besar di India Utara. Ia
adalah salah satu raja Buddhist teladan yang mendirikan institusi-
institusi untuk para peziarah, orang miskin, dan orang sakit.
38
641 C.E
- Raja Songtsen Gampo mempersatukan Tibet dan menikahi putri
dari China, Wen Cheng dan putri dari Nepal Bhrkuti yang
membawa rupang Buddha.
- Pembangunan Istana Potala, Jokang dan vihara Ramoche di
Tibet untuk menaruh rupang Buddha (641-650).
E 643 C.E
Hsuan Tsang (602-664) mengunjungi India dan setelah pulang
menerjemahkan berbagai kitab Buddhis.
658 C.E
- Aliran Ch'an Selatan atau Ch'an baru, mulai meluas dengan Hui-
neng (638-713) sebagai Sesepuh Ke-6.
- Pengembangan aliran Hua-yen oleh Fa-tsang (643-712)
671 C.E
- Bhiksu Peziarah dari China pada Dinasti Tang, Yi Jing (I-Tsing),
mengunjungi Palembang, ibu kota dari kerajaan Srivijaya di pulau
Sumatera, Indonesia, dan melaporkan terdapat lebih dari 1000
orang bhikkhu di sana. Dan pada masa itu, mayoritas Agama
Buddha tradisi Theravada telah berkembang pesat di seluruh
Nusantara, kecuali di daerah Melayu yang sedikit mengadopsi
tradisi Mahayana.
- Seorang bhikshu sarjana asal Korea, Uisang (625 - 702), kembali
ke Korea setelah mempelajari aliran Hua-yen dan mendirikan
aliran Hwaom (Hua-yen dalam bahasa Korea).
713 C.E
Aliran esotorik dari Dinasti Tang diperkenalkan di China oleh
Subhakarasimha, Vajrabodhi and Amoghavajra.
719 C.E
Agama Buddha berkembang di Thailand.
39
730 C.E
Diperkenalkannya aliran Hua-yen dari China ke Jepang, yang
dikenal dalam bahasa Jepang sebagai Kegon.
752 C.E
Patung besar Buddha Vairocana di kuil Todai-ji di Nara (Jepang),
selesai dibangun.
760 C.E
- Candi Borobudur didirikan pada masa Dinasti Sailendra di Jawa
Tengah.
- Aliran akademis (Jöjitsu, Kusha, Sanron, Hossö, Ritsu, and
Kegon) tumbuh di Jepang.
- Aliran Ch'an sampai ke Tibet.
773 C.E
Raja Trisong Detsen mengundang Shantarakshita ke Tibet.
774 C.E
- Raja Trisong Detsen mengundang Padmasambhava untuk
mendirikan Agama Buddha aliran Tantra di Tibet.
-Agama Buddha menyebar cepat ke Sikkim dan Bhutan.
- Kisah Jataka diterjemahkan ke dalam bahasa Syriac dan Arab
seperti Karataka and Damanaka. Kisah mengenai kehidupan Sang
Buddha di terjemahkan ke dalam bahasa Yunani oleh John dari
Damascus.
787 C.E
Pembangunan Samye, vihara pertama di Tibet, oleh Trisong
Detsen dan Padmasambhava. Kemunculan aliran Nyingma
cabang dari Agama Buddha Tibet.
792 C.E
40
Perdebatan besar antara aliran Tibet dengan aliran Mahayana di
vihara Samye, dan memutuskan bahwa aliran Tibet sebagai
bentuk dari aliran Mahayana.
794 C.E
Satu juta miniatur stupa (pagoda) dibangun di Jepang. Ibu kota
Jepang dipindahkan dari Nara ke Kyoto.
804 C.E
Di bawah pemerintahan Kaisar Kammu dari Jepang, Bhikshu
Kukai (774-835) berkunjung ke daratan China. Ia menyerap ajaran
dari aliran Vajrayana di Chang'an dan kembali ke Jepang untuk
mendirikan aliran Shingon (806). Berada dalam rombongan yang
sama, Bhikshu Saicho (767-822) menyerap ajaran dari aliran T'ien-
tai dan kembali ke Jepang untuk mendirikan aliran Tendai (805).
810 C.E
Raja Devapala dari India menyumbang "pemasukan dari 5 desa"
untuk pendanaan dan pemeliharaan perpustakaan Buddhis dan
fasilitas penyalinan Sutra di Universitas Nalanda.
822 C.E
Penegakkan Peraturan (vinaya) Mahayana di Jepang.
836 C.E
- Raja Lang Dharma menganiaya Buddhis Tibet. Periode konflik
dan perang sipil di Tibet dimulai.
- Seorang pendeta aliran Tendai dari Jepang bernama Ennin
melakukan perjalanan ke China (838-847) dan mencatat
penekanan terhadap Agama Buddha di China
845 C.E
- Penekanan dan penganiayaan terhadap Buddhis di China oleh
Kaisar Wu-tsung (841-7) seorang Taois, yang juga memerintahkan
untuk memusnahkan seluruh komponen yang berunsur Buddhis,
41
menandakan kemunduran Agama Buddha di China.
- Penemuan alat pencetak oleh Buddhis di China. Buku tertua
yang dicetak dan masih ada adalah buku Tun-hung pada tahun
868, yang berisi kutipan dari Sutra Intan.
877 C.E
Kehancuran dinasti Tibet. Agama Buddha hampir lenyap
seluruhnya dari Tibet.
900 C.E
972 C.E
Kaisar Pertama dari Dinasti Sung memerintahkan untuk
menyelesaikan mencetak Tripitaka. Selesai pada tahun 983,
dikenal dengan nama Shu-pen (Edisi Szechuan).
978 C.E
Awal dari periode kedua Buddhis di Tibet.
1009 C.E
Dinasti Ly di Vietnam. Para Raja Ly melindungi Agama Buddha
Mahayana.
1025 C.E
Kerajaan Buddhis, Srivijaya, di Sumatera, diserang oleh Kerajaan
Chola dari India Selatan. Srivijaya masih bisa bertahan tetapi
mengalami kemunduran. Pusat pemerintahan dipindahkan dari
Palembang ke Jambi.
1038 C.E
Atisha (982-1054), datang ke Tibet dan mendirikan aliran
Kadampa (yang kemudian menjadi aliran Gelugpa).
42
1039 C.E
Marpa (1012-1097) seorang penerjemah, mulai mendirikan aliran
Kargyu bagian dari Agama Buddha di Tibet, melakukan perjalanan
ke India, dan belajar di bawah bimbingan Naropa.
1044 C.E
Di Myanmar, raja Pagan pertama, Raja Anoratha mulai
memerintah. Ia mengalihyakinkan negaranya menjadi Agama
Buddha Theravada dengan bantuan para bhikkhu dan buku-buku
dari Sri Lanka.
1050 C.E
Komunitas Bhikkhu dan Bhikkhuni di Anuradhapura, Sri Lanka,
hancur karena invasi dari India bagian selatan.
1060 C.E
- Penemuan silsilah aliran Sakya oleh Brogmi (992-1072).
- Gonchok Guelpo (1034-1102) mendirikan biara pertama bagi
sangha aliran Sakya.
- Berkembangnya Theravada di Pagan, Burma (Myanmar).
070 C.E
Para Bhikkhu dari Pagan (Myanmar) tiba di Polonnaruwa, Sri
Lanka untuk mengembalikan kembali garis penahbisan bhikkhu
aliran Theravada di Sri Lanka.
1084 C.E
Di Myanmar, pada pemerintahan Raja Pagan ke-2, Kyanzittha
(putra dari Anawrahta) menyelesaikan Stupa Shwezigon, tempat
untuk menyimpan relik Sang Buddha, termasuk relik gigi Sang
Buddha yang dibawa dari Sri Lanka.
1100 C.E
Pemerintahan Huizong pada masa Dinasti Song di China melarang
Agama Buddha dan mempromosikan Taoisme.
43
1124 C.E
Di Jepang, Ryonin (1072-1132) menemukan aliran Yuzu-gatari
atau aliran Nembutsu (Nianfo) yang memfokuskan pada ritual
pengulangan nama Buddha Amitabha.
1164 C.E
Polonnaruwa, di Sri Lanka Utara dihancurkan oleh penyerangan
bangsa asing. Dengan bimbingan dua bhikkhu dari cabang tradisi
Mahavihara yaitu tradisi Y.A. Mahakassapa dan Y.A. Sariputta,
Raja Parakramabahu menyatukan kembali seluruh bhikkhu di Sri
Lanka dalam tradisi Mahavihara.
1175 C.E
Honen Shonin (1133-1212) mendirikan aliran Jodo atau "Tanah
Suci" (Pure Land) di Jepang.
1181 C.E
Raja Jayavarman VII dari Kamboja yang merupakan penganut
Mahayana mendirikan kuil Bayon salah satu bagian akhir dari
pembangunan Angkor Wat yang dimulai pada pemerintahan Raja
Suryavarman II. Kemudian hari situs ini menjadi salah satu tempat
bagi penganut Theravada.
1190 C.E
Di Myanmar, garis keturunan Raja Anawrahta mengendalikan
pemerintahan dengan bantuan dari Sri Lanka. Pemerintah baru
memperbaharui Buddhisme Myanmar mengacu pada model di Sri
Lanka.
1191 C.E
- Eisai (1141-1215) mendirikan aliran Rinzai dari Zen Buddhisme di
Jepang.
- Agama Buddha berkembang di Korea di bawah dinasti Koryo.
44
1193 C.E
Kaum Muslim menyerang India dan menaklukkan negara
Magadha, pusat Agama Buddha. Mereka menghancurkan vihara-
vihara dan universitas Buddhis seperti Nalanda dan Valabhi. Pusat
Pendidikan Buddhis Terbesar di Nalanda dimana berbagai hal
diajarkan seperti Buddhisme, Logika, Filsafat, Hukum,
Pengobatan, Tata Bahasa, Matematika, Kimia, dan Astrologi,
mengalami kemunduran dan pembubaran akibat penyerangan
Muslim Turki. Peristiwa ini merupakan tonggak sejarah bagi
kemunduran Agama Buddha di India.
1200 C.E
- Di Kamboja, Agama Buddha Theravada menggantikan
Mahayana yang sebelumnya dianut secara berdampingan dengan
agama Hindu oleh masyarakat Kamboja. Perubahan ini mendapat
pengaruh dari Sri Lanka dan Thailand.
1224 C.E
Shinran (1173-1262) mendirikan aliran Jodo-Shin di Jepang. Ia
membawa doktrin keselamatan dengan hanya kepercayaan
kepada Buddha Amitabha dan dengan hanya penguncaran secara
ekstrem nama Buddha Amitabha. Ia mendukung pernikahan para
biarawan dan ia sendiri menikah. Populasi penganut aliran ini
hanya ada di Jepang dan beberapa Korea. "Pembaharuan"
Shinran (penyelamatan dengan kepercayaan semata, pernikahan
para biarawan, makan daging, dan sebagainya) tidak dapat
diterima oleh tradisi-tradisi Buddhis di Asia Timur.
1227 C.E
Dogen Zenji (1200-1253) membawa tradisi Zen Caodong dari
China ke Jepang dan mendirikan aliran Soto Zen.
1236 C.E
45
Para Bhikkhu dari Kañcipuram, India, tiba di Sri Lanka untuk
menghidupkan kembali garis upasampada (penahbisan)
Theravada.
1238 C.E
Kerajaan Thailand dari Sukhothai berdiri, dengan Agama Buddha
Theravada sebagai agama negara.
1247 C.E
Di Tibet, Pandita Sakya mengakui Godan Khan; merupakan awal
dari hubungan antara Lama Tibet dengan Khan (Penguasa) dari
Mongol.
1252 C.E
Rupang (patung) raksasa Buddha Amitabha dibangun di
Kamakura, Jepang.
1253 C.E
Nichiren Daishonin (1222-1282) mendirikan aliran Nichiren di
Jepang yang sampai sekarang beberapa cabang dari aliran ini
seperti Nichiren Shoshu masih merupakan aliran yang kontroversi
dimana menganggap Nichiren sebagai Buddha yang asli dan
sesungguhnya.
1255 C.E
Dinasti Yuan di China dalam kekuasaan Mongol dan pengaruh
Lamaisme dari Tibet. Pada masa ini terjadi kontroversi antara
Buddhis dan Taois sebelum pemerintahan Magun Khan tahun
1255. Perdebatan sengit yang telah berlangsung selama 1000
tahun, diselesaikan karena keinginan Buddhis dengan dekrit Kublai
Khan pada tahun
1261 C.E
46
- Tibet dipersatukan kembali oleh para Pandita Sakya, dan
menjadikan Lama Agung Sakya menjadi raja.
- Rashid al-Din seorang sejarahwan asal Persia, mencatat ada
sebelas literatur Buddhis yang diterjemahkan dalam bahasa Arab
seperti Sukhavati-vyuha Sutra dan Karanda-vyuha Sutra, serta
beberapa bagian dari Samyutta Nikaya dan Anguttara Nikaya, dan
bersama dengan Maitreya-vyakarana.
1275 C.E
Ippen (1239-1289) menemukan aliran Ji di Jepang.
1279 C.E
Bukti tertulis terakhir mengenai vihara bhikkhuni Theravada di
Myanmar.
1287 C.E
Kerajaan Buddhis Theravada di Pagan, Myanmar, jatuh oleh
Mongol, dan mulai mengalami masa kemunduran.
1295 C.E
Pemimpin Mongol, Ghazan Khan memeluk agama Islam, dan
merupakan akhir dari garis pemimpin penganut Buddhis Tantra.
1321 C.E
- Buddhis di Persia berusaha mengalihyakinkan Uldjaitu Khan.
- Kuil Zen Sojiji Soto dan biara didirikan oleh Keizan Zenji.
1350 C.E
Di Tibet, Raja Changchub Gyaltsen menaklukkan Sakya dan
mendirikan dinasti sekular.
1351 C.E
47
- Garis penahbisan Buddhisme tradisi Hutan dari Sri Lanka tiba di
Myanmar dan Thailand.
- Theravada menyebar ke Laos.
- Biara Theravada Thailand pertama berdiri di Kamboja tidak lama
setelah rakyat Thailand memenangkan kemerdekaannya dari
Khmer.
1360 C.E
Para penguasa dari Utara (Chieng-mai) dan Timur Laut
(Sukhothai) Thailand mengadopsi Agama Buddha Theravada dan
menjadikannya agama negara.
1365 C.E
Di Indonesia, Kerajaan Srivijaya ditaklukkan oleh Kerajaan
Majapahit. Kerajaan Majapahit mengalami masa keemasan di
bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada.
Dan pada masa ini pula Agama Buddha mengalami masa
keemasan yang kedua setelah masa Kerajaan Srivijaya.
1391 C.E
Lahirnya Gyalwa Gendun Drubpa, Dalai Lama Pertama. Awal dari
garis silsilah Dalai Lama dalam Buddhisme Tibet.
1397 C.E
Kuil Kinkaku-ji atau Paviliun Emas dibangun di Kyoto, Jepang.
1409 C.E
Ganden, Biara aliran Tibet tradisi Gelug ("Topi Kuning") pertama
dibangun oleh reformer kebiaraan, Tsong-khapa (1357-1419) yang
sekaligus menandakan berdirinya aliran Gelug oleh Tsong-khapa.
1478 C.E
Di Indonesia, Raja Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit wafat,
dimulailah masa keruntuhan Kerajaan Majapahit dengan adanya
serangan dari Kerajaan Kediri. Dengan dimulainya keruntuhan
48
Kerajaan Majapahit maka dimulai pula masa kemunduran Agama
Buddha di Nusantara.
1499 C.E
- Taman Batu di Kuil Ryoan-Ji di Tokyo dibangun.
- Meninggalnya Rennyo (1415-1499), seorang pembaharu aliran
Jodo-Shin.
1527 C.E
Di Indonesia, Kerajaan Kediri yang merupakan sisa-sisa Kerajan
Majapahit, ditaklukkan oleh Kerajaan Demak Muslim. Riwayat
Kerajaan Majapahit benar-benar tamat.
1578 C.E
- Salah satu penguasan Mongol, Altan Khan, memberikan titel
Dalai ("Lautan") kepada pemimpin aliran Tibet tradisi Gelug yaitu
Sonam Gyatso yang kemudian dikenal sebagai Dalai Lama Ketiga.
- Pergerakan pengharmonian antar aliran Agama Buddha
(khususnya aliran Cha'n dan Tanah Suci) di China pada masa
Dinasti Ming. Master Chu-hung, (lahir 1535) meresmikan
pergerakan umat Buddha di China.
1602 C.E
Aliran Jodo-Shin di Jepang terbagi menjadi dua, yaitu tradisi
Higashi (Timur) dan tradisi Nishi (Barat) Hongan-ji.
1613 C.E
Sistem Danka atau Sistem Kuil Keluarga diterapkan di Jepang.
1614 C.E
Toyotomi Hideyoshi dari Jepang membangun rupang (patung)
Buddha besar di Kuil Hokoji di Kyoto.
1615 C.E
49
Suku Oirat dari Mongol memeluk Agama Buddha Tibet aliran
Gelug.
1642 C.E
Gushri Khan menobatkan Dalai Lama Kelima, Ngawang Lobsang
Gyatso sebagai penguasa sementara di Tibet.
1653 C.E
Dalai Lama Kelima bertemu dengan Kaisar Qing, Shunzhi, dari
China di dekat Beijing.
1654 C.E
Ingen atau Yin-yuan (1592-1673) memperkenalkan aliran Obaku
dari Zen Buddhisme di Jepang.
1681 C.E
- Literatur-literatur Buddhis versi China diterbitkan oleh Tetsugen.
- Agama Buddha di Jepang dalam pengawasan Tokugawa
Shögunate (penguasa pemerintah feudal).
1682 C.E
Dalai Lama Kelima wafat; wali pemerintahan menyembunyikan
kewafatannya selama 14 tahun.
1697 C.E
Penobatan Dalai Lama Keenam, Tsangyang Gyatso (1683-1706)
pada usianya yang ke-14 tahun.
1700 C.E
Hakuin (1686-1769) seorang bhiksu, penulis, dan seniman
membantu menghidupkan kembali aliran Zen Rinzai dalam Agama
Buddha di Jepang.
1717 C.E
50
Suku Dzungar dari Mongol menyerang Tibet dan merampok
Lhasa. Kuburan Dalai Lama Kelima dijarah.
1720 C.E
Suku Dzungar berhasil dipukul mundur, Pasukan Pemerintah Qing
(China) mengangkat Kelsang Gyatso sebagai Dalai Lama Ketujuh.
1721 C.E
Kedudukan Amban (Perwakilan Pemerintah China) dibuat oleh 13
pokok ketetapan Pemerintah Qing (China). 29 pokok ketetapan
Pemerintah Qing menentukan penggunaan undian "jambangan
emas" ("golden urn") untuk memilih Dalai Lama dan Panchen
Lama.
1755 C.E
- Raja Kirti Sri Rajasinghe menerima para bhikkhu dari Kerajaan
Thailand untuk mengembalikan lagi garis penahbisan bhikkhu
yang lenyap di Sri Lanka. Berdirinya tradisi Siam Nikaya di Kandy,
Sri Lanka, oleh Bhikkhu Upali dari Thailand yang berusaha
membenahi Sangha di Kandy.
- Tentara kolonial menduduki Sri Lanka, Myanmar, Laos, Kamboja,
dan Vietnam.
1766 C.E
Di Thailand, banyak literatur Buddhis hancur ketika Myanmar
menyerang Ayutthaya.
1777 C.E
Raja Rama, pendiri dinasti yang ada sekarang di Thailand,
memperoleh salinan Tipitaka dari Sri Lanka dan menyokong suatu
Dewan untuk menstandardisasi Tipitaka versi bahasa Thailand,
dan salinannya kemudian disumbangkan ke vihara-vihara di
seluruh negeri.
1802 C.E
51
Nguyen Anh memerintah setelah Vietnam bersatu. Setelah
berkuasa ia membuat pemerintahan Confucianis ortodoks dan
membatasi penyebaran Agama Buddha. Ia melarang pria dewasa
untuk menghadiri perayaan Buddhis.
1803 C.E
Umat Sri Lanka yang ditahbiskan oleh para bhikkhu dari kota
Amarapura, Myanmar, mendirikan tradisi Amarapura Nikaya untuk
memperbaiki tradisi Siam Nikaya yang terakhir mengalami
penyimpangan.
1814 C.E
Di Jawa Tengah, Indonesia, setelah lama tertimbun, Candi
Borobudur diketemukan kembali oleh Sir Thomas Stamford
Raffles.
1820 C.E
Rezim Minh Mang di Vietnam membatasi Agama Buddha lebih
lanjut. Ia bersikeras bahwa semua bhikkhu harus tinggal di biara
dan memiliki dokumen identitas.
1828 C.E
Pangeran Thailand, Mongkut (yang kemudian menjadi Raja Rama
IV) yang sebelumnya pernah menjadi bhikkhu, mendirikan tradisi
Dhammayut yang berarti Sesuai Dhamma. Mongkut yang melihat
ketidaksesuaian antara praktik yang diterapkan oleh para bhikkhu
Thai dengan apa yang ada dalam Tipitaka Pali. Ia berusaha
mereformasi dengan meniadakan segala hal yang bukan Buddhis,
dongeng kepercayaan rakyat, dan takhayul.
1840 C.E
Lahirnya Master Hsu Yun (1840-1959), Guru Besar Ch'an di China
di era modern.
52
1852 C.E
- Terjemahan Sutra Teratai dalam bahasa Jerman.
- Perintis Sarjana Buddhis Neumann dan Odlenburg.
- Bhikkhu Jerman pertama, Nyanatiloka Mahathera.
1853 C.E
Kuil China pertama di Amerika Serikat (San Francisco)
1862 C.E
- Para bhikkhu dari tradisi Hutan, dipimpin oleh Y.M. Paññananda
mengunjungi Myanmar untuk penahbisan ulang, dan sekembalinya
ke Sri Lanka kemudian mendirikan tradisi Ramañña Nikaya.
- Terjemahan pertama Dhammapada ke dalam bahasa barat
(Jerman).
1868 C.E
Di Jepang, Agama Buddha ditekan oleh kaum Shinto pada masa
Restorasi Meiji.
1871 C.E
Persamuhan Agung Kelima diselenggarakan di Myanmar, di
bawah perlindungan Raja Mindon Min. Kitab Tipitaka Pali ditulis
pada 729 batu marmer. Masing-masing batu marmer memiliki
ukuran panjang 5,5 kaki ( +/-165 cm), lebar 3,5 kaki (+/- 105 cm),
dan ketebalan 5 inchi (+/- 10 cm).
1872 C.E
Di Jepang, perselibatan dan vegetarianisme diperbolehkan dengan
ijin pemerintah, dan kaum wanita diperbolehkan kembali memasuki
vihara.
1873 C.E
- Kebangkitan Agama Buddha terjadi di Sri Lanka ketika Y.M. Sri
Sumangala dan Y.M. Dharmanada mendirikan dua perguruan
tinggi kebiaraan yaitu Vidyodaya dan Vidyolanka Pirivenas
53
(perguruan tinggi kebiaraan) secara berturut-turut pada tahun 1873
dan 1875.
- Seorang bhikkhu muda, Y.M. Mohottivatte Gunananda
mengalahkan misionaris Kristen dalam debat publik, sehingga
menyalakan secara luas kebanggaan nasional masyarakat Sri
Lanka terhadap tradisi Buddhis.
- Di Jepang, semua agama berada dalam kendali pemerintah.
1879 C.E
Sir Edwin Arnold dari Inggris mempublikasikan syair "Light of
Asia", yang kemudian menjadi buku yang paling laris terjual di
Inggris dan Amerika, menyebabkan tertariknya orang-orang barat
akan Agama Buddha.
1880 C.E
Helena Blavatsky dan Henry Steel Olcott, pendiri dari
Theosophical Society, tiba di Sri Lanka dari Amerika Serikat,
kemudian memeluk Agama Buddha dan memulai kampanye
pengembangan Agama Buddha dengan mendorong pertumbuhan
dan perkembangan sekolah-sekolah Buddhist di Sri Lanka.
1881 C.E
Pali Text Society didirikan di Inggris oleh T.W.Rhys Davids.
Selama lebih dari 100 tahun , banyak bagian dari Tipitaka
dipublikasikan dalam tulisan romawi dengan terjemahan ke bahasa
Inggris.
1882 C.E
Vihara Buddha Giok (Jade Buddha Temple) di dirikan di Shanghai,
China, dimana terdapat dua buah rupang (patung) Buddha dari
batu giok (jade) yang didatangkan dari Myanmar (Burma).
1891 C.E
54
Maha Bodhi Society didirikan di India oleh umat dari Sri Lanka
pengikut Anagarika Dharmapala, dalam rangka memperkenalkan
kembali Agama Buddha di India.
1892 C.E
Vihara Theravada pertama didirikan di Australia oleh para pekerja
mutiara di pulau Thursday yang berasal dari Sri Lanka.
1896 C.E
Menggunakan catatan yang ditulis oleh Fa-hsien (Fa Xian), para
arkeolog Nepal menemukan pilar batu besar Asoka di Lumbini.
1898 C.E
Lahirnya Upasaka Lu K'uan Yu (Charles Luk), penerjemah dan
penulis Ch'an di Canton, China.
1899 C.E
Bikkhu Theravada barat pertama (Gordon Douglas) ditahbiskan di
Myanmar (Burma).
1900 C.E
Y.M. Ajahn Mun dan Y.M. Ajahn Sao menghidupkan kembali
tradisi meditasi Hutan di Thailand.
1902 C.E
Raja Rama V dari Thailand mendirikan Sangha Act (Perundangan
Sangha) yang secara formal menandakan permulaan dari tradisi
Mahanikaya dan Dhammayut. Kepengurusan Sangha yang pada
waktu itu berada di tangan pejabat awam yang ditunjuk oleh raja,
sekarang diserahkan kepada para bhikkhu itu sendiri.
1903 C.E
Buddhist Mission Society di Jerman, didirikan.
1904 C.E
55
Pasukan Inggris di bawah Kolonel Younghusband memasuki Tibet
dan menduduku Lhasa.
1907 C.E
- Buddhist Society of Great Britain, didirikan di Inggris.
- Lahirnya Y.M. Rahula Walpola, bhikkhu sarjana asal Sri Lanka.
1910 C.E
Pasukan China menduduki Tibet, menembaki massa tak
bersenjata yang hendak memasuki Lhasa.
1913 C.E
Dalai Lama Ke-13 menyatakan Tibet sebagai negara religius dan
merdeka.
1922 C.E
- Zenshuji Soto Mission didirikan di Little Tokyo di Los Angeles,
California dan berdirinya kuil pertama dari aliran Soto Zen di
Amerika Utara.
- Majalah Buddhis pertama di Indonesia dengan nama Moestika
Dharma, di bawah pimpinan Kwee Tek Hoay.
1930 C.E
- Soka Gakkai didirikan di Jepang. Organisasi ini berasaskan pada
aliran Nichiren yang kontroversi dimana umatnya memposisikan
Nichiren sebagai seorang Buddha yang sesungguhnya.
Penguncaran kalimat "Nam-Myōhō-Renge-Kyō" (Terpujilah
Saddharmapudarika Sutra) mencadi hal yang mendasar dalam
praktik kesehariannya.
- Di China, Wong Mou-Lam menerjemahkan The Platform Sutra
(Sutra Hui Neng) ke dalam bahasa Inggris dan menemukan jurnal
Chinese Buddhisme.
- Organisasi Java Buddhists Association yang merupakan bagian
dari The International Buddhists Missionary ( Berpusat di Thaton,
56
Myanmar ), berdiri di Indonesia, diketuai oleh Ernest Erle Power.
1932 C.E
- Suan Mokkhabalarama (Hutan Kekuatan dari Pembebasan)
didirikan oleh Bhikkhu Buddhadasa.
- International Buddhist Mission Java Section berdiri di Batavia
(Jakarta) tahun 1932 dengan Deputy Director General-nya adalah
Josias van Dienst.
1933 C.E
Dalai Lama Ke-13 meninggal dunia. Gencatan senjata berakhir,
China dan Tibet berperang.
1934 C.E
- Buddhis Literatur versi China edisi Taishö Shinshü Daizokyö
selesai dicetak di Tokyo, jepang, dalam 100 jilid.
- Kedatangan Y.M. Bhikkhu Narada Thera dari Sri Lanka ke
Indonesia pada tanggal 4 Maret 1934. Beliau menanamkan
kembali benih-benih Buddha Dhamma yang telah menghilang di
Indonesia sejak kemunduran kerajaan Majapahit.
- Pada tanggal 10 Maret 1934, Y.M. Bhikkhu Narada Thera
melakukan penanaman pohon Bodhi di pelataran Candi
Borobudur, yang merupakan pohon keturunan langsung dari
pohon Bodhi induk di Bodg Gaya, dimana Petapa Gotama
mencapai Pencerahan.
1940 C.E
Tenzin Gyatso yang berusia lima tahun, dinobatkan sebagai Dalai
Lama Ke-14.
1945 C.E
Sekolah Inggris yang baru dibuka ditutup setelah diprotes oleh
para bhiksu.
1949 C.E
57
- Vihara Mahabodhi di Bodh Gaya, India, kembali di bawah kendali
Buddhis.
- Mahasi Sayadaw (U Sobhana Mahathera) yang menghidupkan
kembali meditasi Vipassana, menjadi guru kepala di pusat meditasi
Vipassana di Rangoon, Myanmar.
1950 C.E
- Konferensi Buddhis Sedunia Pertama, di Colombo, Sri Lanka,
yang akhirnya mendirikan World Fellowship of Buddhists atau
Persahabatan Buddhis Sedunia (WBF) didirikan di Colombo, Sri
Lanka. Bendera Buddhis Internasional diresmikan. Dan
Menetapkan hari Vesak (Waisak) sebagai hari libur umum untuk
menghormati Buddha.
1952 C.E
Konferensi Buddhis Sedunia Kedua diadakan di Tokyo, Jepang.
1953 C.E
- Chinese Buddhist Association dibentuk oleh pemerintah Republik
Rakyat China.
- Pada tanggal 22 Mei 1953, untuk pertama kalinya pada masa
kemerdekaan Indonesia, perayaan Waisak diadakan di Candi
Bodobudur, Magelang, Jawa Tengah.
1954 C.E
- Persamuhan Agung Keenam diadakan di Gua Mahapasana,
Kaba-Aye, Yangon, Myanmar. Persamuhan ini berakhir pada
tahun 1956 tepat pada peringatan Buddha Jayanti.
- Pada tanggal 23 Januari 1954, Boan An atau Samanera Ti Chen
di tahbiskan menjadi bhikkhu yang selanjutnya dikenal dengan
Y.M. Ashin Jinarakhita Mahathera. Beliau adalah putera Indonesia
pertama yang menjadi seorang bhikkhu di Indonesia.
- Y.M. Mingun Sayadaw U Vicittasarabhivamsa, berhasil
mengingat seluruh isi kitab Tipitaka Pali yang berjumlah 16.000
halaman. Beliau mendapatkan gelar ―Tipitakadhara‖ (Pembawa
58
Tipitaka) dan juga mendapat gelar ―Dhammabhandagarika‖
(Penjaga Dhamma). Beliau juga sebagai Pemecah Rekor "Ingatan
Terkuat" yang masuk dalam The Guinness Book of Records (Buku
Rekor Dunia) edisi tahun 1985.
1956 C.E
- Tahun Buddha Jayanti, memperingati 2500 tahun Agama
Buddha.
- Dalai Lama Ke-14 mengunjungi India untuk memperingati
Buddha Jayanti.
- Di India pemimpin kaum Dalit (kaum diluar kasta), Dr. Bhimrao
Ramji Ambedkar bersama dengan lebih dari 350 ribu pengikut,
memeluk Agama Buddha.
- Zen Studies Society didirikan di New York, Amerika Serikat,
untuk mendukung D.T. Suzuki.
1957 C.E
- Gua-gua dekat puncak gunung Pai-tai di distrik Fangshan, 75
kilometer barat-daya Beijing kembali dibuka dan mengungkapkan
ribuan sutra Buddhis yang dipahat pada batu sejak abad ke-7.
Tujuh buah duplikat telah dibuat dan batu-batu tersebut diberi
nomor serta pengerjaannya dilakukan sampai tahun 1959.
- Misi pertama Buddhis Sri Lanka ke Jerman, dilakukan oleh Y.M
Soma Thera, Y.M. Kheminda dan Y.M Vinitha.
1958 C.E
Y.M. Nyanaponika Thera mendirikan Buddhist Publication Society
di Sri Lanka untuk menerbitkan buku-buku Buddhisme Theravada
dalam bahasa Inggris.
1959 C.E
Bersama dengan 100 ribu rakyat Tibet, Dalai Lama Ke-14
meninggalkan Tibet yang telah diduduki oleh pemerintah Cina
menuju ke India. Di pengasingannya di India Dalai Lama Ke-14
mendirikan komunitas Tibet.
59
1962 C.E
San Francisco Zen Center, didirikan oleh Shunryu Suzuki. Awal
penyebaran Agama Buddha di dunia Barat pada masa modern.
963 C.E
Dalai Lama Ke-14 menyetujui pembentukan konstitusi demokrat
bagi komunitas pengasingan masyarakat Tibet.
1965 C.E
- Pemerintah Myanmar menangkap lebih dari 700 bhikkhu di
Hmawbi, dekat Rangoon, karena mereka menolak menerima
peraturan pemerintah.
- Revolusi Kebudayaan di China (1965-1975). Kuil-kuil dan vihara-
vihara Buddhis ditutup dan semakin terpuruknya Sangha yang
telah memiliki kondisi yang lemah.
- Teks-teks Tibet dikumpulkan, diterjemahkan dan disebarkan oleh
penerbit Buddhis.
1966 C.E
- Dewan Sangha Buddhis Sedunia atau World Buddhist Sangha
Council (WBSC) terbentuk di Colombo, Sri Lanka pada bulan Mei.
Diprakarsai oleh umat Theravada Sri Lanka yang berharap dapat
menjembatani perbedaan yang ada dan bekerja sama antar tradisi
Agama Buddha. Konvensi WBSC yang pertama ini dihadiri oleh
para bhikkhu pemimpin dari berbagai negara dan tradisi baik dari
Mahayana maupun Theravada. Dalam Konvensi ini juga di
rumuskan pokok-pokok dasar pemersatu antara tradisi Theravada
dan Mahayana.
- Vihara Theravada pertama berdiri di Amerika Serikat.
- Y.M. Cheng Yen mendirikan Tzu Chi Compassion Relief
Association dan Tzu Chi Compassion Foundation (1980).
1968 C.E
60
- Terbentuknya International Buddhist Exchange Centre (Pusat
Pertukaran Pelajar Buddhis Internasional) di Jepang.
- Pada konferensi ke-15 di Perancis, UNESCO setuju untuk
memberi bantuan untuk menyelamatkan Borobudur.
1969 C.E
Berbagai organisasi Buddhis bermunculan di Indonesia,
menunjukkan geliat kebangkitan agama Buddha di Indonesia.
1971 C.E
- Pusat Tibetan (Sakya) pertama didirikan di Amerika Serikat.
- Pengungsi dari perang Vietnam, Kamboja, dan Laos, menempati
Amerika Utara, Australia, dan Eropa, mendirikan banyak
komunitas Buddhis di Barat.
1973 C.E
Penduduk Sri Lanka di Australia, mendirikan vihara Theravada
pertama di New South Wales.
1974 C.E
- Naropa Institute, sekarang bernama Naropa University, didirikan
di Boulder, Colorado di Amerika Serikat.
- Di Myanmar, ketika demonstrasi saat pemakaman U Thant
(Sekretaris Jenderal PBB yang ke-3), 600 bhikkhu ditangkap dan
beberapa ditembak oleh pasukan pemerintah.
- Pada tanggal 14 Januari 1974 Sangha Agung Indonesia
terbentuk.
1975 C.E
- Y.M. Ajahn Chah, mendirikan vihara (Wat) Pah Nanachat,
sebuah vihara hutan di Thailand untuk melatih bhikkhu-bhikkhu
Barat, dan Y.M. Sumedho menjadi kepala vihara yang pertama
yang dijalankan oleh dan untuk para bhikkhu berbahasa Inggris.
- Wat Buddharangsee didirikan di Sydney, Australia oleh Y.M.
Bhikkhu Khantipalo dari Inggris dan 3 orang bhikkhu dari Thailand.
- Di Laos, para pemimpin Komunis Lao berusaha untuk mengubah
61
prilaku dalam keagamaan, di antaranya adalah para bhikkhu harus
bekerja, bukan menerima derma. Hal ini menyebabkan banyak
bhikkhu yang kembali ke kehidupan umat awam, tetapi Agama
Buddha tetap populer.
- Insight Meditation Society didirikan di Barre, Massachusetts di
Amerika Serikat.
- Kaum Komunis Kamboja di bawah pemerintahan Pol Pot
mencoba untuk menghancurkan Agama Buddha secara
menyeluruh, dan hampir berhasil.
1976 C.E
- Setelah berlangsungnya demonstrasi, pemerintah junta militer
Myanmar mendiskreditkan Bhikkhu La Ba dengan mengatakan
bahwa ia adalah seorang kanibal dan pembunuh.
- Sangha Theravada Indonesia berdiri pada tanggal 23 Oktober
1976, di Vihara Maha Dhammaloka (sekarang Vihara Tanah
Putih), Semarang, Indonesia.
1977 C.E
Y.M. Ajahn Chah, diundang ke Inggris oleh English Sangha Trust.
1978 C.E
- Di Myanmar (Burma), lebih banyak lagi bhikkhu dan umat yang
ditangkap, dipaksa melepaskan jubah, dan dipenjarakan oleh
pemerintah junta militer. Banyak vihara yang ditutup dan
propertinya disita. Bhikkhu U Nayaka yang bersikap kritis
ditangkap dan meninggal, pemerintah mengklaim bahwa ia
melakukan bunuh diri.
- Sangha Mayahana Indonesia berdiri pada tanggal 10 September
1978 di Vihara Buddha Murni, Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
1979 C.E
- Y.M. Ajahn Chah kembali ke Inggris dan mendirikan komunitas
keci para bhikkhu di vihara Hamsptead yang kemudian pindah ke
Sussex, Inggris, dan sekarang dikenal sebagai Chithurst Forest
62
Monastery.
- Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI) didirikan. Nama
WALUBI diberikan oleh Menteri Agama pada waktu itu yaitu
Alamsyah Ratu Perwiranegara.
1980 C.E
Pemerintah junta militer Myanmar menyatakan otoritasnya atas
sangha, kekerasan terhadap para bhikkhu terus berlanjut.
1981 C.E
- Vihara Taungpulu Kaba Aye didirikan oleh Y.M. Taungpulu
Sayadaw dan Dr. Rina Sircar dari Myanmar, di California Utara,
Amerika serikat.
1983 C.E
- Shanghai Institute of Buddhism didirikan di Vihara Buddha Giok
(Jade Buddha Temple), Sanghai, China, di bawah naungan
Shanghai Buddhist Association.
- Di Indonesia, melalui Keputusan Presiden No. 03/1983 tertanggal
19 Januari 1983, ditetapkan bahwa hari Waisak (Vesak)
merupakan hari libur nasional.
1984 C.E
Vihara Amaravati didirikan di Hemel Hempstead, Hertfordshire,
Inggris oleh siswa-siswa dari Y.M. Ajahn Chah. Vihara ini
merupakan vihara dari tradisi Hutan dari Theravada.
1987 C.E
Nichiren Shoshu Indonesia dikeluarkan dari keanggotaan WALUBI
karena perbedaan ajaran dan ketidaksesuaian dengan Buddha
Dhamma.
1988 C.E
- Bhavana Society, vihara Theravada tradisi Hutan yang pertama
di Amerika Serikat, didirikan di Virginia Barat.
63
- Di Myanmar, semasa pemberontakan State Peace and
Development Council (rezim militer Myanmar), pasukan militer
menembaki para bhikkhu. Setelah pemberontakan, seorang
bhikkhu senior bernama U Nyanissara, merekam pembicaraan
mengenai diskusi demokrasi dalam ajaran Buddhisme.
1989 C.E
Dalai Lama Ke-14 menerima Penghargaan Nobel Perdamaian.
1990 C.E
- Lebih dari 7000 bhikku berkumpul di Mandalay di Birma
(Myanmar) untuk menyerukan boikot terhadap pemerintah militer
yang otoriter. Mereka menolak menerima derma dari keluarga
militer. Pemerintah militer menyita vihara dan menangkap
beberapa bhikku termasuk bhikkhu senior U Sumangala dan U
Yewata. Para bhikkhu menerima hukuman penjara yang panjang,
dan semua bhikkhu yang memboikot dipaksa melepas jubah.
Beberapa bhikkhu disiksa ketika dalam masa interogasi.
- Perkembangan Sangha Theravada di Barat. Metta Forest
Monastery, didirikan di California, Amerika Serikat oleh Y.M. Ajaan
Suwat. Kedua vihara ini merupakan vihara tradisi Hutan.
Abhayagiri Monastery didirikan oleh Y.M. Ajahn Amaro dan Y.M.
Ajahn Pasanno di California, Amerika Serikat.
1992 C.E
- Patung Buddha di Hyderabad, India , didirikan atas prakarsa
kepala pemerintah Andhra Pradesh, Sri N. T. Rama Rao. Patung
ini memiliki tinggi 16 meter dan terbuat dari batu granit putih.
- Buddhisme memasuki era Cyberspace (dunia maya). Beberapa
edisi dari Tipitaka Pali dapat diakses secara online melalui internet.
1996 C.E
Garis sangha bhikkhuni muncul kembali di Sarnath, India oleh
upaya dari Sakyadhita, sebuah asosiasi wanita Buddhist
Internasional. Kemunculan sangha bhikkhuni ini menjadi
64
kontroversi sendiri sampai sekarang.
1998 C.E
- 25 Januari 1998, Tentara Teroris Pembebasan Macan Tamil atau
Liberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE), melakukan aksi bunuh
diri dengan bom dan menyerang tempat Buddhis paling suci dan
pusat warisan Dunia UNESCO di kota Kandy, Sri Lanka yaitu Sri
Dalada Maligawa atau Vihara Relik Gigi yang merupakan tempat
menyimpan relik gigi Sang Buddha.
- Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI) membubarkan diri
karena konflik yang terjadi di dalam tubuh organisasi umat Buddha
Indonesia tersebut.
- Setelah WALUBI membubarkan diri, Sangha Agung Indonesia
bersama-sama dengan Sangha Theravada Indonesia dan Sangha
Mahayana Indonesia, membentuk Konferensi Agung Sangha
Indonesia (KASI) yang bertugas untuk mengambil keputusan yang
berpedoman pada Dhamma (Dhammaniyoga).
1999 C.E
The Chant of Metta, sebuah musik gubahan Imee Ooi, diproduksi
oleh I.M.M. MUSICWORKS, di Malaysia. Musik dengan syair
mengenai kasih sayang universal (metta) dan berbahasa Pali ini,
menjadi musik yang banyak dinikmati oleh kalangan Buddhis di
seluruh dunia di awal abad ke-21.
2000 C.E
Sasanarakkha Buddhist Sanctuary, sebuah vihara di Taiping,
Malaysia didirikan oleh Y.M. Aggacitta. Vihara ini digunakan
sebagai pusat melatih para bhikkhu Theravada di Malaysia.
Misinya adalah melatih bhikkhu-bhikkhu baru.
2001 C.E
Pada bulan Maret, dua Patung Buddha tertinggi di dunia, "Buddha
dari Bamyan", dihancurkan oleh kelompok Muslim militan Taliban,
65
di Bamyan, Afghanistan.
2005 C.E
- Para ilmuwan berhasil menyelamatkan pohon Bodhi di Bodh
Gaya, India. Pohon yang merupakan generasi keenam dari pohon
Bodhi dimana tempat Petapa Gotama mencapai Pencerahan ini,
selama tiga tahun sebelumnya dihinggapi suatu penyakit yang
aneh.
2006 C.E
- Perayaan Waisak Nasional pertama di Candi Borobudur yang
diadakan oleh Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI).
- Pertama kali dalam sejarah Amerika Serikat, dua orang Buddhist
yaitu Mazie Hirono dan Hank Johnson, terpilih untuk menjadi
anggota Kongres Amerika Serikat.
2007 C.E
66
“WHITE HOLE – BLACK HOLE” TEORI PENCIPTAAN
DALAM WEDA?
68
Lebih lanjut Veda menjelaskan bahwa setelah munculnya
Garbhodakasayi Visnu dari pusar beliau muncul bentuk yang
menyerupai bunga padma. Di atas bunga padma inilah Tuhan
menciptakan mahluk hidup yang pertama, yaitu Dewa Brahma.
Dewa Brahma diberi wewenang sebagai arsitek yang menciptakan
susunan galaksi besarta isinya dalam satu alam semesta yang
dikuasainya. Kanapa penulis menjelaskan Dewa Brahma menjadi
arsitek dalam alam semesta yang dikuasainya? Hal ini karena
Menurut Veda alam semesta ada jutaan dan tidak terhitung
banyaknya yang muncul dari pori-pori Karanodakasayi Visnu dan
setiap alam semesta memiliki dewa Brahma yang berbeda-beda.
Ada Dewa Brahma yang berkepada 4 seperti yang dijelaskan
menguasai alam semesta tempat bumi ini berada. Dan ada juga
Brahma yang lain yang memiliki atribut yang berbeda, berkepala 8,
16, 32 dan sebagainya. Yang jelas dapat disimpulkan bahwa
Brahma adalah merupakan kedudukan dalam sebuah alam
semesta dan di seluruh jagad material terdapat sangat banyak
dewa Brahma, bukan saja dewa Brahma yang telah biasa
dibicarakan oleh umat Hindu saat ini. Hal pertama yang diciptakan
Brahma dalah susunan benda antariksa, planet, bintang dan
sejenisnya mulai dari tingkatan paling halus sampai dengan yang
paling kasar. Dalam penciptaan ini dijelaskan bahwa Tuhan
menjelma sebagai Ksirodakasayi Visnu dan masuk kedalam setiap
atom dan partikel terkecil sekalipun. Inilah kemahahebatan Tuhan
sebagai maha ada dan menguasai setiap unsur dalam ciptaannya.
Setalah itu Dewa Brahma menciptakan berbagai jenis kehidupan
mulai dari para dewa, alien, mahluk halus, binatang, tumbuhan
sampai pada virus yang berjumlah 8.400.000 jenis kehidupan.
Weda juga memberikan penjelasan siapa manusia pertama. Tidak
seperti halnya kitab suci Abrahamik yang menyebutkan hanya ada
1 manusia pertama yaitu Adam, Tapi Weda menjelaskan ada 14
manusia pertama yang muncul dalam jaman yang berbeda dalam
1 siklus penciptaan. Manusia pertama dalam Weda diciptakan oleh
dewa Brahma dan disebut dengan Manu dan sampai saat ini
sudah mencapai generasi manu ke-7.
69
Jika anda mengaku sebagai manusia tetapi menolak otoritas Manu
sebagai manusia pertama, maka anda adalah orang bodoh.
Manusia berasal dari bahasa sansekerta, dari urat kata manu dan
sia, sia diartikan sebagai keturunan. Karena itu seluruh keturunan
Manu disebut sebagai manusia. Jadi anda salah besar jika
memanggil diri anda sebagai manusia tetapi mengakui Adam
sebagai leluhur pertama anda. Weda menolak akan adanya teori
Evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin, Tetapi Weda
mengemukakan akan adanya Devolusi, atau terjadinya degradasi
atau penurunan kualitas kehidupan, mulai dari semakin kacaunya
susunan tata surya, kepunahan mahluk hidup, penurunan kualitas
kehidupan manusia seiring dengan berjalannya waktu. Terus
bagaimana Weda dapat menjelaskan tentang terjadinya berbagai
ras manusia? Dalam kitab suci agama Abrahamik yang dengan
tegas mengakui hanya Adam adalah manusia pertama dan
berusaha menjelaskan bahwa mutasi dan evolusi genetislah yang
menghasilkan ras berbeda. Hawa sebagai pasangan adam tercipta
dari tulang rusuk Adam. Dengan demikian secara ilmiah, gen yang
dimiliki Adam seharusnya sama dengan gen yang dimiliki hawa.
Jika kedua pasangan ini kawin dan menghasilkan keturunan, maka
sudah barang tentu keturunan yang dihasilkannya seharusnya
memiliki gen yang sama. Hanya saja kenapa saat ini ada banyak
ras dengan genetik yang sangat jauh berbeda? Agamawan dari
kalangan Abrahamik menjelaskan bahwa perubahan itu akibat
adanya evolusi karena mutasi. Hanya saja Ilmu pengetahuan
modern saat ini menjelaskan bahwasanya mutasi tidak akan
pernah menghasilkan keturunan yang bersifat menguntungkan
bagi mahluk hidup bersangkutan. Sebagai contoh semangka yang
dimutasi dapat menghasilkan semangka tanpa biji dimana
selanjutnya semangka bersangkutan tidak akan mampu
berkembang biak secara normal. Demikian juga dengan sapi yang
diradiasi untuk menghasilkan sapi yang memiliki ukuran besar juga
tidak sanggup bertahan hidup dan berkembang biak secara
normal. Bukti lain yang membantah pernyataan agamawan
Abrahamik yaitu jika orang Asia hidup di tengah-tengah orang bule
70
di Eropa dalam waktu yang sangat lama dengan kebudayaan
Eropa tetapi mereka tidak pernah melakukan perkawinan silang
dengan orang bule, apakah postur tubuh mereka berubah menjadi
orang bule atau campurannya? Tentu tidak bukan. orang dengan
ras asia tetap sama dimanapun mereka berada.
71
72
SEJARAH AGAMA BUDHA
Triratna
Triratha itu bermakna : Tiga Permata. Dimaksudkan tiga buah
Pengakuan dari setiap penganut agama Buddha, seperti hal- nya
dengan Credo di dalam agama Kristen ataupun Syahadat di dalam
agama Islam. Tiga Pengakuan di dalam agama Buddha itu
berbunyi :
Buddham saranam gacchami.
Dhammam saranam gacchami.
Sangham saranam gacrhami
Bemakna
Saya berlindung di dalam Buddha.
Saya berlindung di dalam Dhamma.
Saya berlindung di dalam Sangha.
Triratna itu harus diucapkan tiga kali. Pada kali yang kedua diawali
74
dengan Dutiyam, yang bermakna : buat keduakalinya. Pada kali
yang ketiga diawali dengan Tatiyam, yang bermakna: buat ketiga
kalinya.
Buddha di dalam Triratna itu dimaksudkan : Buddha Gautama.
Dhamma disitu dimaksudkan : pokok-pokok ajaran. Sangha disitu
dimaksudkan : biara. Ketiga-tiganya itu dinyatakan azas
perlindungan bagi setiap penganut agama Buddha, yakni azas
keyakinan yang dianut mazhab Theravada maupun mazhab
Mahayana.
Alam semesta dan alam gaib.
Siddharta Gautama tidak menolak dan tidak pula memper-
kembang ajaran tentang alam semesta dan alam gaib, dengan arti,
tidak hendak berbicara tentang itu. Di dalam Sutta-Pitaka, pada
bagian Majjhima-Nikaya dalam Sutta 63, diceritakan bahwa
seorang murid bernama Malunkyiaputera bertanyakan hal itu dan
Buddha Gautama memberikan jawabannya, katanya :
"Kehidupan beragama itu, Malunkyiaputera, tidak tergantung pada
ajaran bahwa alam itu abadi; sebaliknya kehidupan beragama itu,
hai Malunkyiaputera, tidak tergantung pada ajaran bahwa alam itu
tidak abadi. Sekalipun ajaran serupa itu ada, Malunkyiaputera,
bahwa alam itu abadi atau alam itu tidak abadi, tetapi disitu tetap
ada kelahiran, usia tua, maut, duka, ratapan, derita, kemalangan,
dan kekecewaan, yang peniadaan seluruhnya di dalam kehidupan,
sengaja saya uraikan.
Karena itu hai Malunkyiaputera, tanamkan dalam ingatan akan apa
yang tidak saya jelaskan, dan akan apa yang saya jelaskan. Dan
apakah, hai Malunkyiaputera, yang tidak saya jelaskan ?
Saya tidak menjelaskan, hai Malunkyiaputera, bahwa alam itu
kekal; saya tidak menjelaskan bahwa alam itu tidak kekal saya
tidak menjelaskan bahwa alam itu terbatas; saya tidak
75
menjelaskan bahwa alam itu tidak terbatas; saya tidak menjelaska
bahwa jiwa dan tubuh itu bersamaan; saya tidak menjelaska
bahwa jiwa itu lain dan tubuh itu lain; saya tidak menjelaska bahwa
orang-suci itu tidak hidup kembali sesudah mati; saya tidak
menjelaskan bahwa orang-suci itu bukan hidup dan bukan tidak-
hidup kembali sesudah mati.
Dan kenapa, hai Malunkyiaputera, saya tidak hendak
menjelaskannya ? Sebabnya. Malunkyiaputera, hal itu tidak
menguntungkan, bahkan tidak ada sangkut-pautnya dengan hal-
hal yang paling azasi dalam agama, malah tidak mengarah kepada
pencegahan dan peniadaan nafsu, perhentian, ketenangan,
pembebasan, hikmat tinggi, dan Nirwana. Justru karena itu saya
tidak hendak menjelaskannya……."
Demikian Sakyamunj mengemukakan pendiriannya mengenai
masalah-masalah yang bersipat filsatat, baikpun mengenai alam
semesta maupun alam gaib. Tidak hendak berbicara tentang asal-
usul alam semesta dan bagaimana timbulnya dan siapa
penciptanya, la lebih menitik-beratkan ajarannya pada bimbingan
yang praktis bagi perbaikan hidup manusia. Justru karena itu biara
dan tempat-tempat kebaktian pada masa hidupnya tidak
berhiaskan apapun. Segala-galanya dalam bentuk sederhana
dengan tujuan hidup suci, yakni moksha.
Terhadap pendirian Sakyamunj itu ada pihak yang menapsirkan,
yakni dalam kalangan sarjana-sarjana agama perbandingan,
bahwa agama Buddha itu pada hakikatnya Atheistis, yakni tidak
mempercayai kodrat gaib apapun juga. Akan tetapi penapsiran
serupa itu tidak tepat. Tidak hendak memcarakannya bukan
bermakna tidak mempercayainya.
Di dalam agama apapun juga, termasuk agama Yahudi dan
Kristen dan Islam, ada aliran yang berpendirian bahwa dalam
76
masalah-masalah metafisika itu Akal akan tidak mampu mencapai
hakikat dan kebenaran secara pasti. Justru di dalam hal itu Akal
mestilah menundukkan diri kepada Wahyu. Di dalam agama Islam,
pendirian serupa itu dianut oleh aliran Salaf.
Immanuel Kant (1724-1804), ahlipikir Jerman terbesar menjelang
pengujung abad ke-17 masehi, telah membuktikan ketidak-
mampuan Akal bagi mencapai kepastian dalam masalah- masalah
metafisika itu dengan mengemukakan Empat Antinomi di dalam
karyanya Critique Of Pure Reason.
Atas dasar itulah harus dipahamkan dan ditapsirkan apa yang
dinyatakan oleh Siddharta Gautama itu, seperti termuat di dalam
Sutta-Pitaka pada bagian Majjhima-Nikaya itu.
Penghapusan kasta masyarakat.
Kasta Brahmin di dalam agama Brahma/Hindu merupakan kasta
paling mulia dan kasta Sudra merupakan kasta paling hina.
Buddha Gautama menolak pembagian lapisan di dalam
masyarakat.
Di dalam Sutta-Pitaka pada bagian Dhammapada, yakni dalam
Sutta 26 :3, Buddha Gautama berkata : "Saya tidak menyebut
seseorang itu Brahmin, karena turunannya ataupun karena ibunya.
Orang serupa itu congkak dan kaya. Tetapi orang melarat yang
terbebas dari segala godaan shahwati, dia itulah yang saya
panggilkan Brahmin."
Ajaran itu amat "revolusioner" buat masanya itu. Dan, karena itulah
agama Buddha itu cepat meluas dan berkembang pada
anakbenua India dan sebaliknya agama Hindu makin ter- desak
dan tersudut.
Konsili Pertama
Taklama sesudah Buddha Gautama meninggal pada tahun 483
77
sebelum Masehi maka sejumlah 900 orang Murid Terutama
berkumpul di Rajagriha. Disitu dibicarakan dan dirumuskan sari
ajaran Sakyamuni tentang pokok-pokok ajaran (Dharnma) dan
tentang peraturan beserta tata tertib (Vinaya) yang harus ditaati
setiap bikkhu dan bikkhuni dalam masyarakat biara (Sangha).
Musyawarah besar di Rajagriha itu, pada perempat terakhir dari
abad ke-5 sebelum Masehi, terpandang Konsili Pertama dalam
sejarah agama Buddha. Perumusan sari-sari ajaran Sakyamuni itu
diwariskan turun temurun secara lisan seperti kebiasaan yang
berlaku pada masa itu, belum sipat tertulis. Perikeadaan itu serupa
dengan hirnpunan Al-Hadits di dalam sejarah agama Islam, yang
pada abad ke-2 dan abad ke-3 sepeninggal Nabi Muhammad,
barulah dikumpulkan secara tertulis.
Konsili Kedua
Satu abad kemualan, yakni pada pertengahan abad ke-4 sebelum
Masehi, berlangsung musyawarah lagi di Vaisali mengenai
peraturan beserta tata tertib (Vinaya) yang harus ditaati setiap
rahib dalam masyarakat biara (Sangha). Musyawarah di Vaisali itu
merupakan Konsili Kedua dalam sejarah agama Buddha.
Di situ bermula perpisahan dua aliran:
Golongan Konservatif yang menyebut dirinya Sthaviravadins, yang
pada masa belakangan lebih dikenal dengan aliran Theravada,
bersikap mempertahankan kesederhanaan ajaran Sakyamuni.
Golongan Liberal yang memberikan penapsiran-penapsiran lebih
bebas atas ajaran Sakyamuni dan menyebutkan dirinya
Mahasanghikas, yang pada masa belakangan lebih dikenal
dengan aliran Mahayana
Kira-kira pada masa inilah disusun Empat Himpunan Baru di dalam
Sutta-Pitaka, yang satu persatu himpunan itu dipang- gilkan
78
Nikaya. Tahadinya Sutta-Pitaka itu cuma terdiri atas Digha Nikaya,
terdiri atas 34 sutta. Sebagiannya amat terkenal dan sebagiannya
lagi sedikit saja dipergunakan pada umumnya.
Paling terkenal di antara 34 sutta itu ialah Maha-parinib- bhana-
sutta (Book.of Great Decease, Sutta tentang Kemangkatan
Terbesar), berisikan berbagai pembahasan pada masa tiga bulan
terakhir dari kehidupan Buddha Gautama beserta ucapan-
ucapannya yang hampir-hampir dapat dipastikan otentiknya
Konsili Ketiga.
Pada tahun 327 sebelum Masehi terjadi penyerbuan Iskandar
Makedoni (356-323 SM) dari Asia Tengah melalui Khyber Pass ke
dalam anak benua India, menempatkan seorang panglimanya
menjabat gubernur India berkedudukan di kota Taksila, yang
dewasa ini terletak dekat Pashawar. Pengaruh kekuasaan Grik
pada anakbenua India itu tampak pada senipahat dan seni
bangunan beserta pengaruh mithologi Grik itu tampak pada
perkembangan keyakinan keagamaan di dalam agama
Brahma/Hindu di India, yakni muncul keyakinan Trimurti dan
Trishakti beserta pemujaan dewa-dewa lainnya.
80
Kekuasaan Grik itu sempat berkuasa seperempat abad lamanya
dan pada akhimya ditumbangkan oleh dinasti Maurya. (321-184
SM), yang dibangun oleh Chandragupta berkedudukan di
Pataliputra (Patna), la berhasil merebut ibukota Taksila itu dari
tangan Selaucus Nicator pada tahun 305 sebelum Masehi.
Pada tahun 274 sM cucunya Kaisar Asoka (274 -236 sM) naik
berkuasa, dan ditangan cucunya itu, dinasti tersebut merupakan
imperium besar tiada taranya pada.anakbenua India. Kaisar Asoka
itu pada akhirnya melepaskan agama Hindu dan memeluk agama
Buddha dan mengumumkannya Agama-Resmi dalam imperium
India. Agama itu mencapai puncak kemegahannya tiga abad
sesudah Buddha Gautama meninggal dunia.
Pada tahun 244 sebelum Masehi berlangsung Konsili Ketiga di
Pataliputera (Patna), ibukota imperium, atas anjuran Kaisar Asoka.
Pada masa itulah pokok-pokok ajaran Budha Gautama itu mulai
disusun secara tertulis di dalam bahasa Pali, terdiri atas tiga
himpunan, dan tiga himpunan itulah yang disebut Tripitaka.
Jarak masa antara Sakyamuni dengan penyusunan himpunan
tertulis itu telah berlalu tiga abad lamanya. Dalam masa yang
panjang itu telah berlaku penapsiran-penapsiran lebih bebas dari
oihak Mahasanghikas. Dengan begitu telah sulit membedakan
manakah yang betul-betul ucapan Buddha Gautama, karena
semuanya disandarkan pada sabda Buddha Gautama.
Dalam pada itu Kaisar Asoka, demikian William L. Langer di dalam
Encyclopedia of World History edisi 1956 halaman 42,
mengirimkan missi-missi Buddha ke berbagai
penguasa di luar anakbenua India, diantaranya ialah : Syria,
Egypte, Cyrene (Lybia), Makedonia, dan Epirus (Grik). Tetapi
cuma memperlihatkan hasil gemilang di Sailan dan di Birma.
Sekalipun pada tempat-tempat lainnya itu agama Buddha tidak
81
berkembang seperti di Sailan dan di Birma itu akan tetapi
pengaruh ajarannya cukup kuat mempesonakan kalangan
terpelajar disitu hingga meresapi berbagai aliran filsafat,
umpamanya Stoicism dan Neoplatonism. Sedangkan aliran
Neoplatonism itu, yang sejak abad ke-3 masehi meresapi agama
Kristen melalui St. Augustinus (354 -430 M), melahirkan sistem
rahib dan biara dalam dunia Kristen.
Konsili Keempat.
Pada masa itulah berlangsung Konsili Keempat di kota Jalandra
dalam wilayah Punjab (Pertemuan Lima Sungai) dibawah prakarsa
sekta Sarvastivada, yaitu pecahan mazhab Theravada. Tripitaka
disalin ke dalam bahasa Sanskrit. Dibalik itu disusun bungarampai
dalam bahasa. Sanskrit, bernama Agamas, bersamaan isinya
dengan Nikaya.
82
Di sekitar masa itulah agama Buddha terpecah kedalam dua
mazhab besar, berdasarkan bibit-bibit yang telah tumbuh
sebelumnya, yang pokok keyakinan maupun pokok ajaran sudah
sangat berbedaan, yaitu .
Hinayana. (Kereta Kecil), yang ingin mempertahankan
kesederhanaan ajaran Sakyamuni. Nama itu diberikan oleh
lawannya. Sedangkan para pengikut mazhab itu tetap
mempertahankan namanya yang asli, yaitu Theravada, yakni aliran
Tokoh-Tokoh Tertua (the Elders).
Mahayana, (Kereta-Besar), yang bersikap mempertahankan
penapsiran atas setiap ajaran Sakyamuni, sebagai lanjutan dari
sekta Mahasanghika; memusatkan pemujaannya pada pribadi
Buddha, dan memperkembang ajaran tentang kodrat-kodrat gaib
yang dipanggilkan dengan Bodhisatvas.
Di sekitar masa itulah disusun tujuh buku Abhidhamma dalam
bahasa Sanskrit berisikan pembahasan-pembahasan yang filosofis
atas setiap ajaran dan keyakinan keagamaan. Tujuh buku
Abhidhamma itulah, beserta Mahayana-Sutras lainnya yang
disusun pada masa belakangan, dipanggilkan dengan himpunan
tennuda.
Sepeninggal dinasti Kushana (78-178 M) itu, yakni semenjak abad
ketiga masehi, pengaruh agama Buddha pada anakbenua India
makin mundur. Menjelang pertengahan abad ke-5 masehi lantas
pengaruhnya itu lenyap dari bumi India, kecuali kelompok-
kelompok kecil pada pusatnya masing-masing, dan sebaliknya
berkembang dengan luas di Sailan, Birma, Muang- thai, Kamboja,
Laos, Annam, dan terlebih-lebih di Tiongkok dan Korea dan
Jepang.
83
TRI DHARMA
84
mesti dirobah. Mesti terwujud makna hidup dalam arti kata yang
sesungguhnya, dan bukan sekedar kesenangan yang bersifat
sementara yang senantiasa dibayangi dengan penderitaan dan
kematian.
Pada saat itu umurnya menginjak tiga puluh lima tahun. Sisa
umurnya yang empat puluh lima tahun dipergunakannya berkelana
sepanjang India bagian utara, menyebarkan filosofi barunya di
depan khalayak siapa saja yang sudi mendengarkan. Saat dia
wafat, tahun 483 sebelum Masehi, sudah ratusan ribu pemeluk
ajarannya. Meskipun ucapan-ucapannya masih belum ditulis orang
tapi petuah-petuahnya dihafal oleh banyak pengikutnya di luar
kepala, diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya lewat
mulut semata.
Banyak orang bilang bila suatu saat kelak Isa turun kembali ke
bumi dia akan melongo kaget melihat segala apa yang dilakukan
orang atas namanya, dan akan cemas atas pertumpahan darah
yang terjadi dalam pertentangan antar sekte yang saling berbeda
pendapat yang sama-sama mengaku jadi pengikutnya. Begitu juga
akan terjadi pada diri Buddha. Dia tak bisa tidak akan ternganga-
88
nganga menyaksikan begitu banyaknya sekte-sekte Agama
Buddha yang bertumbuhan di mana-mana, saling berbeda satu
sama lain walau semuanya mengaku pemeluk Buddha. Narnun,
bagaimanapun semrawutnya sekte-sekte yang saling berbeda itu
tidaklah sarnpai menimbulkan perang agama berdarah seperti
terjadi di dunia Kristen Eropa. Dalam hubungan ini, paling sedikit
berarti ajaran Buddha tampak jauh mendalam dihayati oleh
pemeluknya ketimbang ajaran-ajaran Isa dalarn kaitan yang sama.
Tak salah lagi, Kong Hu-Cu seorang filosof besar Cina. Dan tak
salah lagi, dialah orang pertama pengembang sistem memadukan
alam pikiran dan kepercayaan orang Cina yang paling mendasar.
Filosofinya menyangkut moralitas orang perorang dan konsepsi
suatu pemerintahan tentang cara-cara melayani rakyat dan
89
memerintahnya liwat tingkah laku teladan- telah menyerap jadi
darah daging kehidupan dan kebudayaan orang Cina selama lebih
dari dua ribu tahun. Lebih dari itu, juga berpengaruh terhadap
sebahagian penduduk dunia lain.
Lahir sekitar tahun 551 SM di kota kecil Lu, kini masuk wilayah
propinsi Shantung di timur laut daratan Cina. Dalam usia muda
ditinggal mati ayah, membuatnya hidup sengsara di samping
ibunya. Waktu berangkat dewasa dia jadi pegawai negeri kelas teri
tapi sesudah selang beberapa tahun dia memutuskan mendingan
copot diri saja. Sepanjang enam belas tahun berikutnya Kong Hu-
Cu jadi guru, sedikit demi sedikit mencari pengaruh dan pengikut
anutan filosofinya. Menginjak umur lima puluh tahun bintangnya
mulai bersinar karena dia dapat kedudukan tinggi di pemerintahan
kota Lu.
Ada dua nilai yang teramat penting, kata Kong Hu-Cu, yaitu "Yen"
dan "Li:" "Yen" sering diterjemahkan dengan kata "Cinta," tapi
sebetulnya lebih kena diartikan "Keramah-tamahan dalam
hubungan dengan seseorang." "Li" dilukiskan sebagai gabungan
antara tingkah laku, ibadah, adat kebiasaan, tatakrama dan sopan
santun.
Buku ini buku ruwet, ditulis dalam gaya khas yang luar biasa dan
mampu menyuguhkan pelbagai rupa penafsiran. Ide sentralnya
berkaitan dengan masalah Tao yang lazim diterjemahkan dengan
"Jalan" atau "Jalur." Tetapi, konsepnya agak kabur, karena buku
Tao Te Ching sendiri dimulai dengan kalimat: "Tao yang akan
dijelaskan bukanlah Tao yang abadi; nama yang disebut di sini
bukanlah nama yang abadi." Tetapi, dapatlah kita katakan bahwa
Tao berarti secara kasarnya "Alam" atau "Hukum Alam."
Karena soal ada atau tidaknya di dunia ini manusia yang namanya
Lao Tse itu masih jadi pertanyaan, selayaknya kita pun meragukan
detail-detail biografinya. Tetapi, ada sumber yang patut dihargai
dalam bentuk pernyataan sebagai berikut: Lao Tse dilahirkan dan
hidup di Cina bagian utara. Sebagian dari masa hidupnya dia
menjadi ahli sejarah atau seorang pembimbing bagian arsip
pemerintahan, besar kemungkinan di kota Loyang, ibukota
kerajaan dinasti Chou. Lao Tse bukanlah namanya yang
sesungguhnya, melainkan sekedar panggilan kehormatan yang
secara kasarnya berarti "sesepuh." Dia beristri dan punya putera
bernama Tsung. Si Tsung ini kemudian jadi jendral di negeri Wei.
97
Meskipun Taoisme bermula dari falsafah sekuler, tetapi semacam
gerakan keagamaan berkembang dari sana. Tetapi, karena
Taoisme sebagai sebuah filosofi melanjut atas dasar khususnya
gagasan yang tertuang dalam buku Tao Te Ching, "Agama Taoist"
ini segera diliputi dengan kepercayaan dan cara ibadah yang
penuh takhyul yang sedikit sekali kaitannya dengan ajaran
Taoisme.
Perbedaannya:
Kitab Sucinya:
Buddha: TRIPITAKA
Dao: Dao De Jing
Khonghucu: Si Shu Wu Jing dan Xiao Jing
Tempat diturunkannya:
Buddha di India
Dao dan Khonghucu: Di Tiongkok
Nabinya:
Buddha: Siddharta Gautama dan beberapa aliran lain Buddha-
Budha lainnya
Daoisme: Lao Zi dan Zhang Dao Ling
Khonghucu ada 30 Nabi dan Tokoh Suci: Diantaranya Fu Xi, Nu
wa, Shen Nung, Raja Wen, Raja Wu, Zhou Gong Dan, Nabi
Kongzi dll.
Tempat ibadahnya:
Buddha: Vihara:
Dao: (merunut kepada Dao De Jing dengan prinsip Wu Wei tidak
dikenal tempat ibadah, barulah setelah Zhang Dao Ling (abad ke 1
M) tempat ibadahnya Kiong)
Khonghucu: Miao (kelenteng), Kong Miao dan Kong Miao Litang
99
Dengan ciri khasnya masing-masing.
Tridharma itu sendiri sudah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu
dan sinkretisme itu juga sudah terjadi beribu-ribu tahun yang lalu...
101
Dan untuk salah/tidak nya ya biarkanlah kepada mereka sendiri
yang memeluk ajaran itu..
Akhir kata saya mengutip perkataan Nabi Kong Zi "Jika belum bisa
meluruskan diri sendiri, bagaimana bisa meluruskan orang lain?"
102