Anda di halaman 1dari 5

Nama : Prisca .c.

Pelawiten
Nim : 19061086
Fak/Sem : Keperawatan/II
Dosen : Kadek Adnyana S.Ag
Mata kuliah : Agama Buddha
1. Agama Buddha itu apa sih?
2. Kok banyak sekali aliran/sekte agama buddha di Indonesia? Yang terbaik yang mana?
3. Meditasi dalam agama buddha seperti apa sih?
4. Tuhan agama buddha apa sih?
5. Apakah semua tempat ibadah umat buddha selalu berwarna merah?
6. Kok ada patung/rupang buddha berbeda-beda, ada yang seperti rambut melingkar dan seperti
topi/rambut keatas?
7. Apakah agama buddha mengajarkan vegetarian?
8. Apakah umat buddha menyembah patung/rupang?
9. Apakah umat buddha menghormati umat beragama orang lain?
10. Apakah ada syarat-syarat untuk menjadi seorang buddhist?
11. Apakah dibolehkan umat non-buddhist bermain/berkunjung divihara atau bahkan berdoa di
vihara?
12. Apakah umat buddhist diperbolehkan menyumbang untuk organisasi keagamaan lain selain
buddha?
13. Apakah umat buddha juga berpuasa (uphosata – pali)? Apakah umat buddha melakukan bakti
sosial? Tentu Saja, selain bakti sosial/kerja bakti, juga melakukan kegiatan rutin seperti donor
darah di seluruh indonesia (khusus umat NSI – Donor darah dilakukan disetiap kota di
Indonesia) dan juga sebagai pendonor mata bila ada umat yang meninggal.
14. Kenapa ya, umat Buddha di Indonesia sedikit dibandingkan Islam dan Kristen?
15. Kenapa umat buddha kalo berdoa pakai Hio/Shio ?
16. Kenapa di Vihara kadang-kadang ada lilin yang besar sekali? Maknanya apa? baiknya lilin
besar itu dapat digunakan untuk kepentingan lain yang lebih baik/bermanfaat.
17. Apakah ajaran agama buddha dan hindu itu sama ataukah berbeda?
18. Apa sih warna jubah untuk bhikhu/i?
19. Apakah ada tempat/tanah suci dalam agama buddha?
20. Mengapa di dalam agama buddha, bila meninggal ada yang dikubur ada juga yang di
bakar/kremasi? Apakah kremasi lebih baik dilakukan dibandingkan dikubur/dimakamkan?
Jawaban
1. Agama Buddha atau Buddhisme adalah agama terbesar keempat di dunia dengan lebih dari
520 juta pengikut, atau lebih 7% populasi dunia, yang dikenal sebagai Buddhis. Agama
Buddha meliputi beragam tradisi, keyakinan dan kepercayaan, dan praktik spiritual yang
sebagian besar berdasarkan pada ajaran-ajaran awal yang dikaitkan dengan Buddha dan
menghasilkan filsafat yang ditafsirkan. Agama Buddha lahir di India kuno sebagai suatu
tradisi Sramana sekitar antara abad ke-6 dan 4 SM, menyebar ke sebagian besar Asia. Dia
dikenal oleh para umat Buddha sebagai seorang guru yang telah sadar atau tercerahkan yang
membagikan wawasan-Nya untuk membantu makhluk hidup mengakhiri penderitaan mereka
dengan melenyapkan ketidaktahuan/kebodohan/kegelapan batin (moha), keserakahan
(lobha), dan kebencian/kemarahan (dosa). Berakhirnya atau padamnya moha, lobha, dan dosa
disebut dengan NibbanaUntuk mencapai Nibbana seseorang melakukan perbuatan benar,
tidak melakukan perbuatan salah, mempraktikkan meditasi untuk menjaga pikiran agar selalu
pada kondisi yang baik atau murni dan mampu memahami fenomena batin dan jasmani.
Agama buddha adalah agama kesadaran. Agama buddha mengajarkan kebaikan dalam
kehidupan sehari-hari. Agama buddha memberikan perombakan sifat jiwa dalam
sikap/perilaku dan memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan.

2. Sekte/aliran agama Buddha


Yang diakui pemerintah ada 12 aliran/sekte yang tergabung dalam Perwakilan Umat Buddha
Indonesia (WALUBI). Bicara yang terbaik tergantung persepsi masing-masing. Masing-
masing aliran mempunyai keyakinan tersendiri terhadap ajaran yang dipahami, yang
terpenting dapat menerapkan ajaran buddha dalam diri sendiri dan bermanfaat bagi keluarga,
lingkungan dan negara dan sebagainya

3. Meditasi dalam Buddha ada dua macam, pertama meditasi yang disebut Samatha-Bhavana
yaitu meditasi untuk mencapai ketenangan hidup. Meditasi yang kedua adalah meditasi
Vipassana-Bhavana, yaitu meditasi yang dapat membersihkan kekotoran batin dan pikiran
secara total, sehingga kita dapat mencapai pandangan terang. Teknik ini biasanya melibatkan
duduk dengan nyaman, punggung lurus dan tanpa kesulitan bernapas. meditasi disebut juga
samadhi, yaitu pemusatan pikiran atau konsentrasi terhadap suatu hal. Meditasi dalam agama
buddha kebanyakan yang dilihat/diyakini adalah dengan posisi bersila dan memejamkan
mata. Meditasi dalam agama buddha juga berbeda-beda, tergantung dengan sekte/aliran, ada
meditasi duduk, gerak, berjalan, bersuara. Inti dari meditasi adalah memusatkan
pikiran/konsentrasi terhadap suatu hal.

4. Tuhan dalam agama Buddha bukanlah Siddharta Gautama. Buddhisme juga menolak adanya
sosok mahakuasa sebagai pencipta[1] dan menyatakan bahwa alam semesta diatur oleh lima
hukum kosmis (Niyama Dhamma), yakni Utu Niyama, Bija Niyama, Kamma Niyama, Citta
Niyama, dan Dhamma Niyama. Hal ini dipandang oleh banyak orang sebagai perbedaan
utama antara Buddhisme dan agama-agama lain. Umat Buddha menerima keberadaan
makhluk hidup di alam yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai dewa, tetapi mereka—seperti
manusia, yang dikatakan menderita di samsara—belum tentu lebih bijaksana daripada
makhluk lainnya. Bahkan Buddha sering disebutkan sebagai guru para dewa dan lebih
unggul dari mereka, meskipun dewa—seperti semua makhluk hidup lainnya—mungkin
menjadi Bodhisattva tercerahkan dan mencapai kesucian.

5. tidak selalu, tergantung aliran/sekte. Warna merah umumnya digunakan oleh umat buddha
Tridharma. Warna Krem atau coklat atau warna alami juga sering digunakan untuk vihara
aliran/sekte tertentu.

6. Ya. Ada rupang/patung seperti rambut melingkar umumnya dari Tiongkok atau jepang, tetapi
rupang/patung dari Thailand/srilangka seperti topi/cuncungan. Pembuatan rupang/patung
banyak dilakukan pada 1000 – 2000 tahun setelah buddha sakyamuni moksya/meninggal.

7. Ya, ada beberapa aliran/sekte mengajarkan vegetarian, tetapi tidak diharuskan. Tidak semua
umat buddha melakukan vegetarian/cia cai.

8. Umat buddha tidak menyembah patung/rupang, rupang/patung tersebut hanya sebagai simbol
saja. Tanpa rupang/patung buddha umat buddha dapat melakukan sembahyang/doa. Untuk
informasi saja, tidak semua aliran/sekte agama buddha menggunakan patung/rupang sebagai
objek pemujaan, ada juga yang berupa tulisan, gambar atau foto.

9. Ya, sangat menghormati.

10. Sebenarnya tidak ada syarat untuk menjadi seorang buddhist, percaya agama buddha,
jalankan ajaran buddha, belajar dan praktekan ajaran dalam kehidupan sehari-hari. 3 hal
(percaya, laksanakan, belajar) sudah mencerminkan sebagai umat buddha. Tetapi ada
beberapa aliran/sekte yang memberlakukan tata cara tertentu sebagai syarat untuk menjadi
buddhist, tetapi tidak mengikat (boleh dilakukan, tidakpun tidak masalah).

11. untuk berkunjung/bermain atau sekedar ingin tahu sangat dibolehkan/tidak ada larangan.
untuk berdoa divihara, ada beberapa vihara membolehkan adapun yang tidak diperbolehkan,
tergantung aliran/sekte. walaupun diperbolehkan itu pun tidak diruangan untuk
sembahyang/meditasi.

12. Sumbangan/Dana paramita tergantung dari pribadi masing-masing, inti berdana adalah
memutuskan sifat keserakahan diri sendiri dan memberikan kebahagiaan untuk orang
banyak. Beberapa organisasi keagamaan buddha ada yang membolehkan adapun yang tidak
diperbolehkan. Kesimpulan penulis dalam hal ini, dapat dikatakan 50:50 dalam hal
menyumbang untuk organisasi keagamaan lain.
13. Ada yang iya ada juga yang tidak (tidak mengikat/tidak diharuskan) – tergantung pula pada
aliran/sekte. Puasa dalam agama buddha berbeda dengan puasa yang dilakukan umat Islam.
Dalam agama buddha, lebih dikenal dengan latihan delapan aturan kemoralan (Atthasila).
Dapat dilakukan kapanpun walaupun ada pula yang melakukan puasa pada tanggal 1, 8, 15
dan 25 pada penanggalan lunar.
- Apakah umat buddha melakukan bakti sosial? Tentu Saja, selain bakti sosial/kerja bakti,
juga melakukan kegiatan rutin seperti donor darah di seluruh indonesia (khusus umat NSI
– Donor darah dilakukan disetiap kota di Indonesia) dan juga sebagai pendonor mata bila
ada umat yang meninggal.

14. Ya, saat ini jumlah umat Buddha di Indonesia masih rendah dibanding umat Islam dan
Kristen. Agama Buddha adalah agama kesadaran dan agama itu adalah pilihan
pribadi masing-masing. Jumlah umat Buddha di Indonesia sedikit tetapi didunia merupakan
agama yang cukup besar dengan urutan termasuk 5 besar di dunia.
15. Hio/Shio merupakan pelengkap saja (bagian dari Tata Cara). Tanpa hio/shio pun berdoa tetap
dilakukan. Jenis-jenis hio/shio pun beragam ada yang panjang dan pendek, ada yang wangi
ada juga yang tidak wangi.

16. Ya, ada beberapa Vihara yang menggunakan lilin besar umumnya Tridharma. Lilin besar
atau kecil sebenarnya memiliki makna yang sama, yaitu sebagai penerangan pada diri sendiri
ataupun keluarga (orang terdekat) dalam menjalani kehidupan. Apakah tidak sayang
membakar lilin sebesar itu? Ya, bila ditinjau dari harga, lilin itu bervariasi dalam hal harga
ada yang 1000 bahkan ada yang 30 jutaan, memang alangkah baiknya lilin besar itu dapat
digunakan untuk kepentingan lain yang lebih baik/bermanfaat.

17. Bila dari segi ajaran tentu saja berbeda walaupun terdapat konsep yang sama, agama buddha
dan hindu memang berasal dari sama-sama golongan arya dharma.

18. Warna jubah umumnya saffron (oranye kekuning-kuningan) tetapi tergantung juga negara
yang disesuaikan dengan adat atau terkait kesopansantunan, ada juga jubah warna merah,
putih dan abu-abu dan hitam. Semua jubah memiliki makna masing-masing.

19. Tidak ada, Dalam agama buddha umumnya tidak berpandangan/berpikir demikian, tanah suci
atau tanah kotor dalam agama buddha tergantung dari penggunaannya, apakah
penggunaannya untuk hal-hal yang baik atau hal-hal yang buruk. Misalnya, ada bangunan
tidak terpakai tetapi digunakan untuk tempat ibadah seperti Vihara, dapat juga dikatakan
bahwa ditempat itu/tanah itu menjadi tempat suci/tempat yang baik, dan sebaliknya misalnya
dulunya tempat ibadah tetapi banyak digunakan untuk tempat berjudi dan bergosip, maka
tempat itu dapat dikatakan sebagai tempat yang kotor/kurang baik. Secara umum, umat
buddha hanya berkunjung ketempat-tempat yang bersejarah seperti tempat kelahiran, tempat
pencapaian kesadaran buddha atau tempat moksyanya sang buddha, tetapi tempat itu tidak
dikatakan sebagai tanah suci.
20. Dalam agama buddha, bila seseorang meninggal dapat dengan cara dikubur/dikremasi,
terkadang seseorang sebelum meninggal menghendaki dikubur, ada juga yang menghendaki
di kremasi saja, terkadang kebijakan dari pihak keluarga besar yang memutuskan untuk
dikubur/dikremasi. Dua hal tersebut (dikubur – dikremasi) diperbolehkan dalam agama
buddha. Mengenai manakah yang terbaik antara dikubur/dikremasi, dalam agama buddha
keduanya baik. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai