Anda di halaman 1dari 4

ABIGAIL CLARENCE GWYNETH VELODYNE

NIM 13010122410127

SASTRA INDONESIA

KELAS D

RESUME HASIL PENELITIAN NASKAH DHEDHASARANING WEWATEKANIPUN


MANUNGSA SEBAGAI UPAYA CARA MENDIDIK

Karya sastra sudah ada sejak dahulu, bentuknya tentu saja beragam salah satunya sebuah
naskah. Naskah sendiri merupakan karya satra yang didalamnya berisi sejarah,ungkapan
ekspresi, dan masih banyak lagi. Salah satunya naskah Dedhasaraning Wewatekanipun
Manungsa yang berisi ilmu bagaimnaa cara mendidik tiap karakter anak, karena semua anak
memiliki karakter yang berbeda dan tentu saja cara penanganannya pun masing-masing anak
berbeda. Naskah tersebut merupakan naskah Jawa. Naskah Jawa terkenal banyak mengandung
ilmu. Naskah ini difokuskan untuk para guru agar dapat mendidik muridnya dengan benar
terutama bagi orangtua agar dapat mengetahui bagaimana cara mendidik dan menyikapi jenis
karakter anak. Manusia memiliki empat kategori, yaitu sanguinis,melankolis,koleris, dan
plegmantis.

Sanguinis adalah tipe yang memiliki ambisi yang besar dengan sifat yang spontan,lincah,
dan periang. Koleris tipe yang kuat karena mempunyai karakter yang cenderung dominan dan
kompetitif dengan memiliki jiwa petualang,persuasif, dan percaya diri. Melankolis memiliki
karakter yang perfeksionis dan serba teratur sehingga sifat yang dimiliki setia dan tekun.
Plegmatis memiliki karakter yang cinta damai karena orang yang memiliki karakter ini memilih
untuk menghindari konflik dan sifat yang dimiliki yaitu ramah dan sabar.
METODE PENELITIAN

Penelitian naskah DWM diawali dengan inventarisasi naskah,deskripsi naskah,membandingkan


naskah,tranliterasi teks,suntingan teks, dan apparat kritik. Metod epenelitian ini menggunakan
deksripsi kualitatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Inventarisasi Naskah

Penelitian ini menggunakan studi katalog danmengamati secara langsung sumbernya di museum
atau universitas dan katalog online yaitu Katalog Perpustakaan Museum Dewantara Kirti Griya
Taman Siswa Yogyakarta (Girardet - Sutanto, 1983), Katalog Induk Naskah- Naskah Nusantara
Museum Sonobudoyo Yogyakarta Jilid I (Behrend, 1990), Katalog Induk Naskah-Naskah
Nusantara Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jilid 3A (Behrend &Pudjiastuti, 1997a), Katalog
Induk Naskah-Naskah Nusantara Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jilid 3B (Behrend &
Pudjiastuti, 1997b), Katalog onlineSastra Lestari, Katalog online BPAD Grhatama Pustaka
Yogyakarta, Katalog online Universitas Indonesia. Naskah DWM ditemukan dua ekseplar yang
pertama di Perpustakaan Museum Dewantara Kirti Griya Taman Siswa Yogyakarta dnegan
nomor kodeks Bb. 1. 143 dan Bb 1. 192.

2. Deskripsi Naskah

Judul naskah tersebut disunting menjadi Dhedhasaraning Wewatekanipun


Manungsa. Naskah ini ditulis dalam bahasa Jawa oleh H. R. M. Suyud pada tahun
1971. Keadaan naskah masih bagus, dijilid dengan benang dan ada beberapa
bagian kertas yang berlubang karena dimakan kutu buku. Naskah DWM
merupakan naskah piwulang dengan menggunakan bahsa Jawa baru ragam krama
dalam bentuk prosa.
3. Suntingan Teks dan Aparat Kritik

Terdapat 15 kata yang disunting karena kesalahaan huruf, kurang huruf, atau kesalahan
imbuhan.

4. Cara Mendidik Siswa Berdasarkan Kepribadiannya


Naskah ini memberi ilmu pada seorang guru agar dapat memahami tiap
karakter anak agar dapat mengatasi permasalahan yang terjadi saat sedang
berkegiatan belajar mengajar. Sanguinis merupakan tipe yang kurang
berkonsentrasi dan mudah bosan alhasil anak sanguinis dalam metode
pembelajaran menggunakan barang atau media bergambar. Koleris sendiri tipe
yang menuntut guru untuk dapat mnejelaskan materi secara runtut dan tidak boleh
berubah-ubah dengan memberi pujian pada hasil kerja anak akan membantu tipe
koleris akan petcaya diri. Tipe Melankolis perlu dididik dengan hati-hati, tidak
sembarang bisa menerima ucapan kasar dari seorang guru, alhasil seorang guru
perlu menggunakan kata-kata yang lembut bagi tipe melankolis. Untuk yang
terakhir, tipe plegmatis kurang cakap dalam berfikir dan mengingat materi secara
lisan, sehingga guru perlu menerangkan materi secara perlahan dan hal yang perlu
diperhatikan bagi seorang guru yaitu kesabaran yang lebih untuk mendidik anak
yang memliki karakter plegmatis.
SIMPULAN

Kajian filologi naskah Dhedasaraning Wewatekanipun Manungsa berupa naskah kuno


yang ditulis dalam aksara Jawa dan ditemuka dua eksemplar di Museum Dewantara Kirti Griya
Yogyakarta dngan kondisi yang masih bagus tetapi peneliti menggunakan nomor kodeks Bb 1.
143. Di dalam teks terdapat 15 kata suntingan. Cara mendidik siswa berdasarkan kepribadiannya
yaitu kepribadian bingahan (sanguinis) dididik dengan cara yang semangat, kepribadian kerasan
(koleris) dididik dengan cara yang tegas, kepribadian sedhihan (melankolis) dididik dengan
pengertian dan penyemangat, dan kepribadian sarehan (plegmatis) dididik dengan sabar. Ilmu di
dalam teks Dhedhasaraning Wewatekanipun Manungsa bisa menjadi panduan guru untuk
mendidik siswa sesuai kepribadian masing-masing sehingga tercipta komunikasi dan
pembelajaran yang lebih baik.

DAFTAR PUSAKA

Candra Nur Arini, B., & Nurhayati, E. (2021). Kajian filologi Dan Cara mendidik dalam naskah

dhedhasaraning wewat ekanipun manungsa. Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra,

Seni, dan Pengajarannya, 48(2), 103-

117. https://doi.org/10.17977/um015v48i22020p0103

Anda mungkin juga menyukai