Anda di halaman 1dari 5

Tahu

Tahu

Asal
Negara asal Tiongkok
Tanggal pembuatan 100
Rincian
Jenis soy cheese (en) dan Daging palsu
Bahan utama Susu kedelai dan Kedelai
l · b · s (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Templat:Infobox_food/wikidata&action=edit)

Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji


kedelai yang mengalami koagulasi. Tahu berasal dari Tahu
Tiongkok, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Tahu
Nama "tahu" merupakan serapan dari bahasa Hokkian (tauhu)
(Hanzi: 豆腐, hanyu pinyin: doufu), yang secara harfiah berarti Nama Tionghoa
"kedelai terfermentasi". Tahu telah dikenal di Tiongkok sejak Hanzi tradisional: 荳腐 atau 豆腐
zaman dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah
Liu An (Hanzi: 劉 安 ) yang merupakan seorang bangsawan, Hanzi sederhana: 豆腐
cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan dinasti Pinyin: dòufu
Han.
Makna harfiah: dadih kacang
Versi tahu yang dikenal di Jepang adalah tahu sutra (絹漉し豆
Alih aksara [tampil]
腐 , kinugoshi tōfu). Tahu sutra lebih lunak dan kurang tahan
terhadap pengolahan lebih lanjut, sehingga biasanya Mandarin
- Hanyu Pinyin: dòufu
- Wade-Giles: tou-fu
Kejia (Hakka)
dikonsumsi mentah. Tahu secara umum dibawa para perantau - Romanisasi: teu55 fu55
Cina ke seluruh penjuru dunia sehingga menyebar ke Asia
Min Nan
Timur dan Asia Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh dunia.
- Romanisasi tāu-hū

Tahu di Indonesia POJ:


Wu
Tahu telah mengalami indigenisasi di - Romanisasi: deu去 vu去 (Wuu
Indonesia sehingga muncul berbagai
Pinyin)
varian tahu serta panganan berbahan
tahu. Tampilan luar tahu ada yang [dɤɯ.vʊ] (IPA)
berwarna putih maupun kuning. Yue (Kantonis)
Karena populernya, tahu menjadi
- Romanisasi dauh-fuh
bagian tak terpisahkan yang ditemui
Yale:
di tempat makan berbagai tingkat
Tahu guling, suatu sosial di Indonesia, bersama-sama - Jyutping: dau6-fu6
jajanan berbasis tahu dengan tempe.
dari Surakarta. Nama Filipina
Di Kediri tahu kuning menjadi Tagalog: tokwa[1][2]
makanan khas. Tahu ini dikenal
sebagai tahu takwa. Tempat lain yang juga terasosiasi dengan Nama Jepang
tahu adalah Sumedang (tahu Sumedang). Kanji: 豆腐

Tahu masih terkait dengan kembang tahu dan tauhue (juga Hiragana: とうふ
disebut sebagai "kembang tahu") menurut cara pembuatannya.
Alih aksara [tampil]
Aneka makanan yang melibatkan tahu antara lain tahu bacem, - Revisi: tōfu
tahu bakso, tahu campur, tahu guling, tahu isi (tahu bunting), - Kunrei-shiki: tôhu
perkedel tahu, dan kerupuk tahu, tahu pedes, tahu krispi, tahu
petis dan tahu gimbal. Tahu goreng biasanya dihidangkan Nama Korea
untuk menemani makanan berkuah cair, seperti mi bakso dan
Hangul: 두부
soto; atau batagor. Siomay, salah satu bentuk dimsum, juga
menggunakan tahu kukus sebagai komponennya. Hanja: 豆腐
Alih aksara [tampil]
Tahu di Korea - Romanisasi: dubu[3][4]
Artikel utama: Dubu - McCune- tubu
Reischauer:
Dubu adalah tahu Korea ( 豆 腐 , 두부).[5] Orang Korea
memanfaatkan tahu untuk berbagai jenis masakan.[6] Nama Melayu

Referensi awal mengenai tahu di Korea dapat ditemukan Melayu: tauhu


dalam Catatan Mogeun (Mogeunjip) yang ditulis oleh Yi Saek Nama Vietnam
(bernama pena Mogeun, 1328-1396) pada zaman Dinasti
Vietnam: đậu phụ
Goryeo (938-1392). [7] Dalam satu puisinya, Yi Saek
mengungkapkan kelezatan tahu yang baru saja dibuat.[7] atau đậu hũ
atau tàu hũ
Referensi lain menuliskan tentang cara memasak tahu Korea
dalam Yangchonjip oleh Gwon Geun serta Heo Gyun (1569- Nama Tamil
1618), seorang sastrawan Dinasti Joseon yang menulis artikel Tamil: tahu
dalam Domundaejak tentang kelembutan rasa dubu yang
Nama Thai
dijual pedagang di luar Gerbang Changui.[7] Sebuah catatan di
Sejongsillok (Catatan Pemerintahan Raja Sejong) Thai: เต้าหู้ (IPA: tâohûː)
menyebutkan bahwa Kaisar Ming memuji kelezatan tahu di
Nama Khmer
Joseon dan wanitanya pandai memasak makanan yang lezat.[7]
Khmer: តៅហ៊ូ
Catatan sejarah menunjukkan bahwa teknik membuat tahu
diperkenalkan dari daratan Cina ke Korea pada zaman Dinasti Nama Indonesia
Goryeo sejak abad ke-10. Dari Korea barulah tahu dikenalkan Indonesia: tahu
ke Jepang.[6] Tahu Korea teksturnya di antara tahu Cina dan
Jepang, tidak keras atau lembut.[5] Orang Jepang memperkenalkan
lebih banyak lagi jenis tahu ke Korea semasa Penjajahan Jepang atas
Korea (1910-1945).[5]

Dubu jeongol, adalah masakan jeongol tahu dengan sejarah 200


tahun.[7] Dubu jeongol direbus bersama daging sapi, kecambah,
lobak putih, dropwort, jamur, bawang, wortel dan kaldu dalam
panci besar.[7]
Dubu Buchim, tahu goreng, merupakan salah satu masakan yang
disajikan dalam banchan.[8]
Tahu sutera (sundubu): adalah tahu lembut yang tidak diproses
layaknya tahu biasa.[9] Sundubu yang paling terkenal adalah
sundubu dari Desa Chodang yang dinamakan Chodang Dubu,
diproses dengan menggunakan air laut sehingga menghasilkan
rasa yang unik.

[10]Sundubu dimakan dengan kecap dan bumbu-bumbu pedas Masakan sundubu jjigae.
sambil minum makgeolli.[10]

Dubu kimchi, tahu goreng dengan kimchi.[11]


Dubu jorim, tahu goreng dengan saus jorim yang terbuat dari
campuran bumbu-bumbu.[12]
Sundubu jjigae adalah jjigae dengan gochujang berisi tahu sutera
(sundubu) dan sayur-sayuran.[13]

Salah satu tempat pembuatan tahu tradisional di Korea yang paling


terkenal adalah Kampung Chodang di Provinsi Gangwon.[10] Di Dubu Kimchi
Chodang, tahu diproses dengan air laut yang disuling dari kedalaman
3 meter di bawah permukaan pasir. Sejarah Tahu Chodang bermula
dari penemuan sebuah mata air pada tahun 1500-an oleh Heo Yeop, seorang pegawai negeri Joseon
yang juga adik dari Heo Nanseolheon. Setelah mencicipi kelezatan air tersebut Heo Yeop lalu
menggunakannya untuk pembuatan tahu. Ia menambahkan air laut untuk proses pengentalan. Tahu
yang diciptakannya menghasilkan rasa yang unik. Sampai kini, tradisi membuat tahu dengan air laut
masih dijalankan. Kampung asal tahu itu dinamakan sesuai nama pena Heo Yeop, yaitu Chodang.

Referensi
1. Remo, Amy R. (2008-11-04). "After cheap rice, 'P10 Budget Ulam' ". Philippine Daily Inquirer.
2. Remo, Amy R. (March 31, 2005). "Filipino food served 'hawker' style". Filipino Reporter.
3. "Korea's Pulmuone launches New York bean curd plant". AsiaPulse News. 2002-03-13. Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2012-07-17. Diakses tanggal 2009-09-26.
4. Tamsyn Burgmann (August 29, 2007). "Soon dubu simmers under the radar". Toronto Star.
5. (Inggris)HISTORY OF TOFU IN SOUTH AND SOUTHEAST ASIA (http://www.soyinfocenter.com/H
SS/tofu3.php), soyinfocenter. Diakses pada 1 Mei 2010.
6. (Inggris)Hand-made Tofu (http://bukgu.gwangju.kr/contents.jsp?S=S42&M=030600000000),
gwangju. Diakses pada 1 Mei 2010.
7. (Inggris) Chun Hui-jung (2006). "Dubu-Jeongol -Traditional Dish of Dubu (Tofu) and Vegetables"
(PDF). Koreana. 20 (1): 77–79. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-01-06. Diakses tanggal
26 April 2010.
8. (Korea)두부 부침(필독) (http://www.musoenara.com/bbs/board.php?bo_table=board5&wr_id=778&
page=8), musoenara. Diakses pada 14 Mei 2010.
9. (Inggris)Donghae Sundubu (http://www.visitkorea.or.kr/ena/SI/SI_EN_3_8_3_8.jsp) Diarsipkan (htt
ps://web.archive.org/web/20130120070445/http://www.visitkorea.or.kr/ena/SI/SI_EN_3_8_3_8.jsp)
2013-01-20 di Wayback Machine., visitkorea. Diakses pada 1 Mei 2010.
10. (Inggris) Kim Joo-young (1997). "Ch'odang Village in Kangnung" (PDF). Koreana. 11 (2): 77–79.
Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 1-5-2010.
11. (Inggris)Dubu Kimchi (https://mykoreankitchen.com/2006/12/21/tofu-kimchi-dubu-kimchi-in-korea
n/), mykoreankitchen. Diakses pada 12 Mei 2010.
12. (Inggris)Dubu Jorim (http://www.mykoreandiet.com/healthy-korean-food/simmered-tofu-tofu-jorim-
dubu-jorim-dubu-ganjang-jorim.html) Diarsipkan (https://web.archive.org/web/20180217124214/htt
p://www.mykoreandiet.com/healthy-korean-food/simmered-tofu-tofu-jorim-dubu-jorim-dubu-ganjan
g-jorim.html) 2018-02-17 di Wayback Machine.,mykoreandiet. Diakses pada 26 April 2010.
13. (Inggris)Spicy Korean Soft Tofu Stew (Soondubuchigae) (http://koreanfood.about.com/od/soupsan
dstews/r/Soondubuchigae.htm) Diarsipkan (https://web.archive.org/web/20170213164044/http://ko
reanfood.about.com/od/soupsandstews/r/Soondubuchigae.htm) 2017-02-13 di Wayback Machine.,
koreanfood. Diakses pada 1 Mei 2010.

Pranala luar
Anderson, J. W.; Johnstone, B.M.; Cook-Newell, M.E. (1995), Jurnal pengobatan inggris, 333 (5):
276–282, doi:10.1056/NEJM199508033330502, PMID 7596371 Tidak memiliki atau tanpa
|title= (bantuan)
Ang, Catharina Y. W.; Liu, KeShun; Huang, Yao-Wen, ed. (1999), Makanan [[asia]]: [[Sains]] &
[[Teknologi]], Lancaster, Pennsylvania: Technomic Publishing Co. Konflik URL–wikilink (bantuan)
Berk, Zeki (1992), Technology of production of edible flours and protein products from soybeans,
FAO agricultural services bulletin, 97, Rome: Food and Agriculture Organization of the United
Nations, ISBN 978-92-5-103118-6.
Du Bois, Christine M., Chee Beng Tan and Sidney Wilfred Mintz (2008). The World of Soy.
Urbana: University of Illinois Press. ISBN 978-0-252-03341-4.
Guo, Shun-Tang; Ono, Tomotada (2005), "The Role of Composition and Content of Protein
Particles in Soymilk on Tofu Curding by Glucono-δ-lactone or Calcium Sulfate", Journal of Food
Science, 70 (4): 258–262, doi:10.1111/j.1365-2621.2005.tb07170.x.
Liu, KeShun (1997), Soybeans: Chemistry, Technology, and Utilization, Springer, ISBN 978-0-
8342-1299-2, diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-05 .
Sacks, Frank M.; Lichtenstein, Alice; Van Horn, Linda; Harris, William; Kris-Etherton, Penny;
Winston, Mary; American Heart Association Nutrition Committee (2006), "Soy Protein, Isoflavones,
and Cardiovascular Health. An American Heart Association Science Advisory for Professionals
From the Nutrition Committee", Circulation, 113 (7): 1034–1044,
doi:10.1161/CIRCULATIONAHA.106.171052 , PMID 16418439.
Shurtleff, William; Aoyagi, Akiko (2000), Tofu & soymilk production: a craft and technical manual
(edisi ke-3rd), Lafayette, California: Soyfoods Center, ISBN 978-1-928914-04-4.
Shurtleff, William; Aoyagi, Akiko (2005), Dou fu zhi shu (The book of tofu), Taibei Shi, ISBN 978-
986-81319-1-0. (In Chinese.)
Shurtleff, William; Aoyagi, Akiko (2013), History of Tofu and Tofu Products (965 CE to 2013),
Lafayette, California: Soyinfo Center.
Shurtleff, William; Aoyagi, Akiko (1998), The book of tofu: protein source of the future-- now!, Ten
Speed Press, ISBN 978-1-58008-013-2.
Knopper, Melissa. (Jan 2002), The joy of soy, The Rotarian, Vol. 180, No. 1, p. 16, ISSN 0035-
838X (https://www.worldcat.org/search?fq=x0:jrnl&q=n2:0035-838X)
White, L. R.; Petrovitch, H.; Ross, G. W.; Masaki, K.; Hardman, J.; Nelson, J.; Davis, D.;
Markesbery, W. (April 1, 2000), "Brain aging and midlife tofu consumption", Journal of the
American College of Nutrition, 19 (2): 242–255, doi:10.1080/07315724.2000.10718923,
PMID 10763906, diarsipkan dari versi asli tanggal 23 July 2008>
The Oxford companion to food Alan Davidson, Tom Jaine (https://books.google.com/books?id=JTr
-ouCbL2AC&pg=PA801&lpg=PA801&dq=dou+fu+contains+calcium&source=bl&ots=1011pbbfxj&s
ig=dJECMgrGhjwcZUNO6W-Y2t3VZ_c&hl=sv#v=onepage&q&f=false)
"The Secrets of Tofu across Japan" (https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/ondemand/video/202411
6/) Diarsipkan (https://web.archive.org/web/20190223074615/https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/
ondemand/video/2024116/) 2019-02-23 di Wayback Machine., sebuah film dokumenter berbahasa
Inggris ½ jam dari lembaga penyiaran negara Jepang NHK World-Jepang menggambarkan
produksi, penggunaan kuliner, dan makna budaya dari tahu.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tahu&oldid=24512914"

Anda mungkin juga menyukai