Anda di halaman 1dari 7

Guru Pendidikan Agama Kristen yang Memiliki Integritas Pribadi Yang

Mantap
Yogi Yunus Siahaan, Dorlan Naibaho
IAKN Tarutung yogiyunussiahaan@gmail.com
IAKN Tarutung dorlannaibaho4@gmail.com

Abstract

Christian religious education is teaching that is centered on Jesus Christ as a reference for Christian
religious educators or teachers in improving and strengthening the quality of education in Indonesia. Apart
from that, Christian religious education also instills Christian values as a reflection of Jesus Christ who is
seen as the spreader of truth and the gospel in both the Old and New Testaments. What is meant is that
Christian religious education cannot be separated from the Word of God which should be the basis of life
for believers and faith in God. It is proven that with learning progress, students are expected to be able to
apply and maintain Christian values both at school and at home. Likewise, our Christian Religious
Education teachers must also be able to train our students to become obedient and God-fearing human
beings. One day they will be useful for the development and progress of this country.

Keywords: Christian Religious Education, Jesus Christ, God, Teaching, Integrity

Abstrak

Pendidikan Agama Kristen adalah pengajaran yang berpusat kepada Yesus Kristus sebagai acuan
pendidik atau guru agama Kristen dalam meningkatkan dan memantapkan mutu pendidikan di
Indonesia. Selain itu Pendidikan agama Kristen juga menanamkan nilai-nilai kristiani sebagai
cerminan dari Yesus Kristus yang dinilai sebagai penyebar kebenaran dan injil baik di Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru. Hal yang dimaksud adalah Pendidikan Agama Kristen tidak terlepas
dari Firman Allah yang sebagaimana semestinya menjadi dasar hidup orang Percaya serta
Beriman kepada Allah. Terbukti dengan adanya kemajuan belajar peserta didik diharapkan
mampu untuk menerapkan dan memelihara nilai-nilai Kristiani baik disekolah maupun dirumah.
Demikian juga dengan guru Pendidikan Agama Kristen kita juga harus mampu melatih anak
didik kita agar menjadi manusia yang taat dan takut akan Tuhan. Kelak suatu hari nanti mereka
akan bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan Negara ini.

Kata Kunci : Pendidikan Agama Kristen, Yesus Kristus, Allah, Pengajaran, Integritas

EXOUSIA | e-ISSN: 2964-4860 | 1


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidik atau guru yang profesional tentunya mempunyai kode etik tersendiri dan kode etik
tersebut digunakan sebagai pegangan untuk mengelola setiap pekerjaan pendidik semasa dedikasinya
sebagai seorang pendidik. Pengertian dari kode etik itu sendiri adalah suatu dasar norma atau fondasi yang
telah di tentukan sebagai pengelola setiap aktivitas guru. Artinya kode etik memiliki fungsi penting agar
dapat membantu setiap pendidik sehingga memperoleh Tindakan yang kompeten. Guru diharapkan
mampu berfungsi secara optimal terutama dalam meningkatkan pendidikan watak dan budi pekerti agar
dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga kependidikan. Maka, guru sebagai tenaga profesional
dalam hal ini memerlukan pedoman atau kode etik guru agar terhindar dari segala bentuk penyimpangan.
Kode etik menjadi pedoman baginya untuk tetap profesional (sesuai dengan tuntutan dan persyaratan
profesi). Setiap guru yang memegang keprofesionalannya sebagai pendidik akan selalu berpegang pada
kode etik guru. Sebab kode etik guru ini sebagai salah satu ciri yang ada pada profesi itu sendiri.
Sebagaimana petugas profesional lainnya, seperti dokter, hakim, peneliti, yang tugasnya dituntut
mematuhi dan terikat oleh kode etik jabatan, maka seorang guru sebagai petugas profesional juga
diwajibkan mematuhi dan terikat oleh suatu kode etik dalam menjalankan tugasnya membimbing
dan mendidik anak. Sebagai seorang guru yang profesional dan berintegritas guru ditugaskan untuk
mendidik dan memotivasi peserta didik supaya mereka mampu mengaplikasikan materi atau ajaran yang
telah disalurkan oleh guru kepada mereka.

Selain itu, guru yang berintegritas harus siap menghadapi setiap perubahan perilaku dan karakter
anak didiknya. Mengapa ? agar saat guru nantinya saat mengajar bisa menyesuaikan dan menempatkan
diri dengan baik saat menyampaikan pelajaran. Kemudian, perlu juga diketahui kode etik guru tidak
sembarangan dijalankan namun harus sesuai dengan norma-norma dan aturan nyang berlaku dari
pemerintah atau UU yang berlaku. Nah, demikianlah pentingnya kode etik bagi seorang guru Pendidikan
Agama Kristen yang tujuannya untuk memaksimalkan kecerdasan dan kemampuan peserta didiknya.

METODE PENELITIAN

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam menulis jurnal ini adalah dengan metode
studi pustaka. Metode studi pustaka adalah metode dengan mencari informasi dari berbagai
sumber yang sesuai dengan judul jurnal yang sedang ditulis baik melalui buku, jurnal, majalah,
dan juga sumber lainnya yang relevan. Pengutipan informasi dari berbagai sumber dilakukan
tanpa membanding-bandingkan pendapat setiap ahli. Maka dari itu penulis menampilkan fakta
yang sesungguhnya mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan Kode Etik dan Profesionalisme
Guru Pendidikan Agama Kristen sebagai penopang dan pembangun masa depan anak didik.
Selain itu, metode ini juga sangat akurat dalam menggali informasi dan menentukan inti materi
yang akan dikupas.

EXOUSIA | e-ISSN: 2964-4860 | 2


PEMBAHASAN

Pengertian Pendidikan Agama Kristen

Pendidikan agama Kristen menjadi tanggung jawab setiap gereja untuk mengarahkan
orang-orang Kristen untuk pengenalan yang benar akan Allah. Pendidikan agama Kristen
merupakan memberi pengajaran kepada seseorang untuk mengenal siapakah Yesus Kristus dan
memiliki iman yang sungguh-sungguh kepada Yesus Kristus. Dengan demikian pendidikan
agama Kristen merupakan pengajaran pengetahuan atau pandangan-pandangan, keyakinan,
dogma atau teologi yang dimiliki oleh seseorang tentang Yesus Kristus. Pendidikan agama
Kristen yang diberikan adalah kebenaran mutlak, yang sesuai dengan koridor firman Tuhan yang
bersifat prinsip dan mendasar dalam Pendidikan Agama Kristen itu sendiri. Pendidikan Agama
Kristen merupakan suatu sarana yang sangat penting dalam mempersiapkan seseorang untuk
menghadapi masa yang akan datang. Itu sebabnya mutu dari pengajaran harus senantiasa
ditingkatkan. Adapun unsur-unsur pendidikan agama Kristen tersebut adalah:

1. Pengenalan akan Allah di dalam Yesus Kristus sebagai sumber kehidupan manusia.
2. Firman Allah adalah satu-satunya dasar utama untuk pengenalan Yesus itu melalui kitab
Suci.
3. Mengajarkan kebenaran yang berpusat pada Yesus Kristus
4. Mengajarkan bagaimana bertanggung jawab terhadap Tuhan, diri sendiri, maupun untuk
sesama supaya mereka dapat menjadi orang yang dipercaya.
5. Mengajarkan doktrin-doktrin kekristenan yang sesuai dengan firman Tuhan.
Pendidikan agama Kristen sesungguhnya mengandung unsur-unsur penting yang
didasarkan pada pengakuan bahwa segala kebenaran adalah berasal dari Allah dan Alkitab
adalah satu-satunya firman Allah yang diilhamkan serta memiliki otoritas penuh yang
memuat kebenaran.

Pendidikan agama Kristen menurut Kristianto (2006:5) mengemukakan bahwa, “Pendidikan


Agama Kristen yang alkitabiah adalah mendasarkan diri pada Alkitab sebagai firman Allah dan
menjadikan Kristus sebagai pusat beritanya dan harus bermuara pada hasilnya, yaitu
mendewasakan murid1.” Berarti dalam hal ini pendidikan agama Kristen adalah untuk
mendewasakan iman kepercayaan murid (orang-orang yang mau dibimbing) supaya menjadikan
Allah sebagai pusat beritanya.
1
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip & Praktik Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta: ANDI, 2006), 5.

EXOUSIA | e-ISSN: 2964-4860 | 3


Amsal 22:6 mengemukakan bahwa “didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya,
maka pada masa tuanya ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Ayat ini Allah berpesan
kepada setiap orang tua atau guru supaya membesarkan anak-anak menjadi orang yang peracaya,
bermoral, serta takut akan Allah.

Pengertian Integritas

Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan
yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan atau kejujuran. Integritas itu juga adalah wujud keutuhan prinsip
moral dan etis bangsa dalam kehidupan bernegara. Jadi seorang guru yang mempunyai integritas
yang tinggi akan menghasilkan mutu dan moral anak yang baik. Beberapa contoh Integritas yaitu:
jujur dan dapat dipercaya ketika mendapatkan suatu amanah. Bertanggungjawab dan komitmen
dalam menjalankan suatu pekerjaan. Menghargai waktu dengan senantiasa berusaha tepat waktu
saat ada janji. Mempunyai prinsip serta nilai-nilai hidup yang jelas.

Hal-hal yang termasuk ke dalam Integritas :

a. Jujur
Yaitu, sikap yang bisa dipercaya dan bisa diyakinkan artinya tidak mau berbohong atau
mengatakan kata dusta. Seorang guru harus bisa menyampaikan hal-hal yang nyata dan
sesuai fakta.

b. Bertanggung jawab
Yaitu, sanggup menerima akibat atau dampak yang diterima atas perbuatan yang telah
dilakukan. Seorang guru juga harus siap mengambil risiko dalam mendidik anak didiknya.
Apabila salah mendidik maka guru harus bersedia dihukum atau diberi sanksi.

c. Disiplin
Yaitu, seorang guru yang tahu waktu dan kegiatan artinya, seorang guru harus bisa
menyesuaikan waktu dan kegiatan mengajar agar saat guru melakukan tugasnya tidak
terganggu atau tertinggal. Jika guru sudah disiplin maka, peserta didik akan mendapatkan
ilmu yang baik dan positif dan tidak akan tertinggal.

EXOUSIA | e-ISSN: 2964-4860 | 4


KESIMPULAN

Kompetensi kepribadian merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh guru
Pendidikan Agama Kristen karena, kepribadian mencerminkan citra diri guru sebagai pendidik,
pengajar, dan pelatih bagi peserta didik. Dengan demikian, peserta didik akan semakin terampil
dan bijak dalam menanggapi perubahan zaman yang sedang terjadi saat ini. Biasanya sifat guru
diturunkan kepada peserta didik layaknya seperti orang tua mereka sendiri guru juga harus
mampu menjadikan peserta didik sama seperti anak sendiri. Dengan demikian barulah tercipta
suasana kelas yang baik dan kompak saat proses pelajaran berlangsung. Integritas adalah mutu,
sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan
kemampuan yang memancarkan kewibawaan atau kejujuran. Integritas itu juga adalah wujud
keutuhan prinsip moral dan etis bangsa dalam kehidupan bernegara. Jadi seorang guru yang
mempunyai integritas yang tinggi akan menghasilkan mutu dan moral anak yang baik. Beberapa
contoh Integritas yaitu: jujur dan dapat dipercaya ketika mendapatkan suatu amanah.
Bertanggungjawab dan komitmen dalam menjalankan suatu pekerjaan. Menghargai waktu
dengan senantiasa berusaha tepat waktu saat ada janji. Mempunyai prinsip serta nilai-nilai hidup
yang jelas.

EXOUSIA | e-ISSN: 2964-4860 | 5


DAFTAR PUSTAKA

Abraham Tefbana, A. D. K. (2020). Peningkatan Kinerja Guru Pendidikan Agama Kristen Di Era Disrupsi
Dan Pandemi. Jurnal Sekolah Tinggi Teologia Pelita Dunia, 6(2), 263

Arifianto, Y. A. (2021). Peran Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Pendidikan Etis Teologi Mengatasi
Dekadensi Moral di Tengah Era Disrupsi. Regulafidei: Jurnal Pendidikan Agama
https://doi.org/10.46307/RFIDEI.V611.84 Kristen, 6(1), 45-59.

Astrid Maryam, Y. N. (2021). Upaya Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Pembentukan Karakter
Remaja di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Upaya Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Pembentukan
Karakter Remaja Di Masa Pandemi Covid-19, 2(2), 176.

Desi Ratnasari, Reni Triposa, Y. A. A. (2022). Deskripsi Kode Etik Guru Pendidikan Agama Kristen
dalam Prespektif Alkitabiah: Sebagai Keteladanan Akademik dan Karakter Nara Didik. Jurnal of Christian
Education, 2(2), 104-105.

Elisabet Juliana Steidy Gerungan, Max Ruindungan, O. C. W. (2021). Tanggung Jawab Etis Guru Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Tanggung Jawab Etis
Guru Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Pada Masa Pandemi Covid-19, 7(6), 13.

Homrighausen dan Enklaar. 2011.Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: Gunung Mulia

Marjuni, H. A. (2020). Peran dan Fungsi Kode Etik Kepribadian Guru Dalam Pengembangan Pendidikan.
Jurnal Peran Dan Fungsi Kode Etik Kepribadian Guru Dalam Pengembangan Pendidikan, 1(1), 3-4.

Marjuni, H. A. (2020). Peran dan Fungsi Kode Etik Kepribadian Guru Dalam Pengembangan Pendidikan.
Jurnal Peran Dan Fungsi Kode Etik Kepribadian Guru Dalam Pengembangan Pendidikan, 1(1), 3-4.

Prihantol, J., Pakpahan2, D. F., & Tarigan, D. P. (2021). Peran Kode Etik Untuk Meningkatkan
Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen. Peran Kode Etik Untuk Meningkatkan Profesionalisme
Guru Pendidikan Agama Kristen, 3(3), 2.

EXOUSIA | e-ISSN: 2964-4860 | 6


Prtama, I. F. A. (2016). Etika Profesi Keguruan.

Pujiono, A. (2021). Media Sosial Sebagai Media Pembelajaran Bagi Generasi Z. Didache: Journal of
Christian Education, 2(1), 1-19.

, V. (2019). Pendidikan Karakter bagi Guru Pendidikan Agama Kristen. Jurnal Purba Pendidikan Karakter
Bagi Guru Pendidikan Agama Kristen, 7(1), 40-42

Pediaqu: Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora Volume 2 Nomor 2 (2023)

EXOUSIA | e-ISSN: 2964-4860 | 7

Anda mungkin juga menyukai