Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN TERHADAP PERTUMBUHAN IMAN

ANAK

ABSTRAK

Dengan pertumbuhan iman anak kepada Tuhan merupakan dambaan setiap orang tua
dalam kehidupannya. Untuk mencapai iman yang demikian. banyak usaha yang ditempuh
setiap orang untuk membentuk dan membangun imannya.

Dalam kehidupan masyarakat pada zaman sekarang, salah satu kesempatan untuk
membina dan membangun kepribadian yang bertumbuh dalam iman adalah lembaga
keagamaan. Di lingkungan sekolah di Indonesia, terutama di lembaga pendidikan formal,
Ada mata pelajaran yang memungkinkan setiap orang untuk memperoleh pengetahuan
tentang pembinaan dan peinbangunan iman dan pertumbuhannya. Mata pelajaran tersebut
adalah mata pelajaran Pendidikan Agama.

Dari pembahasan yang telah dilakukan diketahui bahwa dalam pembinaan dan
pembentukan kepribadian yang beriman melalui Pendidikan Agama Kristen, guru
memegang peranan penting. Peranan guru di sini adalah mengajarkan teori tentang nilai-
nilai yang harus diterapkan siswa untuk memiliki kepribadian yangberiman kepada Yesus.
Kemudian, guru juga berperan memberi contoh dan teladan dalam menerapkan nilai-nilai
yang diajarkannya tersebut. Dengan demikian, siswa dapat meneladaninya. Selain itu.
sebagai seorang pembina, guru juga harus memantau dan mengawasi siswanya dalam
menerapkan nilai-nilai kristiani yang telah diajarkannya. Bila ia menemukan kesalahan
atau kekurang-tepatan dalam penerapan nilai-nilai tersebut, guru langsung
membetulkannya dengan berbagai cara yang dianggap tepat dan memungkinkan siswa
tersebut dapat memperbaiki perilakunya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa-siswi SDN Kalisari 07 Jakarta Timur,
diketahui bahwa memang guru agama Kristen di sana telah berperan aktif dalam membina
dan membangun kepribadian anak yang bertumbuh dalam iman di dalam kehidupan siswa-
siswinya. Hal ini diketahui dari hasil penelitian dimana sebagian besar (84%) siswa
mengakui telah memiliki ciri-ciri anak yang berhati-hati kepada Allah. Siswa juga
mengakui bahwa mereka mapu memiliki sikap dan kepribadian yang demikian karena
disamping mengajarkan teori tentang nilai-nilai kristiani Pendidikan Agama Kristen, guru
juga memberi contoh dan teladan dalam menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. Pemberian contoh dan teladan ini dilakukan guru agama Kristen melalui sikap
dan kepribadiannya dalam kehidupan sehari-hari yang selalu disesuaikan dcngan nilai-
nilai kristiani yang diajarkannya kepada siswanya.

Sikap dan sistem dalam penerapan Pendidikan Agnma Kristen di SDN Kalisari 07 Jakarta
Timur dapat dikembangkan dengan Iebih baik lagi sehingga semua siswanya dapat memiliki
kepribadian yang baik dan bertanggung jawab Sebab dengan

seluruhnya siswa memiliki kepribadian yang baik dan beriman berarti tujuan pelaksanaan
Pendidikan Agama Kristen terhadap siswa dapat tercapai, yaitu dapat menghasilkan umat
kristiani yang beriman kepada Tuhan dan iman mereka tersebut senantiasa direalisasikan
dalam kehidupan mereka sehari-hari di dalam masyarakat. Dengan demikian. nama Tuhan
semakin dimuliakan di atas muka bum ini.

Peran guru Pendidikan Agama Kristen sangatlah penting dalam membentuk kepribadian
anak untuk mewujudkan anak-anak saleh. Dalam Amsal 22:6 Salomo berkata : "Didiklah
orang. muda yang menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuapun ia tidak
menyimpang dari pada jalan itu.

Dari hasil penelitian dan pengelolaan data, kesimpulan yang penulis berikan adalah
bertolak dari hipotesis dari peran guru Pendidikan Agama Kristen dalam pertumbuhan
iman anak untuk mewujudkan anak patuh di SDN Kalisari 07 Jakarta Timur. Hasil ini
penulis menguji hipotesis melalui metode angket sebagai metode pokok dan wawancara
serta observasi sebagai metode pembantu.

BAB I

PENDAHULUAN

Alasan Pemilihan Judul

Dari zaman ke zaman, setiap orang dalam kehidupannya selalu ingin memiliki kepribadian
yang baik, sopan, bertatakrama, dihargai dan ingin bahagia dan ingin meraih kesuksesan
hidup. Dalam merealisasikan keinginannya tersebut banyakl usaha yang ditempuh orang.

Ada yang berusaha melalui pergaulan hidup sehari-hari, ada yang melalui pendidikan
formal dan non formal. Tetapi jarang sekali yang dapat memberi hasil seperti yang
didambakan setiap orang. Kegagalan ini sering terjadi karena kenyataan yang ada adalah
tempat-tempat yang diharapkan dapat memenuhi keinginan setiap orang tersebut lebih
sering mengutamakan kuantitas pengajaran daripada kualitas. Sebagian besar pendidik
hanya sekadar memberi teori tanpa ada usaha untuk mengarahkan dan mengkondisikan
pelajarnya untuk membentuk perilaku kehidupannya sesuai dengan yang diajarkan
kepadanya. Pendidik berasumsi bahwa dengan menguasai teori, maka dengan sendirinya
mampu menerapkannya dalam hidup sehari-hari.

Asumsi guru yang demikian, tidak semua menjadi kenyataan. Sebab banyak orang,
terutama anak-anak, sulit memiliki dan menentukan bentuk perbuatan konkrit dalam
merealisasikan pengajaran pendidiknya yang berupa teoritis.

Dalam lembaga pendidikan, sebenarnya ada beberapa mata pelajaran yang memungkinkan
setiap orang dapat membangun dan membentuk perilakunya menjadi perilaku yang sopan,
bertatakrama, memiliki nilai-nilai hidup yang berkualitas tinggi, dihargai dan diterima orang
lain di sekitarnya. Mata pelajaran tersebut seperti
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, pendidikan Agama, Ilmu Pengetahuan
Sosial. Bahkan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi yang baru diberlakukan sekarang,
ada satu mata pelajaran khusus untuk membentuk kepribadian siswa, yaitu mata pelajaran
Budi Pekerti. Mata pelajaran ini lebih mengarah pada ajaran moral dan perilaku dalam
hidup bermasyarakat di dalam kehidupan sehari-hari.

Di dalam lembaga pendidikan formal mata pelajaran pelajaran Pendidikan Agama Kristen
merupakan suatu bidang yang dapat diandalkan untuk membentuk dan membangun
pertumbuhan iman bertaqwa kepada Tuhan. Hal ini dapat diketui dari tujuan Pendidikan
Agama Kristen seperti yang dikemukakan oleh Calvin dengan mengatakan :

Tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah mendidik semua putra-putri Ibu (gereja) agar
mereka dilibatkan dalam penelaahan Alkitab secara cerdas sebagaimana dibimbing oleh
Roh Kusus, - diajarkan mengambil bagian dalam kebaktian serta mencari keesaan gereja,
- diperlengkapi memilih cara-cara mengejewantahkan pengabdian diri kepada Allah Bapa
Yesus Kristus dalam gelanggang pekerjaan sehari-hari serta hidup bertanggung jawab di
bawah kedaulatan Allah demi kemuliaan-Nya sebagai lambang ucapan syukur mereka
yang dipilih dalam Yesus Kristus

Selain itu Mata pelajaran ini dapat diandalkan karena dalam Alkitab dikatakan bahwa
Permulaan hikmah adalah takut akan Tuhan, semua orang yang melakukannya berakal
budi yang baik (Mzm 111 : 10). Di dalam Pendidikan Agama Kristen sendiri, setiap siswa
diarahkan untuk mengenal Tuhan dan menerimaNya sebagai Tuhannya serta taat
kepadanya. Dan untuk dapat taat kepada Tuhan, maka setiap orang harus mengenal
perintahnya agar dapat dilakukan. Juga harus memahami larangannya agar dapat dijauhi.
Kedua hal ini diketahui dari Firman Tuhan yang tertuang di dalam Alkitab.

Dari pandangan-pandangan di atas diketahui bahwa pengetahuan dan kepandaian yang


mendatangkan kepribadian yang luhur adalah pengetahuan dan kepandaian yang berasal
dari Tuhan-Nya. Untuk itu, dalam mengajarkan Firman Tuhan ini diperlukan pengajar atau
guru yang sadar betul akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik iman. Sebab
guru Pendidikan Agama Kristen mempunyai tanggung jawab membawa muridnya kepada
iman yang kokoh dan berkembang menjaga kemurnian pengajar Tuhan dan memimpin
murid kepada kebenaran Allah, Ia adalah saksi Kristus, ia bukan hanya informatory tetapi
juga sekalipun motivator, komunikator dan konselor bagi muridnya.

Tetapi fakta yang banyak terjadi sekarang adalah banyak guru agama Kristen kurang
memperhatikan dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan benar. Banyak
guru agama Kristen yang hanya mengajarkan Pendidikan Agama Kristensecara teoritis
tanpa peduli apakah siswanya mampu dan mau menerapkannya dalam kehidupan seharu-
hari. Penerapan inilah yang menunjukkan seseorang sudah berkepribadian yang luhur dan
saleh atau masih belum. Calvin dalam pandangannya di atas menunjukkan bahwa
Pendidikan Agama Kristen itu selain dipahami secara teoritis juga harus diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari gaik dalam bentuk ibadah bersama maupun dalam bentuk kegiatan
dalam hidup sehari-hari di dalam masyarakat.
Keadaan pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen yang demikian justru kurang mampu
membantu setiap orang berkeinginan untuk mempunyai kepribadian yang luhur, saleh dan
beriman yang kokoh kepada Tuhan. Akibatnya banyak yang dilanda kekecewaan dan
ketidakmampuan untuk merealisasikan imannya dalam kehidupan bermasyarakat untuk
menunjukkan ketaatan dan keimanannya kepada Tuhan.

Kenyataan ini telah berlangsung di banyak sekolah, baik yang berstatus negeri maupun
swasta umum dan swasta Kristen. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
Pendidikan Agama Kristen di sekolah sebagai pembentukan perkembangan iman serta
beriman kepada Tuhan, semakin mendalam bila guru agama Kristen di sekolah tersebut
hanya berstatus Guru Agama Tidak Tetap (honorer). Semakin banyak tantangan yang
dihadapi, baik dari segi waktu, fasilitas dan pihak-pihak dari yang beragama non Kristen
yang lebih mendominasi sekolah tersebut.

Dengan memperhatikan tujuan Pendidikan Agama Kristen di atas maka pencapaian tujuan
PAK tersebut semakin sulit. Perlu disadari bahwa pertumbuhan dan perkembangan iman
nakak baru dapat tercapai bila tujuan Pendidikan Agama Kristen seperti yang dirumuskan
oleh Calvin di atas dapat tercapai.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tergerak untuk turut bertanggung jawab dan
memberi sumbangan pemikiran dalam mengatasi dan memperbaiki keadaan pelaksanaan
pendidikan Agama Kristen pada kesempatan ini penulis berkeinginan untuk mengadakan
penelitian tentang pengaruh guru dalam pelaksanaan pendidikan Agama Kristen dalam
pertumbuhan iman anak, karena itulah penulis memilih judul skripsi ini, yaitu
PENGARUH PENDIDIKAN AGMA KRISTEN TERHADAP PERTUMBUHAN
IMAN ANAK DI SDN KALISARI 07 JAKARTA.

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan skripsi ini adalah :

Untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Theologia di


STTIKAT Jakarta. Untuk menjelaskan hakekat dan tujuan pendidikan Agama Kristen
pada masa kini.

Untuk menjelaskan manfaat pelaksanaan pendidikan Agama Kristen di Sekolah


khususnya untuk siswa SDN Kalisari 07.

Untuk menjelaskan manfaat pelakasanaan pendidikan Agama Kristen Sekolah terhadap


pertumbuhan iman anak di SDN Kalisari 07.

Problematika (Perumusan Makalah)

Penulis merumuskan beberapa masalah yang dianggap penting untuk diatasi karena
berpengaruh pada pelakasanaan pendidikan Agama Kristen di Gereja terhadap
pertumbuhan iman anak di SDN Kalisari 07. Masalah-masalah tersebut adalah :
Sejauh mana pendidikan Agama Kristen di Sekolah mampu memberikan dampak yang
baik bagi pertumbuhan iman anak pada saat ini.

Sejauh mana tanggung jawan sekolah dalam melaksanakan pendidikan Agama Kristen
kepada anak secara bertanggung jawab dan berkualitas.

Sejauh mana peranan guru pendidikan Agama Kristen di Sekolah mewujudkan tujuan
pendidikan Agama Kristen bagi para anak di Gereja.

Sejauh mana tanggung jawa orang tua dalam mendukung pelaksanaan tugas pendidikan
Agama Kristen di Sekolah.

Postulat

Dalam penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah yang dibahas pada pokok bahasan
sejauh mana manfaat Pendidikan Agama Kristen (PAK) yang dilaksanakan di Gereja
terhadap pertumbuhan Iman anak di SDN Kalisari 07. Dalam skripsi ini penulis tidak dapat
membahas secara mendalam mengenai peranan orang tua (keluarga) bagi pertumbuhan
iman anak. Kalaupun hal itu disinggung dalam skripsi ini hanya ada kaitannya dengan
tema yang penulis angkat dalam skripsi ini.

Hipotesa

Setiap mengadakan penelitian menentukan titik awal pemikiran pergerakan untuk


mendekati permasalahan.

Dalam penelitian skripsi ini, penulis menetapkan kesimpulan sementara atau hipotesa
sebagai berikut Pendidikan Agma Kristen yang telah dilaksanakan di SDN Kalisari 07
telah mempengaruhi pertumbuhan iman anak di Sekolah tersebut. Hipotesa inilah yang
menjadi arah penelitian di dalam skripsi ini.

Metode Penelitian

Dalam metode penelitian untuk mendukung pembahasan dalam skripsi ini, penulis
menggunakan 2 (dua) metode yaitu :

Metode Penelitian Perpustakaan (Library Research) yaitu mempelajari dan mendalami


buku-buku referensi dan literatur lainnya yang dapat mendukung penelitian ini.Metode
Penelitian Lapangan (Field Research)

Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap pelaksanaan PAK bagi anak di SDN
Kalisari 07.

Melakukan wawancara dengan orang-orang yang dapat dijadikan sebagai nara sumber,
untuk memperoleh data konkrit dengan mengadakan pendekatan-pendekatan.
Penyebaran angket. Penyusun akan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk
dijawab responden untuk memperoleh pendapat di lapangan sesuai dengan yang terjadi.

Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dilaksanakan secara sistematis untuk mencapai tujuan yang
diharapkan, untuk mencapai tujuan tersebut maka penulisan skripsi ini diuraikan dan
disusun berdasarkan 5 (lima) bab yaitu :

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini penulis membahas tentang alas an Pemilihan Judul, Tujuan Penelitian,
Problematika, Postulat, Hipotesa, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II Landasan Teoritis

Dalam bab ini penulis akan menuangkan data-data teoritis yang berhubungan dengan
pokok-pokok penelitian. Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengertian PAK, Hakekat
PAK, Tujuan PAK, PAK di Gereja, PAK terhadap anak. PAK disekolah, peranan guru
PAK disekolah Hakekat pertumbuhan iman anak yang diuraikan dalam pengertian iman,
dasar iman, pentingnya iman dalam kehidupan anak, factor-faktor yang mempengaruhi
iman anak.

Bab III Sejarah dan Keberadaan Sekolah

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah dan keberadaan Sekolah SDN Kalisari
07, minat anak belajar PAK SDN Kalisari 07, serta metodologi penelitian yang
menguraikan tentang tujuan penelitian dan teknik pengolahan data, serta kendalanya.

Bab IV Hasil Penelitian

Dalam bab ini penulis mengemukakan hasil penelitian tentang manfaat Pendidikan Agama
Kristen (PAK) yang dilaksanakan di Sekolah SDN Kalisari 07.

Bab V Penutup

Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan yang berupa rangkuman secara
singkat dan jelas tentang semua hal yang ditulis atau dibahas dalam skripsi ini. Dalam bab
ini juga akan diberikan saran-saran yang dianggap penulis perlu, baik bagi orang tua, anak,
pembuat kebijakan PAK dan pelaksana PAK di lapangan, teristimewa bagi para pemimpin
Gereja Tuhan yang berhubungan dengan tugas PAK bagi anak.

Anda mungkin juga menyukai