Anda di halaman 1dari 3

2.

Istilah PAI seringkali terkait dengan Pendidikan Islam (PI), meskipun keduanya memiliki perbedaan
yang mendasar. PI merujuk pada suatu obyek atau tempat yang menerapkan sistem, aturan, atau
kepemimpinan berdasarkan agama Islam. Sementara itu, PAI lebih menekankan pada proses
pemahaman dan penjelasan agama Islam secara detail. Dengan kata lain, PI fokus pada sistem,
sedangkan PAI fokus pada cara mengajar dan pembelajaran agama Islam .(QUALITY Vol. 4, No. 2,
2016: 217-235

p-ISSN: 2355-0333, e-ISSN: 2502-8324

GURU PAI YANG PROFESIONAL

M. Saekan Muchith

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus, 218-235)

PAI mencakup berbagai hal, termasuk materi yang bersifat normatif (al-Qur’an), keyakinan atau
kepercayaan terhadap eksistensi Tuhan (aqidah), tatacara norma kehidupan manusia (Syariah/Fiqh),
sikap dan perilaku antar manusia (akhlak), serta realitas masa lalu (sejarah/tarikh) (Putra, N. Dan
Lisnawati, S. (2013). Penelitian Kualitatif PAI.

Bandung: Rosdakarya.)

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan proses bimbingan dan arahan yang dilakukan secara sadar
dan terencana untuk memberi pemahaman terhadap pesan yang terkandung dalam agama Islam
secara menyeluruh dan komprehensif. Dengan kata lain, PAI adalah proses untuk memahami nilai-
nilai atau pesan yang terkandung dalam agama Islam, mencakup tiga aspek tak terpisahkan yaitu
aspek knowing, doing, dan being.

Lebih lanjut, PAI dapat dimengerti dari beberapa sudut pandang, yaitu:

1) Sudut pandang simbol, di mana PAI dilihat sebagai proses atau lembaga yang secara formal
menggunakan istilah yang berkaitan dengan agama Islam, seperti madrasah, pondok pesantren,
majelis ta’lim, atau menggunakan nama Islam, seperti SD Islam Terpadu, SMP Islam Terpadu, SMA
Islam Terpadu. Pandangan ini hanya didasarkan pada formalitas kelembagaan.

2) Sudut pandang subyek pengelola, di mana PAI dianggap sebagai proses atau lembaga yang
dilaksanakan atau dikelola oleh individu yang memiliki komitmen untuk mengembangkan nilai-nilai
agama Islam, meskipun dari sudut pandang simbol atau nama tidak secara eksplisit menunjukkan
agama Islam.

3) Sudut pandang materi, di mana PAI dipahami sebagai proses dan/atau lembaga yang mengajarkan
nilai-nilai atau ruang lingkup agama Islam. Profesi pendidikan yang bertugas mengajarkan atau
mendidik materi agama Islam disebut guru agama Islam. Lembaga yang mengajarkan nilai atau
ruang lingkup agama Islam disebut lembaga pendidikan Islam. Hal ini berkaitan dengan muatan
materi/substansi yang diajarkan.

4) Dari sudut pandang epistemologi, PAI dianggap sebagai proses atau lembaga yang mengusung
epistemologi yang berbeda dengan epistemologi non PAI (dari orang barat). Epistemologi merujuk
pada cara-cara untuk mencapai pemahaman tentang kebenaran. PAI memiliki metode khusus dalam
mencari pemahaman tentang kebenaran.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Islam bertujuan untuk mendorong
perkembangan peserta didik agar hidup lebih dinamis berdasarkan pada nilai-nilai tinggi dan
kehidupan yang mulia. Melalui proses ini, diharapkan peserta didik dapat membentuk pribadi yang
sempurna, baik dari segi potensi akal, perasaan, maupun perbuatan ( An-Nahdliyah:

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam

Vol. 1 No. 2, September 2022

51

GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM:

TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM KERANGKA

STRATEGI PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

Duki

STAI Nahdlatul Ulama (STAINU) Malang, 54)

3. Guru Pendidikan Agama Islam adalah orang yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai
agama Islam, mempraktikkan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari, dan mampu
mengkomunikasikan pelajaran kepada siswa sehingga mereka dapat meningkatkan kecerdasan dan
kemampuan kreatifitasnya guna kebaikan diri sendiri dan masyarakat. Guru ini menjadi contoh dan
penasehat bagi para siswa, memiliki kepekaan terhadap informasi serta memiliki kecerdasan
intelektual dan moral spiritual. Mereka juga berperan dalam mengembangkan bakat, minat, dan
kemampuan siswa serta membimbing mereka untuk menjadi individu yang bertanggung jawab
dalam membangun masyarakat yang berkeadilan sesuai dengan ridha Allah. Jadi guru Pendidikan
Agama Islam adalah seorang pendidik yang mengajar prinsip-prinsip Islam untuk mencapai
keseimbangan antara aspek jasmani dan rohani guna mengubah perilaku individu sesuai dengan
ajaran Islam. Mereka juga membimbing siswa menuju kedewasaan dan membentuk kepribadian
Muslim yang berakhlak, sehingga tercipta keseimbangan kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan
akhirat (Prosiding Al Hidayah Pendidikan Agama Islam P-ISSN: 2654-5829

E-ISSN: 2654-3753

146

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SISWA

SMK AL-BANA CILEBUT BOGOR

Rahmat Hidayat1

, M. Sarbini2

, Ali Maulida3
1Alumni Prodi PAI STAI Al Hidayah Bogor, 2018, 149)

Guru PAI adalah tenaga pendidik yang memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan materi agama
Islam kepada siswa dan masyarakat. Seorang guru PAI memiliki dua tugas utama: mengajar di
sekolah sebagai pendidik dan memberikan pemahaman tentang agama Islam kepada siswa agar
mereka dan masyarakat dapat memahami Al-Qur’an dan Hadis dengan benar, serta menunjukkan
sikap yang santun, damai, dan anti-kekerasan. Perbedaan kunci antara guru PAI dan non PAI terletak
pada aspek kompetensi sosial dan pedagogi. Kompetensi sosial guru PAI lebih luas karena mereka
diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa di sekolah, tetapi juga kepada
masyarakat di luar sekolah. Bahkan di luar jam sekolah, seorang guru PAI harus siap memberikan
pencerahan dan menjawab pertanyaan masyarakat tentang berbagai aspek kehidupan dan
keagamaan. Sebagai guru PAI, mereka tidak boleh menghindari tanggung jawab ini dan harus siap
membantu masyarakat dalam menghadapi berbagai masalah. Keberadaan agama dalam diri seorang
guru PAI berimplikasi pada tugas dakwah Islam yang nyata kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai