Anda di halaman 1dari 3

LAMPIRAN 3.

Standar Operasional Prosedur (SOP)


No. Dokumen : 445/SOP/…/PKM-TK/../20…
No. Revisi :
Tanggal berlaku :
Elemen :

SOP …………………………………………………..
………………………………………………………….
……………………………………………………………

DIBERIKAN KEPADA Pokja ……….


No. Copy Document
Tanggal Pemberian

Disiapkan oleh : Diperiksa oleh : Disahkan oleh :

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Kepala Puskesmas


………………… Manajemen Mutu Tanjung Kasuari
…………..

Yanto Yumame, SKM,


Nama penanggung jawab Nama penanggung jawab M.KES
NIP. …………………………. NIP. …………………………. NIP. ………………………….
TATALAKSANA KEGAWATDARURATAN
MEDIK MATERNAL DAN NEONATAL
No. dokumen :

SOP
No. Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman :

PUSKESMAS TANJUNG YANTO YUMAME, S.KM., M.Kes.


KASUARI 19810107 200012 1 002

A. Pengertian Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-
tiba, seringkali merupakan kejadian yang berbahaya
Terdapat banyak kasus kegawatdaruratan atau komplikasi yang dapat dialami
oleh ibu selama masa kehamilan, persalinan, maupun postpartum dan juga pada
0 – 30 hari pada bayi baru lahir di antaranya (a) perdarahan obstetri, (b)
eklampsia, (c) emboli paru, (d) emboli air ketuban, (e) prolapsus talipusat,(f)
retensio plasenta, (g) distosia bahu, (h) inversio uteri, (i) ruptura uteri, (j)
asfiksia neonatorum,(k) ikterus neonatorum, (l) hipotermi dan hipertermi pada
bayi baru lahir, (m) kejang pada bayi baru lahir, dan lain sebagainya. Berikut
akan dijelaskan menganai satu dari sekian kasus kegawatan maternal dan satu
kasus kegawatan neonatal.
B. Tujuan 1. Mencegah angka kematian ibu dan bayi
2. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi
C. Kebijakan
D. Referensi 1. Permenkes RI nomor 5 tahun 2014, Kemenkes RI.
2. Hanifa Wiknjosastro, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal: Jakarta
E. Prosedur / 1. Penilaian Awal untuk mendapatkan informasi yang sangat penting berkaitan
Langkah- dengan kasus
2. Pastikan jalan nafas bebas
Langkah
3. Pemberian oksigen dengan kecepatan 6-8 liter / menit. Intubasi maupun
ventilasi tekanan positif hanya dilakukan kalau ada indikasi yang jelas
4. Pemberian cairan intavena
5. Pasang kateter kandungkemih jika diperlukan
6. Pemberian obat-obatan emergensi sesuai indikasi
7. Penanganan masalah utama Penyebab utama kasus kegawatdaruratan kasus
harus ditentukan diagnosisnya dan ditangani sampai tuntas secepatnya
setelah kondisi pasien memungkinkan untuk segera ditindak.
8. Rujukan apabila tidak memadai untuk menyelesaikan kasus dengan tindakan
klinik yang adekuat, maka kasus harus dirujuk ke fasilitas kesehatan lain
yang lebih lengkap. Sebaiknya sebelum pasien dirujuk, fasilitas kesehatan
yang akan menerima rujukan dihubungi dan diberitahu terlebih dahulu
sehingga persiapan penanganan ataupun perawatan inap telah dilakukan dan
diyakini rujukan kasusa tidak akan ditolak.
F. Diagram
alir (jika Pastikan jalan nafas Pemberian oksigen
Penilaian Awal bebas
dibutuhkan)

Pemberian obat-obatan Pasang kateter Pemberian cairan


emergensi kandungkemih intavena

Penanganan masalah
utama Rujukan apabila tidak
memadai

G. Unit Terkait Persalinan

Anda mungkin juga menyukai