Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 3

Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD4500/Tugas Akhir Program


Nama Pengembang : Haryanti
Masa Tutorial : 2023.2
Skor Maksimal : 100

BACA DAN PAHAMI KASUS PENGEMBANGAN AUD BERIKUT INI!

Hari ini Ibu LIsna akan mengembangkan kemampuan motoric kasar dan kognitif [ada
aak-anak kelompok bermain asuhannya. Kemampuan yang akan dikembangkan adalah
keseimbangan tubuh dan kemampuan anak dalam membedakan warna dasar. Ibu
Lisna mempersiapkan dengan matang seluruh rencana kegiatannya dan
menuangkannya dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Harian dengan tema
Kupu-kupu. Berikut ini RPPH yang disusunnya!

RPPH KB LEBAH
TEMA : KUPU-KUPU
SEMESTER/MINGGU : I/8
HARI/TANGGAL : SENIN, 11 Mei 2023

Indikator Kegitatan Alat/Sumber Belajar Penilaian


MK 5 PEMBUKAAN
Menirukan gerakan  Berbaris Guru dan anak
sesuatu  Menyanyi lagu Kupu- Tape recorder & kaset
BAHASA 1 kupu yang lucu Gambar metamorfosa
Mampu mengucapkan
 Tanya jawab ttg asal kupu-kupu
kalimat sederhana
mula kupu-kupu
MH 4
Koordinasi jari tangan Pola gambar bunga
KOG 2 INTI mawar dank rayon
Memahami 3 warna  Mewarnai gambar Lego warna merah,
dasar bunga mawar & kupu- kuning, biru
SOSEM 2 kupu Panan flannel, kertas
Bersabar menunggu  Bermain lego berwarna
giliran “mengelompokkan
MK 2 warna”
Berlari ke berbagai arah  Lomba memasangkan
BAHASA 2
kupu-kupu sesuai Bekal masing-masing
Pengalaman dengan
warnanya Alat main di dalam &
cerita sederhana
BAHASA 1 luar ruangan
Mampu mengucapkan ISTIRAHAT
kalimat sederhana  Makan Guru dan anak
 Bermain di halaman

PENUTUP
 Bermain ular naga
 Ulasan
 Sajak pulang sekolah
 Berdoa lalu pulang

4
Sejak pagi sekali bu Lisna sudah berada di depan lembaga PAUD “Lebah” yang
diasuhnya. Dia menunggu anak-anak didiknya dengan hati yang berbunga dan wajah
ceria. Pukul 07.00 satu persatu anak didiknya berdatangan dengan diantar orangtua
dan pengasuhnya. Setiap anak yang datang disalami bu Lisna.
“Halo Andre, hebat kan hari ini? Yap, senyum dong.. Nah, itu baru namanya anak
jempolan..”
“Hai Dini, bajumu bagus sekali hari ini. Pasti kamu semangat ya untuk bermain hari ini,
yuk salam dulu..”
“Selamat pagi Aldo,,kamu pintar sekali hari ini..yuk letakkan tasmu di dalam kelas..”
Tanpa bosan Ibu Lisna menyapa setiap anak dengan ceria. Hingga jam berdentang
delapan kali pertanda masuk telah tiba.

Anak-anak kelompok bermain yang berjumlah 14 anak itu berbaris di depan kelas
dipimpin oleh Ibu Lisna. Anak-anak berbaris dua-dua, mseski ada beberapa anak yang
masih berpegangan pada pengantarnya naun bu Lisna tetap meminta anak-anak
berada dalam barisan. Ibu Lisna meminta anak-anak jalan di tempat sambil
mengangkat kaki tinggi-tinggi sambil bernyanyi sehingga anak yang awalnya tidak mau
berbaris akhirnya ikut berbaris dengan riang.
Siapa dapat berbaris seperti aku ini
Coba angkat kakimu angkat berganti-ganti
Ayo ayo ayo ayo ayo ayo berbaris semua
Ayo ayo ayo ayo ayo ayo seperti tentara

Di dalam kelas Ibu Lisna meminta anak-anak duduk di atas karpet dengan posisi
melingkar. Ibu Lisna duduk di atas kursi yang ditarik mendekati posisi anak-anak duduk.
Kegiatan diawali dengan bercerita tentang asal mula kupu-kupu. Ibu Lisna bercerita
dengan menggunakan big book (buku berukuran besar), karena itulah dia terpaksa
duduk di kursi guru agar posisinya bisa lebih tinggi dari anak-anak. Buku cerita ibu
Lisna berjumlah 20 halaman bergambar, berwarna warni, dan bertulisan besar-besar.
Baru sampai di halaman 10 anak-anak mulai tampak bosan. Ada yang tiduran di lantai,
ada yang menarik-narik temannya dan ada pula yang mulai merengek memanggil-
manggil pengasuhnya.

Terpaksa Ibu Lisna menghentikan kegiatan bercerita dan tanya jawabnya. Kegiatan
dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu mewarnai gambar
Ibu Lisna memberi contoh cara mewarnai gambar kupu-kupu dengan krayon. Lembar
kerja untuk anak berukuran A5 sedangkan contoh Ibu Lisna berukuran A3. Dia
mencontohkan cara mewarnai hanya setengahnya saja lalu dia mengambil gambar
yang sudah jadi dan memasangkannya di sebelah contoh yang dia buat. Selanjutnya

4
anak-anak diminta mengambil gambar dan krayon yang sudah disediakan di meja yang
ada di depan kelas. Pada saat mengambil gambar, beberapa anak tampak berebut dan
berdesakan. Ibu Lisna segera mengatur anak-anak untuk antri. Setelah setiap anak
mendapatkan gambar dan krayon, mereka kembali duduk di tempatnya masing-masing
lalu mulai mewarnai gambar. TIba-tiba, Ibu Lisna mendengan ada suara tangis anak-
anak.

“Kenapa Desi?” Tanya Ibu Lisna sambil mengusap kepala Desi


“DIa nggak dapat gambar Bu..” Kata Anto
“Ya Ampun… kenapa Desi nggak bilang sama Ibu Guru? Maafkan Ibu Lisna ya Desi,
Ibu tidak tahu kalau kamu belum dapat gambar dan krayon. Nah sekarang diam yaa…
Sebentar Ibu ambilkan gambar dan krayon untukmu!” Ibu Lisna bergegas mengambil
gambar dan krayon di meja depan lalu menyerahkan pada Desi.

Anak-anak yang telah selesai mewarnai gambar, langsung diajak Bu Lisna untuk
bermain Lego. Mereka diminta memasukkan lego kedalam kotak sesuai warna
kotaknya. Anak-anak senang sekali bermain lego ini. Saat anak-anak sedang asyik
bermain lego, Ibu Lisna meminta anak-anak untuk menghentikan kegiatan bermainnya,
lali meminta anak-anak untuk berkumpul kembali di karpet di tengah kelas. Selanjutnya
Ibu Lisna mengajak anak-anak untuk melakukan lomba menempel kertas wana pada
papan flannel. Andre menangis karena tak mau berhenti bermain lego. Sedangkan Lisa
merengek dan mengatakan bahwa dia capek, namun Ibu Lisna berhasil merayu kedua
anak ini hingga akhirnya mau mengikuti lomba menempel sesuai warna.

Kegiatan lomba ini berlangsung agak lama karena Ibu Lisna harus menjelaskan pada
setiap anak bagaimana cara berlomba. Ibu Lisna memanggil tiga anak terlebih dahulu
lalu menjelaskan caranya. Kemudian ketiga anak tersebut melakukan lomba sesuai
penjelasan bu Lisna. Setelah terdapat satu pemenang, lomba dihentikan, kemudian Ibu
Lisna memanggil tiga anak lainnya dan kembali menjelaskan cara berlomba. Begitu
seterusnya. Anak-anak yang sedang tidak berlomba, diminta diam menunggu dan
memperhatikan. Awalnya anak-anak yang menunggu tampak memperhatikan sambil
bersorak-sorak, namun lama kelamaan mereka mulai jenuh. Ada yang berteriak minta
minum, ada yang berlarian kesana-kemari. Ada yang bergelut dengan temannya. Ada
pula yang tiduran di lantai. Bahkan ada yang naik-naik ke atas meja. Ibu Lisna tetap
asyik memimpin anak-anak yang sedang berlomba. Setelah rombongan ketiga,
kegiatan pun dihentikan dan Ibu Lisna meminta anak-anak untuk berbaris seperti bebek
dirinya. Sebagian anak yang belum kebagian giliran berlomba berteriak “Buu.. aku
belum lomba”.
“Lain kali ya, Nak” Jawab Ibu Lisna sambil mengajak anak-anak ke tempat cuci tangan
lalu secara bergantian anak-anak diminta mencuci tangannya. Anak yang sudang
selesai diminta kembali ke dalam kelas. Setelah semua anak lengkap dan bekal
4
makannya sudah siap di meja masing-masing, anak-anak diminta berdoa bersama
dipimpin oleh Ibu Guru. Setelah selesai makan mereka diijinkan bermain di halaman.
Saat anak-anak bermain di halaman, Ibu Lisna menilai hasil mewarnai anak didiknya.

Kegiatan penutup dilakukan di luar kelas. Ibu Guru mengajak anak-anak bermain Ular
Naga sambil bernyanyi gembira. Anak-anak merasa gembira sekali. Anak-anak yang
tertangkap ditanya tentang kegiatan apa yang mereka sukai pada hari itu dan kegiatan
mana yang ingin mereka ulangi di lain waktu. Anak juga ditanyakan perasaannya pada
hari itu. Setelah itu, Ibu Lisna mengajak anak-anak mengucapkan sajak pulang sekolah
dan berdoa bersama-sama dipimpin oleh Ibu Guru. Setelah mengucap salam, anak-
anak diantar Ibu Guru keluar kelas menuju penjemputan masing-masing.

PERTANYAAN
1. Berdasarkan ilustrasi diatas, identifikasilah 5 kelebihan dan kelemahan yang
dilakukan oleh Ibu Lisna tersebut!

2. Menurut Anda, apakah kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh Ibu Lisna sudah
sesuai dengan :
a. Tujuan pengembangan motorik kasar yaitu keseimbangan anak
b. Tujuan pengembangan kognitif yaitu membedakan warna dasar
c. Tema
Jelaskan pendapat Anda!

3. Dalam Pengembangan Kognitif pada Anak Usia Dini, Jean Piaget mengemukakan
teorinya tentang proses perkembangan kognitif yang terdiri dari skema, adaptasi,
organisasi dan ekuilibrasi. Jelaskan pengertian keempat hal tersebut dan berikan
contohnya!

4. Dalam pengembangan motorik kasar, guru PAUD dapat menggunakan permainan


tradisional yang dimodifikasi sedemikian rupa dan disesuaikan dengan perkembangan
dan kebutuhan anak usia dini. Sebutkan dan jelaskan hal-hal yang dapat diubah dalam
aturan permainan tradisional.

5. Untuk melakukan perbaikan terhadap kegiatan pengembangan di Kelompok Bermain


tersebut, buatlah rencana PTK dengan 1 siklus kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan motorik kasar atau kemampuan kognitif khususnya dalam
mengenal warna, yang terdiri dari :
a. Identifikasi masalah
b. Analisis masalah
c. Perumusan masalah
d. Tujuan perbaikan
4
Rencara Kegiatan Satu Siklus dengan format berikut.
RKH ke Pembukaan Inti Penutup
I
II
III

e. Rencana Kegiatan Harian (RKH) perbaikan untuk hari pertama


f. Skenario perbaikan untuk hari pertama saja

Anda mungkin juga menyukai