Anda di halaman 1dari 5

Benih yang disimpan dalam jangka waktu lama akan mengalami kemunduran yang

mengakibatkan penurunan mutu benih. Benih kedelai termasuk dalam benih ortodok dengan
kadar air yang rendah, sehingga memiliki umur masa simpan yang panjang. Viabilitas benih
ortodoks, terutama benih kedelai saat penyimpanan mengalami penurunan apabila semakin
lama disimpan dan bila benih kedelai disimpan dengan kadar air awal 12-14%, maka dalam
waktu satu tahun penyimpanan mengakibatkan daya kecambah benih turun menjadi 60%
(Agustiansyah, 2016). perlakuan terhadap benih yang disimpan selama 8 minggu pada suhu
6-10℃ memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan suhu kamar 26-29 ℃. Penyimpanan
benih pada suhu 26-29℃ memiliki peran penting dalam mempertahankan viabilitas benih
selama disimpan. Hal tersebut terjadi dalam ruang penyimpanan yang dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu kadar air, suhu dan kelembapan nisbi. Suhu rendah memengaruhi
kelancaran proses respirasi sehingga berjalan lambat. Semakin lambat proses respirasi, maka
kualitas dari viabilitas benih dapat dipertahankan lebih lama. Faktor lama penyimpanan juga
berperan terhadap mutu benih (Pradana et al., 2023)
Agustiansyah. 2016. Efek bahan coating dan aditif pada viabilitas dan vigor. Jurnal Agronomi
Indonesia 7(1), 590-597.
Perdana. M.a., moeljani. i.r., dan soedjarwo. D.p. 2023. Pengaruh masa simpan dan suhu simpan
terhadap viabilitas dan vigor benih coating kedelai. Jurnal agrium. 20(1):1-7

Menurut penelitian (azharini et al., 2020) daya berkecambah yang disimpan pada ruang
penyimpanan kulkas mampu mempertahankan viabilitas tetap tinggi (>80 %), meskipun
mengalami penurunan daya berkecambah hingga akhir periode simpan sebesar 12 %. Pada
ruang penyimpanan kulkas mampu mempertahankan viabilitas tetap tinggi selama
penyimpanan enam bulan, meskipun pada bulan ke 4 dan ke 6 mengalami penurunan.
Sedangkan penyimpanan pada suhu ruang daya berkecambah dapat dipertahankan tetap
tinggi (> 80 %) hingga periode simpan 5 bulan
Azharini. R., Pradana. O.C.P., Wahyuni.A. 2020. Umur Simpan Benih Kedelai (Glycine max
(L.) Merrill) Varietas Anjasmoro pada Kondisi Ruang Simpan Berbeda. Jurnal Planta
Simbiosa. 2(2):53-63

Kemasan benih dalam proses penyimpanan seharusnya mampu mengurangi proses


kemunduran benih atau deteriorasi, dalam penelitian yang dilakukan penggunaan kemasan
benih tidak memberikan pengaruh yang nyata, namun penggunaan kemasan plastik
polietilena (K3) mampu memberikan nilai daya berkecambah terbaik dibandingkan dengan
kemasan lainnya, yakni sebesar 89,50 % (pamungkas et al., 2022)
Pamungkas. P.b., Yulia.r.i., dan Puspitasari. i. 2022. Studi kimiawi berbagai jenis varietas
dan kemasan simpan benih kacang hijau (Vigna radiata L.). Jurnal Agroekoteknologi.
15(2):112–117

kemampuuan benih untuk tumbuh normal pada keadaan lingkungan yang sub optimal (Nilai
indeks vigor yang tinggi memberikan indikasi bahwa benih mampu berkecambah lebih cepat,
sehingga masuk dalam golongan benih bervigor kuat, dan sebaliknya penurunan indeks vigor
akan di ikuti oleh penurunan nilai daya berkecambah benih selama periode simpan
(pamungkas et al., 2022)

Menurut Tatipata et al., (2004) bahwa kadar air benih yang disimpan pada suhu kulkas selama
penyimpanan menyebabkan proses metabolisme benih berjalan lambat. Hal ini mengakibatkan daya
kecambah semakin meningkat karena tersedianya cadangan makanan yang cukup sebagai substrat
untuk mendukung proses perkecambahan. Bertambahnya substrat untuk respirasi menyebabkan
energi yang dihasilkasn untuk proses perkecambahan menjadi meningkat.
Tatipata, A., P. Yudono., A. Purwantoro., dan W. Mangoendidjojo. 2004. Kajian Aspek Fisiologi
DanBiokimia Deteriorasi Benih Kedelai Dalam Penyimpanan. Ilmu Pertanian 11 (2): 76-87

Menurut Pradana et al., (2023) laju kemunduran vigor dan viabilitas benih tergantung pada
beberapa faktor yaitu faktor genetik dari spesies atau kultivarnya, kondisi benih, kondisi
penyimpanan, keseragaman benih serta cendawan gudang, bila kondisi penyimpanan
memungkinkan pertumbuhannya semakin lama benih disimpan maka semakin rendah nilai
KCT setiap penurunan kadar air benih 1% akan meningkatkan daya simpan benih dua kali
lipat. Sebaliknya, setiap peningkatan kadar air benih 1% akan menurunkan daya simpan
benih menjadi setengahnya

Menurut nurisma et al (2015) penyimpanan benih lebih baik dilakukan pada suhu yang rendah
karena dapat mempertahankan viabilitas benih lebih lama penyimpanan benih harus dilakukan
secara tepat, terutama kemasan simpan benih dan suhu ruang simpan benih , suhu ruang
penyimpanan benih dapat disimpan pada suhu kamar atau suhu normal.
Nurisma. i., Agustiansyah, dan Kamal, m. 2015. Pengaruh Jenis Kemasan dan Suhu Ruang Simpan
terhadap Viabilitas Benih Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench). Jurnal Penelitian Pertanian
Terapan. 15 (3): 183-190.

Menurut Fatikhasari et al (2021) Indikasi vigor benih yang baik adalah ketika benih mampu
tumbuh dengan cepat dan seragam. Nilai keserempakan tumbuh benih menunjukkan nilai
peubah parameter vigor benih yang menggambarkan potensi benih untuk cepat tumbuh,
muncul seragam, dan pengembangan bibit normal dalam berbagai kondisi Salah satu faktor
yang dapat memengaruhi benih menjadi tidak mampu tumbuh seragam ialah kondisi
lingkungan yang heterogen nilai keserempakan tumbuh berkisar antara 40‒70%. Apabila
nilai keserempakan tumbuh lebih besar dari 70% maka hal ini mengindikasikan vigor
kekuatan tumbuh sangat tinggi, dan jika keserempakan kurang dari 40% maka hal ini
mengindikasikan kelompok benih yang kurang vigor. Keserempakan tumbuh benih yang
tinggi mengindikasikan vigor kekuatan tumbuh absolut yang tinggi karena suatu kelompok
benih menunjukkan pertumbuhan serempak dan kuat akan memiliki kekuatan tumbuh yang
tinggi.
Fatikhasari, z., Lailaty, i.q., Sartika, d., Ubaidi, m.a. 2021. Viabilitas dan Vigor Benih
Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.), Kacang Hijau (Vigna radiata (L.) R. Wilczek), dan
Jagung (Zea mays L.) pada Temperatur dan Tekanan Osmotik Berbeda. Jurnal Ilmu Pertanian
Indonesia. 27 (1): 717

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan
yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia, seperti: bubur kacang hijau dan isi onde-onde.
Kecambahnya dikenal sebagai tauge. Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain:
amylum, protein, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, niasin,
vitamin (B1, A, dan E). Manfaat lain dari tanaman ini adalah dapat melancarkan buang air
besar dan menambah semangat hidup, juga digunakan untuk pengobatan (Atman, 2007)
Atman. 2007. Budidaya dan analisis tani kedelai, kacang hijau dan kacang panjang. Penerbit
Absolut. Yogyakarta. Hal : 93-100.
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu hasil pertanian yang tergolong dalam
bahan pangan penting ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Benih akan mengalami
kemunduran selama periode simpan (deterioration) yang menyebabkan penurunan kualitas
benih kemunduran benih selama periode simpan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal, Suhu dan kelembaban menjadi faktor utama dalam
penyimpanan benih. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui viabilitas dan vigor benih
kacang hijau yang disimpan pada suhu ruang simpan yang berbeda, Mendapatkan kemasan
terbaik yang digunakan untuk penyimpanan benih kacang hijau dengan periode simpan yang
sudah ditentukan, Mendapatkan interaksi terbaik antara suhu dan kemasan penyimpanan yang
berbeda. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Januari 2023.
Bertempat di Laboratorium Analisis Benih Politeknik Negeri Lampung Bahan yang akan
digunakan pada kegiatan penelitian yaitu: benih kacang hijau varietas Vima 1, kain blacu,
plastik polyethylene, karung plastik, alumunium foil, plastik dan kertas stensil. Disusun
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah
suhu (S) yang terdiri atas dua taraf yaitu benih disimpan pada suhu kulkas (S 1) dan benih
disimpan pada suhu ruangan (S2). Faktor kedua adalah kemasan (K) yang terdiri atas empat
taraf yaitu kain blacu (K 1), plastik polyethylene (K2), alumunium foil (K3), dan karung (K4)
dianalisis dengan menggunakan analisis ragam uji F taraf 5%. dan mendapatkan kesimpulan
Pada penyimpanan benih kedelai dengan suhu yang berbeda tidak mempengaruhi viabilitas
dan vigor benih yang signifikan, Penyimpanan benih kacang hijau dengan menggunkan
kemasaran yang berbeda mendapatkan kemasan terbaik pada alumunium foil dengan nilai
tertinngi pada semua variabel pengamatan, Interaksi antara penyimpanan benih kedelai pada
suhu kulkas dan suhu ruangan dengan menggunakan kemasan yang berbeda tidak
menunjukan adanya interaksi.
Green beans (Vigna radiata L.) are an agricultural product that is classified as the third most
important food ingredient after soybeans and peanuts. Seeds will experience deterioration
during the storage period (deterioration) which causes a decrease in seed quality.
Deterioration of seeds during the storage period is influenced by two factors, namely internal
factors and external factors. Temperature and humidity are the main factors in storing seeds.
The aim of the research is to determine the viability and vigor of green bean seeds stored at
different storage temperatures, to obtain the best packaging to use for storing green bean
seeds with a predetermined storage period, to obtain the best interaction between different
storage temperatures and packaging. This research will be carried out from November to
January 2023. Located at the Lampung State Polytechnic Seed Analysis Laboratory. The
materials that will be used in research activities are: Vima 1 variety green bean seeds, calico
cloth, polyethylene plastic, plastic sacks, aluminum foil, plastic and stencil paper. Compiled
using a two-factor factorial Completely Randomized Design (CRD). The first factor is
temperature (S) which consists of two levels, namely seeds stored at refrigerator temperature
(S1) and seeds stored at room temperature (S2). The second factor is packaging (K) which
consists of four levels, namely calico cloth (K1), polyethylene plastic (K2), aluminum foil
(K3), and sack (K4) analyzed using analysis of variance of the F test at the 5% level. and get
the conclusion: Storing soybean seeds at different temperatures does not significantly affect
the viability and vigor of the seeds. Storing green bean seeds using different packaging
results in the best packaging in aluminum foil with the highest value for all observed
variables. Interaction between storing soybean seeds at temperature. refrigerator and room
temperature using different packaging did not show any interaction

VIABILITY AND VIGOR OF GREEN BEAN SEEDS


(Vigna radiata L.) ON TEMPERATURE AND PACKAGING
STORAGE IS DIFFERENT

Anda mungkin juga menyukai