Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HOMOSEKSUAL

DISUSUN OLEH:
Kelompok VI

Sati Mulia Gea Sinar Putri Ayu Waruwu Meniwati Gulo


232105038 23210839 232105028

Bonar Arifin Zai Darno A. Bali Telaumbanua Harmonis Laia


232108009 2321050 232105018

Dosen Pengampuh : Pdt. Eklesia Philadelpia Daeli, M.Pd.


Mata Kuliah : Pendidikan Agama Kristen

UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
TAHUN 2023/2024
Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat
dan anugrah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Homoseksual”.

Laporan ini dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban tugas pada mata kuliah
Pendidikan Agama Kristen, yang diampu oleh Ibu Pdt. Eklesia Daeli, M.Pd. Di dalam
makalah ini, dipaparkan hal-hal yang berkenaan dengan “Homoseksual”. sehingga penulis
mengharapkan dengan adanya makalah ini, para pembaca dapat menambah wawasannya
tentang “Homoseksual”.

Disamping itu, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, ada banyak
sekali kekurangan, baik dari segi tulisan maupun dari segi isi. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan makalah ini di masa yang
akan datang.

Demikianlah makalah ini, atas perhatian dari para pembaca, terlebih dahulu penulis
ucapkan terimakasih, Ya’ahowu.

Gunungsitoli, 5 Desember 2023

Kelompok VI

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................................ i


Daftar Isi ....................................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
C. Tujuan.......................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Pengertian Homoseksual ............................................................................................. 3
B. Hal-hal masalah dalam Topik ..................................................................................... 4
C. Sudut Pandang Etis...................................................................................................... 5
D. Sudut Pandang Teologis .............................................................................................. 8
BAB III .................................................................................................................................... 11
PENUTUP................................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................................ 11
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam dunia sekarang ini kita banyak melihat dan mendengar tentang
masalah-masalah homoseksual. Kita dapat melihat dan mendapati berbagai macam
buku-buku majalah maupun koran-koran yang membahas tentang homoseksual, dan
kita juga dapat mendengar pembahasan tentang masalah homoseksual melalui
seminar-seminar dan panel diskusi yang diadakan di mana-mana oleh para ahli sesuai
bidangnya masing-masing, bahkan kita dapat menjumpai klub-klub homoseksualitas
yang mulai muncul di berbagai kota di Indonesia, dari yang tersembunyi sampai yang
terang terangan. Dewasa kita mudah menemukan banyak gay di Indonesia khususnya
di salon-salon.
Masalah homoseksualitas adalah sesuatu yang sangat tidak menyenangkan
bagi kebanyakan orang, tetapi masalah ini sangat penting untuk dipahami dan
dimengerti oleh setiap orang, terutama bagi orang Kristen. Earl Wilson mengatakan
bahwa banyak di antara ribuan orang dewasa ini menyatakan dirinya sebagai orang
homoseksual. Banyak dari antara ribuan orang itu adalah orang yang percaya Yesus
Kristus, orang Kristen yang sudah dilahirkan kembali atau Injili. Orang-orang seperti
itu terperangkap dalam dilema suatu kecenderungan ke arah kehidupan yang ditolak
dan dikutuk oleh Allah. Tidak mengherankan bila mereka bertanya. apakah
homoseksualitas itu dosa, salah, jika tidak bagaimana saya menjadi seperti ini, apa
yang harus saya lakukan? Bukankah Allah yang membuat seperti ini? Jika Allah tidak
menjadikan saya homoseks, bagaimana saya jadi seperti ini? Pertanyaan pertanyaan
ini muncul bagi kaum homoseks yang membuat mereka tetap mempertahankan
hidupnya dengan keadaannya.
Dalam dunia sekarang ini kita banyak melihat dan mendengar hal-hal 1 yang
seolah-olah bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan, baik itu menurut etika
maupun menurut Firman Tuhan. Hal hal yang bersifat tabu dan bertentangan dengan
etika, telah menjadi ukuran dalam dunia sekarang ini, maka tidak heran banyak orang
terlibat dan terikut, atau karena tidak tahu dan tak ada patokan moral yang
mengukurnya termasuk masalah homoseksualitas.

1
Dengan melihat kenyataan tersebut di atas, penulis merasa terdorong untuk
menuliskan dalam bentuk Makalah dengan judul “Homoseksual”.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Homoseksual?


2. Apa saja Masalah-masalah terkait homo seksual
3. Bagaimana sudut pandang etis mengenai homoseksual?
4. Bagaimana sudut pandang Teologis mengenai homoseksual?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu homoseksual.


2. Untuk mengetahui masalah-masalah yang terkait dengan homoseksual.
3. Untuk memahami bagaimana sudut pandang etis mengenai homoseksual.
4. Untuk memahami bagaimana sudut pandang teologis mengenai homoseksual.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Homoseksual

Homoseksualitas adalah rasa ketertarikan romantis dan/atau seksual atau


perilaku antara individu berjenis kelamin atau gender yang sama. Sebagai orientasi
seksual, homoseksualitas mengacu kepada "pola berkelanjutan atau disposisi untuk
pengalaman seksual, kasih sayang, atau ketertarikan romantis" terutama atau secara
eksklusif pada orang dari jenis kelamin sama, "Homoseksualitas juga mengacu pada
pandangan individu tentang identitas pribadi dan sosial berdasarkan pada ketertarikan,
perilaku ekspresi, dan keanggotaan dalam komunitas lain yang berbagi itu."
Menurut KBBI, homoseksual adalah dalam keadaan tertarik terhadap orang
dari jenis kelamin yang sama.
LGBT adalah akronim dari"lesbian, gay, biseksual, dan transgender".Akronim
ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan keanekaragaman "budaya yang
berdasarkan orientasi seksual serta identitas seksualitas dan gender.
1. Lesbian
Lesbian adalah seorang wanita yang homoseksual. Lesbian adalah istilah bagi
perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan.
2. Gay
Gay adalah sebuah istilah yang umumnya digunakan untuk merujuk orang
homoseksual.
3. Biseksualitas
Biseksualitas merupakan ketertarikan romantis, ketertarikan seksual, atau
kebiasaan seksual kepada pria maupun wanita. Istilah ini umumnya digunakan dalam
konteks ketertarikan manusia untuk menunjukkan perasaan romantis atau seksual
kepada pria maupun wanita sekaligus
4. Transgender
Orang transgender adalah orang yang memiliki identitas gender atau ekspresi
gender yang berbeda dengan seksnya yang ditunjuk saat lahir. Orang transgender juga
terkadang disebut sebagai orang transseksual jika ia menghendaki bantuan medis
untuk transisi dari satu seks ke seks lainnya.

3
B. Hal-hal masalah dalam Topik

Dalam dunia sekarang ini kita banyak melihat dan mendengar tentang
masalah-masalah homoseksual. Kita dapat melihat dan mendapati berbagai macam
buku-buku majalah maupun koran-koran yang membahas tentang homoseksual, dan
kita juga dapat mendengar pembahasan tentang masalah homoseksual melalui
seminar-seminar dan panel diskusi yang di adakan di mana-mana oleh para ahli sesuai
bidangnya masing-masing, bahkan kita dapat menjumpai klub-klub homoseksualitas
yang mulai muncul di berbagai kota di Indonesia, dari yang tersembunyi sampai yang
terang-ternagan. Dewasa kita mudah menemukan banyak gay di Indonesia khususnya
di salon-salon.
Masalah homoseksualitas adalah sesuatu yang sangat tidak menyenangkan
bagi kebanyakan orang, tetapi masalah ini sangat penting untuk di pahami dan di
mengerti oleh setiap orang, terutama bagi orang Kristen. EARL WILSON
mengatakan bahwa banyak diantara ribuan orang dewasa ini menyatakan dirinya
sebagai orang homoseksual. Banyak dari antara ribuan orang itu adalah orang yang
percaya yesus kristus, orang Kristen yang sudah di lahirkan Kembali atau di injili.
Orang-orang seperti itu terperangkap dalam dilemma suatu kecenderungan kearah
kehidupan yang ditolak dan dikutuk oleh allah. Tidak mengherankan bila mereka
bertanya, apakah homoseksualitas itu dosa, salah, jika tidak bagaimana saya menjadi
seperti ini, apa yang harus saya lakukan? Bukankah allah yang membuat seperti ini?
Jika allah tidak menjadikan saya homoseks, bagaimana saya menjadi seperti ini
pertanyaan-pertanyaan ini muncul bagi kaum homoseks yang membuat mereka tetap
mempertahankan hidupnya dengan keadaannya.

MASALAH – MASALAH YANG KERAP TERJADI DALAM HOMOSEKSUAL

Beberapa masalah yang sering dihadapi oleh individu seperti :

Gay adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada seorang individu yang
secara emosional, romantic atau seksual tertarik kepada individu yang memiliki jenis
kelamin yang sama.
Lesbian adalah istilah yang merujuk kepada seorang perempuan yang secara
emosional, romantic, atau seksual tertarik kepada perempuan lainnya.

4
Biseksual adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang
merasakan ketertarikan emosional, romantic, atau seksual terhadap individu dari
kedua jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan.
Transgender adalah istilah yang merujuk kepada seseorang yang identitas gendernya
tidak sesuai dengan jenis kelamin yang mereka miliki pada saat lahir. Ini berarti
bahwa seseorang yang lahir jenis jenis kelamin laki-laki merasa bahwa identitas
gender mereka sebenarnya adalah perempuan, atau sebaliknya.

Dimana di atas adalah termasuk distriminasi, ketidakadilan dalam hukum,


stigma sosial dan sulitnya mendapatkan dukungan dari lingkugan sekitar.
 Distriminasi adalah perlakuan tidak adil terhadap seseorang atau kelompok
berdasarkan pada karakteristik tertentu seperti ras, agama, orientasi seksual, atau
gender.
Imamat 18:22 “janganlah engkau tidur dengan laki-laki, seperti tidur dengan
perempuan. Itu adalah kekejian”
Roma 1:26-27 “karena itu, Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka,
kepada kecemaran, untuk menghina tubuh mereka sendiri.”
 Ketidakadilan dalam hukum adalah sebagai keadaan dimana perlakuan yang tidak
sama terhadap seseorang dimata hukum.
Matius 7:12 “ yang dikenal sebagai hukum emas atau hukum kasih”

 Stigma sosial adalah stereotip negative atau pandangan buruk yang melekat pada
suatu kelompok atau individu, seringkali menyebabkan diskriminasi dan membuat
mereka merasa dikecam atau dikucilkan dari masyarakat.
Korintus 6:9-10

C. Sudut Pandang Etis

Perilaku etis merupakan perilaku yang mencerminkan keyakinan perseorangan


dan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-
tindakan yang benar da baik. Perilaku tidak etis adalah perilaku yang menurut
keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial dianggap salah atau buruk.

5
Sudut pandang etis terhadap homoseksualitas dapat memiliki pandangan yang
baik dan buruk tergantung pada perspektif individu. Berikut adalah beberapa argumen
yang mungkin muncul dari sudut pandang etis yang berbeda:

1. Sudut Pandang Etis yang Menganggap Homoseksualitas Baik:

- Argumen Kesetaraan: Pendukung kesetaraan LGBTQ+ berpendapat bahwa setiap individu


memiliki hak untuk mencintai dan menjalin hubungan dengan siapa pun yang mereka pilih,
selama itu bersifat konsensual dan tidak melanggar hak-hak orang lain. Mereka berargumen
bahwa diskriminasi terhadap homoseksualitas adalah pelanggaran terhadap prinsip-prinsip
kesetaraan dan kebebasan individu.

- Argumen Keanekaragaman: Beberapa orang berpendapat bahwa keberagaman orientasi


seksual adalah bagian alami dari keragaman manusia. Mereka berpendapat bahwa masyarakat
yang menerima dan menghormati keberagaman seksual akan menjadi lebih inklusif dan adil.

2. Sudut Pandang Etis yang Menganggap Homoseksualitas Buruk:

- Argumen Berdasarkan Agama: Beberapa agama menganggap homoseksualitas sebagai


pelanggaran terhadap norma moral dan nilai-nilai tradisional. Pandangan ini mungkin
didasarkan pada interpretasi teks-teks religius yang menganggap homoseksualitas sebagai
dosa atau melanggar hukum alam.

- Argumen Tradisi dan Budaya: Beberapa masyarakat mempertahankan pandangan negatif


terhadap homoseksualitas berdasarkan tradisi dan norma budaya yang telah ada selama
berabad-abad.

Nats Alkitab sudut pandang yang menganggap homoseksualitas buruk:

"Jangan berbaring dengan laki-laki seperti berbaring dengan perempuan; itu adalah kekejian."
(Kitab Imamat 18: 22)

Nats Alkitab yang lain mengatakan " Karena itu Allah menyerahkan mereka
kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab istri-istri mereka menggantikan
persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami
meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan istri mereka dan menyala-nyala dalam
berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman,

6
laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan
yang setimpal untuk kesesatan mereka. (Kitab Roma 1:26-27)
kewajiban etis dalam Homoseksialitas Dalam Alkitab yaitu :
1. "Jangan berbuat persetubuhan dengan sesama jenismu; itu adalah kekejian."
- Imamat 18:22
2. "Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah
berhala,orang berjinah, banci, , orang pemburit, pencuri,orang kikir, pemabuk,
pemfitnah, dan penipu, tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." - 1
Korintus 6:9-10

Tanggung jawab etis dalam homoseksualitas dalam Alkitab:

Dalam sudut pandang ini, tanggung jawab etis melibatkan pengakuan dan
penghormatan terhadap hak-hak dan martabat individu homoseksual, serta penolakan
terhadap diskriminasi dan penganiayaan terhadap mereka.

Beberapa kewajiban sudut pandang etis yaitu

1. *Pendekatan Kesetaraan dan Keadilan*: Sudut pandang ini berfokus pada prinsip
kesetaraan dan keadilan, yang menekankan bahwa setiap individu harus memiliki hak yang
sama untuk mencintai dan hidup sesuai dengan identitas seksual mereka. Sudut pandang ini
menentang diskriminasi dan mendukung perlindungan hukum bagi individu LGBTQ+.

2. *Pendekatan Kebebasan Individu*: Sudut pandang ini menekankan pentingnya kebebasan


individu dalam menjalani kehidupan mereka sesuai dengan orientasi seksual mereka. Sudut
pandang ini berpendapat bahwa orang dewasa yang saling setuju harus memiliki kebebasan
untuk menjalin hubungan sesuai dengan pilihan mereka.

3. *Pendekatan Kemanusiaan dan Empati*: Sudut pandang ini menekankan pentingnya


penghargaan terhadap martabat dan kesejahteraan individu LGBTQ+. Sudut pandang ini
berpendapat bahwa setiap orang, termasuk individu LGBTQ+, memiliki hak untuk hidup
tanpa diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil.

4. *Pendekatan Agama*: Sudut pandang ini mencerminkan pandangan agama tertentu


terhadap homoseksualitas. Beberapa agama menganggap homoseksualitas sebagai
pelanggaran terhadap norma moral atau ajaran agama mereka. Namun, penting untuk dicatat

7
bahwa pandangan agama terhadap homoseksualitas dapat bervariasi di antara kelompok
keagamaan.

5. *Pendekatan Ilmiah*: Sudut pandang ini mencerminkan pemahaman ilmiah tentang


homoseksualitas. Banyak organisasi kesehatan dunia telah menyatakan bahwa
homoseksualitas adalah variasi alami dalam orientasi seksual manusia dan bukanlah
gangguan mental. Sudut pandang ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang
mendukung kesejahteraan mental dan fisik individu LGBTQ+.

D. Sudut Pandang Teologis

1. Seks Diciptakan Oleh Allah


Segala sesuatu yang Allah ciptakan baik adanya. Pada waktu Alah
menciptakan manusia dan menempatkan mereka di taman eden, yakni adam dan
hawa, Allah menciptakan mereka menurut gambar dan rupa Allah, kemudian Allah
berkata bahwa segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik. (kejadian 1: 27, 31).

Dan Allah menjadikan manusia laki-laki dan perempuan, sudah jelas Allah
menciptakan jenis kelamin yang berbeda bagi keduanya. Termasuk Allah memberikan
kemampuan untuk bereproduksi juga seksual Dalam hal ini, Allah berfirman kepada
mereka "beranak cuculah dan bertambah banyak agar memenuhi bumi dan berkuasa
atasnya." (Kejadian 1:28). Hal ini berarti bahwa seks dalam pernikahan merupakan
anjuran Allah kepada manusia untuk memenuhi maksud dan rencana Allah bagi dunia
ini.
Jadi karena manusia diciptakan menurut gambar Allah maka manusia
mempunyai hubungan dengan penciptanya dan sebagai wujud bahwa manusia serupa
gambar Allah berarti manusia harus hidup dalam persekutuan yang indah bersama
dengan Allah karena hal utama diciptakannya seks adalah sebagai sarana untuk saling
melengkapi. Dengan demikian seks adalah indah yang merupakan ide atau gagasan
dari Allah.

2. Homoseksual Adalah Dosa


Sejumlah teks Alkitab yang menjelaskan tetang hal menentang kaum homoseksual
termasuk LGBT, antara lain:
a. Kejadian 2:18-25
Kejadian 2:18-25 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu
seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan
dia."
Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala
burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat,

8
bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada
tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.
Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara
dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai
penolong yang sepadan dengan dia.
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN
Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan
daging.
Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah
seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari
dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa
malu.

b. Kejadian 1:27-28
Kejadian 1:27-28 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,
menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-
Nya mereka.
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah
dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi."

c. Imamat 18:22 dan 20:13


Imamat 18:22 Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh
dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.
Imamat 20:13 Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang
bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah
mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.

d. Roma 1:18-32
Roma 1:26-27 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang
memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar
dengan yang tak wajar.
Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri
mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain,
sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu
mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan
mereka.

9
Dari beberapa teks Alkibab diatas, kita dapat melihat bagaimana pandang teologis
terkait masalah Homoseksualitas.
Secara teologis homoseksual merupakan tindakan seksual yang menyimpang dari
ketetapan Allah yang kudus. Dengan tegas Alkitab menyatakan bahwa homoseksual
adalah hubungan seks yang tidak wajar, pengumbaran hawa nafsu yang memalukan, dan
tidak mendapat bagian di dalam kerajaan Allah. Selain itu, Homoseksual merupakan
perbuatan dosa dan kekejian bagi Tuhan.
Tanggung jawab etis terhadap homoseksualitas adalah tanggung jawab bersama
dan melibatkan berbagai tingkatan masyarakat, mulai dari individu hingga lembaga
pemerintah dan organisasi non-pemerintah. Upaya bersama ini dapat menciptakan
masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan menghormati hak-hak semua individu, tanpa
memandang orientasi seksual mereka.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pertama, LGBT adalah dosa dan sebuah kesalahan yang timbul akibat dosa,
sehingga perlu disikapi dengan penuh hati-hati dan berhikmat supaya tidak salah
dalam menyikapinya. Kedua, peran Gereja begitu signifikan dalam melayani setiap
penderita LGBT. Gereja tidak boleh mengucilkan atau menolak mereka, namun gereja
tidak boleh seolah-olah membenarkan setiap tindakan mereka yang salah. Sebaliknya
gereja harus dengan tegas bicara bahwa LGBT adalah kesalahan dan dosa yang
melanggar kemuliaan Allah, sambil gereja melakukan tindakan dan pelayanan
pastoral untuk menyembuhkan dan memulihkan mereka. Ketiga, selain gereja, peran
masyarakat umum juga signifikan. Oleh karena masyarakat harus menolong setiap
penderita LGBT untuk menyadari dan mau memperbaiki kehidupannya yang telah
menyimpang dari kehendak Tuhan

B. Saran

Daripada terperangkap dalam debat tentang penyebab hasrat homoseksual,


tandaskan bahwa Alkitab melarang perilaku homoseksual. Sebagai perbandingan,
kamu bisa mengatakan, ”Banyak orang bilang bahwa perilaku kekerasan boleh jadi
disebabkan oleh faktor keturunan dan sebagai akibatnya, ada orang yang cenderung
melakukannya.

11
Daftar Pustaka

Lin Nur Indrayani Sihombing.2022.Etika Kristen. Purbalingga. Eunika Media Aksara.

Homrighausen, E.G. dan I.H. Enklaar. 2012. Pendidikan Agama Kristen, Jakarta: Gunung
Mulia.

Harianto. 2008. Pendidikan Agama Kristen dalam Alkitab dan dunia masa kini. Yogyakarta:
ANDI.

Renate Kuhl, Etika Seksual. Malang: Departemen Literatur Yayasan Persekutuan Pekabaran
Injil Indonesia.

Alex Sobur, Pembinaan Anak Dalam Keluarga (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1988)

Frank Worten, Mematahkan Belenggu Homoseksualitas (Malang: Gandum Mas, 1990)

Gary R. Collins, Konseling Kristen Yang Efektif (Malang: SAAT 1990)

12

Anda mungkin juga menyukai