Anda di halaman 1dari 9

Lampiran 1

BAHAN AJAR
KURIKULUM MERDEKA

Penyusun : Sopyan Saori


Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Bojong Kenyot
Jenjang : SLTA
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Fase, Kelas : F, XI (Sebelas)
Semester : Ganjil

2023/2024

Modul Ajar Kurikulum Merdeka 2023/2024


SMA N 1 Bojong Kenyot Pendidikan Pancasila │ XI
Tujuan Pembelajaran

Capaian Pembelajaran:

Peserta didik dapat menganalisis perdebatan para pendiri bangsa tentang rumusan dan isi
Pancasila; menganalisis secara kritis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara; mempresentasikan peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan global. Peserta didik dapat membangun tim dan mengelola kerja
sama untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan;
menyinkronkan kelompok agar para anggota kelompok dapat saling membantu satu sama lain
untuk memenuhi kebutuhan mereka baik secara individual maupun kolektif. Peserta didik juga
dapat mengupayakan memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta masyarakat yang lebih luas (regional dan
global); dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kesehariannya sesuai dengan
perkembangan dan konteks peserta didik.

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu menganalisis secara kritis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Kemampuan awal:

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

1. memahami fungsi dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;
dan
2. mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Modul Ajar Kurikulum Merdeka 2023/2024


SMA N 1 Bojong Kenyot Pendidikan Pancasila │ XI
BAB II
DINAMIKA PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Peta Konsep:

Dinamika Penerapan Nilai-Nilai Pancasila


dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

membahas mengenai

Makna Kedudukan dan Fungsi Nilai-Nilai Yang Terkandung


Pancasila bagi Negara dan dalam Pancasila
Bangsa Indonesia
meliputi

Pancasila sebagai
meliputi

Dasar Negara Nilai Dasar Nilai Instrumental Nilai Praktis

Pancasila sebagai
Pandangan Hidup
Bangsa Penerapan Nilai-Nilai Pancasila
dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara dari masa ke Masa

Masa Orde Masa Orde Masa


Masa Kini
Lama Baru Reformasi

Tahukah kamu?

1. Apa fungsi dan kedudukan Pancasila di Indonesia?


2. Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam Pancasila?
3. Bagaimana dinamika penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dari masa ke masa?

Modul Ajar Kurikulum Merdeka 2023/2024


SMA N 1 Bojong Kenyot Pendidikan Pancasila │ XI
BAB II
DINAMIKA PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

A. Makna Kedudukan dan Fungsi Pancasila bagi Bangsa dan Negara Indonesia
Pancasila merupakan rumusan ilmiah yang memiliki ruang lingkup yang luas,
terutama berkaitan dengan kedudukan dan fungsinya. Jika kita kaji, ada banyak sekali
fungsi dan kedudukan Pancasila. Dari semua fungsi dan kedudukan tersebut, sumber
nilainya tetap sama. Namun, Aim Abdulkarim (2019:3) menyebutkan kedudukan dan
fungsi Pancasila yang paling pokok, ialah sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa. Pancasila sebagai dasar negara memiliki pengertian yang berbeda dengan
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Berikut akan dijelaskan mengenai dua
kedudukan dan fungsi tersebut.
1. Pancasila sebagai Dasar Negara

Dalam pengertian ini, Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk
mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara (Abdulkarim, 2019:6). Dengan
kata lain, Pancasila merupakan landasan atau dasar bagi penyelenggaraan
pemerintahan negara. Oleh karena itu, segala bentuk penyelenggaraan
pemerintahan negara haruslah berpedoman kepada Pancasila.
Pancasila juga dipandang sebagai suatu asas kerohanian yang meliputi suasana
kebatinan dan cita-cita hukum, suatu sumber nilai, norma, serta kaidah yang
mencakup moral maupun hukum negara, dan menguasai hukum dasar baik yang
tertulis maupun tidak tertulis. Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila memiliki
kekuatan untuk mengikat secara hukum.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
dapat didefinisikan sebagai berikut.
a. Sumber dari segala sumber hukum
b. Suasana kebatinan
c. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara
d. Mengandung norma yang mengharuskan penyelenggara negara berpegang
teguh terhadap cita-cita moral rakyat yang luhur
e. Merupakan sumber semangat

Landasan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara termaktub dalam Alinea ke-
IV Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berbunyi: “maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasar kepada:

Modul Ajar Kurikulum Merdeka 2023/2024


SMA N 1 Bojong Kenyot Pendidikan Pancasila │ XI
Ketuhanan Yang Maha Esa; Kemanusiaan yang adil dan beradab; Persatuan
Indonesia; dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan; serta dengan Mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Menurut Aim Abdulkarim (2019:7), pokok pikiran Alinea ke-IV Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945 tersebut ialah landasan yuridis yang bermakna dasar negara.
Meski tidak disebutkan kata “Pancasila” secara eksplisit, anak kalimat “dengan
berdasar kepada: …” ini bermakna bahwa dasar negara adalah Pancasila. Landasan
yuridis lainnya ialah Ketetapan MPR Nomor V/MPR/1973 dan Ketetapan MPR
Nomor XX/MPR/1978. Selain secara yuridis, secara historis memang Pancasila
merupakan hasil Sidang BPUPKI dalam merumuskan dasar negara.

2. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa


Pada dasarnya, semua makhluk hidup khususnya manusia memiliki cita-cita dan
tujuan hidup. Cita-cita dan tujuan tersebut memberikan arah dan petunjuk kepada
manusia tentang bagaimana ia melangsungkan kehidupannya. Dalam perjuangan
memperoleh kehidupan yang lebih baik, cita-cita dan tujuan hidup tersebut tentu
harus mengandung nilai-nilai luhur. Dalam setiap kehidupan manusia, nilai-nilai
luhur itulah yang mestinya dijunjung tinggi sebagai pandangan hidup.
Pandangan hidup, atau sikap hidup seseorang, adalah suatu pandangan tentang
apa yang dianggap sebagai hal yang paling penting dalam hidup. Hal ini berkenaan
dengan praanggapan dan teori tentang pendirian seperti itu dapat dibentuk,
tentang sistem kepercayaan, dan tentang komitmen terhadap apa yang dapat
dicapai dalam kehidupan seseorang (Saputra, 2017:9). Pandangan hidup yang
terdiri atas kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur berfungsi sebagai kerangka acuan
baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi umat manusia
(Abdulkarim, 2019:4)

Pandangan hidup bangsa adalah suatu kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh
suatu bangsa dan diyakini kebenarannya sehingga menumbuhkan tekad untuk
mewujudkannya. Pandangan hidup merupakan suatu prinsip atau asas yang
mendasari segala jawaban terhadap pertanyaan dasar, untuk apa seseorang itu
hidup (Saputra, 2017:9). Berdasarkan pengertian tersebut, suatu pandangan
hidup bangsa mengandung konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita-
citakan, dasar pemikiran terdalam, serta gagasan mengenai kehidupan yang
dianggap baik.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sering juga disebut way of life (yang
berarti pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia, atau petunjuk hidup).
Pancasila sebagai pandangan hidup dipergunakan sebagai petunjuk dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia (Saputra 2017:9). Pancasila dikatakan
sebagai pandangan hidup bangsa karena Pancasila mengandung konsepsi dasar

Modul Ajar Kurikulum Merdeka 2023/2024


SMA N 1 Bojong Kenyot Pendidikan Pancasila │ XI
yang dicita-citakan, dasar pemikiran terdalam, dan dan gagasan mengenai
kehidupan yang dianggap baik. Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa
Indonesia karena berasal dan berakar pada sosial dan budaya masyarakatnya.
Oleh karena itu, Pancasila harus dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia.

B. Nilai-Nilai Yang Terkadung Dalam Pancasila

Pancasila merupakan ideologi terbuka. Hal ini disampaikan oleh Abdulkarim


(2019:15) dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Ideologi terbuka
merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan bangsa dan
negara seiring perkembangan zaman. Adapun ciri ideologi terbuka sebagaimana
disebutkan oleh Abdulkarim, ialah sebagai berikut.
1. Merupakan sistem pemikiran yang terbuka.
2. Nilai-nilai dan cita-citanya digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan
budaya masyarakat sendiri.
3. Dibentuk berdasarkan hasil musyawarah dan kesepakatan masyarakat.
4. Diciptakan oleh masyarakat itu sendiri.
5. Tak hanya dibenarkan, melainkan juga dibutuhkan oleh seluruh masyarakat.
6. Bersifat operasional
7. Senantiasa berkembang seiring perkembangan bangsa dan negara seiring
perkembangan zaman.
Sebagai ideologi, Pancasila telah memenuhi ciri keterbukaan sebagaimana
disebutkan di atas. Pancasila merupakan suatu sistem pemikiran yang terbuka. Artinya,
Pancasila merupakan satu kesatuan nilai atau gagasan luhur yang abstrak yang
melandasi seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan
kristalisasi nilai-nilai rohani, moral, dan budaya telah berakar, tumbuh, dan berkembang
dalam kehidupan masyarakat Indonesia bahkan sebelum Negara Indonesia merdeka.
Oleh karena itu, Pancasila akan selalu menerima setiap perubahan yang terjadi
dikarenakan Pancasila berakar pada falsafah bangsa Indonesia sendiri yang tidak
dipaksakan dari luar. Namun dalam pengamalannya, bukan berarti Pancasila
memberikan kebebasan yang seluas-luasnya. Kesalahan dalam penafsiran Pancasila
sebagai ideologi terbuka dapat memicu perpecahan dan hilangnya jati diri bangsa
Indonesia.
Keterbukaan Pancasila mengandung pengertian bahwa Pancasila senantiasa
mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila tidak berubah, namun
pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi
di setiap waktu (Abdulkarim, 2019:15). Hal ini menegaskan bahwa ideologi Pancasila
bersifat actual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dinamika perkembangan
aspirasi masyarakat.

Modul Ajar Kurikulum Merdeka 2023/2024


SMA N 1 Bojong Kenyot Pendidikan Pancasila │ XI
Berdasarkan uraian di atas, Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung nilai-
nilai sebagai berikut.
1. Nilai Dasar

Nilai dasar merupakan nilai yang bersifat universal sehingga di dalamnya


terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar
bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup negara. Nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan.
2. Nilai Instrumental

Nilai instrumental merupakan penjabaran lebih lanjut mengenai nilai-nilai dasar.


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Undang-Undang Republik
Indonesia, Peraturan Pemerintah, dan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku
di Indonesia merupakan nilai instrumental dari ideologi Pancasila. Nilai
instrumental bersifat dinamis sehingga dapat dilakukan perubahan sesuai
kebutuhan dan tantangan zaman.
3. Nilai Praktis
Nilai praktis merupakan realisasi dari nilai-nilai instrumental yang dilaksanakan
dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan masyarakat, berbangsa, maupun
di lingkungan bernegara. Nilai praktis ideologi Pancasila juga memiliki sifat abstrak,
seperti menghormati, kerja sama, dan kerukunan yang diwujudkan dalam sikap
dan perilaku berkehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perwujudan nilai praktis
Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan serta
perbaikan seiring dengan perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat.

C. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dari Masa Ke Masa


Kita telah mengetahui bahwa Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan
hidup bangsa. Konsekuensinya, segala bentuk penyelenggaraan negara dan perilaku
masyarakat dalam kehisupan berbangsa dan bernegara haruslah berpedoman terhadap
Pancasila. Namun dalam perjalanannya, kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa telah mengalami pasang surut. Berikut akan
dijelaskan mengenai dinamika penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa dari masa ke masa.
1. Masa Orde Lama (1945-1965)

Masa orde lama merupakan masa yang pertama pasca Indonesia merdeka. Pada
masa ini, kondisi negara Indonesia mengalami kekacauan, terutama dalam bidang
politik, ekonomi, dan keamanan. Hal ini dikarenakan Indonesia masih dalam masa
peralihan dari masyarakat terjajah hingga masyarakat merdeka. Masa orde lama

Modul Ajar Kurikulum Merdeka 2023/2024


SMA N 1 Bojong Kenyot Pendidikan Pancasila │ XI
sendiri terbagi menjadi beberapa periode, yaitu periode 1945-1949, periode 1950-
1959, dan periode 1959-1965.
a. Periode 1945-1949

Aim Abdulkarim (2019:5) mendeskripsikan penerapan Pancasila sebagai


dasar negara dan pandangan hidup bangsa pada periode ini menghadapi
permasalahan, dikarenakan adanya upaya-upaya mengganti Pancasila
dengan ideologi lain. Tragisnya, upaya-upaya tersebut dilakukan secara
anarkis. Upaya-upaya tersebut dilakukan melalui gerakan-gerakan
pemberontakan di antaranya:
1) Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun yang
dipimpin oleh Musso pada tanggal 18 September 1948. Tujuan
pemberontakan ini ialah mendirikan Negara Soviet Indonesia yang
berideologi komunis.
2) Pemberontakan DI/TII yang dipimpin oleh Kartosuwiryo di Jawa Barat.
Pemberontakan ini dilakukan sebagai upaya mengganti dasar negara
Pancasila dengan syariat-syariat Islam. Pemberontakan bermula dari
Proklamasi Negara Islam Indonesia oleh Kartosuwiryo pada tanggal 7
Agustus 1949.

Modul Ajar Kurikulum Merdeka 2023/2024


SMA N 1 Bojong Kenyot Pendidikan Pancasila │ XI
Daftar Pustaka

Saputra, S Lukman., Rohayani, Ida., Salikun. 2017. Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas VIII Edisi Revisi 2017. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Abdulkarim, Aim. 2019. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs


Kelas VII. Bandung: Grafindo Media Pratama

Abdulkarim, Aim. 2018. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA


Kelas XII. Bandung: Grafindo Media Pratama

Hapsari, Ratna. dan Adil, M. 2016. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta:
Penerit Erlangga

Modul Ajar Kurikulum Merdeka 2023/2024


SMA N 1 Bojong Kenyot Pendidikan Pancasila │ XI

Anda mungkin juga menyukai