Anda di halaman 1dari 78

LAPORAN AKTUALISASI

WANITA KAMPUNG DOREHKAR CEGAH KANKER


PAYUDARA DENGAN RUTIN MELAKUKAN PERAWATAN
PAYUDARA DAN 6 LANGKAH SEDARI

DISUSUN OLEH :
NAMA : LIDYA AYU WANDIRA KBAREK AMD.KEB
NDH : 19

PENGUJI : NURATI RAJAB SS,MM


NIP : 197311102005012001
COACH : HASBULLAH M MENTOR : JEFRI MEWO YAPEN AMK
NIP : 197302182006041002 NIP : 19830828 200212 1 004

PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT BEKERJA SAMA DENGAN BADAN


PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI PAPUA BARAT
TAHUN 2021
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

“WANITA KAMPUNG DOREHKAR CEGAH KANKER PAYUDARA DENGAN


RUTIN MELAKUKAN PERAWATAN PAYUDARA DAN 6 LANGKAH SEDARI”

DISUSUN OLEH :
NAMA : LIDYA AYU WANDIRA KBAREK AMD.KEB
NDH : 19
INSTANSI : DINAS KESEHATAN PUSKESMAS DOREHKAR

DIBIMBING OLEH :
Mentor : JERFI MEWO YAPEN AMK
Coach : HASBULLAH M

PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT BEKERJA SAMA DENGAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI PAPUA BARAT
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN II


PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT BEKERJA SAMA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI PAPUA BARAT
TAHUN 2021

NAMA : LIDYA AYU WANDIRA KBAREK AMD.KEB


NIP : 19930206 202104 2 001
INSTANSI : DINAS KESEHATAN PUSKESMAS DOREHKAR
JABATAN : BIDAN TERAMPIL
NDH : 19

JUDUL AKTUALISASI
“WANITA KAMPUNG DOREHKAR CEGAH KANKER PAYUDARA DENGAN RUTIN
MELAKUKAN PERAWATAN PAYUDARA DAN 6 LANGKAH SEDARI”

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS DOREHKAR KABUPATEN RAJA AMPAT ”

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi Pelatihan


Dasar CPNS Golongan II Angkatan II Pemerintah Kabupaten Raja Ampat Bekerja
Sama Dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Papua Barat
tahun 2021.

Waisai, 16 November 2021

Menyetujui,

Coach Mentor

HASBULLAH M JEFRI MEWO YAPEN AMK


LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN II


PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT BEKERJA SAMA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI PAPUA BARAT
TAHUN 2021

NAMA : LIDYA AYU WANDIRA KBAREK AMD.KEB


NIP : 19930206 202104 2 001
INSTANSI : DINAS KESEHATAN PUSKESMAS DOREHKAR
JABATAN : BIDAN TERAMPIL

JUDUL AKTUALISASI
“WANITA KAMPUNG DOREHKAR CEGAH KANKER PAYUDARA DENGAN RUTIN
MELAKUKAN PERAWATAN PAYUDARA DAN 6 LANGKAH SEDARI”

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji,


Coach dan Mentor pada tanggal 17 November 2021.

Waisai, 17 November 2021

Menyetujui
Coach Mentor

HASBULLAH M JEFRI MEWO YAPEN AMK

Penguji

NURATI RAJAB SS,MM


KATA
PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan kemudahan-Nya, Penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang berjudul “WANITA DOREHKAR CEGAH KANKER PAYUDARA
DENGAN RUTIN MELAKUKAN PERAWATAN PAYUDARA DAN 3 LANGKAH SEDARI” tepat pada waktu yang
ditentukan.
Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi dari berbagai pihak berupa bimbingan dan motivasi
sehinggapada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:
1.Bupati Raja Ampat bapak Abdul Faris Umlati, SE.
2.Wakil Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam, S.IP. MM, Mec.Dev
3.Kepala BKPSDM Kabupaten Raja Ampat Ibu Nyoman Sari Buana., S.STP, M.M
4.Kepala Dinas Kesehatan Rahman Putra SKM
5.Kepala UPT Puskesmas Dorehkar Jefri Yapen AMK
6.Bapak dan Ibu Widyaiswara Lembaga Administrasi Negara (LAN) Provinsi Sulawesi Selatan dan Papua
Barat.
7. Bapak Coach Hasbullah M atas bimbingan dan dukungannya selama penyusunan laporan aktualisasi ini
8.Bapak Sertu Danang Andi Riyanto Tim MFD selaku Pembina Kelas I
9.Orang Tua dan Suami yang tiada hentinya memberikan doa, motivasi, semangat, nasehat yang sangat
berarti bagi penulis
10.Rekan Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II angkatan II Tahun 2021 di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat;
Dengan doa yang tulus dari Saya, Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan dari semua
yang terlibat dalam Penulisan Rancangan Aktualisasi ini. Meskipun Saya merasa masih banyak kesalahan dan
kekurangan pada laporan ini, maka dengan segala kerendahan hati Saya sangat memerlukan saran dan
masukan bagi para pembaca,semoga inovasi sederhanaini , bermanfaat bagi peningkatan pelayanan publik.

Waisai, 16 November 2021

Lidya Ayu Wandira Kbarek Amd.Keb


PENDAHULUAN
.Latar Belakang Aktualisasi

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi yang


DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 25
terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang PUBLIK TELAH DIATUR PEDOMAN
bertugas pada instansi pemerintah. Menurut UU PENYELENGGARAAN PELAYANAN
No. 5 tahun 2014 Pegawai Negeri Sipil adalah YANG MENDUKUNG TERCIPTANYA
warga negara Indonesia yang mempunyai syarat PENYELENGGARAAN PELAYANAN
PUBLIK YANG PRIMA DALAM RANGKA
tertentu untuk diangkat menjadi Pegawai ASN. MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR DAN
Pengangkatan tersebut dilakukan untuk HAK SETIAP WARGA NEGARA ATAS
menduduki jabatan pemerintahan yang dilakukan BARANG PUBLIK, JASA PUBLIK DAN
oleh pejabat pembina kepegawaian. Dalam UU PELAYANAN ADMINISTRATIF. OLEH
Nomor 5 Tahun 2014 juga sudah dinyatakan bahwa KARENA ITU, PERLU ADANYA
PENILAIAN KEPUASAN DARI
ASN yang lazimnya disebut sebagai birokrasi MASYARAKAT DALAM HAL
bukan hanya merujuk kepada kriteria PELAYANAN PUBLIK, YANG
mengimplementasikan kebijakan dan pelayanan BERTUJUAN SEBAGAI TOLAK UKUR
publik yang profesional, bersih dari kasus korupsi, KEBERHASILAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN.
kolusi dan nepotisme, serta bebas dari campur
tangan politik. Untuk mewujudkan hal tersebut
maka Pemerintah melalui Undang Undang Nomor 5
Tahun 2014 dan Peraturan Kepala Lembaga Puskesmas adalah suatu kesatuan
Administrasi Negara Nomor 22 Tahun 2016 organisasi kesehatan Fungsional yang
mewajibkan Pendidikan dan Pelatihan ( Diklat ) merupakan pusat pengembangan kesehatan
terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
masyarakat yang juga membina peran serta
selama satu tahun masa percobaan.
masyarakat disamping memberikan
Diklat Prajabatan Pelatihan Dasar Calon PNS
pelayanan kesehatan secara menyeluruh
Golongan I dan Golongan II diselenggarakan untuk
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
membentuk PNS profesional yang berkarakter
yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
dan perilaku displin PNS, nilai- nilai dasar PNS, Dalam pelaksanaan tugas beberapa waktu
dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran terakhir sebagai bidan terampil di
PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya Puskesmas Dorehkar Distrik Ayau penulis
sehingga mampu melaksanakan tugas dan melihat adanya isu terkait kurangnya
perannya secara profesional sebagai pelayan pemahaman wanita - wanita usia subur
masyarakat. Peraturan Kepala Lembaga akan perawatan payudara , pemahaman
Administrasi Negara Nomor 22 Tahun 2016 tentang tentang bahayanya kanker payudara, dan
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS bagaimana cara agar tehindar dari
Golongan I dan Golongan II, peserta Diklat penyakit- penyakit berbahaya seperti
memperoleh materi tentang nilai-nilai dasar kanker payudara. Oleh karena isu tersebut
profesi PNS, yaitu 2 ANEKA (Akuntabilitas, penulis mengangkat gagasan pemecahan
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan
masalah dengan judul “WANITA di
Anti korupsi) serta materi peran dan kedudukan
KAMPUNG DOREHKAR CEGAH KANKER
PNS yang terdiri dari Manajemen ASN, Pelayanan
PAYUDARA DENGAN RUTIN
Publik, dan Whole of Government.
MELAKUKAN PERAWATAN PAYUDARA
DAN 3 LANGKAH SEDARI”
U A N A K T U A L I S A
TU J S I

n e r a p k a n n il a i- n il a i d a s a r A S N
Mampu me
a it A k u n t a b il it a s , N a s io n a li s m e , Mampu memunculkan isu-isu
terk
li k , K o m it m e n M u t u , d a n A n t i yang berkembang di tempat
Etika Pub
d a p a t M e n g a m a lk a n W h o le
Korupsi serta bekerja serta memberikan
n m e n t , P e la y a n a n P u b li k s e r t a
Of Gover gagasan pemecahan masalah
Peran Manajemen ASN dalam dengan menerapkan nilai – nilai
melaksanakan tugas sebagai ASN.
pelayanmasyarakat.

PENERAPAN
AKTUALISASI
KELIMA NILAI
DASAR YANG
DIPEROLEH DI
DIKLAT LATSAR
GOLONGAN II.
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar

• Dapat mengimplementasikan nilai-nilai ASN


sehingga dapat membentuk pribadi yang
berintegritas

• Mampu melaksanakan tugas dan perintah


sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku

• MAMPU MENAMBAH KOMPETENSI DIRI DAN


KEAHLIAN YANG BERDAYA GUNA, DINAMIS DAN
BERMANFAAT BAGI DIRI SENDIRI MAUPUN BAGI
LINGKUNGAN KERJA

2. BAGI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS DOREHKAR


DIHARAPKAN DENGAN ADANYA PENINGKATAN
PENILAIAN DARI MASYARAKAT SEHINGGA MUTU
PELAYANAN PUSKESMAS PUN SEMAKIN BAIK.
GAMBARAN UMUM
ORGANISASI

DINAS K
PUSKES ESEHATAN
MAS DO
REHKAR

Dinas Kesehatan Kabupaten Raja Ampat terbentuk


sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Raja
Ampat Nomor 16 Tahun 2017 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Raja
Ampat dan Peraturan Bupati Raja Ampat Nomor 69
Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Raja Ampat, Dinas
Kesehatan Kabupaten Raja Ampat mempunyai
tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
urusan pemerintah bidang kesehatan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang
ditugaskan kepada daerah

DINAS KESEHATAN KABUPATEN RAJA


AMPAT MEMILIKI 19 PUSKESMAS,
YAITU:
1) PUSKESMAS DABATAN 10)PUSKESMAS WAISAI
11) PUSKESMAS WAIFOI
2) PUSKESMAS LILINTA
12) PUSKESMAS WARSAMBIN
3) PUSKESMAS WAIGAMA 13) PUSKESMAS YEMBEKWAN
4) PUSKESMAS DEER 14) PUSKESMAS WAISILIP
5) PUSKESMAS WEJIM 15) PUSKESMAS MAINYAFUIN
6) PUSKESMAS FOLLEY 16) PUSKESMAS KABARE
7) PUSKESMAS SAMATE 17) PUSKESMAS WARWANAI
8) PUSKESMAS YENANAS 18) PUSKESMAS DOREHKAR
9) PUSKESMAS SAONEK 19) PUSKESMAS URBINASOPEN
STRUKTUR
ORGANISASI
VISI DAN MISI
PUSKESMAS
DOREHKAR

1) VISI
TERWUJUDNYA PELAYANAN DASAR YANG
BERKUALITAS DAN BERMARTABAT MENUJU
MASYARAKAT MENUJU MASYARAKAT AYAU YANG
SEHAT
2) MISI
 MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG
DAPAT MEMUASKAN MASYRAKAT
 JADIKAN PUSKESMAS SEBAGAI TEMPAT
PELAYANAN BAGI MASYARAKAT
 MENINGKATKAN PERAN AKTIF MASYARAKAT
TERHADAP KESEHATAN
ASN BERAKHLAK

HARMONIS

Menghargai setiap
orang apapun latar
BERORIENTASI PELAYANAN belakangnya
Suka menolong orang
Memahami dan lain
memenuhi kebutuhan Membangun lingkungan
masyarakat kerja yang kondusif
Ramah, cekatan, solutif,
dan dapat di andalkan
Melakukan perbaikan
tiada henti
KOLABORATIF

Memberi kesempatan kepada berbagai


AKUNTABEL pihak untuk berkontribusi
Terbuka dalam bekerja sama untuk
Melaksanakan tugas menghasilkan nilai tambah
dengan jujur, bertanggung Menggerkan pemanfaatan berbagai
jawab, cermat, displin, dan sumber daya untuk tujuan bersama
berintergritas tinggi
Menggunakan kekayaan
dan barang milik negara
secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
Tidak menyalahgunakan
wewenang jabatan
ADAPTIF
Memberi kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi
Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
Menggerkan pemanfaatan berbagai sumber
KOMPETEN
daya untuk tujuan bersama

Meningkatkankompeten
si diri untuk menjawab
tantangan yang selalu
berubah
Membantu orang lain
belajar
Melaksanakan tugas
LOYAL
dengan kualitas terbaik
Memegang teguh ideologi
Pancasila, Undang – Undang Dasar
Negara Republik Indonesia, NKRI,
serta pemerintah yang sah
Menjaga nama baik ASN. Pimpinan,
Instansi, dan Negara
Menjaga rahasia jabatan dan
negara
GAMBARAN MATA
PELATIHAN
AKUNTABILITAS

Tugas Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok

atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.

Nilai-nilai publik tersebut antara lain :

1. Kepemimpinan : Memimpin dengan memberikan


contoh/keteladanan yang baik dalam melaksanakan tugas
guna menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel
2. Transparansi: Mendorong terciptanya sistem kerja yang
mudah diawasi/dilihat oleh pemangku kepentingaN
3. Integritas: Mematuhi semua hukum yang berlaku, Undang-
undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku
4. Tanggungjawab: Siap menerima segala konsekuensi dari
setiap tindakan yang telah dilakukan/diputuskan
5. Keadilan: Memperlakukan pemangku kepentingan sesuai
kaidah organisasi yang berlaku dalam penyelenggaraan
pemerintahan
6. Kepercayaan: Mampu mengambil pilihan yang tepat jika
terjadi konflik kepentingan, dengan tetap mengutamakan
kepentingan public
7. Keseimbangan: Memiliki kewenangan dan akses sumber daya
seimbang dengan capaian kinerja yang dituju
8. Kejelasan: Mampu menghadirikan gambaran yang jelas
tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan,
sesuai kewenangan, peran, tanggungjawab dan system
pelaporan kinerja
9. Konsistensi: Konsistensi dalam menjalankan
prosedur/kebijakan dalam melaksanakan tugas.
NASIONALISME

Nasionalisme adalah cara pandang tentang


rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa
lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai- nilai
Pancasila. Adapun nilai-nilai Dasar
Nasionalisme adalah sebagai berikut:
1. Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa,
2. Mengakui persamaan derajat, tanpa
membeda-bedakan setiap manusia
3. Rela berkorban untuk kepentingan
negara dan bangsa,
4. Mengembangkan rasa cinta tanah air
dan bangsa dan rasapersatuan
5. Tidak memaksakan kehendak kepada
orang lain.
6. Mengutamakan musyawarah dalam
mengambil keputusa
7. Kekeluargaan dan kegotong-royongan.
8. Adil terhadap sesama.
9. Suka memberi pertolongan kepada
orang lain
ETIKA PUBLIK

Etika publik merupakan


refleksi tentang
standar/norma yang
menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan
yang mengarahkan
kebijakan publik dalam
rangka menjalankan
tanggung jawab
pelayanan
publik.sedangkan moral
mengacupada kewajiban
untuk melakukan yang
baik atau apa yang
seharusnya dilakukan.
1. Jujur dalam
memberikan informasi
pelayanan public
2. Bersikap Terbuka
dalam pelayanan.
3. Bersikap Tulus
4. Bersikap Sopan dan
Santun
5. Bisa menjaga informasi
yang bersifat rahasia
6. Bersikap hormat
7. Bertanggung jawab
dalam menggunakan
BMN
8. Berlaku adil dalam
memberikan
pelayanan
KOMITMEN MUTU

Penyelenggaraan pemerintahan yang bagus dan


bersih (good and clean governance) sudah
menjadikewajiban di era reformasi saat ini. Banyak
upaya sudah dilakukan untuk mewujudkannya akan
tetapi implementasinya belum sesuai dengan
harapan. Untuk mengatasi masalah-masalah
pelayanan publik yang sering dihadapi oleh
masyarakat, maka seorang ASN harus
memilikipemikiran kritis tentangkonsep efektivitas,
efisiensi, inovasi dan orientasi mutu. Untuk
menampilkan kinerja aparatur dengan komitmenkuat
terhadap mutu akan melaluiproses revolusi
inovasilayanan. Adapun Indikator nilai dasar
komitmenmutu yaitu:
1. Efektif: upaya meningkatkan ketercapaian target
atau tujuan yang telah ditetapkan
2. Efisien: upaya meningkatkan ketepatan
penggunaan SD shg tdk terjadi pemborosan &
penyalahgunaan SD serta penyimpangan
prosedur.
3. Inovatif: Upaya untuk menemukan cara-cara baru
yang meningkatkan nilai tambah / kemanfaatan
4. Mutu: Upaya untuk menyesuaikan kondisi dinamis
yang berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan guna memenuhi atau
bahkan melebihi harapan pihak pengguna
5. Adaptif: upaya perubahan pola kerja yang lebih
baik guna memenuhi tuntutan perubahan
lingkungan kerja
6. Responsif: membantu orang yang dilayani dan
menyediakan layanan yang cepat
7. Perbaikan Berkelanjutan: upaya perbaikan atas
cara kerja/pelayanan yang telah ada
sebelumnya.
ANTI KORUPSI

Korupsi sendiri sering dikatakan sebagai kejahatan


yang luar biasa, yang mana dampaknya
menyebabkan kerusakan baik didalamruang lingkup
pribadi, keluarga, masyarakat maupun kehidupan
yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi
dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
bedampak secara jangka panjang. Menurut UU NO.
31/1999jo No. UU 20/2001, terdapat 7 tindak
pidana korupsi yang terdiri : (1) Kerugian keuangan
Negara, (2) Suap- menyuap, (3) Pemerasan, (4)
Perbuatan Curang, (5) Penggelapan dalam Jabata,
(6) Benturan Kepentingan dalam Pengadaan, (7)
Gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti
korupsimeliputi:
1.Mandiri
2.Kerja keras
3.Berani
4.Disiplin
5.Peduli
6.Jujur
7.Tanggungjawab
8.Sederhana
9.Adil
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

1. MANAJEMEN ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan


ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai
aparatur Negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah serta
harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai
politik. Untuk menjalankan
kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASN berfungsi sebagai Pelaksana
kebijakan publik, Pelayan publik, dan
Perekat dan pemersatu bangsa. Dalam
menjalankan fungsinya, ASN bertugas
melaksanakan kebijakan yang dibuat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Agar dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya dengan
baik, dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel,
maka setiap ASN diberikan hak.
Setelah mendapatkan haknya
maka ASN juga berkewajiban
sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya. ASN sebagai
profesi berlandaskan pada kode
etik dan kode perilaku. Kode etik
dan kode perilakuASN bertujuan
untuk menjaga martabatdan
kehormatan ASN
Adapun indikator manajemen ASN
adalah: kepastian hukum,
profesionalitas, proporsionalitas,
keterpaduan, deligasi, netralitas,
akuntabilitas, efektif dan efisien,
keterbukaan, non diskriminatif,
persatuan dan kesatuan, keadilan
dan kesetaraan dan kesejahteraan.
Sedangkan peran ASN dalam
kedudukannya adalah sebagai
Pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa. ASN berfungsi,
bertugas, dan berperan untuk
melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Whole Of Government (WOG)

WOG merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan


pemerintah yang meyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan dan
pelayanan publik. Oleh karena itu WOG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan
yang relevan.
Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam
prinsip- prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan
bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh
sektor dalam pemerintahan. Pendekatan WoG dapat dilihat
dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan
antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
Koordinasi, yang tipe hubungannya
dapat dibagi lagi menjadi:
Penyertaan, yaitu
pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
Dialog atau pertukaran
informasi;
Joint planning, yaitu
perencanaan bersama untuk
kerjasama sementara.

Integrasi, yang tipe hubungannya


dapat dibagi lagi menjadi:
Joint working, atau kolaborasi
sementara;
Joint venture, yaitu perencanaan
jangka panjang, kerjama pada
pekerjaan besar yang menjadi
urusan utama salah satu penulis
kerjasama;
Satelit, yaitu entitas yang
terpisah, dimiliki bersama,
dibentuk sebagai mekanisme
integratif.

Kedekatan dan pelibatan, yang tipe


hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
Aliansi strategis, yaitu
perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang
menjadi urusan utama salah satu
penulis kerjasama;
Union, berupa unifikasi resmi,
identitas masing-masing masih
nampak; merger, yaitu
penggabungan ke dalam
struktur baru.
c. Pelayanan
Publik

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang


Pelayanan Publik menyatakan bahwa pelayanan publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam pelayanan
publik, yaitu pertama organisasi penyelenggara pelayanan
publik, kedua, penerima layanan (pelanggan) yaitu orang,
masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan
ketiga, kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh
penerima layanan (pelanggan).
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Di dalam Pelayanan
Publik terdapat beberapa nilai indikator, yaitu: jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna,
santun, kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu,
keamanan, kelengkapan sarana dan prasarana,
kemudahan akses, disiplin/sapa/ramah, kenyamanan.
Dalam penyelenggaraan
pelayanan publik, pegawai ASN
harus menerapkan budaya
pelayanan, dan menjadikan
prinsip melayani sebagai suatu
kebanggan. Pemerintah
sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus
menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut,
seperti: persyaratan, prosedur,
biaya, dan sejenisnya.
Masyarakat juga harus diberi
akses yang sebesar-besarnya
untuk mempertanyakan dan
menyampaikan pengaduan
apabila mereka merasa tidak
puas dengan pelayanan publik
yang diselenggarakan oleh
pemerintah. Dalam
penyelenggaraan pelayanan
publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu
melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi hasilnya.
GAMBARA
N PENETA
ISU DAN PAN
DAMPAKN
YA

Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan


payudara. Kanker payudara terjadi ketika sel-sel pada jaringan
yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali dan mengambil
alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya. Kanker
payudara bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu
(lobulus) atau di saluran (duktus) yang membawa air susu dari
kelenjar ke puting payudara. Kanker juga bisa terbentuk di
jaringan lemak atau jaringan ikat di dalam payudara. Meski lebih
sering terjadi pada wanita, kanker payudara juga bisa
menyerang pria.

Deteksi dini kanker payudara menjadi hal yang wajib bagi


setiap wanita. Semakin dini penyakit ini terdeteksi,
semakin cepat pula penanganan yang dapat dilakukan
untuk mencegah penyebaran yang mungkin terjadi Banyak
wanita yang bingung terhadap gejala yang dirasakannya,
apakah disebabkan oleh kanker payudara atau menstruasi.
Faktanya, perasaan berbeda dirasakan pada payudara
wanita yang tengah memasuki periode dengan mengidap
penyakit berbahaya ini. Wanita akan merasa bahwa
payudara mengencang dan lebih padat, hingga disertai
pembengkakan pada puting serta area di sekitarnya. Lalu,
bagaimana cara yang tepat untuk mendeteksi kanker
payudara sedini mungkin?

Pemeriksaan wajib kamu lakukan untuk mengetahui bentuk payudara


normal, menyadari ada tidaknya perubahan pada payudara, dan agar
perubahan apa pun bisa segera dikonsultasikan dan tidak terlambat
ditangani. Dengan melakukan deteksi dini payudara, banyak wanita berhasil
selamat dari kanker payudara. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
dapat dilakukan dengan menggunakan tangan dan penglihatan untuk
memeriksa apakah terdapat perubahan fisik pada payudara. Proses ini
pemeriksaan ini dilakukan supaya semua perubahan yang mengarah pada
kondisi yang lebih serius bisa segera ditangani. Waktu yang tepat untuk
melakukan SADARI adalah beberapa hari setelah periode menstruasi
berakhir. Pada masa menstruasi, kadar hormon berfluktuasi sehingga
menyebabkan perubahan pada tubuh, termasuk payudara yang
mengencang. Nah, beberapa cara untuk yang bisa dilakukan untuk
melakukan pemeriksaan, antara lain:
beberapa cara untuk yang bisa
dilakukan untuk melakukan
pemeriksaan, antara lain:

1. Pemeriksaan di Depan Cermin. Kamu hanya


membutuhkan cermin dan pencahayaan
ruangan yang baik. Berdirilah di depan kaca,
lalu buka pakaian dari pinggang ke atas.
Perhatikan dengan seksama kondisi payudara
kamu. Kebanyakan wanita umumnya memiliki
ukuran payudara yang tidak sama besarnya.
Kemudian, coba berdirilah dengan lengan di
samping tubuh. Perhatikan bentuk, ukuran, dan
apakah ada perubahan seperti permukaan,
warna kulit, dan bentuk puting payudara.
Periksa juga apakah terdapat cairan yang
keluar dari puting dengan cara menempatkan
jempol dan jari telunjuk di sekitar puting, lalu
tekan perlahan. Ulangi pada payudara yang lain.
2. Saat Mandi. Kamu bisa memeriksa payudara
saat mandi. Busa sabun bisa memudahkan
pergerakan tangan untuk memeriksa benjolan
atau perubahan payudara. Gunakan jari untuk
menekan-nekan bagian demi bagian dengan
lembut.
3. Berbaring. Pemeriksaan SADARI bisa dilakukan
dengan cara berbaring sebab saat berbaring,
payudara menjadi melebar dan memudahkan
untuk diperiksa. Sambil berbaring, kamu bisa
menempatkan gulungan handuk atau bantal
kecil di bawah pundak. Gunakanlah losion
untuk memijat payudara dan pijatlah dengan
gerakan sesuai arah jam. Lakukan hingga
seluruh permukaan payudara hingga ke puting
selesai teraba. Hal yang perlu diperhatikan saat
dan setelah melakukan pemeriksaan adalah
tetap tenang jika mendapati perubahan pada
payudara. Meski harus tetap waspada, tetapi
sebagian besar perubahan fisik tidak selalu
mengarah pada kanker. Diperlukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosis
kelainan ini.
Benjolan atau perubahan pada payudara bisa banyak penyebabnya, tetapi
kebanyakan tidak menyebabkan kondisi yang serius. Namun, kanker yang
terlambat ditangani bisa membawa dampak yang sangat serius. Oleh karena
itu, segera periksakan diri ke dokter jika terdapat beberapa kondisi ini:
Benjolan keras pada payudara atau ketiak;
Perubahan pada permukaan kulit seperti berkerut, atau terdapat
cekungan;
Perubahan ukuran dan bentuk payudara, terutama ketika mengangkat
payudara atau menggerakkan lengan;
Keluar cairan dari puting payudara, tetapi bukan ASI;
Keluar darah dari puting;
Terdapat bagian puting yang memerah dan menjadi lembap, serta tidak
kunjung berubah menjadi seperti semula
Puting berubah bentuk, misalnya menjadi melesak ke dalam;
Ruam di sekitar putingAda rasa sakit atau tidak nyaman yang
berkelanjutan pada payudara
Benjolan atau perubahan pada payudara bisa banyak penyebabnya, tetapi
kebanyakan tidak menyebabkan kondisi yang serius. Namun, kanker yang
terlambat ditangani bisa membawa dampak yang sangat serius. Oleh
karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika terdapat beberapa
kondisi ini:
Benjolan keras pada payudara atau ketiak;
Perubahan pada permukaan kulit seperti berkerut, atau terdapat
cekungan;
Perubahan ukuran dan bentuk payudara, terutama ketika mengangkat
payudara atau menggerakkan lengan;
Keluar cairan dari puting payudara, tetapi bukan ASI;
Keluar darah dari puting;
Terdapat bagian puting yang memerah dan menjadi lembap, serta tidak
kunjung berubah menjadi seperti semula;
Puting berubah bentuk, misalnya menjadi melesak ke dalam;
Ruam di sekitar puting;
Ada rasa sakit atau tidak nyaman yang berkelanjutan pada payudara

Visit www.reallygreatsite.com for more.


ALASAN PENULIS
MENGAMBIL ISU

Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di


Indonesia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua
setelah penyakit kardiovaskuler. Global Burden of Cancer Study
(Globocan) dari World Health Organization (WHO) mencatat,
total kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.914
kasus dan total kematian sebesar 234.511 kasus.
Kanker payudara memiliki jumlah kasus baru tertinggi di
Indonesia sebesar 65.858 kasus atau 16,6% dari total 396.914
kasus kanker. Kanker serviks (leher rahim) menempati urutan
kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus
kanker. Kanker paru-paru menyusul di urutan ketiga dengan
jumlah 34.783 kasus (8,8% dari total kasus), lalu kanker hati
sejumlah 21.392 kasus (5,4% dari total kasus), dan kanker
nasofaring (area di sebelah atas bagian belakang tenggorokan)
sejumlah 19.943 kasus (5% dari total kasus). Menurut Yayasan
Kanker Indonesia (YKI), salah satu penyebab tingginya kasus
kanker di Indonesia adalah kondisi lingkungan yang terus
menghasilkan bahan karsinogen, seperti rokok, daging olahan,
dsb. Penyebab lain yang juga mempengaruhi seperti kebiasaan
begadang, kurang olah raga, dan makan terlalu banyak. Sebagai
bentuk pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia,
khususnya kanker payudara dan kanker serviks, Kementerian
Kesehatan telah melakukan beberapa upaya seperti deteksi dini
kanker payudara dan kanker serviks pada perempuan berusia
30-50 tahun dengan metode Pemeriksaan Payudara Klinis
(SADANIS) dan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
Dengan melihat angka penderita kanker yang terus bertambah
saya tergerak untuk membantu program pemerintah dalam
mencegah kanker payudara ini dengan mengajarkan
pemeriksaan payudara sendiri sendiri kepada masyarakt khusus
wanita di kampung dorehkar sempat saya bertugas, karena
kampung tempat saya bertugas ini minim akan jaringan internet
sehingga pengetahuan warga sangat minim terkait kanker
payudara ini hal ini jika di biarkan akan berdampak buruk bisa saja
salah satu warga kampung yag memiliki gejala seperti kanker
payudara namun di anggap biasa karena minimnya pnegetahuan
itu.
TABEL RANCANGAN
AKTUALISASI
Deskripsi kolom 5 :
1. WOG : kegiatan yang sukses harus di lalui dengan persiapan yang baik dan
matang, untuk itu saya berusaha sebaik mungkin untuk mempersiapkannya
dengan baik, berkordinasi dengan kepala puskesmas, menyiapkan segala sesuatu
demi lancarnya kegiatan ini
Pelayanan Publik : Cepat dan tepat, saya melaksanakan tugas saya untuk
melakukan pretest dengan cara kunjungan rumah. Kunjungan rumah dan pengisian
lembar pretest ini saya buat untuk mengidentfikasi pemahaman masyarakat
khususnya wus tentang kanker payudara.
2. Agenda II
 Akuntabilitas : Sebelum melakukan kegiatan ini terlebih dahulu saya berkordinasi
dengan kepala puskesmas selaku pimpinan agar kegiatan ini dapat berjalan dengan
baik, sekaligus saya menyampaikan rencana kegiatan yang akan saya lakukan agar
di ketahui secara jelas manfaat dan tujuannya untuk masyarakat, dalam
melaksakan ini saya berkerja sesuai tupoksi, tidak melanggar prosedur dan
kebijakan begitu juga dalam pengambilan data WUS kegiatan ini saya harus
mengetahui berapa jumlah wanita usia subu di kampung dorehkar hal ini agar
kegiatan saya tepat sasaran,jelas danharus berjalan sesuai prosedur. Data ini harus
bersifat jelas dan nyata sesuai fakta yag ada. Melakukan pretest juga saya
laksanakan dengan dengan baik, Kegiatan pretest ini saya lakukan sebagai langkah
awal untuk mengetahui seberapa besar pemahaman masyarakat kampung akan
perawatan payudara dan deteksi dini kanker payudara, kegiatan ini saya lakukan
dengan penuh tanggung jawab dan bersedia menerima konsekuensi yang ada
misalnya mengatahui bahwa ada ibu yang sama sekali belum memahami tentang
perawatan payudara atau memipin ibu yang sama sekali tidak bisa membaca
ataupun menulis, saya tidak memilih milih dalam memberikan pelayanan ini
walaupun ada ibu yang sudah tidak bisa membaca saya tuntun secara perlahan-
lahan agar ibu dapat sedikit memahami tentang kegiatan apa yang saya berikan ini.
Dan terakhir saya melakukan evaluasi untuk menilai seluruh kegiatan yang saya
lakukan apa sudah berjalan sesuai harapan atau tidak
 Nasionalisme : Dengan melakukan kordinasi dengan kepala puskesmas saya
menunjukan sikap mengutamakan musyawarah dengan pimpinan dan tidak
memutuskan sendiri apa yang akan saya lakukan dengan cara meminta pendapat
dan masukan dari pimpinan untuk berjalanannya kegiatan ini. Selanjutnya kegiatan
prestes bukannlah kegiatan ini untuk mencari siapa yang pintar ataupun
sebaliknya. Untuk itu kegiatan ini saya buat senyaman mungkin, saling bertanya
dan mengutarakan pendapat serta merangkul semua yang ada. Jika ada ibu yang
tidak bisa sama sekali mengisi jawaban maka saya akan membantu ibu tersebut
dengan cara yang baik dan nyaman.
 Etika Public : Selama melakukan kordinasi dengan kepala puskesmas, mengambil
data, melakukan pretest saya selalu bersikap hormat, berlaku sopan dan santun
menghargai pemimpin, dan selalu terbuka dalam menerima pendapat atau saran
yang di berikan pimpinan, masyarakat ataupun otema sejawat
Komitmen Mutu : Dengan melakukan kordinasi, meminta
persetujuan dari kepala puskesmas, mengambil data,
melakukan pretest dan evaluasi saya berharap kegiatan ini
dapat berjalan dengan baik, karena mendapat dukungan
langsung dari pimpinan untuk mencapai tujuan yang di
harapkan yaitu masyarakat dapat mengerti dan
menerapkankannya. Jika hal ini tercapai maka pelayanan saya
pun dapat memberi manfaat langsung kepada masyarakat.
 Anti korupsi : Saya memiliki keberanian untuk berkoordinasi
dengan kepala puskesmas agar semua kegiatan ini dapat
berjalan dengan lancar, karna saya bertanggung jawab akan
terlaksananya baik. Untuk berkordinasi dengan kepala
puskesmas, koordinasi dengan bikor, melakukan pretest saya
harus bersikap displin mulai dari cara berpakaian dan datang
sesuai waktu yang di tentukan. Hal ini tentu dilakukan secara
mandiri dan professional.
Deskripsi Kolom 6 :
Dengan menyusun secara baik rencana kegiatan ini agar
nantinya kegiatan ini berjalan dengan baik saya berperan
dalam mewujudkan pelayanan yang berkualitas dengan
tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat hingga
tercipta wanita kampung dorehkar yang sehat pandai
melakukan perawatan payudara dan bisa mandiri melakukan
deteksi dini kanker payudara.
Deskripsi Kolom 7 :
Dengan melakukan kegiatan ini saya berpartisipasi dalam
penerapan nilai ASN Berakhlak dalam Indikator nilai
Akuntabel, dimana saya melaksanakan tugas saya dengan
baik dan bertanggung jawab. Melakukan kunjungan ke rumah
– rumah masyrakat, mengukur pemahaman mereka tentang
deteksi dini kanker payudaradengan melakukan pretest dan
saya melaksanakan semua ini dengan berintergitas tinggi
KEGIATAN 2
Diskripsi kolom 5 :
Pelayanan Publik : dengan adanya kegiatan penyuluhan ini masyarakat dapat dengan
Mudah dan Murah mendapatkan informasi tentang perawatan payudara dan deteksi
dini kanker payudara, kegiatan di lakukan untuk seluruh wanita yang pada usia subur
yang berdomisili di kampung dorehkar (Tidak diskriminatif), kegiatan sangat ini
adalah salah satu cara yang paling baik yang bisa kami lakukan demi memberikan
informasi yang baik dan benar agar semua wanita di kampung dorehkar dapat
mengerti dan memahami tentang perawatan payudara dan deteksi dini kanker
payudara ( efektif dan efisien) kegiatan ini juga dapat mengajak masyarakat agar
berpean aktif dalam menjaga kesehatan dirinya sediri (Partisipasif)
Agenda II
1. Akuntabilitas :
dalam melaksanakan kegiatan ini saya bersikap sebagai seorang yang dapat di
contohi dan di jadikan teladan mulai dari cara berbicara, menjaga tutut kata dan
berpakaian yang sopan, saya tidak akan menyalahgunakan wewenang saya dan
membrikan informasi dengan sejelas mungkin agar wanita kampung dorehkar dapat
dengan baik memahami tentang perawatan payudara dan deteksi dini kanker
payudara
2. Nasionalisme
dengan melakukan kegiatan saya dapat memeberi pertolongan dalam hal ini
memberi informasi kepada para wanita yang tidak memahami tentang perawatan
payudara dan deteksi dini kanker payudara secara adil tanpa membedakan-bedakan
suku ras dan agama dan dengan ini saya ingin mengembangkan rasa cinta akan
tanah air dengan cara memberi pengetahuan kepada para wanita agar dapat
melakukan perawatan payudara dengan baik serta mampu mendeteksi dini secra
mandiri agar mereka bebas dari kanker payudara
3. Komitmen mutu
melalui kegiatan ini saya dapat mencapai tujuan utama saya, yaitu membuat wanita
di kampung dorehkar dapat memahami dan belajar tentang perawatan payudara dan
deteksi dini kanker payudara selain itu melalui pretest dan post tes yang saya
lakukan saya bisa mengukur sampai dimana pengetahuan para wanita mengerti
tentang penyuluhan yang saya sampaikan. Mulai dari sebelum penyampaian maupun
setelah penyuluhan.
4. Anti Korupsi
kegiatan adalah bukti kepedulian saya terhadap para wanita di wilayah kerja saya,
kampung dorehkar. Agar semua wanita di kampung dorehkar bisa mengerti dan bisa
melakukan sendiri deteksi dini kanker payudara
Deskripsi kolom 6 :
dengan melakukan kegiatan ini yang saya harapkan agar wanita kampung dorehkar
dapat dengan mandiri menjaga kesehatan dirinya sendiri demi hal ini terhubung
dengan misi menigkatkan status kesehatan masyarakat
Deskripsi kolom 7 :
dengan melaksanakan kegiatan ini saya berperan dalam mengimplentasi nilai ASN
BerAKHLAK pada point berorientasi pelayanan yaitu saya mampu memahami apa
yang di butuhkan masyarakat serta memenuhi kebutuhan masyarakat itu, saya
melaksanakan kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat dari
tidak tau menjadi tau, dari tidak bisa menjadi bisa, dalam setiap kegiatan saya selalu
bersikap ramah, cekatan dan dapat memberi solusi ketika ada yang bertanya atau
memberikan kritikan.
KEGIATAN 3
Deskripsi kolom 5 :
Pelayanan Publik : dalam melakukan bimbingan teknik ini saya
mengajak para wanita untuk bertisipasi dalam kegiatan ini, tidak
membeda-bedakan, cepat merespon jika ada yang kurang
memahami, melatih para wanita agar pandai melakukan perawatan
payudara sendiri di rumah
Agenda II
1. Akuntabilitas :
penyuluhan yang saya berikan informasinya dapat saya pertanggung
jawabkan, dan di sampaikan dengan baik dan benar agar dapat
dengan jelas di terima dan di pahami oleh mereka.
2. Nasionalisme
semua yang hadir di kegiatan Bimtek ini mendapatkan kesempatan
yang sama untuk belajar cara mempraktekkan 3 langkah deteksi dini
kanker payudara, tanpa membeda-bedakan setiap orang.
3. Etika public
dalam melaksanakan kegiatan ini saya sellu bersikap sopan dan
santun, menghargai orang lain, berpakaian yang sopan, dan selalu
terbuka untuk masukan dan kriktik. Dan tentunya jujur dan
bertanggung jawab dala memberikan informasi.
4. Komitmen mutu
melalui kegiatan ini saya berharap setiap wanita mampu melakukan
perawatan payudara dan mampu mendeteksi sendiri kanker
payudara dan dapat mengajarkan kepada orang lain tentang ilmu
yang di dapat.
5. Anti Korupsi
dalam setiap pelayanan yang saya berikan pada kegiatan ini saya
selalu bersikap peduli, adil dalam memberikan pelayanan, dan
bertanggung jawab akan semua hal yang saya berikan baik itu
informasi maupun pengajaran yang saya praktekkan
Deskripsi kolom 6 :
dengan melakukan kegiatan ini yang saya harapkan agar wanita
kampung dorehkar dapat dengan mandiri menjaga kesehatan dirinya
sendiri demi hal ini terhubung dengan misi menigkatkan status
kesehatan masyarakat
Deskripsi kolom 7 :
dengan adanya kegiatan ini saya juga dapat meningkatkan
kompetensi diri untuk menjawab smua tantangan misalnya
penolakan masyarakat untuk di edukasi, sebisa mungkin saya
memberikan pemahaman agar mereka mau di edukasi, dengan
kegiatan ini saya juga berperan untuk membantu masyarakat untuk
eblajar tentang perawatan payudara dan deteksi dini kanker
payudara unyuk itu dalam semua kegiatan saya mengupayakan
melakukan tugas dengan kualitas terbaik agar dapat di rasakana
manfaatnya oleh masyarakat.
KEGIATAN 4

Deskripsi Kolom 5 : Pelayanan Publik


Pemasangan baliho ini bertujuan untuk menagajak masyarakat agar tetap ingat akan penyuluhan yang sudah
di ikuti, dan bisa selalu di lihat saat mereka berkunjung ke puskesmas.
Agenda II :
1. Akuntabilitas
Baliho dan brosur yang di buat berisi informasi yang jelas dari sumber yang akurat, dapat di pertanggung
jawabkan
2. Nasional
Membuat baliho dan brosur ini adalah bukti kecintaan saya pada tanah air untuk mengingatkan kepada
sesame wanita betapa pentingnya melakukan perawatan payudara, serta sejak dini deteksi kanker payudara
3. Etika Publik
Kata – kata yang ada di dalam baliho dan brosur mengandung kalimat baik, membahas perawatan payudara
dan metode deteksi dini kanker payudara ,mengandung informasi yang benar dan dapat di pertanggung
jawabkan
4. Anti Korupsi
baliho ini di buat karna rasa peduli saya terhadap wanita-wanita di wilayah tempat kerja saya, yang masih
banyak yang belum memahami tentang perawatan payudara dan deteksi dini, saya bertanggung jawab
penuh kepada informasi yang saya berikan.
Deskripsi 7 :
Baliho di pasang di depan puskesmas agar setiap orang yang datang ke puskesmas dapat membaca dengan
jelas isi dari baliho tersebut, dengan itu dapat mewujudkan misi puskesmas menjadi tempat pelayanan
masyarakat walaupun dengan cara yang sederhana melalui baliho ini.
Deskripsi 9 :
Dengan saya memasang baliho saya secara tidak langsung saya berpatsipasi dalam penerapan nilai ASN
Berakhlak dengan indicator nilai Adaptif, dimana dengan adanya baliho ini saya dapat membantu orang lain
untuk belajar, bekerja sama dengan puskesmas dan pada akhirnya saya mampu mendapat tujuan yang saya
saya harapkan yaitu masyarakat dapat mengetahui bagiamana cara perawatan payudara dan deteksi dini
kanker payudara melalui baliho yang saya pasang ini.
PELAKSANAAN AKTUALISASI

Kegiatan aktualisasi ini terdiri dari empat kegiatan


yaitu :
1. Melakukan pretest dan post test
2. Melakukan Penyuluhan kepada Wanita Usia Subur
3. Melakukan bimbingan teknik perawatan payudara
dan cara deteksi dini kanker payudara.
4. Membuat Baliho SEDARI

A. Kegiatan 1 Melakukan pretest dan post test


Sebelum saya melakukan kegiatan pretest dan post tes, saya terlebih dahulu berkonsultasi
dengan kepala puskesmas dorehkar untuk medapatkan persetujuan dan arahan dari beliau.
Hal ini merupakan salah satu dari bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan yang sama
(Whole of Government). Kemudian saya melakukan kunjungan rumah untuk memberika
pretest kepada Wanita Usia Subur hal ini saya lakukan untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman WUS terhadap perawatan payudara dan deteksi dini kanker payudara (Pelayan
public : Tanggap, Cepat, Akurat). Dalam melakukan kegiatan kunjungan rumah untuk pretest
saya mengimplentasikan sikap tidak diskriminatif, saya tidak memilih siapa yang akan saya
kunjungi, semua warga wanita yang masuk dalam kategori wanita usia subur saya kunjungi.
(Majemen ASN : Tidak Diskriminatif)
Tahapan 1 Konsultasi Rencana kegiatan dengan kepala puskesmas, Meminta
Persetujuan, Meminta dukungan dan pendapat dari kepala puskesmas
Senin, 22 November 2021
Sebelum saya menemui kepala puskesmas (Mentor) terlebih dahulu saya mempersiapkan
diri dengan berpakaian yang sopan dan menyiapkan lembar print out kegiatan yang akan
saya lakukan (leflet, brosur, dan lembar persetujuan). Karena situasi dan kondisi yang tidak
memungkin terpaksa saya harus mendatangi rumah kepala puskesmas, saya mengetuk pintu
dan memberi salam, ketika telah di persilahkan masuk, saya mulai masuk dan langsung
menjabat tangan mentor dengan santun (Etika Public: Bersikap Hormat). Saya kemudian
berkonsultasi dengan kegiatan yang akan saya lakukan nanti. Dalam melaksanakan
konsultasi saya berkomunikasi secra interaktif dengan mentor menggunakan bahasa yang
sopan dan santun serta menghormati beliau (Etika Public: Sopan dan Santun) saya
menjelaskan secara rinci tentang apa yang akan saya lakukan selama masa habituasi ini
(Etika Public: Bersikap Terbuka). Saya menjelaskan bahwa kegiatan yang akan saya lakukan
ini akan saya lakukan sesuai dengan prosedur dan tupoksi saya sebagai bidan (Akuntabilitas :
Kejelasan Dan Konsistensi) Saya juga meminta pendapat serta masukan dan dukungan dari
mentor untuk terlaksananya kegiatan ini dengan baik (Nasionalisme : Mengutamakan
Musyawarah, Tidak Memaksaan Kehendak). Kepala Puskesmas pun memberikan saran yang
baik untuk saya agar kegiatan saya dapat berjalan dengan lancar dengan memberi beberapa
masukan penting (Komintmen Mutu : Efektif Dan Efisien). Kepala puskesmas berpesan agar
dapat melaksanakan kegiatan ini dengan sabaik mungkin agar dapat meningkatkan
pelayanan puskesmas (Komitmen Mutu : Mutu). Saya berjanji akan melakukan kegiatan ini
dengan baik dan mencapai hasil yang di ingkinkan (Anti Korupsi: Bertanggung Jawab)
ANALISIS DAMPAK

• Akuntabilitas
Pada tahapan terdapat penerapan akuntabilitas dengan indikator Kejelasan Dan Konsistensi. Tergambar
pada saat penulis menjeleskan dengan baik dan benar tentang isi kegiatan yang akan penulis lakukan
dan menyusun semua kegiatan sesuai prosedur dan sesuai tupoksi penulis. Dampak dari penerapan ini
penulis mendapat keperacayaan dari kepala puskesmas selaku pimpinan, mendapatkan arahan serta
pendapat yang baik. Selain itu kejelasan juga tergambar pada tabel rancangan aktualisasi sehingga
memudahkan pimpinan memahami tentang kegiatan apa saja yang akan penulis lakukan. Sebaliknya jika
nilai ini tidak di terapkan, maka penulis tidak akan mendapat kepercayaan serta persetujuan dari
pimpinan, penulis juga tidak akan mendapat arahan dan pendapat baik dari pimpinan. Jika hal ini terjadi
akan sangat menghambat berjalannya kegiatan ini
• Nasionalime.
Pada tahapan ini terdapat penerapan nilai Nasionalisme yaitu indikator mengutamakan musyawarah,
dapat dilihat dimana penulis menyampaikan rancangan aktualisasi terlebih dahulu kepada kepala
puskesmas. Kemudian beliau memberikan arahan dan masukan mengenai rancangan aktualisasi
ini.kemudian saya mencatat dan menerima masukan yang di berikan oleh beliau. Dampak apabila penulis
menerapkan nilai ini, maka tercipta kesepahaman dan kesepakatan mengenai rancangan aktualisasi ini
antara kepala puskesmas dan penulis. Sebaliknya jika tidak menerapkan nilai ini maka kemungkinan
besar pimpinan tidak akan memberikan surat persetujuan untuk penulis melakukan kegiatan aktualisasi
ini. Indikator lain yang muncul pada tahapan kegiatan ini adalah tidak memaksakan kehendak. Setelah
menyampaikan hasil seminar aktualisasi penulis meminta saran dan masukan terkait kegiatan aktualisasi
ini. Ada beberapa masukan dan arahan yang di berikan pimpinan, maka penulis menerima saran dan
masukan itu dengan baik. penulis menghormati beliau dan tidak memaksakan kehendak pribadi selagi
masukan tersebut memiliki dampak positif bagi kegiatan aktualisasi. Dalam hal ini, awalnya penulis
berencana mengadakan sosialisasi kepada masyarakat dengan mengumpulkan masyarakat, akan tetapi
saran beliau di karenakan sudah memasuki bulan desember dan kebiasaan masyarakat di sana mereka
sibuk menyiapkan natal maka akan susah mengumpulkan masyarakat, selain untuk mencegah agar
terjadi kerumunan warga beliau menyarankan saya agar melakukan penyuluhan dari rumah ke rumah
saja dengan tetap menetapkan prokes. Saran ini penulis terima karena penulis karena penulis pun harus
mengejar jadwal kapal untuk kembali ke kota mengikuti ujian aktualisasi ini.
Dampak apabila penulis menerapkan nilai adalah penulis mendapatkan masukan yang baik dari
pimpinan. sebaliknya jika penulis tidak menerapkan nilai ini maka penulis tidak akan menerima masukan
yang baik dan mungkin saja akan menganggu jalannya kegiatan nanti.
• Etika Publik.
Pada tahapan ini terdapat penerapan etika publik yaitu dengan indikator nilai Sopan Dan Santun. dapat
dilihat dalam melakukan tahap konsultasi penulis telah berlaku sopan dan santun dalam bersikap dan
berkomunikasi dengan mentor yang merupakan pimpinan penulis. Serta bersikap hormat kepada atasan.
Perilaku sopan dan santun serta menghormati pimpinan menunjukan penghargaan bagi lawan bicara
dan tutur kata yang baik akan mendapatkan simpati dari lawan bicara, dan membuat lawan bicara
merasa di hargai.(Bersikap Hormat) Ketika berkonsultasi penulis juga menyampaikan secara terbuka dan
rinci seluruh kegiatan yang akan dilakukan tanpa ada yang di sembunyikan (Bersikap terbuka).
Dampak apabila penulis menerapkan nilai ini adalah penulis mendapatkan simpati dari pimpinan serta
bantuan dari pimpinan. Selain terjadi komunikasi yang baik antara pimpinan dan penulis sehingga tujuan
konsultasi dapat tercapai. Sebaliknya jika penulis tidak menerapkan nilai ini maka tidak akan terjalin
komunikasi yang baik antara pimpinan dan penulis sehingga pastinya menghambat kegiatan aktualisasi
ini.
• Komitmen Mutu
Dalam tahapan kegiatan ini juga terdapat penerapan komitmen mutu, dengan indikator Efektif
dengan melakukan konsultasi ini penulis mendapat masukan dan saran dari piminan yang bersifat
membangun, dengan pimpinan menyarankan untuk melakukan penyuluhan dari rumah ke rumah ini
cara yang sangat Efektif dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat, penulis pun akan
mampu menyampaikan penyuluhan kepada masyarakat dan pasti sangat cepat di mengerti oleh
masyarakat khususnya Wanita Usia Subur. Sehingga tujuan penulis untuk membuat masyarakat
mengerti akan perawatan payudara dan deteksi dini kanker payudara pun akan tercapai Dan pada
akhirnya masyarakat mampu memahami dan menerapkannya secara mandiri (Efisien). Jika hal ini
terlaksana maka masyarakat menjadi simpati dan mendukung pelayanan di puskesmas. Sehingga
meningkatkan nilai puskesmas di mata masyarakat (Mutu)
Dampak apanila nilai ini di terapkan adalah penulis mendapatkan saran yang lebih baik dari pimpinan
yang lebih efektif dan efisien sehingga dapat memajukan mutu pelayanan puskemas, dan kegiatan
aktualisasi pun dapat berjalan dengan baik. Sebaliknya jika nilai ini tidak di terapkan maka penulis
akan kesusahan menghadapi kondisi yang ada sehingga kegiatan tidak akan berjalan dengan baik
dan mengurangi mutu dari kegiatan yang akan di laksanakan ini.
• Anti korupsi
Dalam tahapan kegiatan ini juga mengandung penerapan nilai anti korupsi dengan indikator nilai
Bertanggung Jawab, yaitu dalam melakukan konsultasi ini penulis bertanggung jawab secara penuh
terhadap kegiatan yang akan di lakukan. Dan ketika mendapatkan masukan dari pimpinan, penulis
nertanggung jawab untuk melaksanakan dengan sebaik mungkn.
Dampak apabila penulis menerapkan nilai ini adalah penulis belajar mempertanggung jawabkan
sesuatu yang akan di lakukan dan mengerjakannya dengan sebaik mungkin dan menimbukan
dampak yang baik bagi masyarakat. Penulis juga bertanggung jawab untuk situasi baik maupun
buruknya. Sebaliknya jika tidak menerapkan nilai ini maka penulis akan asal-asalan dalam
mengerjakan kegiatan ini dan tidak akan mendapatkan manfaat yang baik untuk masyarakat.
• Tahapan Kegiatan 2 Menyiapkan Alat dan Bahan
Setelah meminta persetujuan dari kepala Puskesmas kemudian pada hari Rabu
24 November 2021. Selanjutkan saya menyiapkan alat dan bahan yang akan
saya gunakan dalam kunjungan rumah dan melakukan pretest nanti.
Pembuatan lembar pretest ini saya lakukan sendiri, dengan tidak memakan
biaya (Anti Korupsi: Mandiri dan Sederhana) Soal-soal yang saya buat ini sangat
mudah namun dapat menjadi media dalam mengukur tingkat pemahaman
wanita usia subur (Komitmen Mutu: Efektif dan Efisien, nasionalisme : suka
memberi pertolongan). Soal-soall yang saya buat ini saya ambil dari referensi
yang dapat di percaya dan di pertanggungjawabkan (Akuntabilitas: Tanggung
Jawab, Anti Korupsi : Tanggung Jawab, Etika Publik: Bertanggung Jawab)
sehingga menjadi dasar yang kuat untuk saya gunakan dalam pretest nanti
(Akuntabilitas: Kejelasan) Soal-saol yang saya gunakan ini tidak melanggar
tupoksi saya sebagai seorang bidan, sesuai prosedur. (Akuntabilitas:
Konsistensi)

Dampak analisis
Akuntabilitas
Pada tahapan kegiatan ini menerapkan akuntabilitas dengan inidikatir nilai
kejelasan, hal ini dapat dilihat dalam pembuatan soal-soal pretest ini penulis
mengambil dari referensi yang dapat di pertanggung jawaabkan sehinggan
dapat di pastikan soal-soal ini sangat berkualitas, selain itu penulis juga
bertanggung jawab atas pembuatan soal-soal pretes ini, dan semua yang
penulis lakukan dalam mengerjakan soal-soal pretest ini sesuai dengan
prosedur dan tidak melanggar aturan. Dampak jika penulis menerapkan nilai ini
adalah penulis mampu membuat soal-soal pretest yang baik, yang dapat di
pertanggung jawabkan, serta sesuai dengan prosedur. Sebaliknya jika tidak
menerapkan nilai ini maka penulis akan membuat soal-soal yang tidak
berbobot, dan tidak dapat di pertanggung jawabkan sehingga mempengaruhi
kegiatan pretest nanti.
Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Nasionalisme dengan
indicator nilai suka memberi pertolongan, hal ini dapat di lihat dari niat
penulis dalam membuat soal pretest ini dimana penulis ingin
menidentifikasi awal seberapa jauh pemahaman wanita usia subur
tentang kanker payudara, cara merawat payudara, dan deteksi kanker
payudara sehinnga nantinya penulis dapat membuat suatu kegiatan yang
dapat membantu masyaraakat terutama WUS. Dampak jika penerapkan
nilai ini adaah penulisdapat menolong orang lain Waupun dengan cara
yang seederhana bgitu sebaliknya jika tidak di terapkan maka penulis
tidak dapat belajar membantu sesame walaupun dalam hal kecil.
Etika Publik
Pada tahapan kegiatan ini mengandung penerapan etika public dengan
indicator nilai tanggung jawab, yaitu dapat di lihat dari langkah penulis
dalam pembuatan pretest ini adalah bentuk tanggug jawab peulis dalam
meningkatkan pemahaman wus sehingga kegiatan pretest nanti dapat
berjalan dengan baik. Dampak jika tidak di terapkan nilai ini adalah penulis
dapat belajar bertanggung jawab dalam mengerjakan sesuatu, sebaliknya
jika tidak di terapkan nilai ini maka penulis tidak akan belajar bertanggung
jawab dalam mengerjakan sesuatu.
Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan terdapat penerapan komitmen mutu dengan
indicator nilai Efektif, dimana dalam pembuatan soal-soal pretest ini
penulis membuat soal-soal yang mudah sesuai dengan kehidupan sehari-
hari tapi sangat efisien dalam mengukur tingkat pemahaman wus.
Dampak jika di terapkan nilai ini adalah peulis mampu mengambil langkah
yang efektif dan efisien dalam pembuatan soal-soal ini sebaliknya jika
tidak di terapkan nilai ini maka penulis akan membuat soal-soal yang
tidak dapat membantu penulis dalam mengukur tigkat pemahaman
sehingga mepengaruhi kegiatan pretest nanti
Anti Korupsi
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Anti Korupsi dengan indi
kator nilai Mandiri hal ini dpaat di lihat dalam mengerjakan soal pretest ini
penulis melakukannya sendiri. Sehinggan tidak memakan biaya misalnya
pengetikanini juga merupakan bentuk penerapan nilai sederhana. Selain
itu penulis dengan semangat dan penuh tanggung jawab dalam
mengerjakan soal-soal ini
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis mampu
melakukan suatu kegiatan dengan tidak memakan biaya, menghemat
uang, mnegrjakan penuh rasa tanggung jawab.
Sebaliknya jika penulis tidak menerapkan nilai ini mka penulis akan
mengeluarkan biaya untuk hal yang sebenarnya mampu di kerjakan
sendiri hal ini juga dapat menunjukan sikap tidak bertanggung jawab
• Tahapan Kegiatan 3 Melakukan Kunjungan Rumah WUS dan
Melakukan Pretest
Pada hari Kamis 23 November 2021, saya melakukan kunjungan
rumah door to door untuk melakukan pretest kepada wanita usia
subur yang berada di kampung dorehkar. Sebelum melakukan
kunjungan rumah terlebih dahulu saya mempersiapkan diri dengan
berpakaian rapi, sopan, tidak menggunakan makeup secara
berlebihan (Anti Korupsi : Sederhana) lalu dengan berjalan kaki saya
melangkah menuju ke salah satu rumah masyarakat kampung
dorehkar ( Anti Korupsi: Berani) Sebelum masuk ke rumah warga
terlebih dahulu saya memberikan salam dan meminta ijin untuk
meminta waktu sebentar (Etika Publik : Sopan dan Santun). Setelah
tuan rumah bersedia menyediakan waktu saya pun langsung
memperkenalkan diri (Etika Publik : Bersikap Terbuka) dan
menyampaikan maksud dan tujuan saya (akuntabilitas: Transparansi).
Setelah memperkenal diri saya dan menyampaikan maksud dan
tujuan kunjungan yang saya lakukan (Etika Publik: Jujur). Setelah
berbasa-basi sedikit, saya langsung menanyakan apakah ibu sudah
pernah mendengar atau tahu tentang cara deteksi dini kanker
payudara (Anti Korupsi: Peduli ) lalu mengajak ibu untuk melakukan
pengisian lembar pretest. Ada beberapa ibu yang karena memiliki
keterbatasan membaca dengan Tulus saya membantu dalam
pengisian lembar pretest itu (Etika public: Tulus, Nasionalisme: suka
memberi pertolongan kepada orang lain) setelah memabgikan lembar
pretest saya pun menjelaskan bahwa lembar pretest ini hanyalah alat
pengukur kepahaman kita tentang perawatan payudara dan deteksi
dini kanker payudara (Akuntabilitas: Kejelasan) dalam melakukan
kunjungan rumah ini saya tidak memilih siapa yang akan saya datangi,
semua masyarakat yang bersedia menerima saya kan saya datangi
(Nasionalisme: Adil Terhadap Sesama, Akuntabilitas: Keadilan).
Melakukan pretest secara kunjungan rumah adalah cara yang saya
anggap paling efektif dan cepat untuk saya dapat mengetahui secara
jelas bagiamana pemahaman wanita usia subur terhadap perawatan
payudara dan deteksi dini kanker payudara (SEDARI) (Komitmen Mutu:
Efektif dan efisien, Anti Korupsi: Kerja Keras). Melakukan Pretest ini
juga merupakan cara saya agar dapat mengetahui sejauh mana
pemahaman masyarakat dan nanti akan saya bandingkan seberapa
besar pemahaman mereka setelah nantinya saya berikan penyuluhan.
(Komitmen Mutu: Inovatif dan Responsif). Sehingga dalam hal ini saya
bertanggung jawab penuh untuk nantinya memberikan pemahaman
kepada Wanita Usia Subur yang sama sekali belum memahami tentan
perawatan payudara dan deteksi dini kanker payudara (Akuntabilitas:
Tanggug Jawab, Etika Publik Bertanggung Jawab, Anti Korupsi: Kerja
Keras) dalam melakukan kegiatan ini saya tidak memilah memilih
rumah mana yang akan saya kunjungi, setiap warga yang bersedia saya
kunjungi, saya kunjungi. (Akuntabilitas: Keadilan)
nalisis
pak A
Dam

Akuntabilitas
Dalam tahapan kegiatan ini terdapat penerapan akuntabilitas dengan indikator nilai
Kejelasan, yaitu dimana penulis menerangkan secara jelas maksud dan tujuan
penulis datang mengunjungi warga dan melakukan pretest, hal ini bertujuan agar
penulis dapat mengetahui bagaimana pemahaman awal wanita usia subur di
kampung dorehkar tentang perawatan payudara dan deteksi dini kanker payudara,
selain itu terdapat juga nilai Transparansi, dimana penulis memperkenalkan diri
sebagai seorang cpns yang memiliki tugas aktualisasi untuk mengadakan
penyuluhan kepada wanita usia subur di kampung dorehkar, dan penulis juga
menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan masyarakat
dorehkar agar dapat secara mandiri melakukan perawatan payudara dan deteksi
dini kanker payudara. Di dalam tahapan ini juga masih mengadung akuntabilitas
dengan inikator nilai Tanggung Jawab, dimana penulis bertanggung jawab
menerima segala resiko yang berkaitan dengan jalannya kegiatan ini misalnya
beberapa penolakan dari warga yang tidak mau di kunjungi, dan yang terakhir
tahapan ini juga mengandung nilai Keadilan yaitu penulis tidak memilih-milih rumah
mana yang akan dia kunjungi tetapi semua warga yang bersedia menerima dan di
kunjungi akan penulis kunjungi.
Dampak jika penulis menerapkan nilai adalah warga dapat mengetahui secara jelas
apa maksud dan tujuan penulis datang mengunjungi rumahnya. Warga juga dapat
mengisi lembar soal pretest dengan baik karena sebelumnya telah di jelaskan lebih
awal oleh penulis. Semua warga pun dapat berkesempatan untuk di kunjungi tanpa
di beda-bedakan. Dan penulis pun dapat belajar memegang tanggung jawab atas
kegiatan yang di lakukan. Sebaliknya jika nilai ini tidak di terapkan maka warga akan
binggung dan susah untuk mencerna tujuan dan maksud penulis berkunjung ke
rumahnya, selain itu akan terdapat kecemburuan social bagi warga yang tidak di
kunjungi. Dan jika tidak menerapkan nilai tanggung jawab maka penulis pun tidak
akan belajar bertanggung jawab dan belajar merima segala resiko dari apa yang di
lakukannya.
Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini mengandung nasionalisme dengan indikator nilai Adil
Terhadap Sesama yaitu dalam melakukan kegiatan ini penulis mengunjungi setiap
rumah warga yang bersedia menerima keberadaan penulis, penulis tidak memilih-
milih warga yang akan di kunjungi. Penulis juga membantu warga yang memiliki
kekurangan dalam membaca dalam pengisian lembar prestest. (Suka Memberi
Pertolongan).
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah tidak terjadinya tindakan
diskriminatif terhadap warga khususnya wanita usia subur yang akan di kunjungi.
Semua warga yang bersedia dinkunjungi akan dikunjungi dengan baik. Selain warga
yang memiliki ketebatasan dalam melihat dan membaca dapat di bantu oleh penulis
dalam pengisian lembar pretest. Sebaliknya jika nilai ini tidak di terapkan maka akan
terjadi tindakan diskriminatif dalam melakukan kunjungan rumah ini sehingga
menimbulkan kecemburuan di antara masyarakat dan akan berakibat buruk dalam
kegiatan ini, begitu juga dengan warga yang tidak bisa membaca akan kesulitan
dalam mengisi lembar pretest sehingga akan menghambat jalannya kegiatan ini
Etika Publik
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan etika public pada indikator nilai Sopan Dan
Santun dimana saat penulis melakukan kunjungan rumah untuk pengisian lembar pretest
penulis bersikap sopan dan santun terhadap masyarakat, mengucapkan salam saat sampai di
depan rumah lalu meminta ijin apakah tuan rumah bisa meluangkan waktu sebentar kepada
penulis, ini juga menujukan sikap Hormat kepada warga, penulis juga bersikap Tulus kepada
warga dengan cara membantu warga mengisi lembar pretest tersebut, Bersikap Terbuka jika
ada warga yang mena yakan sesuatu yang berkaitan tentang kegiatan ini, penulis juga
menjawab dengan jujur jika ada pertanyaan dari masyarakat seperti ada masyarakat yang
bertanya tujuan dari dilaksakan kegiatan ini penulis menjawab bahwa ini adalah kegiatan
aktualisasi latsar cpns tapi kegiatan ini penulis lakukan agar masyarakat dorehkar mampu
melakukan perawatan mandiri dan deteksi dini secara mandiri maka akan sangat berdampak
baik bagi masyarakat sendiri.
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis dengan bersikap sopan dan santu,
menggunakan bahasa yang sopan, penulis mampu meraik simpati dari masyarakat sehingga
terjadi komunikasi yang baik antara masyarakat dengan penulis, masyarakat khususnya
wanita usia subur pun antusias dalam mengisi lembar pretest ini sehingga kegiatan yang di
lakukan penulis pun dapat berjalan dengan baik. Sebaliknya jika nilai ini tidak diterapkan maka
tidak akan terjalin komunikasi yang baik antra warga dan penulis, dan bisa berdampak
negative terhadap kegiatan. Masyarakat pun tidak akan berantusias mengisi lembar pretest.
Komitmen mutu
Pada tahapan kegiatan ini juga terdapat penerapan Komitmen Mutu dengan indikator nilai
Efektif yaitu dengan melakukan kunjungan rumah adalah cara yang cepat dan efektif umtuk
melakukan pengisian lembar pretest dimana sekarang akan memasuki bulan desember,
masyarakat akan sibuk di rumah, kadang mereka berkumpul untuk bersantai sambil
merencanakan natal, untuk itu penulis mengambil kesempatan ini agar dapat menemui warga
secara langsung sehingga seluruh kegiatan ini dapat berjalan dengan baik termasuk
masyarakat khususnya wanita usia subur dapat melakukan pengisian lembar pretest di rumah
masing-masing (Efisien). Kegiatan ini juga merupakan terobosan penulis agar cepat mengenai
sasaran yaitu dapat menemui wanita usia subur secara langsung sebelum di lakukan
penyuluhan keesokan harinya (Inovatif) Penulis juga langsung cepat merespon jika ada yang
memberikan pertanyaan atau masukan (Responsif).
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis dapat melakukan langkah yang cepat
dan tepat untuk menemui masyarakat secara langsung. Penulis dapat berkomukasi dengan
warga khususnya wanita usia subur secara langsung terjalin komunikasi yang baik. Penulis
pun dapat mengetahui pemahaman warga khusunya WUS tentan perawatan payudara dan
deteksi dini kanker payudara melalui lembar pretest ini sehingga penulis dapat dengan cepat
menanggapi apa saja yang masyarakat perlukan dalam meningkatkan pemahaman mereka.
Sebaliknya jika nilai ini tidak di terapkan maka penulis dan warga tidak akan terjadi komunikasi
yang baik karena tidak saling mengenal. Penulis pun tidak tau bagaimana pemahaman warga
tentang perawatan payudara dan deteksi dini sebelum di lakukannya penyuluhan penulispun
tidak dapat mengukur berkembangnya pengetahuan waraga sebelum dan sesudah di lakukan
penyuluhan.
Anti Korupsi
Pada tahapan kegiatan ini juga mengandung penerapan Anti Korupsi dengan indikator Peduli
yaitu dimana kegiatan ni penulis lakukan karena peduli akan kesehatan masyarakat, dengan
adanya kegiatan ini penulis harapakan agar seluruh wanita usia subur dapat secara mandiri
melakukan perawatan payudara dan deteksi dini kanker payudara di rumah serta mengajarkan
anak-anak, dan suudara – saudaranya yang lain. Penulis juga dengan Berani mengunjungi
warga satu persatu untuk melakukan pengisian prestest agar dapat mengukur tingkat
pemahaman masyarakat, dalam melakukan kegiatan ini penulis mempersiapkan secara
matang lembar pretest, belajar cara penyampaian yang baik kepada masyarakat, penulis juga
melakukan kegiatan ini dengan berjalan kaki dari satu rumah ke rumah yang lain (Kerja Keras).
Walaupun dengan cara Sederhana penulis berharap kegiatan mendapatkan manfaat yang baik
kepada masyarakat.
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah masyarakat dapat merasakan manfaat yang
baik dengan adanya kegiatan ini, penulis pun mampu membangun rasa peduli terhadap
sesame, membangunkeberanian dalam menghadapi berbagai sikap dari masyarakat,
sebaliknya jika tidak di terapkan nilai ini maka tidak aka nada rasa peduli antara sesama,
penulis pun akan takut mengahdapi tingkah laku masyarakat yang berbeda satu dengan yang
lain. Sehingga pemahaman masyarakat akan deteksi dini kanker payudara pun akan tetap
kurang.
• Tahapan Kegiatan 4 Melakukan Evaluasi
Setelah melakukan kunjungan rumah untuk melakukan pretest
setelah itu saya melakukan evaluasi, memeriksa hasil jawaban dari
lembar pretest yang saya bagikan (Akuntabilitas: Kepeimpinan, Anti
Korupsi: Mandiri) dalam memeriksa hasil pretest ini saya menjaga
rahasia nama WUS yang mengisi lembar pretest ini karena ada
beberapa orang yang hamper semua memilih jawaban yang salah
(Etika Publik: Menjaga Informasi). selain itu penulis juga memeriksa
seluruh lembar jawaban dari responden secara keseluruhan untuk
mengetahui seberapa banyak Wanita Usia Subur yang kurang
pemahamanannya tentang perawatan payudara dan deteksi dini
kanker payudara (Nasionalisme: Mengakui Persamaan Derajat, Anti
Korupsi: Peduli, Komitmen Mutu: Efektif, Anti Korupsi: Peduli), dengan
begitu penulis dapat dengan cepat merespon kebutuhan untuk
menambah pengetahuan WUS karena berdasarkan hasil pretest
banyak sekali warga yang tidak paham tentang perawatan payudara
dan deteksi dini (Komitmen Mutu: Responsif, Etika Pubik:
Bertanggung Jawab) sehingga kegiatan penyuluhan besok dapat
tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan WUS (Komitmen Mutu:
Mutu, Nasionalime: Adil Terhadap Sesama, Etika Publik: Adil Dalam
Memberikan Pelayanan, Anti Korupsi: Adil) dengan demikian kegiatan
berdampak baik bagi masyarakat sendiri (Komitmen Mutu: Efisien,
Anti Korupsi: Bertanggung Jawab)
ANALISIS DAMPAK

Akuntabilitas
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Akuntabilitas dengan indikator
nilai Kepimpinan yaitu dimana penulis memeriksa hasil jawaban lembar pretest
dari responden dalam hal ini Wanita Usia Subur dengan seteliti mungkin dan
tidak bersikap curang dengan cara membenarkan jawaban yang salah. Setelah
itu memikirkan cara agar semua masyarakat dapat meningkatkan
pengetahuannya tentang perawatan payudara dan deteksi dini kanker
payudara ini. Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis dapat
melihat berdasarkan fakta apa saja kurang di pahami oleh masyarakat baik itu
perawatan payudaranya atau tentang deteksi dini kanker payudara dan
memberikan penyuluhan agar masyarakat dapat memahami dengan baik apa
yang sebelumnya mereka tidak ketahui. Sebaliknya jika nilai ini tidak di
tetapkan maka penulis akan kesulitan menemukan atau mengindentifikasi
seberapa banyak ibu yang belum memahami karena saat memeriksa penulis
membantu membenarkan yang salah. Sehingga berdampak negative pada
kelancaran kegiatan penyuluhan esok hari.
Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Nasionalisme dengan indikator
nilai mengakui persamaan derajat yaitu penulis memeriksa dan mengevaluasi
secara keseluruhan hasil pretest yang sudah diisi tidak memilih-milih antara
kaya dan miskin, pintar ataupun bodoh, semua lembar di evaluasi oleh penulis,
setelah di evaluasi penulis pun memikirkan memberikan penyuluhan yang baik
untuk semua WUS yang telah mengisinlembar pretest ini (Adil Terhadap
Sesama)
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah tercapainya tujuan penulis
untuk mengumpulkan data seberapa banyak WUS yang belum memahami
tentang perawatan payudara dan deteksi dini secara keseluruhan tanpa di
beda-bedakan satu dengan yang lain, serta akan memebrikan penyuluhan yang
baik kepada mereka keesokan harinya, sebaliknya jika penulis tidak
menerapkan nilai ini maka aka nada segelintir orang saja yang di evalusi lembar
pretestnya dan penulis tidak akan mengatahui secara tepat berapa banyak
yang belum paham betul tentang perawatan payudara dan deteksi dini kanker
payudara.
Etika Publik
Dalam tahapan kegiatan ini terdapat juga penerapan Etika Publik
dengan indikator nilai Menjaga Informasi dimana penulis menyamarkan
nama dalam lembar pretest agar tidak dapat di ketahui siapa yang salah
dalam menjawab pertanyaan. Penulis juga Bertanggung Jawab untuk
meningkatkan pemahaman Wus yang belum mengerti tentang
perawatan payudara dan deteksi dini dengan cara memastikan
memberikan penyuluhan yang baik dan mudah di tangkap oleh mereka.
Selain itu penulis juga bersikap Adil dalam mengevaluasi hasil pretest ini
agar kemudian akan di tindak lanjuti dengan tepat.
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah responden yang
menjawab pertanyaan dengan salah tidak aka merasa malu karena
rahasianya terjaga dengan nama di samarkan. Penulispun akan
mendapat simpati darimasyarakat. Penulis juga belajar bertanggung
jawab atas kegiatan yang di lakukan. Sebaliknya jika nilai ini tidak di
terapkan maka responden akan malu dan tidak akan berantusias
mengikuti kegiatan selanjutnya.
Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Komitmen Mutu dapat
dilihat dengan melakukan evaluasi ini penulis dapat mengetahui
tingkatan pemahaman wanita usia subur tentang perawatan payudara
dan deteksi dini kanker payudara. (Efektif) sehingga dengan evaluasi ini
menjadi patokan untuk rencana tindak lanjut yaitu melakukan
penyuluhan dengan baik dan benar agar pemahaman WUS dapat
meningkat sesuai dengan harapan (Efisien, Mutu).
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah kegiatan evaluasi ini
sangat membantu penulis untuk mengtahui hasil pretest serta tindak
lanjut yang akan penulis laukan, sebaliknya jika nilai ini tidak di terapkan
maka penulis tidak akan mengetahui hasil pretest sehingga
berpengaruh negative akan kegiatan selanjutnya
B. Kegiatan 2 Melakukan Penyuluhan kepada Wanita Usia Subur
Setelah melakukan kunjungan rumah dan pretest, selanjutnya saya
melakukan penyuluhan, penyuluhan ini saya lakukan dari rumah ke rumah.
Dengan melakukan penyuluhan dari rumah ke rumah saya dapat langsung
memberikan penyuluhan dengan tepat dan mudah (Pelayanan Publik)
a. Tahapan kegiatan 1 Menyiapkan materi penyuluhan (leaflet)
Sebelum melakukan Penyuluhan terlebih dahulu saya sebagai penulis
mempersiapkan materi yang akan saya, materi yang akan saya bawa saya
rangkum dalam Leaflet, dan Brosur (Komitmen Mutu: Inovatif). Ada dua
leflet yang saya buat, berisikan materi perawatan payudara dan deteksi
dini kanker payudara. Setiap kata yang saya masukan saya menggunakan
bahasa yang sopan (Etika Publik : Sopan) Di dalam leaflet ini saya masukan
semua materi yang berkaitan dengan Perawatan Payudara dan Deteksi
dini kanker payudara begitupun dengan brosur (komitmen mutu : Efektif,
Akuntabilitas: Kejelasan). Semua materi yang ada didalam leaflet dan
brosur ini saya ambil dari berbagai sumber yang dapat di percaya. Dan
saya bertanggung jawab atas kebenaran dari materi yang saya rangkum di
dalam leaflet dan brosur ini. (Etika Publik: Bertanggung Jawab) dan materi
yang ada di dalam leaflet ini saya buat sesuai prosedur, tidak melanggar
peraturan dan hukum yang berlaku dalam artian tidak menyesatkan
(Komitmen Mutu: Integritas). Leflet dan brosur ini saya buat sesederhana
mungkin tidak memakan banyak biaya (Anti Korupsi: Sederhana) tapi saya
kreasikan dengan semenarik mungkin dan berisi kata-kata yang mudah di
mengerti agar menarik minat pembaca dengan begitu masyarakat dalam
hal ini WUS akan mudah memahami isi dari leflet tersebut (Komitmen
Mutu: Efektif). Leflet dan brosur ini saya design sendiri berdasarkan
kreativitas saya sendiri (Anti Korupsi: Mandiri). Leaflet dan brosur ini saya
buat selain mempermudah saya dalam membawakan materi, leaflet dan
brosur ini juga dapat simpan oleh warga dalam hal ini WUS dan bisa d lihat
dan di baca juga oleh sanak saudaranya sehingga semakin banyak yang
tau dan memahami tentang perawatan payudara dan deteksi dini kanker
payudara (Nasionalisme: Rela berkorban bagi bangsa dan negara,
Komitmen Mutu: Mutu, Adaptif).
Analisis Dampak
Akuntabilitas

Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan nilai akuntabilitas dengan indikator nilai Kejelasan yaitu pada leaflet
yang penulis buat di dalamnya berisi rangkuman materi tentang perawatan payudara dan deteksi dini kanker
payudara yang penulis ambil dari berbagai sumber yang dpat di percaya kebenarannya, hal penulis lakukan agar
informasi yang akan di sampaikan kepada masyarakat adalah informasi yang benar dan tidak menyesatkan sehingga
masyarakat dpaat memahami dan mengimplentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Materi yang ada di leaflet ini juga
penulis rangkum dengan tidak melanggar hukum dan peraturan yang ada, tidak menggunakan kata karta yang tidak
wajar dan tidak menyesatkan semua di lakukan sesuai dengan prosedur dan tupoksi penulis (Intergritas)
Dampak jika penulis menerapkan nilai adalah masyarakat khususnya Wanita Usia Subur dapat dengan mudah
memahami isi dari leaflet dan brosur yang akan penulis bagikan. Serta dapat mengerti apa yang akan penulis
sampaikan pada saat penyuluhan nanti selain itu penulis juga dapat menggunkan kata-kata yang baik dalam leaflet
tersebut agar tidak melanggar peraturan dan hukum yang berlaku serta tidak meyesatkan masyarakat.
Sebaliknya jika nilai tidak di terapkan makan masyarakat akan mengalami kesulitan dalam memahami isi dari leaflet
dan akan menghambat jalannya penyuluhan nanti.
Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini mengandung penerapan Nasionalisme dengan indikator Nilai Rela Berkorban Bagi
Kepentingan Bangsa Dan Negara yaitu dimana penulis mengeluarkan segala kreativitasnya untuk membuat leaflet dan
brosur yang semenari mungkin dengan kata-kata yang mudah di mengerti dengan harapan bisa menambah daya
minat membaca warga sehingga tujuan penulis membuat warga khususnya Wanita Usia Subur dapat memahami
tentang perawatan payudara dan deteksi dini kanker payudara ini.
Dampak Jika nilai ini di terapkan oleh penulis yaitu warga dapat tertarik untuk membaca dan dapat dengan mudah
mengerti isi dari leaflet dan brosur yang penulis buat.
Sebaliknya jika tidak di terapkan nilai ini maka penulis akan sembarang dalam membuat leaflet dan brosur ini, tidak
menarik minat baca sehingga tujuan akhir penulis tidk tercapai.
Etika Publik
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Etika Publik dengan indikator nilai Sopan dan
Santun yaitu dalam pembuatan leaflet dan brosur ini materi yang penulis masukan
menggunakan bahasa yang sopan dan mudah di mengerti serta tidak menyinggung. Selain
itu penulis juga Bertanggung Jawab atas kebenaran materi yang di rangkum di dalam
leaflet, karna di ambil dari sumber yang terpercaya. Dampak jika penulis menerapkan nilai
ini adalah penyusunan kata-kata di dalam leaflet dan brosur menggunakan bahasa yang
sopam sehingga dapat dipahami dengan baik, selain penulis juga tidak asal-asalan
mengambil materi dari sumber yang tidak yang tidak bertanggung jawab sehinnga dapat
menimbulkan salah pemahaman kepada masyarakat khususnya WUS. Sebaliknya jika nilai
ini tidak di terapkan maka isi dari dalam leaflet itu bisa saja mengandung kata-kata yang
tidak pantas, memang pada leaflet terdapat beberpa foto atau gambar yang kurang pantas
di lihat oleh anak-anak akan tetapi sangat bermanfaat untuk pembelajaran, misalnya
gambar contoh gambar payudara yang terkena kanker dan gambar perawatan payudara.
Selain itu jika penulis mengambil materi dari sumber yang tidak jelas dan tidak dapat
penulis pertanggung jawabkan kebenarannya maka tentunya akan berpengaruh buruk
karena memberi pemahaman yang salah kepada pembaca.
Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan komitmen mutu dengan indikator nila
Inovatif, yaitu dimana dengan membuat leaflet dan brosur ini akan memudahkan penulis
untuk memberikan pemahaman kepada WUS bukan hanya pada saat penyuluhan namun
leaflet dan brosur ini akan bisa di simpan dan di baca kemudian dapat di bagikan juga ke
sanak saudaranya sehingga semakin banyak yang paham akan perawatan payudara dan
deteksi dini kanker payudara. (Efektif) sehingga dengan adanya leaflet ini dapat
memberikan hasil sesuai tujuan yang di harapkan penulis (Efisien) hal tentunya di harapkan
akan merubah pola pikir masyarakat yang acuh tak acuh tentang deteksi dini dan
perawatan payudara ini menjadi lebih peka dan lebih respek pada dirinya sendiri (Adaptif).
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis menemukan cara yang cepat dan
tepat untuk meningkatkan pemahaman wanita usia subur tentang perawatan payudara dan
deteksi dini kanker payudara, sehingga dengan penulis membuat leaflet ini di harapkan
masyarakat akan terus belajar, merubah perilaku untuk meningkatkan kesehatannya
sendiri. Sebaliknya jika penulis tidak menerapkan nilai ini maka harapan penulis agar
masyarakat dapat melakukan perawatan payudra dan deteksi dini kanker payudara secara
mandiri bisa saja tidak akan terwujud karena jika hanya hanya di berikan penyuluhan tanpa
di beri leaflet atau brosur maka bisa saja beberapa hari kemudian mereka akan lupa dengan
cara yang di ajarkan. Berbeda dengan kita memberikan leaflet maka mereka bisa membaca
di waktu senggang dan akan di ingat karena sering di baca.
Anti Korupsi
Pada tahapan kegiatan ini juga terdapat penerapan Antikorupsi dengan indikator
Sederhana, dimana penulis membuat leaflet ini dengan tampilan yang sederhana, di buat
sendiri tanpa bantuan orang lain (Mandiri). menggunakan kreativitas sendiri tentunya tidak
memakan biaya yang besar. Leaflet ini di buat karena rasa peduli penulis terhadap warga
kampung khususnya wanita usia subur yang belum memahami tentang perawatan
payudara dan deteksi dini kanker payudara.(Peduli)
Dampak jika penulis menerapkan adalah penulis dapat menghemat biaya dalam pembuatan
leaflet karena di buat sendiri dan dengan kreasi sendiri selain itu penulis tidak akan merasa
capek atau terbebani karena penulis melakukan ini di dasari dengan rasa peduli terhadap
sesame
Sebaliknya jika nilai ini tidak di terapkan maka penulis akan merasa terbebani karena
melakukan pekerjaan dengan tidak di dasari rasa peduli sehingga leaflet yang di buatpun
tidak menarik bahkan bisa saja di buat dengan mencotek karya orang lain.
b. Tahapan kegiatan 2 Memberikan Penyuluhan
Setelah menyiapkan leaflet , saya bersiap untuk
melakukan penyuluhan. Penyuluhan ini saya lakukan
dengan mengumpukan masyarakat dari beberapa rumah
saja. Di karenakan susahnya megumpulkan masyrakat
khusunya wanita usia subur karena telah memasuki bulan
desember masyarakat di kampung sudah sibuk dengan
urusan mempersiapkan natal, sehingga mentor
menyarankan saya untuk berkunjung dari rumah ke rumah
(Komitmen Mutu: Efektif) Sebelum melakukan
penyuluhan terlebih dahulu saya mempersiapkan diri,
berpakaian yang rapi dan sopan, (Etika Publik : Sopan dan
Santun) selain bersikap sopan saya juga menjaga tingkah
laku saya agar dpat menjadi contoh yang baik bagi
mereka dan semoga bisa di jadikan teladan (Akuntabilitas
: Kepemimpinan) saya mempersiapkan bahan-bahan
seperti leaflet, brosur, dan soal-saol pretest. Setelah itu
saya berjalan menuju rumah atau tempat yang sudah di
sepakati untuk berkumpul,saya juga datang sebelum
waktu sesuai yang di sepakati (Anti Korupsi: Displin)
setelah sampai saya mengucapkan salam kepada ibu-ibu
yang sudah berkumpul, sambil menunggu beberapa ibu
saya berbasi-basi untuk membuka pembicaraan, saya pun
langsung memberikan penyuluhan kepada beberapa ibu
yang sudah berkmpul dan di awali dengan berdoa terlebih
dahulu (Nasionalisme : Kepercayaan Kepada Tuhan Yang
Maha Esa) dalam melakukan penyuluhan saya
menggunakan bahasa yang sopan serta memberikan
informasi yang jelas kepada masyarakat khususnya
wanita usia subur yang sudah berkumpul di tempat itu
(Etika Public : Jujur Dalam Memberikan Informasi,
Akuntabilitas: Kejelasan) saya juga bersikap hormat dan
menghargai mereka selama kegiatan berlangsung (Etika
Publik : Hormat) selama memberikan penyuluhan saya
membangun interaksi yang baik antara saya dan para
WUS ini agar terjalin komunikasi yang baik,
mendengarkan apa yang mereka keluhkan (Anti Korupsi :
Peduli) dan membantu mereka untuk dapat mengerti dan
memahami apa yang saya sampaikan sehingga nantinya
harapan saya mereka bisa secara mandiri melakukannya
nanti (Nasionalisme : Suka Memberi Pertolongan Dan
Mengembangkan Rasa Cinta Tanah Air) dengan harapan
wanita-wanita di kampung tempat saya bertugas ini
dapat sedini mungkin mencegah terjadinya kanker
payudara (Komitmen Mutu : Efisien) saya berusaha sebisa
mungkin untuk membuat para ibu-ibu yang telah hadir
dapat mengerti dan memahami apa yang saya sampaikan
(Anti Korupsi : Bertanggung Jawab)
ANALISIS
DAMPAK

Akuntabilitas
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Akuntabilitas dengan indikator nilai
Kepemimpinan yaitu dimana dalam memberikan punyuluhan penulis bersikap sopan
serta bertingkah laku yang baik, selain itu penulis menggunakan pakaian yang rapi
dan sopan, memberikan respon dan solusi yang baik jika ada yang bertanya sehingga
menceriminkan sikap pemimpin yang baik dan patut dijadikan teladan, selain itu
terdapat juga nilai kejelasan dimana, selama memberikan penyuluhan penulis
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti serta menjelaskan secara detail dan
jelas tentang perawatan payudara dan deteksi kanker payudara
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penyampaian penulis selama
penyuluhan dapat dengan mudah di mengerti dengan jelas dan juga penulis
mendapatkan perhatian serta simpati dari masyarakat karena menunjukan sikap
seorang pemimpin yang dapat mengerti dan merespon jika ada yang belum mereka
pahami.
Sebaliknya jika penulis tidak menerapkan nilai ini maka penulis tidak akan
mendapatkan simpati dari masyarakat khususnya wanita usia subur karena tidak
menunjukan sikap yang baik yang tidak patut di teladani, selain itu WUS juga akan
kesulitan dalam memahami apa yang penulis sampaikan karena menggunakan
bahasa yang sulit di pahami dan tidak menjelaskan secara rinci.
Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan nasionalisme dengan indikator nilai
Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu dimana sebelum memulai kegiatan
penyuluhan ini di awali dengan doa bersama, selain itu dalam menyampaikan
penyuluhan penulis membantu WUS yang masih kurang paham akan apa yang di
sampaikan (Suka Memberi Pertolongan) dengan penulis melakukan kegiatan
penyuluhan ini penulis harapkan masyarakat mampu melakukan sendiri perawatan
payudara dan teknik sedari ini dan dapat di ajarkan ke sanak saudara agar mereka
mampu mendeteksi dini kanker payudara sehingga dapat mencegah kanker payudara
di kampung dorehkar (Mengembangkan Rasa Cinta Kepada Bangsa Dan Negara)
Dampak dari penulis melakukan kegiatan ini adalah penulis dapat mengajarkan
kepada masyarakat untuk selalu mengawali kegiatan dengan doa agar apa yang kita
lakukan dapat berjalan dengan baik, selain itu WUS yang kurang memahami apa yang
di sampaikan di ajarkan sampai mengerti karena penulis memabantu sampai bisa
sehingga mereka semua mengerti apa yang di jelaskan, sebaliknya jika nilai ini tidak di
terapkan maka akan terbiasa mengawali sesuatu dengan doa, selain itu WUS yang
belum terlalu paham apa yang di sampaikan akan tetap tidak mengerti sehingga
tujuan penulis meningkatkan pemahaman mereka pun tidak akan tercapai.
Etika Publik
Pada tahapan kegiatan terdapat penerapan etika publik dengan
indikator nilai Sopan Dan Santun yaitu dimana saat penulis datang
dan menyapa terlebih dahulu para ibu-ibu dengan sopan dan
santun, saat memberikan penyuluhan pun penulis dengan
menggunakan bahasa yang sopan dan santun, juga selama
kegiatan penulis berlaku sopan kepada sesama saling
menghoramati satu dengan yang lain deng bersikap Hormat
kepada yang lebih tua maupun yang lebih muda. Selain materi
yang penulis sampaikan saat membawa penyuluhan dapat penulis
pertanggung jawabkan kebenarannya dan tidak dikurangi maupun
di lebihkan, tidak untuk menakuti akan bahaya kanker payudara
tapi mengajarkan dengan baik bahaya kanker payudara ini. (Jujur
Dalam Memberikan Informasi)
Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Komitmen Mutu
dengan indikator nilai Efektif yaitu dengan melakukan kegiatan
penyuluhan ini penulis dengan cepat dapat mencapai tujuannya
yaitu meningkatkan pemahaman WUS tentang perawatan
payudara dan deteksi dini kanker payudara. Sehingga mereka
mampu secara mandiri mendeteksi dini kanker payudara dengan
teknik sedari (Efisien) dalam tahapan ini juga mengandung nilai
inovatif yaitu dimana penulis melakukan kunjungan rumah untuk
melakukan penyuluhan di karenkan warga sulit untuk di
kumpulkan.
Anti Korupsi
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan anti korupsi dengan
indikator nilai peduli di cerminkan saat penulis membantu ibu yang
belum memahami apa yang penulis sampaikan saat penyuluhan,
penulis membimbing sampai ibu tersebut dapat memahaminya
dengan baik, hal ini penulis lakukan karena penulis Bertanggung
Jawab untuk membuat masyarakat memahami dengan baik apa
itu perawatan payudara dan teknik sedari dalam mencegah
kanker payudara. Selain itu ada juga nilai Displin yang di terapkan
dapat dilihat saat penulis datang sebelum waktu yang telah di
janjjikan.
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis dapat
mencontohkan sikap displin yang baik dengan cara datang lebih
awal dari jam yang sudah di tetapkan, selain itu dapat
menimbulkan rasa peduli terhadap sesama di lihat saat penulis
membantu menjelaskan sampai ibu dapat memahami dengan jelas
tentang deteksi dini kanker payudara sebaliknya jika penulis tidak
nerapkan nilai ini maka penulis akan datang terlambat dan
menunjukan sikap yang tidak dislpin kepada masyarakat. Selain itu
tidak ada rasa peduli antara penulis dan W
c. Tahapan kegiatan 3 Melakukan post test
Setelah melakukan penyuluhan selanjutnya saya langsung melakukan post
test umtuk memastikan kembali apakah penyuluhan yang tadi saya bawakan
dapat di pahami dengan baik atau tidak (Akuntabilitas : Kejelasan). Dalam
melakukan post test saya tetap selalu bersikap sopan dan santun,
membagikan lembar post test (Etika Publik : Sopan dan Santun), saya juga
membantu membacakan soal pada ibu atau Wus yang kekurangan dalam
membaca (Nasionalisme: Suka Memberi Pertolongan, Akuntabilitas :
Kepemimpinan). Setiap warga yang sudah saya berikan penyuluhan saya
berikan juga lembar pretest sehingga dapat saya pastikan sendiri apakah
mereka sudah mengerti dengan apa yang saya sampaikan (Etika Publik :
Bertanggung Jawab, Anti Korupsi: Peduli). Dengan melakukan post test ini
saya dapat melihat senndiri bagaimana kemajuan pemahaman masyarakat
khusunya wus tentang deteksi dini kanker payudara (Akuntabilitas:
Transparansi, Komitmen mutu: Efisien) sehingga nantinya apa yang saya
harapkan agar mareka mampu mencegah kanker payudara pun dapat
tercapai (Komitmen Mutu : Efektif, Anti Korupsi : Peduli). Walaupun saya
melakukan kegiatan ini sendiri (Anti Korupsi: Mandiri) saya harus memastikan
bahwa penyuluhan saya ini harus mendapat manfaat yang baik bagi
masyarakat Khususnya WUS (Etika Publik : Bertanggung Jawab, Adil
Terhadap Sesama, Anti Korupsi : Kerja Keras) karena harapan saya
masyarakat kampung dorehkar khusunya WUS mampu meelakukan
perawatan payudara dan deteksi kanker payudara dengan mandiri sehingga
dapat mencegah kanker payudara di kampung ini ( Nasionalisme:
Mengembangkan Rasa Cinta Tanah Air)
Dampak Analisis

Akuntabilitas
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Akuntabilitas dengan
indikator nilai kepemimpinan, yaitu dapat di lihat saat melakukan post test
penulis membantu ibu yang kurang dalam hal membaca ini menunjukan
sikap pemimpin yang mau menolong orang lain yang dalam kesusahan.
Selain itu dengan melakukan post ini penulis juga dapat mengukur tingkat
keberhasilannya dalam penyampain penyuluhannya (Kejelasan)
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis mampu belajar
menjadi seorang pemimpin yang baik walaupun dalam ruang lingkup yang
kecil, penulis mampu mempu menerpkan sikap seorang pemimpin yang mau
saling tolong menolong, memabantu yang susah walaupun dengan cara
yang sederahana. Selain terdapat juga nilai kejelasan dimana penulis mampu
mengkur tingkat kesukessan kegiatannya dengan melihat apakah para wus
sudah memahami apa yang dia berikan melalu jawaban-jawaban pada
lembar pretest
Sebaliknya jika nilai ini tidak di terapkan maka penulis tidak akan belajar
sedini mungkin menjadi pempimpin yang mau menolong orang lain serta
penulis juga tidak mampu menilai tingkat keberhasilannya dalam membrikan
penyuluhan.
Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan nasionalisme dalam indikator
mengembangkan rasa cinta tanah air yaitu dimana penulis melakukan post
test ini agar penulis dapat memastikan sendiri apa yang penulis sampaikan
telah di terima dengan baik oleh masyarakat khususnya WUS sehingga
mereka mampu melakuka perawatan payudara dengan mandiri serta dapat
mencegah kanker payudara dengan rutin melakukan deteksi dini kanker
payudara (SEDARI) sehingga masyarakat kampung dorehkar bebas kanker
payudara. Selain itu penulis juga menerapkan nilai suka memberi
pertolongan, hal ini dapat di lihat saat penulis membantu membacakan soal
pretest kepada ibu yang kurang mampu membaca.
Dampak dari penulis menerapkan nilai ini adalah penulis mampu membuat
masyrakat kampung dorehkar mampu melakukan deteksi dini kanker
payudara secara mandiri, selain itu penulis akan mendapat citra yang baik di
mata masyarakat karena sudah berbagi ilmu kepada mereka, sebaliknya jika
penulis tidak menerapkan nilai ini maka masyarakat kampung dorehkar tidak
tau akan cara deteksi dini kanker payudara dan perawatan payudara
Etika Publik
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Etika publik dengan
indikator nilai bertanggung jawab, hal ini dapat di lihat dari usha
penulis agar maysrakat mampu memahami dan melakukan apa
yang penulis sampaikan, selain itu sopan santun selalu penulis
terapkan ketika berbicara dengan para wus, tidak hanya itu penulis
selalu bersikap terbuka jika ada warga yang ingin bertanya atau
memberikan pendapatnya. Pada tahapan ini juga terdapat nilai adil
yaitu dapat di lihat bagiamana penulis melakukan pretest pada
semua wus yang sudah di berikan peyuluhan agar setiap wus bisa
di ketahui tingkat kepahamannya
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis mampu
membangun komunikasi yang baik dengan wus dengan berbicara
secara sopan, penulis selalu bersikap adil dan selalu terbuka
kepada wus sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik.
Sebaliknya jika tidak di terapkan maka antara penulis dan wus
tidak terjalin komunikasi yang baik, kecemburuan karena
penulistidak bersikap adil sehingga dapat berpengaruh buruk
dalam kelancaran kegiatan ini.
Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Komitmen mutu
dengan indikator nilai Efektif, dimana dapat lihat dengan penulis
melakukan kegiatan ini penulis langsung dpat mengetahui apakah
penyuluhan sudah di pahami dengan baik oleh masyarakat atau
tidak, hal ini juga dapat mewujudkan harapan penulis yaitu WUS di
kampung dorehkar mampu mencegah kanker payudara. (Adaptif).
Hal ini juga membantu meningkatkan program puskesmas dalam
meninkatkan kesehatan masyarakat (Mutu). Selain itu pada
tahapan kegiatan ini juga mengandung nilai perbaikan
berkelanjutan dimana dapat dilihat bahwa dengan adanya kegiatan
post test ini penulis mampu memikirkan apa saja yang akan di
lakukannya kedepannya nanti.
Anti Korupsi
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Anti korupsi dengan
indikator nilai peduli, yaitu dapat dilihat dimana penulis membantu
wus yang mengalami kesulitan membaca, membantu beliau dalam
pengisian lembar post test. Penulis juga melakukan kegiatan ini
sendiri tapi penulis memastikan semua harapannya dapat tercapai
(mandiri)
Terdapat juga nilai kerja keras di lihat dari usaha penulis membuat
masyarakat mampu dan memahami apa yang penulis sampaikan.
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis mampu
bekerja secara mandiri namun mendapatkan hasil yang
memuaskan, penulis mampu membuat masyarakat memahami apa
yang penulis sampaikan, selain ini penulis juga dapat
menumbuhkan sikap peduli terhadap sesama sebaliknya jika nilai
ini tidak di tetapkan maka penulis akan menyerah bekerja seorang
diri, penulis tidak peduli terhadap sesama sehingga tujuan
penulispun tidak tercapai.
d. Melakukan Evaluasi Kegiatan
Setelah melakukan penyuluhan saya melakukan evaluasi kegiatan, dengan
memeriksa kembali hasil jawaban pada lembar post test,agar saya dapat
mengukur tingkat berhasilan saya dalam membawakan penyuluhan
tersebut (Akuntabilitas : Kejelasan)., memeriksa hasil jawaban dari lembar
posttest yang saya bagikan (Akuntabilitas: Kepeimpinan, Anti Korupsi:
Mandiri) dalam memeriksa hasil posttest ini saya tetap menjaga rahasia
nama WUS yang mengisi lembar post test ini walaupun hampir rata-rata
atau sebagian besar jawabanya benar (Etika Publik: Menjaga Informasi).
selain itu penulis juga memeriksa seluruh lembar jawaban dari responden
secara keseluruhan untuk mengukur tingkat keberhasilan saya dalam
kegiatan beberapa hari ini (Nasionalisme: Mengakui Persamaan Derajat, Anti
Korupsi: Peduli), dengan begitu penulis dapat dengan cepat mengetahui
berapa banyak wus yang sudah pam dengan materi perawatan payudara
dan deteksi dini kanker payudara sehinnga saya bisa langsung melakukan
bimbingan teknik perawatan payudara dan 3 langkah sedari (Komitmen
Mutu: Responsif, Etika Pubik: Bertanggung Jawab) sehingga tidak ada yang
tertinggal pada saat praktek teknik perawatan payudara dan 3 langkah
sedari dapat dengan mudah d pahami kaena mereka sudah mengetahui
teorinya (Komitmen Mutu: Mutu, Nasionalime: Adil Terhadap Sesama, Etika
Publik: Adil) dengan demikian kegiatan berdampak baik bagi masyarakat
sendiri (Komitmen Mutu: Efisien)
Analisis Dampak
Akuntabilitas
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Akuntabilitas dengan indikator
nilai Kepimpinan yaitu dimana penulis memeriksa hasil jawaban lembar pretest
dari responden dalam hal ini Wanita Usia Subur dengan seteliti mungkin dan
tidak bersikap curang dengan cara membenarkan jawaban yang salah. Setelah
itu memikirkan cara agar semua masyarakat dapat meningkatkan
pengetahuannya tentang perawatan payudara dan deteksi dini kanker
payudara ini. Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis dapat
melihat berdasarkan fakta apa saja kurang di pahami oleh masyarakat baik itu
perawatan payudaranya atau tentang deteksi dini kanker payudara dan
memberikan penyuluhan agar masyarakat dapat memahami dengan baik apa
yang sebelumnya mereka tidak ketahui. Sebaliknya jika nilai ini tidak di tetapkan
maka penulis akan kesulitan menemukan atau mengindentifikasi seberapa
banyak ibu yang belum memahami karena saat memeriksa penulis membantu
membenarkan yang salah. Sehingga berdampak negative pada kelancaran
kegiatan penyuluhan esok hari.
Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Nasionalisme dengan indikator
nilai mengakui persamaan derajat yaitu penulis memeriksa dan mengevaluasi
secara keseluruhan hasil pretest yang sudah diisi tidak memilih-milih antara
kaya dan miskin, pintar ataupun bodoh, semua lembar di evaluasi oleh penulis,
setelah di evaluasi penulis pun memikirkan memberikan penyuluhan yang baik
untuk semua WUS yang telah mengisinlembar pretest ini (Adil Terhadap
Sesama)
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah tercapainya tujuan penulis
untuk mengumpulkan data seberapa banyak WUS yang belum memahami
tentang perawatan payudara dan deteksi dini secara keseluruhan tanpa di
beda-bedakan satu dengan yang lain, serta akan memebrikan penyuluhan yang
baik kepada mereka keesokan harinya, sebaliknya jika penulis tidak
menerapkan nilai ini maka aka nada segelintir orang saja yang di evalusi lembar
pretestnya dan penulis tidak akan mengatahui secara tepat berapa banyak
yang belum paham betul tentang perawatan payudara dan deteksi dini kanker
payudara.
Etika Publik
Dalam tahapan kegiatan ini terdapat juga penerapan Etika Publik dengan
indikator nilai Menjaga Informasi dimana penulis menyamarkan nama dalam
lembar pretest agar tidak dapat di ketahui siapa yang salah dalam menjawab
pertanyaan. Penulis juga Bertanggung Jawab untuk meningkatkan pemahaman
Wus yang belum mengerti tentang perawatan payudara dan deteksi dini
dengan cara memastikan memberikan penyuluhan yang baik dan mudah di
tangkap oleh mereka. Selain itu penulis juga bersikap Adil dalam mengevaluasi
hasil pretest ini agar kemudian akan di tindak lanjuti dengan tepat.
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah responden yang menjawab
pertanyaan dengan salah tidak aka merasa malu karena rahasianya terjaga
dengan nama di samarkan. Penulispun akan mendapat simpati darimasyarakat.
Penulis juga belajar bertanggung jawab atas kegiatan yang di lakukan.
Sebaliknya jika nilai ini tidak di terapkan maka responden akan malu dan tidak
akan berantusias mengikuti kegiatan selanjutnya.
Komitmen Mutu
Dengan melakukan evaluasi ini penulis dapat mengetahui tingkatan
pemahaman wanita usia subur tentang perawatan payudara dan deteksi dini
kanker payudara. (Efektif) sehingga dengan evaluasi ini menjadi patokan untuk
rencana tindak lanjut yaitu melakukan penyuluhan dengan baik dan benar agar
pemahaman WUS dapat meningkat sesuai dengan harapan (Efisien, Mutu).
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah kegiatan evaluasi ini sangat
membantu penulis untuk mengtahui hasil pretest serta tindak lanjut yang akan
penulis laukan, sebaliknya jika nilai ini tidak di terapkan maka penulis tidak akan
mengetahui hasil pretest sehingga berpengaruh negative akan kegiatan
selanjutnya.
C. Kegiatan 3 Melakukan Bimbingan Teknik Perawatan Payudara Dan Cara Deteksi Dini
Kanker Payudara.

Setelah melakukan kegiatan penyuluhan berkaitan tentang perawatan payudara dan


deteksi dini kanker payudara selanjutnya saya melakukan bimbingan teknik perawatan
payudara dan deteksi dini kanker payudara. Kegiatan ini saya lakukan untuk
mempermantap peningkatan pemahaman WUS terhadap teknik perawatan payudara
dan cara deteksi dini kanker payudara.(Pelayanan Publik)

a. Tahapan kegiatan 1 Mempersiapkan Alat dan Bahan


Sebelum melakukan bimbingan teknik perawatan payudara dan SEDARI
mempersiapkan alat dan bahan seperti menyiapkan brosur. Brosur ini buat agar WUS
dapat melihat dengan jelas tentang teknik perawatan payudara dan deteksi dini kanker
payudara (Akuntabilitas: Kejelasan, Nasionalisme: Suka Memberi Pertolongan). Dalam
persiapan ini saya melakukan sendiri dengan kreatifitas sendiri (Anti Korupsi: Mandiri).
Brosur ini saya sendiri yang mendesign (Anti Korupsi: Mandiri) dengan menggunakan
bahan seadanya yang tidak memakan banyak biaya (Anti korupsi: Sederhana) namun
semenarik mungkin sehingga apa yang saya buat dapat di pahami dan di ikuti oleh
masyarakat dengan baik (Komitmen Mutu : Inovatif) di dalam brosur mengandung
materi-meteri yang dapat saya pertanggung jawabkan kebenrannya (Etika Publik:
Bertanggung Jawab) sehingga nantinya masyarakat mamu melakukan teknik sedari ini
secara mandiri (Komitmen Mutu : Mutu)
Output menyiapkan materi bimbingan teknik

Dampak Analisis
Akuntabilitas
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Akuntabilitas dalam indikitor nilai kejelasan. Dapat di lihat dari brosur yang
penulis buat ini berisi materi yang sangat jelas sehingga dapat di mudah di baca dan di mengerti oleh WUS
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini brosur yang di buat penulis berisi kata-kata yang berkualitas dengan menerangkan
secara jelas sehingga mudah di mengerti. Sebaliknya jika penulis tidak menerapkan nilai maka brosur yang di buat akan tidak
bermanfaat karena berisi materi yang tidak mudah di pahami sehingga mempengaruhi jalannya kegiatan ini.
Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Nasionalisme dengan indikator nilai Suka Memberi Pertolongan yaitu dapat di
lihat tujuan penulis dalam membuat brosur ini adalah agar dapat membantu WUS utuk belajar tentang teknik perawatan
payudara dan 3 cara sedari ini. Dampak penulis menerapkan nilai ini adalah penulis dapat membantu orang lain agar dapat
belajar melalui brosur ini. Sebaliknya jika nilai ini tidak di terapkan maka penulis tidak bisa dapat memabntu orang lain belajar
dengan cara yang sesederhana ini.

Etika Publik
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan etika public dengan penerapan nilai bertanggung jawab,yaitu dapat di lihat dari
usaha penulis dalam membuat brosur ini dengan tujuan untuk membantu WUS untuk belajar.selain itu penulis juga
bertanggung jawab atas materi yang ada di brosur tersebut, penulis ambil dari sumber yang jelas dan bertanggung jawab.
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis mampu bertanggung jawab atas sesuatu yang dia buat dan di kerjkan.
Sebaliknya jika tidak di terapkan nilai ini adalah penulis tidak mampu bertanggung jawab atas apa yang penulis buat dan
kerjakan.
Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Komitmen Mutu dengan indikator nilai Efektif, hal ini dapat di lihat dari langkah
penulis membagikan brosur ini untuk menjadi paduan dalam membantu Wus belajar. Dengan begitu dapat mempermudah WUS
untuk dapat memahami tata cara perawtaan payudara dan teknik sedari (Mutu). Dampak jika penulis menerapkan nilai ini
adalah penulis mampu menemukan cara yang efisien untuk membantu wus dalam belajarr, sebaliknya jika nilai ini tidak
diterapkan makan penulis tidak menemukan yang efisien dalam membantu mengembangkan pemahaman wus.
Anti Korupsi
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan nilai Anti Korupsi dengan indikator nilai peduli dan sederhana, yaitu dapat di lihat
dari kerja keras penulis dalam membuat brosur ini, dan akan membagikannya kepada wus untuk di jadikan dalam proses
pembelajaran nanti.dengan cara sesederhana ini tapi sangan membantu proses pembelajaran. Dampak jika penulis menerapkan
nilai adalah emnulis ammpu menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesame dalam hal ini rasa peduli untuk mengembangkan
pengetahuan wus , sebaliknya jika tidak di terapkan nilai adalah penulis tidak akan merasa peduli dan tiak mau membantu
orangn lain walupun dengan cara yang sederhana.
b. Tahapan kegiatan 2 Membagikan Brosur SEDARI Kepada Wanita Usia Subur
Sebelum melakukan bimbingan tata cara perawatan payudara dan 3 Langkah SEDARI, saya
membagikan brosur kepada wus terlebih dahulu, sehingga mereka dapat membaca dan mudah
mengikuti saat saya mempraktekannya (Akuntabilitasi : Konsistensi). Saya melakukan ini dengan rasa
tanggung jawab dengan cara memastikan semua wus yang saya kunjungi dapat menerima brosur ini.
Walaupun saya melakukan kegiatan ini dengan cara yang sederhana tapi saya berusaha agak kagitan
sederhana saya ini berkualitas dan berdampak baik di masyarakat (Anti Korupsi: Peduli, sederhana, Etika
Publik: Bertanggung Jwab) brosur ini saya buat dan saya bagikan agar dapat membantu saya untuk
menjadi panduan bagi ibu-ibu dalam bimbingan teknik perawatan payudara nanti. (Komitmen Mutu:
Efisien, Nasionalimse: Suka Memberi Pertolongan)

Akuntabiltas
Pada tahapan Kegiatan ini terdapat menerapan Akuntabilitas dengan indikator nilai kejelasan yaitu
dapat dilihat dimana pembagian brosur ini di lakukan agar WUS mampu mengikuti dan memahami
dengan membaca sambil melihat teknik sedari yang akan saya lakukan nanti. Dampak jika penulis
menerapkan nilai ini adalah wus mampu mengikuti kegiatan saya nnati dengan baik karena adanya
brosur ini, sebaliknya jika tidak di terapkan nilai ini maka wus akan kesulitan dalam mencerna apa
yang akan saya sampaikan nanti di karenakan tidak adanya panduan.
Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Nasionalisme dengan indikator nilai Suka Memberi
Pertolongan yaitu dapat di lihat tujuan penulis dalam membagikan brosur ini adalah agar dapat
membantu WUS utuk belajar tentang teknik perawatan payudara dan 3 cara sedari ini. Dampak penulis
menerapkan nilai ini adalah penulis dapat membantu orang lain agar dapat belajar melalui brosur ini.
Sebaliknya jika nilai ini tidak di terapkan maka penulis tidak bisa dapat memabntu orang lain belajar
dengan cara yang sesederhana ini.
Etika Publik
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan etika public dengan penerapan nilai Sopan Dan Santun
yaitu dapar di lihat saat penulis membagikan brosur ni penulis berpakain yang sopan, bertutur kata yang
lembut, selain itu terdapat penerapan nilai bertanggung jawab,yaitu dapat di lihat dari usaha penulis
dalam membagikan brosur ini dengan tujuan untuk membantu WUS untuk belajar.selain itu penulis juga
bertanggung jawab atas materi yang ada di brosur tersebut, penulis ambil dari sumber yang jelas dan
bertanggung jawab.
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis mampu bertanggung jawab atas sesuatu yang
dia buat dan di kerjkan.dan terjalain komunikasi yang baik antara penulis dan WUS. Sebaliknya jika tidak
di terapkan nilai ini adalah penulis tidak mampu bertanggung jawab atas apa yang penulis buat dan
kerjakan. Dan tidak akan terjalin komunikasi yang baik antara wus dan penulis.
Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Komitmen Mutu dengan indikator nilai Efisien, hal ini
dapat di lihat dari langkah penulis membagikan brosur ini untuk menjadi paduan dalam membantu Wus
belajar. Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis mampu menemukan cara yang efisien
untuk membantu wus dalam belajarr, sebaliknya jika nilai ini tidak diterapkan makan penulis tidak
menemukan yang efisien dalam membantu mengembangkan pemahaman wus.
Anti Korupsi
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Anti Korupsi dengan indikator nilai Peduli dan sederhana,
yakni dapat di lihat dari cara penulis membagika brosur walaupun dengan cara yang sesederhana ini
tapi ini di lakukan karna kepedulian penulis akan sesame wanita untuk mengajarkan wus agar
memahami teknik perwatan payudara dan deteksi dini. Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah
penulis mampu menumbuhkan rasa peduli penulis ke wus begitupun sebaliknya jika tidak di terapkan
nilai maka tidak akan timbul rasa peduli dari wus ke penulis begitupun sevbaliknya walupun dengan cara
yang sesederhana ini.
d. Tahapan kegiatan 3 Melakukan Tata Cara Perawatan Payudara
Setelah persiapan sudah matang, brosur sudah di bagikan, saya bersiap untuk melakukan
bimbingan teknik perawatan payudara dan deteksi dini kanker payudara, saya melakukan
bimbingan ini dengan bersikap sopan dan santun (Etika Publik: Sopan dan Santun), saya
juga memberikan informasi dengan sebaik dan semudah mungkin untuk bisa dapat diikuti
dengan baik.(Etika Publik: Jujur dalam Memberikan Informasi, Akuntabilitas: kejelasan,
Komitmen Mutu: Responsif). Selama bimbingan teknik ini saya menunjukan sikap yang
baik, sopan, ramah tapi tegas dalam bimbingan ini (Akuntabilitas : Kepemimpinan) selama
kegiatan ini saya selalu bersikap terbuka, dalam hali ini jika ada yang ingin diulangi tata
cara teknik Perawatan Payudara ini , saya kan dengan senang hati mengulangi sampai ibu
mengerti. (Akuntabilitas : Tanggung Jawab, Nasionalisme : Suka memberi pertolongan)
selain itu kegiatan ini saya bangun dengan suasana senyaman mungkin agar terjalin
komunikasi yang baik, terjalin kekeluargaan (Nasionalisme : Kekeluargaan dan
kegotongroyangan). Kegiatan bimbingan ini saya lakukan agar memastikan bahwa wus
telah mengerti dan mampu melakukannya sendiri (Komitmen Mutu : Efisein) dengan
adanya kegiatan ini saya yakin bahwa wus yang telah saya ajarkan pasti bisa melakukan
dan meerapkan nya secara mandiri nantinya (Komitmen Mutu: Efektif) sehingga tujuan
akhir saya pun tercapai yaitu wanita dorehkar dapat terbebas dari kanker payudara
dengan rutin melakukan perawatan payudara dan teknik sedari ini (Komitmen Mutu: Mutu,
Adaptif, nasionalisme : adil terhadap sesama)
Analisis Dampak
Akuntabilitas
Pada tahapan kegiatan ni mengandung terapan nilai akuntabiltas dengan indikator nilai
Kepemipinan, yaitu dapat di tercermin dalam memberikan penyuluhan penulis bersikap
ramah, sopan dan terbuka dalam memberikan informasi, akan tetapi tegas, sehinggan wus
pun tidak tegang dalam menerima bimbingan ini dan mudah mengerti apa yang penulis
sampaikan, selain itu penulis juga menyampaikan dengan jelas teknik perawatan payudara,
cara merawat payudara agar tetap sehat (Kejelasan), selain itu di dalam tahapan ini
terdapat penerapan nilai tanggung jawab, dapat di lihat bagaimana usaha penulis agar wus
dapat mengerti dan dapat melakukan perawatan payudara ini secara mandiri nantinya.
Dampak jika penulis melakukan penerapan nilai ini adalah penulis mampu memimpin
bimbingan teknik dengan baik, penjelasan penulis dapat di terima dengan baik, serta wus
dapat dengan cepat mudah memahami dan melakukan apa yang penulis praktekkan.
Sebaliknya jika nilai ini tidak di terapkan maka penulis tidak mampu memimpin ini dengan
baik, penjelasannya kurang baik, dan akan berpengaruh bagi pemahaman wus.
Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Nasionalisme dengan indikator nilai
kekeluargaan dan kegotongroyongan, hal ini dapat di lihat dari penulis membangun suasana
kekeluargaan dalam mengajari para wus tentang bagaimana cara merawat payudara,
teknik perawatan payudara yang baik. Penulis juga membantu wus yang belum bisa
melakukan teknik ini sampai bisa.(Suka memberi pertolongan) penulis juga menunjukan
sikap tidak deskriminatif, tidak memilih - milih orang dalam melakukan pengajaran cara
merawat payudara ini. Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis mampu
membangun suasana kekeluargaan dalam kegiatan sehingga terjalin kekompakan antara
penulis dan WUS, sebaliknya jika tidak di terapkan nilai ini maka tidak tejalin kekompakan
antara penulis dan wus.
Etika Publik
Pada tahapan kegiatan ini mengandung penerapan Etika Publik dengan indikator nilai
Bersikap Sopan Dan Santun, hal ini dapat dilihat pada saat penulis melakukan kegiatan ini
penulis melakukannya dengan sikap sopan dan santun, menggunakan bahasa yang baik,
tidak menyinggung, dan saling menghargai, serta tulus dalam meberikan pelayanan ini,
selain itu penulis juga Bersikap Terbuka dilihat dari penulis terbuka dalam menerima
pertanyaan , mengulangi materi jika ada yang belum paham,serta semua yang penulis
sampaikan pada kegiatan ini adalah semua materi – materi atau pelajaran –pelajaran yang
berasal dari sumber yang akurat dan dapat di pertanggung jawabkan
Danpak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis mampu membawakan kegiatan ini
dengan baik, mendapat respon yang positif dari masayarakat, masyarakt mampu mengerti
apa yang penulis sampaikan dan menerapkannnya secara mandiri, sebaliknya jika penulis
tidak menerapkan materi ini maka penulis akan tidak berhasil dalam membawakan
kegiatan ini, susah berkomunikasi dengan baik dengan Wus sehingga akan berdampak
buruk bagi lancarnya kagiatan ini.
Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Komitmen Mutu dengan indikator nilai
Adaptif, yaitu dapat di lihat dimana penulis berupaya dapat merubah sikap perilaku wus
yang selama ini tidak tau cara merawat payudara menjadi tau dan mau melakukan
perawatan payudara secara mandiri. penulis juga merespon dengan cepat jika ada wus
ingin bertanya atau sekedar mengulangi langkah merawat payudara hal menjukan
penerapan sikap dengan nilai Responsive. Selain itu dengan melakukan kegiatan ini
merupakan cara yang Efektif agar penulis dapat mencapai tujuan yang penulis
harapkan,yaitu wanita dorehkar mampun melakukan perawatan payudara secara mandiri
(Efisien, Mutu)
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis melakukan dengan baik yang dapat
memberikan hasil yang baik bagi penulis, penulis juga mampu merubah sikap dan perilaku
masyarakat dalam upaya merawat payudara. Sebaliknya jika penulis tidak menerapkan nilai
ini maka penulis tidak akan mendapatkan hasil yang baik dari kegiatan yang dia lakukan.
Penulis juga tidak akan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat dalam merubah
perilaku masyarakat menjadi respek akan kesehatan payudaranya.
Anti Korupsi
Pada tahapan kegiatan ini mengandung penerapan anti korupsi dengan indikator nilai
Displin hal ini dapat di lihat dari bagimana penulis displin dalam menggunakan waktu bak
pada saat memulai kegiatan dan pada saat akhir kegiatan semua sesuai dengan waktu yang
di tentukan. Selain itu penulis juga dengan penuh Rasa Tanggung Jawab berusaha agar
setiap WUS mampu mengikuti dan tau tentang perawatan payudara. Selain itu terdapat
juga penerapan nilai peduli hal ini dapat di lihat dari cara penulis mengajarkan wus yang
belum paham sampai benar-benar paham akan perawatan payudara ini
e. Tahapan kegiatan 4 Melakukan 6 Langkah Teknik SEDARI
Setelah melakukan bimbingan perawatan payudara selanjutnya saya mengajarkan cara melakukan 3
langkah sedari. saya melakukan bimbingan ini dengan bersikap sopan dan santun, tulus dalam
memberikan pelayanan ini. (Etika Publik: Sopan dan Santun, Tulus), saya juga memberikan informasi
dengan sebaik dan semudah mungkin untuk bisa dapat diikuti dan di mengerti dengan baik. (Etika
Publik: Jujur dalam Memberikan Informasi, Akuntabilitas: kejelasan,Informasi yang saya berikan saya
dapatkan dari sumber dan referensi dari yang dapat di peracya dan di pertanggung jawabkan (Anti
Korupsi : Jujur). Selama bimbingan teknik ini saya menunjukan sikap yang baik, sopan, ramah tapi
tegas dalam bimbingan ini (Akuntabilitas : Kepemimpinan) selama kegiatan ini saya selalu bersikap
terbuka (Etika Publik : Bersikap Terbuka) dalam Wus yang meminta ingin diulangi tata cara 3
Langkah Sedari ini, maka saya kan dengan senang hati mengulangi sampai ibu mengerti.
(Akuntabilitas : Tanggung Jawab, Kejelasan, Nasionalisme : Suka memberi pertolongan, Komitmen
Mutu : Responsif) selain itu kegiatan ini saya bangun dengan suasana senyaman mungkin agar
terjalin komunikasi yang baik, terjalin kekeluargaan (Nasionalisme : Kekeluargaan dan
kegotongroyangan, anti korupsi : sederhana). Kegiatan bimbingan ini saya lakukan agar memastikan
bahwa wus telah mengerti dan mampu melakukannya sendiri (Komitmen Mutu : Efisein) dengan
adanya kegiatan ini saya yakin bahwa wus yang telah saya ajarkan pasti bisa melakukan dan
menerapkan nya secara mandiri nantinya (Komitmen Mutu: Efektif, Adaptif, anti korupsi :
bertnggung jawab) sehingga tujuan akhir saya pun tercapai yaitu wanita dorehkar dapat terbebas
dari kanker payudara dengan rutin melakukan perawatan payudara dan teknik sedari ini (Komitmen
Mutu: Mutu, nasionalisme : adil terhadap sesama, Anti Korupsi Peduli) selain itu saya memulai
kegiatan sesuai waktu yang sudah di tentukan dan berakhir pada waktu yang sudah di janjjikan,
tidakk terlalu lama namu menggunkan waktu dengan sangat baik (Anti Korupsi : Displin

Analisis Dampak
Akuntabilitas
Pada tahapan kegiatan ni mengandung terapan nilai akuntabiltas
dengan indikator nilai Kepemipinan, yaitu dapat di tercermin dalam
memberikan penyuluhan penulis bersikap ramah, sopan dan terbuka
dalam memberikan informasi, akan tetapi tegas, sehinggan wus pun
tidak tegang dalam menerima bimbingan ini dan mudah mengerti apa
yang penulis sampaikan, selain itu penulis juga menyampaikan dengan
jelas teknik perawatan payudara, cara merawat payudara agar tetap
sehat (Kejelasan), selain itu di dalam tahapan ini terdapat penerapan
nilai tanggung jawab, dapat di lihat bagaimana usaha penulis agar wus
dapat mengerti dan dapat melakukan perawatan payudara ini secara
mandiri nantinya.
Dampak jika penulis melakukan penerapan nilai ini adalah penulis
mampu memimpin bimbingan teknik dengan baik, penjelasan penulis
dapat di terima dengan baik, serta wus dapat dengan cepat mudah
memahami dan melakukan apa yang penulis praktekkan. Sebaliknya
jika nilai ini tidak di terapkan maka penulis tidak mampu memimpin ini
dengan baik, penjelasannya kurang baik, dan akan berpengaruh bagi
pemahaman wus.
Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Nasionalisme dengan indikator Nilai
Kekeluargaan Dan Kegotongroyongan, hal ini dapat di lihat dari penulis membangun
suasana kekeluargaan dalam mengajari para wus tentang bagaimana cara merawat
payudara, teknik perawatan payudara yang baik. Penulis juga membantu wus yang
belum bisa melakukan teknik ini sampai bisa.(Suka memberi pertolongan) penulis juga
menunjukan sikap tidak deskriminatif, tidak memilih - milih orang dalam melakukan
pengajaran cara merawat payudara ini. Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah
penulis mampu membangun suasana kekeluargaan dalam kegiatan sehingga terjalin
kekompakan antara penulis dan WUS, sebaliknya jika tidak di terapkan nilai ini maka
tidak tejalin kekompakan antara penulis dan wus.
Etika Publik
Pada tahapan kegiatan ini mengandung penerapan Etika Publik dengan indikator nilai
Bersikap tulus hali ini dapat di lihat penulis sangat tulus dalam memberikan pelayanan
ini, selain itu penulis juga bersikap Sopan Dan Santun, hal ini dapat dilihat pada saat
penulis melakukan kegiatan ini penulis melakukannya dengan sikap sopan dan santun,
menggunakan bahasa yang baik, tidak menyinggung, dan saling menghargai, selain itu
penulis juga Bersikap Terbuka dilihat dari penulis terbuka dalam menerima pertanyaan ,
mengulangi materi jika ada yang belum paham,serta semua yang penulis sampaikan
pada kegiatan ini adalah semua materi – materi atau pelajaran –pelajaran yang berasal
dari sumber yang akurat dan dapat di pertanggung jawabkan
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis mampu membawakan kegiatan
ini dengan baik, mendapat respon yang positif dari masayarakat, masyarakt mampu
mengerti apa yang penulis sampaikan dan menerapkannnya secara mandiri, sebaliknya
jika penulis tidak menerapkan materi ini maka penulis akan tidak berhasil dalam
membawakan kegiatan ini, susah berkomunikasi dengan baik dengan Wus sehingga
akan berdampak buruk bagi lancarnya kagiatan ini.
Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Komitmen Mutu dengan indikator nilai
Adaptif, yaitu dapat di lihat dimana penulis berupaya dapat merubah sikap perilaku wus
yang selama ini tidak tahu tentang 3 langkah sedarimenjadi tau dan mau melakukan 3
langkah sedari ini secara mandiri. penulis juga merespon dengan cepat jika ada wus
ingin bertanya atau sekedar mengulangi langkah merawat payudara hal menjukan
penerapan sikap dengan nilai Responsive. Selain itu dengan melakukan kegiatan ini
merupakan cara yang Efektif agar penulis dapat mencapai tujuan yang penulis
harapkan,yaitu wanita dorehkar mampun melakukan 3 Langkah Sedari ini secara
mandiri (Efisien, Mutu)
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis melakukan dengan baik yang
dapat memberikan hasil yang baik bagi penulis, penulis juga mampu merubah sikap dan
perilaku masyarakat dalam upaya mencegah kanker payudara dengan 3 langkah sedari.
Sebaliknya jika penulis tidak menerapkan nilai ini maka penulis tidak akan mendapatkan
hasil yang baik dari kegiatan yang dia lakukan. Penulis juga tidak akan memberikan
dampak yang baik bagi masyarakat dalam merubah perilaku masyarakat menjadi respek
akan kesehatan payudaranya.
Anti Korupsi
Pada tahapan kegiatan ini mengandung penerapan anti korupsi dengan indikator nilai
Displin hal ini dapat di lihat dari bagimana penulis displin dalam menggunakan waktu
bak pada saat memulai kegiatan dan pada saat akhir kegiatan semua sesuai dengan
waktu yang di tentukan. Selain itu penulis juga dengan giat berusaha agar setiap WUS
mampu mengikuti dan tau tentang 3 langkah sedari (Tanggung Jawab) Selain itu
terdapat juga penerapan nilai peduli hal ini dapat di lihat dari cara penulis mengajarkan
wus yang belum paham sampai benar-benar paham akan teknk 6 Langkah Sedari ini.
D. Kegiatan 4 Membuat Baliho SEDARI
Akhir dari kegiatan aktualisasi saya ini adalah membuat
baliho dan memasangnya. Hal ini saya lakukan sebagai
langkah terakhir saya dalam usaha mengingatkan lagi
masyarakat terutama para wanita usia subur untuk
mewaspadai kanker payudara dengan rutin melakukan
perawatan payudara dan deteksi kanker payudara dengan 3
langkah sedari. (Pelayanan Publik)
• Tahapan Kegiatan 1 Mendesign Baliho Tentang Sedari dan
Sedanis
Setelah melakukan penyuluhan dan bimbingan teknik,
selanjutnya saya akan membuat bahilo.
Baliho yang saya buat ini berisi tentang ajakan untuk selalu
mewaspadai kanker payudara (Anti Korupsi: Peduli,
Komitmen Mutu : Efektif), mengenali gejala, serta
menerapkan rutin melakukan 3 langkah sedari (
Akuntabilitas : Kejelasan, Etika Publik: Bersifat Terbuka).
Selain itu baliho yang saya buat ini tidak melanggar prosudur
(Akuntabilitas : Konsistensi) karena saya lakukan sesuai
tugas dan tupoksi saya sebagai seorang bidan dalam
memberika pelayanan promosi kesehatan (Komitmen Mutu :
Mutu, Etika Publik Bertanggung Jawab). Baliho ini saya
design sendiri sehingga tidak memerlukan biaya yang besar
(Anti Korupsi : Mandiri dan Sederhana). tujuan saya membuat
baliho ini agar ketika masyarakat melihat baliho ini saya
pajang mereka akan terus mengingat tentang bahaya kanker
payudara, mengenali gejala kanker payudara, cara
mencegahnya sehingga mereka mampu dan terbiasa untuk
melakukan perawatan payudara dan 3 langkah sedari yang
telah saya ajarkan. (Nasionalisme: Suka memberi
Pertolongan, Komitmen Mutu: Adaptif)
Sebelum fix di cetak, konsep baliho ini saya konsultasikan ke
coach saya terlebih dahulu melalui m media whatsapp untuk
mendapatkan persetujuan dari beliau
Output Design Awal Bahilo

Output Design Akhir Baliho


Output Konsultasi dengan Coach

Analisis Dampak
Akuntabilitas
Pada tahapan ini terdapat penerapan Akuntabilitas dengan indikator nilai
Kejelasan, hal ini dapat di lihat dari baliho yang penulis buat ini berisi tentang
mengenali gejala kanker payudara dengan melakukan pemeriksaan rutin 3
langkah SEDARI ini. Baliho ini juga penulis buat sesuai dengan prosedur dan
tupoksi penulis sebagai bidan dalam memberikan layanan promosi kesehatan.
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis mammpu membuat
baliho yang berkualiatas sehingga dapat berdampak yang baik bagi masyarakat
dalam pencegahan kanker payudara ini selain itu terdapat penerapan nilai
Konsistensi hal ini tercermin ketika penulis membuat baliho sesuai dengan
tupoksi dan tidak melanggar prosedur dan aturan yang ada. Sebaliknya jika tidak
di terapkan maka mungkin saja penulis dapat melakukan kesalahan dalam
membuat baliho seperti tidak sesuai dengan tugas tupoksi penulis sebagai bidan
selain itu baliho yang penulis buat akan tidak berkualitas isinya sehingga dapat
berdampak buruk bagi pembaca nanti.
Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan nasionalisme dengan indikator nilai
Suka Memberi Pertolongan, hal ini dapat di lihat dari ide penulis untuk membuat baliho
agar masyarakat yang sudah mengikuti penyuluhan atau bimbingan teknik dapat
mengingat terus apa yang sudah di ajarkan,sehingga mereka akan terus melakukan itu
bahkan mengajarkan itu kepada masyakarat lainnya sehingga dapat meminimalisir
terjadinya kanker payudara.
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis dapat memebri pertolongan
kepada orang lain secara tidak langsung melalui pembuatan baliho. Sebaliknya jika nilai
ini tidak di terapkan maka penulis tidak bisa memeberikan pertolongan secara tidak
langsung kepada mereka yang kurang memahami deteksi dini kanker payudara ini.
Etika Publik
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan etika public dengan indikator nilai
Bertanggung Jawab, hal ini dapat di lihat dari tekad penulis untuk membuat baliho ini
sebagai usaha untuk terus meningkatkan lagi kesadaran masyarakat tentang deteksi
dini kanker payudara ini. Sehingga tujuan penulis agar masyarakat di kampung
dorehkar ini mampu mecegah kanker payudara mencapai target.penulis pun membuat
baliho berisikan materi yang singkat dan jelas sehingga mampu di pahami oleh
mayarakat (Bersikap Terbuka)
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah dengan rasa tanggung jawab dari
penulis yang besar , masyarakat kampung dorehkar nantinya dapat mencegah kanker
payudara ini.
Sebaliknya jika nilai ini tidak di terapkan maka karena tidak ada rasa tanggung jawab
dari penulis untuk meningkatkan pemahaman wus hal ini akan membuat tujuan
penulis tidak tercapai.
Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Komitmen mutu dengan indikator nilai
Mutu, hal dapat di lihat dari materi-materi yang penulis masukan ke dalam baliho
tersebut dapat meningkatkan dan mengingatkan lagi masyarakat tentang apa itu
kanker payudara serta tanda gejalanya, selain itu ada indikator nilai Adaptif dimana
penulis berharap dengan dibuatnya baliho dapat selalu di baca oleh masyarakat
sehingga dapat merubah perilaku mereka untuk lebih sadar dengan kesehatan nya
sendiri. Pembuatan baliho ini jugamerupakan cara Efektif dan cepat sebagai sarana
penyampaian pesan kesehatan kepada masyarakat.
Dampak jika penulis merapkan nilai ini adalah penulis menyampaikan pesan kesehatan
yang baik kepada masyarakatt khususnya wus agar selalu menajaga kesehatanya
dengan baik salah satunya dengan pandai melakukan deteksi dini kanker payudara.
Sebaliknya jika tidak di terapkan maka penulis tidak dapat menemukan cara yang
tepat dalam penyampaian pesan ini.
Anti Korupsi
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan ant korupsi dengan indikator nilai Peduli,
hal dapat dilhat dengan ide penulis membuat baliho ini penulis sangat peduli terhadap
kesehatan masyarakat khususnya wanita dalam bentuk pencegahan kanker payudara,
selain itu penulis mendesign baliho sendiri sehingga tidak memakan biaya yang
banyak (Sederhana dan Mandiri) . Dampak dari penulis menerapkan nilai ini adalah
penulis mampu meningkatkan kepedulian masyarakat akan kesehatannya sendiri
dengan cara yang sesedrhana ini namun akan berdampak yang baik. Sebaliknya jika
tidak di terapkan nilai ini maka masyarakat tidak dapat meningkatkan kesadarannya
sendiri karena kurangnya kepedulian dari orang lain dalam hal ini penulis
• Tahapan Kegiatan 2 Mencetak Design Baliho
Setelah selesai mendesign baliho, konsultasi ke cocah selanjutnya
saya mencetak baliho dipercetakan (Komitmen Mutu : Efeketif)
Saya memilih ukuran baliho yang agak besar 1,5x2 m agar isi baliho
dapat dilihat atau di baca secara baik dan jelas (Akuntabilitas :
Kejelasan, Nasionalisme : Suka Memeberi Pertolongan), baliho ini
mengalami sedikit perubahan oleh perctakan agar lebih kelihatan
menarik (Komitmne Mutu: Inovatif). biaya untuk mencetak baliho
tidak terlalu berat di karenakan saya sendiri yang mendesign dan
saya pun memilih ukuran yang tidak terlalu besar (Anti Korupsi:
Sederhana). Baliho ini saya cetak karena rasa peduli saya kepada
Wus di tempat saya bertugas semoga baliho ini dapat dengan baik
menyampaikan pesan kepada mereka (Etika Publik: Tanggung
Jawab. Anti Korupsi: Peduli) sehingga dengan membaca pesan pada
baliho ini dapat merubah perilaku mereka dalam menjaga kesehatan
(Komitmen Mutu: Adaptif)

Output cetak baliho


Analisis dampak
Akuntabilitas
Padatahapan kegiatan ini mengandung akuntabilitas dengan indikator nilai
Kejelasan, Hal ini dapat di lihat dari penulis memilih ukuran baliho yang agak
besar agar dapat di baca dengan baik oleh masyarakat di kampung dorehkar.
Sehingga pesan yang terdapat di dalam baliho ini tersamapikan dengan baik ke
masyarakat. Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah pesan yang penulis
sampaikan ke pada masyarakat tercapai, sebaliknya jika tdk di terapkan nilai ini
baliho ini hanyakan menjadi pajangan dan tidak berdamapk baik bagi
masyarakat
Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan nasionalisme dengan indikator
nilai Suka Memberi Pertolongan, hal ini tercermin dari ide penulis agar pesan
kesehatan yang ada di dalam baliho dapat tersampaikan dengan baik kepada
masyarakat dengan cara memilih ukuran baliho dan melakukan sedikit
perubahan pada baliho agar lebih menarik untuk di baca. Damapk jika penulis
menerapkan nilai ini adalah penulis mampu menyampaikan pesan kesehatan
dengan baik kepada masyarakat. Sebaliknya jika tidak di terapkan nilai ini maka
pesan kesehatan ni tidak akan tersampaikan dengan kepada masyarakat.
Etika Publik
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Etika Publik dengan indikator nilai
Bertanggung Jawab, dapat di lihat dari tekad penulis agar baliho ini tampak
menarik dan dapat di jadikan media untuk menyampaikan pesan ke masyarakat.
Ini adalah bentuk tanggung jawab penulis untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat. Dampak dijika nilai ini di terapkan adalah penulis melakukan segala
sesuatu dengan penuh rasa tanggung jawab untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Sebaliknya jika tidak di terapkan maka penulis akan melakukan
sesuatu dengan tidak ada rasa tanggung jawab sehingga tidak mencapai hasil
yang inginkan.
Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Komitmen Mutu dengan indikator
nilai Efektif, hal ini dapat di lihat dari penulis mencetak baliho ini di percetakan
yang bagus dengan hasil yang memuaskan sehingga dapat meningkat nilai
keindahan dari baliho tersebut. Selain itu penulis juga melakukan sedikit
perubahan pada baliho untuk mempercantik baliho tersebut hal ini juga
merupakan saran dari percetakan (Inovatif). Dengan di cetaknya baliho ini
penulis berharap pesan yang penulis sampaikan pada baliho ini dapat
tersampaikan dengan baik kepada masyarakat sehinnga dapat merubah perilaku
mereka dalam meningkatkan kesehatannya (Adaptif)
Anti Korupsi
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Anti Korupsi dengan indikator nilai
Sederhana, hal ini dapat di lihat dari penulis tidak mengeluarkan biaya yang besar
untuk mencetak baliho, selai itu penulis juga mencetak baliho ini dengan di
dasari akan rasa Peduli penulis kepada masyarakat tempat penulis bertugas agar
mereka memahami danmampu mencegah kanker payudara ini.
• Tahapan Kegiatan 3 Menentukan Lokasi Pemasangan
Baliho
Setelah mencetak baliho kemudian saya menentukan
tempat strategis yang saya pilih untuk baliho ini di
pasang, setelah berkonsultasi dengan mentor,
(Nasionalisme: Musyawarah), mentor pun
mememberikan saran untuk memasangnya digerbang
puskesmas (Akuntabilitas: Tranparansi), posisinya
sangat strategis dan sering di lalui oleh masyarakat
(Komitmen Mutu: Efektif dan Efisien, akuntabilitas:
Kejelasan). Lokasi pemasangan balihoyang strategis
dapat memiliki dampak yang baik, sehingga saya pun
setuju dengan saran dari mentor (Akuntabilitas:
Tanggung Jawab, Etika Publik: Tanggung jawab). Dengan
memilih lokasi ini harapan saya agar pesan melalui baliho
dapat selalu di baca oleh masyarakat sehingga mereka
selalu menerapkannya (Anti Korupsi: Peduli dan
Sederhana)

Output mentukan lokasi


pemasangan baliho
Dampak Analisis
Akuntabilitas
Dalam tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Akuntabilias dengan
indikator nilai Tanggung Jawab hal ini dapat di lihat dari cara penulis
mentukann tempat pemasangan baliho, penulis memilih tempat yang
strategis dengan penuh arsa tanggung jawab, selain itu penulis
memilih tempat ini agar baliho yang penulis pasang nantinya dapat di
jangkau oleh masyarakat sehingga masyarakt dapat elihat dengan
jelas isi dari baliho tersebut, lokasi pemasangan baliho ini juga tidak
melangar hukum atau aturan yang berlaku kerenadi pasang di
puskesmas tempat penulis bekerja (Transparansi).
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis
mampu mengambil keputusan dengan rasa tanggung
jawab, penulis tidak melanggar aturan dan mampu
menyampaikan pesan dengan baik kepada masyarakat
dengan memilih lokasi yang baik dan strategis, sebaliknya
jika nilai ini tidak di terapkan maka penulis tidak belajar
mengambil keputusan dengan rasa tanggung jawab,
menulis bisa saja milih lokasi yang tidak strategis dan
melanggar aturan,hal ini akan berpengaruh kepada pesan
yang penulis sapaikan melalui baliho ini tidak
tersampaikan.
Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Nasionalisme dengan
indikator nilai Musyawarah hal ini dapat di lihat dari penulis meminta
pendapat mentor selaku kepala puskesmas untuk lokasi pemasangan
baliho ini. Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah terjalin
kerjasama yang baik antara penulis dan kepala puskesmas. Sebaliknya
jika tidak di terapkan nilai ini maka tidak akan terjalin komunikasi yang
baik antara penulis dan mentor selaku kepala puskesmas.
Etika Publik
Pada tahapan kegiatan ini erdpat penerapan etika public dengan
indikator nilai Tanggung Jawab dimana penulis bertanggung jawab
penuh untuk menentukan lokasi pemasangan baliho nanti, penulis
melakukannya dengan sungguh-sungguh. Dampak jika penulis
menerapkan nilai ini adalah penulis belajar bertanggung jawab untuk
mengambil keputusan, sebliknya jika tidka di terapkan maka penulis
tidak akan siap dalam mengambil keputusan.
Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan Komitmen mutu
dengan indikator nilai Efektif, hal ini dapat dilihat dari keputusan
baliho untuk memilih tempat yang strategis sehingga baliho ini dapat
di baca oleh masyarakat dengan baik (Efisien). Dampak jika penulis
menerapkan nilai ini adalah penulis dapat menentukan lokasi yang
strategis sehinnga tujuan penulis tercapai. Sebaliknya jika tidak di
terapkan maka penulis tidak dapat menentukan loasi yang strategis
dan dapat berdampak buruk.
Anti Korupsi
Pada tahapan kegiatan terdapat juga penerapan anti korupsi dengan
inidikator nilai sederhana dan peduli, hal ini dapat di lihat dari
keputusan penulis dalam menentukan lokasi yang baik yang dapat di
jangkau oleh masyarakat (Peduli) sehingga pesan yang ingin di
sampaikan melalu baliho ini dapat terlaksana dengan baik (sederhana)
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis mampu
meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama dan mewujudkannya
dengan cara sederhana. Sebaliknya jika tidak di terapkan maka
penulis akan melakukan sesuatu dengan tidak di dasari rasa peduli
terhadap sesama
• Tahapan Kegiatan 4 Melakukan Pemasangan Baliho Pada
Lokasi Yang Telah Di Tentukan
Setelah mementukan lokasi yang strategis untuk
pemasangan baliho, setelah itu saya melakukan
pemasangan baliho sesuai lokasi yang di tentukan yaitu di
depan puskesmas (Akuntabilitas: Transparansi). Dalam
pemasangan ini saya meminta bantuan dari warga sekitar
(Nasionalisme: Kekeluargaan dan Kegotong Royangan)
Pemasangan baliho ini tidak menggunakan peraalat yang
maha sehinnga tidak mengeluarkan biaya tambahan (Anti
Korupsi: Sederhana). Lokasi pemasangan baliho ini memang
sangat strategis, tepat di samping jalan utama di depan
puskemas dan sering di lalui oleh warga (Komitmen Mutu:
Efektif) Dengan adanya pemasangan baliho di sini saya
berharap masyarakat dapat sering mambaca, dengan
seringnya membaca dapat mengingatkan kembali tentang
apa yang pernah saya ajarkan kepada mereka (Komitmen
Mutu: Efisien, Nasionalisme: Suka Memeberi
Pertolongan,akuntabilitas: Kejelasan). dengan begitu saya
yakin masyarakat kampung dorehkar terutama wanita usia
subur dapat mencegah kanker payudara karena mereka
sudah pandai melakukan perawatan payudara dan 3
langkah sedari untuk mendeteksini dini kanker payudara
(Anti Korupsi: Peduli Dan Adil, Etika Publik: Tanggung
Jawab, Akuntabilitas: Tanggung Jawab, Nasionalisme:
Mengembangkan Rasa Cinta Tanah Air)

OutPut Pemasangan Baliho


Analisis Dampak
Akuntabilitas
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan
akuntabilitas dengan indikator nilai Transparansi, hal
tercermin dari pemasangan baliho di depan gerbang
puskesmas, hal ini sesuai dengan prosedur, tidak
melanggar aturan dan sangat membantu pelayanan
masyarakat dalam pelaksaan promosi kesehatan
kepada masyarakat, baliho yang dipasang pun berisi
dengan ajakan untuk masyarakat lebih meningkatkan
kesadran dalam meningkatkan kesehatannya dengan
rutin melakukan perawatan payudara dan deteksi dini
kanker payudara dengan 3 langkah sedari ini (Kejelasan,
Kepercayaan)
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah penulis
melakukan sesuatu sesuai dengan prosedur, serta
penulis dapat memberikan layanan yang baik,
menyampaikan pesan kesehatan melalui baliho ini
sehingga meningkatkan kepercayaan warga terhadap
penulis, terlebih lagi kepada puskesmas, sebaliknya jika
tidak di terapkan maka penulis akan melakukan sesuatu
tidak beraada pada prosedur, serta tidak mendapat
kepaercayaan dari warga sehingga berpengaruh pada
penilaian masayarakat kepada puskesmas.
Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan
nasionalisme dalam inidikator Nilai Kegotong-Royongan
hal ini dapat di lihat ketika penulis meminta bantuan
masyarakat, penulis menciptkan suasana yang
bermasyarakat dan kekeluargaan, selain itu dengan
pemasanagn baliho ini penulis dapat Mengembangkan
Rasa Cinta Air dengan melakukan hal yang sederhana
menyampaikan pesan kesehatan melalui baliho ini
sehingga Membantu Orang Lain untuk meningkatkan
kesadaran dalam menjaga kesehatannnya hal ini juga
merupan penerapan nia Suka Memberi Pertolongan
Dampak jika penulis menerapakan nilai ini adalah
penulis mampu mengembangkanrasa cinta tanah
dengan cara yang sederhana, memeri bantuan kepada
orang lain melalui penyampian pesan kesehatan ini,
serta penulis dapat menjalin hubungan yang baik antara
penulis dan masyarakat. Sebaliknya jika tidak di
terapkan nilai maka tidak akan terjalin hubungan
kekeluargaan antara penulis dan warga, penulis juga
tidak dapat memebrikan pertolongan kepada orang lain
walau hanya sekadar penyampaian pesan kesehatan
melalui baliho ini.
Etika Publik
Pada tahapan kegiatan terdapat penerapan Etika
Publik dalam indikator nilai Bertanggung Jawab, hal ini
dapat di lihat dari niat penulis untuk membuat baliho
ini, penulis berharap walau hanya sekedar baliho tapi
dapat berdampak baik bagi masyarakat. Dampak jika
penulis menerapkan nilai ini adalah penulis mampu
bertanggung jawab atas sesuatu yang dibuat, begitu
sebaliknya jika tidak di terapkan maka penulis tidak
akan pernah belajar untuk bertanggung jawab.
Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan ini terdapat juga penerapan
Komitmen Mutu dalam indikator nilai Mutu, hal dapat
dilihat degan adanya pemasangan baliho di depan
puskesmas dapat membantu puskesmas dalam
melakukan promsi kesehatan, selain itu hal ini
merupakan cara yang Efektif Dan Efisien dengan
adanya baliho dapat membantu warga untuk selalu
mengingat dan mengingat lagi apa yang sudah
pernah saya ajarkan. Dampak jika penulis menerapkan
nilai ini adalah penulis mampu meningktkan mutu
puskesmas, penulis juga dapat mencapai tujuan yang
penulis harapkan yaitu Warga khususnya wus dapat
meningkatkan kesehatannya dengan rutin melakukan
perawatan payudara dan 3 langkah sedari ini.
Sebliknya jika tidak di terapkan nilai maka tujuan akhir
dari penulis tidak akan tercapai dalam meningkatkan
oengetahian masyarakaat.
Anti Korupsi
Pada tahapan kegiatan ini terdapat penerapan nilai
Anti Korupsi dengan indikator nilai Peduli, tergambar
dari niatnya penulis memamsang baliho ini agar warga
selalu membaca dengan begitu warga selalu teringat
untuk melakukan perawatan payudara dan deteksi
dini kanker payudara walaupun dengan cara
Sederhana ini penulis harap dampaknya sangat baik.
Dampak jika penulis menerapkan nilai ini adalah
penulis dengan kepedulian penulis ini mampu
menigktakan kesadaran masyarakat akan pentingnya
merawat diri dalam hal ini melakukan perawatan
payudra dan deteksi dini kanker payudara sehingga
warga dorehkar khusunya wanita pada usia subur
dapat emncegah kanker payudara. Sebaliknya jika
tidak di terapkan maka masyarakat tidak akan sadar
akan hal ini karena kurangnya rasa kepedulian dari
nakes dalam hal ini penulis karena tidak ada rasa
peduli terahadap sesama wanita dalam mencegah
kanker payudara di kampung dorehkar ini.
Matriks Keterkaitan nilai Aneka dengan Kegiatan Aktualisasi

TOTAL NILAI ANEKA YANG DIGUNAKAN ADALAH 229 NILAI

Matrik Keterkaitan Peran dan kedudukan Asn

Matriks Keterkaitan Visi dan Misi Organisasi dengan Kegiatan Aktualisasi


BAB VII
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi maka
penulis dapat menarik kesimpulan :
1. Pada laporan aktualisasi terdapat 4 kegiatan yang saya ajukan dan
seluruhnya terlaksanakan
2. Kegiatan aktualisasi saya ini saya laksanakan dengan menerapkan
nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi) maka akan meningkatkan kemampuan dan
kompetensi diri serta akan lebih mudah memperoleh dukungan kerja
dengan pihak terkait
3. Nilai Aneka yang sering muncul adalah Kejelasan (15), Suka
Memebri Pertolongan (12), Efektif (15), Peduli (15), Bertanggung
jawab (10), Sopan dan santun (9)
4. Nilai kedudukan dan Peran ASN yang sering muncul pada kegiatan
akualisasi adalah Pelayanan Publik (3) Manejemen ASN (1), WoG(1)
5. Pada kegiatan Pretest dan Posttest terdapat peningkatan wawasan
yang cukup memuaskan hal ini dapat di lihat dari bertambahnya
jawaban benar yang di isi oleh responden
B. SARAN
Guna memeperoleh hasil maksimal dalam kegiatan aktualisasi, maka
penulis memberikan saran sebagai berkut:
1. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan maka penulis dan dan
masyarakat harus terlibat langsung gara tujuan yang di harapkan
tercapai
2. Nilai – nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi harus di terapkan dalam
segala pekerjaan agara dapat terlaksana kerja sama yang baik
C. Rencana Tindak Lanjut
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi dalam masa habituasi
masih terdapat banyak kekurangan terkendala hubungan transportasi
ke tempat penulis bertugas, sehingga mengharuskan penulis terkesan
buru-buru dalam melaksanakan kegiatan. untuk kedepannya nanti
setelah beraktivitas kerja seperti biasa penulis akan lebih
memperbanyak lagi kegiatan penyuluhan terkait pencegahan kanker
payudara ini.

Anda mungkin juga menyukai