Anda di halaman 1dari 28

DAFTAR ISI ............................................................................................................

i
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian ..........................................................................................1
1.3 Manfaat Penelitian ........................................................................................1
1.4 Luaran ............................................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................2
2.1 Moda Transportasi Barang ...........................................................................2
2.2 Penentuan Daerah Rawan Kecelakaan (Blackspot) .....................................2
2.3 Rambu Lalu Lintas ........................................................................................3
2.4 Kecepatan .....................................................................................................3
2.5 Alinyemen Jalan ...........................................................................................4
2.6 Audit Keselamatan Jalan ..............................................................................5
BAB 3. METODE PENELITIAN ...........................................................................6
3.1 Tempat dan Waktu .......................................................................................6
3.2 Alat dan Bahan ..............................................................................................6
3.3 Metode Pengumpulan Data ..........................................................................6
3.4 Penentuan Populasi dan Sampel ....................................................................6
3.5 Analisa Data .................................................................................................7
3.6 Diagram Alur Penelitian ...............................................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ......................................................9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan ..........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................10
Lampiran ................................................................................................................11
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam perencanaan geometrik jalan tentunya harus memperhatikan enam
parameter perencanaan jalan seperti kendaraan rencana, kecepatan rencana,
volume lalu lintas, kapasitas jalan dan kinerja lalu lintas, dan jarak pandang
pengemudi. Sehingga pengguna jalan dapat mencapai tujuannya dengan cepat dan
nyaman. Kondisi jalan yang baik di luar perkotaan dapat memicu pertumbuhan
wilayah karena dipengaruhi oleh aksesibilitas lalu lintas yang tinggi.
Tidak demikian kondisi di salah satu ruas jalan poros Sidenreng Rappang –
Parepare, di wilayah Data’e yang merupakan jalan penghubung antar
kabupaten/kota, yang sering dilalui transportasi angkutan barang yang
menimbulkan beberapa permasalahan, seperti kemacetan, dan kerusakan jalan
akibat volume dan tingginya tekanan kendaraan yang melewati daerah ini.
Dengan melihat banyaknya kecelakaan lalu lintas khususnya moda
transportasi angkutan barang di lokasi tersebut. Keselamatan jalan harus
dipandang secara komprehensif dari semua aspek perencanaan maupun pekerjaan
pembuatan jalan.
Meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas tidak terlepas pula dari faktor-
faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalu lintas seperti faktor pengemudi, faktor
kendaraan dan faktor jalan. Banyaknya jumlah moda transportasi angkutan barang
yang beroperasi dijalan tersebut terkadang tidak di ikuti dengan kesadaran
pengguna jalan untuk mentaati rambu lalu lintas.
Dari masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
geometrik jalan dan pemahaman rambu lalu lintas penyebab kecelakaan
transportasi angkutan barang untuk menghindari terjadinya kecelakaan pada
wilayah tersebut.
1.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pelaksanaan penelitian ini yang akan dicapai:
1. Untuk mengetahui karakteristik moda transportasi barang yang melintas di
kawasan rawan kecelakaan lalu lintas.
2. Untuk mengetahui dampak geometrik jalan dan pemahaman operator
transportasi barang mengenai rambu lalulintas.
1.3. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis
Penelitian ini dapat digunakan untuk menerapkan teori-teori yang
diperoleh di bangku perkuliahan dan mengaplikasikan dengan kenyataan
yang ada, serta menambah pengalaman dan pengetahuan penulis akan
masalah keselamatan jalan.
2. Bagi lembaga
2

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi dan masukan serta


informasi bagi lembaga Ditjen Perhubungan Darat dan Bina Marga agar dapat
mengurangi resiko terjadinya kecelakaan di kawasan tersebut.
3. Bagi pengemudi kendaraan
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pengemudi
kendaraan terhadap pentingnya pemahaman rambu lalu lintas agar terhindar
dari kecelakaan.
1.4 Luaran
Laporan kemajuan, laporan akhir dan artikel ilmiah
BAB 2. TINJAUAAN PUSTAKA
2.1. Moda Transportasi Barang
Menurut Kargo (2017) trucking adalah layanan jasa pengiriman barang via
darat menggunakan armada mobil dan truk antar kota hingga antar pulau dimana
barang yang akan dikirim dicampur bersama dengan milik orang lain untuk
memenuhi kebutuhan pengiriman barang yang lebih murah dan cepat.
Menurut Hoel, L.A. (1971) dalam angkutan barang permasalahan yang sering
timbul adalah dalam penyaluran barang antara kota. Untuk penyaluran barang
antar kota umumnya menggunakan truk dengan kapasitas besar dan fasilitas
khusus untuk bongkar muat, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk di
dalam kota, sebagian barang produksi dan barang komsumsi di kirim dan
didatangkan dari luar kota menggunakan truk-truk besar. Truk-truk besar ini akan
berpengaruh terhadap sistem transportasi kota, karena pengiriman barang
terbanyak dilakukan pada pagi hari, siang dan sore. pada saat itu lalu lintas kota
cukup padat. Sedangkan penyaluran barang di dalam kota menyebar ke seluruh
kawasan kota dan sangat sulit diperkirakan, serta dengan penggunaan moda
transportasi yang bervariasi.
Dari penelitian sebelumnya mengenai permasalahan penyaluran barang
dengan menggunakan truk-truk besar di dalam maupun di luar kota, maka penulis
berfokus melakukan penelitian khususnya moda transportasi angkutan barang
antara kota yang memuat barang produksi dan barang komsumsi untuk kebutuhan
penduduk yang melewati daerah rawan terjadinya kecelakaan yang disebabkan
oleh gemetrik jalan dan pemahaman rambu lalulintas.
2.2. Penetuan Daerah Rawan Kecelakaan (Black Spot)
Black Spot merupakan lokasi pada jaringan jalan dimana frekuensi kecelakaan
lalulintas pertahun dengan korban mati, atau jenis kecelakaan lainnya lebih besar
dibandingkan jumah minimal yang telah ditetapkan. Black spot dapat berupa
persimpangan, atau bentuk yang spesifik seperti jembatan ataupun jalan yang
pendek dengan panjang kurang dari 0,3 km.
Untuk mengetahui tingkat kerawanan suatu lokasi. Black Spot dapat dilakukan
perhitungan dengan cara pembobotan setiap kelas kecelakaan dengan suatu angka
tertentu yang disebut Equivalent Accident Number (EAN) menggunakan skala:
Meninggal Dunia (MD)= 12
3

Luka Berat (LB) = 6


Luka Ringan (LR) = 3
Sehingga :
EAN = 12 MD + 6 LB + 3 LR (1)
Suatu daerah dinyatakan daerah rawan kecelakaan (Black Spot) jika nilai EAN
melebihi nilai EAN kritis, yang dapat dihitung dengan Pers. (2) dan (3).

√( ) ( (2)

(3)
Sumber : (Direktorat Jendral Bina Marga, 1997).
Keterangan:
= Nilai EAN kritis.
= Nilai EAN rata-rata.
= Jumlah kecelakaan per jumlah kendaraan.
= Jumlah segmen jalan.
2.3. Rambu Lalu Lintas
Rambu lalu lintas adalah bagian dari perlengkapan jalan yang memuat
lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan
untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan
(Peraturan Mentri Perhubungan Nomor Pm 13 Tahun. 2014). Agar rambu dapat
terlihat baik siang ataupun malam, atau pada waktu hujan maka bahan harus
terbuat dari material retro-reflektif.
Setiap jenis lalu lintas mempunyai tata tertib masing-masing. Sebagai
peraturan lalu lintas yang berlaku di Indonesia dibuat dalam bentuk rambu-rambu
lalu lintas yang bersifat internasional.
Rambu-rambu tersebut dibagi kedalam 3 jenis yaitu :
1. Peringatan.
2. Larangan.
3. Petunjuk.
2.4. Kecepatan
Kecepatan adalah besaran yang menunjukkan jarak yang ditempuh kendaraan
dibagi waktu tempuh. Biasanya dinyatakan dalam km/jam. Rumusan untuk
memperoleh kecepatan adalah sebagai berikut:
(4)
Keterangan :
V = Kecepatan rata- rata kendaraan (m/dt atau dikonversikan menjadi
km/jam).
L = Panjang segmen.
T = Waktu tempuh rata-rata (dt).
4

Tabel 2.1. Kecepatan Rencana (Vr), Sesuai Klasifikasi Fungsi dan Medan
Jalan.
Kecepatan Rencana (Vr) (km/jam)
Fungsi
Datar Bukit Pegunungan
Arteri 70-120 60-80 40-70
Kolektor 60-90 50-60 30-50
Lokal 40-70 30-50 20-30
2.5 Alinyemen Jalan
1. Alinyemen Horizontal
Menurut Hadiwardoyo, S.P. (1995) alinyemen horizontal adalah garis
proyeksi sumbu jalan tegak lurus bidang datar peta (trase). Jari-jari tikungan
minimum, radius lengkung tikungan di pengaruhi oleh superelevasi maksimum
dan gaya gesekan melintang antara ban dan kendaraan (e+f). Dalam
merencanakan alinyemen horizontal sebaiknya menghindari penggunaan radius
lengkung tajam karena pengemudi akan mengalami kesulitan dalam menyesuikan
diri dengan kondisi jalan. Berdasarkan kecepatan tersebut, maka di peroleh
rumusan untuk menentukan R minimum sebagai berikut:
(5)
(
Keterangan :
= Jari-jari tikungan minimum, (m).
V = Kecepatan, (km/jam).
= Superelevasi maksimum, (%).
Koefisien gesekan melintang antara ban kendaraan dan
permukaan jalan, untuk perkerasan aspal.
2. Alinyemen vertikal
Alinyemen vertikal adalah perpotongan bidang vertikal dengan bidang
permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan atau proyeksi garis sumbu jalan
pada bidang vertikal yang melalui sumbu jalan. Alinyemen vertikal seringkali
disebut juga sebagai penampang memanjang jalan, terdiri atas bagian landai
vertikal dan bagian lengkung vertikal.
2.6. Audit Keselamatan Jalan
(Departemen Pekerjaan Umum, 2005) audit keselamatan jalan merupakan
bagian dari strategi pencegahan kecelakaan lalu lintas dengan suatu pendekatan
perbaikan suatu konsep pemeriksaan jalan yang komprehensif, sistematis dan
independen. Klasifikasi nilai dampak keparahan korban kecelakaan dan klasifikasi
untuk mengukur penyimpangan desain bagian-bagian fasilitas jalan terhadap
standarnya, didasarkan pada tingkat kemungkinan dan tingkat ancaman. Tingkat
kemungkinan digunakan untuk menilai temuan defisiensi yang tidak memiliki,
atau tidak diketahui adanya riwayat kecelakaan sebelumnya di tempat yang
diaudit. Sedangkan tingkat ancaman digunakan untuk menilai titik defisiensi yang
telah secara nyata mengakibatkan kecelakaan (memiliki riwayat kecelakaan).
5

Tabel 2.3. Matrik Dasar Penentuan Klasifikasi Peluang Kejadian Dan


Dampak Keparahan Korban Kecelakaan Berdasarkan Tingkat
Kemungkinan Dan Ancaman.
Kem Kem
Kem Kem Anca
ungk Kem ungk
Kons ungk ungk man Ancam Ancam Ancam
inan ungk inan
ekue inan inan Ama an an an Ancaman Besar
Ama inan Ama
nsi Besa Seda t Kecil Sedang Besar
t Kecil t
r ng Kecil
Besa Kecil
Pelua
Nilai -100 -70 -40 -10 -1 1 10 40 70 100
ng
Kem
ungki
nan
5 -500 -350 -200 -50 -5
hamp
ir
Pada bagian ini tidak dilakukan penilaian
pasti
Kem
ungki
4 -400 -280 -160 -40 -4
nan
besar
Kem
ungki
nan 3 -300 -210 -120 -30 -3
sedan
g
Kem
Nilai negatif menunjukkan adanya resiko yang masig
ungki
2 -200 -140 -80 -20 -2 berupa pondasi karena tidak adanya riwayat kecelakaan
nan
sebelumnya dititik defisiensi tersebut
kecil
Kem
ungki
nan 1 -100 -70 -40 -10 -1
amat
kecil
Anca
man
amat 1 1 10 40 70 100
jaran
Pada bagian ini tidak dilakukan
g
penilaian
Anca
man
2 2 20 80 140 200
jaran
g
Anca
man
3 3 30 120 210 300
sedan
g
Nilai negatif menunjukkan
Anca
adanya resiko yang masih
man
berupa potensi karena tidak
cuku
4 adanya riwayat kecelakaan 4 40 160 280 400
p
sebelumnya dititik defisiensi
serin
tersebut
g
Anca
man 5 5 50 200 350 500
kerap
Sumber : (Mulyono, A.T., Kushari, B., Gunawan, H.E, 2009)
Berdasarkan asumsi yang dibangun dari olah data kejadian kecelakaan pada
lokasi Black Spot di beberapa wilayah di Indonesia, maka dapat diklasifikasikan
nilai peluang defisiensi keselamatan infrastruktur jalan terhadap kejadian
kecelakaan di jalan raya, seperti ditunjukkan dalam.
6

Tabel 2.4. Peluang kecelakaan berdasarkan defisiensi.


Hasil ukur dimensi dan tata letak Nilai kualitatif Nilai
bagian infrastruktur jalan Kuantitatif
Perbedaaan yang terukur di lapangan Tidak pernah terjadi Kecelakaan 1
lebih kecil dari 10% terhadap standar
teknisnya
Perbedaaan yang terukur di lapangan Terjadi kecelakaan sampai 5 kali 2
antara 10% -40% terhadap standar per tahun
teknisnya
Perbedaaan yang terukur di lapangan Terjadi kecelakaan 5-10 kali per 3
antara 40%-70% terhadap standar tahun
teknisnya
Perbedaaan yang terukur di lapangan Terjadi kecelakaan 10-15 kali per 4
antara 70%-100% terhadap standar tahun
teknisnya
Perbedaaan yang terukur di lapangan Terjadi kecelakaan lebih dari15 5
lebih besar dari 100% terhadap standar kali per tahun
teknisnya
Sumber : (Mulyono, A.T., Kushari, B., Gunawan, H.E, 2009).

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Data’e, kabupaten Sidenreng Rappang . Waktu
yang diperlukan untuk penelitian ini diselesaikan selama 4 bulan.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:
1. Theodolit untuk mengukur geometrik jalan.
2. Meteran gulung untuk mengukur panjang jalan dan lebar badan jalan, bahu
jalan pada lokasi penelitian.
3. Stopwatch untuk survei kecepatan sesaat.
4. Kamera foto, untuk pengambilan gambar dan lokasi lalu-lintas di lokasi yang
diteliti.
5. Pulpen dan kertas untuk mencatat hasil survey.
6. Alat hitung volume lalu lintas mengunakan aplikasi quick counter.
7. Protokol kesehatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dilapangan pada
saat pengambilan data.
3.3. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang melalui pengamatan langsung di lokasi meliputi:
waktu tempuh rata rata transportasi barang, data geometrik jalan dan berdasarkan
wawancara terhadap operator transportasi barang.
2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan yaitu data kecelakaan lalu lintas khusus
transportasi barang dari instasi terkait.
7

3.4. Penentuan Populasi dan Sampel


Teknik sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang
representative dari suatu populasi, teknik sampling meliputi dua hal, yaitu
seberapa besar ukuran sampel yang digunakan dan bagaimana proses atau teknik
penarikan sampel tersebut.
Metode yang digunakan adalah metode yang dikembangkan oleh Isaac dan
Michael yaitu untuk menentukan jumlah sampel yang memenuhi syarat berikut:
1. diketahui jumlah populasinya;
2. pada taraf kesalahan (significance level) 1%, 5% dan 10%.
3. cara ini khusus digunakan untuk sampel yang berdistribusi normal, sehingga
cara ini tidak dapat digunakan untuk sampel yang tidak berdistribusi normal,
seperti sampel yang homogeny.
4. cara untuk menentukan jumlah sampel yang di perlukan dalam suatu
penelitian yaitu Menggunakan Rumus Slovin.
(6)
Dengan: N = besar populasi/jumlah populasi.
n = jumlah sampel.
e = batas toleransi kesalahan (error to lerance).
3.5. Analisa Data
Penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif.
1. Kuantitatif adalah menganalisis mengenai geometrik jalan dengan tiga
parameter kecepatan, jari-jari tikungan dan jarak pandang pengemudi.
Dengan tahapan sebagai berikut:
a. Menentukan daerah rawan kecelakaan (Black Spot) dengan memakai
perhitungan EAN dengan rumus (2,3,4).
b. Mengolah data kecepatan, jarak pandang, dan jari jari tikungan.
1) Menghitung kecepatan transportasi barang menggunakan rumus (5).
2) Menghitung Jarak pandang transportasi barang.
3) Menghutung jari jari tikungan lokasi (Black Spot) menggunakan rumus
(6).
c. Analisis defisiensi kecepatan, jarak pandang, jari jari tikungan
menggunakan rumus.
( )
Defisiensi yang diperoleh yaitu berdasarkan tiga parameter yaitu
kecepatan, jarak pandangan henti dan jari-jari tikungan.
d. Analisis peluang kecelakaan dengan menggunakan tabel 2.4, maka
diperoleh peluang kelakaan pada kecepatan, jarak pandang, dan jari jari
tikungan
e. Analisis resiko terjadinya kecelakaan di peroleh dari peluang kecelakaan
dikali dampak keparahan korban pada tabel 2.3
2. Adapun analisis kualitatif adalah menguraikan dan mendeskripsikan mengenai
8

hasil analisis data terhadap pemahaman oprator mengenai rambu lalulintas.


a. Membagikan kousioner kepada optaror kendaraan barang.
b. Hasil kousioner dianlisis menggunakan program SPSS. Analisis ini diolah
dan dianalisa sehingga dapat diukur untuk memperkirakan besarnya
pengaruh secara kuantitatif.
3.6. Diagram Alur Penelitian
Mulai

Menentukan Rumusan Masalah

Data Kecelakaan Lintas

lokasi

Data Kuesioner waktu tempuh Data geometrik

Analisis Statistik 1. Analisa Kecepatan


2. Analisa Jari Jari Tikungan
(Program
3. Analisa Jarak Pandang
SPSS)

Analisa Defisiensi

1. Analisis peluang kecelakaan


2. Analisis terjadinya resiko kecelakaan

Hasil

Selesai
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya

Tabel 4.1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Perlengkapan yang diperlukan Rp. 8.230.000
2 Bahan habis pakai Rp. 550.000
3 Perjalanan dalam kota Rp. 600.000
Jumlah Rp. 9.380.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Jadwal penelitian untuk bulan pertama, kedua dan ketiga dapat dilihat ditabel
sebagai berikut:

Tabel 4.2. Jadwal

Bulan Ke- Person


Nama
No Pertanggung-
Kegiatan 4
1 2 3 Jawab

Persiapan Rhaflie
1 alat dan Farhan
bahan Maspul

Agun
2 Observasi
kurniawan

Pembagian
3 Jumadil
Kuesioner

Servei
kecepatan Muh Arjun
4
(Angkutan Abidin
Barang)

Survei
Muh. Syahrul
5 Geometrik
Ramadhan
Jalan

Analisis Agun
6
Data Kurniawan
10

DAFTAR PUSTAKA.
Departemen Pekerjaan Umum, 2005. Pedoman Konstruksi Bangunan Audit
Keselamatan Jalan, Pd T-17-2005-B, Jakarta.
Direktorat Jendral Bina Marga, 1997. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan
Antar Kota, Jakarta.

Hoel, L.A. 1971. summary of conference proceeding. Washington D.C Highway


Research Board, urban commodity Flow.
Hadiwardoyo, S.P. 1995. Perencanaan Geometrik Jalan, Laboratorium Jalan dan
Survey. Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Jakarta.
Kargo. 2017. pengertian trucking. URL:https://kargo.tech/artikel/tag/pengertian
trucking/. Diakses tanggal 9 maret 2021

Mulyono, A.T., Kushari, B., Gunawan, H.E, 2009, Audit


KeselamatanInfrastruktur Jalan (Studi Kasus Jalan Nasional KM 78- KM 79
JalurPantura Jawa, Kabupaten Batang, Jurnal Teknik Sipil: Jurnal Teoretis dan
Terapan Bidang Rekayasa Sipil. ISSN 0853-2982. http://kberlian.staff.uii.ac.id/
Peraturan Mentri Perhubungan Nomor Pm 13 Tahun. 2014 Tentang Rambu Lalu
Lintas. Http://-Hubdat.Dephub.Go.Id/Km/Tahun-2014/1626-Peraturan-Mentri-
Perhubungan-Nomor-Km-13-Tahun-2014-Tentang-Rambu-Lalu-Lintas..
Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan

Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


1. Perlengkapan yang
diperlukan
a. Penyewaan 30 hari Rp. 300.000 Rp.7.500.000
alat teodolit
b. Meteran 1 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000
c. Payung 1 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000
d. Kompas 1 buah Rp. 30.000 Rp. 30.000
e. Handy talkie 2 buah Rp. 300.000 Rp. 600.000
(HT)
SUB Rp. 8.230.000
TOTAL (Rp)
2. Bahan habis pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. Kertas A4 3 rim Rp. 60.000 Rp. 180.000
b. Pulpen 5 buah Rp. 6.000 Rp. 30.000
c. Masker 1 Kotak Rp. 60.000 Rp. 60.000
d. Hand sanitizer 2 buah RP. 65.000 Rp. 130.000
e. Kuota Internet 30 hari Rp. 5.000 Rp. 150.000
SUB Rp. 550.000
TOTAL
(Rp)
3. Perjalanan dalam
kota
a. Transportasi 60 hari Rp. 10.000 Rp. 600.000
Lokasi
Penelitian
SUB Rp. 600.000
TOTAL
(Rp)
TOTAL Rp. 9.380.000
1+2+3+4 (Rp)
Terbilang : sembilan juta tiga ratus delapan puluh ribu rupiah
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas.

No Nama/NIM Program Bidang Ilmu Alokasi Waktu Uraian Tugas


Studi (Jam/Minggu)

1 Agun S1 Teknik Transportasi 8 Jam / Melakukan


kurniawan Sipil Munggu koordinasi
dengan anggota
peneliti dalam
menjalankan
penelitian.
2 Rhaflie S1 Hukum Hukum 8 Jam / Bertanggung
Farhan Munggu jawab atas alat
Maspul dan
mengkordinir
Keuangan
3 Jumadil S1 Teknik Transportasi 8 Jam / Bertanggung
Sipil Munggu jawab atas
jalannya
penelitian
dilapangan,
termasuk
Pembagian
Kuesioner.
4 Muh Arjun S1 Teknik Transportasi 8 Jam / Bertanggung
Abidin Sipil Munggu jawab atas
jalannya
penelitian
dilapangan,
termasuk
Pembagian
Kuesioner.
5 Muh. S1 Teknik Transportasi 8 Jam / Bertanggung
Syahrul Sipil Munggu jawab atas
Ramadhan jalannya
penelitian
dilapangan,
termasuk
pengambilan data
menggunakan
alat survay Total
Station
Lampiran 5. Kuesioner Penelitian
A. Petunjuk Pengisian Angket
- Mohon angket ini diisi oleh Bapak/Ibu/Saudara untuk menjawab seluruh
pertanyaan yang ada.
- Berilah tanda (X) pada pilihan yang telah disediakan dan dipilih sesuai
dengan keadaan sebenarnya.
- Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu/Saudara atas partisipasi
guna mensukseskan penelitian ini.
1. Karakteristik Responden (X1)

Nama :

Usia :

Jenis Kelamin :

Kepemilikan SIM :

a. SIM B
b. SIM B1
c. SIM B2

Pengalaman Berkendara : Tahun

2. Data Perilaku Keselamatan Berkendara (X2)


a. Pengetahuan pengendara tentang keselamatan berkendara
1. Bagaimana cara mengemudi kendaraan mobil truk yang baik di
jalanraya?
a. Berhati-hati dan pelan-pelan
b. Selalu memperhatikan tindakan dari pengendara lain
c. Mengutamakan keselamatan lalu-lintas dan bukan kepentingan
pribadi
d. Mematuhi rambu lalu lintas
e. Menelfon saat berkendara
2. Pada bagian – bagian jalan mana kendaraan yang kecepatan tinggi
sering mengakibatkan kecelakaan ?
a. Pada bagian jalan yang sedang diperbaiki
b. Pada bagian jalan yang menyempit
c. Tikungan
d. Pada bagian tanjakan/penurunan
e. Pada bagian jalan berlubang
b. Pengetahuan tentang rambu lalu lintas

1. Apa arti rambu samping ?


a. Jalan menurun curam
b. Jalan menurun landai
c. Jalan menanjak curam
d. Jalan menanjak lundai
e. Jalan licin

2. apa arti rambu di samping ?


a. Belok kiri
b. belok kanan
c. tikungan kiri
d. tikungan kanan
e. tikungan tajam

3. apa arti rambu di samping ?


a. Jalan menurun curam
b. Jalan menurun landai
c. Jalan menanjak curam
d. Jalan menanjak lundai
e. Jalan licin

4. apa arti rambu di samping ?


a. Persimpangan tiga berganda
b. Persimpangan tiga
c. Persimpangan
d. Persimpangan 4 arah
e. Persimpangan 4 lurus

5. apa arti rambu di samping ?


a. Belok kanan
b. Tikungan tajam kanan
c. Tikungan tajam kiri
d. Belok kiri
e. Tikungan kanan

6. apa arti rambu di samping ?


a. Tikungan berganda
b. Banyak tikungan
c. Tikungan kiri
d. Tikungan kanan
e. Tikungan tajam ganda

7. apa arti rambu di samping?


a. Persimpangan tiga berganda
b. Persimpangan tiga
c. Persimpangan
d. Persimpangan 4 arah
e. Persimpangan 4 lurus

8. apa arti rambu di samping ?


a. Dilarang lewat
b. Di depan ada keramaian
c. Hati – hati
d. di depan ada acara
e. dilarang lewat

9. apa arti rambu di samping ?


a. Di depan banyak anak – anak
b. Ada keramaian
c. Banyak anak- anak mondar mandir
d. sekolah
e. hati – hati
10. apa arti rambu di samping ?
a. Belok kiri
b. Jalan dua arah
c. Rambu pengarah tikungan ke kiri atau ke kanan
d. Hati – hati
e. Di depan ada pengerjaan jalan

11. apa arti rambu di samping ?


a. Area banyak pejalan kaki
b. Area pejalan kaki anak – anak
c. Penyebrangan pejalan kaki
d. Banyak anak sekolah
e. Ada keramaian

12. apa arti rambu di samping ?


a. Penyempitan jalan
b. Penyempitan jalan sebelah kanan
c. Jembatan
d. Penyempitan jalan sebelah kiri
e. Tidak ada jawaban yang benar

13. apa arti gambar di samping ?


a. Larangan bagi pengendara untuk melintang
b. Dapat dilintasi oleh kendaraan
c. Dilarang melintasi garis tersebut untuk melewati kendaraan lain
d. Memisahkan arus lalu lintas
e. Tidak boleh mendahului kendaraan lain

14. apa arti gambar di samping ?


a. Larangan bagi kendaraan untuk melintasi garis tersebut
b. Tidak boleh mendahului kendaraan lain
c. Dapat dilintasi oleh kendaraan
d. Dilarang melintasi garis tersebut untuk melewati kendaraan lain
e. Boleh keluar garis untuk mendahului pengendara lain
15. apa arti gambar di samping ?
a. Larangan bagi kendaraan untuk melintasi garis tersebut
b. Dilarang melintasi pengendara lain disaat tikungan
c. Boleh melintasi pengendara lain disaat tikungan
d. Dilarang melintang
e. Boleh melintasi garis
3. Kedisiplinan Pengendara dalam Berlalu-lintas (X3)
a. Sikap Pengendara Terhadap Keselamatan
SS = Sangatsetuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangattidaksetuju
CS = Cukup Setuju
No PERNYATAAN JAWABAN
. SS S CS TS STS
1. Ketika Saya akan melakukan perjalanan
dekat, anda tidak perlu melakukan
pemeriksaan kendaraan.
2. Ketika mengendara di jalanan sepi, anda
boleh mengendara sambil memegang
handphone
3. Demi keamanan Saya ketika berkendara
harus memakai perlengkapan seperti
helm, jaket, masker, sarung tangan dan
sepatu serta membawa SIM dan STNK.
4. Ketika Saya hendak membelok sebaiknya
terlebih dahulu menyalakan lampu sein.
5. Setiap pengendara arus mematuhi hukum
dan undang-undang yang berlaku.
6 Setiap pengendara wajib memerhatikan
rambu lalu lintas yang ada pada saat
berkendara
b. Perilaku Berkendara Terhadap Keselamatan
SL = Selalu P = Pernah
SR = Sering TP = Tidak Pernah
KK = Kadang-kadang

No. PERNYATAAN JAWABAN


SL SR KK P TP
1. Apakah Anda membawa SIM dan STNK
setiap kali berkendara?
2. Apakah Anda menggunakan sabuk
pengaman saat berkendara?
3. Apakah Anda memakai masker saat
berkendara?
4. Apakah Anda menyalakan lampu utama saat
berkendara di siang hari?
5. Apakah Anda menyalakan lampu sein
sebelum membelok?
6. Apakah Anda mengendarai mobil truk
dengan kecepatan tinggi?
7. Apakah Anda selalu menjaga jarak dengan
pengendara lain?
8. Apakah anda sering melakukan menyelip
pada saat tikungan?
9 Apakah bapak memerhatikan rambu lalu
lintas pada saat berkendara
10 Apakah bapak singgah pada saat terjadinya
kecelakaan

4. Keselamatan Pengendara (Y)


1. Semenjak Bapak/Ibu/Saudara berkendara melewati kawasan Data’e
apakah Bapak/Ibu/Saudara pernah mengalami kecelakaan ?
a. Selalu d. pernah
b. Sering e. tidak pernah
c. Kadang-kadang
2. Sudah berapa kali Bapak/Ibu/Saudara mengalami kecelakaan di kawasan
Data’e?
a. 1 d. 4
b. 2 e. > 5
c. 3 4
3. Apakah bapak pernah melihat orang kecelakaan ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Pernah
e. Tidak pernah

Anda mungkin juga menyukai