Judul Praktikum
Sabina Salsabiela (12121084) /Senin 11.00-13.00/ 23 Oktober 2023
Asisten : 1. Mario Wijaya (22123006)
2. M. Ikhsan Pradana (22121301)
Abstrak
Praktikum modul 2 dengan topik ”Penentuan Sifat-sifat Fisik dan Mekanik Batuan yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Penggalian dan Kemampuboran” bertujuan untuk mengetahui karakteristik batuan utuh dan massa batuan yang
mempengaruhi pemilihan metode penggalian dan kemampuboran dan Menentukan Drilling Rate Index. Peralatan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah point load tester, alat penumbukan, ayakan, dan set core box. Penentuan metode
penggalian dan kemampuboran membutuhkan parameter berupa sifat – sifat fisik dan mekanik batuan. Parameter yang
digunakan untuk menentukan nilai DRI yaitu melalui harga kerapuhan S 20 dan Siever J. Setelah dilakukan percobaan dan
melalui pengolahan data, diperoleh nilai Point Load Index (PLI) sebesar 1,53 MPa dan RQD sebesar 86,59%. Berdasarkan
hal tersebut maka diperoleh nilai intensitas kekar sebesar 6,36617/meter dan jarak antar kekar sebesar 0.1571 m. Sedangkan
nilai DRI diperoleh sebesar 45% (Tinggi), nilai drilling rate index yang didapatkan gagal karena kesalahan praktikan.
PLI diametrical
F (kN )
PLI −DI= 2
×10 3
D
UCS
RQD
Berat Lolos
S 20=
Berat Awal
Dilakukan pengukuran panjang masing-masing
kepingan batuan pada corebox dengan panjang yang
Sieverv J dihitung adalah kepingan ≥ 10
Penetrasi rata−rata
Siever J=
1
mm
10 Dihitung RQD dengan rumus
% Galat
Berat Awal−Berat Akhir
%galat = ×100 %
Berat Awal
1. Menentukan Uji PLI Dicari nilai λ dengan rumus
Nilai UCS
σc=18 PLI =18 ( 1, 53 ) =27 ,54 Mpa
σc=23 PLI =23 ( 1 ,53 )=35 ,19 Mpa
σc=¿ 27,54 – 35,19 Mpa
Masukkan keriki yang berukuran 11,2 -16 mm
menggunakan 2 ayakan hingga seberat 0,5 kg
(W0)
Gambar 2.1. Plot grafik kriteria index batuan Beban 14 kg pada alat tumbuk diangkat setinggi
25 cm kemudian dijatuhkan sebanyak 20 kali
Dari grafik Kriteria Indeks Batuan (Franklin, 1971),
didapatkan bahwa metode penggalian yang cocok
yaitu dengan metode penggaruan seperti
Dilakukan pengayakan dengan dengan ayakan
menggunakan bulldozer. 11.2 mm
5. Menghitung Harga Siever J Kemudian nilai DRI dimasukkan dalam Tabel Klasifikasi,
sebagai berikut:
Diambil contoh batuan ukuran
10x10x10 cm
Pengeboran 1 2 3
Penetrasi (mm) 2,3 2,35 3,25
Tabel 2.1. Hasil pengeboran sebanyak 3 kali
Selain kami menentukan kriteria indeks kekuatan bat (BPI) DAN POINT LOAD INDEX (PLI)
batuan berdasarkan Franklin, ditentukan juga nilai drilling
rate index adalah 45%, nantinya untuk mengetahui jenis UNTUK MEMPREDIKSI NILAI KUAT
batuan yang dapat digali. Didapatkan nilai brittleness
sebesar 40,6%. Hal ini dikarenakan pengambilan sampel TEKAN BATUAN PENYUSUN LERENG
yang lolos ayakan 11,2 mm, bukan yang tertahan diantara
TAMBANG GUNA MENCEGAH
16 – 11,2 mm sehingga mendapatkan lebih banyak debu
dibanding yang masih berbentuk kerikil. Apabila TERJADINYA LONGSORAN DI CV. BARA
diklasifikasikan pada drilling rate index maka termasuk
drilling rate yang medium. MITRA KENCANA, SAWAHLUNTO. Jurnal
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan antara Sains dan Teknologi: Jurnal Keilmuan dan
berat sebelum dan sesudah ayakan adalah ketika
Aplikasi Teknologi Industri, 20(1), 65.
melakukan ayakan, terdapat kerikil yang tersangkut di
bagian ayakan sehingga terjadi pengurangan berat di akhir, https://doi.org/10.36275/stsp.v20i1.242
human error, dan adanya kerikil yang hilang selama proses
penumbukan dan pengayakan. Siswanto, S., & Anggraini, D. (2018). Perbandingan
E. Daftar Pustaka