Sia 10
Sia 10
SISTEM KOMUNIKASI
Dalam masyarakat informasi yang demikian maju, data seringkali harus dikomunikasikan
dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Komunikasi jarak jauh timbul karena dewasa ini transaksi
bisnis tidak lagi mengenal batas negara dan dunia yang cenderung menjadi satu. Dalam skala
pengolahan data yang besar dan rentang jaringan bisnis yang luas, system komunikasi yang andal
akan menjadi kebutuhan. Proses pengolahan data tidak selalu dilakukan ditempat terjadinya
transaksi, melainkan bias dilakukan di suatu tempat yang sangat jauh dengan menggunakan
system yang canggih. Hal itu bias dilakukan apabila perusahaan memiliki system komunikasi
yang baik.
Sistem komunikasi yang andal juga akan memperdekat hubungan perusahaan dengan para
stakeholder. Pelanggan akan lebih mudah berinteraksi dan pemasok akan lebih mudah
memahami karakteristik perusahaan. Dengan demikian, kelancaran proses bisnis dan efisiensi
akan semakin baik dan pada gilirannya nilai ( volue ) perusahaan akan meningkat.
Komunikasi terjadi apabila seseorang berbicara dengan orang lain. Disini muncul
pengertian sender ( pengirim ) dan receiver ( penerima ). Apabila seseorang berbicara dengan
orang lain, berarti seseorang yang berbicara itu adalah sender yang menggunakan otak dan
mulutnya sebagai suatu coder untuk menyampaikan pesan kedalam bentuk yang dapat
ditransmisikan.
Pesan itu akan mengalir melalui suatu saluran ( channel ) menuju receiver. Pesan verbal
yang dikomunikasikan dengan tatap muka akan mengalir melalui gelombang suara di udara. Jika
diterima receiver, pesan itu harus melalui decoder yaitu telinga dan otak sipenerima. Proses
tersebut dinamakan model dasar komunikasi.
Sistem komunikasi pada dasarnya adalah himpunan perangkat keras dan perangkat lunak
yang dirancang untuk mengkomunikasikan informasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Karakteristik Saluran
Efisiensi dan kemampuan suatu system komunikasi dapat diukur dengan menggunakan
karakteristiknya. Karakteristik dimaksud antara lain adalah :
Kecepatan Transmisi
Metode Transmisi
Arah Transmisi
Manajemen Jaringan
Sistem jaringan merupakan system yang sangat penting dalam organisasi. Kerusakan atau
tidak berfungsinya system jaringan akan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi
perusahaan. Untuk menghindarinya, diperlukan manajemen jaringan melalui mekanisme
perencanaan dan pengendalian yang baik. Perusahaan yang menggunakan system jaringan untuk
mendukung kegiatan usahanya, harus menerapkan menajemen jaringan yang sehat, sehingga
pola pertanggung jawaban atau kerusakan atau gangguan jaringan menjadi jelas.
Pengendalian jaringan meliputi kegiatan pengendalian yang dilakukan sehari – hari dengan
tujuan untuk menjaga agar jaringan tetap memenuhi kebutuhan operasional perusahaan.
Pengendalian jaringan antara lain mencakup kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
Sistem pengendalian jaringan yang ideal seharusnya dapat memberi peringatan kepada
operator secara dini apabila terjadi gangguan atau timbul potensi gangguan, memberikan
petunjuk tentang lokasi dan komponen yang mengalami gangguan, serta memberikan informasi
mengenai hal – hal yang harus dilakukan terhadap gangguan tersebut.
Agar system pengendalian dapat berjalan optimal, perusahaan harus menyusun standar
operasi, strategi desain serta prosedur pengendalian terhadap gangguan, dengan dilengkapi
berbagai metode pemecahan permasalahan. Standar dan prosedur baku ini harus senantiasa dikaji
ulang dan disesuaikan kembali bilamana terjadi perubahan situasi dan kondisi lingkungan
operasional jaringan