Anda di halaman 1dari 17

Proposal Perencanaan Bisnis

Perusahaan Pikece Hot Mie

Disusun Oleh :

Kelompok 8

MIKE SONITA SARI (15043060)

SRI NOVITA (15043102)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2017/2018
Perusahaan Pikece Hot Mie

Perusahaan Pikece Hot Mie direncanakan bertempat di Jl. Gajah IV no. 2


Air Tawar Barat tempat kos Sri Novita. Struktur organisasinya terdiri dari
pimpinan, kemudian di bawahnya diikuti bagian-bagian yang dibantu pekerja.
Bagian-bagian itu antara lain; bagian produksi, bagian keuangan, dan bagian
pemasaran.
Usaha Mie Goreng ini dipilih karena mie merupakan salah satu makanan
yang sangat digemari oleh semua kalangan masyarakat, terlebih mahasiswa/
remaja. Dari segi pengadaan bahan baku, proses pengolahan, sampai menjadi
produk akhir pun tidak terlalu sulit.
Mie goreng yang telah diproduksi akan dipasarkan dengan dikemas. Pada
kemasan plastik akan disablon dengan label: Pikece Hot Mie “Mie Goreng
Ayam/Udang/Cumi/Pete” dan juga logo perusahaan, nama dan alamat
perusahaan, dan berat atau volume produk.Jenis bahan kemasan yang digunakan
adalah kotak plastik ukuran 7cm x 15cm. Sedangkan untuk menjaga kebersihan
dan kesehatan maka sebelum mie dikemas akan dialasi daun pisang terlebih
dahulu.Adapun sasaran pasar poduk mie goreng ini adalah mahasiswa di kampus
Universitas Negeri Padang dan Masyarakat sekitar kampus. Tempat
penjualannya di kampus, bisa dititip di Kopma, di toko atau warung-warung di
sekitar Universitas Negeri Padang, atau dijual/ dipasarkan langsung ke tempat
pembeli. Adapun rencana harga jual perkotak dari produk mie goreng ini adalah
Rp 5.000 @ukuran kotak 7 cm x 14 cm.
Promosi akan dilakukan untuk mengenalkan produk ini kepada
konsumen. Promosi akan dilakukan melalui social media seperti facebook,
instagram, line, group whatsapp masing-masing serta mempromosikan secara
langsung kepada teman- teman dikampus, tetangga dan teman- teman kos. Kami
juga meminta bantuan beberapa teman yang kami kenal untuk mempromosikan
produk kami melalui social media atau teman-teman mereka. Serta menempel
brosur/ pamflet di mading kampus.
Total biaya usaha ini adalah Rp4.348.460 perbulan dan penerimaan
perbulan Rp 7.500.000, sehingga pendapatan perbulannya adalah Rp 3.151.540
dengan R/C ratio sebesar 1,72 dapat dilihat bahwa bisnis ini layak untuk dipilih
karena pelaku usaha dapat meraup keuntungan dari usaha yang dilakukan (R/C
ratio > 1).
BAB I

DESKRIPSI USAHA

1.1 Data perusahaan


Nama : Usaha Pikece Hot Mie
Tempat : Jl. Gajah IV no. 2 Air Tawar Barat
Basis operasi :-
Bentuk usaha : Perdagangan dengan pengembangan Usaha Mandiri Kecil
& Menengah (UMKM)

1.2 Data Pengusaha


Nama : Mike Sonita Sari
Tempat,Tanggal Lahir : Pasar Usang, 28 Mei 1997
Pendidikan : Sedang menempuh S1 Pogram Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

Nama : Sri Novita


Tempat,Tanggal Lahir : Kayu Tanam, 27 Maret 1997
Pendidikan : Sedang menempuh S1 Pogram Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

1.3 Struktur Organisasi & Job Discription


1. Pimpinan - Mike Sonita Sari
Pimpinan bertanggung jawab teradap jalannya usaha koordinasi,
pengawas, dan mengarahkan seluruh kegiatan pengambilan keputusan.
2. Bagian Pengadaan – Mike Sonita Sari
Bagian pengadaan bertugas mencari informasi keberadaan bahan baku,
pembelian bahan baku, dan menjaga mutu bahan baku sebelum diolah
(proses penyimpanan), dan pengadaan terhadap semuan peralatan yang
diperlukan untuk proses produksi.
3. Bagian Produksi – Sri Novita
Bagian produksi bertanggung jawab terhadap persiapan dan proses
produksi sampai produk siap dijual, menjaga kebersihan produk dalam
proses produksi cekatan dalam menjaga mutu produk, baik cita rasa,
aroma, ataupun pengemasan produk.
4. Bagian Keuangan – Mike Sonita Sari
Bagian keuangan melaksanakan kegiatan keuangan dan administrasi
mencatat/pembukuan keuangan perusahaan mengadakan dana untuk
proses pembelian bahan dan proses membuat laporan keuangan harian,
mingguan, bulanan, triwulan, tahunan dan bertanggung jawab terhadap
sistem keuangan usaha.
5. Bagian Pemasaran – Sri Novita
Bagian pemasaran bekerja mempromosikan dan terjun langsung
memasarkan produk ke konsumen, warung, atau toko- toko.

Pimpinan
Mike

Bag. Pengadaan B. Produksi B. Keuangan B. Pemasaran


Mike Sri Novita Mike Sri Novita

1.4 Alasan Pemilihan Bisnis


Usaha Mie Goreng ini dipilih karena mie merupakan salah satu
makanan yang sangat digemari oleh semua kalangan masyarakat, terlebih
mahasiswa/ remaja. Dari segi pengadaan bahan baku, proses pengolahan,
sampai menjadi produk akhir pun tidak terlalu sulit.
Prospek usaha pengolahan mie goreng sekarang ini menjadi cukup
menjanjikan, karena selain disukai semua kalangan, juga mengandung
karbohidrat yang akan membuat penikmatnya merasa kenyang. Mie Goreng
ini juga dikemas dengan tambahan telur puyuh, ayam, udang, cumi-cumi
yang mengandung protein serta sayur- sayuran yang kaya akan vitamin.
BAB II
ANALISIS PEMASARAN

2.1 Product (produk)


Produk yang direncanakan untuk diproduksi adalah mie goreng. Mie
goreng yang telah diproduksi akan dipasarkan dengan dikemas dalam kotak
plastik ukuran 7 cm x 15 cm. Pada kotak plastik akan ditempelkan label:
Pikece Hot Mie “Mie Goreng Ayam/Udang/Cumi/Pete. Produk yang
dihasilkan dikreasikan semenarik mungkin dengan ditambahkan telur puyuh
dan sayur-sayuran agar terlihat menarik. Sedangkan untuk kebersihan dan
kesehatan maka produk dialasi daun pisang di dalam kotak plastik.

2.2Place (lokasi/distribusi)
Usaha ini berlokasi di Jalan Gajah IV no 2 Air Tawar Barat, Padang.
Adapun sasaran pasar produk mie goreng ini adalah mahasiswa di kampus
Universitas Negeri Padang dan Masyarakat sekitar kampus. Tempat
penjualannya di kampus, bisa dititip di Kopma, di toko atau warung-warung
di sekitar Universitas Negeri Padang, atau dijual/ dipasarkan langsung ke
tempat pembeli.

2.3Price (harga)
Penentuan harga jual dilakukan dengan cara menghitung seluruh biaya
produksi ditambah biaya lain-lain sampai produk terjual. Jika produk yang
menjadi idola (tren) harganya pun bisa dinaikan dari standar harga normal
(misal pada saat cuaca panas atau ketika bulan puasa besar kemungkinan
produk ini akan dibanjiri konsumen).
Adapun rencana harga jual perkotak dari produk mie goreng ini adalah Rp
5.000 @ukuran kotak 7 cm x 14 cm.

2.4Promotion (promosi)
Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat
mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Promosi akan
dilakukan untuk mengenalkan produk ini kepada konsumen. Promosi
akan dilakukan melalui social media seperti facebook, instagram, line, group
whatsapp masing-masing serta mempromosikan secara langsung kepada
teman- teman dikampus, tetangga dan teman- teman kos. Kami juga meminta
bantuan beberapa teman yang kami kenal untuk mempromosikan produk
kami melalui social media atau teman-teman mereka. Serta menempel
brosur/ pamflet di mading kampus.
BAB III
ANALISIS OPERASIONAL

3.1 Desain Produk


Mie goreng yang telah diproduksi akan dipasarkan dengan dikemas.
Pengemasan di sisni dilakukan karena memiliki peranan yang sangat penting
dalam dunia usaha, karena pengemasan tidak sekedar memberi wadah dari
dari produk yang dihasilkan tapi lebih pada pengembanan muatan misi dalam
rangka persaingan pasar dan juga peningkatan penjualan. Di mana konsumen
akan cenderung tertarik dengan produk yang dikemas dengan rapi dan
menarik.
Fungsi kemasan tidak sebatas digunakan sebagai pelindung produk
melainkan juga sangat mendukung terjaganya kualitas produk serta adanya
peningkatan kelas (penampilan) image yang baik. Jenis bahan kemasan yang
digunakan adalah kotak plastik ukuran 7cm x 14cm.
Selain itu, pada kemesan juga akan diberi label. Pemberian label di
sini tidak hanya sekedar tulisan, tapi di dalamnya terkandung pesan-pesan
tertentu yang disampaikan pada konsumen. Dengan harapan produknya
dapat dikenal oleh konsumen luas, sehingga mudah dicari ketika dibutuhkan.
Selain itu label juga berfungsi sebagai jaminan atas kualitas produk, sarana
untuk merk dagang, logo perusahaan, nama dan alamat perusahaan, dan
berat atau volume produk. Informasi yang ingin disampaikan kepada
konsumen tersebut terangkum dalam tulisan yang dicetak pada kemasan
produk. Maka pada kemasan plastik akan disablon dengan label: Pikece
Hot Mie “Mie Goreng Ayam/Udang/Cumi/Pete” dan juga logo
perusahaan, nama dan alamat perusahaan, dan berat atau volume produk.
Sedangkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan maka sebelum mie
dikemas akan dialasi daun pisang terlebih dahulu.

3.2 Proses Produksi


3.2.1 Bahan:
1. Mie kriting
2. Daun Bawang, potong- potong
3. Bawang Merah, iris
4. Bawang Putih, haluskan
5. Cabe rawit merah, haluskan
6. Kecap
7. Minyak Goreng
8. Telur Puyuh
9. Timun, potong
10. Selada, iris
11. Paprika, iris
12. Daging Ayam, goreng dan iris
13. Bumbu halus lainnya

3.2.2 Cara membuat:


1. Rebus mie kriting dalam air mendidih selama + 5 menit, lalu tiriskan.
2. Tumis bawang putih,bawang merah dan bumbu halus sampai
mengeluarkan bau harum. Lalu masukkan cabe rawit, paprika, dan
sawi aduk sampai matang.
3. Setelah sayuran matang masukkan saos tiram.
4. Masukkan mie yang sudah direbus tadi. Aduk sampai tercampur rata.
5. Tambahkan kecap sambil diaduk sampai rasanya pas.
6. Mie disajikan dalam kotak plastik dan dihias dengan telur puyuh,
ayam, dan timun.
7. Mie goreng ayam Pikece siap disantap.

.
BAB IV
ANALISIS PELUANG PASAR & PESAING
4.1 Analisis Peluang Pasar
Untuk langkah awal yang harus dilakukan untu mengenalkan usaha ini
adalah perlunya promosi. Selain itu daya beli komsumen terhadap produk
ini cukup bervariasi dari konsumen elit hingga konsumen menegah ke
bawah. Produk ini dapat dikonsumsi oleh semua golongan karena harganya
yang relatif terjangkau serta memiliki nilai kepuasan yang tinggi.
Metode pemasaran Mie Goreng ini adalah dengan menyebarkan
brosur-brosur pada masyarakat pada permulaan usaha, dengan membuat para
konsumen merasa puas terhadap sajian produk dan pelayanan prima yang
disuguhkan perusahaan akan mampu membuat mereka menyebarkannya
pada orang sekampungnya (dari mulut kemulut), kemudian mempromosikan
lewat media sosial, dan langsung menjualnya ke konsumen.
Sasaran pasar produk mie goreng ayam pikece ini adalah mahasiswa kampus
Universitas Negeri Padang dan Masyarakat sekitar Air Tawar. Tempat
penjualannya di kampus, bisa dititip di toko atau warung-warung di sekitar
kampus, atau dijual keliling kampus (langsung ke pembeli).
Untuk menembus tingkat pasar yang optimal, maka diperlukan sekali
untuk memikirkan strategi yang akan ditempuh untuk membangun usaha agar
mendapatkan respon yang bagus dari konsumen di pasar bersaing. Dengan
menganaliasa lingkungan internal dan eksternal yang ada di pasar domestik
akan mempermudah bagi perusahaan dalam menyusun strategi yang baik dan
efisien.
4.2 Tingkat Persaingan
Melihat situasi di tempat yang akan dimasuki produk, sepertinya
produk Mie Goreng ini akan laku di pasaran. Hal ini dikarenakan harganya
yang terjangkau dan sangat pas untuk ukuran dompet mahasiswa.
BAB V
ANALISIS KEUANGAN
5.1 Analisis Biaya Usaha
a. Biaya Tetap
N Uraian Jumlah Harga (Rp) Jumlah Harga Masa Penyusutan Penyusutan
o. (Unit) (Unit) Pakai (Bulan) (tahun)
(th)
1. Rumah 1 Rp3.300.000 Rp3.300.000 1 Rp275.000 Rp3.300.000
Produksi
2. Kompor 1 Rp250.000 Rp250.000 5 Rp4.167 Rp50.000
3. Penyaring 1 Rp20.000 Rp20.000 2 Rp834 Rp10.000
4. Wajan 1 Rp50.000 Rp50.000 4 Rp1.042 Rp12.500
5. Spatula 1 Rp10.000 Rp10.000 2 Rp 417 Rp 5.000
Total Rp3.500.000 Rp281.460 Rp 3.377.500

b. Biaya Variabel
No. Uraian Jumlah Harga Jumlah
(unit) (Rp) Harga
1 Bahan Baku
Mie ABC Selera Pedas 50 Bungkus Rp1.400 Rp70.000
isi 40= 56.000
Daun Bawang ¼ kg Rp2.000 Rp2.000
Bawang Merah ¼ kg Rp3.500 Rp.3.500
Bawang Putih 1 ons Rp3.000 Rp3.000
Cabe Rawit Merah 1 ons Rp4.000 Rp4.000
Saos Tiram 2 bungkus Rp2.000 Rp4.000
Kecap 2 buah Rp2.000 Rp4.000
Minyak Goreng ¼ kg Rp.3.500 Rp3.500
Telur Puyuh 2 sak Rp24.000 Rp48.000
Timun ½ kg Rp4.000 Rp4.000
Sawi ½ kg Rp5.000 Rp5.000
Paprika ½ kg Rp 10.000 Rp 10.000
Ayam 1 ekor Rp20.000 Rp20.000
Bumbu Lainnya Secukupnya Rp5.000 Rp5.000
2. Bahan Pendukung
Kotak Plastik 100 Rp100 Rp10.000
Garpu Plastik 100 Rp500 Rp50.000
1 lusin = 6000
Label 100 Rp50 Rp5.000
Total Rp251.000

Sekali Produksi 50 Unit


Biaya variabel perbulan adalah Rp 251.000 x 15 = Rp 3.765.000
c. Biaya Lain-lain
No Uraian Volume Harga Per Jumlah Harga
Jumlah Unit Unit
1. Transportasi 1 15 x 10.000 Rp.150.000
2. Gas LPG 1 6x 22.000 Rp.132.000
3. Promosi 1 Bulan 20.000 Rp.20.000
Total Rp.302.000

Jumlah biaya usaha


No Jenis Jumlah Biaya (Rp/Bulan)
1. Biaya Tetap Rp 281.460
2. Biaya Variabel Rp 3.765.000
3. Biaya Lain-lain Rp 302.000
Tota Rp 4.348.460
l

5.2 Penerimaan, Pendapatan dan R/C ratio usaha


No. Jumlah Harga perunit Penerimaan per Penerimaan
Hari per Bulan
50 Rp 5.000 Rp 250.000 Rp 7.500.000
Total Rp 7.500.000
Pendapatan (laba) perbulan = total revenue – total cost
= Rp 7.500.000 – Rp 4.348.460
= Rp 3.151.540
R/C ratio = total revenue : total cost
= Rp7.500.000 : Rp 4.348.460
=Rp 1,72
BEP = Total Keseluruhan Biaya : Harga Per Unit
= Rp 4.326.460 : Rp 5.000
= 869,69 Kotak = 17,4 kali produksi
Berdasarkan hasil dari Tabel Analisis Biaya dan penghitungan diatas dapat
dilihat bahwa bisnis yang dipilih layak untuk dilakukan karena pelaku
usaha dapat meraup keuntungan dari usaha yang dilakukan (R/C ratio > 1).
BAB VI
ANALISIS SWOT
6.1 Strengths (Kekuatan)
a. Proses pembuatannya mudah dan sederhana.
b. Harga jual murah meriah
c. Memanfaatkan Media Sosial untuk mempromosikan produk.
d. Tempat produksi ada di wilayah perumahan yang rata-rata kost
mahasiswa
e. Kemasan menarik dan berlabel
f. Kualitas produk terjamin

6.2 Weaknesses (Kelemahan)


a. Harga bahan baku yang relatif tidak menentu.
b. Manejemen perusahaan masih sederhana
c. Kurang cukup modal mengingat kita sebagai mahasiswa
d. Proses produksi bentrok dengan jadwal kuliah

6.3 Opportunities (Peluang )


a. Pertumbuhan pasar dimungkinkan meningkat
b. Peluang pasar untuk mendapatkan konsumen yang menjanjikan
c. Belum ada pesaing khususnya untuk pemasaran di kampus
d. Keterbukaan untuk menggunakan teknologi baru ke
depannyauntukmembuat kemajuan besar dibidang produksi khususnya.

6.4 Threats (Ancaman)


a. Selera konsumen yang selalu berubah – ubah mempunyai pengaruh yang
besar terhadap pembelian produk
b. Mie tidak bisa disimpan lama dan akan merugikan jika tidak laku dalam
sehari
c. Munculnya pesaing baru
d. Banyaknya variasi makanan lain
Lampiran
Logo Perusahaan

Label Kemasan

Anda mungkin juga menyukai