Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Riset Bisnis Pada Mie Saleh Peuniti”

Dosen Pembimbing :
Saiful Amri

Di Susun Oleh :
T M Fikri Mulia Putra 2015010031

M Husnul Mizan 1915010088

Mutya Rani 2115010004

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

BANDA ACEH

2023
LAMPIRAN GAMBAR

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini sebagai salah satu tugas kelompok Mata Kuliah “Ekonomi Mikro”.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, hal itu di
karenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun, berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dan penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu.

Penulis berharap dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan
untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Banda Aceh , 02 Desember 2023

KELOMPOK 7

ii
DAFTAR ISI

LAMPIRAN GAMBAR...........................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................................3

2.1 Sejarah Pendirian "Rasa Aneuk".................................................................................3

2.2 Visi-Misi dan Filosofi Bisnis "Mie Saleh"..................................................................5

2.3 Keunikan dan Ciri Khas "Rasa Aneuk".......................................................................7

2.4 Perkembangan Usaha dan Respon Pelanggan "Mie Saleh"........................................9

2.5 Strategi Pemasaran "Mie Saleh" dalam Menghadapi Persaingan di Pasar Kuliner
Mie Aceh di Kota Banda Aceh.............................................................................................10

2.6 Pengaruh Terhadap Keberlanjutan Usaha..................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia, sebagai negara dengan keanekaragaman budaya yang kaya, memiliki
ragam kuliner yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitasnya. Di berbagai kota, usaha
kuliner mikro, khususnya warung mie Aceh, menjadi salah satu elemen utama dalam
menyajikan kelezatan kuliner lokal kepada masyarakat. Kota Banda aceh, sebagai salah satu
pusat kehidupan ekonomi dan kuliner, menyajikan beragam pilihan untuk menikmati kuliner
khas Mie Aceh.

Salah satu usaha kuliner mie Aceh yang menarik perhatian adalah "Mie Saleh".
Dengan keunikan cita rasa dan pendekatan lokalnya, "Mie Saleh" menjadi subjek penelitian
untuk memahami kontribusinya terhadap ekonomi mikro di Kota Banda Aceh. Pemahaman
terhadap sejarah pendirian, tujuan, dan pengalaman pelanggan "Mie Saleh" dianggap penting
untuk menggali lebih dalam tentang peran warung mie Aceh dalam ekonomi mikro di tingkat
lokal.

Penelitian ini akan mencakup analisis pasar, struktur biaya dan pendapatan, dampak
sosial dan ekonomi lokal, serta tantangan dan peluang yang dihadapi oleh "Mie Saleh".
Dengan demikian, makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif tentang
kontribusi warung mie Aceh mikro terhadap perekonomian mikro dan keberlanjutan bisnis
kuliner di Kota Banda Aceh.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Profil dan Sejarah Pendirian "Mie Saleh" sebagai Usaha Kuliner Mie
Aceh di Kota Banda Aceh?
2. Bagaimana Strategi Pemasaran "Mie Saleh" dalam Menghadapi Persaingan di Pasar
Kuliner Mie Aceh di Kota Banda Aceh?
3. Apakah "Mie Saleh" Memberikan Dampak Positif terhadap Pemberdayaan Ekonomi
dan Sosial Masyarakat Lokal di Sekitar Warung?
4. Apa Tantangan yang Dihadapi oleh "Mie Saleh" dalam Operasionalnya dan
Bagaimana Usaha ini Mengidentifikasi dan Mengatasi Tantangan Tersebut?
5. Apa Peluang Pengembangan yang Dapat Meningkatkan Keberlanjutan "Mie Saleh"
sebagai Usaha Kuliner Mie Aceh Mikro?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Pendirian "Mie Saleh"

"Mie Saleh" memiliki kisah pendirian yang menarik, dimulai dari hasrat dan
kecintaan terhadap kuliner Aceh. Berikut adalah ikhtisar sejarah pendirian usaha ini:

Pendirian "Mie Saleh" sebagai usaha kuliner mie Aceh di Kota Banda Aceh tidak
hanya dilandaskan pada niat bisnis semata, melainkan dipenuhi oleh inspirasi dan keinginan
mendalam dari pendirinya, Pak Saleh. Berikut adalah beberapa faktor yang melatarbelakangi
inspirasi dan keinginan mendalam ini:

Cinta Akan Kuliner Aceh:

Pak Saleh memiliki cinta yang mendalam terhadap kuliner Aceh. Kecintaannya tidak
hanya terhadap cita rasa unik, tetapi juga terhadap kaya akan rempah-rempah dan tradisi
kuliner yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Penghargaan terhadap Keberagaman Kuliner:

Pak Saleh mengapresiasi keberagaman kuliner di Indonesia, dan khususnya, kekayaan


kuliner Aceh. Keinginannya untuk membagikan keunikan ini kepada masyarakat Kota Banda
Aceh menjadi dorongan kuat dalam mendirikan "Mie Saleh".

Misi Pelestarian Budaya:

Selain memasak dan menyajikan hidangan lezat, pendirian "Mie Saleh" juga
dipandang sebagai misi pelestarian budaya. Pak Saleh ingin agar warisan kuliner Aceh tetap
hidup dan terjaga keasliannya di tengah arus globalisasi.

Ketertarikan pada Inovasi:

3
Pak Saleh memiliki ketertarikan terhadap inovasi dalam dunia kuliner. Keinginannya
untuk memberikan sentuhan baru pada hidangan tradisional mie Aceh, tanpa kehilangan
esensi aslinya, menjadi faktor pendorong untuk menciptakan sesuatu yang unik.

Menginspirasi Komunitas Kuliner Lokal:

Pak Saleh ingin menciptakan sebuah warung kuliner yang tidak hanya menyajikan
hidangan lezat, tetapi juga dapat menginspirasi komunitas kuliner lokal. Ia berharap bahwa
keberadaan "Mie Saleh" dapat memotivasi orang-orang untuk lebih menghargai dan
mencintai keanekaragaman kuliner.

Dengan inspirasi dan keinginan mendalam ini, Pak Saleh menciptakan "Mie Saleh"
sebagai wujud nyata dari passion-nya terhadap kuliner Aceh dan keinginannya untuk
membagikan pengalaman kuliner yang istimewa kepada masyarakat Kota Banda Aceh.

2.2 Visi-Misi dan Filosofi Bisnis "Mie Saleh"

Visi:

Menjadi destinasi kuliner unggulan bagi pecinta mie Aceh di Kota Banda Aceh,
dengan mempertahankan kualitas dan keaslian cita rasa kuliner Aceh.

Misi:

a. Pertahankan Keaslian Rasa:

Menjaga keaslian rasa dan resep tradisional mie Aceh, memastikan setiap hidangan
"Mie Aceh" tetap menyajikan cita rasa otentik yang menjadi ciri khas kuliner Aceh.

b. Berikan Pelayanan Berkualitas:

Memberikan pelayanan yang ramah dan berkualitas tinggi kepada setiap pelanggan,
menciptakan pengalaman bersantap yang memuaskan dan mengesankan.

4
c. Kontribusi pada Pemberdayaan Ekonomi Lokal:

Mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal dengan melibatkan produk-


produk lokal, seperti bahan baku dari petani setempat, serta memberikan peluang pekerjaan
kepada warga sekitar.

d. Lestarikan dan Edukasikan:

Melestarikan kekayaan kuliner Aceh dan budaya lokal, sekaligus mengedukasi


masyarakat tentang keunikan dan nilai-nilai warisan kuliner daerah.

e. Berkolaborasi untuk Kesejahteraan Bersama:

Mengembangkan kerjasama dengan pihak-pihak lokal, termasuk petani, produsen


bahan baku, dan pelaku usaha kuliner lainnya, untuk menciptakan sinergi yang saling
menguntungkan.

Filosofi Bisnis:

a. Kualitas Tanpa Kompromi:

Menegaskan komitmen untuk menyajikan hidangan berkualitas tinggi tanpa


mengorbankan keaslian dan cita rasa tradisional.

b. Inovasi yang Terpelihara:

Berinovasi dalam penyajian dan presentasi hidangan tanpa kehilangan akar budaya,
menjaga keseimbangan antara tradisi dan kekinian.

c. Kehangatan dan Keramahan:

Menciptakan suasana warung yang hangat, ramah, dan bersahabat, menjadikan setiap
pelanggan merasa seperti di rumah sendiri.

d. Berdaya Saing dan Terbuka:

Tetap berdaya saing di pasar kuliner dengan tetap terbuka terhadap perubahan dan
masukan, selalu berupaya meningkatkan kualitas dan kepuasan pelanggan.

5
e. Bertanggung Jawab pada Lingkungan:

Menjalankan operasional bisnis secara bertanggung jawab terhadap lingkungan,


misalnya dengan penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan dan praktik bisnis yang
berkelanjutan.

Visi, misi, dan filosofi bisnis "Mie Saleh" mencerminkan komitmen mendalam
terhadap keaslian kuliner Aceh, pemberdayaan ekonomi lokal, dan layanan berkualitas tinggi.
Dengan pendekatan ini, "Mie Aceh" tidak hanya menjadi destinasi kuliner, tetapi juga agen
perubahan positif dalam komunitasnya.

2.3 Keunikan dan Ciri Khas "Mie Saleh"


Keunikan dan Ciri Khas "Mie Saleh" sebagai Warung Mie Aceh di Kota Banda Aceh

a. Rempah-Rempah Aceh yang Autentik:

"Mie Saleh" dikenal dengan keunggulannya dalam menggunakan rempah-rempah


Aceh yang otentik. Rempah-rempah ini tidak hanya memberikan cita rasa khas, tetapi juga
menghadirkan pengalaman kuliner yang mendalam.

b. Racikan Kuah yang Berbeda:

Ciri khas utama "Mie Saleh" terletak pada racikan kuahnya. Kuah mie Aceh yang
disajikan memiliki tingkat kepedasan yang pas, meresap ke dalam mie, menciptakan harmoni
rasa yang khas dan sulit ditiru.

c. Variasi Menu yang Menarik:

"Mie Saleh" tidak hanya menyajikan mie Aceh dalam satu variasi. Mereka
menghadirkan berbagai pilihan menu dengan paduan bahan dan rempah yang berbeda,
memungkinkan pelanggan untuk menikmati variasi cita rasa dalam satu warung.

d. Teknik Memasak yang Tradisional:

Keunikan lainnya terletak pada penggunaan teknik memasak yang tradisional. "Mie
Saleh" mempertahankan cara memasak ala rumah, memberikan sentuhan kehangatan dan
keaslian pada setiap hidangan yang disajikan.

6
e. Pilihan Bahan Baku Berkualitas:

"Mie Saleh" berkomitmen untuk menggunakan bahan baku berkualitas tinggi. Mulai
dari pemilihan mie yang baik, daging segar, hingga rempah-rempah pilihan, semuanya
diambil dengan teliti untuk menjamin kualitas dan kelezatan hidangan.

f. Suasana Warung yang nyaman:

Warung "Mie Saleh" didesain dengan suasana yang tradisional dan hangat. Dekorasi
yang sederhana namun autentik menciptakan lingkungan yang nyaman dan memudahkan
pelanggan merasakan atmosfer keaslian kuliner Aceh.

g. Pelayanan Ramah dan Personal:

Keunikan tidak hanya terletak pada hidangan, tetapi juga pada pelayanan. "Mie Saleh"
dikenal dengan layanan yang ramah dan personal, menciptakan hubungan yang erat antara
pelanggan dan pemilik warung.

h. Keterlibatan dalam Komunitas Lokal:

"Mie Saleh" tidak hanya menjadi tempat makan, tetapi juga menjadi bagian dari
komunitas lokal. Mereka aktif terlibat dalam kegiatan sosial dan mendukung produk-produk
lokal, menciptakan dampak positif pada lingkungan sekitar.

Dengan keunikan dan ciri khas ini, "Mie Saleh" menjadi lebih dari sekadar warung
mie Aceh. Ia menjadi destinasi kuliner yang mengajak pelanggan untuk menjelajahi dan
merasakan kekayaan rasa kuliner Aceh dalam suasana yang hangat dan bersahabat.

2.4 Perkembangan Usaha dan Respon Pelanggan "Mie Saleh"


1. Penerimaan Positif di Awal Pendirian:

Sejak awal pendirian, "Mie Saleh" menerima respon positif dari masyarakat Kota
Banda Aceh. Keunikan rasa mie Aceh yang disajikan dan suasana warung yang nyaman
membuat pelanggan merasa tertarik dan merasa bahwa mereka menemukan sesuatu yang
istimewa.

2. Ulasan Menguntungkan di Media Sosial:

Respon positif dari pelanggan tercermin dalam ulasan menguntungkan di media


sosial. Ulasan-ulasan ini membantu meningkatkan eksposur "Mie Saleh" dan menarik
perhatian lebih banyak pelanggan potensial.

7
3. Word-of-Mouth yang Kuat:

Kualitas hidangan "Mie Saleh" menciptakan efek domino melalui word-of-mouth.


Rekomendasi dari mulut ke mulut menjadi salah satu faktor kunci dalam pertumbuhan usaha,
dengan banyak pelanggan yang merekomendasikan warung ini kepada teman, keluarga, dan
rekan kerja.

4. Peningkatan Popularitas dan Pangsa Pasar:

Dalam beberapa tahun pertama, "Mie Saleh" berhasil meningkatkan popularitasnya di


Kota Banda Aceh. Peningkatan jumlah pelanggan dan perputaran usaha menjadi indikator
keberhasilan, menandakan bahwa "Mie Saleh" telah berhasil merebut pangsa pasar kuliner
mie Aceh.

5. Diversifikasi Menu dan Inovasi:

"Mie Saleh" terus berinovasi dengan melakukan diversifikasi menu. Penambahan


variasi hidangan dan adaptasi terhadap tren kuliner membantu mempertahankan minat
pelanggan, bahkan mengundang pelanggan setia untuk mencoba menu-menu baru.

2.5 Strategi Pemasaran "Mie Saleh" dalam Menghadapi Persaingan di Pasar Kuliner
Mie Aceh di Kota Banda Aceh
Strategi pemasaran untuk "Mie Saleh" dalam menghadapi persaingan di pasar kuliner
mie Aceh di Kota Banda Aceh dapat mencakup beberapa langkah strategis. Berikut adalah
beberapa saran untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif:

1. Pahami Pasar dan Pesaing:

 Lakukan penelitian pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi


pelanggan di Kota Banda Aceh terkait mie Aceh.

 Analisis pesaing untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka.

2. Ciptakan Identitas dan Branding yang Kuat:

 Bangun identitas merek yang unik untuk "Mie Saleh" yang dapat
membedakannya dari pesaing.

 Fokus pada nilai-nilai, cerita, atau keunikan produk yang dapat menarik
perhatian pelanggan.

8
3. Kualitas Produk yang Konsisten:

 Pastikan kualitas rasa dan presentasi mie Aceh "Mie Saleh" konsisten untuk
mempertahankan kepercayaan pelanggan.

 Terapkan kontrol kualitas yang ketat untuk memastikan setiap hidangan


memenuhi standar yang ditetapkan.

4. Tawarkan Varian Menu yang Menarik:

 Inovasi dalam menu dengan menawarkan varian mie Aceh yang unik atau
campuran rasa yang belum ada di pasaran.

 Sesuaikan menu dengan selera lokal dan tren kuliner yang sedang
berlangsung.

5. Gunakan Media Sosial dan Pemasaran Digital:

 Manfaatkan platform media sosial untuk membangun kehadiran online dan


berinteraksi dengan pelanggan.

 Gunakan strategi pemasaran digital seperti iklan online, konten video, dan
promosi daring untuk meningkatkan visibilitas "Mie Saleh".

6. Program Loyalty dan Diskon:

 Implementasikan program loyalitas atau kartu anggota untuk meningkatkan


retensi pelanggan.

 Tawarkan diskon atau promosi khusus kepada pelanggan setia atau pada acara-
acara tertentu.

7. Umpan Balik Pelanggan:

 Aktif meminta umpan balik dari pelanggan dan memberikan tanggapan


terhadap kritik dan saran.

 Gunakan umpan balik untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan produk.

8. Kemitraan dengan Pengiriman Makanan:

9
 Kolaborasi dengan layanan pengiriman makanan populer untuk meningkatkan
aksesibilitas "Mie Saleh" bagi pelanggan yang ingin menikmati mie Aceh
tanpa perlu datang langsung.

Dengan menerapkan strategi ini, "Mie Saleh" dapat memperkuat kehadirannya di pasar
kuliner mie Aceh di Kota Banda Aceh dan menarik perhatian lebih banyak pelanggan.

2.6 Pengaruh Terhadap Keberlanjutan Usaha


1. Profitabilitas:

 Struktur biaya dan pendapatan yang seimbang berkontribusi pada


profitabilitas, yang sangat penting untuk kelangsungan usaha jangka panjang.

2. Manajemen Likuiditas:

 Pemantauan ketat terhadap struktur biaya membantu mencegah masalah


likuiditas yang dapat membahayakan operasional sehari-hari.

3. Fleksibilitas Finansial:

 Diversifikasi pendapatan dan pengelolaan biaya yang efisien memberikan


fleksibilitas finansial untuk menanggapi perubahan pasar atau kondisi
ekonomi.

4. Investasi dalam Kualitas Produk dan Layanan:

 Pendapatan yang baik memungkinkan investasi kembali dalam pengembangan


produk dan layanan, yang dapat meningkatkan daya saing "Mie Saleh".

5. Dampak Lingkungan:

 Pengelolaan yang baik terhadap biaya operasional dapat mengurangi dampak


lingkungan, yang semakin dihargai oleh konsumen dan dapat menciptakan
citra positif bagi "Mie Saleh".

Dengan memahami dan mengelola dengan bijak struktur biaya operasional dan
pendapatan, "Mie Saleh" dapat meningkatkan keberlanjutan usaha, menghadapi tantangan,
dan terus tumbuh dalam pasar kuliner.

10

Anda mungkin juga menyukai