Anda di halaman 1dari 30

PERENCANAAN BISNIS

MODIFIKASI MASAKAN KHAS DAERAH KALIMANTAN

DISUSUN OLEH:

Fatimatuz Zahro (12)

Habiburrahman Azmi (13)

Helfa Refina Efelya (15)

Muhammad Alinmatuwo (24)

Muhtalifan Rizki Annafi (28)

Zahra Nabawiya Rivannissa (34)

SMA NEGERI 54 JAKARTA

Komplek Pendidikan Rawa Bunga Jalan Jatinegara Timur IV Jakarta Timur

Telepon 8194271 Fax 8577544 Kode Pos 13350

JANUARI 2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan perencanaan
bisnis "Modifikasi makanan khas daerah Kalimantan" ini dengan baik.
Usaha modifikasi makanan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan
variasi baru pada hidangan khas Kalimantan, tetapi juga untuk meresapi dan
memahami esensi dari setiap cita rasa yang diwariskan dari generasi ke
generasi. Dalam mengembangkan usaha ini, kami memahami pentingnya
menjaga keaslian rasa tradisional sambil memberikan sentuhan inovatif agar
dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat.

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada


rekan-rekan tim yang telah berjasa dalam proses pembuatan perencanaan
bisnis, terutama kepada Guru Pembimbing kami. Kami berharap
perencanaan bisnis ini dapat menjadi panduan yang jelas bagi semua pihak
yang tertarik untuk terlibat dalam perjalanan kuliner yang penuh warna ini.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami yakin usaha ini dapat menjadi
bagian dari pertumbuhan ekonomi lokal sambil melestarikan dan
mempromosikan kekayaan kuliner Kalimantan.

Akhir kata, kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dan


terus berkembang dalam meraih kesuksesan bersama. Terima kasih atas
perhatian dan dukungan yang telah diberikan.

Jakarta, 29 Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan Kegiatan .............................................................................. 2
BAB II ANALISIS PRODUK ..................................................................... 3
2.1 Sejarah Masakan .............................................................................. 3
2.1.1 Soto Banjar ............................................................................... 3
2.1.2 Es Lidah Buaya ........................................................................ 3
2.1.3 Kue Petah ................................................................................. 4
2.2 Analisis SWOT................................................................................ 5
2.2.1 Soto Banjar ............................................................................... 5
2.2.2 Es Lidah Buaya ........................................................................ 6
2.2.3 Kue Petah ................................................................................. 7
2.3 Pengembangan Produk .................................................................... 8
2.3.1 Soto Banjar ............................................................................... 8
2.3.2 Es Lidah Buaya ........................................................................ 9
2.3.3 Kue Petah ................................................................................. 9
BAB III KEGIATAN PENGOLAHAN ................................................... 10
3.1 Tempat dan Waktu ........................................................................ 10
3.2 Alat dan Bahan .............................................................................. 10
3.2.1 Soto Banjar ............................................................................. 10
3.2.2 Es Lidah Buaya ...................................................................... 12
3.2.3 Kue Petah ............................................................................... 12
3.3 Tahapan Pengolahan ...................................................................... 13
3.3.1 Soto Banjar ............................................................................. 13
3.3.2 Es Lidah Buaya ...................................................................... 14
3.3.3 Kue Petah ............................................................................... 14

ii
3.4 Estimasi Anggaran ........................................................................ 15
3.4.1 Soto Banjar ............................................................................. 15
3.4.2 Es Lidah Buaya ...................................................................... 18
3.4.3 Kue Petah ............................................................................... 20
3.5 Rancangan Kemasan ..................................................................... 22
3.5.1 Logo ....................................................................................... 22
3.5.2 Kemasan Soto Banjar ............................................................. 23
3.5.3 Kemasan Es Lidah Buaya ...................................................... 25
3.5.4 Kemasan Kue Petah ............................................................... 26

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rasa kagum dan kecintaan terhadap kekayaan kuliner yang terus


memikat selera pecinta makanan. Terutama pada makanan khas daerah
Kalimantan yaitu Soto Banjar, Es Lidah Buaya, dan Kue Petah. Sebagai
representasi kuliner khas daerah ini, memunculkan peluang bisnis yang
tak ternilai dalam panggung kuliner yang terus bergeliat. Inisiatif ini
tumbuh dari keinginan mendalam untuk menghidupkan dan
mempertahankan rasa asli dan autentik Kalimantan, menjadi semacam
perantara untuk memperkenalkan cita rasa yang istimewa dan keindahan
masakan lokal kepada khalayak yang lebih luas.

Kalimantan dengan segala keberagaman etnik dan budayanya


menciptakan panggung yang subur untuk mengembangkan bisnis
kuliner yang mewakili keunikan setiap suku dan tradisi. Soto Banjar,
dengan rempah-rempahnya yang istimewa, bukan sekedar menciptakan
keanekaragaman rasa, melainkan juga menjadi lambang dari
kemewahan cita rasa yang memanjakan lida setiap pecinta kuliner. Es
Lidah Buaya, selain menyajikan sensasi kesegaran, juga menghargai
kearifan lokal dalam memanfaatkan tanaman alami untuk kebaikan
kesehatan. Kue Petah, sebagai warisan kue tradisional, mengundang
kenangan masa lalu dan memanjakan dengan cita rasa yang tak
terlupakan.

Tujuannya tidak hanya terbatas pada pemasaran produk kuliner


semata, tetapi juga pada kontribusi dalam menjaga kelestarian budaya
Kalimantan. Dengan fokus pada kualitas, keberagaman dan kontribusi
positif perencanaan bisnis ini merupakan langkah pertama dalam
membangun sebuah merek kuliner yang tidak hanya lezat tetapi juga
memberikan dampak positif.

1
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, dapat


diidentifikasikan beberapa masalah terkait masakan khas daerah
Kalimantan, yaitu Soto Banjar, Es Lidah Buaya, dan Kue Petah.
Beberapa identifikasi masalah tersebut antara lain:

1. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kekayaan kuliner


Kalimantan.
2. Ketersediaan dan konsistensi bahan baku lokal perlu dipastikan
kembali untuk menjaga komitmen pada penggunaan bahan.
3. Persaingan dalam industri kuliner yang ketat, perlu strategi
pemasaran yang kuat untuk menonjolkan keunikannya dan
menarik perhatian konsumen.
4. Perlunya pemahaman untuk menjangkau segmen pasar yang
tepat, termasuk menarik kelompok konsumen yang belum
terpapar dengan masakan Kalimantan sebelumnya.

1.3 Tujuan Kegiatan

Tujuan dari usaha pengelolaan makanan khas daerah Kalimantan


adalah menawarkan sesuatu yang baru di bidang bisnis makanan
dengan cara memodifikasi makanan tersebut. Tujuan lain diantaranya,
yaitu:

1. masakan khas tradisional tidak hilang tergerus oleh zaman


2. menciptakan lapangan kerja dan mengurangi jumlah
pengangguran
3. melatih kemampuan dan pengalaman dalam berwirausaha
4. menciptakan inovasi kuliner yang baru dan digemari banyak
orang
5. bisa meningkatkan keuntungan besar terhadap pengusaha modal
kecil

2
BAB II
ANALISIS PRODUK

2.1 Sejarah Masakan

2.1.1 Soto Banjar

Soto berasal dari kata “cao do” atau “jao to” atau “chau tu”
dalam bahasa Tiongkok, seperti yang dituliskan oleh Dennys
Lombard dalam Nusa Jawa: Silang Budaya. Sehingga Dapat
dipastikan bahwa kuliner yang satu ini erat kaitannya dengan budaya
negeri tirai bambu. “cao do” atau “jao to” atau “chau tu” dalam
dialek Hokkian itu juga bermakna jeroan sapi atau babi yang
dimasak dengan rempah-rempah.

Soto Banjar sendiri diperkirakan ada sejak tahun 1563, yaitu


ketika para pedagang-pedagang Tiongkok banyak berdatangan ke
Banjarmasin, yang pada akhir abad XVI itu dikenal sebagai daerah
kerajaan penghasil lada. Sehingga menjadi indikasi bahwa kuliner
“jao to” masuk ke Banjarmasin pada ,asa tersebut.

Soto Banjar adalah kuliner berkuah kaldu ayam kampung


dengan sohun dan bumbu yang terdiri dari rempah cengkeh, adas,
kayu manis, jahe, kemiri, merica, dan lada. Untuk asupan
karbohidrat, Soto Banjar biasa disajikan dengan lontong atau ketupat
isian telur rebus. Lebih nikmat jika dimakan bersama perkedel serta
sate ayam atau telur asin.

2.1.2 Es Lidah Buaya

Es Lidah Buaya adalah minuman yang merupakan ciri khas


kota Pontianak, Kalimantan Barat. Dikenal dengan kota khatulistiwa,
tentu udara di Kalimantan tak perlu dipertanyakan lagi. Oleh karena

3
itu, masyarakat di Kota Pontianak, menawarkan minuman khasnya
untuk mengantisipasi kondisi iklim yang ada.

Minuman Es Lidah Buaya ini menyajikan aroma kesegaran


bagi penikmatnya. Tanaman Lidah Buaya alias bahasa biologinya
Aloevera menjadi minuman favorit di Kota Borneo. Sejarah Lidah
Buaya dikenal berkhasiat untuk mengobati sejumlah penyakit, di
antaranya diabetes melitus dan serangan jantung. Tanaman ini sudah
digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM. Bangsa Mesir
Kuno sudah mengenal khasiat Lidah Buaya sebagai obat sekitar
tahun 1500 SM.

Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir Kuno menyebutnya


sebagai tanaman keabadian. Seorang peracik obat-obatan tradisional
berkebangsaan Yunani bernama Dioscorides, menyebutnya bahwa
Lidah Buaya dapat mengobati berbagai penyakit, misalnya bisul,
kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang
tenggorokan.

2.1.3 Kue Petah

Kue Petah, sebuah kuliner khas Kalimantan, mengandung


sejarah yang dalam dan melekat erat pada budaya Banjar. Nama
“Petah” yang digunakan berasal dari bahasa Banjar, menandakan
akar tradisionalnya yang kuat. Kue ini telah hadir sejak zaman
dahulu dan diwariskan. Kue Petah memiliki sejarah yang kaya dan
melibatkan unsur-unsur tradisional yang mencermirnkan budaya
masyarakat Kalimantan, khususnya suku Banjar.

Kue Petah sering dihadirkan dalam berbagai upacara adat,


seperti pernikahan atau pertunangan, sebagai simbol keberuntungan
dan kesuksesan. Rasanya yang manis dan teksturnya yang kenyal

4
menciptakan pengalaman rasa yang tak terlupakan, menjadikannya
pilihan yang dihormati dalam setiap perayaan.

Beberapa cerita turun temurun mengenai asal-usul kue ini


mungkin berkisar pada kehidupan sehari-hari masyarakat agraris
yang mengandalkan sumber daya alam sekitar. Pembuatan Kue
Petah sering menjadi momen kolaborasi antara anggota komunitas.
Wanita-wanita dalam keluarga atau tetangga sering berkumpul untuk
bersama-sama membuat kue ini, membagi pengalaman dan
keterampilan, sehingga tradisi ini menjadi ajang solidaritas sosial.

2.2 Analisis SWOT

2.2.1 Soto Banjar

Strengths (Kekuatan):

- Memiliki makna budaya sebagai identitas lokal yang


dapat menarik pelanggan.
- Soto digemari hampir semua kalangan, dikarenakan
soto merupakan salah satu jenis makanan ringan yang
disukai oleh semua kalangan.
- Mempunyai cita rasa unik dan penggunaan rempah-
rempah alami.
- Menggunakan berbagai bahan-bahan lokal untuk
mendukung perekonomian.

Weaknesses (Kelemahan):

- Beberapa bahan sulit diakses di luar wilayah tertentu,


membatasi aksebilitas hidangan ini.
- Proses memasak yang relatif lama dan kompleks.

5
Opportunities (Peluang):

- Potensi Soto Banjar menjadi daya tarik kuliner


nasional dengan peningkatan promosi.
- Adaptasi resep untuk memenuhi selera yang lebih
luas dapat meningkatkan popularitasnya.

Threats (Ancaman):

- Persaingan dengan hidangan khas lainnya dapat


memengaruhi popularitas Soto Banjar.
- Perubahan trem kuliner menjadi tantangan,
membutuhkan strategi pemasaran dan pengembangan
menu yang cerdas.

2.2.2 Es Lidah Buaya

Strengths (Kekuatan):

- Es Lidah Buaya khas Kalimantan memiliki


kandungan lidah buaya yang kaya akan nutrisi dan
dikenal memiliki manfaat kesehatan.
- Keunikan rasa dan tekstur lidah buaya dapat menjadi
daya tarik kuliner yang unik.
- Potensial sebagai minuman segar dan sehat karena
kandungan air lidah buaya yang tinggi.

Weaknesses (Kelemahan):

- Ketersediaan lidah buaya mungkin terbatas pada


musim tertentu, mempengaruhi produksi stabil
sepanjang tahun.
- Proses pengolahan lidah buaya yang memerlukan
keahlian khusus bisa menjadi kendala dalam produksi
massal.

6
Opportunities (Peluang):

- Peningkatan kesadaran akan manfaat kesehatan lidah


buaya dapat meningkatkan popularitas Es Lidah
Buaya
- Inovasi dalam presentasi dan variasi rasa dapat
memperluas pangsa pasar di luar Kalimantan.

Threats (Ancaman):

- Adanya persaingan dari produk sejenis atau minuman


sehat lainnya di pasar.
- Apabila harga lidah buaya naik secara signifikan, itu
dapat mempengaruhi margin keuntungan.

2.2.3 Kue Petah

Strengths (Kekuatan):

- Mencerminkan kekayaan budaya Kalimantan,


menarik konsumen yang mencari pengalaman kuliner
lokal.
- Pemanfaatan bahan baku lokal memberikan
keunggulan biaya dan dapat mendukung
perekonomian lokal.
- Memiliki beragam rasa, memberikan variasi yang
menarik bagi konsumen.

Weaknesses (Kelemahan):

- Kue Petah mungkin sulit ditemukan di luar


Kalimantan, membatasi potensi pasar nasional.
- Keterikatan yang kuat pada tradisi dapat membuat
sulit untuk berinovasi dan menyesuaikan produk
dengan tren pasar.

7
-

Opportunities (Peluang):

- Pertumbuhan industri pariwisata di Kalimantan dapat


membuka peluang untuk memperluas pasar Kue
Petah.
- Pengembangan rasa baru atau variasi dapat menarik
segemen pasar yang lebih luas.

Threats (Ancaman):

- Persaingan dengan makanan kue tradisional atau


produk sejenis di pasar dapat menjadi ancaman.
- Perubahan tren atau selera konsumen dapat
mempengaruhi popularitas Kue Petah jika tidak
diikuti dengan inovasi.

2.3 Pengembangan Produk

2.3.1 Soto Banjar

Dalam terobosan kreatif ini, kami berkomitmen untuk


menghadirkan varian baru dengan memodifikasi dua elemen utama
dari hidangan klasik ini. Pertama, kami mengganti soun tradisional
dengan indomie, membawa cita rasa Soto Banjar ke tingkat baru
dengan tekstur yang kenyal dan cita rasa unik yang ditawarkan oleh
Indomie.

Selanjutnya, kami memodifikasi ketupat menggantinya


dengan nasi. Keputusan ini tidak hanya bermuara pada eksplorasi
rasa, tetapi juga memperhatikan tren modern dalam kebiasaan
konsumsi masyarakat. Dengan sentuhan inovatif ini, kami yakin
bahwa produk ini akan menjadi jawaban bagi mereka yang mencari

8
variasi kulinernya sambil tetap mempertahankan keaslian Soto
Banjar.

2.3.2 Es Lidah Buaya

Es lidah buaya dengan bahan dasar selasih dan potongan


lidah buaya, yang telah dimodifikasi tambahan sirup dengan rasa
pandan, menciptakan minuman yang memikat dengan keunikan rasa
dan tekstur. Lidah buaya yang segar dan kenyal bertemu dengan biji
selasih yang memberikan sensasi kelembutan dan kenyal pada setiap
tegukan. Sirup yang ditambahkan memberikan sentuhan manis yang
harmonis, menciptakan pengalaman rasanya yang menyegarkan dan
memuaskan.

2.3.3 Kue Petah

Dengan menambahkan lapisan selai coklat yang lembut,


toping keju yang lumer, dan kacang yang renyah, kami berharap
memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para penikmat kue
petah. Rasa klasik yang ditingkatkan dengan kombinasi baru ini
diharapkan dapat memikat lidah konsumen dan memberikan nuansa
segar pada warisan kuliner Kalimantan.

9
BAB III
KEGIATAN PENGOLAHAN

3.1 Tempat dan Waktu

tempat : SMA Negeri 54 Jakarta

hari/tanggal : Senin, 12 Februari 2024

waktu : 07.00 – 09.30 WIB

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Soto Banjar

A. Peralatan Soto Banjar


NO NAMA BARANG BANYAKNYA
1 Pisau 3
2 Panci Besar 1
3 Chopper 1
4 Wajan 1
5 Centong Sayur 1
6 Panci kecil 1
7 Talenan 1
8 Mangkuk 3
9 Sendok 4
10 Garpu 3
11 Piring 2
12 Saringan 1
13 Spatula 1
14 Mangkuk Kecil 2
15 Sudit 1

10
B. Bahan Baku Soto Banjar
NO NAMA BAHAN JUMLAH
1 Ayam 1 ekor
2 Air 3 liter
3 Daun Seledri 1 ikat
4 Bawang Prei 1 batang
5 Gula ½ kg
6 Garam 500 gram
7 Kaldu Ayam 40 gram
8 Bawang Putih ¼ kg
9 Bawang Merah ¼ kg
10 Adas 1 ons
11 Biji Pala 2 buah
12 Biji Merica 5 gram
13 Jahe 1 buah
14 Minyak ½ liter
15 Bawang Bombay 1 buah
16 Daun Salam 2 batang
17 Daun Jeruk 1 ons
18 Sereh 5 batang
19 Lengkuas ¼ kg
20 Geganti 3 buah
21 Bunga Lawang 2 buah
22 Kayu Manis 1 ons
23 Cengkeh 1 ons
24 Kapulaga 1 ons
25 Kentang 500 gr
26 Telur ½ kg
27 Daun Bawang 5 batang
28 Mie Kuning 200 gram

11
29 Beras 1 liter
30 Cabai Rawit 1 ons
31 Cabai Keriting 1 ons

3.2.2 Es Lidah Buaya

A. Peralatan Es Lidah Buaya


NO NAMA BARANG BANYAKNYA
1 Mangkuk 1
2 Talenan 1
3 Sedotan 2
4 Sendok 2
5 Pisau 1
6 Panci 1
7 Gelas 2

B. Bahan Baku Es Lidah Buaya


NO NAMA BAHAN JUMLAH
1 Lidah Buaya Segar 1 kg
2 Sirup Merah 450 ml
3 Es Batu 2 buah
4 Selasih 100 gram
5 Air 3 liter

3.2.3 Kue Petah

A. Peralatan Kue Petah


NO NAMA BARANG BANYAKNYA
1 Panci Kukus 1
2 Mangkuk 2
3 Whisk 1

12
4 Loyang 1
5 Panci 1
6 Piring 2
7 Garpu 2

B. Bahan Baku Kue Petah


NO NAMA BAHAN JUMLAH
1 Tepung Beras 500 gram
2 Tepung Tapioka 500 gram
3 Air 1,5 liter
4 Daun Pandan 2 lembar
5 Pasta Pandan 25 ml
6 Garam 500 gram
7 Vla 60 gram
8 Keju 30 gram

3.3 Tahapan Pengolahan

3.3.1 Soto Banjar

1. Siapkan panci yang berisi 1,5 liter air, lalu panaskan!


2. Kemudian, masukkan ayam yang sudah bersih dan dipotong
beberapa bagian ke dalamnya. Rebus sampai ayam terasa
empuk.
3. Haluskan bumbu-bumbu dengan air!. Lalu, tumis bumbu
halus, pekak, kayumanis, cengkih, dan kapulaga
menggunakan minyak sampai harum.
4. Setelah aroma harum, masukkan bumbu halus ke dalam air
rebusan ayam. Aduk sampai merata. Panaskan sampai
mendidih.

13
5. Masukkan garam, gula pasir, dan kaldu bubuk secukupnya
sesuai selera ke dalam air rebusan ayam. Kemudian, cek
rasanya!
6. Angkat ayam yang sudah empuk kemudian suir-suir!. Lalu,
sisihkan ayam.
7. Tata nasi di dalam piring. Sedangkan mie, perkedel, telur
ayam, dan suwiran dada ayam di dalam mangkuk.
8. Siram dengan kuah soto dan taburkan dengan bawang
goreng dan beri sambal. Tak lupa beri sedikit perasan jeruk
nipis agar lebih segar.
9. Soto Banjar siap disajikan.

3.3.2 Es Lidah Buaya

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan!


2. Seduh biji selasih dengan air hangat.
3. Siapkan gelas yang diisi es batu!, lalu masukkan lidah buaya
kemasan dan biji selasih.
4. Kemudian, tambahkan sirup.
5. Es Lidah Buaya siap disajikan.

3.3.3 Kue Petah

1. Siapkan panci untuk mengukus kue petah!


2. Campur tepung beras, tepung tapioka dan pasta pandan
dengan 300 ml air. Lalu aduk hingga merata!
3. Rebus 200 ml air dengan 1 lembar daun pandan dan garam
hingga mendidih. Lalu tuang campuran tepung beras, tepung
tapioka, pasta pandan dan air. Aduk rata hingga mengental.
4. Tuang adonan kue petah ke dalam cetakan. Lalu kukus
sekitar 30 menit dengan tutup panci dialasi serbet bersih.

14
5. Untuk membuat sausnya bubuk vla dan 250 ml air. Lalu
masak hingga mendidih.
6. Setelah semua matang. Keluarkan kue dari cetakan dan
potong sesuai selera.
7. Kue petah siap disajikan.

3.4 Estimasi Anggaran

3.4.1 Soto Banjar

A. Bahan Baku Soto Banjar


NO NAMA BANYAK HARGA JUMLAH
BAHAN NYA SATUAN
1 Ayam 1 ekor Rp 35.000,00 Rp 35.000,00
2 Air 2 liter Rp 5.000,00 Rp 10.000,00
3 Biji Pala 2 buah Rp 5.000,00 Rp 10.000,00
4 Kentang 500 gram Rp 15.000,00 Rp 15.000,00
5 Telur ½ kg Rp 15.000,00 Rp 15.000,00
6 Beras 1 liter Rp 12.000,00 Rp 12.000,00
7 Daun 1 ikat Rp 2.000,00 Rp 2.000,00
Seledri
8 Bawang 100 gram Rp 4.000,00 Rp 4.000,00
Prei
9 Gula ½ kg Rp 2.000,00 Rp 2.000,00
10 Garam ¼ kg Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
11 Kaldu 40 gram Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
Ayam
12 Bawang ¼ kg Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
Putih
13 Bawang ¼ kg Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
Merah
14 Adas 1 ons Rp 5.000,00 Rp 5.000,00

15
15 Biji 5 gram Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
Merica
16 Jahe 1 buah Rp 2.000,00 Rp 2.000,00
17 Minyak ½ liter Rp 8.000,00 Rp 8.000,00
18 Bawang 1 buah Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
Bombay
19 Daun 2 batang Rp 2.000,00 Rp 2.000,00
Salam
20 Daun 1 ons Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
Jeruk
21 Sereh 5 batang Rp 1.000,00 Rp 5.000,00
22 Lengkuas ¼ kg Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
23 Geganti 3 buah Rp 1.000,00 Rp 3.000,00
24 Bunga 2 buah Rp 1.000,00 Rp 2.000,00
Lawang
25 Kayu 1 ons Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
Manis
26 Cengkeh 1 ons Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
27 Kapulaga 1 ons Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
28 Daun 5 batang Rp 2.000,00 Rp 2.000,00
Bawang
29 Mie 200 gram Rp 6.000,00 Rp 6.000,00
Kuning
30 Cabai 1 ons Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
Rawit
31 Cabai 1 ons Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
Keriting
JUMLAH Rp 205.000,00

16
B. Perlengkapan Soto Banjar
NO NAMA BANYAK HARGA JUMLAH
BARANG NYA SATUAN
1 Tabung 1 Rp 20.000,00 Rp 20.000,00
Gas
2 Trash Bag 1 Pack Rp 20.000,00 Rp 20.000,00
3 Sarung 1 Pack Rp 10.000,00 Rp 10.000,00
Tangan
4 Tissue 1 Pack Rp 10.000,00 Rp 10.000,00
5 Rice Bowl 4 Rp 1.000,00 Rp 4.000,00
Cup
6 Sticker 4 Rp 500,00 Rp 2.000,00
7 Plastik 10 Rp 500,00 Rp 2.000,00
Tomat
8 Cutlery 4 Rp 125,00 Rp 500,00
Set
JUMLAH Rp 68.500,00

Perhitungan HPP Soto Banjar

Persediaan Barang Dagang (awal) Rp 0

Pembelian Rp 205.000,00

Rp 205.000,00

Biaya Angkut Pembelian Rp 0

Barang Tersedia Dijual Rp 205.000,00

Retur Pembelian (Rp 0)

Potongan Pembelian (Rp 0)

Rp 205.000,00

17
Persediaan Barang Dagang (akhir) (Rp 68.500,00)

HPP Rp 136.500,00

HPP per unit = (HPP/jumlah makanan)

= Rp 136.500,00 / 6 = Rp 22.750,00

Harga Jual = Rp 22.750,00 + Rp 2.250,00 = Rp 25.000,00

3.4.2 Es Lidah Buaya

A. Bahan Baku Es Lidah Buaya


NO NAMA BANYAK HARGA JUMLAH
BAHAN NYA SATUAN
1 Selasih 100 gram Rp 20.000,00 Rp 20.000,00
2 Lidah 1 kg Rp 18.000,00 Rp 18.000,00
Buaya
Segar
3 Sirup 450 ml Rp 15.000,00 Rp 15.000,00
Merah
4 Air 3 liter Rp 5.000,00 Rp 10.000,00
Mineral
5 Es Batu 2 buah Rp 5.000,00 Rp 10.000,00
JUMLAH Rp 73.000,00

B. Perlengkapan Es Lidah Buaya


NO NAMA BANYAK HARGA JUMLAH
BARANG NYA SATUAN
1 Trash Bag 1 Pack Rp 20.000,00 Rp 20.000,00
2 Sarung 1 Pack Rp 10.000,00 Rp 10.000,00
Tangan
3 Tissue 1 Pack Rp 10.000,00 Rp 10.000,00

18
4 Thin Wall 4 Rp 1.500,00 Rp 6.000,00
Gelas
5 Sticker 4 Rp 500,00 Rp 2.000,00
6 Sedotan 4 Rp 125,00 Rp 500,00
JUMLAH Rp 48.500,00

Perhitungan HPP Es Lidah Buaya

Persediaan Barang Dagang (awal) Rp 0

Pembelian Rp 73.000,00

Rp 73.000,00

Biaya Angkut Pembelian Rp 0

Barang Tersedia Dijual Rp 73.000,00

Retur Pembelian (Rp 0)

Potongan Pembelian (Rp 0)

Rp 73.000,00

Persediaan Barang Dagang (akhir) (Rp 48.500,00)

HPP Rp 24.500,00

HPP per unit = (HPP/jumlah makanan)

= Rp 24.500,00 / 6 = Rp 4.083,00

Harga Jual = Rp 4.083,00 + Rp 917,00 = Rp 5.000,00

19
3.4.3 Kue Petah

A. Bahan Baku Kue Petah


NO NAMA BANYAK HARGA JUMLAH
BAHAN NYA SATUAN
1 Tepung 500 gram Rp 9.000,00 Rp 9.000,00
Beras
2 Pasta 25 ml Rp 9.000,00 Rp 9.000,00
Pandan
3 Garam 500 gram Rp 9.000,00 Rp 9.000,00
4 Tepung 500 gram Rp 7.000,00 Rp 7.000,00
Tapioka
5 Vla 60 gram Rp 6.000,00 Rp 6.000,00
6 Keju 30 gram Rp 6.000,00 Rp 6.000,00
7 Air 1,5 liter Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
8 Daun 2 lembar Rp 1.000,00 Rp 2.000,00
Pandan
JUMLAH Rp 53.000,00

B. Perlengkapan Kue Petah


NO NAMA BANYAK HARGA JUMLAH
BARANG NYA SATUAN
1 Alumunium 4 Rp 625,00 Rp 2.500,00
Cup
2 Sticker 4 Rp 500,00 Rp 2.000,00
3 Sendok 4 Rp 125,00 Rp 500,00
Jelly
JUMLAH Rp 5.000,00

20
Perhitungan HPP Kue Petah

Persediaan Barang Dagang (awal) Rp 0

Pembelian Rp 53.000,00

Rp 53.000,00

Biaya Angkut Pembelian Rp 0

Barang Tersedia Dijual Rp 53.000,00

Retur Pembelian (Rp 0)

Potongan Pembelian (Rp 0)

Rp 53.000,00

Persediaan Barang Dagang (akhir) (Rp 5.000,00)

HPP Rp 48.000,00

HPP per unit = (HPP/jumlah makanan)

= Rp 48.000,00 / 6 = Rp 8.000,00

Harga Jual = Rp 8.000,00 + Rp 2.000,00 = Rp 10.000,00

Rincian Biaya-biaya

NO NAMA BIAYA JUMLAH


1. Bahan Baku Soto Banjar Rp 205.000,00
2. Perlengkapan Soto Banjar Rp 68.500,00
3. Bahan Baku Es Lidah Buaya Rp 73.000,00
4. Perlengkapan Es Lidah Buaya Rp 48.500,00
5. Bahan Baku Kue Petah Rp 53.000,00
6. Perlengkapan Kue Petah Rp 5.000,00
TOTAL Rp 453.000,00

21
3.5 Rancangan Kemasan

3.5.1 Logo

Logo ini merupakan sebuah representasi mendalam tentang


keberagaman dan kekayaan kuliner di wilayah Kalimantan, Dengan
pulau Kalimantan menjadi latar belakang yang mencolok, logo ini tidak
hanya menyoroti kelezatan soto banjar, tetapi juga memberikan
pengenalan terhadap berbagai hidangan dan minuman khas lainnya,
seperti kue petah dan es lidah buaya, masing-masing memancarkan
keunikan dan tradisi kuliner yang membanggakan.

Simbol tangan yang muncul dari pulau kalimantan tersebut


menciptakan makna mendalam, menggambarkan keragaman kuliner
yang mencakup tidak hanya soto banjar saja tetapi juga variasi
hidangan lain yang menjadi kebanggaan setiap daerah di Kalimantan,
gambar tangan ini juga menjadi semacam penjelajah kuliner, mengajak
kita untuk menggali lebih dalam ke dalam keberagaman kuliner yang
dimiliki oleh masing-masing daerah di Kalimantan.

Karena kami mengambil tema Konsep banjir oleh sebab itu


kami menambahkan sedikit elemen air yang terdapat di sebuah pulau
serta di tulisan Banjar Banjir dan ornamen awan dan hujan dengan
toping mie, telur, bawang, dan kerupuk bukan sekadar elemen,

22
melainkan juga menyiratkan keberlimpahan cita rasa dan
keanekaragaman kuliner.

Dengan desain yang kreatif ini, logo tidak hanya berfungsi


sebagai simbol untuk memperkenalkan soto banjar, melainkan juga
sebagai cerminan tentang keindahan dan keragaman kuliner Kalimantan
secara menyeluruh, Dalam setiap rinciannya, logo ini juga
menampilkan dua orang yang mengenakan pakaian adat Kalimantan,
menjadi representasi kekayaan budaya dan kuliner yang patut
dibanggakan di wilayah tersebut.

3.5.2 Kemasan Soto Banjar

Pada kemasan Soto Banjar yaitu menggunakan rice bowl cup


berukuran 650 ml dengan diameter 13 cm dan tinggi 7 cm pada
wadah tersebut berbahan dasar kertas dan tutup untuk wadah
tersebut berbahan dasar plastik.

23
Pada perlengkapan alat makan Soto Banjar yaitu menggunakan
cutrely yang berbahan dasar plastik dengan panjang 16 cm.

Pada kemasan Soto Banjar yaitu menggunakan pembungkusan


kuah yang berbahan dasar plastik dengan ukuran 15x30 cm.

24
3.5.3 Kemasan Es Lidah Buaya

Pada kemasan Es Lidah Buaya yaitu menggunakan thinwall


gelas cup berukuran 500 ml dengan panjang 156 mm dan lebar
90 mm yang berbahan dasar plastik.

Pada perlengkapan alat minum Es Lidah Buaya yaitu


menggunakan sedotan bubble dengan panjang 18 cm dan ukuran
8 mm, yang berbahan dasar plastik.

25
3.5.4 Kemasan Kue Petah

Pada kemasan Kue Petah yaitu menggunakan alumunium cup


dengan dimensi atas 7,4x7,4 cm, bawah 5,3x5,3 cm, tinggi 3 cm,
dan berukuran 100 ml yang berbahan dasar alumunium.

Pada perlengkapan alat makan Kue Petah yaitu menggunakan


sendok jelly dengan panjang 8 cm yang berbahan dasar plastik.

26

Anda mungkin juga menyukai