Anda di halaman 1dari 12

PERUNDUNGAN VERBAL

DALAM PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA


DI MULTI-JENJANG PENDIDIKAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Arlis Muryani, M.Pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. Amelia Enzo Maresca (220201000007)
2. Arfi Fajar Saputra (2202010042)
3. Imutia Enka Meilasari (220201000059)
4. Nabila Revanza Salsabila (220201000050)
5. Rina Oktafia (2202010047)
6. Ulaa Afifah (2202010045)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SEMARANG
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia ini yang berjudul “
Perundungan Verbal Dalam Penggunaan Bahasa Indonesia di Jenjang Sekolah” dengan tepat
waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia, yang kami
harapkan dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan kami mengenai
perundungan yang terjadi didalam dunia pendidikan.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Arlis Muryani, M.Pd, selaku dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan kami kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 4 Desember 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Gambaran Umum Kasus
BAB II ANALISIS KASUS
A. Pihak – pihak yang Terlibat Perundungan Verbal
B. Faktor Perundungan Verbal
C. Dampak Perundungan Verbal
D. Analisis Perundungan Verbal dengan Pemakaian Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
1. Apakah perundungan verbal melanggar pemakaian Bahasa Indonesia yang Baik dan
Benar?
2. Apakah pemicu perundungan verbal berasal dari pemilihan ragam Bahasa yang tidak
sesuai kebutuhan?
3. Apakah perundungan verbal mempengaruhi penggunaan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar dalam masyarakat?
4. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar?
5. Apakah perundungan verbal mengancam persatuan bangsa Indonesia?
E. Observasi
1. Lokasi dan Waktu
2. Studi literatur: artikel ilmiah, laporan penelitian
3. Studi lapangan: observasi, wawancara, dokumentasi (foto dan video) Catatan: foto dan
video dimasukkan di power point atau unggah di youtube
4. Hasil observasi
BAB III PENERAPAN BAHASA INDONESIA DAN SARAN
A. Implementasi Penerapan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar di Multi-Jenjang Pendidikan
B. Pentingnya Penerapan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar di Multi-Jenjang Pendidikan
C. Saran untuk Pemerintah
D. Saran untuk untuk Pihak Luar dalam Kasus Perundungan Verbal

BAB IV SIMPULAN
A. Ringkasan Hasil Analisis

iii
iv
Perundungan Verbal Dalam Pemakaian Bahasa Indonesia Di Multi-jenjang

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang
Sekolah menjadi lingkungan pada siswa atau murid dalam proses untuk
berinteraksi sosial secara langsung dengan teman sebaya atau guru. Akan tetapi, sekarang
ini banyak terjadi permasalahan yang dilakukan oleh siswa dan murid dilingkungan
sekolahnya. Masalah yang sering muncul salah satu adalah tentang bullying (Kusuma,
2014). Menurut Dan Olweus, penulis dari Bullying at School, bullying bisa di bagi
menjadi dua bagian yaitu Direct bullying (intimidasi secara fisik dan verbal) dan Indirect
bullying (isolasi secara sosial) (Olweus, 1993).
Bullying dalam bentuk fisik, seperti memukul, mencubit, menampar, dan
memalak (meminta dengan paksa yang bukan miliknya). Bullying dalam bentuk verbal,
seperti memaki, menggosip, atau mengejek, sedangkan dalam bentuk psikologis, seperti
mengintimidasi, mengucilkan, dan diskriminasi. Ironisnya lagi sebagian masyarakat kita
bahkan guru sendiri menganggap bullying sebagai hal biasa dalam lingkungan
pendidikan dan tidak perrlu dipermasalahkan. Bullying dianggap hanya bagaian dari cara
anak-anak untuk bermain, padahal dampak dari bullying itu sendiri sangat mempengaruhi
kesehatan psikologis bagi anak. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan guru
tentang bullying (Adilla, 2009).
Banyaknya kasus bullying yang ada di dunia pendidikan di Indonesia maka baru
baru ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan peraturan menteri
tentang anti bullying dalam kegiatan masa orientasi siswa baru melalui Permendikbud
Nomor 55 Tahun 2014 dan surat edaran Nomor 59389/MPK/PD/2015. Usaha yang dapat
dilakukan yaitu dengan usaha preventif (pencegahan) dengan menanamkan kepada anak
bahwa kita saling mencintai antar sesama.
B. Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Bahasa Indonesia yang baik dan
benar terhadap kasus dekadensi moral yang terjadi multi-jenjang Pendidikan seperti SD,
SMP, dan Universitas. Dimana dekadensi moral tersebut berbentuk perundungan verbal.
Serta untuk mengetahui sumber konflik serta dampak dari perundungan verbal.

v
C. Gambaran Umum Kasus
Pada zaman ini dekadensi moral tentu tidak dapat dihindari, baik itu akibat dari
berkembangnya teknologi maupun lingkungan. Sebagai warga NKRI yang baik terlebih
sebagai pelajar harus mempertahankan diri dari kemerosotan moral. Salah satunya
dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kemerosotan moral tersebut
dapat berupa perundungan verbal.
Perundungan verbal yaitu perilaku yang diutarakan dalam kalimat lisan berupa
ucapan yang mempunyai makna sama diartikan sebagai perbuatan atau perilaku yang
menggunakan katakata ditunjukkan secara kasar, negatif dan bisa menimbulkan
penghinaan. Menurut Susilowati (2008), mengungkapkan bahwa perundungan verbal
terkadang disebut perundungan psikis merupakan suatu tindakan perundungan berupa
kata-kata yang megakibatkan peningkatan rasa ketidak berdayaan. Mendefinisikan
perundungan verbal secara umum berupa penghinaan dengan kata-kata yang berupa
fitnah, menjelek - jelekkan orang lain dan pembunuhan karakter pada seseorang
(Waruwu, 2010).
Menurut Antonia (2014) mengungkapkan bahwa perundungan verbal terjadi pada
seseorang yang menggunakan bahasa ucapan untuk mendapatkan kekuasaan, bahasa lisan
yang diutarakan meliputi menggoda dengan memeberi nama panggilan, membuat
komentar atas fisiknya yang tidak pantas, mengejek dan mengancam. Perilaku tersebut
membuat dampak terhadap korbannya. Perundungan verbal tidak meninggalkan bekas
luka seperti fisik, dan sering kali tidak terlihat karena perilaku tersebut melukai hati
korban yang tersiksa dalam keheningan.
Berdasarkan hasil definisi ahli dapat disimpulkan bahwa perundungan verbal adalah
sebuah pola perilaku komunikasi yang berupa ancaman dengan mengunakan perkataan
kasar atau tidak pantas berupa celaan atau memaki, menghina dan melecehkan keadaan
anak yang dilakukan secara terus menerus oleh orang terdekat sehingga bisa
mengakibatkan trauma, dan luka dalam psikisnya.

vi
A. Pihak – pihak yang Terlibat Perundungan Verbal
1. Perundung (bullies) yaitu pihak yang melakukan perundungan
2. Korban (victim) yaitu pihak yang mengalami perundungan
3. Pengamat (bystanders) yaitu pihak yang mengamati perundungan

B. Faktor Perundungan Verbal

Berikut faktor penyebab terjadinya perundungan verbal diantaranya:

1. Faktor dari keluarga


Keluarga merupakan peran penting dalam menbentuk perilaku yang berasal dari
orang tuannya. Dengan demikian perilaku perundungan dapat diwarisi dari generasi
ke generasi (keturunan). Anak yang kurang mendapatkan kasih sayang, didikan
yang tidak sempurna dapat mengakibatkan anak menjadi pelaku perundungan, bisa
menjadi korban perundungan verbal (Rusmil, 2014).
2. Faktor Teman Sebaya
Teman sebaya berperan terhadap perkembangan dan pengukuhan tingkah laku lain
diluar keluarga. Menurut Yusuf (2010) teman sebaya yaitu kesempatan interaksi
dengan orang lain, keterampilan, mengontrol perilaku sosial dan minat sesuai
dengan usianya, saling bertukar pikiran dan masalah.
3. Faktor Media
Media menjadi tempat akses untuk memamparkan aksi mengenai tingkah laku
perundungan yang sering ditayangkan ditelevisi dan elektronik lainnya, sehingga
mempengaruhi tingkah laku terhadap anak prasekolah. Perilaku perundungan yang
dilakukan anak berhubungan dengan kebiasannya menonton tayangan televisi
(Khairinnisa, 2008).
4. Faktor Internal
Individu bisa berperan menjadi pelaku ataupun korban perundungan yang terjadi,
kedua hal tersebut sangat mempengaruhi jika terlibat peristiwa secara langsung
maupun tidak langsung
C. Dampak Konflik
Perundungan verbal menurut Ria (2008) dan Widyastuti (2006) :

vii
1. Menganggu perkembangan anak
Perilakuan perundungan verbal yang terjadi kepada anak secara terus-menerus akan
memiliki ctra diri serta tumbuh kembang yang negatif. Sehingga mengakibatkan adanya
ketidak mampuan individu untuk percaya diri akan kemampuan.
2. Ketidak pekaan anak terhadap perasaan orang lain
Anak yang mendapatkan perilakuan perundungan verbal dengan melibatkan
emosionalnya menyebabkan anak menjadi tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya.
3. Adanya gangguan emosi
Anak yang sering mendapatkan perlakuan negatif dari orangtua akan berakibat
gangguan pada emosi terhadap konsep diri. Hubungan dengan orang lain menjadikan
anak lebih agresif atau adanya permusuhan dengan orang dewasa.
4. Kepribadian sociopath
Kata lain yaitu antisocial personality disode. Jika perilaku tersebut dibiarkan anak akan
suka berbohong, bergaul dengan anak-anak nakal, prestasi yang buruk atau menurun,
dan sering membolos.
5. Keadaan sosial terganggu
Anak-anak dalam keadaan ini susah untuk bergaul dengan teman-temannya dan
mempunyai teman sedikit, serta lebih suka menganggu orang dewasa seperti perbuatan
kriminal.
6. Depresi
Perundungan verbal dilakukan secara terus menerus akan membuat korban
beradadalam keadaan tertekan yang berkepanjangan dan dapat berakibatkan deprsi.
(O’tele, 2000. dalam Roth, 2004).
7. Percaya diri yang rendah
Perundungan verbal yang sering dilontarkan oleh si pelaku kepada si korban dilakukan
untuk menyakiti dan merendahkan. Sehingga hal yang dilakukan tersebut akan menjadi
sorotan lingkungan sekitar menyebabkan krisisnya rasa percaya diri.

Dapat disimpulkan perundungan verbal memiliki dampak yang lebih besar dan buruk
karena sifatnya yang tersembunyi dan melukai aspek mental serta psikologis anak tersebut.
Akibat dari dampak tersebut dapat menimbulkan keadaan gelisah, emosi yang labil,

viii
akademik menurun, dan menarik diri dari pergaulan. Dalam hal ini anak yang mengalami
perundungan verbal seringkali tidak menyadari bahwa mereka telah menjadi korban atau
menjadi pelakunya.

D. Analisis Konflik dengan Pemakaian Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
1. Apakah perundungan verbal melanggar pemakaian Bahasa Indonesia yang Baik dan
Benar?
Ya, perundungan verbal merupakan konflik yang melanggar pemakaian Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Sebab menggunakan kata-kata yang tidak sopan dan
kasar. Contohnya memaksakan kehendak dan menyuruh tanpa menggunakan kata
minta tolong.
2. Apakah pemicu perundungan verbal berasal dari pemilihan ragam Bahasa yang tidak
sesuai kebutuhan?
Ya, ketika pemilihan ragam Bahasa yang tidak sesuai kebutuhan dapat menyebabkan
perundungan verbal, karena dapat membuat seseorang tersinggung.
3. Apakah perundungan verbal mempengaruhi penggunaan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar dalam masyarakat?
Ya, karena ketika seseorang terbiasa menggunakan Bahasa Indonesia yang tidak sesuai
dengan kaidah, akan terbawa di kehidupan masyarakat dalam bersosialisasi.
4. Bagaimana partisipasi pelajar dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar?
Partisipasi pelajar dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat
berupa kegiatan presentasi kelas, seminar kampus, dan lain sebagainya.
5. Apakah perundungan verbal mengancam persatuan bangsa Indonesia?
Ya, dapat mengancam persatuan bangsa Indonesia dalam pembentukan moral generasi
berikutnya yang meniru gaya berbahasa generasi sebelumnya.

E. Observasi
1. Lokasi dan Waktu
2. Studi literatur: artikel ilmiah, laporan penelitian

ix
Studi Kasus Perundungan Verbal Siswa Pada Sekolah Dasar Ditinjau Dari Jenis
Gender oleh Dinda Kurnia Syahida dari Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
3. Studi lapangan: observasi, wawancara, dokumentasi (foto dan video) Catatan: foto dan
video dimasukkan di power point atau unggah di youtube
4. Hasil Observasi

III. Solusi Dan Rekomendasi

A. Implementasi penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar di Multi-Jenjang


Pendidikan
Dalam dunia Pendidikan penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dapat
berupa pemilihan kata yang tidak bermasud menyudutkan dan memaksa terutama yang
dapat dikategorikan dalam konteks perundungan verbal. selain itu dapat juga berupa kata
yang tidak menyinggung perasaan orang lain, tidak menggunakan kata kasar, atau
memiliki konotasi yang negatif.
B. Saran untuk Pemerintah
1. Membuat undang-undang yang melindungi korban perundungan
2. Mengharuskan sekolah menyediakan layanan konseling dan pendidikan untuk
mencegah perundungan
3. Mewajibkan sekolah menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
4. Meningkatkan kesadaran melalui sosialisai tentang dampak perundungan
C. Saran untuk Pihak Luar dalam Kasus Perundungan Verbal
1. Sekolah rutin mengadakan sosialisasi anti perundungan
2. Menciptakan ruang kelas yang menghormati, mendukung, dan menyayangi satu
sama lain
3. Tenaga pengajar lebih memperhatikan dan peduli terhadap para anak didiknya.
4. Orangtua mengajarkan anaknya untuk selalu menghargai orang lain.

IV. SIMPULAN

x
A. Ringkasan Hasil Analisis
Perundungan verbal merupakan konflik yang melanggar pemakaian Bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Sebab menggunakan kata-kata yang tidak sopan dan kasar. Pemicu
perundungan verbal dapat disebabkan oleh pemilihan ragam Bahasa yang tidak sesuai
kebutuhan yang dapat mengakibatkan perundungan verbal, karena dapat membuat seseorang
tersinggung.
Selain itu perundungan verbal mempengaruhi penggunaan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar dalam Masyarakat, sebab ketika seseorang terbiasa menggunakan Bahasa
Indonesia yang tidak sesuai dengan kaidah, akan terbawa di kehidupan masyarakat dalam
bersosialisasi.
Pada multi-jenjang pendidikan partisipasi pelajar dalam penggunaan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar dapat berupa kegiatan presentasi kelas, kerja kelompok, seminar, dan
lain sebagainya.
Dan terakhir, perundungan verbal dapat mengancam persatuan bangsa Indonesia dalam
pembentukan moral generasi berikutnya yang disebabkan dari meniru gaya berbahasa
generasi sebelumnya.

https://an-nur.ac.id/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar/aktor

https://lembarharapan.id/artikel/bullying-mengenali-tanda-peringatan-perundungan/

https://www.google.com/search?
q=rekomendasi+untuk+sekolah+untuk+mencegah+bullying&hl=in_ID&pli=1

https://www.google.com/url?q=https://dp3ak.jatimprov.go.id/berita/link/
22&usg=AOvVaw0Ff4GdP-3fzUWlOeFhGQ4F&hl=in_ID

https://www.google.com/url?q=https://an-nur.ac.id/blog/hukuman-bagi-pelaku-bullying-
menurut-undang-undang
diindonesia.html&usg=AOvVaw3awCtHJl5SiCWVt53RboWS&hl=in_ID

https://www.scribd.com/document/629631265/MAKALAH-P5-VERBAL-BULLYING

xi
xii

Anda mungkin juga menyukai