Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA LANJUTAN

No/Nama Percobaan : 2/ Karakteristik V-I Dari Beberapa Elemen

Tanggal Percobaan : 7 November 2023

oleh:

Kelompok :3

Nama : Wistin Della Amanda

Nim : 2211102444019

Prodi/Kelas : S1 Teknik Geologi

Teman Kerja : 1. Imam Awang Sahrani

2. M Afif Ramadhan

3. Putri Tias Anita Sari

Asisten : Muhammad Zidan Maulana


LABORATORIUM TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

SAMARINDA 2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM FISIKA LANJUTAN

Nama Percobaan : Karakteristik V-I Dari Beberapa Elemen

Tanggal percobaan : 7 November 2023

Kelompok : 3 (Tiga)

Nama Kelompok : 1. M. Afif Ramadhan

2. Imam Awang Sahrani

3. Wistin Della Amanda

Mengetahui,
Samarinda, 7 November 2023
Asisten Praktikan,

Muhammad Wira Andhika Wistin Della Amanda


Nim 2111102444010 Nim 2211102444019

Dosen Pengajar

Nur Akifah
NIDN 0910109602
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
karakteristik V-I (Volt-Ampere) dari beberapa elemen merupakan
perwujudan dari kebutuhan untuk memahami sifat listrik bahan dan elemen-
elemen tersebut dalam hubungannya dengan tegangan dan arus. Pemahaman
tentang kurva V-I pada suatu elemen atau bahan elektronik menjadi fundamental
dalam merancang dan menganalisis sirkuit listrik. Setiap elemen memiliki respons
yang unik terhadap variasi tegangan dan arus yang diterapkan, dan karakteristik
V-I menjadi panduan esensial dalam mengevaluasi performa dan kinerja suatu
sirkuit. Dengan memahami karakteristik V-I, kita dapat mengidentifikasi batas
operasi yang aman, titik-titik kritis, dan potensi masalah yang mungkin muncul
dalam aplikasi praktis.
Semikondutor adalah komponen aktif dalam alat bahan dasar untuk
elektronika, misalnya Untuk membuat dioda. Dewasa ini, semitonduktor yang
paling banyak digunakan adalah kristal silikon. Dahulu orang juga menggunakan
un sur geranium. Terdapat dua macam semi- konduktor yakni semikonduktor
intrinsik (murni) dan Semikonduktor ekstrinsik. Semikonduktor intrinsik yaitu
terdiri dari unsur silikon saja atau geranium saja. Sedangkan semikonduktor
ekstrinsik merupakan bahan untuk membuat dioda dan transistor dengan
campuran antara bahan semikonduktor intristik dengan unsur golongan V dan III.

Oleh karena itu dilakukan percobaan ini karakteristik V-I dari beberapa
elemen ini sangat penting diterapkan.

1.2 Tujuan Percobaan


1. Mengenal sifat/karakteristik beberapa elemen antara lain : hambatan
karbon dan lampu pijar
2. Mengenal bahan bahan yang memenuhi hukum ohm
1.3 Manfaat Percobaan
1. Mahasiswa dapat mengetahui sifat/karakteristik elemen hambatan karbon
dan lampu pijar
2. Mahasiswa dapat mengetahui bahan-bahan yang memenuhi hukum ohm

BAB II

DASAR TEORI

Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang
mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda
potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan
mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar
dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini
tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap
digunakan dengan alasan sejarah.
Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:
V = IR
dimana :
 I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam
satuan ampere.
 V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar
dalam satuan volt.
 R adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu
penghantar dalam satuan ohm.
Hukum Ini dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic
Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.
Sebuah benda penghantar (konduktor) dikatakan mematuhi hukum Ohm
apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda
potensial yang diberikan kepada konduktor tersebut. Walaupun pernyataan ini
tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah “hukum” tetap
digunakan dengan alasan sejarah. Berlakunya hukum ohm sangat terbatas pada
kondisi-kondisi tertentu, bahkan hukum ini tidak berlaku jika suhu konduktor
tersebut berubah. Untuk material – material atau piranti elektronika tertentu
seperti diode dan transistor, hubungan I dan V tidak linier.
Ada 2 bunyi hukum Ohm yaitu :
1. Besarnya arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda
potensial (Tegangan). Untuk sementara tegangan dan beda potensial
dianggap sama walau sebenarnya kedua secara konsep berbeda. Secara
matematika di tuliskan V ∞ I, Untuk menghilangkan kesebandingan ini
maka perlu ditambahkan sebuah konstanta yang kemudian di kenal dengan
Hambatan (R) sehingga persamaannya menjadi V = I.R. Dimana V adalah
tegangan (volt), I adalah kuat arus (A) dan R adalah hambatan (Ohm).
2. Perbandingan antara tegangan dengan kuat arus merupakan suatu bilangan
konstan yang disebut hambatan listrik. Secara matematika di tuliskan V/I
= R atau dituliskan V = I.R.
Fungsi utama hukum Ohm adalah digunakan untuk mengetahui hubungan
tegangan dan kuat arus serta dapat digunakan untuk menentukan suatu hambatan
beban listrik tanpa menggunakan Ohmmeter. Kesimpulan akhir hukum Ohm
adalah semakin besar sumber tegangan maka semakin besar arus yang dihasilkan.
Kemudian konsep yang sering salah pada siswa adalah hambatan listrik
dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus listrik. Konsep ini salah, besar kecilnya
hambatan listrik tidak dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus listrik tetapi
dipengaruhi oleh panjang penampang, luas penampang dan jenis bahan.
Resistivas merupakan sifat dari medium. Zat dengan sifat konduktifitas
yang baik memiliki resistivas yang sangat kecil, sedangkan zat yang bersifat
isolator sebaliknya. Resistansi (juga resistivas) suatu bahan akan meningkat
dengan naiknya temperature, dalam hal ini yang terjadi adalah kenaikan
temperature membuatb elektron bergerak lebih aktif dan lebih banyak tumbukan
yang terjadi sehingga arus listrik menjadi terhambat.
Resistansi juga merupakan fungsi dari temperatur (dipengaruhi oleh
temperatur) dengan rumusan sebagai berikut:
R = Ro(1+@.delta T)
Dengan:
R = resistansi pada temperature T
Ro = resistansi pada temperatur kamar(To)
a = koefisisen temperature resistansi
Hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu panjang, luas dan jenis
bahan. Hambatan berbanding lurus dengan panjang benda, semakin panjang maka
semakin besar hambatan suatu benda. Hambatan juga berbanding terbalik dengan
luas penampang benda, semakin luas penampangnya maka semakin kecil
hambatannya. Inilah alasan mengapa kabel tiang listrik dibuat besar-besar,
tujuannya adalah untuk memperkecil hambatan sehingga tegangan bisa mengalir
dengan mudah. Hambatan juga berbanding lurus dengan jenis benda (hambatan
jenis) semakin besar hambatan jenisnya maka semakin besar hambatan benda itu.

Secara matematika dapat dituliskan :

R = ρ L/A
dimana :
R adalah nilai hambatan listrik (ohm)
ρ adalah hambatan jenis (ohmmeter)
L adalah panjang benda (m)
A adalah luas penampang (m kuadrat) biasanya luas penampang bentuknya
lingkaran.
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Geologi Dinamik, Teknik
Geologi, Fakultas sains dan teknologi, Universitas Muhammadiyah Kalimantan
timur. Jl. Ir. H. Juanda No. 15 Samarinda, Kalimantan Timur. Praktikum ini
dilaksanakan pada jam 11:30 WITA sampai dengan 14:00 WITA.

3.2 Alat dan Bahan


1. Amperemeter
2. Baterai
3. Bread Board
4. Kabel Penghubung
5. Lampu Pijar
6. Resistor
7. Voltmeter

3.3 Prosedur Praktikum


3.3.1 Hambatan Karbon
1. Siapkanlah alat dan bahan
2. Susunlah rangkaian dengan memasang hambatan pada posisi RX
3. Mulailah dengan tegangan 1,5 volt, kemudian ukurlah V dan I
4. Ulangi pengukuran untuk V = 1,5 , 3 , dan 4,5 volt

3.3.2 Lampu Pijar


1. Disiapkanlah alat dan bahan (balon senter)
2. Rangkai baterai melalui kabel penghubung ke voltmeter / amperemeter
3. Lalu hubungkan lampu pijar hingga voltmeter / amperemeter
menunjukkan nilai yang dikehendaki
4. Lalu catat hasilnya
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan


4.1.1 Baterai

No V (Voult) V (v) I (A)


1. 1,5 V 5,5 6
1,5 V 5,5 6
1,5 V 5,5 6
2 3V 3 2,2
3V 3 2,2
3V 3 2,2

4.1.2 Lampu pijar

No V (volt) V (v) I (A)


1 1,5 V 5,1 180
1,5 V 5,1 180
1,5 V 5,1 180
2 3V 10,5 250
3V 10,5 250
3V 10,5 250

4.2 Analisis Data dan Pembahasan


4.2.1 Analisi Perhitungan Baterai
V 2−V 1
R=
I 2−I 1
3−5 , 5
=
2 ,2−6
−2 ,5
=
−3 , 8
= -2,88
4.2.2 Analisi Perhitungan Lampu pijar
V 2−V 1
R=
I 2−I 1
10 ,5−5 ,1
=
250−180
5,4
=
70
= 0,07
4.2.3 Analisis nilai ketidakpastian Baterai

∆ R=
I
N √
N .∑(
V 2−V 12
I 2−I 1
)−¿

¿
1
3√3.3(
3−5 , 52
2 , 2−6
)−¿

1
¿ .0
3

¿0 A
4.2.4 Analisis nilai ketidakpastian Lampu Pijar

∆ R=
I
N √
N .∑(
V 2+V 12
I 2+ I 1
)−¿

√ ( )
2
1 10 ,5−5 , 1
¿ 3.3 −¿
3 250−180
=9

4.2.5 Pembahasan
Karateristik V-I dari suatu elemen biasanya dapat diukur, dengan
menggunakan rangkaian sederhana. Dimana tegangan dan arus dibatasi
sesuai dengan sifat dan elemen masing-masing. Rangkaian tersebut
dapat memberi hasil yang baik asal hambatan dalam voltmeter jauh
lebih besar dari RX. Biasanya hambatan dalam voltmeter Rv kira-kira
10k ohm/voltmeter, sehingga arus melalui voltmeter kira-kira 0,1 Ma
sehingga arus melalui voltmeter ala kebawah arus dari total dengan
demikian efek dapat diabaikan. Jika memindahkan
ampermeter ke posisi A.
Pada praktikum karakteristik V-I dari beberapa elemen ini terdapat
tiga kali percobaan disetiap percobaan digunakan 1 baterai yang
berkapasitas 1,5 V lalu setelah itu dilanjutkan menggunakan dua
beterai yaitu jadi 3 V semakin banyak banyak baterai yang digunakan
maka tegangan akan semakin tinggi.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan data pengukuran arus listrik yang diperoleh terlihat bahwa
ketika tegangan dinaikkan, arus listrik meningkat maka, arus listrik
berbanding lurus dengan tegangan.
2. Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan faktor-faktor yang
mempengaruhi arus listrik yaitu panjang kawat apabila menggunakan
kawat yang panjang, maka hambatannya akan semakin membesar.

5.2 Saran
Untuk praktikum berikutnya, praktikan diharapkan memahami materi dan
paham bagaimana cara menggunakan alat-alat yang biasa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, diharapkan juga agar praktikan lebih teliti dan cermat
dalam melihat alat karena tingkat ketelitian yang kecil dapat dilakukan berulang.
DAFTAR PUSTAKA

Mohamad Ishaq. 2007. “FISIKA DASAR: ELEKTRISITAS & MAGNETISME”

Edisi Pertama. Graham Ilmu: Yogyakarta Halaman: 65 – 81.

Drs. Daryanto. 2008. “PENGETAHUAN TEKNIK ELEKTRONIKA”

Edisi Pertama, Cetakan Kelima. Bumi Aksara: Jakarta Halaman : 1-


14.

Halliday dan Reshick. 1991. FISIKA JILID 1. Erlangga : Jakarta

Blocher, Richard. 2004. Dasar Elektronika. Penerbit Andi Offset Yogyakarta.

Pertiwi, S., Sudjito, D. N, & Rondonuwa, F. S (2019). Perancangan Pembelajaran


Fisika tentang Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel.

Ramdhani, Mohamad. 2005. Rangkaian Listrik. STT Tekom. Bandung.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai