Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK

KLIPING KERAGAMAN BUDAYA


WILAYAH MADURA

DISUSUN OLEH :
KELAS 1-B
KELOMPOK APEL

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


1. ANDRA
2. HAFI
3. RAIHAN
4. NANDA
5. MADA
6. CINTA
7. TIARA

SDN SEMANDING 1
Jln. Hayam Wuruk-Semanding, Kec. Semanding, Kab. Tuban
PAKAIAN ADAT MADURA
Baju Sakera

Kamu pasti
sudah pernah
melihat baju
garis-garis
berwarna merah
dan putih khas
Madura.

Mungkin kamu pernah melihatnya


dipakai oleh penjual sate Madura. Ini
adalah bagian dari pakaian tradisional
Madura yang disebut juga baju
Sakera. Walaupun sering digunakan
oleh penjual sate, pakaian ini
mempunyai makna tersendiri lo.

Baju Sakera ini terdiri dari baju serta


celana hitam longgar dengan kaos
garis-garis merah putih atau merah
hitam. Selain itu ada lagi
pelengkapnya, yaitu tutup kepala, kain sarung, dan ikat pinggang.
Pakaian ini biasa dipakai oleh para laki-laki untuk busana sehari-hari
maupun resmi.
SOTO MADURA

Soto Madura
umumnya berbahan
dasar daging ayam
kampung. Belakangan
berkembang juga
penggunaan daging sapi
yang merupakan salah
satu hasil ternak di sana.

Sebelum dimasukkan, daging ayam biasanya terlebih dahulu disuwir.


Kuah kaldu soto Madura terkenal sangat lezat. Perpaduan bumbunya
yang beragam membuat makanan ini sangat gurih meski tanpa
penggunaan
santan kelapa.
Soto Madura
makin nikmat
disajikan
dengan
pelengkap,
seperti daun bawang, soun, bawang goreng, jeruk nipis, dan sambal.
KARAPAN SAPI KESENIAN KHAS MADURA

Madura terkenal dengan salah satu budayanya, yaitu Karapan Sapi.


Mirip dengan pacuan kuda, tetapi menggunakan sapi.

Pada
perlombaan Karapan
Sapi, sepasang sapi
akan menarik
semacam kereta yang
terbuat dari kayu.

Kereta ini adalah tempat untuk pengendara atau biasa disebut joki.

Namun, kereta itu bukan tempat duduk joki, melainkan hanya sebagai
tempat berdiri untuk mengendalikan pasangan sapi tersebut.

Sepasang sapi tersebut dipacu untuk adu cepat dengan pasangan-


pasangan sapi yang lain.
RUMAH ADAT MADURA (Taneyan Lanjhang)

Taneyan
Lanjhang
dapat
diartikan
sebagai
halaman/pek
arangan yang
panjang. Taneyan Lanjhang merupakan sebuah pemukiman atau
kumpulan rumah adat Madura yang tersusun dari beberapa rumah dan
penghuni yang ada di dalamnya masih memiliki ikatan keluarga.
Sikap kekeluargaan masyarakat Madura sangat terasa di Taneyan
Lanjhang, bahkan dalam satu kelompok rumah bisa terdiri dari 2
hingga 10 rumah dan dihuni oleh sepuluh keluarga.

Rumah adat Madura ini hanya memiliki satu pintu masuk yang
terletak di depan rumah. Hal ini bertujuan agar pemilik rumah dapat
mengontrol aktivitas keluar masuk anggota keluarga. Pintu ini dihiasi
dengan ukiran khas Madura, dengan warna hijau dan merah yang
merupakan simbol kesetiaan dan perjuangan.
ALAT MUSIK KHAS MADURA (SARONEN)

Saronen terbuat dari kayu jati berbentuk kerucut dengan panjang


sekitar 40 sentimeter. Seperti suling, saronen memiliki 7 lubang, yaitu
6 lubang berderet di bagian depan, dan 1 lubang yang berada di
bagian belakang.

Saronen ini merupakan alat musik yang unik,


lo. Bagian untuk meniupnya itu terbuat dari
daun aren. Di antara daun aren dan besi,
terdapat sebuah sayap yang terbuat dari
tempurung kelapa. Sayap itu berbentuk kumis
sehingga orang yang memainkan saronen
terlihat seperti memiliki kumis.
TARIAN ADAT MADURA

1. TARIAN
RAMPAK JIDOR

Tarian yang dimiliki


oleh masyarakat madura
ini meruapakan tarian
yang menggambarkan
karakter orang Madura
yang sangat religius.
Seluruh gerak dan
alunan irama nyanyian yang mengiringi tari iini mengungkapkan
sikap dan ekspresi sebuah puji - pujian, do'a dan zikir kepada Allah
SWT.

2. TARIAN MUANG SANGKAL

Ciri khas tari Muang Sangka yaitu pada aspek pembawa tariannya.
Semua penari harus
berjumlah ganjil. Ciri
khas lainnya dari tari
Muang Sangkal
adalah pada busana
yang dikenakan.
Masyarakat Madura
memberikan istilah
busananya dengan nama dodot legha. Pada saat menaripun, semua
harus memegang cemong (mangkok kuningan) berisi aneka kembang
dan beras kuning.

Anda mungkin juga menyukai