Anda di halaman 1dari 4

Syarat iud

Adapun syarat pemakaian IUD (Proverawati et al., 2010), yaitu sebagai berikut :

a. Diperkenankan menggunakan kontrasepsi IUD jika syarat – syarat berikut


terpenuhi :
a) Usia produktif
b) Keadaan nullipara
c) Menginginkan menggunakan alat kontrasepsi jangka Panjang
d) Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
f) Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
g) Resiko rendah rendah dari IMS
h) Tidak menghendaki metode hormonal
i) Tidak menyukai untuk mengingat – ingat minum pil setiap hari
j) Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari senggama
b. Tidak diperkenankan menggunakan alat kontrasepsi IUD jika mengalami
beberapa keadaan berikut:
a) Kehamilan
b) Penyakit kelamin (gonorrhoe, sipilis, AIDS, dan sebagainya)
c) Pendarahan dari kemaluan yang tidak diketahui sebabnya
d) Tumor jinak atau ganas dalam rahim
e) Kelainan bawaan rahim
f) Penyakit gula (diabetes melitus)
g) Penyakit kurang darah
h) Belum pernah melahirkan
i) Adanya perkiraan hamil
j) Kelainan kandungan bagian dalam
k) Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
Sasaran

Indikasi pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR yaitu:

a. Wanita pasca persalinan pervaginam atau pasca persalinan sectio


secarea dengan usia reproduksi dan paritas berapapun
b. Pasca keguguran (non infeksi)
c. Masa menyusui (laktasi)
d. Riwayat hamil ektopik
e. Tidak memiliki riwayat keputihan purulen yang mengarah kepada IMS
(gonore, klaimidia dan servisitis purulen).

Kontraindikasi pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)


Kementerian Kesehatan RI (2014) yaitu:

a. Menderita anemia, penderita kanker atau infeksi traktus genetalis


b. Memiliki kavum uterus yang tidak normal
c. Menderita TBC pevic, kanker serviks dan menderita HIV/AIDS
d. Ketuban pecah sebelum waktunya
e. Infeksi intrapartum
f. Perdarahan post partum

Cara Kerja IUD

Cara kerja dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut :

a) Menghambat kemampuan sperma masuk ke tuba fallopi


b) Mempengaruhi fertilitasi sebelum ovum mencapai cavum uteri
c) IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, IUD membuat
sperma sulit masuk ke alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilisasi.
d) Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.

Waktu Pemasangan IUD

Waktu pemasangan IUD adalah sebagai berikut :

a) Pascaplasenta : pemasangan IUD dalam 10 menit setelah melahirkan plasenta


dengan angka ekspulsi 9,5 – 12,5 yang tergolong rendah dan ideal.
b) Segera pasca salin : setelah 10 menit hingga 48 jam pasca salin dengan angka
ekspulsi 25 – 37% yang tergolong aman.
c) Pasca persalinan tertunda : setelah 48 jam – 4 minggu pasca salin tidak
dianjurkan karena resiko ekspulsi meningkat.
d) Internal – pascasalin lanjutan : setelah 4 minggu pasca salin dengan angka 3 -
13% yang termasuk aman.

Faktor-faktor dalam pemilihian IUD

Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi yaitu:

1. Usia
Pemilihan metode kontrasepsi dapat dipengaruhi oleh tingkat usia. Usia
wanita pada awal pernikahan sekitar 20-35 tahun cenderung menggunakan
kontrasepsi non MKJP sedangkan pada usia 31-45 tahun cenderung
menggunakan kontrasepsi MKJP (Nuryati & Fitria, 2014).
2. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi seseorang dalam pengambilan
keputusan termasuk keputusan memilih kontrasepsi yang digunakan secara
tepat, efektif dan sesuai fungsinya (Mahmudah & Indrawati, 2015).
3. Jumlah anak dan tujuan penggunaan kontrasepsi
Wanita usia subur dapat mengatur jumlah anak dan jarak kelahiran dengan
menggunakan kontrasepsi non MKJP. Wanita yang tidak ingin memiliki anak
lagi dapat memilih kontrasepsi MKJP (Nasution, 2011).
4. Tingkat sosial ekonomi
Tingkat sosial dan ekonomi mempengaruhi pemilihan kontrasepsi yaitu dalam
penyediaan alat dan biaya akomodasi ke pelayanan kesehatan (Mahmudah &
Indrawati, 2015).

Anda mungkin juga menyukai