DALAM RAHIM
(IUD/AKDR)
D o s e n p e n g a m p u :
A s m a r i y a h , S . S T . , M . K e b
KELOMPOK 2
Maya Lestari (F0G022001)
Izzah Halimah (F0G022007)
Serly Wahyuningsih (F0G022014)
Nurul Janah Andriani (F0G022017)
Melani Nurhalisa (F0G022019)
Dewi Intan Fitriani (F0G022021)
Lydia Fitriani (F0G022023)
Lisa Apriani (F0G0210042)
ALAT KONTRASEPSI DALAM
RAHIM (IUD/AKDR)
Intra Uterine Device (IUD)/Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah satu alat
kontrasepsi modern yang telah dirancang sedemikian rupa yang dimasukkan ke
dalam Rahim yang sangat efektif, reversible dan berjangka panjang, dan dapat
dipakai oleh semua perempuan usia produktif sebagai suatu usaha pecegahan
kehamilan (Marmi, 2018).
IUD CuT-380 A merupakan jenis IUD generasi ketiga berbentuk kecil,
kerangka dari plastik yang fleksibel, bebentuk huruf T diselubungi
oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga (CU). Tersedia di
Indonesia dan terdapat di mana – mana (BKKBN, 2009 ).
-Cara kerja
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke saluran telur
karena tembaga pada AKDR menyebabkan reaksi inflamasi steril
yang toksik terhadap sperma. Memiliki efektivitas tinggi berkisar
0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125-170 kehamilan). AKDR Cu juga sangat efektif
dan bersifat reversibel. AKDR Cu dapat dipakai oleh perempuan
selama usia reproduksi, termasuk remaja.
Keuntungan dan Keterbatasan KB IUD Copper T Cu-380 A
1) Pemasangannya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
1) Mencegah kehamilan dengan sangat efektif Kurang dari 1 kehamilan terlatih karena membutuhkan prosedur medis termasuk
per 100 perempuan yang menggunakan AKDR selama tahun pertama
pemeriksaan dalam
2) Efektif segera setelah pemasangan
2) Tidak ada perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual
3) Berjangka Panjang, Studi menunjukkan bahwa AKDR CuT-380A
efektif hingga 12 tahun, namun ijin edar berlaku untuk 10 tahun (IMS)/HIV
penggunaan. 3) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau
4) Tidak mempengaruhi hubungan seksual perempuan yang sering berganti pasangan
5) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI Dapat dipasang 4) Pasangan mungkin merasakan benang ketika
segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi bersanggama
infeksi) 5) Klien tidak bisa melepas AKDR sendiri
6) Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah
6) AKDR mungkin keluar dari uterus tanpa diketahui
haid terakhir)
7) Kesuburan segera kembali setelah AKDR dilepas
7) Klien perlu memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke
waktu. Pada saat melakukannya, klien harus memasukkan
jarinya ke vagina yang seringkali membuat rasa tidak nyaman
Kontraindikasi
Indikasi
1) Antara 48 jam dan 4 minggu pascapersalinan
2) Penyakit trofoblas gestasional nonkanker (jinak) 1) Telah atau belum memiliki anak
3) Menderita kanker ovarium 2) Perempuan usia reproduksi, termasuk perempuan
4) Memiliki risiko individual sangat tinggi untuk IMS yang berusia lebih dari 40 tahun
pada saat pemasangan 3) Baru saja mengalami keguguran (jika tidak ada
5) Mengidap penyakit klinis HIV berat atau lanjut
bukti terjadi infeksi)
4) Sedang menyusui
6) Menderita systemic lupus erythematosus dengan
5) Melakukan pekerjaan fisik yang berat
trombositopenia
6) Pernah mengalami kehamilan ektopik
7) Pernah mengalami Penyakit Radang Panggul
(PRP)
8) Menderita infeksi vagina
9) Menderita anemia
10) Menderita penyakit klinis HIV ringan atau tanpa
gejala baik sedang atau tidak dalam terapi
antiretroviralUsia reproduksi.
Komplikasi Efek samping
1). Infeksi 1) Menstruasi irregular/tidak teratur
2). Perforasi 2) Menstruasi yang banyak dan lama
3) Kram dan nyeri perut
4). Kehamilan 4) Anemia
5) Pasangan dapat merasakan benang
AKDR copper T saat sanggama
Pemasangan
ci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
2) Masukan lengan IUD di dalam kemasan sterilnya, pakai kembali sarung
tangan yang baru.
3) Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks.
4) Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada vagina dan serviks
5) Jepit bibir serviks dengan tenakulum
6) Masukan IUD ke kanalis servikalis dengan tekhnik tanpa sentuh,kemudian
dorong ke dalam kavum uteri hingga mencapai fundus.
7) Tahan pendorong (plunger)
8) tarik selubung (inserter) ke bawah sehingga lengan IUD bebas
9) Gunting benang IUD, keluarkan tenakulum dan spekulum dengan hati-hati.
10) Dekontaminasi dan pencegahan pasca tindakan
IUD Levonogestre