Panduan Kekerasan Fisik
Panduan Kekerasan Fisik
DEFINISI
BAB II
RUANG LINGKUP
1
Ruang lingkup Panduan Pelayanan Pasien Dengan Risiko Kekerasan adalah
unit kerja yang memberikan pelayanan kepada pasien berisiko kekerasan,
meliputi:
A. UNIT KERJA TERKAIT
1. Tempat Pendaftaran Pasien
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Unit Rawat Jalan
4. Unit Rawat Inap
5. Unit Radiologi
6. Unit Laboratorium
7. Unit Farmasi
B. KLASIFIKASI PASIEN YANG BERISIKO KEKERASAN
1. Bayi dan anak – anak
2. Penderita cacat
3. Manula
4. Pasien gangguan mental dan emosional
5. Populasi pasien yang berisiko disakiti yaitu
a. Pasien risiko penyiksaan
b. Narapidana
c. Korban tindak kejahatan
d. Tersangka tindak pidana
e. Saksi dalam kasus tindak pidana
f. Korban kekerasan dalam rumah tangga
BAB III
TATA LAKSANA
2
A. TATA LAKSANA SKRINING PASIEN DENGAN RISIKO KEKERASAN
1. Skrining terhadap populasi pasien dengan risiko kekerasan yang
memerlukan pelayanan khusus dilakukan oleh seluruh unit yang
berinteraksi dengan pasien sesuai dengan kompetensi masing-masing.
2. Skrining pasien dilakukan saat pasien diterima di IGD, pasien kemudian
dilakukan identifikasi nama dan tanggal lahir sesuai kartu identitas pasien
oleh petugas IGD dan atau TPP
3. Rumah sakit mengidentifikasi kelompok pasien yang berisiko yaitu anak-
anak, cacat, manula, gangguan mental, koma dan pasien yang berisiko
disakiti (narapidana, korban tindak kejahatan, tersangka tindak pidana,
saksi dalam kasus tindak pidana atau korban kekerasan dalam rumah
tangga melalui penjelasan keluarga atau penjelasan pihak kepolisian)
dimasukkan dalam kelompok khusus yang perlu mendapatkan
perlindungan dan perlakuan khusus untuk menjaga keamanan pasien
3
5. Rumah sakit memberikan pelatihan kepada staf dalam mengembangkan
dan melaksanakan prosedur-prosedur dan tindakan khusus kepada
pasien termasuk pemberian dan penanganan pasien bila terjadi
kebakaran.
6. Perlindungan ini dibuat suatu kebijakan dan prosedur baku yang harus
diterapkan oleh semua staf di rumah sakit dalam menjalankan prosedur
yang telah ditetapkan.
4
7. Setiap pengunjung rumah sakit selain keluarga pasien meliputi : tamu RS,
detailer, pengantar obat atau barang wajib melapor ke petugas keamanan
dan wajib memakai kartu Visitor khusus tamu.
8. Petugas keamanan tetap melakukan pencatatan pengunjung yang tidak
membawa kartu identitas.
9. Pemberlakuan jam berkunjung pasien : saat ini, pemberlakukan jam
kunjungan, belum di berlakukan, karena masih dilakukan protocol Covid-
19.
10. Petugas keamanan berwenang menanyai pengunjung yang
mencurigakan dan mendampingi pengunjung tersebut sampai ke pasien
yang dimaksud.
11. Staf perawat unit wajib melapor kepada petugas keamanan apabila
menjumpai pengunjung yan mencurigakan atau pasien yang dirawat
membuat keonaran maupun kekerasan.
12. Petugas keamanan menutup akses pintu masuk ke Rumah Sakit selain
dari IGD pada jam 21.00 WIB.
5
E. TATA LAKSANA PERLINDUNGAN TERHADAP PENDERITA CACAT
1. Petugas menskrining penderita dengan indikasi khusus (cacat) dengan
menempatkan ruang tempat tidur tersendiri atau didekatkan dengan pos
jaga, untuk penderita rawat jalan, petugas dapat menempatkan penderita
yang mudah di monitor oleh petugas/staf yang ada.
2. Perawat menginformasikan kepada keluarga untuk dapat membantu
mengawasi dan melakukan pengawasan selama proses pengobatan
(rawat jalan/rawat inap)
3. Memastikan fasilitas pendukung keamanan bagi pasien rawat inap yang
terletak diruang rawat inap berupa memasang pengaman ditempat tidur
dan penggunaan bel yang mudah dijangkau oleh pasien dan keluarganya
serta pemasangan pegangan tangan di kamar mandi pasien
4. Meminta persetujuan keluarga bila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk
dilakukannya reinstrain pada pasien selama proses pengobatan.
6
2. Pengunjung maupun penjaga pasien wajib lapor dan mencatat identitas
dikantor perawat, berikut dengan penjaga pasien lain yang satu kamar
perawatan dengan pasien berisiko.
3. Perawat berkoordinasi dengan satuan pengamanan untuk memantau
lokasi perawatan pasien, penjaga maupun pengunjung pasien.
4. Koordinasi dengan pihak berwajib bila diperlukan
7
INSIDEN TINDAK
KEKERASAN
KEPALA UNIT /
KEPALA BAGIAN
INVESTIGASI
PETUGAS
KEAMANAN
DIREKTUR
RUMAH SAKIT
8
BAB IV
DOKUMENTASI
9
meliputi tensi, nadi, suhu serta tindakan keperawatan yang sudah
dilakukan
4. Pencatatan kondisi perkembangan pasien meliputi keadaan umum,
keluhan pasien dan terapi dicatat menggunakan SOAP (Subyektif,
Obyektif, Assesmen, Planing) pada formulir Catatan Perkembangan
Pasien Terintegrasi (CPPT)
10