MATA KULIAH
ANAK AUTISME
NIM : 23003251
UNIVERSITAS NEGERI
Perilaku stereotip adalah salah satu ciri khas pada anak dengan autisme. Anak autis
cenderung menunjukkan pola perilaku yang berulang dan terbatas, seperti gerakan-gerakan tubuh
yang repetitif atau mengulang kata-kata yang sama tanpa makna yang jelas.
HAMBATAN AUTIS
2. Memperlihatkan prilaku
stimulasi diri seperti:
Menggoyang goyangkan
badan, mengepakan-ngepakan
tangan, tepuk tangan, berputar-
putar, melihat ujung tangan,
lari berjalan bolak balik, bila
ada luka lukanya sering di
mainkan (korek korek),
melakukan gerakan yang
diulang-ulang (coret yang
tidak dilakukan, beri cek lis
pada kolom YA dan
tambahkan pada kolom catatan
bila ada gerakan stimulasi diri
yang lain)
Berilah tanda Cek lis ( V ) pada kolom yang sesai dengan kondisi anak
…………………………………
Asesor/Pemeriksa
………………………………………………
5. KASUS :
Pada kasus di atas, saudara ditugaskan untuk melakukan identifikasi dan asesmen.
Buatlah langkah-langkah apa yang harus anda lakukan untuk identifikasi dan
asesmen anak pada kasus tersebut. Dan kembangkanlah program individual yang
tepat untuk anak tersebut berdasarkan analisis saudara secara mendalam!
Jawaban :
Langkah – langkah yang saya ambil untuk identifikasi dan asesmen anak pada kasus tersebut
adalah
1. Observasi
Observasi perilaku anak secara langsung dan perhatikan gejala-gejala yang terjadi. Catat perilaku
anak yang mencurigakan dan perhatikan apakah gejala tersebut terjadi secara konsisten atau
hanya pada situasi tertentu.
Mewawancarai orang tuaa mengenai gejala-gejala yang diamati. Tanyakan apakah mereka juga
melihat perilaku yang sama pada anak di rumah. Mintalah informasi tambahan mengenai riwayat
perkembangan anak, termasuk riwayat kesehatan dan perkembangan motorik.
Menyarankan kepada orang tua untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli terapi untuk
mendapatkan penilaian medis yang lebih mendalam. Dokter atau ahli terapi dapat melakukan
pemeriksaan fisik dan tes lainnya untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab gejala-gejala
tersebut.
4. Evaluasi Lingkungan
Perhatikan lingkungan di taman kanak-kanak dan di rumah anak. Faktor-faktor seperti kebiasaan
makan, interaksi sosial, dan stimulasi lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan anak.
Evaluasi lingkungan dapat membantu dalam menentukan apakah gejala-gejala yang diamati
mungkin disebabkan oleh faktor lingkungan.
HAMBATAN AUTIS
Nama Anak :R
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Kuala Tungkal, 26 Mei 2018
Tanggal pelaksanaan : 12 Desember
Nama orang tua : AB
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wirausaha
Alamat : Jl. Kapten Piere Tendean
No. Tlp : 08xxxxxx
Petunjuk:
Berilah tanda ceklist (√) pada kolom yang sesuai dengan kondisi anak.
(……………….…..)
Instrumen Observasi
Identitas anak
Nama lengkap :R
Tempat tanggal lahir : Kuala Tungkal, 26 Mei 2018
Alamat : Jl. Kapten Piere Tendean
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal observasi : 12 Desember 2023
Nama Observer : Kartika Sari, S.E
Berilah tanda ceklist (√) pada kolom yang sesuai dengan kondisi anak.
No Kemampuan anak Ya Tidak
1. a. a. anak menatap bisa melihat orang lain
b. b. menghindar tatap mata dengan orang lain
c. Respon terhadap orang tua atau orang lain
d. Menutup mata jika ketemu orang lain
2. Imitasi/meniru motorik kasar
a. Anak menirukan tangan ke atas
b. Anak menirukan tangan ke samping
c. Anak menirukan tepuk tangan
d. Anak menirukan jabat tangan
e. Anak menirukan menendang dst
3. Imitasi/ meniru motorik halus
a. Anak menirukan menyatukan satu jari
b. Anak menirukan menyatukan dua jari dst
c. Anak menirukan memegang pensil
d. Anak menirukan menulis
e. Anak menirukan mewarnai dst
4. Imitasi suara
a. Menirukan huruf vokal (a, i, u, e, o)
b. Anak menirukan suku kata (ba, bi, bu, ma, mi, mu)
c. Anak menirukan kata yang terdiri dua suku kata (bubu,
bobo, bibi dst)
d. Anak menirukan dua kata
e. Anak menirukan tiga kata
5. Perintah sederhana satu tahap
a. Anak sudah bisa duduk
b. Anak sudah bisa berdiri
c. Anak sudah bisa ambil benda
d. Anak sudah bisa menutup
e. Anak sudah bisa melepas sepatu
6. Pra akademik
a. Anak menyamakan benda identik dengan benda identik
b. Anak menyamakan benda nyata dengan model
c. Anak menyamakan model dengan model
d. Anak menyamakan gambar dengan model
e. Anak menyamakan gambar dengan gambar
f. Anak menyamakan tulisan dengan gambar
g. Anak menyamakan:
- Huruf
- Angka
- Bentuk
7. Akademik
a. Anak bisa mengidentifikasi angka
b. Anak bisa mengidentifikasi huruf
c. Anak mengidentifikasi bentuk
d. Anak bisa mengidentifikasi warna
8. Keterampilan sosial
a. Bermain dengan teman sebayanya
b. Mendekat keteman sebayanya
c. Menunggu giliran
d. Berbaur dengan orang dewasa
e. Suka menyendiri
9. Kemampuan Bahasa reseptif
a. Melakukan instruksi satu tahap
b. Meminta sesuatu dengan menunjuk bendanya
10. Kemampuan bahasa ekspresif
a. Menjawab pertanyaan sederhana
b. Meminta benda dengan diucapkan
Lembar penilaian
Nama anak : Kelas :
Sekolah : Guru :
Selain itu langkah yang dapat diambil untuk mengembangkan program individual yang tepat
untuk anak tersebut yaitu :
1.Terapi Motorik
Jika anak kesulitan dalam memegang sendok dan garpu serta sering terseok-seok saat berjalan,
program individual dapat mencakup terapi motorik untuk membantu meningkatkan keterampilan
motorik kasar dan halus anak.
2. Terapi Komunikasi
Jika anak cenderung tidak merespon saat diajak berkomunikasi, program individual dapat
mencakup terapi komunikasi untuk membantu anak dalam mengembangkan keterampilan
komunikasi dan interaksi sosial.
3. Terapi Sensorik
Jika anak memiliki kecenderungan untuk melihat objek lama-lama dan mencium-cium makanan,
program individual dapat mencakup terapi sensorik untuk membantu anak dalam mengatur dan
memproses input sensorik dengan lebih efektif.
4. Pengelolaan Emosi
Jika anak cenderung mengamuk saat tidak mendapatkan apa yang diinginkan, program individual
dapat mencakup strategi pengelolaan emosi untuk membantu anak dalam mengatasi frustrasi dan
mengembangkan keterampilan pengendalian diri.
5.Stimulasi Lingkungan
Program individual juga dapat mencakup rekomendasi untuk mengatur lingkungan di taman
kanak-kanak dan di rumah anak agar lebih mendukung perkembangan anak. Ini dapat meliputi
pengaturan yang lebih terstruktur, penggunaan alat bantu, dan peningkatan interaksi sosial dengan
teman sebaya.