Latar Belakang
Olahraga atletik sangat penting untuk menjaga kedisiplinan, keamanan, dan keseragaman
perlombaan. Olahraga atletik, yang melibatkan berbagai jenis lomba seperti lari, lompat jauh,
lempar, dan lain sebagainya, memiliki tingkat risiko cedera yang cukup tinggi. Oleh karena itu,
peraturan diperlukan untuk melindungi para atlet dari bahaya yang mungkin timbul selama
perlombaan.
Selain itu, peraturan juga memastikan bahwa setiap peserta memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang sama tentang persyaratan dan aturan perlombaan. Hal ini membantu
menciptakan lingkungan yang adil dan merata bagi semua peserta, sehingga setiap atlet memiliki
peluang yang sama untuk bersaing. Peraturan juga mengatur aspek teknis seperti penggunaan
alat, ukuran lapangan, atau batas waktu, yang memastikan integritas dan konsistensi dalam
perlombaan.
Selain aspek keamanan dan keadilan, peraturan dalam cabang olahraga atletik juga
melibatkan standar prestasi yang diakui secara luas. Misalnya, peraturan mengatur standar
kualifikasi untuk berpartisipasi dalam kompetisi tingkat nasional atau internasional, serta
menetapkan rekor-rekor yang diakui. Dengan adanya peraturan, para atlet dapat memahami
target yang harus dicapai dan berusaha untuk mencapainya.
1. Lompat Jauh
Lompat jauh adalah salah satu cabang olahraga atletik lompat yang memiliki tujuan
untuk melompat dan melemparkan diri dari papan tolakan dengan menggunakan
kecepatan, kekuatan, dan kelincahan
2. Lompat Tinggi
Lompat tinggi adalah cabang olahraga atletik di mana para atlet berusaha melompat
setinggi mungkin untuk melewati palang yang dipasang pada ketinggian tertentu. Atlet
melakukan lari pendek sebelum melompat dan berusaha untuk melewati palang dengan
teknik yang tepat. Lompat tinggi membutuhkan kombinasi kecepatan, kekuatan, dan
teknik yang baik untuk mencapai lompatan yang tinggi.
a. Daerah Awalan
Panjang daerah awalan tidak terbatas. Minimum 15 m.
Daerah tolakan datar dan memiliki tingkat kemiringan 1 : 100
b. Tiang Lompat
Bisa terbuat dari apa saja asalkan kuat dan kukuh. Jarak antara kedua tiang
tersebut adalah 3,98 – 4,02 m.
c. Bilah Lompat atau Mistar o Bilah lompat terbuat dari kayu, metal atau bahan
yang lainnya. o Panjang mistar 3,98 – 4,02 m. Berat maksimal mistar adalah 2
kg.
o Garis tengah mistar antara 2,5 – 3,0 m. Dengan penampang mistar
berbentuk bulat dan memiliki permukaan yang datar dengan ukuran 3
x 15 x 20 cm.
o Panjang penopang bilah 6 cm dan lebar 4 cm.
d. Tempat Pendaratan
Tempat pendaratan terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm yang memiliki
ukuran tidak boleh kurang dari 3 x 5 m. Diatas matras tersebut ditutupi lagi
dengan matras yang memiliki ketinggian 10 – 20 cm.
3. Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam
olimpiade, World Athletics, SEA Games, dan PON (Pekan Olahraga Nasional)[1].
Olahraga ini bisa diikuti oleh pria maupun wanita. Dalam lempar cakram, atlet
menggunakan cakram logam untuk menjauh jarak jauh dan mengakumsi tingkat yang
tertentu
Aturan Peserta Lempar Cakram
a. Pelempar cakram tidak diperbolehkan menyentuh bagian atas tepi lingkaran
lempar, tetapi dapat menyentuh tepi bagian dalamnya
b. Para atlet dilarang menyentuh tanah diluar lingkaran
c. Jika atlet melewati lingkaran sebelum cakram mendarat ditanah, maka itu
dianggap lemparan gagal
Aturan Lapangan Tempat dilaksanakan Lempar Cakram
Jaring-jaring dari lapangan lempar cakram harus dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat menahan cakram seberat hampir 2 kilogram yang muncul
dengan kecepatan 25 meter/detik. Jaring-jaring juga harus dibuat khusus
agar cakram tidak memantul ke arah atlet setelah menabrak.
Area atlet lempar cakram, termasuk jaring-jaringnya, dibuat dengan
bentuk U dan salah satu sisinya terbuka untuk dilewati cakram. Pada titik
terendah, ukuran netting point tersebut harus 4 meter dan menggunakan
serat sintetis atau alami.
Dalam kompetisi modern, cakram harus dilempar dari lingkaran
berdiameter 2,5 meter dan jatuh dalam sektor 40° yang ditandai di tanah
dari pusat lingkaran.
Aturan Pertandingan Lempar Cakram
Berikut adalah aturan pertandingan lempar cakram secara umum:
Sektor Pendaratan
Di depan landasan pacu terdapat landasan berbentuk corong yang biasanya
tertutup rumput atau rumput buatan. Garis-garis corong ini membentuk
sudut 28,96 derajat dan disebut sektor pendaratan.
• Aturan Perlombaan Lempar Lembing
Beberapa aturan pertandingan lempar lembing yang perlu diketahui meliputi:
1. Lemping harus dipegang pada tempat pegangan.
2. Lemparan sah bila mata lembing menancap atau mengores tanah disektor
lemparan
3. Pemanggilan pertama dilaksanakan 50 menit sebelum perlombaan dimulai dan
pemanggilan terakhir 40 menit sebelum perlombaan
• Aturan Diskualifikasi Peserta
Berdasarkan hasil pencarian, aturan diskualifikasi peserta lempar lembing
meliputi:
1. Peraturan Perlombaan
Garis start dan finish selebar 5 cm siku-siku dengan batas tepi dalam lintasan. Tepi garis
start dan tepi garis finish terdekat menjadi ukuran jarak perlombaan.
“bersedia”, “siap” dan “ya” atau bunyi pistol adalah Aba-aba yang digunakan dalam
lomba lari jarak pendek.
Saat aba-aba “ya” atau bunyi pistol yang ditembakkan ke udara, semua peserta lomba lari
mulai berlari.
Peringatan diberikan maksimal 3 kali bagi peserta yang membuat kesalahan pada saat
start.
Pada perlombaan besar lari jarak pendek, dilakukan empat tahap, yaitu babak pertama,
babak kedua, babak semifinal, dan babak final.
Akan terjadi babak pertama jika jumlah peserta banyak, pemenang I dan II tiap heat
berhak maju ke babak berikutnya.
3. Lintasan
Setiap lintasan atau ban lari jarak pendek dibentuk di sebuah lapangan, antar jarak
lintasan berukuran lebar 1,22 meter dengan jumlah 8 buah.
4. Peralatan
Sepatu spikes, start block, tiang finish, stopwatch, dan bendera start atau pistol
merupakan alat biasa digunakan dalam perlombaan lari jarak pendek.
5. Pembagian jarak
Lari jarak pendek: 100m s/d 400m gerak lari yang dilakukan dengan memaksimalkan
semua teknik mulai dari kecepatan start, saat berlari sprint dan teknik memasuki garis
finish, sehingga menentukan baik buruknya catatan waktu yang ditempuh. Pada
umumnya, lari jarak pendek menggunakan start jongkok. Jadi, Start Jongkok adalah
teknik start yang biasa digunakan lari jarak pendek.
Petugas atau juri dalam lomba lari jarak pendek terdiri dari:
a. Jika jalur yang akan ditempuh pelari merupakan alam terbuka atau ladang, harus
diperhatikan dan dijaga supaya tidak ada lintasan yang memungkinkan sang atlet bisa
memotong jalan.
b. Ketika membuat zona lintasan, sebisa mungkin harus menghindari area yang bisa
membahayakan si atlet seperti jurang terjal, semak belukar yang banyak bintang buas,
dan sebagainya.
c. Pasang tanda penunjuk arah untuk dijadikan pemandu bagi para atlet agar tidak tersesat,
dan pada bagian kiri dan kanan dibuatkan pembatas lintasan.
d. Sebelum melakukan start, jalur perlombaan tersebut harus diumumkan terlebih dahulu
kepada para peserta lomba supaya mereka bisa mendapatkan gambaran area yang akan
mereka lalui. Jika lintasan dibuat elips atau lingkaran, dianjurkan dalam satu kali putaran
tidak kurang dari 2.200 meter.
Asosiasi olahraga lari jarak jauh (IAAF) membagai perlombaan dalam kategori umur,
sebagai berikut:
1. Untuk peserta perorangan, atlet yang memiliki catatan waktu yang terendah akan
dinobatkan sebagai pemenang.
2. Untuk peserta beregu/ kelompok, hitungan waktu akan dijumlahkan dan pemenang
akan diambil dari kelompok peserta yang memiliki pasangan waktu terendah.
1. Batasan/definisi
Jalan (cepat) merupakan gerak maju langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa hingga
hubungan tanah (oleh kaki) tetap dijaga dan dipelihara.
2. Wasit
Wasit harus selalu mengawasi dan mengecek terhadap kaki depan berhubungan dengan tanah
sebelum kaki yang lain meninggalkan tanah dan kaki ini diluruskan minimal sesaat.
3. Diskualifikasi
Seorang atlet jalan cepat dapat didiskualifikasi jika dua orang wasit (salah satu wasit kepala)
sependapat bahwa cara jalan atlet tersebut tidak sempurna atau apabila tiga tiga orang wasit
berpendapat yang sama.
4. Peringatan
Peringatan akan diberikan kepada atlet apabila jalannya tidak menepati peraturan atau ketentuan
dan dia tak akan diberikan peringatan kedua. Jadi, peringatan hanya satu kali, bila membuat
pelanggaran kedua maka atlet tersebut dikeluarkan.
5. Penyegaran
Dalam perlombaan jalan cepat 20 km atau lebih, minimum penyegaran disediakan sesudah 1 km
dan kemudian setiap 5 km.
6. Drive
Dalam pelaksanaan, atlet berkonsentrasi pada gerak sebelah kiri dalam fase penarikan dengan
menancapkan tumit pada tanah dan berfokus pada gerak tersebut oleh kaki pendorong,
melakukan latihan seperti itu berulang kali, pertama dengan satu kaki, kemudian dengan kedua
belah kaki. Tujuannya untuk mencapai dorongan yang sempurna.
7. Perubahan Irama/ritme
8.Tolak Peluru
tolak peluru adalah olahraga dengan menolak peluru sejauh mungkin sesuai aturan yang ada.
Alat yang digunakan untuk olahraga ini berupa peluru berbentuk bola yang terbuat dari besi atau
kuningan.
Berat peluru antara putri dan putra pun berbeda. Peluru untuk kategori putri seberat 4 kg,
sedangkan putra 7,25 kg. Dalam satu pertandingan, biasanya pemain atau atlet akan bertanding
selama 6 sesi. Jika hasilnya seri, maka akan lanjut percobaan berikutnya.
Negara yang paling berprestasi di cabang olahraga ini salah satunya adalah Amerika Serikat.
Amerika Serikat sejak 1896 sering meraih emas pada cabang olahraga tolak peluru di ajang
olimpiade.
Ada beberapa peraturan tolak peluru yang paling dasar dan wajib dipatuhi setiap pemain atau
atlet, yaitu:
1. Atlet menyiapkan diri selama kurang lebih 1 menit setelah namanya dipanggil.
3. Peluru diposisikan di dekat leher sepanjang gerakan. Jika peluru terlepas, maka hasil tolakan
dianggap tidak sah.
4. Tolakan peluru harus dilepaskan di atas ketinggian bahu dan hanya menggunakan satu tangan.
6. Saat membidik, atlet boleh menyentuh permukaan bagian dalam lingkaran tempat melakukan
tembakan. Namun tidak boleh menyentuh bagian luar lingkaran.
7. Tolakan peluru harus mendarat di dalam sektor lempar dan tidak termasuk garis.
10. Atlet diberikan 3 kesempatan lemparan di putaran awal untuk menentukan kualifikasi. Lalu
jika sampai final, baru bertanding selama 3 putaran.
11. Gerakan tolakan dianggap sah jika wasit sudah selesai menghitung titik pendaratan peluru
dan jumlah sektor pendaratannya di sudut 34,92 derajat.
12. Pemenang tolak peluru adalah yang memiliki tembakan paling jauh.
1. Jarak tembakan harus diukur dari bagian dalam stop board atau papan berhenti sampai tanda
terdekat di tanah bekas peluru yang mendarat. Angka pada jaraknya juga dibulatkan ke
sentimeter terdekat.