DIAGRAM PHASOR
NIM : 20063073
Dosen Pengampu :
FAKULTAS TEKNIK
Jika diperhatikan rangkaian seri 2 Impedansi, dimana arus yang mengalir dalam kedua
impedansi tersebut besarnya sama, sehingga diagram vektor gambar lb dan dianggap
sebagi vektor impedansi. Dari penjumlahan vektor kedua tegangan impedansi yang
merupakan tegangan sumber seperti gambar 2 didapatkan persamaan tegangan sumber
E s= √ E12+ E22+ 2 E 1 2 E2
Untuk menggambarkan diagram vektornya dapat dilakukan dengan menggambarkan
Vektor E, sebagai vektor standar dari ujung E, dijangkakan vektor E₂ dan dari pangkal E₁
dijangkakan vektor Es. Dengan menghubungkan pangkal E, dan titikperpotongan E₂
dangan Es didapatkan vektor Es.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Wattmeter
2. Voltmeter Aditeg
3. Ampmeter Aditeg
4. Dekade kapasitor.
5. Ballast 10 dan 20 Watt
6. Lampu Pijar 25 W, 40 W, dan 75 W
7. Saklar
8. Kabel penghubung
D. RANGKAIAN PERCOBAAN
E. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian percobaan
diatas.
2. Pastikan polaritas alat ukur tidak terbalik dengan batas ukur lebih besar dari
tegangan sumber, pastikan posisi selektor dari alat ukur pada tegangan AC
3. Pastikan rangkaian wattmeter tidak salah, lihat rangkaian di alat ukur tersebut.
4. Konsultasikan dengan pembimbing anda sebelum di hubungan dengan sumber
tegangan listrik.
5. Lakukan percobaan sesuai dengan tabel pengamatan.
6. Jika telah selesai melakukan percobaan kembalikan alat dan bahan ke tempat
semula.
F. TABEL PENGAMATAN
Z1 Z2 W A V1 V2 V3
Lp 25 W Bls 20 W Lp 20 W 15 W 54 A 220 V 105 V 120 V
Bls 10 W Bls 20 W 5.5 W 130 A 230 V 135 V 90 V
LP 40 W Bls 20 W Lp 75 W 9 μF 32 W 140 A 140 V 100 V 60 V
Bls 20 W Lp 40 W 9 μF 36 W 160 A 220 V 110 V 210 V
Lp 20 W Lp 40 W 22 W 50 A 225 V 170 V 60 V
Lp 40 W Bls 20 W Lp 25 W 10 μF 15 W 20 A 220 V 70 V 150 V
Lp 75 W Bls 20 W Lp 40 W 12 μF 32 W 145 A 220 V 120 V 160 V
Lp 25 W Lp 40 W 10 μF 19 W 80 A 220 V 140 V 110 V
9 μF 12 μF 2W 410 A 210 V 110 V 100 V