DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
“Critical Journal Review” dengan tepat waktu.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai E-book, maka
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pembaca yang sudah
mendukung untuk motivasi pembuatan makalah CJR Managemen Usaha Busana. Penulis
menyadari dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun penulis harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Tujuan Critical Journal..................................................................................................1
1.3 Manfaat Critical Journal................................................................................................1
1.4 Identitas Journal.............................................................................................................2
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................9
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................9
4.2 Saran..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4. Identitas Journal
Journal I
Journal II
2
BAB II
RINGKASAN JOURNAL
2.1 PENDAHULUAN
Butik adalah istilah bahasa Indonesia yang setara dengan kata bahasa Inggris butik. Istilah ini
mengacu pada toko ritel kecil atau toko yang mengkhususkan diri dalam menjual barang-
barang bergaya dan modis, seringkali dengan fokus pada produk unik, berkualitas tinggi, atau
khusus. Butik terkenal menawarkan pilihan barang pilihan, dan mereka mungkin
berspesialisasi dalam berbagai kategori seperti pakaian, aksesori, perhiasan, atau dekorasi
rumah.
Dalam konteks mode, butik biasanya menjual pakaian dan aksesori yang berbeda dari barang
produksi massal yang ditemukan di toko ritel besar. Butik sering kali menekankan layanan
yang dipersonalisasi, pengalaman berbelanja yang unik, dan produk eksklusif atau edisi
terbatas. Tujuannya adalah untuk memberikan pelanggan suasana berbelanja yang lebih intim
dan terspesialisasi.
Singkatnya, "butik" atau butik adalah toko ritel kecil yang melayani ceruk tertentu,
menawarkan produk-produk pilihan dan sering kali kelas atas dengan penekanan pada layanan
pelanggan individual dan pengalaman berbelanja yang unik.
JURNAL JURNAL 1
Dalam dunia modern ini, electronic commerce telah memberikan pengaruh yang besar
terhadap pertumbuhan tata sosial dan ekonomi masyarakat. Electronic commerce telah
menjadi bagian terpenting dari sektor bisnis khusus dan umum. Hal ini memang diakui karena
dengan adanya Electronic commerce ini, biaya operasional bisa dikurangi agar bisa bersaing
dan berjuang dengan semakin banyaknya permintaan yang mengharuskan pelayanan yang
cepat dan akurat. Jadi dapat disimpulkan (Muslihudin, Wulandari, & Mei Listiarini, 2017)
ECommerce merupakan transaksi yang dilakukan menggunakan media internet antara
organisasi dan organisasi maupun organisasi dan konsumen. E-Commerce juga telah menjadi
bagian terpenting dari sektor bisnis baik khusus maupun umum. (Wulansari, 2015) E-
commerce merupakan bagian dari ebusiness, di mana cakupan ebusiness lebih luas, tidak
3
hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan
nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, edagang juga memerlukan
teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), esurat atau surat elektronik (e-mail), dan
bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat
pembayaran untuk e-commerce ini.
Menurut (Suyanto. M. 2003) (Hidayah Wati, Danang Kusnadi, Noca Yolanda Sari,
2016; Muslihudin et al., 2017) Jenis-Jenis E-Commerce berdasarkan sifat transaksinya, yaitu
sebagai berikut: Business-to-business (B2B) e-commerce yang diterapkan saat ini merupakan
tipe e-commerce tipe ini meliputi transaksi IOS antar organisasi yang dilakukan di electronic
market. Business-to-consumer (B2C) Ini merupakan transaksi eceran dengan pembeli
perorangan. Consumer-to-consumer (C2C) Dalam kategori ini, seorang konsumen menjual
secara langsung ke konsumen lainnya. Consumer-to-business (C2B) Termasuk ke dalam
kategori ini adalah perseorangan yang menjual produk atau layanan ke organisasi, dan
perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan mereka dan menyepakati suatu
transaksi.
Nonbusiness E-commerce Dewasa ini makin banyak lembaga non bisnis seperti
lembaga akademis, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi sosial, dan
lembagalembaga pemerintahan yang menggunakan berbagai tipe e-commerce untu
mengurangi biaya atau untuk meningkatkan operasi dan layanan publik. Intrabusiness
(Organizational) Ecommerce dalam kategori ini adalah semua aktivitas intern organisasi,
biasanya dijalankan di internet, yang melibatkan pertukaran barang, jasa atau informasi.
Akivitas yang tercakup dapat beragam tingkatannya, mulai penjualan produk perusahaan ke
pekerja, hingga pelatihan secara online dan pemangkasan biaya.
Web mobile adalah aplikasi akses internet menggunakan peralatan yang bersifat
mobile berbasiskan browser yang bertujuan untuk mengakses layanan data secara wireless.
Web mobile dapat diakses pada perangkat mobile seperti telepon seluler, PDA (Personal
Digital Assistant) dan perangkat portable yang tersambung ke sebuah jaringan telekomunikasi
seluler.
Media massa online tidak pernah menghilangkan media massa lama tetapi
mensubtitusinya. Media online merupakan tipe baru jurnalisme karena memiliki sejumlah fitur
dan karakteristik dari jurnalisme tradisional.
4
Sistem Informasi Penjualan diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan,
kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak
diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan
dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan
atas penjualan yang berlaku.
JURNAL 2
Kesiapan mahasiswa program studi diploma 3 dalam membuka usaha butik ditinjau
dari seluruh aspek kesiapan kompetensi meliputi aspek kesiapan kompetensi dalam bidang
usaha butik yaitu, kemampuan membuat desain sketsa busana, kemampuan membuat pola
konstruksi, kemampuan membuat pola drapping, kemampuan membuat dan memilih
pelengkap busana, kemampuan membuat busana dengan teknik penyelesaian adibusana.
Membuka usaha busana butik perlu memiliki kemampuan membuat desain sketsa,
karena selain memudahkan untuk mewujudkan busana, desain sketsa juga berfungsi untuk
membantu seseorang dalam memahami berbagai bentuk dan model pakaian dengan jelas
5
(Soekarno, 2004). Seorang yang akan membuka usaha khususnya di bidang usaha busana
diperlukan pengetahuan dan kemampuan untuk memahami pembuatan berbagai macam pola
yang akan diwujudkan dalam bentuk busana jadi. Kunci keberhasilan pola dasar dan pecah
pola terletak pada ketepatan mengambil ukuran, cara menggambar pola, dan memahami
sebuah gambar model atau sketsa mode (Pratiwi, 2001).
Hal ini didukung dengan pendapat (Suryani, 2014) yang menyimpulkan bahwa sebagai
kesiapan dalam membuka usaha butik seseorang memerlukan kompetensi/keahlian bidang
pola drapping, dimana pola busana yang dibuat jatuhnya harus pas dibadan, tidak terlalu
longgar, dan tidak terlalu sempit. Sehingga, untuk mendapatkan hasil busana butik yang
bermutu tinggi diperlukan kemampuan membuat pola dengan sistem khusus yaitu membuat
pola dengan sistem pola drapping. Kemampuan lainnya yang harus dimiliki seseorang yang
akan membuka usaha butik adalah kemampaun membuat dan memilih pelengkap busana.
(Jerussalem, 2012) “sesorang yang akan membuka usaha butik harus kreatif dalam memadu
padankan aksesoris dan milinaris dengan mode busana sehingga busana terkesan elegance”.
Kesiapan mahasiswa diploma 3 tata busana ditunjukkan dengan sebagian besar mahasiswa
mampu menyelesaiakan busana dengan teknik penyelesaian adibusana pada penyelesaian
kampuh, penyelesaian kelim, penyelesaian kancing, pressing, dan pemasangan hiasan busana.
Aspek pelaksanaan usaha, sebagian besar mahasiswa menyatakan belum siap untuk
melaksanakan pengelolaan keuangan, mahasiswa belum mampu bagaiman cara melaksanakan
pengelolaan keuangan dengan membuat pembukuan arus kas untuk mengetahui pemasukan
dan pengeluaran uang, mahasiswa juga belum mampu membuat pembukuan laporan penjualan
untuk mengetahui laba dan rugi perusahaan.
Kemampuan membuat buku laporan keuangan memiliki peran yang sangat penting
untuk kesiapan mahasiswa dalam membuka usaha butik, karena kemampuan membuat buku
laporan keuangan juga mempengaruhi kegagalan atau suksesnya dalam melaksanakan
pengelolaan usaha. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan (Arif, 2015) “keberhasilan dan
6
kegagalan usaha tidak selalu disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai produk atau
kegagalan mengestimasi pasar, tetapi kegagalan juga disebabkan kurangnya memahami
kondisi keuangan. Sebuah usaha yang baru diharuskan memiliki laporan keuangan sebagai
sarana komunikasi perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan”. Pada aspek
pelaksanaan pengawasan dan pengendalian usaha sebagian besar mahasiswa menyatakan
belum mampu mengawasi keluar masuknya sumber dana sehingga menimbulkan
penyimpangan anggaran dan belum mampu menginformasikan kinerja keuangan dalam
bentuk laporan keuangan. Mahasiswa juga sebagian besar menyatakan belum mampu
menentukan segmentasi pemasaran secara tepat. Menurut (Welsch, 2000) “pengawasan dan
pengendalian didefinisikan sebagai proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari
setiap bagian organisasi dan kemudian melasksanakan tindakan perbaikan yang diperlukan
untuk menjaga kualitas perusahaan”.
Dalam hal ini berarti bahwa, mahasiswa yang akan membuka usaha butik perlu
memiliki kemampuan dalam mengawasai dan mengendalikan usaha butik. Berdasarkan
penelitian dan analisis data yang dilakukan, sesuai dengan data yang diperoleh melalui angket
instrumen penelitian, secara umum diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa diploma 3 tata
busana Universitas Negeri Malang (70,20%) menyatakan memiliki kesiapan dalam membuka
usaha butik pada aspek kesiapan kompetensi bidang usaha butik yaitu mahasiswa memiliki
kemampuan membuat desain sketsa, memiliki kemampuan membuat pola konstruksi,
memiliki kemampuan membuat pola drapping, memiliki kemampuan membuat dan memilih
pelengkap busana, serta memiliki kemampuan membuat busana dengan teknik penyelesaian
adibusana. Sedangkan pada aspek kesiapan manajemen usaha butik mahasiswa diploma 3
(57%) memiliki kesiapan yaitu pada kriteria perencanaan usha, pelaksanaan usaha, dan
pengawasan dan pengendalian usaha. Berdasarkan hasil penelitian kesiapan dan hasil studi
matakuliah tersebut dapat diintepretasikan mahasiswa diploma 3 tata busana Universitas
Negeri Malang pada umumnya sudah memiliki kesiapan kompetensi dalam bidang busana
untuk membuka usaha butik dan memiliki kesiapan pada aspek manajemen usaha busana.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Kelebihan :
Isi journal ini menurut kami cukup akurat karena apa yang dibahas didalamnya berlandas kan
hal positif yang harus bisa dicontoh semua orang setidaknya orang-orang bisa memimpin
dirinya sendiri, telah diteliti terlebih dahulu dan lebih lanjut lagi sehingga hasilnya cukup jelas
dan detail.
Kekurangan :
Didalam artikel journal ini membahas soal dimensi utama yang terdapat dalam Filsafat
Pendidikan . Tetapi journal ini terlalu panjang jadi yang membaca journal ini bisa merasa
jenuh walaupun bahasa yang digunakan begitu bagus.
Kelebihan :
Kedua joumal menggunakan tata bahasa yang baik dan sesuai dengan EYD. Kedua journal
juga menggunakan bahasa yang tidak membuat pembaca kebingungan dalam memahami isi
journal.
Kekurangan :
Menurut kami untuk kekurangan pada kedua journal ini dalam tata Bahasa yang digunakan
tidak banyak kekurangan.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Spesialisasi Produk: Butik bersifat khusus dan menawarkan produk-produk yang unik,
berkualitas tinggi, dan seringkali sulit ditemukan di tempat lain. Fokus pada spesialisasi ini
membantu butik membedakan diri dari toko-toko besar.
Pelayanan Personal: Butik cenderung memberikan pelayanan yang lebih personal kepada
pelanggan. Dengan staf yang terlatih, mereka dapat memberikan saran mode, membantu
dalam pemilihan produk, dan menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih intim.
Kualitas Lebih dari Kuantitas: Meskipun butik biasanya memiliki inventaris yang lebih
kecil dibandingkan dengan toko-toko besar, mereka menempatkan fokus pada kualitas produk
daripada kuantitas. Ini menciptakan persepsi nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan.
Tren Mode dan Gaya: Butik seringkali menjadi destinasi bagi mereka yang mencari tren
mode terbaru dan gaya yang unik. Mereka dapat menjadi tempat yang baik untuk menemukan
pakaian atau aksesori yang tidak biasa.
4.2 SARAN
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
review ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan
dan kekurangan rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul review yang saya
susun tersebut. Saya selaku penulis banyak berharap para pembaca sudi memberikan kritik
dan saran yang tentunya membangun saya, demi mencapainya kesempurnaan dalam review
ini. Semoga review journal ini dapat berguna bagi saya dan pada khususnya seluruh pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
Basurek Collection Bengkulu. Jurnal TAM ( Technology Acceptance Model ), 1(1), 59.
Muslihudin, M., Wulandari, W., & Mei Listiarini. (2017). Perancangan Aplikasi Business
Berbasis Business to Consumer (B2C) Pada Wisata Kuliner Khas Lampung. Jurnal
Keuangan dan Bisnis, 15(1), 54–69.
Defrina, D., & Lestari, D. P. (2017). Aplikasi Pemesanan Makanan Dan Minuman Online
Berbasis Mobile Browser Pada Restoran Tiga Saudara. Jurnal Ilmiah Informatika dan
Komputer, 22(3), 158–170.
10