Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

HUBUNGAN ANTARA AIR, UNSUR HARA DAN

TANAMAN

DOSEN PENGAMPU:
Ir. Fetmi Silvina, M.P

DISUSUN OLEH:
SYAFIRA ANISA
NIM. 2206113474

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt. Dengan limpahan Rahmat-

nyalah tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan insya Allah benar. Sholawat

serta salam tak lupa kita hadiahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad

SAW. Dengan perjuangan beliau kita bisa menjadi manusia yang berfikir dan

bernalar, yang kemudian disebut dengan manusia intelektual. Keislaman dan

intelektualitas yang telah diperjuangkan oleh nabi Muhammad Saw telah merubah

peradaban manusia, lebih-lebih kita yang hidup dimasa sekarang ini tentu telah

merasakan perubahan itu.

Pembuatan tugas makalah yang berjudul sifat biologi tanah dan bahan

organic tanah ini disusun untuk memenuhi nilai pada matakuliah Fisiologi

Tanaman pada semester ini. Selain untuk memenuhi nilai pembuatan makalah ini

sangat besar sekali manfaatnya bagi Mahasiswa/i.

Pekanbaru, November 2023

Syafira Anisa

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3
2.1 Air........................................................................................................................3
2.2 Unsur Hara.........................................................................................................4
2.3 Tanaman.............................................................................................................5
III. PEMBAHASAN......................................................................................................7
KESIMPULAN.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14

iii
I. PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Pertanian adalah salah satu sektor ekonomi utama yang mendukung

keberlanjutan kehidupan manusia. Tanaman memainkan peran penting dalam

kehidupan ini baik itu bagi makhluk hidup ataupun bagi lingkungan. Tanaman

merupakan sumber makanan yang utama yang menghasilkan serat, bahan baku

industri, dan produk lainnya. Karena itu sangat penting bagi kita untuk memahami

hubungan yang kompleks antara air, tanaman dan unsur hara selain itu,

pertumbuhan dan perkembangan tanaman juga harus diperhatikan agar

terpenuhinya kebutuhan makanan atau kehidupan sehari-hari dari makhluk hidup

lainnya.

Air merupakan unsur yang utama dalam siklus kehidupan tanaman. Proses

fotosintesis adalah dasar dari segala kehidupan yang terjadi di bumi yang

tergantung pada ketersediaan air yang cukup untuk proses itu. Tanaman

mengambil air dari tanah melalui akara mereka dan menggunakannya untuk

menghasilkan energi melalui proses fotosintesis. Air juga berperan dalam proses

transportasi unsur hara didalam jaringan tanaman.

Unsur hara yang penting disebut juga dengan unsur hara esensial yang

terdiri dari sekitar 16 unusr, namun unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium

sangat penting karena berguna unutk proses pertumbuhan tanaman yang sehat.

Unsur hara sangat diperlukan dalam jumlah yang banyak agar tanaman dapat

menghasilkan daun, bunga dan buah dengan baik. Namun, ketidakseimbangan

1
unsur hara ini mampu menghambat dari proses pertumbuhan tanaman dan

berpengaruh ke hasil panen yang akan dihasilkannya.

Tantangan dari lingkungan yang dihadapi saat ini adalah perubahan dari

iklim dan cuaca yang mempengaruhi ketersediaan dari aiar dan kualitas tanah

yang terkandung. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak dari

pertumbuhan dan tanaman, oleh sebab itu kita sangat perlu untuk memahami

hubungan antara air, tanaman dan unsur hara untuk mewujudkan pertanian yang

berkelanjutan dan keamanan pangan global.

1. 2 Tujuan

Menjelaskan hubungan antara air, unsur hara, dan tanaman yang

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air merupakan sumberdaya yang sangat esensial bagi makhluk hidup, yaitu

guna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan pertanian, perikanan,

maupun kebutuhan lainnya. Air tawar yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup

hanya memiliki presentase 2,5 %, yang terdistribusi sebagai air sungai, air

danau, air tanah, dan sebagainya. Namun, peningkatan kebutuhan air tersebut

tidak mempertimbangkan aspek ketersediaan sumber daya air yang saat ini

semakin kritis. Air sebagai sumber daya yang dapat yang dapat yang dapat

diperbarui bukan berarti memiliki keterbatasan dari aspek kualitas dan penyebaran

dari sisi lokasi dan waktu (Hadi, 2014).

Air adalah salah satu diantara kebutuhan hidup yang paling penting. Air

termasuk dalam sumber daya alam yang dapat diperbaharui, karena secara terus

menerus dipulihkan melalui hidrologi yang berlangsung menurut kodrat. Namun

air merupakan sumber alam yang lain dari pada yang lain dalam arti bahwa

jumlah keseluruhan air yang bisa didapat di seluruh dunia adalah tetap, persediaan

totalnya tidak dapat ditingkatkan atau dikurangi melalui upaya-upaya pengelolaan

untuk mengubahnya. Persediaan total dapat diatur secara local dengan dibuatnya

bendungan atau saranasarana lainnya. Kebutuhan dasar air bersih adalah jumlah

air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat memperoleh air yang

diperlukan untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari (Karsidi, 1999).

Menurut Udayani (2018), air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas

(uas air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di

permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Air adalah substansi kimia

dengan rumus
3
H2O, satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau

pada kondisi standar. Menurut Oviantari (2011), air merupakan bagian dari

kehidupan kita, diantaranya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan rumah

tangga, menjaga kesehatan, dan untuk kelangsungan hidup. Meskipun sumber

daya air secara geofisik dikatakan melimpah, hanya sebagian kecil saja yang bisa

dimanfaatkan secara langsung. Seiring bertambahnya penduduk dan eskalasi

semakin kritisnya suplai air, sementara permintaan terus meningkat. Karena air

merupakan salah satu kebutuhan vital manusia, sehingga ketersediaan dan

keberadaan sumber air mestinya dapat dijaga dan terhindar dari pencemaran.

2.2 Unsur Hara

Unsur hara ataupun nutrisi pada tumbuhan menjadi aspek yang sangat berarti

dalam perkembangan tumbuhan yang bisa diibaratkan selaku zat santapan untuk

tumbuhan. Unsur hara dibagi menjadi 2 kelompok, pertama ialah faktor hara

makro serta faktor hara mikro. Faktor hara makro merupakan faktor hara yang

diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak, antara lain, fosfor (P), kalium (K),

nitrogen (N), kalsium (Ca), belerang (S), serta Magnesium (Mg). Sebaliknya

faktor hara mikro ialah zat yang diperlukan dalam jumlah kecil, antara lain besi

(Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), boron (B), seng (Zn), serta molybdenum (Mo).

Jika tanah tidak dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka

pemberian pupuk perlu dilakukan untuk memenuhi kekurangan tersebut (Tando,

2019).

Unsur hara esensial menurut Barker dan Pilbeam (2007), merupakan unsur

kimia yang penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman

dengan kriteria yaitu: (1) Tanaman tidak dapat menyelesaikan siklus hidupnya

tanpa adanya unsur hara tersebut; (2) Fungsi unsur hara tersebut tidak bisa
4
digantikan

5
oleh unsur hara jenis lainnya; dan (3) Unsur hara tersebut terlibat langsung dalam

metabolisme tanaman (Marschner, 2012). Unsur hara esensial terdiri atas: (1)

Nutrisi dasar (basic nutrient) terdiri atas karbon (C), oksigen (O), dan hidrogen

(H);

(2) Makronutrien terdiri atas nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca),

belerang (S), magnesium (Mg); dan (3) Mikronutrien terdiri atas besi (Fe), boron

(B); klor (Cl); mangan (Mn); seng (Zn); tembaga (Cu); dan molibdenum (Mo)

(Mia, 2015).

Sumber utama makro dan mikronutrien pada tanaman berasal dari media

tanam, sehingga ketika media tanam, dalam hal ini tanah mengalami kekurangan

(defisiensi) ataupun kelebihan (toksisitas) unsur hara tertentu akan memengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Umumnya, tanaman mengalami

defisiensi unsur hara karena ketersediaan unsur hara tersebut di dalam tanah

rendah. Namun keberadaan unsur hara dalam jumlah yang banyak di dalam tanah

tidak dapat menjamin tanaman terhindar dari kondisi defisiensi nutrisi, karena

kondisi defisiensi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dan dapat dipengaruhi

oleh cekaman biotik maupun abiotik (Mia, 2015), misalnya kondisi tanah,

misalnya pH tanah yang terlalu rendah (asam), kondisi pertumbuhan tanaman, dan

infeksi penyakit. Kondisi defisiensi unsur hara juga dapat terjadi karena terjadi

toksisitas unsur hara esensial tertentu ataupun unsur-unsur hara non esensial yang

bisa menjadi inhibitor untuk penyerapan suatu unsur hara esensial yang

dibutuhkan oleh tanaman (Rakesh et al., 2021).

2.3 Tanaman

Tanaman adalah tumbuhan yang dirawat atau dipelihara pada suatu media

untuk mengambil manfaat atau dipanen ketika sampai waktu tertentu. Pada

6
hakikatnya tanaman dan tumbuhan adalah sama. namun dalam penggunaan secara

awam tanaman sering diartikan tumbuhan. Tapi pada kenyataannya hampir semua

tanaman adalah tumbuhan. Jadi perbedaan tanaman dan tumbuhan yaitu tanaman

adalah tumbuhan yang sengaja ditanam pada suatu media sedangkan tumbuhan

tumbuh secara alami pada permukaan bumi ().

Tanaman adalah tumbuhan yang di budidayakan pada suatu media dan ruang

untuk diambil manfaat atau dipanen ketika sudah sampai tahap tertentu. Pada

hakikatnya tanaman dan tumbuhan adalah sama, namun pengertian diantara

keduanya dibedakan penggunaanya secara awam bahwa tanaman adalah

tumbuhan yang sengaja ditanam sedangkan tumbuhan tumbuh secara alami dari

permukaan bumi (). Tanaman memiliki beberapa jenis diantaranya adalah,

tanaman hias atau bunga, tanaman buah, tanaman sayur, tanaman industri,

tanaman umbi-umbian, tanaman rempah, dan tanaman obat-obatan ().

7
III. PEMBAHASAN

a. Sifat Air dan Pentingnya Air Bagi Tumbuhan

 Air sebagai pelarut

Air bisa melarutkan banyak bahan daripada zat cair yang lain, ini

karena air memiliki sifat tetapan dielektrik yang paling tinggi, yaitu

suatu ukuran kemampuan untuk menetralkan daya Tarik menarik antar

muatan listrik. Jadi molekul air akan membentuk sangkar yang

mengelilingi ion atau molekul polar, sehingga ion atau molekul

tersebut tidak bisa bergabung dengan yang lain dan tidak ada

membentuk endapan.

 Gaya adhesi dan kohesi air

Adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul yang tak sejenis

sedangkan kohesi adalah gaya tarik menarik antara molekul yang

sejenis. Kohesi mampu memberikan ikatan dalam xylem batang yang

sangat tinggi sehingga air bisa tertarik hingga ke puncak tanaman.

Kohesi menimbulkan tegangan permukaan yang berperan dalam

fisiologi tumbuhan seperti tekanan normal lalu lalangnya gelembung

udara melalui pori dan ceruk di dinding sel dihambat oleh tegangan

permukaan.

 Vikositas Rendah (Kekentalan)

Air dalam keadaan cair punya ikatan hydrogen bersama-sama oleh dua

molekul air lainnya, sehingga ikatan hidrogen menjadi lemah dan

mudah putus. Air bisa mengalir dengan mudah dalam jaringan

tumbuhan yang pada kondisi padat, setiap atom O memiliki lebih

8
sedikit ikatan hidrogen sehingga masing-masing ikatan akan lebih

kuat. Vikositas air akan menurun jika suhu meningkat begitu juga

sebaliknya.

Faktor yang mempengaruhi fungsi air tanah bagi pertumbuhan tanaman

adalah kadar bahan organik dalam tanah akan berpengaruh terhadap air tanah

yang nantinya akan diserap oleh tanaman dan akan berpengaruh terhadap

pertumbuhantanaman, bahan organik tanah yang semakin tinggi maka kadar

ketersediaan air tanah akan semakin tinggi pula. Iklim juga menjadi faktor yang

mempengaruhi ketersediaan air tanah, jika memasuki musim kemarau maka

ketersediaan air tanah akan sedikit dan apabila air tanah sedikit maka tanaman

akan layu dan menghambat pertumbuhan tanaman, namun apabila ketersediaan air

tanah melimpah diakibatkan musim hujan datang maka terlalu banyak

ketersediaan air juga tidak baik bagi pertumbuhan tanaman.

b. Interaksi Tanah dan Air

Air dan tanah merupakan sumber bagi kehidupan berbagai makhluk hidup

yang ada di bumi. Sangat penting kita paham terkait interkasi dari tanah dengan

air yang meliputi lengas tanah, cara tanah memegang tanah, dan tensi air tanah.

 Kandungan lengas tanah

Kandungan lengas tanah biasanya mengacu pada kadar air

(kelembapan) yang terkandung dalam pori-pori tanah. Menurut

Mutmainna et al., (2017), satuan kadar air tanah dapat berupa

persentase berat atau persentase volume. Beberapa faktor yang

memengaruhi kandungan lengas tanah ini meliputi iklim, cara

pemberian air irigasi pada tanah, kandungan bahan organik yang

berada dalam tanah, kandungan tanah liat di tanah, topografi, dan

9
tersedianya

1
0
bahan yang menutupi tanah organik dan anorganik. Kandungan lengas

tanah dibedakan menjadi, lengas higroskopis, lengas tanah pori-pori

makro, dan lengas tanah pori-pori mikro. Lengas higroskopis

merupakan air yang menyelimuti butiran partikel tanah. Lengas tanah

pori-pori makro merupakan air non kapiler di antara agregat sekunder.

Lengas tanah pori- pori mikro merupakan air kapiler di antara agregat

primer. Menurut Zulkarnain (2018), jumlah air terikat tanah sangat

bergantung dengan tekstur, dan struktur penyusun tanah, serta

kandungan bahan organik yang ada dalam tanah, sedangkan jumlah air

yang dapat terserap akar tanaman bergantung pada daya tahan agregat

tanah terhadap air.

 Tanah memegang air

Terdapat dua cara tanah dalam memegang air yaitu sebagai selaput

tipis dan sebagai cadangan air yang dilakukan dengan cara

menyimpan air di pori-pori tanah. Tanah memegang air dilakukan

dengan cara dalam bentuk penyimpanan berbentuk selaput tipis pada

tanah dalam proses tahapan adsorpsi. Selaput air menempel pada

lapisan luar molekul pada partikel dalam tanah. Cara kedua tanah

dalam memegang air yaitu menyimpan air dalam pori-pori tanah atau

disebut dengan penyimpanan air kapiler. Kandungan bahan organik

dalam tanah sangat memengaruhi kadar air tanah tersebut. Menurut

Delsiyanti et al., (2016), semakin tinggi kadar bahan organik

terkandung di tanah maka semakin tinggi juga kadar air dan partikel

air di poripori total tanah berpasir semakin rendah, namun apabila

partikel pori-pori semakin besar maka lalu lintas

1
1
air dalam tanah semakin efisien. Persentase volume air pada tanah

berpasir sangat kecil sehingga menunjukkan bahwa tanah memegang

kapasitas air rendah. Bahan – bahan organik pada tanah mampu

memperbaiki struktur penyusun tanah dengan menggabungkan

partikel tanah membentuk agregat padat dan tanah bersarang, sehingga

dapat menyerap air lebih cepat dan tanah memiliki daya hantar

hidrolisis yang lebih tinggi.

 Tensi Air Tanah

Salah satu sumber air bersih yang dapat diminum yaitu air tanah.

Kebutuhan akan air tanah terus meningkat seiring dengan

pertambahan penduduk. Menurut Simaremare (2015), air tanah

mempunyai karakteristik tertentu, baik dalam pergerakannya,

rembesan, dan lainnya. Pengambilan air menyebabkan perubahan

dalam tekanan pada pori air. Kondisi akuifer meskipun rumit tapi

dapat diprediksi. Saat curah hujan tinggi atau musim hujan kondisi

akuifer meningkat dan ketika curah hujan rendah atau musim kemarau

kandungan air pada akuifer menurun bahkan tak ada sama sekali.

Potensial air tanah dapat diartikan mudahnya tanaman dapat

mengekstrak air dari tanah tergantung dari tensi air tanah. Tanaman

lebih mudah melakukan ekstraksi air pada kondisi tensi yang rendah.

Tensi air mengalami peningkatan atau akan lebih besar tensi airnya

yaitu pada tanah kering. Tekanan air pori biasanya berasal dari air di

dalam pori. Setelah dipertimbangkan, air tidak digunakan untuk

menopang tegangan geser.

10
Sompie dan Pontororing (2014), menyatakan bahwa tegangan geser

sama dengan jumlah tegangan geser.

c. Peran unsur hara bagi tanaman

Pada tanaman, unsur N dijumpai dalam bentuk anorganik maupun organik dan

menyerapnya dalam bentuk nitrat (NO3- ) dan amonium (NH4+), senyawa-

senyawa amino dan protein (bahan organik). Unsur amonium (NH4+) adalah

unsur yang paling banyak diserap tanaman sehingga N total berkorelasi lebih erat

dengan ammonium (NH4+) dibandingkan yang lain (hardjowigeno, 1987). Peran

unsur N pada tanaman adalah, Membentuk asam amino yang berperan sebagai

bahan pembentukan protein apabila secara biologis bergabung dengan C, H, O

dan S. Protein yang dihasilkan nantinya memiliki berbagai fungsi bagi tumbuhan

misalnya sebagai pendukung, mengangkut substansi lain, pengkoordinasi aktivitas

organisme, perespon sel terhadap rangsangan, pergerakan, perlindungan terhadap

hama dan penyakit, mempercepat reaksi-reaksi kimiawi secara selektif.

Fosfor secara umum berada di kulit bumi dengan konsentrasi 0,1% atau setara

dengan 2 ton/ha dengan bentuk yang paling banyak adalah apatit batuan beku dan

bahan induk tanah. Kedua bentuk ini menyebabkan P tidak tersedia secara

langsung bagi tanaman. Sumber P juga berasal dari proses mineralisasi Porganik

yang mengimobilisasikan P dari larutan tanah dan hewan serta sisa-sisa tanaman

melalui proses dekomposisi dengan kandungan 1% dimana guna menghasilkan 10

kg P dibutuhkan 1 ton bahan organik tanah yang telah melewati proses

dekomposisi dengan nisbah C/N rasio 10 ammonium (NH4+) (Hanafiah, 2005).

Unsur P-tersedia lebih cepat menjadi tidak tersedia dibandingkan N dikarenakan

terikat oleh kation tanah atau terfiksasi pada permukaan positif koloid tanah.

Peran unsur P terhadap

11
tanaman adalah, aktivator dari enzim, unsur P berperan dalam mengatur reaksi

enzimatis misalnya dalam proses sintesis amilosa lewat peran enzim fosforilase

glukosan dan berperan penting dalam proses fotosintesis dan respirasi yaitu dalam

proses penyimpanan dan transfer energi sebagai ADP dan ATP.

Unsur hara K merupakan unsur hara kedua yang paling banyak diserap oleh

tanaman setelah unsur hara N. K dalam larutan tanah merupakan hasil suplai dari

pelarutan mineral-mineral K (Feldspar, mika, liat), K tertukar yang berasal dari

koloid tanah dan berasal dari mineralisasi bahan organik/pupuk. Peran dari unsur

K terhadap tanaman adalah sebagai penyusun utama komponen tanaman seperti

protoplasma, lemak dan selulosa serta berperan dalam metabolisme karbohidrat

dengan mempertahankan keseimbangan muatan listrik di tempat produksi ATP

dan K berperan dalam mentranslokasikan fotosintesis serta menetralisir asam-

asam organik yang penting.

12
KESIMPULAN

13
DAFTAR PUSTAKA

Barker, A. V., dan D, J, Pilbeam. 2007. Hand Book of Plant Nutritiont. CRC Press.
New York.
Delsiyanti, dkk. 2016. Sifat Fisik Tanah pada Beberapa Penggunaan Lahan di
Desa Olobujuk Kabupaten Sigi. Jurnal Agrotekbis. 4(3): 227- 234
Hadi, W. 2014. Efektifitas Al2(SO4)3 dan FeCl3 Dalam Pengolahan Air
Menggunakan Gravel Bed Flocculator Ditinjau dari Prameter Kekeruhan
dan Total Coli. Jurnal Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan Institut Sepuluh Nopember (ITS).
Hanafiah, K. A. 2005. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada.
Jakarta. Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.
Karsidi, 1999. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Pendapatan dengan
Penggunaan Air Sungai oleh Penduduk di Sekitar Sungai Kali Jajar
Demak. Semarang: Skripsi.
Mia, M. A. B. 2015. Nutrition of Crop Plants. Nova Publishers. New York.
Mutmainna, N. D., Achmad, M., dan Suhardi, S. 2017. Pendugaan Lengas Tanah
Inceptisol Pada Tanaman Hortikultura Menggunakan Citra Landsat 8.
Jurnal Agritechno. 3(2): 135-151
Oviantari, M. V. (2011). Analisis Indek Kualitas Air pada Mata Air Tlebusan
Baluan, Pancoran Camplung, dan Pancoran Padukuhan di Banjar Cau,
Tabanan, (skripsi). Singaraja. Undiksha.
Rakesh, S., Pareek, N. K., dan Rathore, R. S. 2021. Visual nutrient deficiency
symptoms in plants. Agrospheres: E-Newsletter. 2(4): 42–45.
Simaremare, S. (2015). Analisis Aliran Air Tanah Satu Dimensi (Kajian
Laboratorium). Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 3(1): 783 – 794.
Sompie, O. B., dan C, Pontororing. (2014). Analisis Tegangan-Regangan,
Tekanan Air Pori dan Stabilitas Model Dam Timbunan Tanah. Jurnal
Ilmiah Media Engineering. 4(4): 205 – 214.
Tando, Edi. 2019. Pemanfaatan Teknologi Greenhouse dan Hidroponik Sebagai
Solusi Menghadapi Perubahan Iklim dalam Budidaya Tanaman

14
Holtikultura. Balai pengkajian teknologi pertanian Sulawesi Tenggara.
Jurnal Buana Sains. 19(1): 91-102.
Udayani, N. W. L (2018). Tinjauan Kualitas Fisik dan Bakteriologis Air Pancuran
Beji di Desa Penatahan Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan Tahun
2018. (Karya Tulis Ilmiah), Denpasar: Politeknik Kesehatan Denpasar, 4 –
5
Zulkarnain, I. 2018. Bab III, Pengguna Air Irigasi. Rineka Cipta. Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai