Fistum
Fistum
TANAMAN
DOSEN PENGAMPU:
Ir. Fetmi Silvina, M.P
DISUSUN OLEH:
SYAFIRA ANISA
NIM. 2206113474
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt. Dengan limpahan Rahmat-
nyalah tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan insya Allah benar. Sholawat
serta salam tak lupa kita hadiahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
SAW. Dengan perjuangan beliau kita bisa menjadi manusia yang berfikir dan
intelektualitas yang telah diperjuangkan oleh nabi Muhammad Saw telah merubah
peradaban manusia, lebih-lebih kita yang hidup dimasa sekarang ini tentu telah
Pembuatan tugas makalah yang berjudul sifat biologi tanah dan bahan
organic tanah ini disusun untuk memenuhi nilai pada matakuliah Fisiologi
Tanaman pada semester ini. Selain untuk memenuhi nilai pembuatan makalah ini
Syafira Anisa
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3
2.1 Air........................................................................................................................3
2.2 Unsur Hara.........................................................................................................4
2.3 Tanaman.............................................................................................................5
III. PEMBAHASAN......................................................................................................7
KESIMPULAN.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14
iii
I. PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
kehidupan ini baik itu bagi makhluk hidup ataupun bagi lingkungan. Tanaman
merupakan sumber makanan yang utama yang menghasilkan serat, bahan baku
industri, dan produk lainnya. Karena itu sangat penting bagi kita untuk memahami
hubungan yang kompleks antara air, tanaman dan unsur hara selain itu,
lainnya.
Air merupakan unsur yang utama dalam siklus kehidupan tanaman. Proses
fotosintesis adalah dasar dari segala kehidupan yang terjadi di bumi yang
tergantung pada ketersediaan air yang cukup untuk proses itu. Tanaman
mengambil air dari tanah melalui akara mereka dan menggunakannya untuk
menghasilkan energi melalui proses fotosintesis. Air juga berperan dalam proses
Unsur hara yang penting disebut juga dengan unsur hara esensial yang
terdiri dari sekitar 16 unusr, namun unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium
sangat penting karena berguna unutk proses pertumbuhan tanaman yang sehat.
Unsur hara sangat diperlukan dalam jumlah yang banyak agar tanaman dapat
1
unsur hara ini mampu menghambat dari proses pertumbuhan tanaman dan
Tantangan dari lingkungan yang dihadapi saat ini adalah perubahan dari
iklim dan cuaca yang mempengaruhi ketersediaan dari aiar dan kualitas tanah
pertumbuhan dan tanaman, oleh sebab itu kita sangat perlu untuk memahami
hubungan antara air, tanaman dan unsur hara untuk mewujudkan pertanian yang
1. 2 Tujuan
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air merupakan sumberdaya yang sangat esensial bagi makhluk hidup, yaitu
maupun kebutuhan lainnya. Air tawar yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup
hanya memiliki presentase 2,5 %, yang terdistribusi sebagai air sungai, air
danau, air tanah, dan sebagainya. Namun, peningkatan kebutuhan air tersebut
tidak mempertimbangkan aspek ketersediaan sumber daya air yang saat ini
semakin kritis. Air sebagai sumber daya yang dapat yang dapat yang dapat
diperbarui bukan berarti memiliki keterbatasan dari aspek kualitas dan penyebaran
Air adalah salah satu diantara kebutuhan hidup yang paling penting. Air
termasuk dalam sumber daya alam yang dapat diperbaharui, karena secara terus
air merupakan sumber alam yang lain dari pada yang lain dalam arti bahwa
jumlah keseluruhan air yang bisa didapat di seluruh dunia adalah tetap, persediaan
untuk mengubahnya. Persediaan total dapat diatur secara local dengan dibuatnya
bendungan atau saranasarana lainnya. Kebutuhan dasar air bersih adalah jumlah
air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat memperoleh air yang
Menurut Udayani (2018), air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas
(uas air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di
permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Air adalah substansi kimia
dengan rumus
3
H2O, satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau
pada kondisi standar. Menurut Oviantari (2011), air merupakan bagian dari
daya air secara geofisik dikatakan melimpah, hanya sebagian kecil saja yang bisa
semakin kritisnya suplai air, sementara permintaan terus meningkat. Karena air
keberadaan sumber air mestinya dapat dijaga dan terhindar dari pencemaran.
Unsur hara ataupun nutrisi pada tumbuhan menjadi aspek yang sangat berarti
dalam perkembangan tumbuhan yang bisa diibaratkan selaku zat santapan untuk
tumbuhan. Unsur hara dibagi menjadi 2 kelompok, pertama ialah faktor hara
makro serta faktor hara mikro. Faktor hara makro merupakan faktor hara yang
diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak, antara lain, fosfor (P), kalium (K),
nitrogen (N), kalsium (Ca), belerang (S), serta Magnesium (Mg). Sebaliknya
faktor hara mikro ialah zat yang diperlukan dalam jumlah kecil, antara lain besi
(Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), boron (B), seng (Zn), serta molybdenum (Mo).
Jika tanah tidak dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka
2019).
Unsur hara esensial menurut Barker dan Pilbeam (2007), merupakan unsur
dengan kriteria yaitu: (1) Tanaman tidak dapat menyelesaikan siklus hidupnya
tanpa adanya unsur hara tersebut; (2) Fungsi unsur hara tersebut tidak bisa
4
digantikan
5
oleh unsur hara jenis lainnya; dan (3) Unsur hara tersebut terlibat langsung dalam
metabolisme tanaman (Marschner, 2012). Unsur hara esensial terdiri atas: (1)
Nutrisi dasar (basic nutrient) terdiri atas karbon (C), oksigen (O), dan hidrogen
(H);
(2) Makronutrien terdiri atas nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca),
belerang (S), magnesium (Mg); dan (3) Mikronutrien terdiri atas besi (Fe), boron
(B); klor (Cl); mangan (Mn); seng (Zn); tembaga (Cu); dan molibdenum (Mo)
(Mia, 2015).
Sumber utama makro dan mikronutrien pada tanaman berasal dari media
tanam, sehingga ketika media tanam, dalam hal ini tanah mengalami kekurangan
defisiensi unsur hara karena ketersediaan unsur hara tersebut di dalam tanah
rendah. Namun keberadaan unsur hara dalam jumlah yang banyak di dalam tanah
tidak dapat menjamin tanaman terhindar dari kondisi defisiensi nutrisi, karena
kondisi defisiensi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dan dapat dipengaruhi
oleh cekaman biotik maupun abiotik (Mia, 2015), misalnya kondisi tanah,
misalnya pH tanah yang terlalu rendah (asam), kondisi pertumbuhan tanaman, dan
infeksi penyakit. Kondisi defisiensi unsur hara juga dapat terjadi karena terjadi
toksisitas unsur hara esensial tertentu ataupun unsur-unsur hara non esensial yang
bisa menjadi inhibitor untuk penyerapan suatu unsur hara esensial yang
2.3 Tanaman
Tanaman adalah tumbuhan yang dirawat atau dipelihara pada suatu media
untuk mengambil manfaat atau dipanen ketika sampai waktu tertentu. Pada
6
hakikatnya tanaman dan tumbuhan adalah sama. namun dalam penggunaan secara
awam tanaman sering diartikan tumbuhan. Tapi pada kenyataannya hampir semua
tanaman adalah tumbuhan. Jadi perbedaan tanaman dan tumbuhan yaitu tanaman
adalah tumbuhan yang sengaja ditanam pada suatu media sedangkan tumbuhan
Tanaman adalah tumbuhan yang di budidayakan pada suatu media dan ruang
untuk diambil manfaat atau dipanen ketika sudah sampai tahap tertentu. Pada
tumbuhan yang sengaja ditanam sedangkan tumbuhan tumbuh secara alami dari
tanaman hias atau bunga, tanaman buah, tanaman sayur, tanaman industri,
7
III. PEMBAHASAN
Air bisa melarutkan banyak bahan daripada zat cair yang lain, ini
karena air memiliki sifat tetapan dielektrik yang paling tinggi, yaitu
tersebut tidak bisa bergabung dengan yang lain dan tidak ada
membentuk endapan.
Adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul yang tak sejenis
udara melalui pori dan ceruk di dinding sel dihambat oleh tegangan
permukaan.
Air dalam keadaan cair punya ikatan hydrogen bersama-sama oleh dua
8
sedikit ikatan hidrogen sehingga masing-masing ikatan akan lebih
kuat. Vikositas air akan menurun jika suhu meningkat begitu juga
sebaliknya.
adalah kadar bahan organik dalam tanah akan berpengaruh terhadap air tanah
yang nantinya akan diserap oleh tanaman dan akan berpengaruh terhadap
ketersediaan air tanah akan semakin tinggi pula. Iklim juga menjadi faktor yang
ketersediaan air tanah akan sedikit dan apabila air tanah sedikit maka tanaman
akan layu dan menghambat pertumbuhan tanaman, namun apabila ketersediaan air
Air dan tanah merupakan sumber bagi kehidupan berbagai makhluk hidup
yang ada di bumi. Sangat penting kita paham terkait interkasi dari tanah dengan
air yang meliputi lengas tanah, cara tanah memegang tanah, dan tensi air tanah.
9
tersedianya
1
0
bahan yang menutupi tanah organik dan anorganik. Kandungan lengas
Lengas tanah pori- pori mikro merupakan air kapiler di antara agregat
kandungan bahan organik yang ada dalam tanah, sedangkan jumlah air
yang dapat terserap akar tanaman bergantung pada daya tahan agregat
Terdapat dua cara tanah dalam memegang air yaitu sebagai selaput
lapisan luar molekul pada partikel dalam tanah. Cara kedua tanah
dalam memegang air yaitu menyimpan air dalam pori-pori tanah atau
terkandung di tanah maka semakin tinggi juga kadar air dan partikel
1
1
air dalam tanah semakin efisien. Persentase volume air pada tanah
dapat menyerap air lebih cepat dan tanah memiliki daya hantar
Salah satu sumber air bersih yang dapat diminum yaitu air tanah.
dalam tekanan pada pori air. Kondisi akuifer meskipun rumit tapi
dapat diprediksi. Saat curah hujan tinggi atau musim hujan kondisi
akuifer meningkat dan ketika curah hujan rendah atau musim kemarau
kandungan air pada akuifer menurun bahkan tak ada sama sekali.
mengekstrak air dari tanah tergantung dari tensi air tanah. Tanaman
lebih mudah melakukan ekstraksi air pada kondisi tensi yang rendah.
Tensi air mengalami peningkatan atau akan lebih besar tensi airnya
yaitu pada tanah kering. Tekanan air pori biasanya berasal dari air di
10
Sompie dan Pontororing (2014), menyatakan bahwa tegangan geser
Pada tanaman, unsur N dijumpai dalam bentuk anorganik maupun organik dan
senyawa amino dan protein (bahan organik). Unsur amonium (NH4+) adalah
unsur yang paling banyak diserap tanaman sehingga N total berkorelasi lebih erat
unsur N pada tanaman adalah, Membentuk asam amino yang berperan sebagai
dan S. Protein yang dihasilkan nantinya memiliki berbagai fungsi bagi tumbuhan
Fosfor secara umum berada di kulit bumi dengan konsentrasi 0,1% atau setara
dengan 2 ton/ha dengan bentuk yang paling banyak adalah apatit batuan beku dan
bahan induk tanah. Kedua bentuk ini menyebabkan P tidak tersedia secara
langsung bagi tanaman. Sumber P juga berasal dari proses mineralisasi Porganik
yang mengimobilisasikan P dari larutan tanah dan hewan serta sisa-sisa tanaman
terikat oleh kation tanah atau terfiksasi pada permukaan positif koloid tanah.
11
tanaman adalah, aktivator dari enzim, unsur P berperan dalam mengatur reaksi
enzimatis misalnya dalam proses sintesis amilosa lewat peran enzim fosforilase
glukosan dan berperan penting dalam proses fotosintesis dan respirasi yaitu dalam
Unsur hara K merupakan unsur hara kedua yang paling banyak diserap oleh
tanaman setelah unsur hara N. K dalam larutan tanah merupakan hasil suplai dari
koloid tanah dan berasal dari mineralisasi bahan organik/pupuk. Peran dari unsur
12
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Barker, A. V., dan D, J, Pilbeam. 2007. Hand Book of Plant Nutritiont. CRC Press.
New York.
Delsiyanti, dkk. 2016. Sifat Fisik Tanah pada Beberapa Penggunaan Lahan di
Desa Olobujuk Kabupaten Sigi. Jurnal Agrotekbis. 4(3): 227- 234
Hadi, W. 2014. Efektifitas Al2(SO4)3 dan FeCl3 Dalam Pengolahan Air
Menggunakan Gravel Bed Flocculator Ditinjau dari Prameter Kekeruhan
dan Total Coli. Jurnal Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan Institut Sepuluh Nopember (ITS).
Hanafiah, K. A. 2005. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada.
Jakarta. Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.
Karsidi, 1999. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Pendapatan dengan
Penggunaan Air Sungai oleh Penduduk di Sekitar Sungai Kali Jajar
Demak. Semarang: Skripsi.
Mia, M. A. B. 2015. Nutrition of Crop Plants. Nova Publishers. New York.
Mutmainna, N. D., Achmad, M., dan Suhardi, S. 2017. Pendugaan Lengas Tanah
Inceptisol Pada Tanaman Hortikultura Menggunakan Citra Landsat 8.
Jurnal Agritechno. 3(2): 135-151
Oviantari, M. V. (2011). Analisis Indek Kualitas Air pada Mata Air Tlebusan
Baluan, Pancoran Camplung, dan Pancoran Padukuhan di Banjar Cau,
Tabanan, (skripsi). Singaraja. Undiksha.
Rakesh, S., Pareek, N. K., dan Rathore, R. S. 2021. Visual nutrient deficiency
symptoms in plants. Agrospheres: E-Newsletter. 2(4): 42–45.
Simaremare, S. (2015). Analisis Aliran Air Tanah Satu Dimensi (Kajian
Laboratorium). Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 3(1): 783 – 794.
Sompie, O. B., dan C, Pontororing. (2014). Analisis Tegangan-Regangan,
Tekanan Air Pori dan Stabilitas Model Dam Timbunan Tanah. Jurnal
Ilmiah Media Engineering. 4(4): 205 – 214.
Tando, Edi. 2019. Pemanfaatan Teknologi Greenhouse dan Hidroponik Sebagai
Solusi Menghadapi Perubahan Iklim dalam Budidaya Tanaman
14
Holtikultura. Balai pengkajian teknologi pertanian Sulawesi Tenggara.
Jurnal Buana Sains. 19(1): 91-102.
Udayani, N. W. L (2018). Tinjauan Kualitas Fisik dan Bakteriologis Air Pancuran
Beji di Desa Penatahan Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan Tahun
2018. (Karya Tulis Ilmiah), Denpasar: Politeknik Kesehatan Denpasar, 4 –
5
Zulkarnain, I. 2018. Bab III, Pengguna Air Irigasi. Rineka Cipta. Jakarta
15