Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWABAN SEMESTER  GANJIL  GENAP NILAI


 UJIAN TENGAHSEMESTER WAKTU PELAKSANAAN UJIAN

UNIVERSITAS  UJIAN AKHIR SEMESTER HARI TANGGAL JAM RUANGAN


DIRGANTARA SABTU 9/12/2023 15.30 G
MARSEKAL TAHUN AKADEMIK 2021/2022
SURYADARMA

2 3 1 1 8 9 0 0 3
Nomor Induk Paraf Mahasiswa
Mahasiswa
DRG ANDREUW SUNARJO.SKG,SH,MSC ORTODONTHI
Nama Mahasiswa
HUKUM MAGISTER HUKUM
Fakultas Program Studi
Politik Hukum
Mata Kuliah Paraf Dosen
: Dr.Uyan Wiryadi.,S.H.,M.H.,
Dosen Pengampu

Kelas Perkuliahan  Reguler Pagi  Reguler Sore  Blended Learning

JAWABAN:

1. Hukum dibentuk dalam suatu negara untuk beberapa tujuan, di antaranya:


a. Menjamin kepastian hukum dalam masyarakat
b. Mencapai ketertiban umum dan keadilan
c. Melindungi hak asasi setiap manusia
d. Menciptakan kesejahteraan, ketenteraman, dan kenyamanan dalam kehidupan
e. Menciptakan rasa keadilan bagi seluruh masyarakat tanpa mengenal kasta
f. Menjadi petunjuk dalam pergaulan bagi setiap anggota masyarakat
g. Menjaga agar tidak terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam pergaulan masyarakat
h. Menyelenggarakan keadilan, ketertiban, kebenaran, kententeraman, serta perdamaian sebagai syarat untuk
mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan
i. Mewujudkan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hukum juga berfungsi untuk mengatur hubungan antara individu, antara individu dan negara, serta antara negara
dan alat-alat perlengkapannya. Hukum dibagi menjadi beberapa bidang, seperti hukum pidana, hukum perdata,
hukum tata negara, hukum internasional, hukum adat, dan hukum lingkungan

2. Manfaat mempelajari ilmu politik hukum antara lain adalah untuk:

1. Mengetahui konsep dasar politik hukum, yang meliputi proses penggalian nilai-nilai dan aspirasi masyarakat,
perdebatan dan perumusan nilai-nilai tersebut ke dalam bentuk peraturan perundang-undangan, serta faktor-faktor
yang mempengaruhi dan menentukan suatu politik hukum
2. Memahami peran politik hukum dalam pembentukan peraturan perundang-undangan, sehingga rasa keadilan,
kemanfaatan, dan kepastian hukum bagi masyarakat selalu terakomodir dalam setiap hukum yang diciptakan
3. Mengetahui tujuan politik hukum nasional, yang meliputi dua aspek yang saling berkaitan, yaitu sebagai alat
atau sarana yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan hukum suatu negara, serta sebagai
usaha untuk mewujudkan peraturan-peraturan yang baik sesuai dengan keadaan dan situasi pada suatu waktu
4. Memahami proses penggalian nilai-nilai dan aspirasi masyarakat oleh penyelenggara negara yang berwenang
merumuskan politik hukum
5. Mengkaji proses perdebatan dan perumusan nilai-nilai dan aspirasi tersebut ke dalam bentuk rancangan
peraturan perundang-undangan
6. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan suatu politik hukum, baik yang akan, sedang,
dan telah ditetapkan
7. Memahami pelaksanaan peraturan perundang-undangan sebagai implementasi politik hukum suatu negara.
8. Menganalisis tujuan politik hukum nasional dan bagaimana politik hukum dapat menjadi alat atau sarana untuk
mencapai tujuan sosial dan hukum tertentu dalam masyarakat.

Dengan mempelajari ilmu politik hukum, kita dapat lebih memahami bagaimana hukum diciptakan, diterapkan,
dan berfungsi dalam masyarakat, serta bagaimana politik mempengaruhi proses pembentukan dan implementasi
hukum.Dengan memahami ilmu politik hukum, seseorang dapat memahami bagaimana hukum dibentuk,
diimplementasikan, dan berperan dalam masyarakat, serta bagaimana hukum dapat mencapai tujuan, dasar, dan
cita hukum suatu negara

3. Hubungan antara politik hukum dan demokrasi erat, karena politik hukum memengaruhi pembentukan dan
pelaksanaan sistem hukum dalam suatu negara yang demokratis. Beberapa aspek hubungan antara politik hukum
dan demokrasi meliputi:

1. **Pengaruh Demokrasi terhadap Politik Hukum**: Dalam negara demokratis, politik hukum cenderung
dipengaruhi oleh nilai-nilai demokrasi, seperti supremasi hukum, kebebasan sipil, dan perlindungan hak asasi
manusia. Demokrasi memengaruhi proses pembentukan hukum dan kebijakan, serta menempatkan hukum sebagai
instrumen untuk mencapai tujuan demokratis.

2. **Peran Politik Hukum dalam Demokrasi**: Politik hukum memainkan peran penting dalam memastikan
keberlangsungan demokrasi. Melalui politik hukum, prinsip-prinsip demokrasi diimplementasikan ke dalam
sistem hukum, termasuk perlindungan hak asasi manusia, keadilan, dan keseimbangan kekuasaan.

3. **Pembentukan Peraturan Perundang-undangan**: Politik hukum turut menentukan proses pembentukan


peraturan perundang-undangan dalam negara demokratis. Asas demokrasi, partisipasi publik, dan akuntabilitas
pemerintah menjadi pertimbangan utama dalam proses ini.
Politik hukum dan demokrasi memiliki hubungan yang erat. Dalam konteks demokrasi, politik hukum berfungsi
untuk mengakomodasi kepentingan dan aspirasi masyarakat dalam pembentukan dan implementasi hukum.
Dalam negara demokrasi, hukum menjadi objek politik, yaitu objek dari politik hukum. Politik hukum juga
berperan penting dalam perkembangan demokrasi dan penegakan hak asasi manusia]. Dalam konteks Indonesia,
perkembangan politik hukum sangat dipengaruhi oleh berkembangnya demokrasi dan penegakan hak asasi
manusia, terutama pasca runtuhnya Orde Baru.Hubungan antara politik dan hukum dapat dilihat dari tiga asumsi
mendasar, yaitu hukum sebagai determinan atas politik, politik sebagai determinan atas hukum, dan politik dan
hukum dalam hubungan yang saling bergantung[4]. Politik tanpa hukum dapat menimbulkan kesewenang-
wenangan (anarkis), sementara hukum tanpa politik akan menjadi lumpuh
Dalam konteks globalisasi, politik hukum telah menjadi bagian dari proses globalisasi yang telah mempersatukan
masyarakat dunia sebagai komunitas tunggal, saling bergantung, dan terbuka. Oleh karena itu, dalam
perkembangannya, politik hukum dan demokrasi memerlukan harmonisasi dan toleransi atas kedudukan dan
posisi masing-masing.
Dengan demikian, politik hukum dan demokrasi saling terkait dan saling memengaruhi. Politik hukum
memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa sistem hukum sebuah negara sesuai dengan prinsip-prinsip
demokrasi dan mampu menjaga keseimbangan kekuasaan serta melindungi hak-hak asasi manusia.

4. Politik dapat mempengaruhi hukum dalam berbagai cara, meskipun aturannya menuntut bahwa politik harus
tunduk dan patuh pada hukum. Beberapa asumsi mendasar yang menjelaskan hubungan antara politik dan hukum
adalah sebagai berikut:

1. Hukum sebagai determinan politik: Kegiatan politik harus tunduk pada hukum. Namun, dalam praktiknya,
produk hukum selalu dipengaruhi oleh politik, mulai dari pembuatannya hingga pelaksanaannya di lapangan
2. Politik memiliki kekuatan yang lebih besar: Dalam konteks tertentu, politik dianggap memiliki kekuatan yang
lebih besar dibandingkan hukum. Produk hukum seringkali tidak steril dari kepentingan politik para
pembuatnya.
3. Keseimbangan antara politik dan hukum: Meskipun hukum merupakan produk keputusan politik, begitu
hukum berlaku, semua kegiatan politik harus tunduk padanya.
Politik dan hukum memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Dalam satu sisi, hukum berfungsi sebagai
determinan politik, yang berarti bahwa kegiatan politik diatur oleh dan harus tunduk pada aturan-aturan hukum.
Dalam konteks ini, hukum berfungsi untuk mengatur dan membatasi kegiatan politik agar tidak melanggar hak
dan kebebasan individu serta menjaga keseimbangan dan keadilan dalam Masyarakat Namun, di sisi lain, politik
juga dapat mempengaruhi hukum. Dalam proses pembentukan hukum, peran kekuatan politik sangat menentukan.
Produk hukum seringkali dipengaruhi oleh politik, mulai dari pembuatannya sampai pada tataran pelaksanaannya
di lapangan. Dalam konteks ini, politik berfungsi sebagai determinan hukum, yang berarti bahwa hukum
merupakan hasil atau kristalisasi dari kehendak-kehendak politik yang saling berinteraksi dan bahkan saling
bersaingan. Meskipun hukum merupakan produk keputusan politik, namun begitu hukum berlaku, maka semua
kegiatan politik harus tunduk pada hukum]. Dengan kata lain, politik harus tunduk dan patuh pada hukum. Ini
menunjukkan bahwa dalam suatu negara yang berdasarkan hukum, segala tindakan dan kebijakan suatu negara
haruslah berdasarkan hukum. Dalam konteks ideal, posisi politik dan hukum seharusnya berada pada posisi
determinan yang seimbang, sehingga dapat membentuk sebuah keteraturan[3]. Dengan demikian, politik dan
hukum dapat saling mempengaruhi dan saling melengkapi satu sama lain dalam menciptakan tatanan sosial yang
adil dan beradab.Dengan demikian, meskipun aturan menuntut bahwa politik harus tunduk pada hukum, dalam
praktiknya, hubungan antara politik dan hukum seringkali kompleks dan saling memengaruhi. Produk hukum
dapat tercermin dari interaksi dan bahkan persaingan antara kehendak politik yang saling berinteraksi.

5. Untuk meningkatkan kemajuan masyarakat dalam berbagai aspek seperti perekonomian, kesehatan, dan
pendidikan, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah konkret. Berdasarkan hasil penelitian, beberapa
langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah antara lain:

1. Peningkatan Pengeluaran Pendidikan dan Kesehatan: Pemerintah perlu meningkatkan pengeluaran untuk
pendidikan dan kesehatan guna memastikan akses yang sama bagi seluruh masyarakat. Hal ini termasuk
penyediaan fasilitas, pelatihan, dan pendidikan tambahan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

2. Alokasi Anggaran yang Signifikan: Pemerintah sebaiknya mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk
sektor pendidikan dan kesehatan, sesuai dengan ketentuan undang-undang.

3. Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap


pentingnya pendidikan dan kesehatan juga perlu ditingkatkan.

4. Pengembangan Infrastruktur Pendidikan dan Kesehatan: Pemerintah perlu fokus pada pengembangan
infrastruktur pendidikan dan kesehatan guna meningkatkan akses dan kualitas layanan.

5. Pendidikan: Pemerintah harus berinvestasi dalam pendidikan, termasuk meningkatkan alokasi anggaran untuk
pendidikan. Menurut Undang-Undang, anggaran pendidikan minimal harus mencapai 20 persen dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Selain itu, pemerintah juga perlu menyediakan pelatihan dan pendidikan
tambahan untuk meningkatkan kemampuan berhitung dan mendorong sikap modernisasi bagi seluruh warga
masyarakat.
6. Kesehatan: Pemerintah harus meningkatkan pengeluaran untuk kesehatan. Undang-Undang menetapkan alokasi
dana untuk kesehatan sebesar 10 persen dari APBD. Pengeluaran di bidang kesehatan ini harus diprioritaskan
untuk kepentingan pelayanan publik.

7. Perekonomian: Pemerintah harus berinvestasi dalam sektor ekonomi, termasuk infrastruktur dan sektor lain
yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pemerintah juga perlu menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk pertumbuhan bisnis dan investasi, termasuk melalui kebijakan fiskal dan moneter yang tepat.

8. Peran Hukum: Hukum berperan penting dalam menciptakan stabilitas dan kepastian, yang penting untuk
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. Pemerintah harus memastikan bahwa hukum ditegakkan secara
adil dan konsisten, dan bahwa hak dan kebebasan individu dilindungi

9. Pembangunan Infrastruktur: Pemerintah harus berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur, seperti


transportasi dan perumahan, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih maju dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk perekonomian, kesehatan, dan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai