"Pertama hak atas rasa aman dan bebas dari diskriminasi. Ada penggunaan
kekuatan berlebihan. Kemudian juga penggunaan gas air mata yang tidak terukur
sehingga menyebabkan korban," kata Uli. Kemudian
Ketiga, hak atas tempat tinggal yang layak, ini terkait dengan rencana
relokasi. Hal ini berkaitan dengan HAM, karena rencana relokasi berdampak
secara langsung terhadap perkampungan Melayu Kuno.
"Keempat, adalah hak anak dan perlndungan anak, ada siswa SDN 24 dan
SMPN 22 yang terdapak penggunaan gas air mata," kata Uli.
Terakhir, terkait dengan bisnis dan HAM, Proyek Strategis Nasional ini
akan berdampak sangat buruk bagi masyarakat di Pulau Rempang terutama
masyarakat adat Melayu.
Pemenuhan hak hidup masyarakat di keluran rempang dan galang harus
berada dia atas nilai infestasi pada realisasi mega proyek rempang ECO-City,
relokasi oleh BP Batam berpotensi menghilangkan budaya asli masyarakat melayu
pesisir yang mendiami kawasan rampang dan galang, pemerintah bisa merelokasi
dari sisi ekonomi tapi tidak bisa merelokasi dari sisi sosial dan budaya sebab
budaya tidak bisa dinilai melalui angka(uang)