Anda di halaman 1dari 5

SCRIPT VIDEO ROLE PLAY PSIKIATRI

Pemeran 1 : Cameramen/Editor

Pemeran 2 : pembukaan dan penutup video dan baca kasus

EM : Adik Ipar AE/ Anak SH/ Saudara DT

SH : Ibu DT dan EM/ Mertua AE

AE : Menantu SH dan PH/Istri DT

DT : Anak SH/Suami AE/Saudara EM

PH : Suami SH/Ayah EM dan DT

Perawat 1 :

Perawat 2 :

Perawat 3 :

Perawat 4 :

Perawat menghadirkan seluruh anggota keluarga, Mempersilahkan keluarga, dan


bersalaman dengan keluarga

Perawat 1 : Selamat Pagi!!! Perkenalkan nama saya Perawat ……, biasa dipanggil ….
dan ini teman saya Perawat 2, 3 dan Perawat 4. Kami mahasiswa
keperawatan dari Universitas Hasanuddin yang akan membantu ibu dan
keluarga hari ini. Nah sebelum itu bapak, ibu. Karena kami sudah
memperkenalkan diri, mungkin ibu dan keluarga juga bisa memperkenakan
diri juga terlebih dahulu?

EM : Oh iya ners, saya EM, anak dari ibu SH. Ini PH Ayah saya, DT kakak saya,
dan istrinya AE

Perawat 1 : Baik, apakah semua anggota keluarga sudah hadir di sini?

EM : Iya Ners. sudah ada semua.

Perawat 1 : Karena semua anggota keluarga sudah hadir di sini, saya akan bertanya
mengenai kesediaan semua anggota keluarga, apakah siap untuk mengikuti
sesi diskusi kita hingga akhir?

Keluarga : Kami bersedia ners.


Perawat 1 : Terimakasih atas kesediaannya bapak dan ibu. Selanjutnya untuk penjelasan
mengenai kegiatan kita pada sesi hari ini akan dijelaskan oleh Perawat 2.
silahkan ners..

Perawat 2 : Baik, Pertama-tama saya akan menjelaskan mengenai terapi ini yaa. jadi
terapi yang akan kami berikan ini adalah terapi yang bisa membantu keluarga
untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami. kita akan
berdiskusi mengenai permasalahan yang sedang dihadapi oleh keluarga, ibu
dan bapak akan secara bergantian menyampaikan pandangan, setelah itu
keluarga akan berdiskusi dan selanjutnya diberikan tugas self report kepada
tiap anggota keluarga untuk diselesaikan diluar sesi ini. tujuannya agar
perilaku setiap anggota keluarga bisa berubah dan intensitas hubungan yang
terjalin juga bisa meningkat.

PH : Apakah sesinya akan dilakukan secara bersama-sama ners?

Perawat 2 : iya bu, sesinya akan dilakukan bersama dimana semua anggota keluarga
berkumpul dan secara bergantian menyampaikan keluhan-keluhan yang
dialami

PH : Oh iya, baik ners.

Perawat 3 : Kita mulai ya sesinya. Pertama ibu SH, mungkin bisa disampaikan
keluhannya bu?

SH : Hanya diam dan eggan menjawab pertanyaan

(EM mengnterupsi)

EM : Jadi begini ners, ibu saya mengatakan kalau dia tidak setuju dengan
keputusan AE yang memasak terpisah karena tidak enak dengan persepsi dari
tetangga. Ibu juga mengeluh capek karena harus mengurus rumah seperti
mencuci, memasak, dan kondisinya juga sudah tidak seperti dulu.

DT : Kami tidak bermaksud untuk memisahkan diri dari ibu, pilihan memasak
sendiri juga keputusan ibu bukan dari saya ataupun AE. Saya juga sudah
menjelaskan ke ibu tapi ibu tetap memilih mau memasak sendiri.

SH : Saya merasa kesepian di rumah ini, ditambah lagi AE tidak pernah


menemani saya mengobrol. meski hanya menyapa juga tidak pernah.
seharusnya AE juga membantu untuk bergantian isi ulang gas karena saya
tidak bekerja dan pengeluaran juga semakin banyak. saya capek mengerjakan
tugas rumah. seharusnya AE juga sesekali membantu.

AE : (menjawab sambil menundukkan kepala) Saya bukan bermaksud buruk


kepada keluarga

Perawat 3 : Ibu boleh sambil lihat ke saya yaa...


AE : (mengangguk dan melanjutkan perkataan sambil melihat perawat) hanya
saja profesi saya sebagai pembantu rumah tangga cukup menguras tenaga.
saya juga mohon maaf dan pengertiannya mengenai masalah kebutuhan
belanja dapur karena kondisi ekonomi kami juga sedang tidak stabil.

Perawat 3 : Masih ada yang ingin disampaikan?

PH : Istri saya juga sempat mengeluh ke saya dan bilang “di rumah ini ada
menantu dan cucu tapi saya selalu saja kesepian”. Istri saya memang jarang
berkomunikasi dengan cucu karena AE turun di lantai satu hanya pada saat
akan mandi, mencuci dan memasak selanjutnya kembali lagi ke lantai dua.
Saya juga tidak nyaman dengan situasi ini dan istri saya akhir-akhir ini juga
mengalami penurunan fisik yang membuat saya jadi lebih khawatir.

Perawat 3 : Baik bapak, ibu jadi saya simpulkan ya masalahnya. Menantu AE sibuk
bekerja dari pagi hingga sore, sepulang dari tempat kerja dilanjutkan
mengurus anak dan suami menyiapkan makan dll. Sehingga tidak ada
kesempatan untuk komunikasi dengan ibu SH, ditambah lagi menantu AE
merasa tidak nyaman setelah kejadian ibu SH memutuskan untuk memasak
secara terpisah. Hal ini yang membuat AE semakin tidak enak untuk
berkomunikasi dengan ibu SH dan tanpa AE sadari, sikapnya justru membuat
ibu SH merasa kesepian dan tidak dianggap oleh menantu AE. Betul seperti
itu?

keluarga menganggukkan kepala pertanda setuju dengan kesimpulan perawat.

Perawat 3 : Selanjutnya kami akan memberi kesempatan kepada semua anggota keluarga
untuk mendiskusikan permasalahan ini. jadi anggota keluarga bisa
membicarakan permasalahan ini secara bersama-sama. Boleh seperti ini
bapak, ibu?

Keluarga : Baik, Ners

Perawat 3 : Kami beri waktu 10 menit ya bapak, ibu silahkan di mulai diskusinya...

Keluarga kemudian berdiskusi dan menyarankan solusi yang masing-masing dipikirkan...

10 menit kemudian perawat kembali dan membuka percakapan...

Perawat 4 : Baik Ibu dan bapak sesi diskusinya sudah selesai. selanjutnya saya akan
menanyakan kepada tiap anggota keluarga. mengenai harapan perubahan
yang diinginkan. Kita mulai dari AE. Silahkan bu!

AE : Saya berharap agar ibu bisa memahami kesibukan saya sehari-hari sebagai
menantu, mengerti dengan kondisi ekonomi saya dan suami. saya juga
bersedia untuk memulai menyapa. saya juga minta ke ipar saya yaitu EM,
agar tidak berprasangka buruk ke saya dan bisa lebih sering menjenguk ibu.
SH : Saya harap AE mau bicara dengan saya lagi dan mengajak anaknya, SB,
untuk bermain di lt. 1 dengan saya. saya juga mengharapkan menantu AE
bisa ikut serta belanja kebutuhan dapur.

EM : Kalau saya, saya ingin agar AE bisa kembali memasak bersama ibu seperti
yang dulu dilakukan

PH : Saya sendiri juga berharap keluarga ini menjadi lebih baik tanpa adanya
salah paham satu sama lain.

Perawat 4 : Baik, Keluarga sudah mengetahui masalah yang sedang dialami, dan juga
semua anggota keluarga sudah mendengar harapan yang disampaikan tiap
anggota keluarga. Jadi saya ingin sampaikan beberapa hal kepada keluarga.
pertama, tidak ada anggota keluarga yang bermaksud buruk kepada anggota
keluarga lainnya. hanya saja terjadi kesalahpahaman diantara anggota
keluarga, ditambah lagi kurangnya komunikasi tiap anggota keluarga yang
menjadi faktor sehingga masalah ini bertambah besar.

Perawat 1 : Jadi, bagaimana perasaannya setelah menjalani terapi hari ini pak, bu?

SH : Saya merasa sangat lega ners. apalagi kami juga tadi sudah meluruskan
kesalahpahaman yang terjadi di rumah

Anggota keluarga mengangguk setuju

Perawat 1 : Kami juga sangat mengharapkan kedepannya setiap anggota keluarga bisa
memperbaiki komunikasi antar anggota keluarga, lebih sering bertemu dan
tidak segan untuk saling menyapa.

Perawat 4 : ada yang bisa menyimpulkan ulang yang telah disampaikan tadi pak, bu?

AE : Kami sebaiknya memperbaiki komunikasi, lebih sering bertemu, dan


menyapa satu sama lain.

Perawat 2 : Benar sekali bu. Nah, yang terakhir sebelum sesi ini ditutup, kami akan
membagikan lembar self report. di mana setiap anggota keluarga akan
mengisi self report yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai perasaan
dan pengalaman yang dialami ibu dan bapak selama 2 hari ke depan sebelum
kita lanjut ke sesi berikutnya dan tugas ini akan dikumpulkan sebelum
pertemuan selanjutnya dimulai. Setuju bapak ibu?

keluarga mengangguk setuju

Perawat 3 : Pertemuan kedua akan dilaksanakan 2 hari ke depan, yaitu di hari Selasa, 24
oktober 2023,di jam yang sama dengan hari ini 09.00 Wita. Dimana tiap
anggota keluarga akan mengumpulkan self-report dan dilakukan evaluasi
dari hasil self-report yang sudah berikan. ada yang ingin keluarga tanyaka
sebelum kami tutup?
DT : Apakah semua anggota keluarga harus hadir?

Perawat 3 : iya pak. sama seperti hari ini, tiap anggota keluarga harus hadir di sesi-sesi
berikutnya.

DT : Oiya, Baik ners.

Perawat 3 : Ada lagi yang ingin ditanyakan?

Keluarga : Sudah tidak ada ners.

Perawat 3 : Baik kalau begitu kita tutup pertemuan kita pada hari ini. Terimakasi sudah
bergabung dan sampai jumpa di pertemuan selanjutnya.

Keluarga : Terimakasih Ners...

Keluarga bersalaman dengan para perawat dan meninggalkan ruangan.

Anda mungkin juga menyukai