PANDANGAN ISLAM
Disusun Oleh:
Verdy Rahadian R.
2121201075
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami bisa
menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“MAKALAH HARTA DAN JABATAN DALAM PANDANGAN
ISLAM”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi
kita semua. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf
dan memohon permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan
ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan
pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh
rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga
dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Semoga makalah ini
bermanfaat. Amin
Penulis
2
Seorang muslim, wajib baginya mengimani bahwa pemilik segala
sesuatu, baik yang ada di bumi maupun di langit adalah hak milik Allah
SWT semata. Inilah dijelaskan dalam firmanNya:
3
Dengan demikian, hakikat harta dan danjabatan adalah merupakan
amanah dan karunia Allah. Oleh karenanya, harta wajib dijaga dan
dijalankan atau dipelihara serta dilaksanakan sesuai kehendak yang
memberi amanah, yakni Allah SWT.
4
besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan
yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu
kerjakan. (QS. Saba‟ [34]: 10-11)
Hal ini juga ditegaskan dalam firman Allah yang lain bahawa harta
adalah perhiasan dunia,
7
Ayat di atas, kebutuhan manusia terhadap harta disamakan dengan
kebutuhan terhadap keturunan atau anak. Manusia seringkali terperdaya
dalam memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga lupa dengan tugas dan
tanggungjawabnya sebagai hamba Allah SWT, dan khalifah di bumi.
Manusia sebagai hamba Allah, yakni mengabdi dan menyembah-Nya.
Manusia, sebagai khalifah manusia bertugas untuk menjaga kelestarian
alam. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia boleh melakukan
aktifitas yang seharusnya bisa dipertanggungjawabkan, terutama kepada
Allah SWT yang telah menciptakan manusia dan yang memberikan
amanah kepada manusia.
8
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta
yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatangbinatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan
hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga). (QS. Ali Imran [3]:14)
Pemenuhan akan harta tentu harus melakukan cara yang baik, serta
pendayagunaan yang baik pula. Tanpa memperhatikan isyarat tersebut,
manusia akan mengalami kesengsaraan dalam hidup. Daya tarik harta
yang sangat menggiurkan dan menyilaukan mata bisa menyebabkan
manusia lupa akan hakikat dirinya sebagai hamba Allah dan khalifah di
muka bumi (Shihab: 405).
Oleh karena itu, agar tidak terperdaya kesenangan dunia karena
berlimpahnya harta diperlukan keseimbangan dalam memenuhi
kebutuhan dunia dan akhirat. Hal ini Allah menegaskan:
9
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan
kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di
antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau
tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat,
yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk
orang-orang yang shaleh?" (QS. al-Munaafiquun [63]:10).
10