Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Landasan Pendidikan .

Sholawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para shahabatnya semoga kita mendapat
syafaatnya kelak di hari kiamat, amin.!

Selanjutnya kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembina dan teman-teman yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan kami sangat menyadari
bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami
membutuhkan keritik dan saran yang bersifat membangun untuk kelancaran tugas-tugas
selanjutnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan dan kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca khususnya.

Bangko,9 Oktober 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar ………………………………………………………………………………1

Daftar isi …………………………………………………………………………………… 2

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………. 3

 Latar belakang ………………………………………………………………………3


 Rumusan masalah …………………………………………………………………...3
 Tujuan penulisan.…………………………………………………………………….3

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………. 3

2.1. Pengertian Landasan Pendidikan……………………………………………………….4

2.2. Jenis-jenis Landasan Pendidikan……………………………………………………….4

2.3. Asas-asas Pokok Pendidikan…………………………………………………………...7

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….10

4.1. Kesimpulan……………………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….11

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor vital dalam kehidupan manusia. Setiap individu
membutuhkan pendidikan agar meraka dapat mempertahankan hidup mereka dan juga agar
mereka dapat diterima di dalam pergaulan. Sebenarnya bukan hanya manusia yang
melakukan proses belajar, hewan pun sebenarnya melakukan proses belajar, hanya saja dalam
prosesnya hewan lebih mengandalkan instinganya.
Pendidikan dibutuhkan untuk mencetak generasi baru yang lebih bermutu. Dengan
harapan dapat memperbaiki kondisi Indonesia saat ini. Pendidikan dilaksanakan dengan
tujuan memanusiakan manusia. Dimana dalam hal itu dimaksudkan untuk membentuk insan
yang dapat mematuhi norma-norma yang ada.
Untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan itu, maka diperlukan sebuah landasan
pendidikan yang diharapkan dapat membuat pendidikan berfungsi seperti apa
seharusnya.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian landasan pendidikan ?


2. Apa saja jenis-jenis landasan pendidikan ?
3. Apa saja asas-asas pokok pendidikan ?
4. Bagaimana konsep mengajar, mendidik, dan belajar ?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian landasan pendidikan


2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis landasan pendidikan
3. Untuk mengetahui apa saja asas-asas pokok pendidikan
4. Untuk mengetahui bagaimana konsep mengajar, mendidik, dan belajar

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Landasan Pendidikan


Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus menerus dari generasi
ke generasi. Upaya memanusiakan mannusia melalui pendidikan diselenggarakan sesuai
dengan pandangan hidup sosial budaya setiap masyarakat. Pemahaman tentang landasan
pendidikan sangat penting untuk digunakan dalam mengambil keputusan dan tindakan yang
tepat dalam pendididkan. Hal ini penting karena hasil pendidikan tidak segera nampak
sehingga setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan dalam pendidikan harus diuji
kebenarannya.
Landasan pendidikan pada hakikatnya adalah dasar-dasar, titik pijak yang melandasi
operasionalisasi system pendidikan. Landasan Pendidikan diperlukan dalam dunia pendidikan
khususnya di negara kita Indonesia,agar pendidikan yang sedang berlangsung dinegara kita
ini mempunyai pondasi atau pijakan yang sangat kuat karena pendidikan di setiap negara
tidak sama. Untuk negara kita diperlukan landasan pendidikan berupa landasan
hukum,landasan filsafat,landasan sejarah,landasan sosial budaya,landasan psikologi,dan
landasan ekonomi yang sesuai dengan kondisi tujuan dan cita-cita bangsa.
B. Jenis - Jenis Landasan Pendidikan
Jenis-jenis landasan pendidikan yang berkembang antara lain :
1. Landasan Filosofis
a. Pengertian Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan,
menyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat
pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita
kenal sampai saat ini adalah :
a) Esensialisme
Esensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts)
atau bahan ajar esensial.
b) Perenialisme
Perenialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial)
yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.
c) Pragmatisme dan Progresifme

4
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan
praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang
pendidikan tradisional.
d) Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga
pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.
b. Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan
pancasila dan UUD 1945, sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4
menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa
Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia.
2. Landasan Sosiologis
Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik
masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-
pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh
sosiologi pendidikan meliputi empat bidang:
1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
2. Hubungan kemanusiaan.
3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antarasekolah dengan
kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
3. Landasan Kultural
a. Pengertian Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan
dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke
generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara formal maupun informal.Anggota
masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai dengan perkembangan
zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nilai-nilai,dan norma-norma baru sesuai
dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi
kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi
kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.
b. Kebudayaan Sebagai Landasan Sistem Pendidikan Nasional
Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu melalui upaya
pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal
5
ini haruslah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan
negara indonesia sebagai sisi ketunggal- ikaan.
4. Landasan Psikologis
a. Pengertian Landasan Psikologis
Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak.
Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan
merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan
penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.Sebagai
implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik,
sekalipun mereka memiliki kesamaan..
b. Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan Psikologis
Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar untuk memahami
peserta didik dan menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantu
proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.
5. Landasan Ilmiah dan Teknologis
a. Pengertian Landasan IPTEK
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk
mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam penyelenggaraan
pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah
mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan
bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang
sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan
fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
b. Perkembangan IPTEK sebagai Landasan Ilmiah
Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang
lebih baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia. Lembaga pendidikan,
utamanya pendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi
perkembangan iptek.
6. Landasan religius
Merupakan seperangkat asumsi yang bersumber kaidah-kaidah agama/religi yang dijadikan
landasan teori maupun praktek pendidikan berdasarkan kitab suci.

6
7. Landasan yuridis
Merupakan asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang berlaku,
yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Misal UUD, UU, PP, Keputusan Menteri,
Peraturan daerah.
C. Asas - Asas Pokok Pendidikan
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia,
terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan
pendidikan itu. Diantara asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar
Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam Belajar.
1. Asas Tut Wuri Handayani
Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan.
Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan oleh Drs.
R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung
Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso.Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi
satu kesatuan asas yaitu:
1. Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)
2. Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dansemangat)
3. Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)
2. Asas Belajar Sepanjang Hayat
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain
terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat merancang
dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan
horisontal.
1. Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar
tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
2. Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di
sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.
3. Asas Kemandirian dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar
itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu siap untuk ulur tangan bila
diperlukan.Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran
utama sebagai fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang

7
dalam melatih kemandirian belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siswa
Aktif).
D. Konsepsi Mengajar, Mendidik dan Belajar
Mengajar adalah perbuatan yang dilakukan oleh seorang pendidik (Guru) kepada Siswa,
sehingga terjadi proses belajar. Ciri-ciri hasil pengajaran yang baik adalah hasil belajar tahan
lama, dan hasil belajar merupakan pengetahuan yang asli dan otentik.Mendidik adalah
penggunaan proses mengajar sebagai sarana untuk mencapai hasil yang maksimal dalam
mencapai tujuan pendidikan. Hasil mendidik tidak dapat dilihat dalam waktu yang
instan. Contoh seorang guru matematika mengajarkan kepada anak pintar menghitung, tapi
anak tersebut tidak penuh perhitungan dalam segala tindakannya, maka kegiatan guru
tersebut baru sebatas mengajar belum mendidik.Tidak setiap guru mampu mendidik
walaupun ia pandai mengajar, untuk menjadi pendidik guru tidak cukup menguasai materi
dan keterampilan mengajar saja, tetapi perlu memahami dasar-dasar agama dan norma-norma
dalam masyarakat, sehingga guru dalam pembelajaran mampu menghubungkan materi yang
disampaikannya dengan sikap dan keperibadiaan yang harus tumbuh sesuai dengan ajaran
agama dan norma-norma dalam masyarakat. Belajar adalah usaha anak didik untuk
meningkatkan kemampuan Kognitif, Afektif dan Psykomotorik untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.Agar anak didik dapat mengikuti perubahan dalam pola kehidupan, serta dalam
menjalain kerjasama, maka anak didik harus dapat :
a. Belajar untuk mengenal (learning to know) cara dan sarana untuk memahami pengetahuan
lebih lanjut.
b. Belajar berkarya (learning to do) untuk meningkatkan kreativitas, produktivitas dan
profesionalisme.
c. Belajar membentuk jati diri (learning to be) dengan mengembangkan semua potensi yang ia
miliki.
d. Belajar untuk hidup dalam kebersamaan (learning to live together) dengan mengembangkan
pemahaman atas sejarah, tradisi dan nilai-nilai warga lain yang didasarkan atas pengakuan
saling ketergantungan dalam menghadapi tantangan masa depan.
Tiap proses dalam pendidikan memiliki berbagai keterbatasan, yaitu :
1. Batas-batas Pendidikan pada peserta didik.
Intinya tiap peserta didik memiliki perbedaan kemampuan yang tidak sama sehingga hal
tersebut dapat membatasi kelangsungan hasil pendidikan, solusinya pendidik harus mencari
metode-metode pembelajaran sehingga dapat berkembang seoptimal mungkin.
2. Batas-batas pendidikan pada pendidik
8
Para pendidik sendiri memiliki berbagai keterbatasan ada yang sifatnya relatif masih bisa di
tolerir dengan cara pendidik sendiri mengupayakan mengatasi keterbatasannya, namun
permasalahannya jika tidak dapat di tolerir berdampak pada peserta didik itu sendiri, mereka
akan tidak memahami apa yang disampaikan pendidik.
3. Batas-batas pendidikan pada lingkungan dan sarana pendidikan
Lingkungan dan sarana pendidikan merupakan salah satu penentu kualitas akhir pendidikan.
Lingkungan dan sarana yang tidak memadai, akan menghambat berlangsungnya proses
pendidikan. Disini pendidik harus lebih kreatif dengan memanfaatkan alam sekitar sebagai
sumber proses pembelajaran

9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Landasan pendidikan pada hakikatnya adalah dasar-dasar, titik pijak yang melandasi
operasionalisasi system pendidikan. Terdapat beberapa jenis landasan pendidikan yaitu :
landasan fisiologis, landasan sosiologis, landasan psikologis, landasan cultural, landasan
ilmiah dan teknologis, landasan religius dan landasan yuridis.
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia,
terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan
pendidikan itu. Diantara asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar
Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam Belajar.
Mengajar adalah perbuatan yang dilakukan oleh seorang pendidik (Guru) kepada Siswa,
sehingga terjadi proses belajar. Mendidik adalah penggunaan proses mengajar sebagai sarana
untuk mencapai hasil yang maksimal dalam mencapai tujuan pendidikan. Belajar adalah
usaha anak didik untuk meningkatkan kemampuan Kognitif, Afektif dan Psykomotorik untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.

10
SUMBER PUSTAKA

http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/08/landasan-pendidikan-
dan-penerapannya/
http://hetinymuthia.blogspot.com/2011/12/makalah-pengertian-dan-
landasan.html
http://tetianggiueo.blogspot.com/2012/01/landasan-pendidikan.html

11

Anda mungkin juga menyukai