Anda di halaman 1dari 19

CASE SCIENTIFIC SESSION

BAGIAN ILMU KONSERVASI

“Mendeteksi Osteoporosis pada Wanita Lanjut Usia dengan Teknik


Radiografi Panoramik”
Diajukan untuk memenuhi syarat dalam melengkapi
Kepaniteraan Klinik di Bagian Radiologi

oleh
Muji Novian
NPM :19100707360804149

Pembimbing:
Drg. Suci Auliya

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Case Scientific Session “Mendeteksi Osteoporosis pada
Wanita Lanjut Usia dengan Teknik Radiografi Panoramik” untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan kepanitraan klinik Di Bagian Konservasi.

Dalam penulisan naskah penulis menyadari, bahwa semua proses yang telahdilalui tidak
lepas dari bimbingan drg. Suci Auliya Selaku dosen pembimbing, bantuan, dan dorongan yang
telah diberikan berbagai pihak lainnya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu.

Penulis juga menyadari bahwa laporan kasus ini belum sempurna sebagaimana mestinya,
baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya, karena itu kritik dan saran sangat penulis
harapkan dari pembaca.

Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT melimpahkan berkah-Nya kepada kita
semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat memberikan sumbangan
pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang memerlukan.

Padang, 2020

Penulis
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG

HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Muji Novian


NPM : 19100707360804149

Telah didiskusikan Materi Wajib Sistem Informasi MeHS dan PICO guna melengkapi
persyaratan Kepaniteraan Klinik Di Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat.

Padang, 2021

Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing

(drg. Intan Batura Endo Mahata, MM)


ABSTRAK
Osteoporosis adalah penyakit sistemik yang ditandai dengan penurunan massa tulang
dengan kerusakan mikroarsitektur tulang dan degradasi jaringan tulang yang dapat meningkatkan
pengeroposan tulang. Osteoporosis merupakan masalah yang berkaitan dengan proses penuaan.
Proses osteoporosis sebenarnya dimulai pada usia 40-50 tahun. Pada usia ini, pria dan wanita
akan mengalami proses penyusutan massa tulang. pada wanita, proses ini lebih cepat setelah
menopause dan lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Radiografi panoramik
digunakan untuk mendeteksi adanya osteoporosis. Radiografi panoramik adalah teknik untuk
menghasilkan foto struktur wajah, termasuk tulang rahang atas, rahang bawah, dan struktur
pendukung lainnya. Untuk mendeteksi keberadaan osteoporosis pada wanita lanjut usia
menggunakan Teknik Radiografi Panoramik. Subjek penelitian ini adalah citra hasil radiografi
panoramik dengan wanita rentan berusia 50-70 tahun> yang diperoleh dari bagian Radiologi
Rumah Sakit Unhas, selanjutnya dilakukan pengukuran Mental Index terhadap citra hasil
radiografi panoramik. Secara keseluruhan tanpa memandang usia, prevalensi osteoporosis
mencapai 10% per 100 penduduk. (P> 0,05). Untuk mendeteksi osteoporosis pada wanita lanjut
usia, dapat dilakukan radiografi panoramik. Indeks yang digunakan adalah Indeks Mental, indeks
radiografi panoramik yang telah dikembangkan untuk mendeteksi osteoporosis
Kata kunci: Osteoporosis, Radiografi panoramik

PENGANTAR

Osteoporosis merupakan penyakit yang berhubungan dengan proses penuaan dan secara
tidak disadari karena penurunan massa tulang dapat terjadi setiap tahun tanpa gejala apapun.
Beberapa gejala mungkin hanya terdeteksi saat berada pada tahap berkelanjutan. Osteoporosis
merupakan penyakit sistemik yang ditandai dengan penurunan massa tulang, penurunan mikro
tulang, dan penurunan kualitas jaringan tulang yang menyebabkan pengeroposan tulang. Kondisi
tersebut sangat berisiko karena tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Proses osteoporosis dimulai pada usia 40-50 tahun, dimana pria dan wanita akan
mengalami proses pengurangan massa tulang. Heaney memprediksikan bahwa massa tulang
mengalami penurunan 5 - 10% setiap dekade, namun proses ini terjadi lebih cepat pada wanita
pasca menopause dan lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Osteoporosis tidak
hanya berkaitan dengan menopause tetapi juga berkaitan dengan faktor lain seperti merokok,
postur tubuh kecil, aktivitas kurang, radiasi sinar matahari, obat penurunan massa tulang,
rendahnya asupan kalsium, konsumsi kafein dan alkohol, serta penyakit diabetes melitus.
Standar emas dalam mendiagnosis osteoporosis adalah Bone Mineral Density (BMD)
karena merupakan prediktor terbaik untuk terjadinya patah tulang; umumnya diukur dengan tes
absorptiometri sinar-X energi ganda (DXA) yang menyatakan sebagai peralatan terbaik untuk
mendeteksi osteoporosis baru-baru ini. Permasalahan di Indonesia bahwa ketersediaan hardware
DXA terbatas pada rumah sakit besar dan tidak mudah untuk melakukan diagnosa khusus
menggunakan DXA.
Teknik yang digunakan untuk mendeteksi osteoporosis adalah pemeriksaan radiografi
dengan teknik panoramik. Radiografi panoramik merupakan salah satu gambar ekstra oral yang
sering digunakan oleh dokter gigi karena melakukan gambaran struktur oromaxilofasial yang
kompleks yang membantu dalam menegakkan diagnosis untuk perencanaan perawatan.

MATERIAL DAN METODE


Penelitian observasional analitik dengan desain crosssectional ini dilaksanakan pada
bulan Maret - Mei 2015 bertempat di RS Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. Sampel
adalah wanita yang berkunjung ke Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gigi Universitas
Hasanuddin, umur diatas 50 tahun dan memenuhi kriteria wanita umur 50 - 80 tahun, tidak
mempuyai kelainan sistemik dan oral hygiene yang optimal. Jumlah sampel 30 orang.
Alat dan bahan yang digunakan adalah Panoramic Radiography (Cranex D), Apron,
Caliper, protactor dan hasil foto panorama. Subjek yang memenuhi syarat disebutkan tentang
prosedur studi dan kemudian diminta untuk menandatangani informed consent. Foto panoramik
diproses secara digital. Hasil foto panoramik kemudian diukur ketebalan korteks mandibula.
Ketebalan korteks mandibula diukur dalam garis sejajar (garis bersama sumbu gigi dan intersepsi
di tepi rahang bawah). Garis tersebut tegak lurus dengan garis singgung di dekat mandibula dan
dicegat dengan sisi dari foramen Mentalis inferior. Pengukuran dilakukan menggunakan caliper
(mm).

HASIL
Penelitian ini dilakukan terhadap 30 wanita lansia berusia 50 - 80 tahun. Osteoporosis
dalam penelitian ini diukur oleh korteks lebar rahang bawah. Sedangkan korteks rahang bawah
diamati melalui foto panoramik Rontgen. Lebar korteks mandibula diukur dalam 2 region, yaitu
region kiri dan kanan. Kemudian, pengukuran kedua regio diakumulasikan untuk mendapatkan
lebar korteks mandibula secara keseluruhan. Lebar korteks mandibula diukur dalam satuan
milimeter (mm). Sampel dibagi menjadi 3 kategori umur yang berbeda, yaitu 50-59 tahun, 60-69
tahun dan 70-79 tahun. Semua hasil yang terkumpul kemudian dianalisis dengan program SPSS
18.0 (SPSS Inc., Chicago, IL., USA). Hasilnya ditunjukkan dalam tabel distribusi ini:

Tabel 1. Distribusi rata-rata hasil lebar mandibula korteks di kiri, kanan dan rata-rata kedua
wilayah.
Rata-rata dan SD pengukuran lebar korteks mandibula (mm)
Wilayah kiri Wilayah yang tepat Rata-rata wilayah
50 - 59 tahun 10 (33,3%) 4.33 ± 0.83 3,92 ± 0,60 4.15 ± 0.73
60 - 69 tahun 10 (33,3%) 4,18 ± 0,57 4.07 ± 0.68 3,99 ± 0,62
70 - 79 tahun 10 (33,3% 4.15 ± 0.73 3,99 ± 0,62 3,46 ± 0,77

Total 30 (100%) 3.89 ± 0.82 3,92 ± 0,71 3,46 ± 0,77

(Tabel 1) melakukan distribusi rata-rata lebar korteks mandibula di kiri, kanan dan rata-rata
kedua regio. Pada tabel 1 terlihat bahwa jumlah sampel pada masing-masing kategori adalah
sama yaitu 10 sampel (33,3%) terdiri dari kelompok umur 50 - 59 tahun, umur 60-69 tahun dan
umur 70 - 79 tahun. Hasil lebar korteks mandibula juga ditunjukkan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian terhadap lebar korteks mandibula kiri, kanan dan rata-rata kedua regio
menunjukkan bahwa lebar korteks mandibula kiri paling tinggi pada umur 50 - 59 tahun. Hasil
yang sama terlihat pada lebar korteks mandibula di regio kanan dan secara keseluruhan (rata-rata
dari kedua regio). Di kedua daerah tersebut juga terlihat penurunan lebar korteks mandibula yang
diikuti dengan peningkatan kategori umur. Lebar korteks rahang bawah di regio kiri pada usia 50
- 59 tahun mencapai 4,33 mm, pada usia 60-69 tahun menurun menjadi 3. 92 mm dan pada umur
7079 tahun mencapai 3,43 tahun. Sedangkan di daerah kanan lebar korteks rahang bawah pada
umur 50-59 tahun mencapai 4,18 mm, pada umur 60 - 69 tahun menurun menjadi 4,07 mm dan
pada umur 70 - 79 tahun hanya mencapai 3,51 tahun. Secara keseluruhan (rata-rata kedua
daerah) lebar korteks rahang bawah umur 50-59 tahun, umur 60-69 tahun dan umur 70-79 tahun
masing-masing adalah 4,51mm, 3,91mm dan 3,46mm. tidak mengalami osteoporosis atau dalam
kondisi sehat. Kesimpulannya, tanpa melihat umur, ada 3 dari 27 sampel (30%) yang mengalami
osteoporosis.

DISKUSI
Penelitian ini melakukan radiografi panoramik sebagai media pembelajaran karena dapat
menampilkan semua gambar rahang bawah dalam sebuah film. Radiografi panoramik merupakan
pilihan dalam mendeteksi dini osteoporosis karena lebih mudah dilakukan, ketersediaan alat dan
harga yang terjangkau.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi penyakit
osteoporosis seiring dengan pertambahan usia. Tidak ada yang mengalami osteoporosis pada usia
50-59 tahun dan 10% mengalami osteoporosis pada usia 6069 tahun. Hal itu terjadi karena
penurunan estrogen pasca menopause serta penurunan kepadatan tulang akan lebih cepat. Selama
5-10 tahun pertama setelah menopause, perempuan mungkin melakukan pengurangan massa
tulang sebanyak 2-4% setiap tahun. Artinya mereka akan kehilangan massa tulang sebanyak 25-
30% dalam periode ini. Percepatan pengurangan massa tulang pasca menopause menjadi
penyebab utama terjadinya osteoporosis pada wanita. Faktor gaya hidup termasuk merokok,
minuman beralkohol, minuman soda, minum kopi, aktivitas olahraga yang kurang, dan minum
susu yang lebih sedikit dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Hal tersebut terbukti dari
penelitian yang dilakukan di Sulawesi Utara, Yogyakarta dan Jawa Barat di 2008.
Penelitian ini melakukan radiografi panoramik sebagai media pembelajaran karena dapat
menampilkan semua gambar rahang bawah dalam sebuah film. Radiografi panoramik merupakan
pilihan dalam mendeteksi dini osteoporosis karena lebih mudah dilakukan, ketersediaan alat dan
harga yang terjangkau.
Gambar radiografi panoramik pada tulang rahang atas dan rahang bawah, selanjutnya
dapat digunakan untuk mendeteksi risiko massa tulang. Beberapa indeks yang telah
dikembangkan dalam penilaian dan pengukuran kualitas massa tulang mandibula dan untuk
mengamati tanda resorpsi pada radiografi panoramik, antara lain:
1. Indeks Mandibula Panoramik ( PMI) adalah lebar mandibula dibagi jarak mental
foramen ke korteks inferior mandibula.
2. Indeks korteks mandibula (MCI) adalah klasifikasi morfologi mandibula,
menggambarkan porositas mandibula dan berhubungan dengan massa tulang
mandibula.
3. Indeks Mental (MI) I adalah lebar mandibula korteks berdasarkan posisi mental
foramen.
Salah satu cara yang diterapkan untuk mengukur kualitas massa tulang mandibula adalah dengan
indeks mental. Indeks mental adalah rata-rata lebar yang dihitung secara bilateral pada radiografi
panoramik di bawah area mental foramen yang terletak diantara P1 dan P2, yaitu dengan
mengukur kortikal mandibula yang terbuat dari garis tegak lurus dari foramen mental ke garis
sejajar yang melewati tepi kortikal mandibula superior dan inferior. Sampel didiagnosis
osteoporosis berdasarkan indeks mental jika ≤ 3 mm.

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa osteoporosis dapat dideteksi dengan
teknik Panoramic Radiography dengan Mental index. Hasil penelitian membuktikan bahwa
prevalensi osteoporosis tertinggi terjadi pada usia 70-79 tahun, yaitu 20%. Penelitian ini juga
membuktikan bahwa prevalensi semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia.
DAFTAR PUSTAKA

Azhari, Suprijanto, Diputra Y, Juliastuti E, Arifin AZ. 2014. Analisis Citra Radiografi
Panoramik pada Tulang Mandibula untuk Deteksi Dini Osteoporosis dengan Metode Abu-
abu Tingkat Matriks Cooccurence ( GLCM). Jurnal MKB.; 46 (4): 207.

Boel Trelia. Manifestasi Osteoporosis Di Rongga Mulut. Dentofasial. 2003; 01: 174-177.

Jahari AB, Prihatini S. 2007. Risiko osteoporosis di Indonesia. Jakarta: Puslitbang Gizi dan
Makanan Depkes RI ; 30 (1): 1-11.

Kawiyana IKS. 2009. Osteoporosis, Patogenesis,Diagnosis dan Penanganan Terkini. Jurnal


Penyakit Dalam; 10 (2): 157-170.

Liu YP, Bahrent RG, Buschang PH. 2010. Pertumbuhan mandibula, renovasi, dan pematangan
selama masa bayi dan anak usia dini. Ortodontis J ; (80): 97- 105.
Nasrulloh R, Norjanto B, Savitri Y. 2013. Ketebalan korteks mandibula pada pria dan wanita
suku Jawa ditinjau radiografik panoramik. Radiologi Dentomaxillofacial ; (4): 20-24.

Permana H. 2014. Patogenesis dan Metabolisme Osteoporosis pada Manula. FK UNPAD.


Bandung.

RPB Noerjanto, Savitri Y, Putri MC. 2014. Sensitivitas, spesifitas, dan akurasi pengukuran
mentale indeks pada radiografi panorama wanita pasca mati haid. Radiologi
Dentomaxillofacial ; 5 (1): 8-13

RPB Noerjanto, Saputra D, Yusuf YT. 2014. Sensitivitas, spesifitas, dan angka pengukuran sudut
antegonial pada radiografik panoramik penderita osteoporosis. Radiologi
Dentomaxillofacial ; 5 (1): 1-7

Rotikan TM. Mengapa osteoporosis dapat menyerang kita? Dalam: Setyohadi B, editor.
Osteoporosis dan Penyakit Metabolik. Ilmu kedokteran Olahraga FKUI. Jakarta: PEROSI;

Risiko Osteoporosis di Tiga Provinsi Di Indonesia. Media Litbang Kesehatan. 2010; 20 (2): 91-
99

SC Putih. Prediktor Radiografi Lisan Osteoporosis. 2002. Dentomaxillofacial Radiologi ; 31: 84-
92

SC Putih, Pharoah MJ. 2004. Prinsip dan Interpretasi Radiologi Lisan. 5 rd Ed. St. Louis: Mosby
Inc.,: 191-10.

Setyohadi B, Hutagalung EU, Adam J, Suryaatmadja M, Suherman SK, Rotikan TM. 2010.
Panduan Diagnosis dan Penatalaksanaan Osteoporosis. Jakarta: PEROSI. hlm. 1-2.
Prahatini S, Mahirawati VK, Jahari AB. Faktor Determinan

Whaites E. 2009. Radiografi dan radiologi untuk profesional perawatan gigi. Edisi ke-2 London.
Churchill Livingstone : 151-70.

Yunus B. 2007. Keterbatasan Radiografi Panoramik dalam pengukuran ketidaksimetrian


mandibular. Dentofasial ; 6 (1): 16-20
J Dentomaxillofac Sci,Vol 1, Issue 3, December 2016: 321-326

Journal of Dentomaxillofacial Science


Journal homepage : http://jdmfs.org

Original Research

Detecting osteoporosis in elderly women with panoramic radiography


technique
Barunawaty Yunus1,, Rezky Amalia2
1
Department of Dental Radiology, Faculty of Dentistry, Hasanuddin University
2
Faculty of Dentistry, Hasanuddin University
Makassar, Indonesia
Received 17 September 2016 Revised 15 November 2016 Accepted 22
November 2016 Available online 18 December 2016

ARTICLE INFO Keyword :


Osteoporosis Panoramic radiography
Article History:
will experience shrinkage process of bone mass. in women, this
process faster after menopause and is more common in women than
men. The technique can be used to detect osteoporosis by
ABSTRACT performing panoramic radiographic examination techniques.
Panoramic radiography is a technique for generating photo of facial
Osteoporosis is a systemic structures, including the maxillary bone, mandibular and other
disease which characterized support structures. To detect the presence of osteoporosis in elderly
by a reduction in bone mass women using Panoramic Radiography Techniques. The subjects of
with deterioration this study is image results of a panoramic radiography with
microarchitecture of bone and vulnerable women aged 50-70> obtained from the Hospital
degradation of bone tissue Radiology section of Unhas, Mental Index measurement is then
which can raise loss of bone. performed on image results of the panoramic radiographs. Overall
Osteoporosis is a problem regardless of age , the prevalence of osteoporosis reached 10 % per
related to the aging process. 100 population . ( P > 0.05). In detecting osteoporosis in elderly
Osteoporosis process actually women, panoramic radiography can be applied. The index used is
begin at the age 40-50 years. Mental Index, an index of panoramic radiography has been
At this age, men and women developed to detect osteoporosis.

© 2016 JDMFS. Published by Faculty of Dentistry, Hasanuddin University. All rights reserved.

Corresponding Authors :
Email : barunawaty@yahoo.com
p-ISSN: 25030817; e- ISSN: 25030825
DOI : 10.15562/jdmfs.v1i3.308

322
Barunawaty Yunus et al. / J Dentomaxillofac Sci,Vol 1, Issue 3, December 2016 : 322-326

INTRODUCTION MATERIALS AND METHODS


Osteoporosis is a disease which related to the This analytic observational study with cross-
aging process and unconsciously because the sectional design conducted in March – May, 2015
decrease of mass bone might occur annually and located in Dentistry hospital of Hasanuddin
without any symptoms. Some symptoms might University. Samples are women visited radiology
only be detected when it’s on the continuous installation of Dentistry Hospital of Hasanuddin
stage. Osteoporosis is a systemic disease which University, aged above 50 years old and meet
characterized by mass bone reduction, micro bone criteria of women aged 50 – 80 years old, do not
reduction, and bone tissue quality reduction which perform systemical abnormality and optimum oral
cause bone loss. It is highly risk condition because hygiene. Total samples are 30 people.
the bone become fragile and easy to broke even Tools and materials applied are Panoramic
fractures. Radiography (Cranex D), Apron, Caliper,
Osteoporosis process begin at 40-50 years protactor and panoramic photo result. Qualified
old, when man and woman will experience mass subjects are mentioned about study procedure and
bone reduction process. Heaney predicted that then asked for signing the informed consent.
mass bone decrease 5 – 10% each decade, but this Panoramic photo processed digitally. Panoramic
process occurs faster in women after menopause photo results then measured their cortex
and more often occur in women than men. mandibula’s thickness. The thickness of cortex
Osteoporosis not only related to menopause but mandibular is measured in parallel line (a line
also related to other factors such as smoking, along with teeth axis and interception at the edges
small body posture, less activity, sun light of mandibular). That line is perpendicular with
radiation, drug decreased bone mass, low-intake tangent line near mandibular and intercepted with
calcium, caffeine and alcohol consumption, and the side of foramen mentalis inferior.
diabetes mellitus disease.2,6 Measurement conducted using caliper (mm)
Gold standard in diagnosing osteoporosis is
Bone Mineral Density (BMD) because it is the RESULT
best predictor to bone fracture; commonly This study is conducted to 30 elderly women,
measured with dual energy X-ray absorptiometry aged 50 – 80 years old. Osteoporosis in this study
(DXA) assays which stated as the best equipment measured by cortex mandibular width.
detecting osteoporosis recently. The problem in Meanwhile, cortex mandibular width observed
Indonesia that the availability of DXA hardware is through panoramic Rontgen photo. Mandibular
limited to a big hospital and its uneasy to conduct cortex width measured in 2 regions, those are left
a special diagnosis using DXA.4,7,13 and right region. Then, measurement of both
Technique applied to detect osteoporosis is region is accumulated to gain mandibular cortex
radiography assay with panoramic technique. width as a whole. Mandibular cortex width in
Panoramic radiography is one of extra oral measured in millimeter unit (mm). Samples
pictures often used by dentist because perform divided into 3 different age categories, those are
complex structural picture of oromaxilofacial 50 -59 years old, 60 – 69 years old and 70- 79
which help to gain diagnosis for care planning. years old. All results collected then analyzed with
SPSS 18.0 (SPSS Inc., Chicago, IL., USA)
program. Results were shown in this distribution
tables:

Table 1. Average distribution of the result of cortex mandibular width in left, right and the average of
both regions.

Mean and SD of Mandibular cortex width measurements (mm)


Left region Right region Mean of the region
50 – 59 years old 10 (33.3%) 4.33 ± 0.83 4.18 ± 0.57 4.15 ± 0.73
60 – 69 years old 10 (33.3%) 3.92 ± 0.60 4.07 ± 0.68 3.99 ± 0.62
70 – 79 years old 10 (33.3%) 3.43 ± 0.81 3.51 ± 0.75 3.46 ± 0.77
Total 30 (100%) 3.89 ± 0.82 3.92 ± 0.71 3.46 ± 0.77

323
Barunawaty Yunus et al. / J Dentomaxillofac Sci,Vol 1, Issue 3, December 2016: 322-326

(Table 1) performs the distribution of the do not experience osteoporosis or in a healthy


mean of mandibular cortex width in left, right and condition. As a conclusion, without seeing the
the average of both regions. In table 1, showed age, there are 3 from 27 samples (30%) which
that samples total in each categories are similar, experience osteoporosis.
that is 10 samples (33.3%) consist of 50 – 59 years
old, 60-69 years old and 70 – 79 years old. DISCUSSION
Mandibular cortex width results are also shown in This study conducts panoramic radiography
this study. The study result to the width of as the study media because it can perform all the
mandibular cortex in left, right and the average of pictures of mandibular in a film. Panoramic
both regions perform that mandibular cortex width radiography is a choice in detecting early
in left region is the highest at 50 - 59 year old. osteoporosis because it is easier to conduct,
Similar result showed in mandibular cortex width equipment availability and affordable price.12
in right region and as a whole (average of both The study results perform that there is an
region). In both regions also shown reduction of increasing prevalence of osteoporosis along with
mandibular cortex width followed by aged the age. No one experience osteoporosis at 50-59
category increasing. The mandibular cortex width years old and 10% experience osteoporosis at 60-
in left region at 50 – 59 years old reach 4.33 mm, 69 years old. It occurs because the estrogen
at 60-69 years old decrease to 3.92 mm and at 70- reduction pasca menopause as well as the bone
79 years old reach 3.43 years old. Meanwhile, in density reduction will be faster. During first 5-10
right region, mandibular cortex width at 50 -59 years after menopause, women might conduct
years old reach 4.18 mm, at 60 – 69 years old mass bone reduction as many as 2-4% each year.
decrease to 4.07 mm and at 70 – 79 years od only It means that they will loss bone mass as many as
reach 3.51 years old. As a whole (the average of 25-30% in this period. The acceleration of bone
both region), the mandibular cortex width aged mass reduction pasca menopause is the main
50-59 years old, 60 – 69 years old and 70-79 years reason of osteoporosis in women. Life style
old are 4.51mm, 3.91mm and 3.46mm factors including smoking, alcoholic drinking,
respectively. soda drinking, coffee drinking, less sport activity
and less milk drinking may increase osteoporosis
Table 2. The distribution of Osteoporosis risk. This is proven in the research conducted in
occurrence based on the aged North Sulawesi, Yogyakarta and West Java in
categories 2008.11
This study conducts panoramic radiography
Osteoporosis occurrence as the study media because it can perform all the
Osteoporosis Without osteoporosis pictures of mandibular in a film. Panoramic
n (%) n (%) n (%)
radiography is a choice in detecting early
10
osteoporosis because it is easier to conduct,
50–59 0 (0%) 10 (100%)
(33.3%) equipment availability and affordable price. 12
10
60–69 1 (10%) 9 (90%) (33.3%)
Panoramic radiography pictures in maxilla bones
and mandibular, then it can be used to detect bone
10
70–79 2 (20%) 8 (80%)
(33.3%) mass risk. Some indexes have been developed in
Total 3 (10%) 27 (90%)
30 scoring and measuring the mandibular bone mass
(100%) quality and to observe resorption signs in
panoramic radiography, they are :
(Table 2) perform the distribution of 1. Panoramic Mandibular Index (PMI) is the
osteoporosis occurrence based on aged categories. width of mandibular divided by foramen
In (table 2) shows that, in 10 samples aged 50 – 59 mental distance to cortex inferior mandibular.
years old, no one experience osteoporosis, 2. Mandibular cortex Index (MCI) is a
meanwhile at 60-69 years old, 9 samples (90%) do classification of mandibular morphology,
not experience osteoporosis and 1 person (10%) pictures the porosity of mandibular and related
experience osteoporosis. Thus, at 70-79 category, to mandibular mass bone.
from 10 samples, there are 2 samples (20%) who
experiences osteoporosis and the other 8 samples

324
Barunawaty Yunus et al. / J Dentomaxillofac Sci,Vol 1, Issue 3, December 2016: 322-326

3. Mental Index (MI) I is the width of mandibular CONCLUSION


cortex based on foramen mental position. Based on the study, concluded that
One way applied to measure the mass bone osteoporosis can be detected by Panoramic
quality of mandibular is by mental index. Mental Radiography technique with Mental index. The
index is the average width calculated bilaterally in study proof that the highest prevalence of
panoramic radiography under foramen mental area osteoporosis shown at the age of 70-79 years old,
which located between P1 and P2, that is by that is 20%. This study also proofs that the
measuring mandibular cortical which is made increasing prevalence along with the increasing of
from perpendicular line from mental foramen to the age.
the parallel line which pass the edge of cortical
mandibular superior and inferior. Sample CONFLICT OF INTEREST
diagnosed as osteoporosis based on mental index The authors report no conflict of interest.
if it ≤ 3 mm.12,21

REFERENCES
1. Jahari AB, Prihatini S. Risiko osteoporosis di Di Indonesia. Media Litbang Kesehatan. 2010;
Indonesia. Jakarta: Puslitbang Gizi dan Makanan 20(2) : 91-99
Depkes RI 2007; 30(1): 1-11 12. Noerjanto RPB, Savitri Y, Putri MC. Sensitivitas,
2. Utomo M, Meikawati W, Putri ZK. Faktor-faktor spesifitas, dan akurasi pengukuran mentale indeks
yang berhubungan dengan kepadatan tulang pada pada radiografi panoramic wanita pasca
wanita postmenopause. Fakultas kesehatan menopause. Dentomaxillofacial Radiology. 2014;
UNISMUH Semarang. 2010; 6(2) 5(1) : 8-13
3. Boel Trelia. Manifestasi Osteoporosis Di Rongga 13. Azhari, Suprijanto, Diputra Y, Juliastuti E, Arifin
Mulut. Dentofasial. 2003; 01:174-177 AZ. Analisis Citra Radiografi Panoramik pada
4. Noerjanto RPB, Saputra D, Yusuf YT. Sensitivitas, Tulang Mandibula untuk Deteksi Dini
spesifitas, dan akurasi pengukuran sudut Osteoporosis dengan Metode Gray Level
antegonial pada radiografik panoramic penderita Cooccurence Matrix (GLCM). MKB journal.
osteoporosis. Dentomaxillofacial Radiology. 2014; 2014; 46(4) : 207
5(1) : 1-7 14. Setiawati L. Refarat condylar fraktur neck.
5. Yunus B. Keterbatasan Radiografi Panoramik https://www.scribd.com/doc/171797764/Referat-
dalam pengukuran ketidaksimetrian mandibular. Condylar-Neck-Fraktur (02 maret 2015).
Dentofasial. 2007; 6(1) : 16-20 15. http://radiopaedia.org/articles/mandible (03 maret
6. Rotikan TM. Mengapa osteoporosis dapat 2015)
menyerang kita? In: Setyohadi B, editor. 16. Dr. Endah Mardiati, drg., Sp.Ort (K)Isnaniah
Osteoporosis dan Penyakit Metabolik. Ilmu Malik,drg.,Sp.Ort(K)PROSES
kedokteran Olahraga FKUI. Jakarta : PEROSI; PERTUMBUHAN MANDIBULA
2012.p. 1-3. https://www.scribd.com/doc/89435637/PROSES-
7. White SC. Oral Radiographic Predictors of PERTUMBUHAN MANDIBULA(SDA)
Osteoporosis. Dentomaxillofacial Radiology. 17. Liu YP, Bahrent RG, Buschang PH. Mandibular
2002; 31 : 84-92 growth, remodeling, and maturation during infancy
8. Permana H. Patogenesis dan Metabolisme and early childhood. Orthodontist J 2010;(80):97-
Osteoporosis pada Manula. FK UNPAD. Bandung. 105.
2014 18. Nasrulloh R, Norjanto B, Savitri Y. Ketebalan
9. Kawiyana IKS. Osteoporosis Pathogenesis korteks mandibula pada pria dan wanita suku Jawa
Diagnosis dan Penanganan Terkini. Jurnal ditinjau radiografik panoramik. Dentomaxillofacial
Penyakit Dalam. 2009; 10(2) : 157-170 Radiology 2013; (4): 20-24.
10. Setyohadi B, Hutagalung EU, Adam J, 19. Whaites E. Radiography and radiology for dental
Suryaatmadja M, Suherman SK, Rotikan TM, et al care professional. 2nd Ed.London. Churchill
editors. Panduan Diagnosis dan Penatalaksanaan livingstone 2009: 151-70.
Osteoporosis. Jakarta : PEROSI. 2010.p.1-2. 20. White SC, Pharoah MJ. Oral Radiology principle
11. Prahatini S, Mahirawati VK, Jahari AB. Faktor and Interpretation. 5rd Ed. St. Louis : Mosby Inc.,
Determinan Risiko Osteoporosis di Tiga Provinsi 2004: 191-10.
21. Hastar E, Yilmaz HH, Orhan H. Evaluation of
mental index, mandibular cortical index, and

325
Barunawaty Yunus et al. / J Dentomaxillofac Sci,Vol 1, Issue 3, December 2016: 322-326

panoramic mandibular index on dental panoramic 23. Pasler, Friedrich A. Color Atlas of Dental
radiographi in the elderly. Medicine. Radiology. Thieme. 2006.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles. (9Juli 24. Lukman M, Juniarti N. SKRINING
2013). OSTEOPOROSIS: HUBUNGAN USIA DAN
22. Bosmans, N., Ann, P., Medhat, A. and Willems, G. JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN
The Aplication of Kvaal’s Dental Age Calculation OSTEOPOROSISDIDESACIJAMBU
Technique On Panoramic Dental Radiographs. KECAMATAN TANJUNGSARI. Skrining
Forensic Science International,2005. Osteoporosis: Hubungan Usia dan Jenis Kelamin
2009 ; 10 (21) : 18-19

Anda mungkin juga menyukai