LN4-Accounting Measurement Systems
LN4-Accounting Measurement Systems
ACCT6375
Accounting Theory
Week ke - 4
2. Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan teori akuntansi positif, pasar modal dan
memahami peran teori sebagai abstraksi realitas dan penerapannya dalam fenomena
dunia nyata.
OUTLINE MATERI :
• Edward dan Bell menawarkan konsep profit terkait dengan evaluasi holding decisions dan
operating decisions yaitu:
1. Current operating profit (kelebihan atas current value dari output yang terjual terhadap
current cost dari input)
2. Realisable cost savings (peningkatan current cost atas suatu aset yang dipunyai
perusahaan dalam periode saat ini/current period). Istilah yang digunakan untuk cost
saving adalah “holding gains/losses” yang dapat direalisasi maupun tidak terealisasi.
Financial Physical
capital view capital view
Sales revenue (100 x $18) $1,800 $1,800
Cost of Sales (100 x $12) 1,200 1,200
Current operating profit 600 600
Holding gain (100 x $2) 200 0
Profit $800 $600
Paid as dividends $800 $600
• Recognition principle
✓ Pendukung historical cost accounting berpendapat bahwa current cost accounting
menyalahi prinsip konvensional bahwa suatu gain seharusnya diakui pada saat suatu non-
monetary assey dijual. Namun pendukung the current cost accounting menyatakan bahwa
gain yang dimiliki meskipun belum direalisasikan merupakan bentuk pergerakan yang
bebas selama periode saat tersebut, dan oleh sebab itu seharusnya diakui jika terdapat bukti
objective yang cukup untuk mendukung perubahan harga dari aset terkait.
• Objectivity of current cost
✓ Penganut historical cost menyatakan bahwa current cost accounting kurang obyektif
karena current cost accounting digunakan tidak didasarkan pada actual transaksi
perusahaan. Namun, sebenarnya obyektifitas adalah suatu yang relative, suatu aset yang
memiliki harga pasar akan dengan mudah diperoleh data harganya, sehingga obyektifitas
current cost accounting dapat diterima oleh akuntan.
• Technological changes
✓ Current cost theory berpendapat bahwa meskipun suatu kondisi berubah, profitability
membaik karena proses produksi yang ada akan menghasilkan profit yang lebih besar,
daripada menggunakan alternative prosess. Disamping itu, Revine berpendapat bahwa
dengan adanya perubahan teknologi yang baru, maka akan menurunkan tingkat harga aset
yang lama.
a. Nilai aset non-monetary yang disesuaikan untuk mengukur perubahan dari harga jual pasar
atas aset terkait.
b. Perubahan daya beli uang (purchasing power of money) perlu dipertimbangkan dalam
mengukur posisi keuangan dan hasil dari operasi perusahaan.
Objective of accounting
• Sterling menetukan item-item dari informasi yang relevan untuk 3 (tiga) keputusan di atas
yaitu:
a. Harga gandum yang diharapkan dimasa datang.
b. Harga bahan alternative dari gadum yang diharapkan dimasa datang.
3. Addivitity
Chambers mengemukakan bahwa pertanyaan mengenai penambahan (additivity) akan menjadi
kunci dalam medukung current cash equivalent (CCE) accounting. Penilaian seluruh elemen dari
laporan keuangan dan laporan rugi laba berdasarkan money equivalent atau (exit value).
4. Allocation
Thomas mengatakan bahwa sistem akuntansi (historical atau current) yang mendasarkan atas
alokasi biaya untuk aset valuation dan penentuan profit. Laporan rugi laba bukan suatu laporan
yang melaporkan perubahan jumlah alokasi tetapi melaporakan perubahan aliran masuk aset dan
perubahan dalam exit value dari aset-aset perusahaan dan piutang-piutang periode-periode
terkait.
5. Reality
Exit price accounting merupakan pendekatan yang merujuk ke contoh-contoh dunia nyata. Daya
tukar dan ketersediaannya infomrasi mengenai selling price dari seluruh item-item dalam laporan
keuangan dapat di dukung dengan bukti-bukti dari dunia nyata.
6. Objectivity
Parker dalam suatu penelitiannya menemukan bahwa dalam rangka mengukur obyektifitas dan
dapat dibandingkan, maka dengan pendekatan ‘exit value’ dapat mengurangi tingkat
penyimpangan (dispersion) dari estimasi.
• Additivity (penambah).
Pendukung dari exit orice accounting menyatakan bahwa pengukuran akutansi agar menjadi
obyektif harus didasarkan pada hanya pada kejadian masa lalu dan saat ini. Perhitungan
anstipasi tidak dapat digabungkan dengan data atau figure yang ada saat ini. Namun Chambe
mengkritik bahwa current cash equivalent dari suatu aset harus ditentukan atas asumsi
likuidasi aset secara periodic/regular, jadi jika terdapat aset yang dijual secara mendadak atau
segera maka akan menyalahi prinsip antisipasi dari exit price model yang tidak memasukan
perhitungan antisipasi.
• Historical cost accounting prespective memberikan akuntan, manager, dan direktur untuk
memilih metode akuntansi dan pada akhirnya terkait dengan tingkat keterbukaan laporan
keuangan
• Beberapa manfaat penting dari historical cost yaitu: Relevan dalam pembuatan keputusan
ekonomi, didasarkan pada actual transaksi (bukan kemungkinan), terdapat bukti adanya
manfaat, pemahaman yang terbaik mengenai konsep profit, Historical cost lebih rendah
kemungkinannya dilakukan manipulasi, dalam banyak kasus, historical cost tidak
berbeda secara material dengan current cost dan tidak terdapat cukup bukti yang dapat
digunakan untuk menolak historical cost accounting
• Beberapa kelemahan historical cost antara lain yaitu: historical accounting menggangap
bahwa peran utama dari akuntansi adalah untuk memenuhi kebutuhan dari pihak-pihak
yang terlibat dalam proses pembuatan keputusan, historical cost berguna, tetapi kurang
cukup jika digunakan untuk mengevaluasi bisnis, tidak realistik jika tidak dapat
mengunakan alternatif dalam pengunaan non curret asetnya,
• Pendukung dari current cost accounting percaya bahwa pendekatan tersebut memberikan
informasi yang berguna mengenai: konsep keuangan maupun fisik dari modal. Namun
demikian pendekatan para pendukung current cost accounting tidak didukung dengan
studi empiris dan bagi beberapa perusahaan biaya untuk menyediakan informasi atas
current cost acco MacNeal, Cahmbers, dan Sterling mempunyai persamaan kesimpulan
‘bahwa curret exit price sebaiknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari
user dengan lebih baik.
• MacNeal, Cahmbers, dan Sterling mempunyai persamaan kesimpulan ‘bahwa curret exit
price sebaiknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari user dengan lebih
baik.
• Exit price dalam financial statement tidak menekankan pada alokasi dan mengkaitkan
lebih baik antara yang tersajai dalam laporan keuangan dengan dunai nyata.
1. Godfey, J., Hodgson, A., Tarca, A., Hamilton, J. & Holmes, S. (2010). Accounting
Theory 7th edition. Wiley. Brisbane. Chapter 6.