UJI PEMBEDAAN
[UJI PASANGAN, DUO-TRIO, SEGITIGA]
Kelompok 6 / A P1
PROGRAM DIPLOMA
2013
I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Memperkenalkan contoh uji, dan memperkenalkan tata cara
penyelenggaraan Uji Pembedaan, penginderaan contoh uji, dan berlatih
mengnalisis respon ujinya.
II. METODOLOGI
Bahan
Kacang Telur “Garuda”
PT. Garuda food Putra Putri Jaya, Pati, Indonesia
KacangTelurdanGurih “JembatanAmpera”,
Perusahaan Kacang “Columbia”, Bandung, Indonesia.
Sirup Markisa “GK”
Produksi Gunung Kawi.Medan, Sumatera Utara
Sirup Markisa “Marjan”
PT. Lasallefood Indonesia, Depok, Indonesia.
Alat
Gelas sloki
Sendok kecil
Gelas Besar
Piring Kecil
Pembanding Garuda
512 121
732 543
567 738
Sirup markisa
“marjan”
313 858
Penetral
pembanding
Penetral
235 212
Format
Uji
421 215
Format
Uji 567 732 512
3.1 Hasil
Uji Pasangan
Pada uji pasangan disediakan 2 contoh uji, yaitu kacang telur. Para panelis
diminta untuk membandingkan 2 contoh uji tersebut melalui parameter rasa dan
renyah apakah sama atau beda. Dari hasil pengujian kami mendapatkan hasil
rekapitulasi keputusan benar pada uji pasangan.
Di hasil rekapitulasi keputusan benaruji pasangan untuk 2 contoh kacang
telur dengan parameter rasa dan kerenyahan berturut-turut adalah 28 panelis dan
24 panelis yang dapat menjawab dengan benar dari jumlah keseluruhan 31, tetapi
yang dimasukkan hanya 30 panelis ini dikarenakan ada salah satu panelis yang
memiliki keputusan ekstrim dan harus di diskualifikasi. Keputusan ekstrim dari
panelis terebut bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantranya kondisi fisik dari
panelis yang bersangkutan dan kondisi psikologi dari panelis, misal panelis sudah
merasa bosan karena menuggu terlalu lama di ruang tunggu panelis, faktor ini bisa
menyebabkan tingkat kepekaan dari indera sensori yang akan dipakai untuk
melakukan pengujian menjadi berkurang.
Dari hasil tersebut untuk uji pasangan dengan parameter rasa memiliki jumlah
keputusan benar sebanyak 28 panelis dari keeluruhan, yaitu 30 panelis, maka
dapat diinterpretasikan bahwa 2 contoh uji, yaitu:
a. Kacang Telur Garuda, produksi PT. Garuda food Putra Putri Jaya,
Pati, Indonesia.
b. Kacang Telur dan Gurih “Jembatan Ampera”, produksi Perusahaan
Kacang “Columbia”, Bandung, Indonesia.
Uji Duo-Trio
Uji duo trio termasuk dalam kelompok pengujian pembedaan (difference test).
Pengujian pembedaan digunakan untuk menilai pengaruh macam-macam
perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan pangan bagi industri,
atau untuk mengetahui adanya perbedaan atau persamaan antara dua produk dari
komoditi yang sama. Yang terakhir ini terutama dari segi konsumen (Soekarto,
1985).Pada uji ini terdapat 3 contoh uji, 2 contoh adalah yang diujikan dan 1
contoh sebagai pembanding lalu panelis diminta untuk memberikan keputusan
apakah contoh uji sama atau beda dengan pembanding.
Dari hasil rekapitulasi keputusan benar untuk uji duo trio pada parameter
rasaadalah 31 panelis dari keseluruhan, yaitu 31 panelis, maka dapat
diinterpretasikan bahwaproduk Kacang Telur dan Gurih “Jembatan Ampera”,
produksi Perusahaan Kacang “Columbia”, Bandung, Indonesia.
Karena contoh yang dinilai ada dua maka peluang secara acak adalah 1/2 atau
50%.
Uji segitiga
Dari hasil rekapitulasi keputusan benar pada parameter rasa memiliki jumlah
panelis sebanyak 23 panelis dari keseluruhan 31 panelis, , maka dapat
diinterpretasikan bahwaSirup Markisa “Marjan” produksi PT. Lasallefood
Indonesia dan Sirup Markisa “GK”Produksi Gunung Kawi.Medan, Sumatera
Utara, dapat dikatakan memiliki rasa yang berbeda nyatapada tingkat
kepercayaan 99,9% dengan α/peluang kesalahannya sebesar 0,1%, karena panelis
yang menjawab keputusan dengan benar sudah melebihi batas minimum jumlah
panelis yang menyatakan bahwa produk tersebut adalah berbeda pada tingkat
kepercayaan 95%, 90%, dan 99,9% secara berturut-turut adalah 22, 24, dan 25.
Pada tingkat kepercayaan 99,9% saja sudah dapat dinyatakan berbeda maka
untuk tingkat kepercayaan dibawahnya, yaitu 95% dan 90% juga akan berbeda.
Untuk peluang keputusan benar dari panelis adalah 1/3, karena pada Uji
Segitiga disediakan 3 contoh uji.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Pada uji pasangan dihasilkan bahwa produk kacang telur garuda dan kacang
telur curah dapat dikatakan memiliki rasa yang berbeda nyata pada tingkat
kepercayaan 99,9%dengan α/peluang kesalahannya sebesar 0,1%,pada uji
pasangan denganparameter kerenyahan produk kacang telur garuda dan kacang
telur curah dapat dikatakan memiliki kerenyahan yang berbeda nyata pada tingkat
kepercayaan 95% dan 90% dengan α/peluang kesalahannya berturut-turut sebesar
5% dan 1%, tetapi tidak dapat dikatakan berbeda pada tingkat kepercayaan 99,9%
dengan α/peluang kesalahannya sebesar 0,1%,
Untuk uji duo trio dengan parameter rasa dihasilkan bahwa produk Kacang
Telur dan Gurih “Jembatan Ampera”, produksi Perusahaan Kacang
“Columbia”, Bandung, Indonesia dapat dikatakan memiliki rasa yang berbeda
nyata dengan pembanding pada tingkat kepercayaan 99,9% dengan α/peluang
kesalahannya sebesar 0,1%, sedangkan pada parameter kerenyahan hasilnya pun
sama seperti parameter rasa.
Pada uji yang terakhir, yaitu uji segitiga dengan parameter rasa dihasilkan
bahwa Sirup Markisa “Marjan” produksi PT. Lasallefood Indonesia dan Sirup
Markisa “GK”Produksi Gunung Kawi.Medan, Sumatera Utara, dapat dikatakan
memiliki rasa yang berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 99,9% dengan
α/peluang kesalahannya sebesar 0,1%, sedangkan pada parameter tingkat
kemanisan hasilnya pun sama seperti parameter rasa.
4.2 Saran
Untuk para panelis yang sedang menunggu giliran untuk melakukan uji
oganoleptik di ruang tunggu sebaiknya tidak melakukan keributan, karena
akan mengganggu panelis yang sedang melakukan uji organoleptik.
DAFTAR PUSTAKA