Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS PANCASILA

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “STOP HOAX, SARING SEBELUM SHARING”

PROPOSAL UJIAN TENGAH SEMESTER PUBLIC RELATION

Disusun Oleh:

Kelompok 8

1. Intan Nafis Saturahmah (7022210237)


2. Salsa Zalvia Mustofa (7022210

3. Muhammad Hasson (7022210

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

JAKARTA

2023

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyebaran berita hoax semakin meluas pada era globalisasi saat ini karena pola

konsumsi masyarakat terhadap media online dan perkembangan teknologi informasi

Ketidakseimbangan antara informasi dan kebenaran data menjadi salah satu faktor utama

yang memicu penyebaran berita hoax. Selain itu, sikap fanatisme terhadap tokoh atau

kelompok tertentu juga membuat masyarakat rentan terjebak dalam berbagai kasus

penyebaran berita hoax (Allcott H, Gentzkow M. 2016).

Berita hoax yang dimaksud di sini adalah berita yang dibuat berdasarkan realitas yang

sebenarnya tidak ada, bahkan mungkin ditambah-tambahi atau diputarbalikkan. Hal ini

menyebabkan banyak kasus yang sebenarnya tidak benar dijadikan berita untuk menarik

minat pembaca. Tidaklah asing bagi kita ketika melihat atau mendengar berita hoax yang

tersebar luas di berbagai media, baik itu media cetak, media online, maupun pesan siaran

(Strini A. 2017).

Beredarnya informasi hoax seiring dengan perkembangan teknologi dan pengguna

teknologi itu sendiri. Bahkan di Indonesia sendiri, angka pengguna internet saat ini telah

menginjak angka 204,7 juta orang, atau 73,7% dari total populasi Indonesia,(Pahlevi

& Mutia, 2022)sedangkan pengguna internet setiap harinya menghabiskan paling kurang 3

jam untuk berselancar di dunia maya.Bahkan 30 juta di antaranya adalah anak-anak dan
remajaIndonesia menjadi pengguna Internet, dan media digital menjadi sarana utama

komunikasi mereka (https://kominfo.go.id).

Hoax banyak tersebar di berbagai media. Mulai dari broadcast message, media

cetak, maupun media online. Bahkan beberapa media online mainstream pun banyak

mengangkat berita-berita hoax untuk dijadikan informasi bagi khalayak. Sebagai

masyarakat modern dan berpendidikan, kita harus pandai dalam menggali informasi. Kita

wajib membaca dengan teliti dan menelusuri sumber dari berita tersebut.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2008 tentang

informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 28 Ayat 1 dijelaskan bahwa setiap orang dengan

sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan

kerugian, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda

paling banual Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Sop hoax, saring sebelum sharing adalah salah satu upaya untuk memberhentikan

penyebaran berita hoax. Dengan adanya cara ini bisa meminimalisir penyebaran berita

hoax.

B. TUJUAN PENCIPTAAN KARYA

Melihat permalsahan dalam latar belakang, maka penciptaan karya ini bertujuan

untuk:

a. Mengedukasi Masyarakat: Memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada

masyarakat tentang faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran berita hoax sehingga

mereka dapat lebih waspada saat berinteraksi dengan informasi online.

b. Sosialisasi Dampak Negatif: Menyoroti dampak negatif dari penyebaran berita hoax

untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang urgensi berbagi informasi yang

benar dan akurat.

c. Mengukur Keberhasilan Kampanye: Mengukur efektivitas kampanye "Stop Hoax,

Saring Sebelum Sharing" dan memberikan masukan konstruktif untuk perbaikan serta

peningkatan kesadaran masyarakat tentang berita hoax.


Dengan demikian, penciptaan karya ini bertujuan untuk memberikan kontribusi

positif dalam upaya mencegah penyebaran berita hoax dan meningkatkan literasi

digital masyarakat.

C. JENIS KARYA

Jenis karya ini berupa Iklan Layanan Masyarakat yang

Anda mungkin juga menyukai