Anda di halaman 1dari 27

MODUL AJAR 2

ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS)

A. INFORMASI UMUM

Nama Penyusun : Sri Sudewi, ST


Desi Yuniarti, S.Si
Meida Lisnawati M, S.Pd
Nama sekolah : SMK Bandung Barat
Jenjang Sekolah : X (Sepuluh) SMK
Fase/Kompetensi : E/Semua Kompetensi
Aspek : Zat dan Perubahannya
Alokasi waktu : 16 JP (16 x 45 menit)
Target peserta didik : Peserta didik reguler
Jumlah peserta didik : 36 orang (dibagi dalam 6 kelompok)
Model pembelajaran : Discovery
Moda pembelajaran : Tatap Muka (TM)

Kompetensi awal
Pada akhir fase E (Kelas X SMK) peserta didik diharapkan dapat menjelaskan Pengetahuan awal
tentang klasifikasi zat; pengukuran sifat fisis dan kimia; perubahan fisika, kimia, dan biologi;
serta penggunaan bahan beracun dan berbahaya dalam kehidupan sehari-hari sebagai kunci pokok
terhadap penyelesaian permasalahan kesehatan serta memiliki kemampuan untuk berperan
menanggulangi penggunaan bahan beracun dan berbahaya dalam kehidupan sehari-hari.

Profil Pelajar Pancasila


Peserta didik diharapkan dapat menunjukkan pembiasaan profil pelajar Pancasila
dalam proses pembelajaran, seperti Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa
dan Berakhlak Mulia, ditunjukkan dengan senantiasa ingat kepada Allah di setiap
kegiatan/tindakan dan menjaga akhlaknya agar senantiasa mulia; Kreatif, ditunjukkan dengan
menuangkan ide atau gagasan ketika membuat prosedur sederhana uji bahan beracun berbahaya
dalam kehidupan sehari-hari; Bernalar Kritis, ditunjukka dengan melakukan langkah-langkah
praktik secara benar dan mampu melakukan tindakan yang tepat dan cepat apabila ada yang salah
dalam proses pelaksanaan praktik; Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk
mengembangkan diri dan tidak tergantung pada orang lain dalam mengerjakan tugas individu;
Gotong royong, ditunjukkan dengan kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-
sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain:
 Ruang Kelas, Outdoor
 Komputer/Laptop/ Gawai
 Jaringan Internet
 Alat Tulis dan Buku
 Proyektor dan LCD
 Alat dan bahan percobaan disesuaikan di LKPD tiap pertemuan
Target Peserta Didik
Target peserta didik untuk mempelajari konten ini adalah
 Peserta didik Fase E semua kompetensi
 Peserta didik reguler/tipikal, mengekplorasi materi zat dan perubahannya.
 Peserta didik dengan kesulitan belajar, menyajikan materi dengan metode dan media yang
cocok.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi, mengeksplorasi materi dari berbagai sumber.
B. KOMPONEN INTI
Capaian Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan fenomena- fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya
dilihat dari aspek zat dan perubahannya. Peserta didik juga mengaitkan fenomena-fenomena
tersebut dengan keterampilan teknis pada bidang keahliannya.
2. Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat untuk melakukan
penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah,
serta diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan
ilmiah pada aspek zat dan perubahannya.

Tujuan Pembelajaran
Setiap elemen memiliki tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang disusun
paling tidak memuat kompetensi, pemahaman bermakna, dan variasi. Tujuan
Pembelajaran pada Modul 2 adalah sebagai berikut:
 Peserta didik mampu mengklasifikasikan zat berdasarkan wujud dan komposisinya.
 Peserta didik mampu mengidentifikasi pengukuran sifat kimia dan fisis
 Peserta didik mampu mengidentifikasi perubahan fisika, kimia dan biologi.
 Peserta didik mampu mengklasifikasikan bahan berbahaya dan beracun
 Peserta didik mampu mempresentasikan hasil pengelolaan bahan berbahaya dan beracun.

Pemahaman Bermakna
Dalam kehidupan sehari-hari pengetahuan tentang besaran dan pengukuran berguna untuk
mengetahui ukuran-ukuran benda yang ada di sekitar kita sangat diperlukan. Prinsip tentang sifat
dan perubahan zat secara fisika dan kimia diterapkan oleh hampir semua industri, misalnya
industri obat-obatan dan farmasi, gas dan minyak bumi, dan lain-lain. Pemahaman tentang unsur,
senyawa, campuran berguna untuk memahami kandungan zat dari produk yang kita
konsumsi/gunakan. Pengetahuan tentang bahan beracun dan berbahaya yang masih dapat ditemui
dalam kehidupan sehari-hari dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kesehatan manusia,
sehingga pengetahuan terhadap hal ini sangat bermanfaat dalam penggelolaan bahan beracun dan
berbahaya dalam kehidupan sehari-hari.

Pertanyaan Pemantik
 Pernahkah kalian melihat lilin yang sedang menyala? Ji ka l i l i n t e rse but di nya l a ka n
terus menerus, akan m e l e l e h da n da pa t ha bi s. L a l u ke m a na sum bu l i l i n
tersebut?
 Pernahkah kalian me ngukur se bua h buku? Sa m a ka h alat ukurnya dengan
pengukuran yang digunakan dalam mengukur minyak goreng?
 Apakah kalian pernah melihat pagar besi di rumah? Apabila tidak dirawat akan berkarat
bukan?
 Apakah kalian mengetahui adanya zat yang beracun dan berbahaya dalam makanan kita?
 Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang zat, sifat serta perubahannya?
Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan kesatu

Alokasi
□ Kegiatan Pendahuluan Waktu

 Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa(1)


sebelum memulai kegiatan 30 menit
 Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan untuk
mematuhi protokol kesehatan dan selalu menjaga kesehatan
 Guru melakukan presensi
Apersepsi:
o Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran,
penugasan, dan penilaian
o Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan masalah yang ada
di sekitar peserta didik dengan materi zat dan perubahannya.
Permasalahan yang diangkat perubahan kimia dan fisika yang ada
dalam kehidupan sehari-hari

□ Kegiatan inti

Stimulation (Memberi  Peserta didik mengamati Peserta didik mengamati 130 menit
Stimulus) video tentang perubahan kimia dan fisika
melalui youtube https://www.youtube.com/watch?
v=1mz5YoU0YcQ
 Peserta didik dibagi ke dalam kelompok dimana setiap
kelompok terdiri atas 6 peserta didik
Problem Statement
(mengidentifikasi masalah)  Peserta didik melakukan studi literatur dan
mengidentifikasi informasi dari literatur mengenai
terkait pengukuransifat fisis, kimia, dan biologi
zat.

Data Collecting  Peserta didik mengumpulkan informasi mengenai


(mengumpulkan data) contoh perubahan zat secara kimia dan fisika

Data Processing (mengolah  Peserta didik berdiskusi tentang


data) o Keterkaitan klasifikasi zat berdasarkan wujud
dan komposisinya
o mengidentifikasi cara pengukuran zat secara
fisis, kimia dan biologi
o mengidentifikasi perubahan fisika dan kimia
Verification (memverifikasi)  Peserta didik membandingkan hasil diskusi antar
kelompok untuk memverifikasi penyelesaian masalah.

 Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil


diskusi, peserta didik lain dengan aktif dan kritis
menanggapi presentasi tersebut

Generalization  Peserta didik menyimpulkan sifat fisika, kimia dan


(menyimpulkan) biologi zat
□ Kegiatan Penutup

 Guru bersama peserta didik melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan 20 menit
kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung

 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya yaitu
klasifikasi zat dari berbagai sumber.

Pertemuan kedua

Kegiatan Pendahuluan Alokasi


□ Waktu

 Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa(1)


sebelum memulai kegiatan 30 menit
 Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan untuk
mematuhi protokol kesehatan dan selalu menjaga kesehatan
 Guru melakukan presensi
 Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
Apersepsi:
o Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang materi pada
pertemuan sebelumnya,
o Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan lalu dengan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan pertemuan ini
o Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran,
penugasan, dan penilaian

□ Kegiatan inti

Stimulation (Memberi  Peserta didik menyimak video pemisahan 130 menit


Stimulus) campuran pada link https://www.youtube.com/watch?
v=8EoQrjESzCs

 Peserta didik berdiskusi bersama kelompoknya


Problem Statement untuk menyusun rencana pembuatan proyek
(mengidentifikasi masalah) pemisahan campuran

Data Collecting
 Peserta didik mengumpulkan informasi mengenai
(mengumpulkan data)
prosedur pemisahan campuran

Data Processing (mengolah  Peserta didik membuat prosedur pemisahan


data) campuran
 Hasil diskusi dituangkan ke dalam LKPD
Verification (memverifikasi)  Peserta didik membandingkan hasil diskusi antar
kelompok untuk memverifikasi penyelesaian masalah.

 Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil


diskusi, peserta didik lain dengan aktif dan kritis
menanggapi presentasi tersebut

Generalization  Peserta didik menyimpulkan metode pemisahan


(menyimpulkan) campuran

□ Kegiatan Penutup
 Guru bersama peserta didik melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan 20 menit
kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung

 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya yaitu
bahan beracun dan berbahaya dalam kehidupan sehari-hari dari berbagai sumber.

Pertemuan ketiga

Kegiatan Pendahuluan Alokasi


□ Waktu

 Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa(1)


sebelum memulai kegiatan 30 menit
 Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan untuk
mematuhi protokol kesehatan dan selalu menjaga kesehatan
 Guru melakukan presensi
 Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
Apersepsi:
o Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang materi pada
pertemuan sebelumnya,
o Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan lalu dengan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan pertemuan ini
o Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran,
penugasan, dan penilaian

□ Kegiatan inti

Stimulation (Memberi  Peserta didik menyimak video limbah B3 pada 130 menit
Stimulus) link https://jeo.kompas.com/hidup-kita-dikelilingi-
limbah-b3-sadarkah

 Peserta didik Peserta didik berdiskusi bersama


Problem Statement kelompoknya untuk mengklasifikasikan bahan
(mengidentifikasi masalah) beracun dan berbahaya dan penanganan bahan yang
tepat.

Data Collecting
 Peserta didik mengumpulkan informasi mengenai
(mengumpulkan data)
macam-macam B3 dalam kehidupan sehari-hari

Data Processing (mengolah  Peserta didik membuat laporan proyek semenarik


data) mungkin dan sekreatif mungkin
 Hasil diskusi dituangkan ke dalam LKPD

Verification (memverifikasi)  Peserta didik membandingkan hasil diskusi antar


kelompok untuk memverifikasi penyelesaian masalah.

 Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil


diskusi, peserta didik lain dengan aktif dan kritis
menanggapi presentasi tersebut

Generalization  Peserta didik menyimpulkan prosedur pengujian bahan


(menyimpulkan) beracun dan berbahaya dalam kehidupan sehari-hari.

□ Kegiatan Penutup
 Guru bersama peserta didik melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan 20 menit
kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung

 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya yaitu
praktik pengujian bahan beracun dan berbahaya dalam kehidupan sehari-hari.

Pertemuan Ke-4

□ Kegiatan Pendahuluan

 Salah satu peserta didik (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan 30 menit
perilaku religius
 Salah satu peserta didik (ketua kelas) melaporkan kehadiran peserta didik lain
sebagai pembiasaan perilaku jujur dan disiplin
 Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang materi pada
pertemuan sebelumnya,
 Peserta didik menyimak kaitan materi pertemuan lalu dengan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan pertemuan ini
 Peserta didik menyimak informasi terkait tujuan pembelajaran,
penugasan, dan penilaian
□ Kegiatan inti

 Peserta didik mempraktekan pengujian


sederhana bahan beracun dan berbahaya 70 menit
dalam kehidupan secara-hari

 Peserta didik mengerjakan soal formatif 60 menit


dengan menggunakan smartphone

□ Kegiatan Penutup

 Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah 20 menit


dilakukan
 Peserta didik menyimak intruksi guru untuk membaca modul pertemuan
selanjutnya tentang energi dan perubahannya.
 Doa Penutup

6. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik Non Kognitif
Tes untuk mengetahui gaya belajar peserta didik (visual, auditory, Kinestetic) dapat dilakukan
secara online menggunakan gawai masing- masing peserta didik agar segera cepat terlihat
hasilnya. Link tes gaya belajar adalah
https://docs.google.com/forms/d/1D9gNETsN9Qea4iLD948JiOEHVVX0F0u_8zYasf4-e7g/
edit?usp=forms_home&ths=true
2. Asesmen Formatif
a. Observasi Penilaian Sikap

JURNAL SIKAP

Satuan Pendidikan : SMK Bandung Barat


Kelas / Kompetensi : X / Teknologi Farmasi
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Semester : Ganjil

Petunjuk:
Bacalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
observasi:
1) Jurnal digunakan oleh wali kelas dan guru mata pelajaran selama
periode satu semester.
2) Catatan dilakukan selama satu semester hanya pada peserta didik yang
menunjukkan perilaku yang menonjol, sehingga ada kemungkinan
dalam satu hari hanya ada beberapa orang atau bahkan tidak ada yang
menunjukkan perilaku menonjol sesuai indikator penguatan pendidikan
karakter, yakni religius, mandiri, gotong royong, integritas, dan
nasionalis.
3) Nilai karakter Profil Pelajar Pancasila:
a. Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa: Taat
Beribadah; bersyukur; dan berdoa sebelum dan sesudah
memulai kegiatan.
b. Mandiri : percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras,
kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang hayat
c. Gotong royong : suka menolong, bekerjasama, peduli sesama,
peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluagaan.
d. Bernalar Kritis
e. Kreatif
f. Berkebinekaan global
4) Perilaku yang menonjol dicatat dalam jurnal dan diberi warna merah
untuk karakter negatif yang ditunjukkan
Nilai Utama
Nama Karakter
Hari/
No. Peserta Catatan Perilaku Tindak Lanjut Hasil
Tanggal / Karakter
didik
operasiona l

1 19/07/2022 M. Rizkio Mengajak Religius / Pemberian Peserta


temannya Berdoa Reward didik
untuk sebelum berupa senang
berdoa dan pujian dan
sebelum sesudah dan termotivasi
Pembelajaran melakukan apresiasi
kegiatan

2 19/07/2022 Ajeng Mengingatkan Religius Pemberian Peserta


teman positif / Reward didik
untuk tidak Sebelum berupa senang
bergurau dan pujian dan
saat berdoa sesudah dan termotivasi
melakukan apresiasi
kegiatan
3 19/07/2022 Nazwa Menunjukkan Religius Pemberian Peserta
sikap bersyukur, Positif/ Reward didik
bersyukur berupa senang
yakni tidak pujian dan
mengeluh dan termotivasi
dan menerima apresiasi
penugasan
dengan sikap
terbuka
4 19/07/2022 Poppy Menjawab salam, Religius Pemberian Peserta
dan berdoa positif / Reward didik
dengan khusyuk Ketaatan Berupa pujian Senang
beribadah Dan apresiasi dan
termotivasi
5 19/07/2022 Neisya Tidak ikut Religius Pemberian Berjanji
berdoa negatif / nasihat tidak akan
bersama. Berdoa mengulangi
sebelum dan
sesudah
melakukan
kegiatan

b. Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMK Bandung Barat


Kelas / Kompetensi : X / Teknologi Farmasi
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Semester : Ganjil

Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
Poin
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian
dalam pembelajaran yang terlihat dari aktivitas di kelas.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam
menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten yang
terlihat dari aktivitas di kelas.

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


Poin
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
yang terlihat dari aktivitas di kelas
2. Cukupjika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama
dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas
di kelas
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama
dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas
di kelas
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten yang terlihat dari aktivitas di kelas

Indikator sikap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.


Poin
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berkontribusi / memberi ide terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk berkontribusi / memberi ide terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk berkontribusi /
memberi ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih
belum ajeg/konsisten.
2. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk berkontribusi / memberi
ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan
ajeg/konsisten

REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP PENILAIAN OBSERVASI

KELAS : Fase E Teknologi Farmasi


Sikap Sikap
Sikap Aktif bekerjasama proses Rata- rata
No Nama Peserta didik dalam dalam pemecahan skor
Pembelajaran kelompok masalah
1 Ajeng Aurita Sari 4 2 2 8
2 Alfiska zahra fahira
3 ALIFIA IHDA
4 Didan eliansyah
5 Dila Tri Ahira
6 Fika Hasna Asyifa
7 Ghaitsya Nur H
8 Juliana nur insyani
9 Keisya Iksya A.N
10 Keisya Livera
11 Muhamad Rezkio
12 Muhammad Fikriyanto
13 Nabilah aghniya Khairi
14 NABILAH SALMA SEAN
15 NANDYA GADING
16 NAZWA NURUL AZKIA
17 Nazwa Sazkia Devina
18 neng elsa destiani
19 Nesya fasma dini
20 Poppy septika sari
Nilai = Jumlah skor yang didapat x 100%
Jumlah total skor (12)
c.Lembar Penilaian Antar Teman
Format penilaian antar teman untuk selanjutnya di input dalam LMS

Nama teman yang dinilai : ..............


Nama Penilai : .............
Kelas : ...............
Semester : ..............

Petunjuk :
Bukalah link Lembar Penilaian Diri (LPD) pada LMS, lalu Berilah tanda
“dot” (●) pada kolom yang sesuai.

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Teman Saya menyontek pada saat mengerjakan penilaian
2 Teman Saya menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya pada saat mengerjakan tugas
3 Teman Saya berani mengakui kesalahannya
4 Teman saya melakukan tugas – tugas dengan baik
5 Teman Saya mengembalikan barang yang saya
pinjam
6 Teman Saya meminta maaf jika saya
melakukan kesalahan
7 Teman Saya mengikuti kegiatan pembelajaran
tepat waktu
8 Teman Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
9 Teman Saya memulai sesuatu dengan berdoa
10 Teman Saya selalu memberi salam sesuai
ajaran agama
11 Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa
adanya
12 Teman saya melaporkan data atau informasi
apa adanya
7. Pengayaan dan Remedial
Pembelajaran Remedial

Kegiatan Pembelajaran Remedial


(semakin sedikit persennya, maka
Tujuan Pembelajaran semakin sedikit peserta didik yang Penilaian
dibawah KKM)
< 20% 20% - 50% > 50%
Tugas Tugas Pembelaja
Individu Kelompok ran Ulang
Elemen 1 Tugas Tutor sebaya Mengulang soal-soal
a. Peserta didik mampu membaca dengan Pembelaja setara
mengklasifikasikan zat berdasarkan materi atau mempelaja ri ran kembali dengan
wujud dan komposisinya. mempelajari bagian dalam di luar jam ulangan
b. Peserta didik mampu kembali modul yang sesuai harian
Modul belum Modul utama
mengidentifikasi pengukuran sifat
dipahami
kimia dan fisis
c. Peserta didik mampu
mengidentifikasi perubahan fisika,
kimia dan biologi.
d. Peserta didik mampu
mengklasifikasikan bahan berbahaya
dan beracun
e. Peserta didik mampu
mempresentasikan hasil pengelolaan
bahan berbahaya dan beracun.
f. Mengkomunikasikan hasil
penyelidikan pengolahan limbah
B3 untuk menyelesaikan
permasalahan limbah.

Pembelajaran Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:

Nilai
Peserta Kegiatan Pembelajaran Keterangan
Didik
NKB (x)
≤ N ≤ Diberikan materi masih dalam NKB = Nilai Ketuntasan
NMakx cakupan Capaian Pembelajaran dengan Belajar
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan NMaks = Nilai maksimal ideal
N = NMaks Diberikan materi melebihi cakupan N = Nilai yang dicapai peserta
Capaian Pembelajaran dengan pendalaman didik
sebagai pengetahuan tambahan.
8. Refleksi peserta didik dan guru

Refleksi Guru
1. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas yang diberikan!
2. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?
3. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?

Refleksi Peserta Didik


Pada sesi sebelumnya, Adik – Adik telah mengalami pembelajaran tentang zat dan
perubahannya yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dari pengalaman tersebut, mari kita
melakukan refleksi dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Apa yang Ananda pelajari dari pengalaman aspek 3?
2. Apa tantangan yang Ananda rasakan selama mempelajari aspek 3?
3. Hal baik apa yang muncul selama pembelajaran?
4. Apa yang perlu ditingkatkan selama pembelajaran?
5. Pilihlah gambar di bawah ini yang mewakili perasaaan Ananda setelah mempelajari modul ajar ini?
LKPD IPAS ASPEK 2
SOAL FORMATIF
Soal: Pilihan Ganda
Butir Soal

1) Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok dalam
sistem internasional adalah ….
A. Suhu, volume, massa jenis dan kuat arus
B. Kuat arus, panjang, waktu, dan massa jenis
C. Panjang, luas, waktu, dan jumlah zat
D. Kuat arus, intensitas cahaya, suhu, waktu
E. Intensitas cahaya, kecepatan, percepatan, waktu

2) Dibawah ini merupakan satuan besaran pokok adalah ….


A. Newton, Meter, Sekon
B. Meter, Sekon, Watt
C. Kilogram, Kelvin, Meter
D. Newton, Kilogram, Kelvin
E. Kelvin, Joule, Watt

3) Perhatikan tabel berikut ini:


No. Besaran Satuan
1 Jumlah zat Mol
2 Suhu Celcius
3 Waktu Sekon
4 Panjang Km
5 Massa Gram

Pasangan yang benar adalah ……


A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 5

4) Kelompok besaran di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan adalah
….
A. Panjang, lebar, dan luas
B. Kecepatan, percepatan, dan gaya
C. Kuat arus, suhu, dan usaha
D. Kecepatan, berat, dan suhu
E. Intensitas cahaya, banyaknya mol, dan volume

5) Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam 1,6 mm dan diameter
luar 2,1 mm. Alat yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa tersebut adalah ….
A. Mistar
B. Altimeter
C. Mikrometer
D. Jangka sorong
E. Amperemeter

6) Perhatikan gambar berikut!

Gambar tersebut menunjukkan hasil pengukuran diameter tabung menggunakan


jangka sorong. Berdasarkan gambar tersebut hasil yang benar adalah ….
A. 5,40 cm
B. 5,15 cm
C. 4,35 cm
D. 3,86 cm
E. 8,30 cm

7) Berikut yang bukan termasuk sifat fisika suatu zat adalah ….


A. Viskositas
B. Wujud zat
C. Kekeruhan
D. Titik nyala
E. Mudah bereaksi

8) Berikut ini merupakan perubahan fisika, kecuali ….


A. gula larut dalam air
B. pemanasan gula menjadi arang
C. pakaian basah menjadi kering
D. kawat telepon mengendur di siang hari
E. kapur barus menyublim

9) Perubahan zat di bawah ini yang bukan merupakan perubahan kimia adalah...
A. Besi berkarat
B. Makanan dicerna
C. Kayu terbakar
D. Iodin menyublim
E. Petasan meledak

10) Diantara zat :


1. Alkohol (C2H5OH)
2. urea (CO(NH2)2)
3.
oksigen (O)
4.
Nitrogen
5. Kapur (CaCO3)
Yang tergolong senyawa adalah … A. 2, 3
B. 3, 4
C. 4, 5
D. 1, 2 dan 3
E. 1, 2, dan 5

11) Dari zat beriut ini :


1. air laut
2. udara
3. gula
4. garam dapur
Yang tergolong campuran adalah …
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

12) Berikut ini yang bukan merupakan tujuan dari pemisahan campuran adalah….
A. Memperoleh zat murni
B. Menghilangkan pengotor
C. Mendapatkan zat berguna
D. Memperoleh zat langka
E. Mengetahui kandungan zat dalam sampel
13) Berikut ini yang bukan merupakan teknik pemisahan campuran adalah….
A. Distilasi
B. Kromatografi
C. Titrasi
D. Kristalisasi
E. Sublimasi
14) Berikut ini merupakan perubahan fisika, kecuali
A. gula larut dalam air
B. pemanasan gula menjadi arang
C. pakaian basah menjadi kering
D. kawat telepon mengendur di siang hari
E. kapur barus menyublim

15) Perubahan zat di bawah ini yang bukan merupakan perubahan kimia adalah...
A. Besi berkarat
B. Makanan dicerna
C. Kayu terbakar
D. Iodin menyublim
E. Petasan meledak

16) Diantara zat :


6. Alkohol (C2H5OH)
7.
urea (CO(NH2)2)
8.
oksigen (O)
9.
Nitrogen
10. Kapur (CaCO3)
Yang tergolong senyawa adalah … A. 2, 3
B. 3, 4
C. 4, 5
F. 1, 2 dan 3
G. 1, 2, dan 5

17) Dari zat beriut ini :


5. air laut
6. udara
7. gula
8. garam dapur
Yang tergolong campuran adalah …
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

18) Berikut ini yang bukan merupakan tujuan dari pemisahan campuran adalah….
A. Memperoleh zat murni
B. Menghilangkan pengotor
C. Mendapatkan zat berguna
D. Memperoleh zat langka
E. Mengetahui kandungan zat dalam sampel

19) Berikut ini yang bukan merupakan teknik pemisahan campuran adalah….
A. Distilasi
B. Kromatografi
C. Titrasi
D. Kristalisasi
E. E vaporasi
20) Untuk memperoleh air murni dari air laut dapat dilakukan dengan cara…
A. Sublimasi
B. Kristalisasi
C. Distilasi
D. Kromatografi
E. Penyaringan

21) Perhatikan gambar berikut ini:

Berdasarkan gambar, metode pemisahan tersebut adalah…


A. Filtrasi
B. Destilasi
C. Kristalisasi
D. Sublimasi
E. Titrasi

22) Untuk memisahkan komponen-komponen warna yang terdapat dalam tinta dapat
dilakukan dengan cara …
A. Kristalisasi
B. Penguapan
C. Pemanasan
D. Komatografi
E. Filtrasi

23) Di dalam memisahkan campuran antara air dengan alkohol digunakan metode….
A. Distilasi
B. Distilasi bertingkat
C. Sentrifuge
D. Filtrasi
E. Kromatografi

24) Campuran tepung terigu dengan air dapat dipisahkan dengan cara ….
A. Penyaringan – pengkristalan
B. Penyaringan – penguapan
C. Penyaringan – sublimasi
D. Penyaringan – sentrifuge
E. Penyaringan – distilasi
25)Campuran iodin dengan pasir dapat dipisahkan dengan cara….
A. Filtrasi
B. Destilasi
C. Sublimasi
D. Kromatografi
E. Destilasi bertingkat
Bahan Bacaan Peserta didik dan Guru

A. Zat
1. Pengertian Zat
Zat atau materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. Materi
disebut juga dengan zat. Zat dapat berwujud :
 Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas karbondioksida, dan lain-lain.
 Cair, misalnya; air, minyak, bensin, alkohol, dan lain-lain.
 Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-lain.
Di alam semesta zat dapat mengalami perubahan wujud dari wujud yang satu ke wujud yang
lainnya jika menerima atau melepaskan energi/kalor.

2. Sifat-Sifat Zat
Zat mempunyai dua sifat, yaitu:
Sifat Fisika, adalah sifat meteri yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru. Sifat fisika
meliputi :
1. Sifat intensif, yaitu sifat fisika yang tidak bergantung pada jumlah dan ukuran zat.
Misalnya; warna, bau , titik didih, dan lain-lain.
2. Sifat Ekstensif, yaitu fisika yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat.
Misalnya; kelarutan, massa jenis, volume, dan lain-lain

Sifat Kimia, adalah sifat zat yang berhubungan dengan pembentukan zat baru. Misalnya;
kereaktifan , keterbakaran, kestabilan, dan lain-lain.

3. Perubahan Zat
Setiap zat akan mengalami perubahan.Perubahan zat meliputi:
1. Perubahan fisika, yaitu perubahan zat yang tidak menghasilkan zat baru.
Misalnya; lilin dipanaskan, batu es mencair, besi meleleh, dan lain-lain.
Pada umumnya perubahan fisika hanya mengalami perubahan wujud dan yang disertai dengan
peerrubahan energi. Perubahan fisika terjadi karena zat memiliki sifat fisika.
2. Perubahan kimia, yaitu perubahan zat yang menghasilkan zat baru.
Misalnya; besi berkarat, kayu terbakar, buah menjadi busuk, dan lain-lain.
Dalam perubahan kimia tidak hanya mengalami perubahan wujud, juga mengalami perubahan
zat tetapi tidak mengalami perubahan massa. Perubahan kimia terjadi karena zat mempunyai
sifat-sfat kimia. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia.

Reaksi kimia yang terjadi pada suatu zat dapat diketahui berdasarkan tanda-tanda/gejala-gejala yang
menyertai reaksi tersebut. Gejala- gejala atau tanda-tanda yang menyertai reaksi kimia adalah
sebagai berikut:
1. Terjadi perubahan warna, misalnya; buah menjadi masak, besi berkarat, roti menjadi gosong,
dan lain-lain.
2. Terjadi perubahan suhu, misalnya; singkong menjadi tape, kedelai menjadi tempe, karbid disiram
air, dan lain-lain.
3. Terbentuk gas, misalnya; kertas dibakar, kompor menyala, karbid disiram air, sampah
membusuk, dan lain-lain.
4. Terbentuk endapan, misalnya; susu menjadi basi, minyak menjadi tengik, batu kapur disiram air,
dan lain-lain.

B. Klasifikasi Zat
Berdasarkan sifat kimianya, zat dibagi menjadi beberapa golongan atau lebih dikenal sebagai
klasifikasi zat. Ini meliputi unsur, senyawa dan campuran.
1. Unsur
Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana. Contoh dari
unsur adalah Emas, aluminium, besi, tembaga, dan lain–lain.

Berdasarkan sifat fisika dan sifat kimianya, unsur-unsur dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu unsur
logam, unsur non logam (bukan logam), dan unsur metaloid (unsur semi logam).

Unsur logam
Unsur logam adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
 Wujud zat pada suhu kamar (25) adalah padat, kecuali raksa dan sesium berbentuk cair.
 Bersifat konduktor atau penghantar listrik yang baik.
 Mengkilap jika di gosok.
 Dapat ditempa dan dapat diregangkan.
Contoh unsur logam adalah aluminium, besi (ferrum), emas (aurum), tembaga (cuprum), perak
(argentum), dan raksa (hydrargirum).
Unsur non logam
Unsur non logam adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
 Pada suhu kamar, wujud zat ada yang berbentuk zat padat, zat cair, dan gas.
 Unsur yang berupa zat pada umumnya rapuh atau getas (mudah patah), contohnya karbon.
 Bersifat isolator atau tidak menghantarkan listrik, kecuali grafit atau karbon, dan tidak mengkilap
meskipun digosok, kecuali intan.
Beberapa contoh unsur non logam adalah hidrogen, nitrogen, oksigen, karbon, belerang, fosfor,
klorin, iodin, dan helium.
Unsur semilogam (metaloid)
Unsur metaloid adalah unsur-unsur yang mempunyai sifat peralihan dari logam ke non logam
sehingga mempunyai sebagian sifat logam maupun sifat non logam. Unsur ini umumnya bersifat
semikonduktor, sehingga banyak digunakan sebagai bahan pembuat komponen elektronik seperti
transistor, IC dan dioda. Contoh unsur metaloid adalah silikon, boron, dan arsen.

2. Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua buah unsur atau lebih secara kimia.
Contoh senyawa adalah Air (H2O), garam dapur (NaCl), Asam cuka (CH3COOH), dan lain – lain.

Senyawa Asam, Basa, dan Garam


a. Senyawa Asam
Asam adalah suatu senyawa yang memiliki tingkat keasaman di bawah 7 (< 7). Senyawa asam dapat
mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
Suatu zat bersifat asam jika memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
 Rasanya asam
 Dapat mengubah warna lakmus biru menjadi merah,
 Biasanya, asam mineral bersifat korosif karena dapat mengiritasi dan merusak jaringan kulit serta
melubangi benda yang terbuat dari kayu atau kertas jika konsentrasinya pekat.
 Larutan asam dapat bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen dan larutan garam.

b. Senyawa Basa
Basa adalah senyawa yang memiliki tingkat keasaman di atas 7 (> 7). Senyawa basa dapat
membuat kertas lakmus merah menjadi biru. Zat yang bersifat basa dapat dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya sabun mandi, detergen, pasta gigi, pemutih, dan lain sebagainya.
Zat yang bersifat basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Pahit dan licin di kulit
 Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
 Dapat menetralkan sifat asam
 Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit.
c. Garam
Garam adalah senyawa yang di bentuk dari reaksi antara larutan asam dan basa. Garam berwujud
padatan kristal yang diperoleh dari penguapan air laut berasal dari larutan garam yang bercampur
dengan air laut dan mineral lainnya yang terdapat di dalam air laut.
Karena mengalami penguapan, air laut yang semula berwujud cair akan menguap dan yang
tertinggal hanya butiran garamnya saja yang berwujud padat kristal. Garam memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
 Larutan garam dapat menghantarkan listrik.
 Garam memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi.
 Umumnya, garam dapat larut dalam air.
 Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit.
 Biasanya, garam dapat larut dalam air.
 Garam dapat bersifat asam, basa, atau netral. Sifat tersebut tergantung pada zat
pembentukannya.

Indikator Asam Basa


Indikator adalah bahan atau alat yang digunakan untuk mengenali sifat suatu senyawa (asam, basa,
atau netral). Indikator asam basa terdiri atas dua jenis, yaitu indikator alami dan indikator buatan.
1. Indikator Alami
Indikator alami dapat diperoleh dari bagian tumbuhan berwarna, dapat berupa bunga, daun, buah,
biji, atau akarnya. Contohnya, kunyit, bunga sepatu, kulit manggis, dan lain-lain.
2. Indikator Buatan
Indikator buatan terdiri dari berbagai jenis, yaitu kertas lakmus, kertas indikator universal, larutan
indikator, dan pH meter.Alat tersebut juga mudah dipakai dan dibawa ke mana-mana.

3. Campuran
Suatu zat atau zat yang terbentuk dari penggabungan dua buah zat tunggal atau lebih dengan
perbandingan yang tidak tetap. Contoh: air dan gula, air dan garam, air dan pasir, dan lain-lain.

Campuran Homogen
Campuran yang homogen disebut dengan larutan, contohnya: campuran air dan gula.

Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran antara dua jenis atau lebih yang partikel-partikel
penyusunnya masih bisa dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya. Contohnya campuran
antara serbuk besi dengan pasir, campuran antara air dan minyak. Dan lain – lain.

Campuran heterogen dibagi menjadi dua yaitu suspensi, yang merupakan campuran heterogen di
mana partikel-partikelnya akan terlihat dengan mata telanjang; dan Koloid, yakni campuran dua
macam zat atau lebih yang bersifat antara larutan dan suspensi. Dilihat sepintas koloid tampak
homogen, tetapi jika dilihat dengan mikroskop ultra bersifat heterogen.

Metode Pemisahan Campuran


Ada beberapa metode yang digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan sifat fisikanya,
yaitu:
1. Metode Penyaringan (Filtrasi):
Penyaringan adalah metode yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak
larut dalam cairan dengan melewatkannya pada saringan berpori. Umumnya campuran
disaring menggunakan kertas saring yang ditaruh dalam corong gelas.

2. Pengkristalan (Kristalisasi)
Kristalisasi adalah cara pemisahan campuran antara zat padat terlarut dalam larutan dengan
cara menguapkan pelarutnya. Contoh pemisahan campuran dengan cara kristalisasi yaitu
membuat garam dapur dari air laut, membuat gula tebu dari tebu, dan membuat kembang gula
(permen) dari gula tebu.
3. Penyubliman (Sublimasi)
Sublimasi adalah cara pemisahan campuran antara zat padat dengan zat padat yang mudah
menyublim. Pemisahan campuran dengan cara sublimasi dapat digunakan untuk memisahkan
atau memurnikan zat-zat yang dapat menyublim seperti kapur barus, iodin, kafein, dan
naftalena.

4. Kromatografi
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan koefisien difusi atau
kecepatan perambatan dari komponen-komponen zat dalam suatu medium tertentu. Pada
kromatografi, komponen-komponen zat akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam
dan fase gerak.

5. Penyulingan (Distilasi)
Distilasi adalah proses pemisahan campuran antara cat cair dengan zat cair berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Proses distilasi dilakukan dengan cara memanaskan labu distilasi
yang berisi campuran secara perlahan-lahan sampai suhunya di atas suhu didih zat cair yang
dipisahkan. Zat cair yang titik didihnya lebih rendah akan terpisah lebih dulu dibanding zat
cair yang titik didihnya lebih tinggi.

1. Pengertian Limbah B3

Kata B3 merupakan akronim dari bahan beracun dan berbahaya. Oleh karena itu, pengertian limbah
B3 dapat diartikan sebagai suatu buangan atau limbah yang sifat dan konsentrasinya mengandung zat
yang beracun dan berbahaya sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak
lingkungan, mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme
lainya. Limbah B3 bukan hanya dapat dihasilkan dari kegiatan industri. Kegiatan rumah tangga juga
menghasilkan beberapa limbah jenis ini. Beberapa contoh limbah B3 yang

dihasilkan rumah tangga domestik) di antaranya bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian, deterjen
pakaian, pembersih kamar mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih lantai, pengkilat kayu, pembersih
oven, pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, dan batu baterai.

2. Jenis Limbah B3

Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

1. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik. Limbah ini tidak berasal dari proses utama, melainkan dari
kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor korosi, pelarutan kerak, pencucian, pengemasan dan lain-lain.
2. Limbah B3 dari sumber spesifik. Limbah ini berasal dari proses suatu industri (kegiatan utama).
3. Limbah B3 dari sumber lain. Limbah ini berasal dari sumber yang tidak diduga, misalnya prodak
kedaluwarsa, sisa kemasan, tumpahan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

3. Sifat dan Klasifikasi Limbah B3

Suatu limbah tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun jika ia memiliki sifat-sifat tertentu, di
antaranya mudah meledak, mudah teroksidasi, mudah menyala, mengandung racun, bersifat
korosifmenyebabkan iritasi, atau menimbulkan gejala-gejala kesehatan seperti karsinogenik,
mutagenik, dan lain sebagainya.
a. Mudah meledak (explosive)

Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar dapat meledak karena
dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi lewat reaksi fisika atau kimia sederhana.
Limbah ini sangat berbahaya baik saat penanganannya, pengangkutan, hingga pembuangannya karena
bisa menyebabkan ledakan besar tanpa diduga-duga. Adapun contoh limbah B3 dengan sifat mudah
meledak misalnya limbah bahan eksplosif dan limbah laboratorium seperti asam prikat.

b. Pengoksidasi (oxidizing)

Limbah pengoksidasi adalah limbah yang dapat melepaskan panas karena teroksidasi sehingga
menimbulkan api saat bereaksi dengan bahan lainnya. Limbah ini jika tidak ditangani dengan serius
dapat menyebabkan kebakaran besar pada ekosistem. Contoh limbah b3 dengan sifat pengoksidasi
misalnya kaporit.

c. Mudah menyala (flammable)

Limbah yang memiliki sifat mudah sekali menyala adalah limbah yang dapat terbakar karena kontak
dengan udara, nyala api, air, atau bahan lainnya meski dalam suhu dan tekanan standar. Contoh limbah
B3 yang mudah menyala misalnya pelarut benzena, pelarut toluena atau pelarut aseton yang berasal
dari industri cat, tinta, pembersihan logam, dan laboratorium kimia.

d. Beracun (moderately toxic)

Limbah beracun adalah limbah yang memiliki atau mengandung zat yang bersifat racun bagi manusia
atau hewan, sehingga menyebabkan keracunan, sakit, atau kematian baik melalui kontak pernafasan,
kulit, maupun mulut. Contoh limbah b3 ini adalah limbah pertanian seperti buangan pestisida.

e. Berbahaya (harmful)
Limbah berbahaya adalah limbah yang baik dalam fase padat, cair maupun gas yang dapat
menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu melalui kontak inhalasi ataupun oral.

f. Korosif (corrosive)

Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang memiliki ciri dapat menyebabkan iritasi pada kulit,
menyebabkan pengkaratan pada baja, mempunyai pH ≥ 2 (bila bersifat asam) dan pH ≥ 12,5 (bila
bersifat basa). Contoh limbah B3 dengan ciri korosif misalnya, sisa asam sulfat yang digunakan dalam
industri baja, limbah asam dari baterai dan accu, serta limbah pembersih sodium hidroksida pada
industri logam.

g. Bersifat iritasi (irritant)

Limbah yang dapat menyebabkan iritasi adalah limbah yang menimbulkan sensitasi pada kulit,
peradangan, maupun menyebabkan iritasi pernapasan, pusing, dan mengantuk bila terhirup. Contoh
limbah ini adalah asam formiat yang dihasilkan dari industri karet.

h. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)

Limbah dengan karakteristik ini adalah limbah yang dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan
dan ekosistem, misalnya limbah CFC atau Chlorofluorocarbon yang dihasilkan dari mesin pendingin.

j. Karsinogenik (carcinogenic), Teratogenik (teratogenic), Mutagenik (mutagenic)

Limbah karsinogenik adalah limbah yang dapat menyebabkan timbulnya sel kanker, teratogenik
adalah limbah yang mempengaruhi pembentukan embrio, sedangkan limbah mutagenik adalah limbah
yang dapat menyebabkan perubahan kromosom.
D. Glosarium

Besaran Segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka,
misalnya panjang, luas, volume, dan kecepatan.

B3 zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi


dan/atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lain
Dekantasi Cara pemisahan antara larutan dan padatan yang paling sederhana,
yaitu dengan menuangkan cairan perlahan- lahan sehingga endapan
tertinggal di bagian dasar bejana.

Distilasi Pemisahan campuran zat cair dengan cara penguapan yang


dilanjutkan dengan pengembunan.
Ekstraksi Pemisahan campuran dengan menggunakan dua pelarut yang saling
tidak bercampur.
Filtrasi Cara pemisahan campuran zat yang tidak saling
melarutkan, dengan melewatkan campuran tersebut pada
saringan berpori
Filtrat Air yang melewati penyaring/zat hasil penyaringan.

Koloid Campuran heterogen dari dua zat atau lebih di mana partikel-
partikel zat berukuran antara 1 hingga 100 nm terdispersi
(tersebar) merata dalam medium zat lain.

Kristalisasi Proses pembentukan Kristal padat dari suatu larutan induk yang
homogen.
Kromatografi Metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan daya
rambat zat pada suatu medium tertentu, daya absorpsi oleh bahan
penyerap, dan volatilitas (daya
penguapan).
Larutan Campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat di mana
partikel-partikel zat berukuran lebih kecil dari 100
nm.
Residu Segala sesuatu yang tertinggal, tersisa atau berperan sebagai
kontaminan dalam suatu proses kimia tertentu.
Satuan Segala sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran
atau pembanding dalam suatu pengukuran
tertentu.
Sentrifugasi Pemisahan zat-zat dalam campuran dengan
menggunakan gaya sentrifugal, yaitu gaya yang terjadi bila suatu
benda diputar.
Senyawa Zat tunggal yang terdiri dari dua jenis atau lebih unsur, dapat
diuraikan menjadi dua jenis zat atau lebih yang lebih sederhana.

Sublimasi Pemurnian suatu zat dari zat pengotornya dimana zat terlarut dapat
mengalami sublimasi dan zat pelarutnya tidak dapat menyublim.

Suspensi Campuran heterogen dan tidak kontinu, sehingga


merupakan sistem 2 fase dengan ukuran
partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm.
Unsur zat tunggal yang hanya terdiri dari satu jenis atom, tidak dapat
diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi
kimia

E. Daftar Pustaka

Retno,Indang;dkk. (2021) Proyek IPAS Ilmu pengetahuan Alam dan Sosial Rumpun
Kesehatan dan Pekerja Sosial, Agribisnis dan Agroteknologi, serta Kemaritiman.
Jakarta : Erlangga

https://online.fliphtml5.com/tmsmx/kocj/#p=35 https://www.slideshare.net/purwosusilowati/pemjr-

air-2007pptx https://www.youtube.com/watch?v=MJayvtgprNchttps://carafisika.blogspot
.com/2020/08/soal-dan-penyelesaian-besaran-dan-satuan.html

https://kelasguru.com/ilmu-fisika/rangkuman-zat-fisika-besaran-dan- pengukuran/

http://file.upi.edu/Direktori/DUAL- MODES/KONSEP_DASAR_FISIKA/ BBM_1_


%28Besaran_dan_Pengukur an%29

Mengetahui: Bandung Barat, Juli 2022


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Apt.Inne F Lhaksmiwati,S.Si.MM Tim Guru IPAS


NUPTK. 6544750651130170

Anda mungkin juga menyukai