Anda di halaman 1dari 4

“MEMBAHAS DAN MENYIMPULKAN SUMBER – SUMBER STRES

PADA REMAJA”
Dosen Pengampu : Bernita Silalahi, S.Pd., S.Kep., M.Kes

DISUSUN OLEH KELOMPOK 11:


1. Dian Padli Romadomu Rambe (2214201106)

2. Roma Aprilia Sihombing (2214201100)

3. Wardin Septriman Nazara (2214201104)

4. Arezna Zega (2214201071)

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN


S1 KEPERAWATAN TK/2C
T.A 2023/202
SUMBER – SUMBER STRES PADA REMAJA

A. Definisi Stress

Stress adalah sebuah tekanan psikologis dan fisik yang bereaksi ketika. menghadapi
situasi yang dianggap berbahaya, dengan kata lain, stress merupakan cara tubuh anda
menanggapi jenis tuntunan, ancaman, atau tekanan apapun. ketika merasa terancam, sistem
saraf anda merespon dengan melepaskan aliran hormn stress, antara lain hormone adrenalin
dan kortisol. kedua hormone ini dapat memunculkan suatu reaksi pada ubuh anda, antara lain
jantung berdebar cepat, otot tubuh menegang, tekanan darah meningkat, dan bahkan napas
jadi lebih cepat. reaksi ini disebut fiht-or-flight alias respon stress. Stres menurut Bartsch dan
Evelyn (2015, dalam Nur Kholidah, Enik & Asmadi alsa 2012) adalah ketegangan, beban
yang menarik seseorang dari segala penjuru, tekanan yang dirasakan pada saat menghadapi
tuntutan atau harapan yang menantang kemampuan seseorang untuk mengatasi atau
mengelola hidup.

Menurut Sinaga (2005) stress merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan
atau tertekan baik secara fisik maupun psikis yang mengganggu individu sebagai akibat
ketidakseimbangan antara kebutuhan dan kemampuan individu dengan tuntutan lingkungan
yang ada dan individu merasakannya sebagai suatu gangguan psikologis yang meliputi
perasaan tertekan, ketegangan dan kecemasan yang muncul sebagai reaksi adanya rasa
terancam.

B. Beberapa Penyebab Stress Yang Dapat Ditemukan


• Gangguan kecemasan
Anxiety atau cemas adalah takut yang tidak jelas objeknya dan tidak jelas pula
alasanya. Pada orang normal sering terjadi rasa cemas yang normal, Sebagai contoh
seorang ibu yang selalu cemas jika anak gadisnya keluar malam dengan teman-temanya.
Dia khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan pada anaknya. Apa yang di
khawatirkanya dia tidak tau pasti. Mungkin sang ibu terlalu banyak membaca atau
menonton TV tentang pemerkosaan. Padahal, selama ini anak gadisnya itu selalu pulang
dengan selamat.
Jenis yang lain adalah panik, yaitu perasaan teror yang intens, gemetar, bingung yang
muncul begitu saja. Rasa panik ini biasanya timbul karena suatu peristiwa yang
menakutkan, stres yang berkelanjutan. Reaksi fisik yang yang intens bisa terjadi selama
sepuluh menit atau kurang tetapi dampaknya bisa berjam-jam sesudahnya.

• Emosi

Emosi yang berubah-ubah dari positif ke negative dan sebaliknya. Gangguan mental
ini adalah pergantian terus-menerus antara emosi sangat positif seperti riang gembira,
senang dan sebagainya dan emosi sangat negatif (depresif) seperti murung, sedih, ingin
menangis dan sebagainya,

• Fobia (rasa takut yang tidak beralasan)


Fobia berasal dari kata Yunani yang berarti "takut". Takut dalam fobia adalah tidak
rasional, menetap dan sangal intens (ditandai dengan gejala fisik seperti sesak napas,
keringat dingin, bisa juga menjerit-jerit histeria dan sebagainya) yang ditunjukan kepada
situasi, benda, kegiatan atau orang tertentu.Sepanjang hal yang ditakuti tidak ada, maka
orang tersebut biasa-biasa (normal) saja. Fobia adalah takut yang irasional pada suatu
objek atau situasi tertentu (Ferdman, 2003). Artinya,objeknya memang jelas,tetapi
alasanya tidak masuk akal atau tidak jelas Misalnya.takut gelap.takut pada kucing,takut
kepada tempat ramai takut pada tempat yang tertutup dan sebagainya. Fobia tergolong
gangguan mental (akan diuraikan tersendiri).

Dengan perkataan lain penderita fobia masih bisa mengontrol ketakutannya dengan
cara menghindari objek yang ditakutinya tersebut, maka diagnosis yang lebih tepat adalah
gangguan kecemasan (anxiety disorder). Sekarang para ahli menduga bahwa fobia
disebabkan oleh kombinasi antara faktor bakat, keturunan dan pengalaman tertentu
(biasanya pengalaman traumatis).
C. Sumber- Sumber Stres Pada Remaja
Stres pada remaja adalah respons fisik, emosional, dan psikologis terhadap tekanan
atau tuntutan yang dialami selama masa remaja. Sumber stres pada remaja bisa bervariasi,
termasuk:
• Akademik: Tekanan dari tugas sekolah, ujian, dan ekspektasi orang tua atau guru.
• Sosial: Masalah dalam hubungan teman sebaya, tekanan untuk menjadi sosial, atau
konflik dengan keluarga.
• Fisik: Perubahan tubuh, kesehatan fisik, atau olahraga yang kompetitif.
• Stres Lingkungan: Masalah lingkungan, seperti keuangan keluarga, perubahan tempat
tinggal, atau bencana alam.
• Teknologi: Teknologi dan media sosial dapat menciptakan stres melalui perbandingan
sosial dan eksposur berlebihan terhadap informasi negatif.
• Kekhawatiran Masa Depan: Kecemasan tentang masa depan, seperti pilihan karier dan
masuk perguruan tinggi.
• Konflik Identitas: Upaya mencari jati diri, identitas seksual, atau nilai-nilai pribadi.

D. PENGGOLONGAN STRES
Selye (dalam Rice, 1992) menggolongkan stres menjadi dua golongan. Penggolongan
ini didasarkan atas persepsi individu terhadap stres yang dialaminya :
1. Distress (stres negatif) Selye menyebutkan distress merupakan stres yang merusak
atau bersifat tidak menyenangkan Stres dirasakan sebagai suatu keadaan dimana
individu mengalami rasa cemas, ketakutan, khawatir. atau gelisah. Sehingga individu
mengalami keadaaan psikologis yang negatif, menyakitkan, dan timbul keinginan
untuk menghindarinya.

2. Eustress (stres positif) Selye menyebutkan bahwa castress bersifat menyenangkan dan
merupakan pengalaman yang memuaskan. Hanson (dalam Rice, 1992)
mengemukakan frase joy of stress untuk mengungkapkan hal-hal yang bersifat positif
yang timbul dari adanya stres. Eustress dapat meningkatkan kesiagaan mental,
kewaspadaan, kognisi, dan performansi individu. Eustress juga dapat meningkatkan
motivasi individu untuk menciptakan sesuatu, misalnya menciptakan karya seni.

Anda mungkin juga menyukai