BAB I
P E N D A H U LU A N
A. Rasional
1. Latar Belakang
Pembangunan bidang pendidikan seperti yang diamanatkan dalam Pembukaan
UUD 1945, menjadi pedoman bagi pemerintah untuk membangun dan menciptakan
sumber daya manusia yang akan menjadi pengelola dan memimpin negeri ini ke
depan. Kemajuan sebuah bangsa dapat diukur dari tingkat pendidikan warganya,
karena pendidikan bertujuan untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
Selain itu pendidikan juga merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa,
sehingga output dari proses pendidikan menentukan pencapaian kemajuan sebuah
bangsa.
Pembangunan bangsa yang begitu besar dengan jumlah penduduk yang begitu
banyak dan wilayah yang sangat luas, tentu saja tidak cukup hanya mengandalkan
Pemerintah tetapi keterlibatan semua komponen masyarakat sebagai subyek dan obyek
pembangunan sangat diharapkan memberikan kontribusi yang bermakna terhadap
kemajuan bangsa dan negara. Hingga akhirnya efek pembangunan khususnya
pembangunan bidang pendidikan dapat dirasakan seluruh masyarakat sebagai sebuah
anugrah terwujudnya kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pendirian SMKS Al-Muawanah di Tahun 2009, dilatar belakangi dari
keinginan komponen masyarakat yang tergabung dalam Yayasan Al-Muawanah
Tasikmalaya untuk memberikan sumbangsih dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
dan didorong oleh kesadaraan turut memikul tanggung jawab dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu minat masyarakat yang tinggi akan
kebutuhan pendidikan bidang teknik kejuruan sangat dirasakan dimana saat itu
pendidikan bidang teknik kejuruan hanya ada di pusat pemerintahan Kabupaten
Tasikmalaya.
Kehadiran lembaga pendidikan SMKS Al-Muawanah dapat menjembatani
akses pelayanan pendidikan kejuruan yang dekat lokasinya dan terjangkau
pembiayaannya oleh masyarakat. Dengan segala keterbatasan dan kemampuan tetapi
didasari semangat dan motivasi yang tinggi, segenap pengurus Yayasan Al-Muawanah
Tasikmalaya dan seluruh stake holder yang terkait bahu membahu membangun SMKS
Al-Muawanah hingga masih eksis berdiri sampai saat ini.
2
mempunyai keterampilan dan keahlian yang memadai sesuai tuntutan Dunia Usaha
dan Dunia Industri (DU/DI), ternyata pembelajaran jarak jauh belum bisa menjawab
tuntutan kompetensi yang dibutuhkan terutama oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri
(DU/DI) .
Tuntutan kompetensi keterampilan yang dibutuhkan tersebut, menyebabkan
kami berupaya untuk membuat terobosan ditengah pandemi COVID-19 dengan
menyusun kurikulum yang berisi rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik serta kondisi alam (khusus) di tengah
pandemi COVID-19 . Oleh sebab itu kurikulum ini disusun dalam rangka penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan kurikulum SMKS Al-Muawanah yang beragam mengacu
pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi
lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan
penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003)
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 tahun 2005 (PP19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan kurikulum pada KTSP disusun dengan mengacu kepada Standar Isi
(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan
KTSP juga mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003
dan PP 19/2005.
Kurikulum SMKS Al-Muawanah memiliki ciri khas tersendiri yang
disesuaikan dengan keadaan daerah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di
SMKS Al-Muawanah dapat diwujudkan apabila kegiatan belajar mampu membentuk
pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi
melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Proses pembelajaran akan
efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang cukup dan terencana dengan baik
4
3. Landasan Filosofis
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu tumbuh
dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas sehingga hancur
perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman. Kurikulum SMKS Al-
Muawanah disusun untuk mengemban misi agar dapat turut mendukung
perkembangan kebudayaan pada arah yang positif. Karena itu, kurikulum SMKS Al-
Muawanah memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai berikut :
1) Pendidikan, menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai landasan
pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
2) Pendidikan, memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal maupun
pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Pendidikan, memberikan arah yang terencana bagi kepentingan bersama peserta
didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik
manusia dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan dilihat sebagai wahana
untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan guna menjalani dan
mengatasi masalah kehidupan pada hari ini, esok maupun masa depan yang selalu
berubah.
Pendidikan kejuruan mengajarkan dan melatih peserta didik untuk menguasai
kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sebagai
modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari.
Secara filosofis penyusunan kurikulum SMKS Al-Muawanah
mempertimbangkan perkembangan psikologis peserta didik dan
perkembangan/kondisi kehidupan sosial budaya masyarakat.
a. Perkembangan Psikologis Peserta Didik
Secara umum, manusia mengalami perkembangan psikologis sesuai dengan
penambahan usia dan berbagai faktor lainnya yaitu latar belakang pendidikan,
ekonomi keluarga, dan lingkungan pergaulan, yang mengakibatkan perbedaan dalam
dimensi fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Pada kurun usia peserta didik di
pendidikan menengah, mereka memiliki kecenderungan untuk mencari identitas atau
jati diri. Pondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani
menghadapi, mampu beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah kehidupan, baik
kehidupan profesional maupun kehidupan keseharian, yang selalu berubah bentuk dan
7
jenisnya serta mampu meningkatkan diri dengan mengikuti pendidikan yang lebih
tinggi.
b. Kondisi Sosial Budaya
Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat,
dan pemerintah. Pendidikan yang diterima dari lingkungan keluarga (informal), yang
diserap dari masyarakat (nonformal), maupun yang diperoleh dari sekolah (formal)
akan menyatu dalam diri peserta didik, menjadi satu kesatuan yang utuh, saling
mengisi, dan diharapkan dapat saling memperkaya secara positif.
Peserta didik pendidikan menengah berasal dari anggota berbagai lingkungan
masyarakat yang memiliki budaya, tata nilai, dan kondisi sosial yang berbeda.
Pendidikan kejuruan mempertimbangkan kondisi sosial. Karenanya, segala upaya
yang dilakukan harus selalu berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar
individu dalam masyarakat luas yang dilandasi dengan akhlak dan budi pekerti yang
luhur, serta keharmonisan antar sistem pendidikan dengan sistem-sistem yang lain
(ekonomi, sosial, politik, religi, dan moral). Secara sosial-budaya, Kurikulum SMKS
Al-Muawanah dikembangkan dengan memperhatikan berbagai dinamika, kebutuhan
masyarakat, dan tidak meninggalkan akar budaya Indonesia.
Dengan mempertimbangkan faktor budaya, tata nilai, dan opini sosiologis
masyarakat, kurikulum SMKS Al-Muawanah juga disusun berdasarkan prinsip
diversifikasi dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
pada satuan pendidikan, baik dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah,
maupun dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu,
berbagai jenis program keahlian pada pendidikan menengah kejuruan semestinya
dapat diterima dan diapresiasi secara positif oleh berbagai kelompok masyarakat
Indonesia.
4. Landasan Ekonomis
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta
didik menjadi manusia yang produktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya
setelah melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Dengan demikian,
pembukaan program diklat di SMKS Al-Muawanah harus responsif terhadap
perubahan pasar kerja. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti menganggap
manusia semata-mata sebagai faktor produksi karena pembangunan ekonomi
8
Mewujudkan siswa-siswi yang unggul, mandiri dan profesional dalam bidang Teknologi
Komputer Dan Jaringan dengan budaya Industri
C. Misi Satuan Pendidikan dan Kompetensi Keahlian
Misi Satuan Pendidikan
1. Menyiapkan tamatan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
2. Menyiapkan tamatan yang bermoral, beretika, berakhlak dan siap masuk kerja dan
siap bersaing diera globalisasi
3. Menyiapkan tamatan yang memiliki budaya industri sebagai bagian dari
pembentukan karakter bangsa
4. Menyiapkan tamatan yang mampu menerapkan jiwa kewirausahaan
13
Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program pembelajaran seluruh mata
pelajaran yang terdapat pada kurikulum yang digunakan. Pemenuhan persyaratan ini
dilihat pada kelengkapan laporan hasil belajar yang tercantum pada rapor yang dimiliki
peserta didik mulai semester 1 sampai semester 6 . Ketentuan ini menjadi prasyarat
untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. Penilaian ini dilakukan oleh Satuan
1. Memperoleh Nilai Minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran : a)
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, b) kelompok kewarganegaraan dan
Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran dilakukan oleh satuan
a. Penilaian hasil kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia dilakukan melalui
perkembangan afeksi peserta didik, serta melalui ulangan, dan/atau penugasan untuk
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran agama dan
pendidikan.
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum
baik :
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai afeksi dan
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran estetika dapat
menggunakan indikator :
Hasil penilaian akhir yang merupakan gabungan dari hasil penilaian dari beberapa
d. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum
baik.
1) ujian untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan teknologi yang
2) ujian praktek untuk mata pelajaran yang tidak dinilai melalui UN.
3) Lulus Ujian Nasional sebagai mana diatur oleh Keputusan Menteri Pendidikan
tahun
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Marketing Online
Pemegang buku
Mata pelajaran untuk kurikulum 2013 (K13) terbagi kedalam tiga kelompuk
yaitu Muatan Nasional yang terdiri dari : Pendidikan Agama Islam, PKN, Bahasa
Indonesia,matematika, sejarah Indonesia, bahasa inggris dan bahasa asing lainnya.
Sedangkan untuk Program Muatan Kewilayahan diantaranya adalah : seni budaya dan
pendidikan jasmani olahraga dan Kesehatan. Mata pelajaran ini bertujuan untuk
membentuk karakter Peserta didik di SMK Al-Muawanah seutuhnya. Dan untuk mata
pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan untuk
menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan pengembangan kemempuan
menyelesaikan diri dalam bidang keahliannya.
Muatan lokal merupakan kegiatan kulikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan cirikhas, potensi daerah, dan prospek
pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokan kedalam mata pelajaran yang sudah ada. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian yang
21
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidi
kan
Pancasi
la dan 2 2 2 2 2 2
Kewar
ganega
raan
3 Bahasa
Indone 4 4 3 3 2 2
sia
4 Matem
4 4 4 4 4 4
atika
5 Sejarah
Indone 3 3 - - - -
sia
6 Bahasa
3 3 3 3 4 4
Inggris
JUMLAH A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
Pendidi
kan
Jasman
i,
2 2 2 2 2 - -
Olahra
ga dan
Keseha
tan
JUMLAH B 5 5 2 2 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1 Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2 Fisika 3 3 - - - -
3 Kimia 3 3 - - - -
C2 Dasar Program Keahlian
1 Sistem Komputer 2 2 - - - -
2 Kompu
ter dan
5 5 - - - -
Jaringa
n Dasar
24
3 Pemrog
raman 3 3 - - - -
Dasar
4 Dasar
Desain 3 3 - - - -
Grafis
C3 Kompetensi Keahlian
1 Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) - - 6 6 - -
2 Administrasi Infrastruktur Jaringan - - 6 6 9 9
3 Administrasi Sistem Jaringan - - 6 6 8 8
4 Teknologi Layanan Jaringan - - 6 6 8 8
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
JUMLAH C 22 22 31 31 33 33
D Muatan Lokal
1 Bahasa Arab 1 1 1 1 2 2
Bahasa
2 1 1 1 1 1 1
Sunda
Teknik
Inform
3 asi dan 2 2 2 2 2 2
Komun
ikasi
JUMLAH D 4 4 4 4 5 5
TOTA
50 50 52 52 53 53
L
Keterangan : Pada semester 4 (*) dilaksanakan prakerin selama 3 bulan
a. MUATAN KTSP KI dan KD
SMK Al-Muawanah KI dan KD yang digunakan sesuai dengan perintah yang
dikeluarkan oleh pemerintah pusat, dibagi dalam beberapa muatan diantaranya Muatan
Nasional Muatan Kewilayahan Dasar Bidang Keahlian, Dasar Program Keahlian, dan
Kompetensi Keahlian. Seluruh deskripsi dari bidang bidang diatas adalah sebagai berikut:
1. 2.
2 meyakini bahwa pergaulan bebas 2 menghindarkan diri dari pergaulan
dan zina adalah dilarang agama bebas dan perbuatan zina sebagai
pengamalan Q.S. al-Isra’/17: 32,
dan Q.S. an-Nur /24: 2, serta
Hadis terkait
1. 2.
4 meyakini keberadaan malaikat- 4 menunjukkan sikap disiplin, jujur
malaikat Allah SWT dan bertanggung jawab, sebagai
implementasi beriman kepada
malaikat-malaikat Allah Swt.
1. 2.
5 terbiasa berpakaian sesuai dengan 5 menunjukkan perilaku berpakaian
syariat Islam sesuai dengan syariat Islam
26
1. 2.
6 meyakini bahwa jujur adalah 6 menunjukkan perilaku jujur dalam
ajaran pokok agama kehidupan sehari-hari
1. 2.
7 meyakini bahwa menuntut ilmu 7 memiliki sikap semangat keilmuan
adalah perintah Allah dan Rasul- sebagai implementasi pemahaman
Nya Q.S. at-Taubah/9: 122 dan Hadis
Terkait
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, dan 4. mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan
faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa pengembangan dari yang
ingin tahunya tentang ilmu dipelajarinya di sekolah secara
pengetahuan, teknologi, seni, mandiri, dan mampu menggunakan
budaya, dan humaniora dengan metoda sesuai kaidah keilmuan
27
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
Masalah
4.1
3.1 menganalisis Q.S. al-Hujurat/49: .1 membaca Q.S. al-Hujurat/49: 10
10 dan 12 serta Hadis tentang dan 12, sesuai dengan kaidah
kontrol diri (mujahadah an-
nafs), tajwid dan makharijul huruf
prasangka baik (husnuzzan), dan 4.1
.2 mendemonstrasikan hafalan Q.S.
persaudaraan (ukhuwah)
al-Hujurat/49: 10 dan 12 dengan
fasih dan lancar
4.1
.3 menyajikan hubungan antara
kualitas keimanan dengan kontrol
diri (mujahadah an-nafs),
prasangka baik (husnuzzan), dan
persaudaraan (ukhuwah) sesuai
dengan pesan Q.S. al-Hujurat/49:
10 dan 12, serta Hadis terkait
4.2
3.2 menganalisis Q.S. al-Isra’/17: 32, .1 membaca Q.S. al-Isra’/17: 32, dan
dan Q.S. an-Nur/24 : 2, serta Hadis Q.S. an-Nur/24:2 sesuai dengan
tentang larangan pergaulan bebas kaidah tajwid dan makharijul huruf
dan perbuatan zina 4.2
.2 mendemonstrasikan hafalan Q.S.
al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-
Nur/24:2 dengan fasih dan lancar
4.2
.3 menyajikan keterkaitan antara
larangan berzina dengan berbagai
kekejian (fahisyah) yang
ditimbulkannya dan perangai yang
buruk (saa-a sabila) sesuai pesan
28
3.9 menganalisis hikmah ibadah haji, 4.9 menyimulasikan ibadah haji, zakat,
zakat, dan wakaf bagi individu dan dan wakaf
Masyarakat
3.1 4.1
0 menganalisis substansi, strategi, 0 menyajikan keterkaitan antara
dan penyebab keberhasilan dakwah substansi dan strategi dengan
Nabi Muhammad saw. di Makkah keberhasilan dakwah Nabi
Muhammad saw. di Makkah
3.1 4.1
1 menganalisis substansi, strategi, 1 menyajikan keterkaitan antara
dan keberhasilan dakwah Nabi substansi dan strategi dengan
29
KELAS: XI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi
Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. 2.
3 meyakini adanya kitab-kitab suci 3 peduli kepada orang lain dengan
Allah Swt. saling menasihati sebagai cerminan
30
1. 2.
4 meyakini adanya rasul-rasul Allah 4 menunjukkan perilaku saling
Swt. menolong sebagai cerminan
beriman kepada rasul-rasul Allah
Swt.
1. 2.
5 meyakini bahwa Islam mengharus- 5 menunjukkan sikap syaja’ah
kan umatnya untuk memiliki sifat (berani membela kebenaran) dalam
syaja’ah (berani membela mewujudkan kejujuran
kebenaran) dalam mewujudkan
Kejujuran
1. 2.
6 meyakini bahwa hormat dan patuh 6 menunjukkan perilaku hormat dan
kepada orangtua dan guru sebagai patuh kepada orangtua dan guru
kewajiban agama sebagai implementasi pemahaman
Q.S. al-Isra’/17: 23 dan Hadis
terkait
1. 2.
7 menerapkan penyelenggaraan 7 menunjukkan sikap tanggung
jenazah sesuai dengan ketentuan jawab dan kerja sama dalam
syariat Islam penyelenggaraan jenazah di
masyarakat
1.9 menerapkan prinsip ekonomi dan 2.9 bekerja sama dalam menegakkan
muamalah sesuai dengan prinsip-prinsip dan praktik
ketentuan syariat Islam ekonomi sesuai syariat Islam
1.1 2.1
0 mengakui bahwa nilai-nilai islam 0 bersikap rukun dan kompetitif
dapat mendorong kemajuan dalam kebaikan sebagai
perkembangan Islam pada masa implementasi nilai-nilai
Kejayaan perkembangan peradaban Islam
pada masa kejayaan
1.1 2.1
1 mempertahankan keyakinan yang 1 bersikap rukun dan kompetitif
31
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, 4. mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, procedural abstrak terkait dengan
berdasarkan rasa ingin tahunya pengembangan dari yang dipelajari-
tentang ilmu pengetahuan, nya di sekolah secara mandiri, dan
teknologi, seni, budaya, dan mampu menggunakan metoda
humaniora dengan wawasan sesuai kaidah keilmuan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengeta-huan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
Masalah
4.1
3.1 menganalisis makna Q.S. al- .1 membaca Q.S. al-Maidah/5 : 48;
Maidah/5 : 48; Q.S. an-Nisa/4: 59, Q.S. an-Nisa/4: 59, dan Q.S. at-
dan Q.S. at-Taubah/9 : 105, serta Taubah/9 : 105 sesuai dengan
Hadis tentang taat pada aturan, kaidah tajwid dan makharijul huruf
kompetisi dalam kebaikan, dan
etos 4.1
.2 mendemonstrasikan hafalan Q.S.
Kerja
al-Maidah/5 : 48; Q.S. an-Nisa/4:
59, dan Q.S. at-Taubah/9 : 105
dengan fasih dan lancar
4.1
.3 menyajikan keterkaitan antara
perintah berkompetisi dalam
kebaikan dengan kepatuhan
terhadap ketentuan Allah sesuai
dengan pesan Q.S. al-Maidah/5 :
48; Q.S. an-Nisa/4: 59, dan Q.S. at-
Taubah/9 : 105
32
4.2
3.2 menganalisis makna Q.S. Yunus/10 .1 membaca Q.S. Yunus/10 : 40-41
: 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5 : 32, dan Q.S. al-Maidah/5 : 32 sesuai
serta Hadis tentang toleransi, dengan kaidah tajwid dan
rukun, dan menghindarkan diri makharijul huruf
dari tindak kekerasan 4.2
.2 mendemonstrasikan hafalan Q.S.
Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-
Maidah/5 : 32 dengan fasih dan
lancar
4.2
.3 menyajikan keterkaitan antara
kerukunan dan toleransi sesuai
pesan Q.S. Yunus/10: 40-41 dengan
menghindari tindak kekerasan
sesuai pesan Q.S. Al-Maidah/5: 32
3.4 menganalisis makna iman kepada 4.4 menyajikan kaitan antara iman
rasul-rasul Allah Swt. kepada rasul-rasul Allah Swt.
dengan keteguhan dalam
bertauhid, toleransi, ketaatan, dan
kecintaan kepada Allah
3.1 4.1
0 menelaah perkembangan 0 menyajikan kaitan antara
peradaban Islam pada masa perkembangan peradaban Islam
Kejayaan pada masa kejayaan dengan
prinsip-prinsip yang
mempengaruhinya
3.1
1 menelaah perkembangan Islam 4.11.1 menyajikan prinsip-prinsip
pada masa modern (1800-
sekarang) perkembangan peradaban Islam
pada masa modern (1800-sekarang)
KELAS: XII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi
Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. 2.
1 terbiasa membaca al-Qur’an 1 bersikap kritis dan demokratis
sebagai pengamalan dengan sesuai dengan pesan Q.S. Ali
meyakini bahwa agama Imran/3: 190-191 dan159, serta
mengajarkan kepada umatnya Hadis terkait
34
1. 2.
3 meyakini terjadinya hari akhir 3 berperilaku jujur, bertanggung
jawab, dan adil sesuai dengan
keimanan kepada hari akhir
1. 2.
4 meyakini adanya qadha dan qadar 4 bersikap optimis, berikhtiar, dan
Allah Swt. bertawakal sebagai implementasi
beriman kepada qadha dan qadar
Allah Swt.
1. 2.
6 meyakini kebenaran ketentuan 6 menunjukkan sikap bersatu dan
pelaksanaan pernikahan kebersamaan dalam lingkungan
berdasarkan syariat Islam masyarakat sebagai implementasi
ketentuan pernikahan dalam Islam
1. 2.
7 meyakini kebenaran ketentuan 7 peduli kepada orang lain sebagai
waris berdasarkan syariat Islam cerminan pelaksanaan ketentuan
waris dalam Islam
1.
8 meyakini kebenaran ketentuan 2.8 bersikap moderat dan santun
dakwah berdasarkan syariat Islam dalam berdakwah dan
dalam memajukan perkembangan mengembangkan ajaran Islam
Islam di Indonesia
35
1. 2.1
10 meyakini bahwa islam adalah 0 menjunjung tinggi nilai-nilai islam
rahmatan lil-‘alamin yang dapat rahmatanlil-alamin sebagai pemicu
memajukan peradaban dunia kemajuan peradaban Islam di masa
mendatang
1. 2.1
11 meyakini bahwa kemunduran umat 1 mewaspadai secara bijaksana
Islam di dunia, sebagai bukti terhadap penyimpangan ajaran
penyimpangan dari ajaran Islam Islam yang berkembang di
yang
benar masyarakat
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
memaham
1. i, menerapkan, 2. mengolah, menalar, menyaji, dan
menganali
sis dan mengevaluasi mencipta dalam ranah konkret dan
pengetahuan faktual, konseptual, ranah abstrak terkait dengan
prosedural
, dan metakognitif pengembangan dari yang
berdasarkan rasa ingin tahunya dipelajarinya di sekolah secara
tentang ilmu pengetahuan, mandiri serta bertindak secara
teknologi, seni, budaya, dan efektif dan kreatif, dan mampu
humaniora dengan wawasan menggunakan metoda sesuai dengan
kemanusiaan, kebangsaan, kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
3. 4.1
1 menganalisis dan mengevaluasi .1 membaca Q.S. Ali Imran/3: 190-
makna Q.S. Ali Imran/3: 190-191, 191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159,;
dan Q.S. Ali Imran/3: 159, serta sesuai dengan kaidah tajwid dan
36
4.2.
3.2 menganalisis dan mengevaluasi 1 membaca Q.S. Luqman/31: 13-14
makna Q.S. Luqman/31: 13-14 dan dan Q.S. al-Baqarah/2: 83 sesuai
Q.S. al-Baqarah/2: 83, serta Hadis dengan kaidah tajwid dan
tentang kewajiban beribadah dan makharijul huruf
bersyukur kepada Allah serta 4.2.
2 mendemonstrasikan hafalan Q.S.
berbuat baik kepada sesama
Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al-
Manusia
Baqarah/2: 83 dengan lancar
4.2.
3 menyajikan keterkaitan antara
kewajiban beribadah dan bersyukur
kepada Allah dengan berbuat baik
terhadap sesama manusia sesuai
pesan Q.S. Luqman/31: 13-14 dan
Q.S. al-Baqarah/2: 83
3.1 4.1
0 menganalisis dan mengevaluasi 0 menyajikan faktor-faktor penentu
faktor-faktor kemajuan peradaban kemajuan peradaban Islam di
Islam di dunia dunia
3.1 4.1
1 menganalisis dan mengevaluasi 1 menyajikan faktor-faktor penyebab
faktor-faktor kemunduran kemunduran peradaban Islam di
peradaban Islam di dunia dunia
KELAS: X
1
. Menghayati dan mengamalkan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
ajaran agama yang dianutnya disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
38
DASAR
1
.
1 Mensyukuri nilai-nilai Pancasia 2.1 Menunjukkan sikap gotong royong
dalam praktik penyelenggaraan sebagai bentuk penerapan nilai-
pemerintahan Negara sebagai salah nilai Pancasila dalam kehidupan
satu bentuk pengabdian kepada berbangsa dan bernegara
Tuhan Yang Maha Esa
1
.
2 Menerima ketentuan Undang- 2.2 Bersikap peduli terhadap penerapan
Undang Dasar Negara Republik ketentuan Undang-Undang Dasar
Indonesia Tahun 1945 yang Negara Republik Indonesia Tahun
mengatur tentang wilayah
negara, 1945 yang mengatur tentang
warga negara dan penduduk, agama wilayah negara, warga negara dan
dan kepercayaan, pertahanan dan penduduk, agama dan kepercayaan,
pertahanan dan
keamanan sebagai wujud rasa keamanan
syukur pada Tuhan Yang Maha Esa
1.3 Menghargai nilai-nilai terkait fungsi 2.3 Bersikap peduli terhadap lembaga-
dan kewenangan lembaga- lembaga di sekolah
lembaga sebagai
negara menurut Undang-Undang cerminan dari lembaga-lembaga
Dasar Negara Republik
Indonesia negara
Tahun 1945 sebagai bentuk sikap
beriman dan bertaqwa
1
. Menghormati hubungan
4 pemerintah 2.4 Bersikap peduli terhadap hubungan
pusat dan daerah menurut Undang- pemerintah pusat dan daerah yang
Undang Dasar Negara Republik harmonis di daerah setempat
Indonesia Tahun 1945 sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1
. 2.
5 Mensyukuri nilai-nilai yang 5 Menunjukkan sikap kerjasama
dalam rangka
membentuk komitmen integrasi mewujudkan
nasional dalam bingkai
Bhinneka komitmen integrasi nasional dalam
Tunggal Ika sebagai wujud
syukur bingkai Bhinneka Tunggal Ika
kepada Tuhan yang Maha Esa
1.6 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.6 Bersikap responsif dan proaktif atas
Maha Esa atas nilai-nilai yang ancaman terhadap negara dan
membentuk kesadaran atas upaya penyelesaiannya dibidang
ancaman terhadap negara dan Ideologi, politik, ekonomi, sosial,
upaya penyelesaiannya dalam budaya, pertahanan, dan keamanan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhinneka Tunggal
39
Ika
1. 2. Bertanggungjawab
7 Menghargai wawasan nusantara 7 mengembangkan
dalam konteks Negara Kesatuan kesadaran akan pentingnya
Republik Indonesia sebagai wawasan nusantara dalam konteks
anugerah Tuhan Yang Maha Esa Negara Kesatuan Republik
Indonesia
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.
1 Menganalisis nilai-nilai Pancasila 4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai
dalam kerangka praktik Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan penyelenggaraan pemerintahan
Negara Negara Negara
3.
2 Menelaah ketentuan Undang- 4.2 Menyaji hasil telaah tentang
Undang Dasar Negara Republik ketentuan Undang-Undang Dasar
Indonesia Tahun 1945 yang Negara Republik Indonesia Tahun
mengatur tentang wilayah negara, 1945 yang mengatur wilayah
warga negara dan penduduk, negara, warga negara dan
agama dan kepercayaan, serta penduduk, agama dan kepercayaan,
pertahanan dan keamanan serta pertahanan dan keamanan
3. 4.
3 Menganalisis fungsi dan 3 Mendemonstrasikan hasil analisis
kewenangan lembaga-lembaga tentang fungsi dan kewenangan
40
KELAS: XI
1.1 Menghargai hak asasi manusia 2.1 Bersikap peduli terhadap hak asasi
berdasarkan perspektif pancasila manusia berdasarkan perspektif
sebagai anugerah Tuhan yang Maha pancasila dalam kehidupan
Esa berbangsa dan bernegara
1.
2 Menghargai nilai-nilai ke-Tuhanan 2.2 Berperilaku santun dalam ber-
41
1.4 Mensyukuri peran Indonesia dalam 2.4 Bersikap toleran dan cinta damai
mewujudkan perdamaian dunia sebagai refleksi peran Indonesia
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha dalam perdamaian dunia dalam
Esa hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
1.5 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha 2.5 Bersikap responsif dan proaktif atas
Esa atas nilai-nilai yang membentuk ancaman terhadap negara strategi
kesadaran akan ancaman terhadap mengatasinya berdasarkan asas
negara strategi mengatasinya Bhinneka Tunggal Ika
berdasarkan asas Bhinneka Tunggal
Ika
1.6 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha 2.6 Bersikap proaktif dalam menerapkan
Esa atas nilai-nilai persatuan dan nilai-nilai persatuan dan kesatuan
kesatuan bangsa dalam Negara bangsa dalam Negara Kesatuan
Kesatuan Republik Indonesia Republik Indonesia
3.1 Menganalisis pelanggaran hak asasi 4.1 Menyaji hasil analisis pelanggaran
manusia dalam perspektif pancasila hak asasi manusia dalam perspektif
dalam kehidupan berbangsa dan pancasila dalam kehidupan
Bernegara berbangsa dan bernegara
3.2 Mengkaji sistem dan dinamika 4.2 Menyajikan hasil kajian tentang
demokrasi Pancasila sesuai dengan sistem dan dinamika demokrasi
Undang-Undang Dasar Negara Pancasila sesuai dengan Undang-
Republik Indonesia Tahun 1945 Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
3.3 Mendeskripsikan sistem hukum dan 4.3 Menyaji hasil penalaran tentang
peradilan di Indonesia sesuai dengan sistem hukum dan peradilan di
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia sesuai dengan Undang-
Republik Indonesia Tahun 1945 Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
4
3. .
4 Menganalisis dinamika peran 4 Mendemonstrasikan hasil analisis
Indonesia dalam perdamaian dunia tentang peran Indonesia dalam
sesuai Undang-Undang Dasar perdamaian dunia sesuai Undang-
Negara Republik Indonesia Tahun Undang Dasar Negara Republik
1945 Indonesia Tahun 1945
4
3. .
5 Mengkaji kasus-kasus ancaman 5 Merancang dan melakukan
terhadap Ideologi, politik, ekonomi, penelitian sederhana tentang potensi
sosial, budaya, pertahanan, dan ancaman terhadap Ideologi, politik,
keamanan dan strategi mengatasinya ekonomi, sosial, budaya,
dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika pertahanan, dan keamanan dan
strategi mengatasinya dalam bingkai
BhinnekaTunggal Ika
3.
6 Mengidentifikasikan faktor 4.6 Menyaji hasil identifikasi tentang
pendorong dan penghambat faktor pedorong dan penghambat
persatuan dan kesatuan bangsa persatuan dan kesatuan bangsa
dalam Negara Kesatuan Republik dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia Indonesia
KELAS: XII
1.
1 Menghargai perbedaan sebagai 2.1 Bersikap responsif dan proaktif
anugerah Tuhan yang Maha Esa terhadap pelanggaran hak dan
dalam rangka penghormatan hak pengingkaran kewajiban warga
asasi manusia negara dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
1.2 Menjalankan perilaku orang beriman 2.2 Berperilaku jujur dalam praktik
dalam praktik pelindungan dan perlindungan dan penegakan hukum
penegakan hukum untuk menjamin di tengah masyarakat
keadilan dan kedamaian
2.
1.3 Menyikapi pengaruh kemajuan Ilmu 3 Bertanggungjawab dalam menyikapi
pengetahuan dan teknologi dengan pengaruh kemajuan Ilmu
tetap memegang nilai-nilai ke- pengetahuan dan teknologi dalam
Tuhanan Yang Maha Esa bingkai Bhinneka Tunggal Ika
2.
1.4 Mensyukuri persatuan dan kesatuan 4 Bersikap proaktif dalam
bangsa sebagai upaya dalam mengembangkan persatuan dan
menjaga dan mempertahankan kesatuan bangsa sebagai upaya
Negara Kesatuan Republik dalam menjaga dan
Indonesia sebagai bentuk mempertahanakan Negara Kesatuan
Pengabdian Republik Indonesia
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.
1 Menganalisis nilai-nilai Pancasila 4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai
terkait dengan kasus-kasus Pancasila terkait dengan kasus-
pelanggaran hak dan pengingkaran kasus pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara dalam pengingkaran kewajiban warga
kehidupan berbangsa dan bernegara negara dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
3. 4.
2 Mengevaluasi praktik perlindungan 2 Mendemonstrasikan hasil evaluasi
dan penegakan hukum untuk praktik perlindungan dan penegakan
menjamin keadilan dan kedamaian hukum untuk menjamin keadilan
dan kedamaian
3. Mengidentifikasi pengaruh 4.
3 kemajuan 3 Mempresentasikan hasil identifikasi
ilmu pengetahuan dan teknologi pengaruh kemajuan ilmu
terhadap negara dalam bingkai pengetahuan dan teknologi terhadap
Bhinneka Tunggal Ika negara dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
3. 4.
4 Mengevaluasi dinamika persatuan 4 Merancang dan mengkampanyekan
dan kesatuan bangsa sebagai upaya persatuan dan kesatuan bangsa
menjaga dan mempertahankan sebagai upaya menjaga dan
Negara Kesatuan Republik
Indonesia mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
45
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Rumusan kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumukan
sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, dan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan abstrak terkait dengan pengembangan
47
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan
menganalisis dan mengevaluasi mencipta dalam ranah konkret dan
pengetahuan faktual, konseptual, ranah abstrak terkait dengan
prosedural, dan metakognitif pengembangan dari yang
berdasarkan rasa ingin tahunya dipelajarinya di sekolah secara
tentang ilmu pengetahuan, mandiri serta bertindak secara efektif
teknologi, seni, budaya, dan dan kreatif, dan mampu
humaniora dengan wawasan menggunakan metoda sesuai kaidah
kemanusiaan, kebangsaan, keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
Masalah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Merumuskan berbagai pendapat dalam 4.1 Mempresentasikan makalah
kegiatan seminar dan atau diskusi panel rumusan berbagai pendapat
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, tentang ilmu pengetahuan,
49
KELAS: X
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.
1 Mengintepretasi persamaan dan 4.1 Menyelesaikan masalah yang
pertidaksamaan nilai mutlak dari berkaitan dengan persamaan dan
bentuk linear satu variabel dengan
pertidaksamaan nilai mutlak dari
persamaan dan pertidaksamaan
bentuk linear satu variable
linear Aljabar lainnya.
3. 4.
2 Menjelaskan dan menentukan 2 Menyelesaikan masalah yang
penyelesaian pertidaksamaan rasional dan berkaitan dengan pertidaksamaan rasional
irasional satu variabel dan irasional satu variable
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR DASAR
51
Menyelesaika
3.3Menyusun sistem persamaan linear 4.3 n masalah
tiga variabel dari masalah kontekstual kontekstual yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear
tiga
varia
ble
3.4 Menjelaskan dan menentukan 4.4 Menyajikan dan menyelesaikan
penyelesaian sistem pertidaksamaan dua masalah yang berkaitan dengan
variabel (linear-kuadrat dan kuadrat- sistem pertidaksamaan dua variable
kuadrat) (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat)
Menyelesaika
3.7 Menjelaskan rasio trigonometri 4.7 n Masalah
(sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, kontekstual yang berkaitan dengan
dan cotangen) pada segitiga siku-siku rasio trigonometri (sinus, cosinus,
tangen, cosecan, secan, Dan
cotangen) pada segitiga siku-siku
Menggeneralisasi rasio
3.8 trigonometri 4.8 Menyelesaikan masalah
untuk sudut-sudut di berbagai kuadran kontekstual yang berkaitan dengan rasio
dan sudut-sudut berelasi trigonometri sudut-sudut di berbagai
kuadran dan sudut-sudut berelasi
Menyelesaika
3.9 Menjelaskan aturan sinus dan 4.9 n masalah Yang
cosinus berkaitan dengan aturan sinus dan
cosinus
3.1 4.1
0 Menjelaskan fungsi trigonometri 0 Menganalisa perubahan Grafik
menggunaka
dengan n lingkaran fungsi trigonometri Akibat
satuan perubahan pada konstanta Pada
fungsi y = a sin b(x + c) + d.
52
KELAS: XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
KOMPETENSI
DASAR KOMPETENSI DASAR
4
3. Menjelaska .
1 n metode 1 Menggunakan metode
pembuktian Pernyataan matematis pembuktian induksi matematika
berup
a barisan, ketidaksamaan,
untuk menguji pernyataan
keterbagiaan dengan induksi
matematis berupa barisan,
matematika
ketidaksamaan, keterbagiaan
KOMPETENSI
DASAR KOMPETENSI DASAR
3
. Menjelaska matrik
3 n s dan 4.3Menyelesaikan masalah kontekstual
kesamaa
n matriks dengan yang berkaitan dengan matriks dan
menggunakan masalah Operasinya
d
a
kontekstual n melakukan
operasi pada matriks yang meliputi
penjumlahan, pengurangan,
perkalia
n skalar, dan perkalian,
serta transpose
dan invers matriks berordo 2×2 dan berkaitan dengan determinan dan
3×3 invers matriks berordo 2×2 dan 3×3
3
. 4.
8 Menjelaskan sifat-sifat turunan 8 Menyelesaikan masalah yang
fungsi
aljabar dan menentukan berkaitan dengan turunan fungsi
turunan fungsi aljabar Aljabar
menggunakan definisi atau sifat-
sifat turunan
fungsi
3
. Menganalisis 4.
9 keberkaitanan 9 Menggunakan turunan pertama
turunan pertama fungsi dengan fungsi untuk menentukan titik
nilai maksimum, nilai minimum, maksimum, titik minimum, dan
dan selang kemonotonan fungsi, selang kemonotonan fungsi, serta
serta kemiringan garis singgung kemiringan garis singgung kurva,
kurva persamaan garis singgung, dan
garis normal kurva berkaitan
dengan masalah kontekstual
4.
3.10 Mendeskripsikan integral tak 10 Menyelesaikan masalah yang
(an berkaitan dengan integral tak tentu
tentu ti turunan) fungsi
(anti turunan) fungsi aljabar
aljabar dan menganalisis sifat-
sifatnya berdasarkan sifat-sifat
turunan fungsi
55
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Memahami,
3. menerapkan, 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan
menganalisis dan
mengevaluasi mencipta dalam ranah konkret dan
pengetahuan faktual, konseptual, ranah abstrak terkait dengan
prosedural, dan metakognitif pengembangan dari yang
berdasarkan rasa ingintahunya dipelajarinya di sekolah secara
tentang ilmu pengetahuan, mandiri serta bertindak secara
teknologi, seni, budaya, dan efektif dan kreatif, dan mampu
humaniora dengan wawasan menggunakan metoda sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan
pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masal
ah
3. 4.
1 Mendeskripsikan jarak dalam 1 Menentukan jarak dalam ruang
ruang (antar titik, titik ke
garis, (antar titik, titik ke garis, dan titik
dan titik ke bidang) ke bidang)
3. Menentuk menganalisi 4.
2 an dan s 2 Menyelesaikan masalah yang
ukura da
n pemusatan n berkaitan dengan penyajian data
penyebara da disajika
n ta yang n hasil pengukuran dan pencacahan
tabe distribus
dalam bentuk l i dalam tabel distribusi frekuensi
frekuensi dan
histogram dan histogram
3. Menganali 4.
3 sis aturan pencacahan 3 Menyelesaikan masalah
(atura
n penjumlahan, aturan kontekstual yang berkaitan dengan
da
perkalian, permutasi, n kaidah pencacahan (aturan
kombinasi
) melalui masalah penjumlahan, aturan perkalian,
kontekstua
l permutasi, dan kombinasi)
KOMPETENSI KOMPETENSI
DASAR DASAR
masala
3.4 Mendeskripsikan dan menentukan 4.4 Menyelesaikan h Yang
majemu
peluang kejadian k berkaitan dengan Peluang
(peluang kejadian-kejadian saling kejadian majemuk (peluang,
bebas, saling lepas, kejadia
dan n
bersyara kejadian-kejadian saling bebas,
t) dari suatu percobaan
saling lepas, dan Kejadian
acak bersyarat
)
KELAS: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
57
3. 4.
1 memahami konsep berpikir 1 menyajikan hasil penerapan
kronologis, diakronik, sinkronik, konsep berpikir kronologis,
ruang, dan waktu dalam sejarah diakronik, sinkronik, ruang, dan
waktu dalam peristiwa sejarah
dalam bentuk tulisan atau bentuk
Lain
58
3.
3 menganalisis kehidupan manusia 4.3 menyajikan informasi mengenai
purba dan asal-usul nenek moyang kehidupan manusia purba dan
bangsa Indonesia (melanesoid, asal-usul nenek moyang bangsa
proto, dan deutero melayu) indonesia (melanesoid, proto, dan
deutero melayu) dalam bentuk
Tulisan
3.4 memahami hasil-hasil dan nilai- 4.4 menyajikan hasil-hasil dan nilai-
nilai budaya masyarakat praaksara nilai budaya masyarakat praaksara
Indonesia dan pengaruhnya dalam Indonesia dan pengaruhnya dalam
kehidupan lingkungan terdekat kehidupan lingkungan terdekat
dalam bentuk tulisan
3.5 menganalisis berbagai teori tentang 4.5 mengolah informasi tentang proses
proses masuknya agama dan masuknya agama dan kebudayaan
kebudayaan Hindu dan Buddha ke Hindu dan Buddha ke Indonesia
Indonesia serta pengaruhnya pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini
serta mengemukakan-nya dalam
bentuk tulisan
3.
6 menganalisis perkembangan 4.6 menyajikan hasil penalaran dalam
kehidupan masyarakat, bentuk tulisan tentang nilai-nilai
pemerintahan, dan budaya pada dan unsur budaya yang
masa kerajaan-kerajaan Hindu dan berkembang pada masa kerajaan
Buddha di Indonesia serta Hindu dan Buddha yang masih
menunjukkan contoh bukti-bukti berkelanjutan dalam kehidupan
yang masih berlaku pada bangsa Indonesia pada masa kini
kehidupan masyarakat Indonesia
masa kini
3.7 menganalisis berbagai teori tentang 4.7 mengolah informasi teori tentang
proses masuknya agama dan proses masuknya agama dan
kebudayaan Islam ke Indonesia kebudayaan Islam ke Indonesia
dengan menerapkan cara berpikir
59
3.
8 menganalisis perkembangan 4.8 menyajikan hasil penalaran dalam
kehidupan masyarakat, bentuk tulisan tentang nilai-nilai
pemerintahan, dan budaya pada dan unsur budaya yang
masa kerajaan-kerajaan Islam di berkembang pada masa kerajaan
Indonesia serta menunjukkan Islam dan masih berkelanjutan
contoh bukti-bukti yang masih dalam kehidupan bangsa Indonesia
berlaku pada kehidupan pada masa kini
masyarakat Indonesia masa kini
KELAS: XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
1. MUATAN KEWILAYAHAAN
A. SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut, yaitu siswa mampu:
3. 4.
1 memahami konsep, unsur, prinsip, 1 membuat karya seni rupa dua
bahan, dan teknik dalam berkarya dimensi menggunakan berbagai
seni rupa media dan teknik dengan melihat
Model
3. 4.
2 memahami karya seni rupa 2 membuat karya seni rupa tiga
berdasarkan, jenis, tema, dan nilai dimensi dengan melihat model
estetisnya
3. 4.
3 memahami konsep dan prosedur 3 menyelenggarakan pameran hasil
pameran karya seni rupa karya seni rupa dua dan tiga
dimensi yang dibuat berdasarkan
melihat model
3. 4.
4 memahami konsep, prosedur, dan 4 membuat deskripsi karya seni
fungsi kritik dalam karya seni rupa rupa berdasarkan pengamatan
dalam bentuk lisan atau tulisan
B. SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
masalah
3. 4.
1 memahami jenis dan fungsi alat 1 memainkan alat musik tradisional
musik tradisional
3. 4.
2 menganalisis alat musik tradisional 2 mempresentasikan hasil analisis alat
berdasarkan jenis dan fungsinya musik tradisional berdasarkan jenis
pada masyarakat pendukungnya dan fungsinya pada masyarakat
Pendukungnya
3 3
pertunjukan musik tradisional Tradisional
3. 4.
4 memahami konsep, bentuk dan jenis 4 membuat tulisan hasil analisis
pertunjukan musik tradisional pertunjukan musik tradisional
C. SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3
. memahami, menerapkan, menganalisis 4. mengolah, menalar, dan menyaji
pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah
prosedural berdasarkan rasa ingin abstrak terkait dengan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, pengembangan dari yang
teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah secara
humaniora dengan wawasan mandiri, dan mampu menggunakan
kemanusiaan, kebangsaan, metoda sesuai kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
73
3
.
1 memahami konsep, teknik dan 4.1 meragakan gerak tari tradisional
prosedur dalam ragam gerak tari berdasarkan konsep, teknik, dan
tradisi prosedur sesuai dengan
hitungan/ketukan
3
.
2 memahami bentuk, jenis, dan nilai 4.2 meragakan gerak tari tradisional
estetis dalam ragam gerak dasar tari berdasarkan bentuk, jenis dan nilai
tradisi estetis sesuai iringan
3
.
3 menganalisis konsep, teknik dan 4.3 meragakan ragam gerak tradisional
prosedur dalam ragam gerak tari berdasarkan konsep, teknik dan
tradisi prosedur tari sesuai dengan iringan
3
.
4 menganalisis bentuk, jenis, nilai 4.4 membuat tulisan mengenai jenis,
estetis dan fungsi ragam gerak tari fungsi, bentuk, dan nilai estetis
tradisi sebuah karya tari
D. SENI TEATER
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi siswa.
3.
1 memahami konsep, teknik dan 4.1 meragakan adegan sesuai konsep,
prosedur seni peran bersumber seni teknik dan prosedur seni peran
teater tradisional bersumber seni teater tradisional
3.
2 memahami teknik menyusun naskah 4.2 menyusun naskah lakon sesuai
lakon bersumber dari cerita kaidah seni teater tradisional
tradisional
3 3
seni teater sesuai konsep, teknik dan teater sesuai konsep, teknik dan
prosedur seni teater tradisional prosedur bersumber seni teater
Tradisional
4.
3.4 menganalisis pementasan seni teater 4 mementaskan seni teater
sesuai konsep, teknik dan prosedur berdasarkan konsep, teknik dan
seni teater tradisional prosedur seni teater tradisional
KELAS: X
3. 4.
1 Menganalisis keterampilan gerak 1 Mempraktikkan hasil analisis
salah satu permainan bola besar keterampilan gerak salah satu
untuk menghasilkan koordinasi permainan bola besar untuk
menghasilkan koordinasi gerak
gerak yang baik* yang
baik*
3. 4.
2 Menganalisis keterampilan gerak 2 Mempraktikkan hasil analisis
salah satu permainan bola kecil keterampilan gerak salah satu
untuk menghasilkan koordinasi permainan bola kecil untuk
menghasilkan koordinasi gerak
gerak yang baik* yang
baik*
KELAS: XI
3. 4.
1 Menganalisis keterampilan gerak 1 Mempraktikkan hasil analisis
salah satu permainan bola besar keterampilan gerak salah satu
serta menyusun rencana
perbaikan* permainan bola besar serta
menyusun rencana perbaikan*
3. 4.
2 Menganalisis keterampilan gerak 2 Mempraktikkan hasil analisis
salah satu permainan bola kecil keterampilan gerak salah satu
serta menyusun rencana
perbaikan* permainan bola kecil serta
menyusun rencana perbaikan*
3. 4.
3 Menganalisis keterampilan jalan, 3 Mempraktikkan hasil analisis
keterampilan jalan, lari, lompat,
lari, lompat, dan lempar untuk dan
menghasilkan gerak yang efektif lempar untuk menghasilkan gerak
serta menyusun rencana
perbaikan* yang efektif serta menyusun
rencana perbaikan *
80
Keterangan:
*
) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil
dapat dipilih sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia. (Dan
dipastikan Guru tidak mengajarkan pada salah satu pembelajaran yang
diminati oleh gurunya melainkan diminati oleh siswanya agar siswa tidak
terpaksa dan PJOK menjadi momok bagi siswanya)
81
**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas beladiri
lainnya (karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi dan kondisi
sekolah. Olahraga beladiri pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV
dikarenakan karakterisrtik psikis anak kelas I. II dan III belum cukup untuk
menerima aktifitas pembelajaran beladiri.
***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi, jikalau
tidak bisa dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya yang terdapat
di lingkup materi.
Pelajaran : 72 JP (@ 45 Menit)
kekekalan momentum
3.10 Menganalisis gerak translasi dan
rotasi
3.11 Menerapkan konsep kesetimbangan
benda tegar
3.12 Menerapkan konsep elastisitas bahan
3.13 Menerapkan hukum Hooke
3.14 Menerapkan hukum-hukum yang
berhubungan dengan fluida statik dan
dinamik
3.15 Menerapkan konsep suhu dan kalor
3.16 Memahami pengaruh kalor terhadap
zat
3.17 Memahami sifat–sifat gas ideal dan
persamaan keadaan gas
3.18 Menerapkan hukum-hukum
termodinamika
4 mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Menyaji hasil pengukuran besaran fisis
dalam ranah konkret dan ranah menggunakan alat ukur dan teknik yang
abstrak terkait dengan tepat
pengembangan dari yang 4.2 Menyaji hasil pengamatan terhadap gerak
dipelajarinya di sekolah secara benda ke dalam grafik
4.3 Menganalisis gerak lurus berubah
mandiri, dan mampu
beraturan menggunakan hukum Newton
melaksanakan tugas spesifik di 4.4 Menyaji hasil percobaan menggunakan
bawah pengawasan langsung. konsep usaha, energi dan daya
4.5 Menganalisis hubungan impuls dan
momentum dalam perhitungan
4.6 Menyaji hasil analisis gerak benda
berdasarkan konsep translasi dan rotasi
4.7 Memecahkan masalah kesetimbangan
benda tegar
4.8 Memecahkan masalah yang berkaitan
dengan tumbukan
4.9 Merencanakan dan melaksanakan
percobaan untuk menentukan elastisitas
bahan
4.10 Memecahkan persoalan dalam
teknologi dan rekayasa yang berkaitan
dengan hukum-hukum fluida statik dan
dinamik.
4.11 Mengolah hasil penyelidikan yang
berkaitan dengan suhu dan kalor
4.12 4.12 Menyaji hasil penyelidikan
mengenai cara perpindahan kalor
4.13 4.13 Melakukan perhitungan berbagai
proses berdasarkan hukum termodinamika
86
computer)
3.8 Mengevaluasi Perangkat 4.8 Merangkai perangkat eksternal
Eksternal / Peripheral dengan consule unit
3.9 Menganalisis memori 4.9 Membuat alternatif kebutuhan
berdasarkan karakteristik untuk memodifikasi beberapa
sistem memori memori dalam sistem computer
(lokasi,kapasitas, kecepatan,
cara akses, tipe fisik)
3.10 Menganalisa Struktur CPU 4.10 Menyajikan Rangkaian internal CPU
dan fungsi CPU
(raster) (raster)
3.6 Menerapkan fungsi alat kerja 4.6 Menggunakan alat kerja fiber optic
fiber optic
3.7 Mengevaluasi penyambungan 4.7 Melakukan sambungan fiber
fiber optic optic
3.8 Mengevaluasi perangkat pasif 4.8 Mengkonfigurasikan perangkat
jaringan fiber optic pasif jaringan fiber optic
0 massal 0 massal
3.1 Menentukan indikator keberhasilan 4.1 Membuat indikator keberhasilan
1 tahapan produksi Masal 1 tahapan produksi missal
3.1 Menerapkan proses produksi massal 4.1 Melakukan produksi massal
2 2
3.1 Menerapkan metoda perakitan produk 4.1 Melakukan perakitan produk
3 barang/jasa 3 barang/jasa
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan.
mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan
pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan
pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal. Dengan mengacu
pada substansi yang ada SMK Al-Muawanah memberikan muatan lokal berdasarkan
kebutuhan dan budaya daerah yaitu memberikan wawasan dan keterampilan yang utuh
terhadap penguasaan tata bahasa daerah priangan yaitu Bahasa Sunda dan bahasa Arab
menjunjung tinggi nilai kesopanan dan tatakrama yang baik dan benar serta agar tidak
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak
sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh
mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan
pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan
pendidikan dapat menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal. Dengan mengacu pada
substansi yang ada SMK Al-Muawanah memberikan muatan lokal berdasarkan kebutuhan
dan budaya daerah yaitu memberikan wawasan dan keterampilan yang utuh terhadap
penguasaan tata bahasa daerah priangan yaitu Bahasa Sunda, dan Keagamaan sesuai
tinggi nilai kesopanan dan tatakrama yang baik dan benar serta agar tidak kehilangan
kebudayaan nenek moyangnya. Bahasa daerah ini dipelajari dan dikembangkan di tingkat
memberikan arahan untuk kepentingan karir siswa di masa depan. Bimbingan dan
konseling merupakan bagian penting dari proses pendidikan yang harus dilaksanakan
secara terencana dan trpadu oleh guru yang memiliki keahlian dan kemampuan dalam
bidangnya. Dalam hal ini maka SMK Al-Muawanah memutuskan untuk memasukan BK
dalam pembelajaran dengan waktu 1 jam pembelajaran.
1. Sasaran / Target
- Siswa yang bermasalah pribadi, sosial, belajar dan karir
- Siswa yang tidak bermasalah ( dalam rangka peningkatan prestasi belajar dan
menggali potensi siswa )
- Komunikasi dengan orang tua siswa
- Komunikasi dengan guru, wali kelas dan staf lainnya
Setiap layanan dan kegiatan pendukung yang dilaksanakan harus secara langsung
mengacu pada satu atau lebih dari fungsi-fungsi agar hasil yang hendak dicapai secara jelas
dapat diidentifikasi dan dievaluasi.
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi di SMK Al-Muawanah.
a) Kegiatan Pelayanan Konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih jenis ekstrakurikuler yang
ada di SMK Al-Muawanah. Segala aktifitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan
4. Beban Belajar
Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk
setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMK Al-Muawanah.
Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur,
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran di
Jumlah jam tatap muka yang tercantum dalam struktur kurikulum sekolah yang berjumlah
4876 jam pelajaran kalau kita bagi selama 3 tahun ( 97 Minggu Efektif) maka beban
belajar per minggu adalah 48 jam pelajaran ditambah dengan Keagamaan 2 jam menjadi
50 jam perminggu.
Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur sebanyak maksimum
60 % dari jumlah alokasi waktu tatap muka per mata pelajaran disesuaikan dengan
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap peserta didik dikatakan tuntas pada mata pelajaran jika telah
memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), daftar KKM setiap mata pelajaran terlampir.
20
Ketuntasan belajar pesertadidik ditetapkan oleh musyawarah guru bidang studi berdasarkan
acuan yang ditetapkan oleh sekolah. Penetapan SKBM atau KKM pada tiap mata pelajaran
berbeda-beda setelah diperhitungkan tingkat kompleksitas, daya dukung dan kemampuan
rata-rata peserta didik (Intek)
NO Mata Pelajaran KKM Keterangan
1 A. Muatan Nasional
75 B
2. Bahasa Indonesia
3. PKN 78 B
4. Matematika 65 C
5. Sejarah Indonesia 75 B
6. Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya 65 C
2 B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 78 B
3. Kimia 74 C
21
2. Pemrograman dasar 73 C
3. Sistem omputer 75 B
1. Teknol 75 B
ogi
Jaringa
n
Berbas
is Luas
(WAN)
2. Admin 75 C
istrasi
Infrastr
uktur
Jaringa
n
3. Admin 75 B
istrasi
Sistem
Jaringa
n
4. Teknol 73 C
ogi
Layana
22
n
Jaringa
n
5. Produk 76 B
Kreatif
dan
Kewira
usahaa
n
4 MULOK
1. Bahasa Daerah 75 B
2 Bahasa Sunda 77 78
3 Teknik Informasi dan Komunikasi 77 78
Dari data yang ada SMK Al-Muawanah berupaya untuk meningkatkan Kriteria
6. Pengaturan Akademik
a. Mekanisme Penilaian
25
6. Prinsip Penilaian
cermin diri.
dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk portofolio, unjuk kerja, proyek,
kemajuan, dan perbaikan hasil, dalam bentuk: ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Ulangan harian
dapat dilakukan bila sudah menyelesaikan satu atau beberapa indikator atau
satu kompetensi dasar (KD), ulangan tengah semester dilakukan bila telah
semester genap dengan menilai semua SK semester ganjil dan genap, dengan
lembaga yang tidak dapat diintervensi oleh unsur atau lembaga lain.
Agar penilaian objektif, pendidik harus berupaya secara optimal untuk (1)
memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja peserta didik dari sejumlah penilaian, (2)
membuat keputusan yang adil tentang penguasaan kompetensi peserta didik dengan
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK
minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan
berikut:
a. Penilaian Hasil Belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan
pembelajaran (RPP).
c. Ulangan Tengah Semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas
d. Penilaian Hasil Belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan
agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
27
untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
e. Penilaian Akhir Hasil Belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran
f. Penilaian Akhir Hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan
sekolah/madrasah.
(4) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah,
h. Penilaian Akhlak Mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan
memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang
relevan.
jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma
dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,
informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
sekolah/madrasah.
ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus
m. Hasil Penilaian oleh Pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk
kemajuan belajar.
3 ranah yaitu :
Kognitif,
Psikomotor
Apektif
sesudah, pada saat maupun sebelum proses kegiatan belajar mengajar berlangsung Dan
yang diperolehnya. Dan bagi mereka yang nilainya kurang dari Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) akan dilakukan remedial sampai peserta didik tersebut tuntas sesuai
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
sebagai berikut:
c. Mengembangkan Instrumen dan Pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik
e. Mengolah Hasil Penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan
yang mendidik.
h. Melaporkan Hasil Penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik
i. Melaporkan Hasil Penilaian Akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil
untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian tersebut meliputi
peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui
e. Menentukan Nilai Akhir Kelompok Mata Pelajaran Estetika dan kelompok mata
pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan
f. Menentukan Nilai Akhir Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia
h. Melaporkan Hasil Penilaian Mata Pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran
pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk
pendidikan kabupaten/kota.
j. Menentukan Kelulusan Peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan
l. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh Mata Pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk AKM yang
bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata
teknologi.
a. AKM didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta
b. Dalam rangka penggunaan hasil AKM untuk pemetaan mutu program dan/atau
c. Hasil AKM menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian
e. Hasil AKM digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Menteri
Sedangkan untuk mekanisme dan prosedur penilaian untuk kurikulum 2013 sebagai
berikut:
1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan
2. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian
nasional.
b. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.
c. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
e. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik di
f. Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II
(tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5),
kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII
Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII
perundang-undangan
3. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan silabus
c. melaksanakan ujian;
d. mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan
1. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan
harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti
pembelajaran remedial.
2. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai
b. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Untuk mengetahui
bersangkutan
tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran
untuk mata pelajaran Adaptif Normatif dan atau tidak mencapai ketuntasan
3. Peserta didik memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir tahun
pelajaran untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
pelajaran estetika,
minimal 75%.
c. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus
Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program pembelajaran seluruh mata
pelajaran yang terdapat pada kurikulum yang digunakan. Pemenuhan persyaratan ini
dilihat pada kelengkapan laporan hasil belajar yang tercantum pada rapor yang dimiliki
peserta didik mulai semester 1 sampai semester 6 . Ketentuan ini menjadi prasyarat
untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. Penilaian ini dilakukan oleh Satuan
2. Memperoleh Nilai Minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran :
Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran dilakukan oleh satuan
a. Penilaian hasil kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia dilakukan melalui
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran agama dan
pendidikan.
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum
baik :
dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkemabangan afeksi peserta didik dan kepribadian, serta melalui ulangan, dan/atau
1) Menunjukan kemampuan
belajar;
yang negatif;
menyampaikan pendapat;
dikembangkan satuan
pendidikan.
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai afeksi dan ekspresi
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran estetika dapat
menggunakan indikator :
Hasil penilaian akhir yang merupakan gabungan dari hasil penilaian dari beberapa
d. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran jasmani, olaraga
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum
baik.
1) ujian untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan teknologi yang tidak
2) ujian praktek untuk mata pelajaran yang tidak dinilai melalui UN.
Penentuan kelulusan dilakukan dengan verifikasi data pada point 1 sampai dengan 4
d. Mekanisme PKL
di masyarakat antara lain berupa Praktik Kerja Lapangan (PKL). Program PKL disusun
Durasi waktu praktik kerja industri, yaitu minimal setara dengan 500 jam (125 jam tugas
terstruktur).
sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah (SMK) dan program latihan
3. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka
menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu
4. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia
1. Pemetaan Industri
dipelajari oleh peserta dalam kegiatan PKL DU/DI yang menjadi mitra sekolahnya.
2. Program PKL
PKL yang memuat sejumlah Kompetensi Dasar yang akan dipelajari peserta didik di
dunia kerja (dunia usaha/industri). Kompetensi dasar yang tidak dapat dilakukan
informasi kepada orang tua pada awal kegiatan. Program tersebut memberikan
pasangan/industri. Materi pembekalan PKL bagi peserta didik antara lain meliputi:
b. Penyusunan jurnal
c. Pembuatan laporan
d. Pemberian informasi program PKL kepada orang tua, antara lain meliputi:
g. Tatakrama di industry
4. Penetapan Pembimbing
41
eksternal dari industri yang sekaligus bertindak selaku instruktur yang mengarahkan
XII. Untuk menjamin keterlaksanaan program PKL maka dapat dilakukan alternatif
a. Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 4 kelas XI, sekolah harus
semester 5.
b. Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 5 kelas XII, sekolah harus
melakukan pengaturan yang sama untuk materi pembelajaran pada kedua semester
tersebut.
Kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sudah cukup lama
Understanding) antara SMK Al-Muawanah dengan DUDI. Nota kesepahaman atau MOU
ini merupakan sebuah dokumen legal yang menjelaskan persetujuan antara dua belah
pihak. MOU berisi hak dan kewajiban masing-masing pihak mulai kerjasama dalam
42
penerimaan peserta didik baru sampai, guru tamu dari DUDI, magang industri, praktik
kerla lapangan, sampai pada perekrutan tenaga kerja oleh DUDI. Hal ini karena tamatan
bersaing dalam pasar tenaga kerja global melalui program praktik kerja lapangan.
Praktek kerja lapangan merupakan salah satu alternatif yang dapat memberikan
pengalaman kerja yang sama yang ingin dicapai peserta didik SMK Al-Muawanah.
Praktek kerla lapangan tidak sekedar memenuhi tuntutan kurikulum melainkan dalam
upaya peningkatan kualitas kemampuan peserta didik dan peningkatan mutu tamatan
mengolah informasi teknis lebih, wawasan yang luas tentang jenis-jenis ketrampilan,
kelemahan, ancaman maupun peluang yang ada, beberapa hal yang penting dilakukan
meningkatkan nilai akademis tetapi pembentukan karakter peserta didik yang produktif,
kreatif, kompetitif dan mandiri serta berakhlak mulia di era global. Kurikulum sekolah
haruslah fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan tuntutan dunia kerja maka perlu
e. Mutasi
peserta didik pada kelas pada sekolah yang dituju belum memenuhi rasio kelas
maksimal; Mutasi peserta didik dapat dilaksanakan antar sekolah negeri yang sederajat
yang kompetensi keahliannya sama dengan kurikulum yang sama pula. Persyaratan
a. Permohonan pindah sekolah dari orang tua / wali bermeterai Rp. 6.000. disampaikan
SMK Al-Muawanah.
c. SMK Islam Al-Muawanah menyerahkan surat keterangan pindah dari sekolah dan
a. Adanya surat permohonan untuk menjadi peserta didik di sekolah tujuan dari
d. Bagi peserta didik yang berasal dari sekolah asing harus mendapatkan/membawa
berkas usulan mutasi peserta didik sesuai dengan persyaratan dan memvalidasi NISN
peserta didik.
sekolah yang bertujuan untuk membina karakter siswa dengan cara penyelarasan pada
segi kinestetik (gerakan), estetis (hati), etik (adab) dan literasi (pola pikir). Aktivitas PPK
ini juga menuntut keikutsertaan dan kerjasama pada keluarga, sekolah dan masyarakat.
PPK adalah pembelajaran abad 21 yang bisa bermanfaat untuk masa depan peserta
didik seperti: Literasi dasar, Kompetensi Empat C dan Kualitas Karakter. Ini merupakan
manifestasi dari proyek dari pemerintah yaitu Generasi Emas 2045. Memberdayakan
sumber daya manusia (SDM) sebagai dasar untuk pengembangan negara dan bangsa.
Kecondongan situasi lingkungan masyarakat yang menurut dari segi etika, estetika,
Fokus Penting Karakter PPK Religius mewujudkan diri perilaku dan perkataan dalam
kepentingan bangsa daripada kepentingan lain. Gotong Royong melakukan langkah yang
menjunjung tinggi pada kerjasama dan tolong menolong dalam menanggulangi masalah
kelompok. Integritas Usaha untuk membuat diri bisa dengan konsisten dipercaya oleh
sesama manusia dari segi perilaku dan perkataan. Mandiri yaitu selalu percaya dengan
kemampuan diri mulai dari kekuatan, pikiran dan perilaku untuk mewujudkan aspirasi
Adapun manfaat dari PPK Bisa meneguhkan karakter peserta didik untuk bersaing
dengan yang lain dalam kompetisi abad 21 yang mengedepankan inovasi, kecepatan,
komunikasi, kerjasama dan berpikir kritis Aktivitas belajar mengajar dilaksanakan secara
terintegrasi dari aktivitas belajar dalam dan luar kelas. Pembaharuan fungsi kepala
sekolah menjadi seorang pengelola dan guru dan menjadi sumber inspirasi PPK.
Penyegaran komite sekolah menjadi lembaga kerjasama dan penghubung antara sekolah
dan masyarakat. Mendorong keikutsertaan keluarga untuk ikut berperan aktif dalam
pembelajaran dengan cara seminar penguatan selama lima hari. Kerjasama dari ujung
tombak pendidikan yakni guru dengan berbagai lembaga masyarakat, pegiat pendidikan
1. Sistem Program
2. Kurikulum
3. Sistem Kegiatan
6. Berdasar Kelas
8. Berdasar Masyarakat
1. Intrakurikuler adalah aktivitas siswa dalam mendalami pelajaran umum agar bisa
2. Kokurikuler adalah aktivitas siswa untuk bisa memahami kompetensi basic pada
kurikulum.
3. Ekstrakurikuler adalah aktivitas siswa untuk memenuhi minat dan bakat pada suatu
bidang.
harian, mingguan, bulanan dan semesteran. Salah satu pembiasaan yang harus dilakukan
adalah menggunakan 15 menit sebelum waktu pembelajaran untuk membaca buku selain
buku pelajaran serta adanya penghargaan terhadap peserta didik yang gemar membaca.
Kegiatan gemar membaca sangat terkait dengan literasi sekolah. Literasi menjadi
sarana siswa dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatkannya di
begitu cepat dan menjadi tantangan bagi sekolah untuk memanfaatkan internet bukan
hanya sebagai sumber informasi, tetapi juga sebagai sarana mengingkatkan kemampuan
literasi.
dengan program Literasi di SMK Al-Muawanah dengan diadakan setiap pagi sebelum
KBM. Panduan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMK ini disusun untuk memberikan
acuan pokok kepada semua pemangku kepentingan yang terkait dengan pelaksanaan
literasi di SMK
yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
lingkungan
4. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam bidang keahlian
Bisnis dan Manajemen, khususnya kompetensi keahlian Akuntansi agar dapat bekerja
baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan
5. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, kompetensi, dan mengembangkan
Kompetensi Akuntansi
1. Potensi Internal
a. Sumber Daya Manusia
48
e. Lokasi Strategis
SMK Al-Muawanah berada di daerah yang tempatnya mudah dijangkau oleh
masyarakat yang hendak menyekolahkan putra-putrinya.
f. Siswa
Jumlah siswa yang selalu stabil merupakan modal dasar proses pendidikan dan
latihan
g. Dukungan Orang Tua Siswa/i
Dukungan orang tua siswa/i sangat besar terhadap berbagai upaya
pengembangan sekolah
h. Komite Sekolah
49
2. Kelemahan Internal
a. Motivasi
Motivasi yang dimiliki guru untuk mengoptimalkan kinerja yang lemah karena
berbagai faktor internal dan eksternal. Guru yang masa bodo dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan kemajuan sekolah, dan visi jauh ke depan
senantiasa harus diingatkan oleh guru – guru yang menghendaki adanya perubahan.
Adanya rasa puas diri dan mengajar hanya sekedar kewajiban formal tanpa reserve
apa – apa perlu direkondisikan dengan upaya pimpinan untuk memajukan sekolah.
b. Pemahaman Visi dan Misi Sekolah
Terdapat kekeliruan pemahaman misi dan visi sekolah menengah kejuruan yang
dianggap tak berbeda dengan sekolah umum. Padahal sesuai dengan tujuan Sekolah
Kejuruan adalah mempersiapkan tenaga kerja menengah trampil yang dibutuhkan
oleh dunia usaha/industri
c. Penguasaan Teknologi
Perkembangan teknologi yang amat pesat tak dapat diikuti oleh guru-guru
sehingga terjadi kesenjangan antara peguasaan teknologi yang dimiliki guru
dengan teknologi pada dunia industri/usaha
d. Dana
Diperlukan dana yang besar untuk pengembangan kualitas pendidikan/latihan
disebabkan mahalnya bahan/alat yang berteknologi tinggi. Komputer, Infocus, dan
Laptop adalah salah satu perangkat yang mempunyai nilai tinggi
e. Koordinasi
Kelemahan koordinasi berbagai komponen sekolah menjadikan hambatan ketika
melaksanakan suatu kegiatan.
3. Potensi
a. Dukungan Dunia Usaha/Industri
Kerja sama dengan dunia usaha/industri membuktikan betapa besar dukungan
mereka terhadap pengembangan pendidikan di SMK Al-Muawanah.
50
Multitech Komputer
BBLM Bandung
Nika Komputer
Fara Komputer
Payu Digital Agency
ARS Komputer
Percetakan Binary
Dll
4. Tantangan Eksternal
a. Permintaan Dunia Usaha/industri
Kondisi ekonomi Indonesia pasca krisis terus membaik terlihat dari indikator
menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS, diikuti dengan upaya stabilitas
hukum dan keamanan akan mengundang banyak investor untuk menanamkan
modal di Indonesia. Hal ini akan menggairahkan sektor industri berlanjut dengan
peningkatan permintaan/kebutuhan tenaga kerja.
b. Perkembangan Teknologi
Pesatnya perkembangan teknologi membuat dunia indiustri membutuhkan
tenaga kerja baru yang memiliki kemampuan penguasaan teknologi baru.
c. Animo masyarakat
Keinginan masyarakat untuk segera bekerja setelah menyelesaikan pendidikan
membuat animo masyarakat untuk mengikuti pendidikan di SMK menjadi amat
besa
d. Persaingan
51
Persaingan terjadi antara SMK sejenis dan lembaga pendidikan non formal di
masyarakat
e. Tenaga kerja Asing
Era perdagangan bebas memjadikan suatu negara tak dapat memproteksi
datangnya tenaga kerja dari negara lain yang berkualitas yang dibutuhkan oleh
dunia industry.
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN
B. Kalender Pendidikan
Pelajaran pelajaran
Pelajaran
Efektif Belajar