Bab 3 Nabila Yang Di Edit
Bab 3 Nabila Yang Di Edit
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1.1 Tempat
3.1.2 Waktu
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti neraca analitik,
alat-alat gelas dari Pyrex (gelas ukur, erlenmeyer, beaker glass, batang pengaduk,
tabung reaksi), perkolator, cawan porselen, cawan petri, pipet ukur, pipet tetes,
mikro.
3.2.2 Bahan
54
55
3.3 Sampel
(Etlingera elatior) yang segar berwarna ping muda,di proleh dari pasar sagumpal
3.3.2 Tawas
padangsidempuan .
cara alamiah yaitu dengan cara diangin-anginkan didalam ruangan tidak dijemur
yang telah kering dihaluskan dengan cara diblender sampai menghasilkan sari,
setelah itu sari tersebut di saring. Hasil sari kemudian ditimbang (Ramdani,
bawah matahari secara langsung, bunga kecombrang yang sudah kering kemudian
2018).
Bahan Formula
F0 F1 F2 F3
1. Ekstrak bunga kecombrang 0 5 10 15
2. Tawas 0 5 8 11
3. NaOH 0,1 0,1 0,1 0,1
4. Propil paraben 0,15 0,15 0,15 0,15
5. Isopropel alcohol 6 6 6 6
6. Gliserin 3 3 3 3
7. Propilen glikol 12 12 12 12
8. Mentol 1,1 1,1 1,1 1,1
9. Twin 80 5 5 5 5
10. 10.Pewangi 3 3 3 3
57
Alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan deodoran spray
disiapkan sesuai dengan yang tertera pada tabel formulasi. Ekstrak etanol bunga
perlahan hingga homogen. Setelah itu Aquadest ditambahkan hingga batas 100
mL, dikocok perlahan hingga homogen, dan botol dikemas dengan rapih
cycling test dimana sampel sediaan deodoran spray yang disimpan pada suhu ±
4oC selama 24 jam dan ± 40oC selama 24 jam (1 siklus). Pengujian dilakukan
Larutan uji yang digunakan dalam uji aktivitas ini meliputi sediaan deodoran
spray ekstrak bunga kecombrang dengan konsentrasi 12%, 14%, dan 16%, kontrol
negatif berupa sediaan basis,dan kontrol positif berupa larutan suspensi injeksi
metode difusi lubang dengan cara menuangkan 1,5 mL suspensi bakteri kedalam
erlenmeyer yang berisi 82 mL media nutrien agar dan dikocok hingga homogen
hangat dan dibiarkan memadat pada suhu kamar selama 15-30 menit. Cawan
58
petriditandai dengan label untuk menempatkan posisi lubang yang akan diisi
larutan uji dan larutan kontrol. Media dilubangi menggunakan perforator dengan
diameter 6 mm sesuai dengan tanda yang sudah dibuat. Larutan uji deodoran
spray konsentrasi 10%, 12%, 14%,larutan kontrol positif serta larutan kontrol
kemudian inkubasikan pada suhu 37oC selama 18-24 jam dengan posisi cawan
bentuk, warna, bau dan tekstur pada sediaan yang dibuat (Wulandasari, 2019).
3.11 Uji pH
diharapkan tidak bersifat terlaluasam karena dapat mengiritasi kulit dan juga tidak
bersifat terlalu basa karena dapat membuat kulit menjadi kering (Oktaviana et al.,
2019).
Uji viskositas memberikan gambaran resistensi suatu zat cair dalam mengalir.
Uji waktu kering terhadap sediaan deodoran spray ekstrak bunga kecombrang
dilakukan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sediaan
kosong yang sudah dibersihkan dan dalam keadaan kering dan juga telah
dikalibrasi dengan menetapkan berat piknometer dan berat air pada suhu 25°C dan
mengatur hingga air kurang lebih 20°C, kemudian mengatur hingga suhu
piknometer yang telah diisi hingga 25°C. Selanjutnya memasukkan air ke dalam
kemudian membuang kelebihan zat uji yang dibuat dengan tissue, kemudian
mengurangkan berat piknometer kosong dengan berat piknometer yang telah di isi
Uji ini dilakukan terhadap 25 responden secara uji sampel terbuka, Uji
sampel terbuka dilakukan dengan cara menyemprotkan sediaan pada kulit ketiak,
didiamkan selama kurang lebih 10 menit dan diamati hasilnya (Pujianty et al,
2016).
Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
b) Memiliki alergi pada kulit yang dapat menyebabkan hasil penelitian tidak
baik.