Hasan Saefuloh
Asing
Abstrak
إتفق علماء اللغة على أن املفردة من العناصر األساسية اليت البد للطالب أن يقدروها
من حيث العناصر األخرى مثل األصوات والرتاكيب .ويرى اآلخر على أن املفردة
تكون شرطة من الشروط لتكلم اللغة العربية الفصيحة .إذا الميكن أن يتعلم اللغة
العربية بدون املعرفة والقدرة عليها.
وابهتمام هذه املفردة يف تعليم اللغة العربية كثري من املدرسون من املرحلة
اإلبتدائية إىل املرحلة الثانوية يطلبون طالهبم أن حيفظوها أبكثر ممكن وأبي طريقة
ما.
بل من األسف تلك احملاولة مل تدل على احلصول املرجوة من حيث قدرة
الطالب على اللغة العربية عموما .ومن احلقيقة الطالب الذين حفظوا املفردات
كثريات مل يتتطيعوا أن يعابروها ويتحادوون هبا ابللغة العربية إما شفهيا أو كتابيا.
Kata Kunci: Bahasa Arab, Mufrodat, Kata, Kalimat.
A. Taqdim
Para ahli dan praktisi pembelajaran bahasa Arab sepakat bahwa
mufradat merupakan salah satu unsur pokok yang harus dikuasai siswa di
samping unsur-unsur lainnya seperti ashwat dan tarakib. Bahkan ada yang
mengatakan bahwa penguasaan mufradat merupakan salah satu syarat
untuk bisa fasih berbahasa Arab1. Maka, hampir tidak mungkin belajar
bahasa Arab tanpa mengetahui dan menguasai mufradatnya.
Menyadari pentingnya penguasaan mufradat dalam konteks
pembelajaran bahasa Arab, banyak guru, dari mulai tingkat Madrasah
Ibtida’iyyah sampai tingkat Madrasah Aliyah menuntut siswanya agar
mampu menghafal mufradat sebanyak-banyaknya dengan berbagai macam
cara.
Namun upaya tersebut belum menunjukan hasil yang memuaskan
dilihat dari sisi penguasaan bahasa Arab secara umum. Siswa-siswa yang
sudah hafal di luar kepala ratusan kosa kata, ternyata belum mampu
berekspresi atau berkomunikasi dengan bahasa Arab, baik secara lisan
maupun tulisan.
Pertanyaannya kemudian adalah: mengapa siswa yang sudah hafal
ratusan mufradat, di luar kepala, masih belum mampu berkomunikasi
dengan bahasa Arab?; apakah penguasaan mufradat dengan cara menghafal
dianggap tidak efektif dalam konteks pembelajaran bahasa Arab?; lalu,
bagaimana metode pembelajaran mufradat yang tepat dan efektif ?
Pada makalah ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan
dengan pembelajaran mufradat, dari mulai pengertian mufradat, hakekat
pembelajaran mufradat, tujuan pembelajaran mufradat, metode pengajaran
mufradat dan sebagainya sampai ke teknik mengevaluasi atau menguji
tingkat penguasaan mufradat.
1
DR. Rusydi Ahmad Thu’aimah. 1986. al-Marja’ fy Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah li al-
Nathiqin bi Lughat Ukhra. Juz 2. Makkah al-Mukarramah: Jamiat Umm al-Qura. hal 116.
1. Pengertian Mufradat
Mufradat (Kosakata atau perbendaharaan kata) atau vocabulary
adalah sejumlah kata atau kumpulan kata yang diketahui seseorang.
Perbendaharaan kata seseorang dapat dikatakan sebagai himpunan kata-
kata yang dikuasai dan dimengerti oleh orang tersebut yang dapat
digunakan untuk menyusun kalimat baru. Mufradat merupakan salah
satu unsur bahasa yang penting, karena ia berfungsi sebagai pembentuk
kalimat dan wacana.
Mufradat, menurut al-Khuli,2 merupakan satuan bahasa terkecil
yang berdiri sendiri, baik berupa kata dasar, maupun berupa kata
berimbuhan. Jika berupa kata berimbuhan, maka kata itu mempunyai
akar kata atau kata dasar. Kata )(استعلم, misalnya, akar katanya adalah
)(علم, dan imbuhannya adalah )(است. Imbuhan itu bisa berada di depan
tengah yang disebut sisipan seperti األلفpada kata )(قادم, dan bisa juga
2. Jenis Mufradat
a. Kataaktif (Kalimat Nasyīthah) dan kata pasif (Kalimat Khāmilah)
2
Muhammad Ali al-Khuly. 1986. Asalib Tadris al-Lughah al-Arabiyah. Riyadh: al-
Mamlakah al-Arabiyah al-Su’udiyyah. Hal. 89
3
Muhammad Aly al-Khuly. Ibid. Hal. 90
4
Al-Khuly, ibid. Hal 92
3. Mayoritas kata dalam setiap bahasa terdiri dari kata kontent, dan
hanya sebagian kecil saja yang termasuk kategori kata fungsional.
Pembedaan antara kata konten dengan kata fungsional sangat
diperlukan dalam pembelajaran mufrodat. Cara mengajarkan kata
5
Thu’aimah, ibid
6
Al-Khuly. Ibid. Hal. 103
7
Lihat Muhbib Abdul Wahab. 2008. Epistemologi dan Metodologi Pembelajaran Bahasa
Arab. Jakarta Lembaga Penelitian UIN Jakarta. Hal 149.
8
Ibid, hal. 150
9
Morpem adalah satuan bahasa terkecil yang mempunyai makna. Oleh karena itu terkadang
morpem bisa berdiri sendiri terkadang juga terikat. Sebagai contoh kata ) (معلّمterdiri dari satu
morpem, sedangkan ) (المعلّمterdiri dari dua morpem yaitu الdan معلّم. Dan kata ) (المعلّمونterdiri
dar tiga morpem yaitu ال, معلمdan ون. Masing-masing morpem di atas mempunyai makna
tersendiri
10
Al-Khuly, ibid, hal 102
11
Fathi ‘Aly Yunus. 1986. Min al-Ittijahat al-Haditsah Fy Ta’lim al-Lughah al-Ajnabiyah
Ma’a al-Tathbiq ‘Ala Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyah dalam Buhuts Tarbawiyah wa
Nafsiyyah. Jami’at Umm al-Qura: al-Mamlakah al-Arabiyah al-Su’udiyyah. Hal. 65
12
Muhbib, Ibid, 150
2. Gambar. Benda yang tidak bisa atau tidak mungkin dibawa ke kelas,
untuk menjelaskan maknanya bisa melalui gambar, baik berupa
gambar bergerak, maupun gambar permanen. Contohnya jika kita
ingin menjelaskan makna ()فيل, kita tidak mungkin membawa benda
13
Al-Khuly, Ibid. Hal 95
، صواب – خطأ،ظهر
14
Thu’aimah. Ibid. Hal. 626
15
Lihat M. Soenardi Djiwandono. 2008. Tes Bahasa. Jakarta: Indeks. hal. 126
sekaligus memberikan petunjuk tentang jenis dan bentuk tes yang sesuai
serta penulisan butir-butir tesnya.
Indikator adanya penguasaan pasif-reseptif terhadap kosakata
ditunjukkan dalam bentuk kemampuan untuk:
1) menunjukkan benda atau memperagakan sikap, tingkah laku dan lain-
lain yang dimaksudkan oleh kata tertentu.
mengacu pada kurikulum atau buku teks yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran16.
Substansi materi tes untuk penguasaan pasif-reseptif dan
aktif-produktif sebenarnya sama saja. Yang harus dibedakan adalah
pengembangan butir-butir tesnya. Pengembangan butir-butir tes untuk
penguasaan yang bersifat pasif-reseptif, jenis tes objektif dengan berbagai
variasi bentuknya lebih sesuai. Sedangkan pengembangan butir-butir tes
untuk penguasaan yang bersifat aktif-produktif sebaiknya dibatasi pada
bentuk tes subjektif,baik disampaikan secara lisan maupun tulisan.
Muhammad, Abdul Khaliq Muhammad17 mengusulkan beberapa
alternatif item soal untuk tes mufradat, diantaranya:
1. Al-ta’rif/Definisi
Dalam soal, guru menuliskan satu mufradat tertentu, dan dalam opsi
jawaban mencantumkan beberapa alternatif definisi. Siswa diminta
memilih definisi yang tepat untuk kata yang dimaksud. Contoh:
16
Muhammad, Abdul Khaliq Muhammad. 1989. Ikhtibarat al-Lughah. Jami’at Malik Su’ud:
‘Ammadah Syu’un al-Maktabat. Hal. 89
17
Muhammad, Abdul Khaliq Muhammad. 1989. Ikhtibarat al-Lughah. Jami’at Malik Su’ud:
‘Ammadah Syu’un al-Maktabat. Hal. 90
kata (antonim) yang tepat untuk kata yang dimaksud sesuai konteks
kalimat. Contoh:
ضع خطا حتت الكلمة الغريبة الىت ليس هلا عالقة ببقية الكلمات ىف كل
! جمموعة
ممرض – طبيب – ساعة – مريض.1
برتقال – ماجنو – تفاح – كوب.2
غذاء – متاء – صباح – ليل .3
Tingkat kesulitan soal bisa divariasikan dan ditingkatkan sesuai
kata menunjukan kepada person (orang), kecuali satu kata yaitu مساعة
6. Matching/menjodohkan
Banyak sekali variasi model tes kosa kata jenis menjodohkan. Namun
yang paling umum dari jenis ini adalah sebagai berikut:
a. Mengisi tempat yang kosong dengan kata yang disediakan.
Contoh:
G. Penutup
Mufradat merupakan kumpulan kata yang membentuk bahasa yang
diketahui seseorang dan dapat digunakan dalam berkomunikasi baik secara
lisan maupun tulisan.
Dilihat dari frekuensi kemunculannya, kosa kata terdiri dari dua
macam, yaitu kalimat nasyīthah (kata aktif) dan kalimat khāmilah (kata
Pasif). Kalimat nasyīthah adalah kata yang diajarkan untuk digunakan oleh
siswa dalam bahasa lisan dan tulisan. Sedangkan kalimat khāmilah adalah
kata yang diharapkan dapat dipahami siswa ketika mereka membaca atau
mendengarnya, tetapi tidak untuk digunakan dalam bahasa percakapan atau
tulisan sehari-hari.
Selain pembagian kata kepada kalimat nasyīthah dan kalimat
khāmilah, ada pembagian lain yaitu kalimat muhtawā (kata kontent) dan
kalimat wadzīfiyah (kata fungsional).
Pembelajaran mufradat tidak identik dengan pembelajaran bahasa
itu sendiri, karena mufradat belum bisa memberikan pengertian yang jelas
jika tidak dirangkai dalam kalimat yang benar, baik dari sisi gramatikanya
maupun konteksnya. Oleh karena itu perlu disadari bahwa pembelajaran
mufradat bukanlah merupakan tujuan, melainkan hanya sarana.
Unsur-unsur atau indikator pemahaman mufradat yang harus
diperhatikan guru dalam proses pembelajaran mufradat adalah sebagai
berikut:
1. Siswa mampu memahami makna mufradat ketika mendengar atau
membacanya.
2. Siswa mampu mengucapkan mufradat dengan benar jika
menggunakannya dalam percakapan.
3. Siswa mampu menulis mufradat tersebut dengan benar.
Al-Maraji’
Al-‘Ashîlî, ‘Abd al-‘Azîz bin Ibrâhîm. 2002. Tharâ’iq Tadrîs al-Lughah al-
Arabiyah li al-Nâthiqîn bi Lugât Ukhra. Riyadl: Jâmi’ah al-Imâm
Muhammad Ibn Su’ud al-Islamiyah.
al-Ghariby, Sa’ad Abdullah. 1986. La-Ashwât la-Arabiyah Kwa Tadrisuha Li
Ghaer la-Nathiqina biha. La-Qahirah: Maktabat la-Thalib la-Jami’i.
al-Khuli, Muhammad Ali. 1988. Ta’lim al-Lughat:Halat wa Ta’liqat. Riyadh:
Jami’at al-Malik Su’ud.
al-Khuly, Muhammad Ali. 1986. Asalib Tadris al-Lughah al-Arabiyah.
Riyadh: al-Mamlakah al-Arabiyah al-Su’udiyyah.
Al-Naqah, Mahmud Kamil. 1985. Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyah li al-Nathiqin
bi Lughat Ukhra: Asasuhu, Madakhiluhu, Thuruq Tadrisihi. al-
Mamlakah al- al-‘Arabiyah al-Su’udiyah: Jami’ah Umm al-Qura.
Al-Qâsimiy, Ali Muhammad. 1979. Ittijâhât Hadîtsah fiTa’lîm al-Lughah al-
‘Arabiyah li al-Nâthiqîn bi Lughât Ukhra. Jami’ah Riyadh: al-
Mamlakah al- al-‘Arabiyah al-Su’udiyah.
Ibrahim, ‘Abd al-‘Alim. 1973. al-Muwajjih al-Fanny Li Mudarris al- Lughah al-
‘Arabiyah. Kairo: Dar al-Ma’arif.
Ibrâhim, Hamâdah. 1987. al-Ittijâhat al-Mu’ashirah fi Tadrîs al-Lughah al-
Arabiyah wa al-Lughât al-Hayyat al-Ukhra li Ghaer al-Nâthiqîn
biha. Beirut : Dar al-Fikr al-Araby.
Majid, ‘Abdul ‘Aziz ‘Abdul. 1961. al-Lughat al-Arabiyyah wa ushuluha al-
Nafsiyyah wa thuruq tadrîsiha. Mesir: Dar al-Ma’arif.
Thu’aimah, Rusydi Ahmad, 2009. Al-Maharat al-Lughawiyyah:
Mustawiyatuha, Tadrisuha, Shu’ubatuha. Al-Qahirah: Dar al-Fikr al-
Al-Araby.
Thu’a'imah, Rusydi Ahmad. 1985. "Dalîl al-'Amal fî I'dâd al-Mawâd al-
Ta'lîmiyah li Barnâmaj Ta'lîm al-Lughah al-Arabiyah". Jami'ah
Umm al-Qurra': Ma'had al-Lughah al-Arabiyah.
Thu’aimah, Rusydi Ahmad. 1986. al-Marja’ fy Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah
li al-Nathiqin bi Lughat Ukhra. Juz 2. Makkah al-Mukarramah:
Jamiat Umm al-Qura.