Anda di halaman 1dari 16

PELAYANAN PASCA RAWAT INAP (PASCA PEMBEDAHAN)

HOMESTAY HOMECARE LANSIA


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan II
Dosen Koordinator : Dewi Umu Kulsum, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Lervy Bayu D 213121091 Diva Devina Suphia 213121112


Nurfitri Rifka I.H 213121092 Salwa Hasya Rizkia 213121116
Fikri Firmansyah 213121096 Adelia Putri K.R 213121120
Dwi Febrian Hidayat 213121097 Ananda Mutiara R 213121126
Citra Fitri Nurhayati 213121099 Chicha Nurhandayani 213121131
Annisa Nur Aisyah 213121101 Rachel 213120162
Aryanti Dwi Puspita 213121102

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah tentang “ Pelayanan Pasca Rawat Inap (Pasca Pembedahan) Homestay
Homecare Lansia ” ini dapat terselesaikan. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kewirausahaan II. Tujuan khusus dibuatnya makalah ini adalah untuk mendeskripsikan
tentang perawatan dirumah khususnya pada Lansia.
Kami menyampaikan terima kasih kepada dosen mata kuliah Kewirausahaan II terutama
kepada ibu Dewi Umu Kulsum, S.Kep., Ners., M.Kep yang telah memberikan tugas ini serta
kepada siapapun yang sudah terlibat dalam penulisan makalah ini, terlebih kepada teman-teman
kelas C Program Studi Ilmu Keperawatan (S-1).
Kami juga menyampaikan mohon maaf karena makalah ini masih jauh dari kata
sempurna sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Cimahi, 06 Desember 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Konsep Homecare
Menurut Departemen Kesehatan (2002) home care adalah pelayanan kesehatan
yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga
di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
akibat dari penyakit.
Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka
yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit (Depkes RI
2002).
Home Health Care adalah sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan
sosial diberikan di rumah kepada orang-orang yang cacat atau orang-orang yang harus
tinggal di rumah karena kondisi kesehatannya (Neis dan Mc.Ewen, 2001)
Pelayanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien atau keluarga yang
direncanakan dan dikoordinasi oleh pemberi pelayanan melalui staf yang diatur
berdasarkan perjanjian bersama. Sedangkan menurut Neis dan Mc Ewen (2001)
menyatakan home health care adalah sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan
sosial diberikan di rumah kepada orang-orang yang cacat atau orang-orang yang harus
tinggal di rumah karena kondisi kesehatannya.
Dari beberapa literatur pengertian "home care" adalah :
a. Perawatan dirumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan dari rumah sakit
yang sudah termasuk dalam rencana pemulangan (discharge planning) dan dapat
dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat komunitas di
mana pasien berada, atau tim keperawatan khusus yang menangani perawatan di
rumah.

iv
b. Perawatan di rumah merupakan bagian dari asuhan keperawatan keluarga, sebagai
tindak lanjut dari jalan/Puskesmas. tindakan unit rawat jalan atau puskesmas.
c. Pelayanan kesehatan berbasis dirumah merupakan suatu komponen rentang
keperawatan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan
kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka, yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit
termasuk penyakit terminal.
B. Konsep / Model Teori Keperawatan Homecare
1. Teori Lingkungan (Florence Nightingale)
Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal yang
mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen
lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan individu yang meliputi :
1) Udara bersih
2) Air yang bersih
3) Pemeliharaan yang efisien
4) Kebersihan, serta
5) Penerangan/pencahayaan
Contoh aplikasi teori Florence
a. Memilih dan mengatur ruangan perawatan di rumah
b. Menjaga kebersihan tempat tidur
c. Menjaga kebersihan lingkungan tempat perawatan pasien
d. Mengatur ventilasi
e. Mengatur pencahayaan ruangan
f. Memonitor kelancaran drainase rumah
g. Mengurangi risiko penularan penyakit.
2. Teori konsep manusia sebagai unit (Martha E. Rogers)
Kajian teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia adalah makhluk yang
senantiasa berinteraksi dengan alam. Interaksi ini menghasilkan pola energi.
Berdasarkan teori Rogers, sakit timbul akibat ketidakseimbangan energi penanganan
dengan metode terapi modalitas/komplementer. Dasar teori Rogers adalah ilmu

v
tentang asal usul manusia dan alam semesta, seperti antropologi, sosiologi, agama,
filosofi, perkembangan sejarah, dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses
kehidupan manusia secara utuh.
Contoh aplikasi teori Science of Unitary Human Beings dalam pelayanan home care
nursing, yaitu :
 Terapi komplementer alternatif berbasis biologis (herbal dan suplemen).
 Terapi komplementer ålternatif berbasis energi (prana, reiki, qi-gong,
infrared).
 Terapi koplementer alternatif berbasis body manipulasi (massage, shiatsu,
refleksi, akupresur, bekam, dan akupunture).
 Terapi komplementer alternatif berbasis Mind and Body (Meditasi, terapi
tertawa, yoga, dan story telling).
 Sistem terapi seperti ayur wedha atau Obat tradisional Cina.
3. Trancultural Nursing
Teori ini menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman
tentang adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam masyarakat. Teori
ini menekankan betapa pentipgnya pemahaman budaya pasien dan keluarga ketika
melakukan pelayanan keperawatan. Terkadan menimbulkan dilema bagi tenaga
kesehatan.
Aplikasi teori transkultural nursing dalam pelayanan home care pada pasien harus
memperhatikan aspek budaya yang diyakini pasien, seperti :
 Filosofi dan keyakinan pasien.
 Pandangan hidup pasien.
 Pendidikan.
 Pekerjaan
 Kekerabatan
 Teknologi
 Regulasi
4. Self-Care Deficit Theory of Nursing

vi
Self-Care Deficit Theory of Nursing yang dikembangkan oleh Orem terdiri dari
tiga teori umum yang saling berkaitan yaitu :
1) The Theory of Self-CarePerawata diri (self-care) adalah pelaksanaan aktivitas
individu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dalam
mempertahankan hidup, kesehatan dan kesejahteraan. Jika perawatan diri
dapat dilakukan dengan efektif, maka akan dapat membantu individu dalam
mengembangkan potensi dirinya.
2) The Theory ofSelf-Care Deficit Teori ini merupakan inti dari teori
keperawatan Orem. Teori ini mengambarkan kapan keperawatan dibutuhkan.
Keperawatan diperlukan ketika individu tidak mampu atau mengalami
keterbatasan dalam memenuhi syarat perawatan diri yang efektif.
Keperawatan diberikan jika tingkat kemampuan perawatan diri lebih rendah
dibandingkan dengan kebutuhan perawatan diri. Biasanya diterapkan bila
anak belum dewasa.
3) The Theory of Nursing System Nursing systetn adalah bagian dari
pertimbangan praktik keperawatan yang dilakukan oleh perawat berdasarkan
koordinasi untuk mencapai kebutuhan perawatan diri (self-care demand)
pasiennya dan untuk melindungi dan mengontrol latihan/pengembangan dari
kernampuan perawatan diri pasien (self-care agency).
Contoh aplikasi teori SelfCare Deficit dalam pelayanan home care yaitu membantu
pemenuhan kebutuhan dasar pasien berdasarkan :
 Wholly Compensatory. Pasien dengan ketergantungan penuh dan harus
dirawat secara penuh oleh perawat home care.
 Partly Compensatory. -Pasien dengan ketergantungan sebagian hanya
memerlukan penanganan secara parsial, apakah hanya 16 jam, 8 jam atau
hanya untuk tindakan keperawatan tertentu.
 Supportive educative. Perawat membantu sebagai konsultan atau membantu
pasien dalam mengambil keputusan.
5. Healh Expanding Consciusness
Menurut Margaret Newman, tugas seorang perawat dalam melakukan home care
bukan saja membantu mengatasi masalah yang muncul sebagai respons dari penyakit

vii
yang dialami, perawat juga diharapkan membantu mencari penyebab terjadinya
masalah dan membantu pasien dan keluarga mencari jalan keluarnya.
6. Human Caring
Perawat merupakan profesi yang dalam melakukan pelayanan senantiasa
mengedepankan kepedulian, moralitas, dan kasih sayang. Selain itu, intelektualitas
juga harus dikedepankan. Perawat dalam memberikan hendaknya mengedepankan,
kemanusiaan dengan selalu pelayanan nilai-nilai memberikan perlindungan,
membantu penyembuhan dan mengedepankan nila-nilai kemanusiaan dalam
membantu pasien menghadapi penyakitnya.

viii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Rancangan Homecare
KANVAS BISNIS : sektor :
Pelayanan homecare Perawatan Pasca
bedah pada lansia
di desain oleh : didesain untuk :
Kelompok 3 Kelas C pasien lansia dengan riwayat pengobatan pasca
pembedahan

Key Partners : key activities : value proposition customer customer :


Untuk 1. mempromosikan jasa : relationship : pasien
memperoleh perawatan pasca Perawatan pasca dalam upaya lansia
peralatan dan pembedahan pada bedah adalah mempertahankan dengan
keperluan lansia di website, social prosedur rutin pelanggan riwayat
barang-barang media dan brosur yang segera perawatan pasca pengobatan
dari usaha kami, 2. menginformasikan dilaksanakan bedah dapat pasca
kami pelayanan perawatan setelah operasi terjamin pelanggan pembedaha
bekerjasama pasca pembedahan yang dan biasanya akan tidak akan kecewa n
dengan profesional, nyaman, terus dilakukan dengan pelayanan
: ramah dan efektif hingga pasien yang telah
1. Toko alat benar-benar pulih diberikan karena :
Kesehatan sepenuhnya. - harga yang
2. apotik terjangkau dengan
pelayanan yang
berkualitas
- proses pelayanan
perawatan
dilakukan dengan
tertib dan mudah
- perlayanan
perawatan pasca
bedah
menggunakan
tenaga perawat
yang profesional
dengan pendidikan
minimal profesi
ners yang sudah
mempunyai
pengalaman kerja 1

ix
tahun
- untuk kunjungan
rumah bisa
dijadwalkan
melalui aplikasi
dan telpon
sedangkan untuk
pelayanan di klinik
disediakan fasilitas
yang memadai,
aman, nyaman dan
berkualitas,
pemberian
perawatan
berkomitmen pada
mutu
channels
advertising/iklan
media cetak :
brosur, spanduk,
majalah dan koran
sales promotion :
promosi dilakukan
key resource : dengan
untuk pegawai klinik menyebarkan
homecare perawatan brosur/pamflet ke
pasca bedah kami tempat ramai
mempunya basic seperti
kesehatan yang lapangan/taman
mendukung kualitas kota dan tempat
dari pelayanan yang olahraga social
kami berikan seperti : media : berbagai
aset fisik : klinik, social media seperti
kendaraan dan alat facebook,
kesehatan yang instagram dan
lengkap, aset digital : tiktok digunakan
website, social media sebagai media
dan aplikasi, sdm : promosi untuk
kompeten, bermutu dan menyebarkan
profesional informasi
cost : revenue :
pembelian alat kesehatan dan obat obatan , gaji pegawai, listrik, biaya pendapatan
PAM, biaya bahan bakar transportasi dan pengolahan limbah biaya pelayanan
layanan jasa, biaya
berlangganan
dengan pembuatan

x
card member,
layanan periklanan

Rincian Biaya :
No Alat Harga
1. Sphygmomanometer Rp 275.000
2. Kassa steril Rp 10.000
3. Pinset anatomis Rp 10.000
4. Pinset chirurgis Rp 36.000
5. Gunting debridemand Rp 55.000
6. Kom kecil 2 buah Rp 42.000
7. handscoon Rp 30.000
8. Gunting plaster Rp 40.000
9. Cairan Nacl 0,9% Rp 50.000
10. Antiseptik Rp 30.000
Total Rp 578.000

xi
BAB 3
DAFTAR PUSTAKA

Kajian Entrepreneurship dalam Keperawatan: Home Healthcare, March 23, 2012


By Didi Keitha
Elemen Peran Menurut pendapat Doheny (1982) ada beberapa elemen peran perawat
professional (ELEMENT
ROOL
Menurut Hidayat (2004), Model / teori keperawatan yang mendukung home care

xii
LAMPIRAN
1. Home Care Lansia Pasca Pembedahan

xiii
xiv
xv
2. Gambar Alat dan bahan yang digunakan

xvi

Anda mungkin juga menyukai