Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTEK PERANCANGAN ELEKTRONIKA DAN FABRIKASI

SAKLAR TEPUK

LEMBAR PENGESAHAN

DISETUJUI UNTUK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Oleh:

Dosen Pembimbing

Eka Susanti,S.T.,M.KOM

197812172000122001
LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTEK PERANCANGAN ELEKTRONIKA DAN FABRIKASI

SAKLAR TEPUK

Disusun Oleh:

Nama : Denny Agustiansa

Kelas : 3 TD

NIM : 062130331144

Dosen Pembimbing : Eka Susanti ,S.T.,M.Kom

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2021
JOB 2

SAKLAR TEPUK

Tujuan:

1. Mahasisawa dapat mendesain layout rangkaian saklar tepuk.


2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja rangkaian saklar tepuk.
3. Mahasisawa dapat melakukan penyolderan komponen-komponen saklar tepuk
dengan baik dan benar.
4. Menghasilkan rangkaian saklar tepuk yang sesuai dengan saklar tepuk.

Rangkaian saklar tepuk adalah rangkaian switch yang aktif saat menerima suara
sehingga disebut saklar tepuk. Dengan menggunakan rangkaian saklar tepuk ini kita dapat
mengontrol peralatan pada kondisi ON/OFF sesuai dengan tepukan tangan.

Rangkaian saklar tepuk dibentuk dari beberapa blok rangkaian seperti tampak pada
diagram blok dibawah ini.

Blok diagram rangkaian saklar tepuk

Diagram blok

Gambar 1.1. Diagram blok

Skema rangkaian dari saklar tepuk seperti gambar di bawah ini.


Skema Rangkaian Power Supply

Gambar 1.2. Skema rangkaian saklar tepuk

Dasar Teori:

Sensor Suara FC-04

Sensor suara merupakan sensor yang mensensing besaran suara untuk diubah
menjadi besaran listrik.Sensor ini bekerja berdasarkan besar kecilnya kekuatan
gelombang suara yang diterima.Dimana gelombang suara tersebut mengenai membran
sensor, yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang memiliki kumparan kecil
sehingga menghasilkan besaran listrik.
Kecepatan bergeraknya kumparan kecil tersebut menentukan kuat lemahnya
gelombang listrik yang akan dihasilkan. Salah satu contoh komponen yang termasuk
dalam sensor ini adalah condeser microphone atau mic.Bentuk fisik dari condeser mic
yaitu berbentuk bulat dan memiliki kaki dua, dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.
Gambar 2.1.Condeser Microphone

Condense rmic bekerja berdasarkan diafragma atau susunan


backplate yang harus tercatu oleh listrik membentuk sound-sensitive capacitor.
Gelombang suara yang masuk ke microphone akan menggetarkan komponen diafragma
ini. Letak dari diafragma ditempatkan di depan sebuah backplate.Susunan dari
elemen ini membentuk sebuah kapasitor yang biasa disebut juga kondenser.Kapasitor
memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan maupun tegangan.

Ketika elemen tersebut terisi dengan muatan, medan listrik akan terbentuk di
antara diafragma dan backplate, yang dimana besarnya itu proporsional terhadap ruang
yang terbentuk diantaranya. Variasi akan lebar space antara diafragma dengan backplate
terjadi dikarenakan adanya pergerakan diafragma relatif terhadap backplate yang
disebabkan oleh adanya tekanan suara yang mengenai diafragma. Hal ini akan
menghasilkan sinyal elektrik dari gelombang suara yang masuk ke condenser
microphone.

Karakteristik dari Condeser Mic

 Susunannya lebih kompleks dibanding dengan jenis microphone lainnya


seperti dibanding dengan dynamic Microphone
 Pada frekuensi tinggi, akan menghasilkan suara yang lebih halus dan
natural, serta sensitivitas yang lebih tinggi
 Mudah akan mencapai respon frekuensi flat dan memiliki range frekuensi
yang lebih luas
 Ukurannya lebih kecil dibanding dengan jenis tipe mikrophone lainnya.

Pada pasaran sudah dijual sensor suara menggunakan condeser mic ini dalam bentuk
modul, sehingga mudah dan praktis dalam penggunaannya.

Gambar 2.3.Modul Sensor Suara


Spesifikasi dari Modul Sensor Suara

 Sensitivitas dapat diatur (pengaturan manual pada potensiometer)

 Condeser yang digunakan memiliki sensitivitas yang tinggi

 Tegangan kerja antara 3.3V – 5V

 Terdapat 2 pin keluaran yaitu tegangan analog dan Digital output

 Sudah terdapat lubang baut untuk instalasi

 Sudah terdapat indikator led

Relay
Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan
elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar
penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus
listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.
Logam ferromagnetis adalah logam yang mudah terinduksi medan
elektromagnetis. Ketika ada induksi magnet dari lilitan yang membelit logam, logam
tersebut menjadi "magnet buatan" yang sifatnya sementara.Cara ini kerap digunakan
untuk membuat magnet non permanen. Sifat kemagnetan pada logam ferromagnetis
akan tetap ada selama pada kumparan yang melilitinya teraliri arus listrik. Sebaliknya,
sifat kemagnetannya akan hilang jika suplai arus listrik ke lilitan diputuskan.

Gambar 2.6. Relay dan Simbol Relay

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :

1. Electromagnet (Coil)

2. Armature

3. Switch Contact Point (Saklar)

4. Spring

Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :

 Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)
 Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka)

Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan Throw
yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay. Berikut ini adalah penjelasan
singkat mengenai Istilah Pole and Throw :/
 Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay

 Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact).

Rangkaian saklar tepuk ini menggunakan mic condenser sebagai sensor suaranya, dan
menggunakan dua buah IC, yaitu IC OP-AMP 741 yang berfungsi sebagai penguat sinyal
dari microfon dan IC CD4017 sebagai switch ON dan OFF, keluaran dari IC CD4017 ini
kemudian dijadikan sebagai input dari rangkaian driver relay.

R1 pada rangkaian skema berfungsi untuk mengatur sensitivitas dari MIC, sementara
R2, VR1 dan R3 berfungsi untuk mengatur sensitivitas dari kuat sinyal MIC. Untuk
sensitivitas dari relay dapat diatur dengan menggunakan nilai yang ada pada VR1.
Daftar Bahan

No. NAMA KOMPONEN JUM LAH SATUAN

1 Transformator 500 mA Engkel /CT 1 Buah

2 Diode Bridge 1 Buah

3 Kapasitor 1000 μF / 35 Volt 1 Buah

4 Kapasiitor 100 μF / 35 volt 1 Buah

5 IC 7805 1 Buah

6 Kapasiotr 100 nF 1 Buah

7 Resistor 470/0,5 watt 4 Buah

8 LED merah 1 Buah

9 MIC condenser 1 Buah

10 Resistor 22K/0,5 watt 1 Buah

11 Resistor 1K/0,5 watt 1 Buah

12 Resistor 560/0,5 watt 1 Buah

13 LED hijau 2 Buah

14 IC 741 1 Buah

15 IC 4017 1 Buah

16 Diode 1N4007 1 Buah

17 Transistor BC547 1 Buah

18 Soket IC 8 pin 1 Buah

19 Soket IC 16 pin 1 Buah

20 PCB polos 10 x 10 1 Keping

21 Kaki PCB 2 Buah

22 Switch power 1 Buah

23 Kabel power 1 Buah


24 Kabel jumper Secukupnya

25 Amplas Secukupnya

26 Box Desain

27 Gambar layout 1 Set

28 RugosElektro/permanent ink/fotocopy laser jet 1 Set

Daftar Peralatan

NO. NAMA KOMPONEN JUMLAH SATUAN

1 Solder 1 Buah

2 Penyedottimah 1 Buah

3 Tang potong 1 Buah

4 tang lancip 1 Buah

5 Pinset 1 Buah

6 Mistarpanjang 1 Buah

7 Landasan solder 1 Buah

8 Mata bor 0,8 mm, 1 mm 1 Buah

Langkah Kerja

1. Potonglah papan PCB dengan ukuran 10 x 10 mm.


2. Ukurlah jarak lobang kaki komponen sesuai dengan ukuran kaki komponen asli.
3. Besarnya lubang dan jalur harus sesuai dengan kaki komponen.
4. Periksalah sekali lagi apakah perancangan sudah benar.
5. Transfer jalur yang sudah dibuat kepapan PCB (pemindahan jalur PCB bisa dengan
menggunakan metode menggambar langsung di papan PCB dengan menggunakan
permanent ink atau menggunakan rugos jalur dan rugos dot atau menggunakan
kertas fotocopy laser jet yang sudah ada layout nya).
6. Rapikan atau bersihkan papan PCB dari kotoran ataupun sisa-sisa rugos yang
tertempel tidak pada tempatnya.
7. Rendamlah papan PCB yang sudah dibuat layoutnya dengan menggunakan larutan
FeCl atau menggunakan larutan H2O2 danHCltunggu proses pelarutan sampai selesai.
8. Bersihkan jalur layout papan PCB yang sudah diproses dengan menggunakan
Tiner/sikatkawat.
9. Borlah kaki-kaki komponen yang akan dipasang pada papan PCB.
10. Pasanglah komponen-komponen pada papan PCB sesuai dengan rancangan.
11. Lakukan pengetesan apakah rangkaian yang dibuat telah dapat digunakan.
12. Lakukan analisa dari hasil pengetesan rangkaian yang telah dibuat.

Keselamatan kerja

1. Ikutilah instruksi dari instrukstur.


2. Lakukanlah pengecekan ulang layout yang dibuat sebelum dipindahkan ke papan
PCB.
3. Saat melubangi PCB dengan bor lakukan dengan hati-hati.
4. Selalu letakkan solder yang dalam keadaan panas pada landasan solder.
5. Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun.
6. Jangan terlalu lama menempelkan mata solder pada kaki komponen yang sensitive
terhadap panas.

Data
Skema Rangkaian Saklar Tepuk

Tampak Depan Layout Saklar Tepuk

Tampak Belakang Layout Saklar Tepuk


Penempelan Layout di Papan PCB

Penjemuran Layout di Papan PCB

Perendaman Layout Menggunakan Larutan FeCl


Pengeboran Rangkaian Sensor Tepuk

Penyolderan Rangkaian Sensor Tepuk

Rangkaian Sensor Tepuk Tampak Atas


Rangkaian Sensor Tepuk Tampak Bawah

Anda mungkin juga menyukai