Anda di halaman 1dari 9

SSN: 2614-6754 (print) Halaman xxx-xxx

ISSN: 2614-3097(online) Volume x Nomor x Tahun xxxx

Implementasi Strategis Pembelaran Pbl Dalam Mata Pelajaran


Sirah Nabi Muhammad SAW
Riadoh
Pendidikan Agama Islam, Universitas Negeri Padang
e-mail: riadohnasution@gmail.com
Abstrak
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknonologi IPTEK menjadi tantangan bagi
pendidikan islam, terutama ketika dihadapkan dengan era gloalilsasi yang telah
mampu mencakup jarak dan waktu antar berbagai negara dala pertukaran innformasi
dan pengetahuan, khususnya dalam ilmu pendidikan islam. Tujuan artikel ini untuk
mendekripsikan dan menganalisis (1) perencanaan pembelajaran berbasis digital, (2)
implementasi pembelajaran berbasis media digital, (3) faktor mendudukan dan
penghambat dalam pembelajaran berbasis digital.

Kata kunci: PAI, Problem Based Learning, dan Hasil Belajar

PENDAHULUAN
Dalam membangun peradaban bangsa pendidikan punya peran yang sangat
penting. Melalui pendidikan masyarakat disuatu bangsa dapat diubah kepribadiannya
dari yang bruruk menjadi yang lebih baik. Berbagai macamstudi dan pengalaman
telah menunjukkan bahwa pendidikan sangat penting dalam membina
masyarakat, sehingga mampu menciptakan masyarakat yang terpelajar dan
memiliki akhlak yang mulia sehingga terbangun masyarakat yang sejahtera. Salah
satu pendidikan yang bisa dijadikan rujukan yang dapat membangun karakter baik
bagi seseorang adalah Pendidikan Agama Islam.Pendidikan Agama Islam merupakan
pembelajaran yang menyangkut suatu proses masyarakat bisa mentransformasikan
pengetahuan, nilai-nilai kebaikan, dan keterampilan dari masa ke masa. Pendidikan
agama Islam merupakan upaya untuk mempersiapkan generasi bangsa untuk dapat
pemahaman, keyakinan (iman), dan mengamalkan ajaran Islam dari sumber yang
utama yakni Al-Qur’an dan Al-Hadits.1Pendidikan di dalam Islam sangat
diperhatikan. Sehingga di dalam Qur’an banyak sekali ayat yang menerangkan
tentang kemuliaan seseorang yang menuntut ilmu (berpendidikan). Sebaimana ayat
Al-Qur’an yang terkandung di dalam Surat Al-Mujaadilah ayat 11, yang
menjelaskan bahwa orang-orang beriman, yang berlapang didalam sebuah majlis,
dimana Allah SWT akan memebrikan kelapangan hidup. Dan ketika diminta oleh
Allah untuk berdiri, maka Allah SWT akan meninggikan derajatnya dengan ilmu
pengetahuan (Fahrurrozi, 2021).

Jurnal Pendidikan Tambusai 1


SSN: 2614-6754 (print) Halaman xxx-xxx
ISSN: 2614-3097(online) Volume x Nomor x Tahun xxxx

Implementasi pembelajaran merupakan suatu keharusan untuk dipersiapkan dan


dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran.Guru merupakan ujung tombak ke
berhasilan kegiatan pembelajaran disekolah, yang terlibat lansung dalam pe rencanaan
dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran berkonotasi
sebagaI suatu pola yang dapat digunakan dalam pembelajaran.A paisi model
tersebut.Isinya tentu tidak lepas dari berbagai teori yang di gunakan dalam
melaksanakan pembelajaran,khususnya berbagaI teorI yang berkenaan dengan strategI
pembelajaran,metode pembelajaran yang menyangkut strategi,metode tehnik untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan. Perubahan dunia kini tengah memasuki era
revolusi industri 4.0 atau disebut juga era digital yang bisa dinamakan sebagaI suatu
keadaan yang mana penggunaan perangkat teknologI informasi dan komunikasi
berbasis digital (internet) s makin masif dan mendominasi berbagai aktivitas keseharian
manusia, sepertidarikegiatan ekonomi, kesenian,olahraga, pemerintahan,pendidikan,
sosial,dan lain-lain(Tholkhah et al., 2022).
Hal ini dikarenakan model pembelajaran ialah pola yang dipergunakan sebagai
pedoman dalam perencanaan pembelajaran di kelas yang biasanya menggambarkan
langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh guru untuk menciptakan aktivitas
pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Sehinga model pembelajaran dapat
menjadi pedoman bagi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran untuk menuju
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Diantara model pembelajaran yang dapat
diterapkan pada mata pelajaran agama salah satunya adalah model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis
masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang
tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik
untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta
sekaligus membangun pengetahuan baru. Adapun tata langah pelaksanaan Problem
Based Learning dimulai adanya masalah. Selanjutnya siswa diberikan kesempatan untuk
memperdalam apa yang diketahuinya serta apa yang diperlukan untuk memecahkan
masalah. Masalah yang dijadikan sebagai fokus pembelajaran dapat diselesaikan siswa
melalui kerja kelompok sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang beragam.
Disamping itu siswa juga dapat melakukan interaksi dalam kelompok sehingga akan
mendorong tumbuhnya peran aktif dalam proses pembelajaran(Fahrurrozi, 2021). Salah
satu cara untuk menciptakan proses pembelajaran yang optimal adalah menggunakan

Jurnal Pendidikan Tambusai 2


SSN: 2614-6754 (print) Halaman xxx-xxx
ISSN: 2614-3097(online) Volume x Nomor x Tahun xxxx

strategi mengajar yang sesuai dengan materi pembelajaranya. strateg mengajar adalah
merupakan sebuah perencanaan pengajaran yang menggambarkan proses yang
ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik pada perilaku
siswa seperti yang diharapkan.

PEMBAHASAN
Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bagian pendahuluan, bahwa
sebelum mengemukakan hasil dan pembahasan penelitian maka terlebih
dahulu akan dijelaskan konsep kaidah qiraah terlebih dahulu, terutama kaidah
Imam Nafi’ pada kedua riwayat (Qalun Dan Warsy). Secara umum dideskripsikan,
untuk mendukung kajian tentang pelaksanaan pembelajaran(Medan & Utara, n.d.).
Nilai-nilai Islam yang demikian itulah yang ditumbuhkan dalam diri
pribadi manusia melalui proses transformasi kependidikan. Proses kependidikan
yang mentransformasikan (mengubah) nilai tersebut selalu berorientasi kepada
kekuasaan Allah dan Iradat-Nya (kehendak-Nya) yang menentukan
keberhasilannya. Kemajuan peradaban manusia yang melingkupi kehidupannya,
bagi manusia yang berkepribadian Islam, hasil proses kependidikan Islam akan
tetap berada dalam lingkaran hubungan vertikal dengan Tuhannya, dan hubungan
horizontal dengan masyarakat.14ProblemBased Learning,Problem Based
Learningdiartikan sebagai Pembelajaran Berbasis Masalah yaitujenis model
pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan (proyek) untuk
menghasilkan suatu produk.Kemudian diselesaikan melalui penyelidikan dan
diterapkan dengan menggunakanpendekatan pemecahan masalah.Problem Based
Learningdiartikan sebagai Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu jenis model
pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan (proyek) untuk
menghasilkan suatu produk. Keterlibatan siswa dimulai dari kegiatan
merencanakan, membuat rancangan, melaksanakan, dan melaporkan hasil kegiatan
berupaproduk dan laporan pelaksanaanya (Zulaeha, 2022).
Model Pembelajaran ini lebih menekankan pada proses pembelajaran jangka
panjang, siswa terlibat secara langsung dengan berbagai isu dan persoalan
kehidupan sehari-hari, belajar bagaimana memahami dan menyelesaikan persoalan
nyata, bersifatinterdisipliner, dan melibatkan siswa sebagai pelaku utama dalam
merancang, melaksanakan dan melaporkan hasil kegiatan (student

Jurnal Pendidikan Tambusai 3


SSN: 2614-6754 (print) Halaman xxx-xxx
ISSN: 2614-3097(online) Volume x Nomor x Tahun xxxx

centered).Kelebihanmodelpembelajaran ProblemBasedLearning. Problem Based


Learning memiliki beberapa kelebihan,diantaranya:1) Menantang kemampuan siswa
serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagisiswa; 2)
Meningkatakan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa; 3) Membantu siswa dalam
mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami masalah dunia nyata; 4) Membantu
siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam
pembelajaran yang mereka lakukan. Disamping itu,PBM dapat mendorong siswa
untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadaphasilmaupun prosesbelajarnya;
5)Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan
kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru; 6) Memberikan
kesemnpatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam
dunia nyata. Kelemahan model pembelajaran Problem based learning, Problem based
learning juga memiliki kelemahan,diantaranya: a) Manakala siswa tidak memiliki minat
atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalahyang
dipelajarisulituntukdipecahkan,maka merekaakan merasa enggan untuk mencobanya;
b) Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman mengenai materi
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah mengapa mereka harus berusaha untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang
mereka ingin pelajari.
Dapat disimpulkan bahwa dari beberapa kelebihan dan kelemahan model
pembelajaran problem based learning ini di peroleh beberapa nilai pokok yang harus
dikembangkan oleh guru dalam menghidupkan suasana pembelajaran,disini guru tidak
hanya berperan sebagai subjek utama dalam pembelajaran tapi disisi lain guru
harus melibatkan peserta didik agar kemampuan berfikir kritis peserta didik dapat
berkembang walaupun masih saja dapat di nilai tidak semua materi pelajaran dapat
di sajikan dalambentuk permasalahn untuk memperoleh penyelesaian tapi setidaknya
dengan bekerja sama dapat menumbuh kembnag kan minat dan bakat peserta
Didik secara tidak langsung. Makna Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
SWT,Meyakini Kitab-kitab Allah adalah adalah bagian rukuniman bagi setiap
umat Islam, tepatnya adalah rukun iman ketiga.
Pembelajaran Alquran Hadist dapat dijadikan sebagai dasar pendidikan agama,
meskipun bukan merupakan satu-satunya pelajaran yang dapat mengubah karakter dan
kepribadian seseorang, namun secara substansi, pembelajaran quran hadist memiliki

Jurnal Pendidikan Tambusai 4


SSN: 2614-6754 (print) Halaman xxx-xxx
ISSN: 2614-3097(online) Volume x Nomor x Tahun xxxx

peranan yang sangat penting untuk membekali peserta didik menganai pengetahuan
agama, melalui praktik-praktik keagamaan yang didalamnya terdapat nilai-nilai
keyakinan akan agama dan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari. Secara
hokum islam, Al-Qur;an dan Hadist merupakan landasan hokum dalam islam yang
sangat penting dalam membimbing umat islam di kehidupannya. Hadist adalah rujukan
hukum ke-2 setelah Quran dalam islam.
Dengan adanya Hadist, ayat-ayat dalam Qur’an yang sifatnya umum mampu
dijelaskan dan terangkan oleh Hadist Nabi SAW. Karena hadist adalah sumber rujukan
hukum ke 2 setelah Qur’an, maka suatu permasalahan hokum yang tidak tercantum di
dalam Qur’an terdapat didalam Hadist. Sehingga hadist sangat penting sebagai
sandingan Qur’an dalam menyelesaikan berbagai aspek kehdupan. Berbicara tentang
struktur ilmu pengetahuan, Al-Qur’an dan hadis adalah kategori ilmu agama (theologi),
tidak sama dengan ilmu yang lain, karena tingkat kebenarannya mutlak, yaitu
menyangkut keyakinan (doctrine). Meskipun demikian, pola pemahamannya bersifat
historis, karenanya tidak meninggalkan rasio dan empiris. Dengan kata lain, sifatnya
mutlak, tetapi cara penjelasannya berangkat dari logika yang biasa dipakai masyarakat
ilmiah. Fungsi Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis yakni agar seseorang dapat memahami
dan mengahayti isi Al-Qur’an dan Hadist. Pembelajaran dengan mata pelajaran tersebut
diharapkan dapat terwujudnya pengamalan ayat-ayat yang terkandung di dalamnya
dalam kehidupan sehari-hari, yang berefek pada keimanan dan ketakwaan kepada Allah
SWT sesuai dengan petunjuk dari Al-Qur’an dan Hadist.
Menurut Facione berpikir kritis adalah wujud dari perilaku belajar yang terikat
langsung dalam pemecahan masalah. Berpikir kritis berfungsi memilah antara haq dan
bathil, antara kebaikan dan kejahatan dalam menghadapi kenyataan, mendapat ilmu
pengetahuan dan menjadikan manusia berkembang dan memiliki kesempurnaan. seperti
belati, jikalau terus diasah maka akan berubah tajam. begitu halnya berpikir, jika bisa
menyelesaikan masalah yang kecil, maka dapat pula menyelesaikan masalah yang lebih
besar yang kadar kesulitannya sama atau lebih rendah. Jika keterampilan berpikir kritis
terus dilatih maka akan sangat berguna bagi individu atau peserta didik karena
keterampilan berpikir kritis banyak dipergunakan dalam realitas kehidupan, terutama
dalam memahami mata pelajaran Qur’an hadist. Di dalam Islam, manusia punya
kebebasan dalam berfikir dan memiliki kehendak.

Jurnal Pendidikan Tambusai 5


SSN: 2614-6754 (print) Halaman xxx-xxx
ISSN: 2614-3097(online) Volume x Nomor x Tahun xxxx

Maka dengan itu, manusia dinyatakan memiliki kesempurnaan akal dan


kepribadian yang dapat mengantarkan manusia berfikir dengan benar dalam
menyelesaikan setiap permasalahan dalam hidup. Qur’an dan Hadist adalah rujukan
pertama seorang muslim dalam menjalankan seluruh aktifitas kehidupannya. Menjalani
aktfitas hidup dengan mendasar pada Qur’an dan Hadist dapat membuat kehidupan
seorang hamba menjadi terarah menuju kebenaran. Namun, dalam mengutip ayat yang
terkandung dalam Qur’an dan Hadist sebagai pedoman hidup perlu didasarkan dengan
kemampuan dalam mengerti makna dari ayat-ayat tersebut. Akan tetapi jika seorang
muslim menjalankan kehidupan dengan berpedoman pada kedua sumber hokum
tersebut, namun tidak mendalami makna dari ayat pada kedua sumber tersebut maka
akan mengantarkan seorang muslim menuju kesesatan. Oleh karenanya kemampuan
berfikir kritis, dalam hal ini kemampuan dalam menganalisis ayat-ayat dalam kedua
sumber tersebut sangat berguna untuk mengantarkan seseorang menemukan kebenaran.
Sebagaimana ArRaghib Al-Ashafany berpendapat bahwa berfikir merupakan aktifitas
hati dalam memahami ayat-ayat Allah untuk menemukan makna yang terkandung
didalam ayat-ayat tersebut yang akan menunjukkan pada jalan kebenaran (haq).
Saat ini, proses pembelejaran sedang berfokus pada pembelajaran aktif. Dalam
pembelajaran aktif ini, diharapkan dapat membentuk perkembangan kognitif siswa
sehingga dapat membangun hasil belajar yang berarti bagi siswa. Siwa merupakan agen
aktif dalam pembelajaran, semua informasi yang diperoleh oleh siswa dapat dipilih
untuk dibangun menjadi pengetahuan seperti apa infrmasi yang didapatkan. Adapun
ranah kognitif yang dijumpai pada siswa dapat membantu untuk menilai kemampuan
berfikir kritis siswa. Namun, tanpa kemampuan berfikir kritis siswa tidak dapat
memahami materi yang diajarkan. Berfikir kritis merupakan kemampuan dalam menilai
dan evaluasi kesimpulan berdasarkan pada pengujian terhadap permasalah, kejadian
atau penyelesaian masalah secara logis dan sistematis. Oleh karena itu guru dan peserta
didik dituntut untuk aktif dalam menggali keterampilan berpikir kritis dalam proses
kegiatan belajar mengajar.
Kemampuan berpikir kritis memang tidak mudah untuk dapat dimiliki oleh
setiap orang, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi baik atau tidaknya
kemampuan tersebut yang perlu dibiasakan dalam diri individu dari sejak dini.
Penguasaan terhadap konten, tujuan pembelajaran, strategi dan metode serta fasilitas
pembelajaran juga merupakan penunjang keberhasilan dalam menguatkan keterampilan

Jurnal Pendidikan Tambusai 6


SSN: 2614-6754 (print) Halaman xxx-xxx
ISSN: 2614-3097(online) Volume x Nomor x Tahun xxxx

Chritical Thinking . Salah satu model pembelajaran yang dapat menguatkan


keterampilan Chritical Thinking (berpikir kritis) adalah model pembelajaran PBL. PBL
merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan memberikan
permasalahan di awal proses pembelajaran. Menurut Fahrurrozi di dalam penelitiannya
menyebutkan bahwa pembelajaran yang berbasis masalah pada mata pelajaran Qur’an
Hadist dapat memberikan pengaruh positif terhadap akademis siswa.
1. Perencanaan Pembelajaran PAI berbasis Digital

Perencanaan merupakan sesuatu proses untuk menntukan tujuan yang akan di capai dan
proses penetapan keputusan atas berbagai alternatif pilihan terkait cara yang akan
dilaksanakan pada waktu yang akan datang untuk mncapai tujuan yang diingikan serta
peninjauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaan yang dilakukan secara sistematis
dan berkesenambungan.
Perencanaan pembelajaran berbasis media digital merupakan rancangan pembelajaran
yang memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran dengan strategis mengajar
yang berentral pada peserta didik. Adapun perencanaan pembelajaran sebagai berikut :
a. Dalam proses pembelajaran guru PAI menyusun perencanaan pembelajaran
yang mengacu pada silabus yang ditetapkan oleh pemerintah dan guru PAI aktif
dalam mempertimbangkan sesuai dengan tujuan, materi, kebutuhan peserta didik
dan karakteristik peserta didik.
b. Upaya meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan
pmbelajaran diwujudkan dengan adanya pelatihan
c. Dalam proses pembelajaran berbasis digital dengan menggunakan laptop,
infocus dan video dapat memanfaaatkan akss internet dalam proses
pembelajaran antara guru dan peserta didik
2. Implementasi Pembelajaran berbasis Digital
Dalam kurikulum merdeka ini, pembelajaran juga dilakukan dengan berbagai
macam model dan pendekatan ssuai dengan karakteristik materi yang dibelajarkan
dan kompetensi yang dibelajarkan dan komptensi yang akan dicapai. Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan terhadap rencana program pembelajaran
pendidikan agama islam yang menggunakan pendekatan saintifik. Selain itu mereka
juga telah mengimplementasikan berbagai model pembelajaran diantaranya : 1)
discovery learning 2) problem basd learning 3) inquiri.

Jurnal Pendidikan Tambusai 7


SSN: 2614-6754 (print) Halaman xxx-xxx
ISSN: 2614-3097(online) Volume x Nomor x Tahun xxxx

Dalam pembelajaranal-Qur‟an dengan menggunakan metode Mencari Pasangan


(Make a Match) dalam menentukan ayat dan terjemahannya dan dalam
pembelajaran aqidah dapat digunakan metode Penemuan (Inquiry) dalam mencari
bukti-Bukt ikekuasaan Allah Swt.:
Dalam pembelajaran akhlak dapat digunakan metode mencari pasangan dalam
menetukan ayat zakat terhadap peningkatan ekonomi kau duafa. Dalam
pembelajaran sejarah peradaban islam dapat digunakan metode pembelajaran
Berbasis masalah (PBL) dalam meminilisir dapak radikalism. Contoh penggunaan
model-model pembelajaran trsebut tidak baku tetapi harus disesuaikan dengan
karakteristik materi pembelajaran.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas dengan mnggunakan berbagai
mei pembelajaran berbasis digital tersebut telah ssuai dengan prinsip kegunaaan
media dalam belajar adalah :
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas
2. Penggunanaan pndidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif anak didik.
3. Proses pembelajaran pada mata pelajaran PAI menggunakan sistem digital
4. Sisti digital yang diunakan adalam zoom, google meet, whatsapp, vdeo
Hasil impleentasikan pembelajaran digital lebih efektif, fisien,
menyenangkan siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

SIMPULAN
Berfikir kritis adalah kemampuan dalam memecahkan masalah dengan logis. Di
dalam Islam, aktifitas berfikir kritis sudah ada sejak zaman kenabian. Bagaimana Nabi
Ibrahim yang diangkat menjadi nabi harus memlalui tahapan-tahapan berfikir kritis
sebelum menemukan Allah sebagai Tuhannya. Seperti yang dikisahkan di dalam Al-
Qur’an Surat Al-An’am ayat 76- 78. Bahkan dalam perspektif Islam, berfikir kritis
didefinisakan sebagai perpaduan antara akal dan hati yang berjalan seirama. Menurut
Gazhali, berfikir memiliki tiga tingkatan, yakni: pertama: berfikir bisa melahirkan
pengetahuan yang berguna bagi tubuh (zahiriah), kedua: berfikir melaahirkan
pengetahuan secara batiniah, ketiga: berfikir melahirkan pengetahuan antara dirinya
dangan Allah SWT. Dengan mempelajari pelajaran quran dan hadist, diharapkan setiap

Jurnal Pendidikan Tambusai 8


SSN: 2614-6754 (print) Halaman xxx-xxx
ISSN: 2614-3097(online) Volume x Nomor x Tahun xxxx

orang bisa memahami dan menghayati makna yang ternuat didalamnya, sehingga dapat
terjadi peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Al-Qur’an dan Hadist adalah sumber rujukan pertama seorang muslim dalam
menjalankan seluruh aktifitas kehidupannya. Menjalani aktfitas hidup dengan mendasar
pada Al-Qur’an dan Hadist dapat membuat kehidupan seorang hamba menjadi terarah
menuju kebenaran. Namun, dalam mengutip ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist sebagai
pedoman hidup perlu didasarkan dengan kemampuan dalam mengerti makna dari ayat-
ayat tersebut. Akan tetapi jika seorang muslim menjalankan kehidupan dengan
berpedoman pada kedua sumber hokum tersebut, namun tidak mendalami makna dari
ayat pada kedua sumber tersebut maka akan mengantarkan seorang muslim menuju
kesesatan.

DAFTAR PUSTAKA

Fahrurrozi, M. (2021). Urgensi Penguatan Keterampilan Berpikir Kritis pada Mata


Pelajaran Qur’an Hadist. Jurnal Penelitian Keislaman, 17(1), 39–50.
https://doi.org/10.20414/jpk.v17i1.3369
Medan, K., & Utara, S. (n.d.). 4 1,2,3.
Tholkhah, I., Norman, E., & Nadiah, N. (2022). Implementasi Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Berbasis Digital pada SD Muhammadiyah Bojonggede Bogor. At-
Tadris: Journal of Islamic Education, 2(1), 36–56.
https://doi.org/10.56672/attadris.v2i1.66
Zulaeha. (2022). Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Dan Budi Pekerti Dengan Metode
Pembelajaran Problem Based Learning Di Kelas VIIIA SMPN 19 Bengkulu Utara
Tahun Pelajaran 2019/2020. GUAU Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam,
2, 221–232. http://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/guau
Ennis, R. H, et al. Critical Thinking Test. USA: Bright Mind, 2015
Facione, A. 2015. Critical Thinking: What It Is and Why It Counts. Measured Reasons
LCC and by Insight Assessment:1-30.

Jurnal Pendidikan Tambusai 9

Anda mungkin juga menyukai