Setiap orang memiliki hak terhadap status kesehatan termasuk mendapatkan akses dalam
pelayanan kesehatan. Di Indonesia, persebaran fasilitas kesehatan seperti sarana prasarana
puskesmas yang belum memadai secara merata yang menyebabkan sulitnya akses terhadap
pelayanan kesehatan. Perbaikan kualitas dalam hal akses pelayanan kesehatan diperlukan untuk
meningkatkan status kesehatan masyarakat. hambatan akses pelayanan kesehatan meliputi aspek
kondisi geografis, ketersediaan pelayanan, kondisi ekonomi, sarana prasarana fasilitas kesehatan,
dan ketersediaan tenaga kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan, akses biasanya didefinisikan
sebagai akses ke pelayanan, provider dan institusi. Menurut beberapa ahli akses lebih baik dari
pada pelengkap dari pelayanan kesehatan karena pelayanan dapat dijangkau apabila tersedia
akses pelayanan yang baik.
1. Konektivitas
Terjadinya kendala konektifitas menjadi penyebab utama sistem kesehatan digital (E-Health) di
Indonesia tidak berkembang dengan baik. Terutama di daerah-daerah terpencil yang seharusnya
butuh akses kesehatan yang sama dengan masyarakat kota.
2. Distribusi
Menjadi negara kepulauan, Indonesia memang sangat berpengaruh besar terhadap potensi ekspor
Sumber Daya Alam (SDA).
3. Bonus Demografi
Bonus demografi ini bisa menjadi kekuatan untuk Indonesia untuk bersaing di kancah global.
Namun sayangnya, bonus demografi ini tidak dibarengi dengan pelayanan kesehatan yang baik.
Anak muda dan masyarakat yang dianggap mampu memajukan Indonesia justru jadi tak
terlindungi karena tidak ada pelayanan kesehatan yang baik dan merata.
Menurut Founder dan Chairman Center for Healthcare Policy and Reform Studies (Chapters)
Indonesia mengungkapkan bahwa, tingkat pelayanan fasilitas kesehatan di Indonesia masih
relatif rendah. Hal ini tercermin dari kendala masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan
di beberapa Rumah Sakit di Indonesia.
2. Biaya Kesehatan
Besarnya dana yang harus di sediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan
berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat
3. Jarak
Berangkat dari masalah kebijakan, maka untuk hal itu pemerintah memberikan alternatif
kebijakan yang dapat digunakan untuk proses peningkatan kualitas kesehatan dan menuntaskan
permasalahan yang terkait dengan kesehatan tersebut. Seperti :
Ketersediaan obat dan alat kesehatan yang memadai menjadi faktor penting dalam optimalisasi
pelayanan kesehatan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, dengan melakukan peningkatan stok obat
dan alat kesehatan di setiap Puskesmas dan Posyandu
Peningkatan infrastruktur kesehatan juga menjadi faktor penting dalam optimalisasi pelayanan
kesehatan. Dengan melakukan pembangunan beberapa fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dan
posyandu, serta memperbaiki jalan dan transportasi yang memadai agar mudah mengakses
layanan kesehatan.
Contoh
-Optimalisasi Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal/Terpencil: Contoh Kasus Desa Alue
Keujrun di Daerah Kluet Tengah
Sumber Referensi
https://www.kompasiana.com/elzakk3001/6454c50808a8b57499653813/optimalisasi-pelayanan-
kesehatan-di-daerah-tertinggal-terpencil-contoh-kasus-desa-alue-keujrun-di-daerah-kluet-tengah-
aceh-selatan-aceh
https://journal2.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM/article/view/991