BINJAI
2023 / 2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT., atas curahan nikmat dan limpahan
rahmat-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Sejarah Muncul
dan Berkembangnya Tasawuf ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Tasawuf yang diampu oleh Bapak Dr.Budi Abdullah,S.Ag,S.H,M.H
Terima kasih yang seluas-luasnya saya haturkan kepada rekan-rekan serta berbagai pihak
yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.
Oleh sebab itu, Penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah Penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat
berguna bagi Penulis sendiri maupun orang yang membacanya.
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................
PENDAHULUAN ...........................................................................................................
A. LATAR BELAKANG MASALAH .....................................................................
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................
C. TUJUAN MASALAH ..........................................................................................
BAB II..............................................................................................................................
PEMBAHASAN ..............................................................................................................
PENUTUP .......................................................................................................................
A. KESIMPULAN ....................................................................................................
B. SARAN .................................................................................................................
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian dari makkiyah dan madaniyah?
2. Tuliskan perbedaan antara makkiyah dan madaniyah?
3. Apa sajakah ciri-ciri dari makkiyah dan madaniyah?
4. Jelaskan klasifikasi ayat-ayat dan surat-surat dalam al-qur9an?
5. Apa saja hal yang diperselisihkan para ulama mengenai kategori makkiyah
dan
madaniyah?
6. Apakah tujuan mempelajari makkiyah dan madaniyah?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari makkiyah dan madaniyah
2. Untuk mengetahui perbedaan dai makkiyah dan madaniyah
3. Untuk mengetahui apa saja ciri dari makkiyah danmadaniyah
4. Untuk mengetahui pengklasifikasian surat-surat dalam al-Qur9an
5. Untuk mengetahui hal-hal yang diperselisihkan para ulama.
6. Untuk mengetahui tujuan dari mempelajari makkiyah dan madaniyah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian makkiyah dan Madaniyah
Makkiyah diambil dari nama kota makkah tempat islam lahir dan tumbuh. Kata
makkiyah merupakan kata sifat yang disandarkan kepada kota tersebut. Dan sesuatu yang
disebut makkiyah apabila ia mengandung kriteria yang berasal dari mekah atau yang
berkenaan dengannya. Begitu pula dengan madaniyah, ia diambil dari nama kota
madinah, tempat rasululloh berhijrah dan membangun masyarakat islam serta
mengembangkan islam ke segala penjuru dunia.
Sekalipun kemudian dakwah Rasululloh melewati batas-batas wilayah kedua kota
tersebut, namun mekaha dan madinah tetap mempunyai peran yang siginifikan dalam
setiap proses pengembangan islam. Karenanya pengertian makkiah dan madaniyah tidak
hanya terbata pada ruang linngkup tempat atau penduduk yang berdiam di kedua kota
tersebut, melainkan mencakup di dalamnya priode waktu. Dari sini kemudian para ulama
dalam mendefenisikan makkiyah dan madaniyah tidak hanya terpaku pada pengertian
yang sangat sempit, mmelainkan juga memasukkan unsur waktu yang yak
terspisahkandari sejarah Rasululloh.
Imam az-zarkasyi dalam bukunya al-burhan fi ulum al-qur’an telah menyebutkan tiga
persepektif defenisi mengenai makkiyah dan madaniyah. Pertama dari persepektif masa
turun didefenisikan bahwa makkiyah ialah ayat-ayat yang turun sebelum Rasululloh
hijrah ke madinah, walaupun bukan turun di Mekah, sedangkan Madaniyyah adalah ayat-
ayat yang turun sesudah Rasululoh hijrah ke madinah sekalipun bukan turun di madinah.
Ayat-ayat yang turun setelah peristiwa hijrah disebut Madaniyyah walaupun turun di
Mekah atau arafah.
Kemudian dari persepektif tempat turun, didefenisikan bahwa Makkiyah adalah ayat-ayat
yang turun di mekah dan sekitarnya seperti mina, arafah dan hudaibiyyah, sedangkan
madaniyah adalah ayat-ayat yang turun di madinah dan sekitarnya, seperti uhud, quba,
dan sul’a, akan tetapi terdapat celah kelemahan dari defenisi tersebut karena terdapat
ayat-ayat tertentu, yang tidak diturunkan di mekah dan di madinah dan di sekitarnya.
Misalnya surat at-Taubah : 42 diturunkan di tabuk, surat az-zukhruf : 45 di turunkan di
tengah perjalanan antara madinah dan mekah. Kedua ayat tersebut, jika melihat defenisi
kedua ini, tidak dapat dikategorikan ke dalam makkiyah dan madaniyah.
Dari persepektif objek pembicaraan (wahyu), mendenfisikan makkiyah dan madaniyah
bahwa makkiyah adalah ayat-ayat yang menjadi khitab bagi orang-orang mekah,
sedangkan madaniyah adalah ayat-ayat yang menjadi khitab bagi orang-orang madinah.
Pendefinisian tersebut dirumuskan berdasarkan asumsi bahwa kebanyakan ayat a-qur’an
dimulai dengan ungkapan”ya ayyuhal ladziina” yang menjadi kriteria Madaniyyah.
Namun tidak selamanya asumsi ini benar. Surat al-baqarah, misalnya, termasuk kategori
madaniyah, padahal di dalamnya terdapat salah satu ayat, yaitu ayat 21 dan 168 yang
dimulai dengan ungkapan “ya ayyyuhan nas “. Lagi pula, banyak ayat al-qur9an yang
tidak dimulai dengan dua ungkapan yang di atas. [1]
2. Madaniyah
a. Mengandung ketentuan-ketentuan faraid dan had
b. Mengandung sindiran-sindiran terhadap kaum muanafik, kecualai surat al-
ankabut
c. Mengandung uraian tentang perdebatan dengan ahli kitabin.
Berdasarkan ttitk tekan tematis, para ulama merumuskan ciri-ciri spesisfk makkiyah dan
madaniyah sebagai berikut.
1. Makkiyah
a. Menjelaskan ajaran monotheisme, ibadah kepada Allah semata, penetapan risalah
kenabian, penetapan hari kebangkitan dan pembalasan, uraian tentang kiamat dan
perihalnya, neraka dengan siksanya, syurga dan kenikmatannya, dan mendebat
kelompok musyrikin dengan argumentasi-argumentasi rasional dan naqli.
b. Menetapkan fondasi-fondasi umum bagi pembentukan hukum syara’dan
keutamaan-
keutamaan akhlak yang harusdimilki anggota masyarakat. Juga berisiskan celaan-
celaan terrhadap kriminalitas yang dilakukan kelompok musyrikin, mengonsumsi
harta anak yatim secara zalim serta uraian tentang hak-hak.
c. Menuturkan kisah para nabi dan umat-umat terrdahulu serta perrjuangan
Muhammad
dalam menghadapi tantangan-tantangan kelompok musyrikin
d. Banyak terdapat kesamaan bunyi
e. Ayat dan suratnya pendek-pendek dan nada serta perkataannya agak keras
f. Banyak mengandung kata-kata sumpah
2. Madaniyah
a. Menjelaskan permasalahan ibadah, muamalah, hududd, bangunan rumah tangga,
warisan, keutamaan jihad, kehidupan social, aturan-aturan pemerintah menangani
perdamaian dan peperangan, serta persoalan-persoalan pembentukan hukum
syara’
b. Mengkhitabi ahli kitab yahudi dan nashrani dan mengajaknya masuk islam, juga
menguraikan perbuatan mereka yang telah menyimpangkan kitab Allah adan
menjauhi kebenaran serta perselisihannya setelah datang kebenaran
c. Mengungkap langka-langkah orang-orang munafik
d. Surat dan sebagian ayat-ayatnya panjang-panjang serta menjelaskan hukum
dengan terang dan menggunakan ushlub yang terang pula.
A. KESIMPULAN
Surat makkiyah diturunkan di mekah sebelum rasululloh hijrah, sedangkan
madinah turun di madinah sesudah nabi hijrah
Ayat dala surat makkiyah umumnya pendek, sedangkan ayayt dalam
madaniyah umumnya panjang
Surat makkiyah mengandung keterangan dan penjelasan tentang keimanan,
perbuatan baik dan jahat, pahala bagi orang beriman dan beramal shaleh, siksa
bagi orang kafir dan durhaka, kisah para rasul dan nabi, cerita umat terdahulu,
dan berbagai perumpamaan untuk dijadikan teladan dan ibarat. Madaniyyah
pada umunya menjelaskan hal yang berhubungan erat dengan hidup
kemasyarakatan atau masalah muamalah.
B. SARAN
Demi kesempurnaan makalah ini, Semoga bermanfaat dan senantiasa menjadi manusia
yang selalu menjaga atau memelihara Al-Qur’an dengan baik. Sebagai bahan kajian yang
baik maka perlu untuk mengkaji setiap apa yang disajikan di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA