Anda di halaman 1dari 1

Korelasi Desensitisasi Dan Pornografi

Paparan berulang terhadap stimulasi seksual eksternal, seperti menonton film dewasa, dapat
memicu proses desensitisasi. Proses ini melibatkan penurunan respons terhadap stimulus tertentu
akibat paparan berulang. Dalam konteks ini:

Stimulus Berulang: Menonton film dewasa memberikan stimulus seksual secara berulang. Otak
merespons terhadap stimulus ini dengan pelepasan neurotransmitter dan reaksi fisik.

Downregulation Reseptor: Paparan berulang dapat menyebabkan downregulation, di mana


reseptor saraf atau hormon menjadi kurang responsif terhadap stimulus. Ini bisa mengarah pada
penurunan tingkat respons atau sensasi yang sama terhadap rangsangan seksual.

Toleransi: Seiring waktu, seseorang mungkin mengembangkan toleransi terhadap stimulus


tersebut. Ini berarti untuk mencapai tingkat kepuasan atau respons yang sama, diperlukan
stimulus yang lebih kuat atau variasi yang lebih ekstrem.

Dampak pada Respons Aktual: Desensitisasi ini bisa merambat ke respons nyata terhadap
rangsangan seksual dalam kehidupan nyata. Seseorang mungkin mengalami kesulitan mencapai
tingkat kepuasan yang sama atau merespons secara alami terhadap rangsangan dari pasangan.

Penting untuk diingat bahwa dampak ini bisa bervariasi antar individu, dan tidak semua orang
akan mengalami desensitisasi dengan tingkat yang sama atau dalam konteks yang sama. Faktor-
faktor seperti frekuensi paparan, kerentanan individu, dan keadaan psikologis dapat
mempengaruhi sejauh mana desensitisasi terjadi.

Anda mungkin juga menyukai